Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK


DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

Ryski
D01107026

Jurusan Teknik Elektro,


Fakutas Teknik
Universitas Tanjungpura

Abstrak - Energi listrik adalah salah satu penempatannya tidak tepat. Universitas
unsur yang tidak dapat terlepas dari Tanjungpura Pontianak sebagai lokasi riset
kehidupan manusia pada umumnya. Hal ini pemanfaatan energi angin dikonvesikan
menyebabkan energi listrik dari waktu ke menjadi enegi listrik, dengan menggunakan
waktu kian tinggi permintaanya. Energi Micro Wind Turbine AWI-E1000T 1000W
listrik di Kalimantan Barat dihasilkan dari terhadap data sekunder kecepatan angin dari
berbagai sumber energi, baik berupa NASA (National Aeronautics and Space
sumber penergi fosil maupun sumber energi Administration) pada ketinggian 20 meter
terbarukan yang tak terbatas ketersediaannya menghasilkan kecepatan angin rata-rata
di alam. Di kota Pontianak dan sekitarnya, sebesar 2.341697864 m/s pertahunnya dan
sumber energi listrik yang kita nikmati dikonversikan ke energi listrik dengan
sehari-hari bersumber dari sumber energi analisa dan perhitungan data menghasilkan
fosil berupa solar dan gas yang energi listrik 62.05889 kWh/Tahun.
diberdayakan oleh PLN Pontianak untuk Memperhatikan nilai energi listrik yang
konsumen, yang dimana energi listrik yang dihasilkan dari pengaplikasian data
bersumber dari sumber energi fosil ini kecepatan angin pada Micro Wind Turbine
memiliki kelemahan yang tak dapat AWI-E1000T 1000W dapat disimpulkan
dipungkiri, yaitu pembaharuannya bahwa potensi angin disekitar Universitas
membutuhkan waktu yang sangat lama serta Tanjungpura kurang layak untuk
tidak ramah lingkungan. Berbeda dengan dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik
sumber energi terbarukan seperti air, angin skala Pembangkit Listrik Tenaga Angin,
dan panas matahari (surya) yang namun jika dilakukan penelitian lebih
keberadaanya akan terus tersedia untuk mendalam dengan menggunakan data
dimanfaatkan. Namun menggunakan sumber kecepatan angin pada ketinggian di atas 20
energi terbarukan memang menghasilkan meter yang memungkinkan didapatnya data
energi listrik yang relatif lebih kecil kecepatan angin yang lebih tinggi serta
dibandingkan energi fosil jika menggunakan turbin dengan spesifikasi
yang cocok untuk kondisi angin yang ada, 2. Dasar Teori Angin [1, 2]
maka akan menghasilkan energi yang lebih Angin terjadi karena adanya
optimal. perbedaan suhu antara udara panas dan
udara dingin yang menyebabkan terjadinya
suatu perputaran udara berupa perpindahan
1. Pendahuluan udara. Di daerah khatulistiwa, udaranya
Kebutuhan akan energi, khususnya menjadi panas mengembang dan menjadi
energi listrik di Indonesia makin ringan, naik keatas dan bergerak ke daerah
berkembang menjadi bagian tak terpisahkan yang lebih dingin. Sebaliknya daerah kutub
dari kebutuhan hidup masyarakat sehari- yang dingin, udaranya menjadi dingin dan
hari. Bahan bakar fosil yang sekarang turun ke bawah. Sehingga terjadilah suatu
digunakan sebagai bahan utama untuk perputaran udara berupa perpindahan udara
menghasilkan listrik ketersediannya semakin dari kutub utara ke garis khatulistiwa
terbatas, belum lagi polusi yang dihasilkan menyusuri permukaan bumi dan sebaliknya
oleh proses konversi dari bahan bakar fosil suatu perpindahan udara dari garis
menjadi energi listrik tersebut. Untuk itu katulistiwa kembali ke kutub utara, melalui
perlu adanya sumber energi alternatif yang lapisan udara yang lebih tinggi.
berpotensi membangkitkan listrik dengan
proses yang ramah lingkungan.
Untuk mengatasi pemenuhan
kebutuhan listrik di atas, maka diperlukan
sebuah sumber energi baru yang mampu
memenuhi kebutuhan listrik yang semakin
besar. Angin sebagai sumber yang tersedia
di alam dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu sumber energi listrik. Angin merupakan
sumber energi yang tak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem konversi
energi angin akan berdampak positif
terhadap lingkungan. Namun tidak semua
daerah memiliki angin yang potensial.
Untuk itu perlu adanya penelitian potensi
tenaga angin terlebih dahulu pada daerah
yang direncanakan akan dibangun
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT
Angin). Pada tugas akhir saya ini, saya
melakukan penelitian untuk mengetahui
seberapa besar potensi tenaga angin di Gambar 2.1. Skema terjadinya angin
