Disusun Oleh :
151.03.1118
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Rezky Rinaldy Sahat Uli Sitorus
No. Mahasiswa : 151.03.1118
Jurusan : Teknik Mesin
Konsentrasi : Energi
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
……..…….……..……..…. ….…..…….……..……..….
Mengetahui,
Ketua jurusan Teknik Mesin
penemuan kembali tradisi panjang teknologi tenaga angin. Saat ini, sementara
produksi energi yang didasarkan pada pembakaran batu bara dan minyak atau
untuk memecahkan masalah energi di masa depan. Saat ini, argumennya bukan
tentang menggiling biji-bijian atau memompa air, tetapi tentang kebutuhan energi
perintis, keberhasilan yang turbin angin capai dalam menghasilkan listrik dengan
tenaga angin sungguh luar biasa. Dalam beberapa kasus, pembangkitan listrik
melalui daya yang ditangkap dari angin bahkan telah melewati tahap percobaan.
tenaga angin, oleh karena itu, lebih dari sekedar melewatkan waktu. Solusi teknis
dan kondisi ekonomi yang mengarah pada keberhasilan dan kegagalan masa lalu
masih akan memberikan petunjuk bagi perkembangan masa kini dan masa depan.
Dengan melihat pada sejarah teknologi energi angin, penelitian pun masih terus
berlanjut untuk mendapatkan kinerja turbin angin yang paling efisien. Kinerja
turbin angin dapat dicirikan oleh tiga indikator utama yaitu daya, torsi, dan gaya
dorong yang bervariasi menurut kecepatan angin. Daya menentukan jumlah energi
yang ditangkap oleh rotor, torsi yang dikembangkan menentukan ukuran kotak
roda gigi dan harus disesuaikan dengan generator yang digerakkan oleh rotor.
Gaya dorong rotor memiliki pengaruh yang besar terhadap desain struktural
menara.
Dari uraian latar belakang ini maka penulis memutuskan untuk mengambil
penelitian mengenai pengaruh kecepatan angin terhadap unjuk kerja turbin angin
poros horisontal bersudu tiga dengan kapasitas 1000 w. pada penelitian ini
2. Perumusan Masalah
horizontal 3 sudu ?
3. Batasan Masalah
Agar penelitian dan pembahasan terfokus pada hal-hal yang diteliti maka
b. Indikasi unjuk kerja turbin angin hanya pada daya turbin dan torsi
4. Tujuan
horizontal 3 sudu
5. Manfaat
B. LANDASAN TEORI
1. Tinjuan Pustaka
a. Energi Angin
Energi yang tersedia dalam angin bervariasi sebagai pangkat tiga dari
sangat penting untuk semua aspek eksploitasi energi angin dari identifikasi lokasi
yang sesuai dan prediksi kelayakan ekonomi proyek ladang angin hingga desain
turbin angin itu sendiri dan memahami pengaruhnya terhadap jaringan distribusi
listrik dan konsumen. Dilihat dari segi energi angin, karakteristik sumber daya
angin yang paling mencolok adalah variabilitasnya. Angin sangat bervariasi, baik
secara geografis maupun temporal. Selain itu, variabilitas ini bertahan dalam
rentang skala yang sangat luas, baik dalam ruang maupun waktu.
Dalam skala besar, variabilitas spasial menggambarkan fakta bahwa
terdapat banyak wilayah iklim yang berbeda di dunia, beberapa lebih berangin
daripada yang lain. Wilayah ini sebagian besar ditentukan oleh garis lintang, yang
memengaruhi jumlah insolasi. Dalam satu wilayah iklim, terdapat banyak variasi
dalam skala yang lebih kecil, sebagian besar ditentukan oleh geografi fisik yaitu
proporsi daratan dan lautan, ukuran daratan, dan keberadaan pegunungan atau
dataran tinggi misalnya. Jenis vegetasi juga dapat memiliki pengaruh yang
signifikan melalui terhadap penyerapan atau refleksi radiasi matahari yang dapat
topografi memiliki pengaruh besar pada iklim angin. Misalnya, lebih banyak
angin bertiup di puncak bukit dan pegunungan daripada di dataran tinggi atau di
lembah yang terlindung. Lebih lokal lagi, kecepatan angin berkurang secara
demografi yang menarik dan permintaan listrik yang terus melonjak. Permintaan
ini semakin dipenuhi melalui cara-cara yang berkelanjutan seperti angin dan
Indonesia memiliki perkiraan potensi total energi angin darat 9,3 GW,.
