Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada kita, bangsa Indonesia bahwa
usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi
terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera
dilakukan. Penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, terutama yang
dapat mengurangi berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM.
Desakan untuk meninggalkan minyak bumi sebagai sumber pengadaan energi nasional saat
ini terus digulirkan oleh berbagai pihak, termasuk dari pemerintah sendiri. Langkah
tersebut diperlukan agar Indonesia keluar dari krisis energi yang berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh
seperangkat pembangkit listrik tenaga angin dengan kincir tipe horosontal dengan
memanfaatkan ketinggian gedung,mengetahui adanya keterkaitan atau hubungan antara
kecepatan angin dengan daya output pada pembangkit listrik tenaga angin, dan merancang
suatu sistem pembangkit listrik tenaga angin skala kecil yang mampu menghasilkan daya 50-
100 watt.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan kincir angin mampu mengikuti datangnya arah angin sehingga
hasil yang diperoleh cukup maksimal. Hasil pengukuran kecepatan angin untuk lokasi
penempatan di depan gedung laboratorium Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tidar diperoleh rata-rata kecepatan angin sebesar 1,53 m/s dan tidak mampu
menghasilkan tegangan keluaran,. Sedangkan untuk lokasi penempatan kincir angin di atas
gedung lantai 4 Fakultas Ekonomi Universitas Tidar rata-rata kecepatan angin yang
diperoleh 5,52 m/s dan dapat menghasilkan tegangan keluaran 78,47 volt AC. Generator akan
menghasilkan tegangan keluaran minimal kecepatan angin sebesar 2,5 m/s. Daya maksimal
yang dihasilkan 172 watt dengan efisiensi daya inverter sebesar 80% atau 138,24 watt.
1
ISSN XX-XX
2
Secara umum sebagian besar turbin angin penelitian ini alat uji dipilih untuk diteliti.
mulai menghasilkan daya listrik pada Jadi eksperimen merupakan observasi
kecepatan angin 4 m/s dan akan berhenti dibawah kondisi buatan, diamana kondisi
tidak menghasilkan energi pada
tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti.
kecepatan angin 25 m/s (Sarkar dan
Bahera, 2012). Pola eksperimen yang dipakai adalah
Turbin angin sumbu tegak merupakan model one shot case study. Penelitian
alternatif pembangkit tenaga listrik yang model ini sering disebut sebagai model
dapat diaplikasikan baik di daerah pesisir sekali tembak, yaitu menggunakan
maupun perkotaan karena turbin angin suatuperlakuan atautreatment hanya satu
jenis selalu dapat berputar walaupun kali selanjutnya dianalisis.
didaerah yang memiliki tiupan angin
Model one shoot case study ini dipilih
berkecepatan rendah dan berubah-ubah.
(Dita Rama Insiyanda, dkk, 2015) karena berguna untuk pendekatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk masalah-masalah yang dapat diteliti.
mengetahui besarnya energi listrik yang Model one shoot case study juga dapat
dihasilkan oleh seperangkat pembangkit digunakan untuk mengembangkan ide
listrik tenaga angin dengan kincir tipe atau gagasan-gagasan yang muncul
horosontal dengan memanfaatkan setelah dilakukan penelitian.
ketinggian gedung,mengetahui adanya
keterkaitan atau hubungan antara
kecepatan angin dengan daya output pada 2.2 Tahapan Penelitian
pembangkit listrik tenaga angin, dan Tahapan penelitian dimulai dengan
merancang suatu sistem pembangkit mempelajari referensi dan literatur serta
listrik tenaga angin skala kecil yang hasil penelitian yang pernah dilakukan
mampu menghasilkan daya 50-100 watt. oleh orang lain. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan survei ke dua lokasi
2. METODE PENELITIAN
yaitu di depan gedung laboratorium
2.1 Metode
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Metode penelitian yang digunakan adalah dan lokasi ke dua di atas lantai 4 gedung
metode studi kepustakaan dan metode Fakultas Ekonomi Universitas Tidar dan
penelitian eksperimen. Metode studi melakukan pengukuran kecepatan angin
kepustakaan dilakukan untuk mencari yang ada. Tahap kedua adalah memilih
materi yang mendukung dan sesuai kincir angin dan merancang dudukannya
dengan materi skripsi disamping sebagai menentukan kebutuhan rangkaian
bahan perbandingan dasan teori dari pengendali, inverter dan pemilihan
rangkaian yang dibuat. Sedangkan baterei/accu. Tahap ke tiga melakukan
metode penelitian eksperimen adalah evaluasi rancangan sistem selanjutnya
penelitian yang dilakukan dengan tahap keempat melakukan pengukuran
mengadakan manipulasi pada obyek dan uji coba kelayakan perangkat apakah
penelitian serta adanya kontrol. Dalam sudah sesuai dengan perancangan dan
penelitian ini metode yang digunakan menghasilkan daya yang direncanaka
adalah metode eksperimen. Dalam atau belum. Jika belum sesuail maka
3
ISSN XX-XX
(blades) 5 buah.
Kincir angin ini dilengkapi dengan
Perakitan sistem
pada kotak panel
ekor yang berfungsi sebagai pengarah
datangnya angin. Sehingga angin yang
Analisis dan
Perhitungan
diterima dapat berasal dari segala
Penyusunn
arah. Kincir angin ini dapat
Laporan
melakukan pengereman sendiri jika
Selesai
kecepatan angin melebihi kapasitasnya
yaitu 90 km/jam.