sekitar Universitas Tanjungpura.
Angin dapat bergerak secara Data kecepatan angin rata-rata setiap
horizontal maupun vertikal dengan bulan selama setahun diaplikasikan pada
kecepatan yang dinamis dan fluktuatif. spesifikasi (Luas penampang sapuan turbin
(A)) Micro Wind Turbine AWI-E1000T
Pergerakan angin secara horizontal
1000W, kerapata udara (ρ), koefesiensi daya
dinamakan adveksi, sedangkan pergerakan (CP), efesiensi transmisi ηtr, efesiensi
secara vertikal dinamakan konveksi. generator ηg, dan efesiensi baterai ηb
Dalam pemanfaatan energi angin sehingga dapat diketahui seberapa layak
diperlukan data atau informasi mengenai potensi energi angin di kawasan Universitas
potensi energi angin aktual yang tersedia di Tanjungpura Pontianak untuk dikonversikan
lokasi pemasangan dan pemanfaatan sesuai menjadi energi listrik yang dihasilkan
selama setahun dengan acuan potensi angin
kebutuhan di lokasi tersebut. Kajian dan
berdasarkan kecepatan angin di Indonesia
evaluasi yang lebih akurat mengenai kedua sebagai berikut [1] :
aspek ini disertai dengan aspek ekonomis 1. Kelompok I : Lokasi dengan
akan menghasilkan pemanfaatan sistem kecepatan angin rata-rata 1 – 2,5 m/det,
konversi energi yang optimal di suatu lokasi. daya yang dihasilkan antara 0 – 200
Kecepatan angin di dekat Garis Khatulistiwa kWh/tahun. Kondisi angin tersebut
sangat lemah karena angin bergerak dari atas kurang baik untuk didayagunakan.
ke bawah. Oleh sebab itu mahasiswa akan 2. Kelompok II : Lokasi dengan
mencoba menganalisa kecepatan energi kecepatan angin rata-rata 2,5 – 4 m/det,
angin tersebut apakah layak atau tidak daya yang dihasilkan antara 201 - 1000
dikonversikan ke energi listrik. kWh/tahun. Kondisi ini cukup baik
sebagi penggerak sistem konversi energi
listrik skala kecil dan untuk keperluan
3. Metodologi Penelitian pemompaan.
Penelitian ini untuk mengetahui 3. Kelompok III : Lokasi dengan
seberapa layak kondisi kecepatan angin di kecepatan angin rata-rata 4,5 – 12
kawasan Universitas Tanjungpura Pontianak
m/det, daya yang dihasilkan lebih dari
untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik,
dengan mengolah data kecepatan angin rata- 1000 kWh/tahun. Kondisi ini amat
rata setiap bulan dalam setahun dimana data memadai untuk dikembangkan
yang diolah di bersumber dari data kemanfaatannya baik untuk pembangkit
kecepatan angin dari NASA (National listrik skala kecil maupun besar.
Aeronautics and Space Administration)
selama 1 (satu) yang diambil berdasarkan
letak lokasi penelitian potensi kecepatan
4. Hasil Analisa Percobaan
angin sebagai sumber tenaga listrik yang
dilakukan di Laboratorium Konversi a. Kecepatan rata-rata setahun
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Dari hasil data kecepatan angin setahun
Pontianak dengan titk koordinat 0˚01’LS menggunakan data dari NASA pada
109˚20’BT / 0,02˚LS 109,34˚BT, dimana ketinggian 20 meter di atas permukaan
data kecepatan angin tersebut diambil pada tanah, diperoleh hasil kecepatan angin rata-
ketinggian 20 meter.
rata tiap bulan yang dapat dilihat dari tabel c. Perhitungan data kecepatan angin
di bawah ini : selama setahun
1. Perhitungan daya turbin angin
Tabel 1. Data kecepatan angin rata-rata Untuk mencari Daya (P) yang diambil turbin
setahun angin yang terletak dalam aliran angin dapat
Data kecepatan angin rata-rata setahun ditentukan dengan menggunakan persamaan
No. 1
waktu (bulan) wind (m/s) Pturbin = 2 x ρ x A x v3 (Watt)
1 Januari 2.359973858
2 Februari 2.149977247
3 Maret 1.580649196 Rumus tersebut merupakan persamaan daya
4 April 1.469984458 turbin angin ideal karena tanpa dipengaruhi
5 Mei 2.099979462 efisiensi / rendamen. Karena dipengaruhi
6 Juni 2.84996925 oleh efisiensi maka persamaan yang
7 Juli 3.169967097 digunakan adalah persamaan
8 Agustus 3.459965027 1
9 September 2.809971 Pturbin = 2 x 𝜂𝔞𝑒 x ρ x A x v3 (Watt)
10 Oktober 2.099978562
11 November 1.949980083 Luas penamampang sapuan turbin angin
12 Desember 2.099979126
didapat dari persamaan 𝐴 = 𝜋𝑟 2 (m2),
Kec. Angin rata-rata setahun 2.341697864
dimana diketahui diameter dari Micro Wind
Turbin AWI – E1000T 1000W adalah 2.058
b. Turbin Angin [12] mm sehingga jari-jari dari penampang
Turbin yang digunakan pada riset ini adalah sapuan turbin adalah 1,029 m. Sehingga
Micro Wind Turbine AWI-E1000T 1000W didapatlah nilai A sebagai berikut :
dari A-WING dengan spesifikasi sebagai
berikut : A = 𝜋𝑟2
22
= × 1.0292
7