Berdasarkan sebaran lokasi yang dievaluasi dan potensi jangka pendek yang
terpasang akan terus meningkat menjadi 2,6 GW pada tahun 2030, 28 persen dari
total potensi yang diidentifikasi sejauh ini. Sekitar 74 persen potensi energi angin
angin yang baik dan kebutuhan listrik yang tinggi. Salah satu tantangan utama
adalah biaya analisis ketika memilih metode pembangkit energi terbaik yang
alternatif yang tersedia di negara kepulauan ini, seperti panas bumi, batu bara, dan
energi angin menjadi energi listrik. Perangkat pembangkit angin menyerap energi
angin dengan pisau yang dirancang khusus dan mengubah energi angin menjadi
Sistem pembangkit listrik tenaga angin yang umum digunakan meliputi set
pembangkit tenaga angin yang digerakkan langsung dan set pembangkit tenaga
angin yang diberi makan ganda; set pembangkit tenaga angin yang digerakkan
magnet permanen yang digerakkan langsung. Untuk sistem ini, energi angin
dan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Stator generator sinkron
menjadi daya DC, dan kemudian, dengan inverter DC / AC, daya DC keluaran
akan dibalik menjadi daya AC dan dihubungkan ke jaringan AC. Daya mengalir
searah dari turbin angin ke jaringan AC. Jika hanya diperlukan untuk
horisontal 3 sudu. Kinerja turbin angin dapat dicirikan oleh tiga indikator utama
yaitu daya, torsi, dan gaya dorong yang bervariasi menurut kecepatan angin. Daya
menentukan jumlah energi yang ditangkap oleh rotor, torsi yang dikembangkan
menentukan ukuran kotak roda gigi dan harus disesuaikan dengan generator yang
digerakkan oleh rotor. Gaya dorong rotor memiliki pengaruh yang besar terhadap
1) Daya Angin
Daya teoritis yang dihasilkan oleh turbin angin akan sebanding dengan
besarnya densitas angin setempat, luas area sapuan sudu dan kecepatan angin.
Angin adalah udara yang bergerak. Dengan kerapatan udara dan kecepatan
tertentu, angin mempunyai energi kinetik yang dapat kita cari dengan persamaan
(kJ)
dengan
kecepatan v dan volume V yang mengalir dengan satuan waktu tertentu, yang
(m3/s)
dengan
dengan
Persamaan yang mengekspresikan energi kinetik dari udara yang bergerak dan
aliran massa menghasilkan jumlah energi yang melewati penampang A per satuan waktu.
(W)
dengan
2) Daya Turbin
Pada persamaan daya angin diatas tidak ada informasi mengenai berapa banyak
energi mekanik yang dapat diekstraksi dari aliran udara bebas oleh rotor energi dalam hal
ini adalah rotor. Karena energi mekanik hanya dapat diekstraksi dari energi kinetik yang
terkandung dalam aliran angin, ini berarti bahwa, dengan aliran massa yang tidak
berubah, kecepatan aliran di belakang rotor harus menurun. Bagaimanapun juga untuk
mengurangi kecepatan, berarti pada saat yang sama harus memperlebar penampang,
rotor. Di sini, v1 adalah kecepatan aliran bebas yang tidak terhambat yaitu kecepatan
angin sebelum mencapai rotor yang memiliki luas sapuan A1, sedangkan v2 adalah
kecepatan aliran angin di belakang rotor yang memiliki luasan A2. Energi mekanis yang
diekstrak oleh rotor dari aliran udara sesuai dengan perbedaan kekuatan aliran udara
(W)
dengan
3) Koefisien Daya
angin. Dengan kata lain, perbandingan antara daya mekanis yang diekstrak oleh
rotor dengan daya aliran udara bebas yang melewati luas penampang yang sama.
C. METODE PENELITIAN
1. Langkah Penelitian
Pada penelitian ini melalui beberapa tahapan untuk dapat mengambil
tentang pengaruh kecepatan angin terhadap unjuk kerja turbin angin poros
horizontal bersudu tiga. Dengan ide penelitian ini penulis mencari buku – buku
yang menjadi dasar dalam penelitian serta jurnal – jurnal penelitian yang telah ada
sebelumnya.
akan digunakan untuk penelitian. Alat – alat dan bahan yang digunakan adalah
Anemometer
Alat ini berfungsin untuk mengukur kecepatan angin
Tachometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur putaran dari poros turbin angin
Turbin Angin poros horisontal 3 sudu
berada di Pantai Sepanjang. Pada tahapan ini penulis mengambil data kecepatan
diambil dari lokasi untuk mendapatkan unjuk kerja turbin angin. Setelah
Agar lebih jelas mengenai langkah – langkah yang akan diambil oleh
penulis untuk melakukan penelitian, dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar
2.
E. Daftar Pustaka
Andika M.N, Trharyanto Y.T, Prasetya R.O., 2007, Kincir Angin Sumbu
Horizontal Bersudu Banyak, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Aryanto, F., Mara, M., & Nuarsa, M. (2013). Pengaruh kecepatan angin dan
variasi jumlah sudu terhadap unjuk kerja turbin angin poros horizontal.
Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin, 3(1).
Andika, Markus Nanda,T.A, dkk. (2007). Rancang Bangun Mesin Kincir Angin
Sumbu Horizontal Bersudut Banyak. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Candra Ade. (2012). Kincir Angin Poros Horisontal dengan Variasi Jumlah
Sudu 3 dan 6. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma.
TIME SCHEDULE
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Proposal
2 Pengambilan Data
3 Pengolahan Data
4 Penyusunan Laporan