Gambar 2.1 Diagram alir tahapan
2. Generator tiga fase magnet permanen,
penelitian
putaran rotor 900 rpm. Generator ini
mampu menghasilkan tegangan
2.3 Waktu dan Tempat Penelitian
keluaran AC 3 fase jika rotornya
Penelitian dilakukan dalam waktu
diputar oleh kincir minimal dengan
5 bulan dimulai dari penandatanganan
kecepatan angin 2,5 m/s.
kontrak penelitian. Penelitian akan
3. Unit pengendali (control).
dilakukan di dua lokasi yaitu di depan
Unit ini berisi rangkaian pengubah
gedung laboratorium Jurusan Teknik
tegangan AC menjadi DC dan
Elektro Fakultas Teknik dan di atas
ragkaian pengisi baterei/accu secara
lantai 4 gedung Fakultas Ekonomi.
otomatis. Jika baterei/accu sudah
Perancangan dan perakitan di lakukan di
penuh maka pengisian dihentikan dan
laboratorium Jurusan Teknik Elektro
masukan dibuang.
Fakultas Teknik Universitas Tidar.
4
4. Baterei/accu sebagai media
penyempan berjumlah 2 unit masing-
masing 12 VDC/ 3,6 AH;
5. Satu unit inverter dengan input 24
volt DC dan tegangan output 220 volt
AC dengan kemampuan daya 1000
watt.
Gambar 3.2 Grafik rata-rata kecepatan
6. Beban yang digunakan berupa lampu
angin
bohlamp
5
ISSN XX-XX
3.2 Analisa Perhitungan Daya Keluaran Dengan Poros Ganda” Prosiding Seminar
Maksimum Nasional Fisika / VOLUME IV,
Sebelum dilakukan perhitungan daya OKTOBER 2015, SSN: 2339-0654 e-
ISSN: 2476-9398
keluaran maksimum, pada penelitian ini
kapasitas baterei/accu yang digunakan Desriansyah, “ Analisis Teknis Sudu
adalah 24 volt/7,2 AH. Sehingga daya Kincir Angin Tipe Sumbu Horizontal
ideal inverter adalah: Dari Bahan Fibreglass, Indralaya,, 2006.
Daya ideal inverter = 24Vx 1,2 AH= 172 Dita Rama Insiyanda, dkk, Prototipe
watt. Turbin Angin Sumbu Tegak Sebagai
Dengan asumsi baterei/accu mengalami Pembangkit Tenaga Listrik Ramah
disefisiensi sebesar 20%, Maka daya Lingkungan, Prosiding Seminar
maksimum Inverter menjadi = (7,2 – Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015
20%) x 24 volt. Daya Inverter = (7,2 – Volume IV, Oktober 2015 ISSN: 2339-
0654 ISSN: 2476-9398.
1,44)x24 = 5,76 x 24 = 138,24 Watt.
Sehingga efisiensi daya inverter = Hasyim Asy’ari dkk, “ Desain Prototipe
(138,24/172,4) x 100% = 80% Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Dengan Turbin Horisontal Dan Generator
4. SIMPULAN Magnet Permanen Tipe Axial Kecepatan
Kincir angin mampu mengikuti Rendah” Prosiding Seminar Nasional
datangnya arah angin sehingga hasil yang Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST)
diperoleh cukup maksimal. Hasil Periode III ISSN: 1979-911X,
pengukuran kecepatan angin untuk lokasi Yogyakarta, 3 November 2012
penempatan di depan gedung
Tjukup Marnoto,“Perancangan kincir
laboratorium Jurusan Teknik Elektro
angin axis vertikal tipe baru untuk
Fakultas Teknik Universitas Tidar
generator listrik tenaga angin” Prosiding
diperoleh rata-rata kecepatan angin
Seminar Nasional Teknik Kimia
sebesar 1,53 m/s dan tidak mampu
“Kejuangan” ISSN 1693 – 4393,
menghasilkan tegangan keluaran,.
Yogyakarta, 2010.
Sedangkan untuk lokasi penempatan
kincir angin di atas gedung lantai 4 Puji Setiono. 2006. “ Pemanfaatan
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar rata- Alternator Mobil Sebagai Pembangkit
rata kecepatan angin yang diperoleh 5,52 ListrikTenaga Angin “.Teknik Elektro,
m/s dan dapat menghasilkan tegangan FakultasTeknik niversitas Negeri
keluaran 78,47 volt AC. Generator akan Semarang.
menghasilkan tegangan keluaran minimal
kecepatan angin sebesar 2,5 m/s. Daya Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur
maksimal yang dihasilkan 172 watt Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
dengan efisiensi daya inverter sebesar
80% atau 138,24 watt. Syafrie dkk. 2013. Rancang banun
pembangkit listrik tenaga angin (PLT
5. REFERENSI Bayu) sumbu horizontal dengan daya
Chamdani Irwan Saputra dkk, terpasang 200 watt” Hipotesis Tahun ke 5
“Pengembangan Turbin Angin Sumbu No 1 januari-April 2013. Akademik
Vertikal Tipe Triple-Stage Savonius Teknik Sorowako.