22
= × 1.058841
7

= 3.3278 m2
[2]
Sedangkan kerapatan udara (ρ) didapat
menggunakan persamaan
273 𝑝 𝐾𝑔
ρ = 1.2929 × × 760
𝑇 𝑚3

dengan diketahui tekan udara lokal (P)


berdasarkan data dari BMG (Badan
Meteorologi Geofisika) Pontianak sebesar
1009.23 mbar dan temperatur udara di
sekitar Laboratorium Konversi = 26.65˚C rendemen mekanik, yang pada perakitan
(299.8˚K). Sehingga, yang tepat tidak perlu lebih rendah dari
0.9.
273 𝑝 𝐾𝑔
ρ = 1.2929 × × 760 3. Berbagai kerugian elektro-mekanik, bila
𝑇 𝑚3
energi angin diubah menjadi energi
273 𝐾 1009.23 𝑚𝑏𝑎𝑟
= 1.2929 × 299.8 𝐾 × listrik. Semua kerugian itu dimasukan
1 𝑎𝑡𝑚
ke dalam rendeman dinamo.
1,00923 𝑃𝑎 𝐾𝑔
= 1.2929 × 0.910607 × 1.0130 x 10 5 Pa Rendemennya ialah sebesar kira-kira
𝑚3
0.5.
100.923 KPa 𝐾𝑔 4. Kerugian pada saat manggunakan
= 1.1773 × 101.3 KPa 𝑚3
baterai atau efisiensi baterai berkisar
𝐾𝑔 antara 85 % hingga 90 %.
= 1.1773 × 0.996278 𝑚3

𝐾𝑔
Jika semua rendemen itu dimasukan
= 1.172942 ke rumus di atas, maka daya yang dihasilkan
𝑚3
oleh generator dapat dihitung dengan
persamaan
Dengan demikian, dari hasil data
kecepatan angin rata-rata bulanan dalam Pg = 0.2963 × 𝜂𝑡𝑟 × 𝜂g × 𝜂𝑏 × ρ × A × v3 (Watt)
setahun yang telah diperoleh pada Tabel 1.
dapat diketahui Daya turbin angin (Pturbin ) dimana diketahui efesiensi transmisi
menggunakan persamaan (𝜂𝑡𝑟 ) 0.9, efesiensi generator (𝜂g ) 0.5 dan
Pturbin = 0.2963 x ρ x A x v3 (Watt) efesiensi baterai 𝜂𝑏 0.9.

2. Perhitungan daya listrik keluaran


generator [4] 3. Perhitungan energi listrik
Daya listrik yang dihasilkan oleh keluaran generator
sebuah generator di suatu PLT-Angin Perhingan energi listrik keluaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai generator selama setahun adalah
berikut : sebagai berikut :
1. Berbagai kerugian akibat gesekan udara 1. Energi sesaat yang dihasilkan
dan koncahan udara yang tergantung oleh sebuah generator adalah
pada sosok dan rakitan sayap. Semua perkalian daya dengan waktu
kerugian itu dimasukkan dalam seperti yang ditunjukan pada
rendemen aerodinamika, besarnya persamaan 𝐸𝑔 = 𝑃𝑔 . 𝑡
berkisar antara 0.3 sampai 0.8. 2. Energi bulanan biasanya
2. Semua kerugian akibat gesekan dinyatakan dalam kWh. Energi
bantalan yang tergantung pada rakitan bulanan yang dihasilkan oleh
bantalan beban bantalan dan pelumas. sebuah generator dapat dihitung
Semua itu dimasukan ke dalam menggunakan persamaan
−3
𝐸𝑔 = 24. 10 . 𝑛. 𝑃𝑔 , dimana n
adalah jumlah hari dalam 1 (satu) Jadi Energi listrik tahunan yang dihasilkan
bulan oleh generator (Eg) yang dipengaruhi
3. Energi tahunan yang dihasilkan efisiensi transmisi (0.9), efisiensi generator
oleh sebuah generator adalah (0.5) dan efisiensi baterai (0.9) dengan
penjumlahan dari energi bulanan menggunakan sebuah Micro Wind Turbine
selama tahun tersebut, dimana AWI-E1000T 1000W adalah sebesar
dapat dihitung menggunakan 62.05889 kWh/Tahun.
persamaan 𝐸𝑔 = 12 𝑖=1 𝐸𝑔𝑖

5. Kesimpulan
Sehingga energi bulanan dan tahunan yang
dihasilkan generator tersebut adalah sebagai Berdasarkan analisa dan perhitungan data
berikut : sekunder kecepatan angin dari NASA
Eg Januari= 24 × 10-3 × 30 × Pg (kWh) terhadap Micro Wind Turbin dapat diambil
= 0.72 × 6.15661 beberapa kesimpulan sebagai berikut :
= 4.432759 kWh
1. Kecepatan angin rata-rata pertahun
Hasil energi listrik keluaran generator tiap menggunakan data sekunder NASA
bulan selengkapnya diperlihatkan pada tabel pada ketinggian 20 meter di
dibawah ini : Universitas Tanjungpura adalah
sebesar 2.341697864 m/s dimana
Tabel 2. Hasil perhitungan Energi listrik kecepatan angin rata-rata tersebut
bulanan dan tahun yang dihasilkan generator masuk dalam kategori angin kelas 3
Waktu Pg Eg (tiga) yang masih dapat
No. (Bulan) 24×10¯³×n (Watt) (kWh) dimanfaatkan potensinya.
1 Januari 0.72 6.15661 4.432759 2. Kecepatan angin rata-rata pertahun
2 Februari 0.72 4.655 3
menggunakan data sekunder NASA
pada ketinggian 20 meter di
3 Maret 0.72 1.84977 1.331834
Universitas Tanjungpura adalah
4 April 0.72 1.48784 1.071245 sebesar 2.341697864 m/s dan
5 Mei 0.72 4.33775 3.12318 diaplikasikan dengan menggunakan
6 Juni 0.72 10.8428 7.806816 Micro Wind Turbin AWI-E1000T
7 Juli 0.72 14.9205 10.74276 1000W dapat menghasilkan Daya
listrik tahunan sebesar 86.1929
8 Agustus 0.72 19.4015 13.96908
kWh/Tahun dan Energi listrik
9 September 0.72 10.3926 7.482672
tahunan sebesar 62.05889
10 Oktober 0.72 4.33775 3.12318 kWh/Tahun.
11 November 0.72 3.47303 2.500582 3. Dari data kecepatan angin yang
12 Desember 0.72 4.33775 3.12318 diperoleh dari NASA selama setahun
Energi listrik tahunan 62.05889
yang diaplikasikan pada spesifikasi
Micro Wind Turbine AWI-E1000T
1000W dapat menghasilkan energi Energy, Felix A. Farret M Joday
listrik, namun kapasitas energi listrik Simoes, Wiley Interscience.
yang dihasilkan kecil (62.05889 6. Murjani. Ir. MT, Peran Tenaga Angin
Sebagai Sumber Energi, Fakultas
kWh/Tahun), maka konversi energi
Teknik Universitas Tanjungpura,
angin menjadi energi listrik tersebut Pontianak, 2002.
masuk di dalam kelompok I standar 7. www.eere.energy.gov, Small Wind
angin Indonesia, sehingga potensi Energy Sistem, a DOE national
anginnya kurang baik untuk laboratory, DOE/GO-102004-1897 –
didayagunakan. Ma 2004.
8. Y.Daryanto,. Kajian Potensi Angin
Saran Untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu, Yogyakarta, Balai PPTAGG.
Penelitian Tugas Akhir ini berupa riset yang 9. Zulham Effendi, Studi Pengukuran
belum pernah dilakukan sebelumnya pada Potensi Energi Angin Dengan
kawasan Univesitas Tanjungpura Pontianak, Menggunakan Prototipe Pembangkit
Listrik Tenaga Angin Sederhana, Tugas
untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut
Akhir, Fakultas Teknik Universitas
agar didapat hasil konversi energi angin Tanjungpura, Pontianak, 2001.
menjadi energi listrik yang lebih optimal 10. NASA (National Aeronautics and
dengan menggunakan data kecepatan angin Space Administration)
pada ketinggian di atas 20 meter yang 11. BMG (Badan Meteorologi Geofisika)
memungkinkan hasil data kecepatan angin Pontianak
12. www.awing-i.com
yang lebih tinggi serta menggunakan turbin
dengan spesifikasi yang cocok dengan
kondisi kecepatan angin yang ada di
kawasan Universitas Tanjungpura
Pontianak.

6. Referensi

1. Abdul Kadir, Energi Sumber Daya,


Inovasi, Tenaga Listrik Dan Potensi
Ekonomi, Edisi Ke dua tahun 1995,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Douglas C.Giancoli, Physics For
Scientists And Enginers, Second
Edition 1988
3. Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
http://www.kincirangin.info, (diakses 10
Mei 2013, pukul 10:24 WIB)
4. Riezenman,M.J.1995.”In Searrch of
batteries”, IEEE Spectrum,p.51-56,May
1995
5. Jhon Wiley, A. Sons Inc. Fublication,
Integration Of Alternative Sources Of

Anda mungkin juga menyukai