Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/303652634

LAPORAN PENELITIAN RISET MINI TENTANG TURBIN ANGIN MODEL SAVONIUS


DAN DARRIEUS

Technical Report · March 2016


DOI: 10.13140/RG.2.1.2826.9686

CITATIONS READS
0 5,246

1 author:

Medeline Citra Vanessa


Surya University
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

TURBIN ANGIN HYBRID MODEL SAVONIUS DAN DARRIEUS View project

Pemakaian Minyak Jelantah Masyarakat Jabodetabek View project

All content following this page was uploaded by Medeline Citra Vanessa on 17 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LAPORAN PENELITIAN TURBIN ANGIN HYBRID (SAVONIUS-
DARRIEUS)

Medeline Citra Vanessa


NIM: 1500510021
Physics Energy Engineering, Clean Energy and Climate Change Faculty
Surya University
Tangerang, Banten, 15810
medeline.vanessa15@student.surya.ac.id

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasokan energi listrik Indonesia saat ini belum mencukupi seluruh kebutuhan listrik
penduduk di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerintah masih kurang massif
membangun infrastruktur energi sehingga serapan domestic terhadap sumber daya alam
yang ada tidak maksimal dan sumber daya alam tersebut dengan terpaksa di ekspor ke
luar negeri. Untuk itu pemerintah telah menggalangkan ‘gerakan’ menerangi seluruh
Indonesia dimana pemerintah merencanakan program pembangunan listrik 35.000 MW.
Gerakan untuk menerangin seluruh Indonesia merupakan gerakan menyeluruh yang
melibatkan seluruh instansi-instansi terkait yang dapat mensukseskan program ini. Mulai
dari pihak pemeritah, pihak penyedia jasa konstruksi dan pihak pemasok energi itu sendiri.
PT PLN (persero) sebagai pemasok utama kebutuhan listrik di Indonesia berkerja
sama dengan Independent Power Producer (IPP) agar dapat mentuntaskan program 35.000
MW. Pengembang energi baru dan terbarukan yang tergabung dalam IPP merupakan
pengembang listrik swasta yang juga memberikan pengaruh terhadap tercapainya program
pemerintah ini. Untuk itu kami sebagai mahasiswa ingin berkontribusi terhadap gerakan
menerangi seluruh Indonesia, dengan cara melakukan riset mini tentang pembangkit
listrik tenaga angin dimana turbin anginnya menggunakan sudu vertikal gabungan model
turbin savonius dan darrieus. Diharapkan pembangkit listrik ini dapat menjadi solusi bagi
permasalahan listrik di daerah-daerah yang sulit terinstalasi jaringan PLN.
Dalam penelitian ini dirancang prototype model pembangkit listrik tenaga angin
dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah dibentuk dan mudah didapat. Hasil
penelitian berupa satu buah prototype dan data hasil percobaan. Diharapkan penelitian ini
dapat dijadikan referensi bagi pembelajaran teknologi pembangkit listrik tenaga angin,
turbin angin vertikal, dinamo pembangkit listrik, efisiensi pembangkit listrik, serta
performa pembangkit listrik sehingga dapat memberikan gambaran mengenai Pembangkit
Litrik Tenaga Angin sudu vertikal gabungan model turbin savonius dan darrieus.
Selanjutnya dalam laporan penelitian ini akan menitik beratkan tentang turbin angin
vertikal yang dipakai dalam penelitian ini.

1
B. Rumusan Masalah
 Apa yang mempengaruhi putaran turbin?
 Bagaimana hubungan antara tegangan input yang diberikan dengan rpm turbin
angin sudu vertikal gabungan model turbin savonius dan darrieus?

C. Tujuan Penelitian
 Mempelajari keunggulan dan kelemahan jika menggunakan turbin angin sudu
vertikal gabungan model turbin savonius dan darrieus
 Mendapatkan hasil data eksperimen hubungan antara tegangan input yang
diberikan dengan rpm turbin angin sudu vertikal gabungan model turbin savonius
dan darrieus

METODOLOGI PENELITIAN
A. Landasan Teori
Terdapat beberapa landasan teori untuk dapat mempermudah proses penulisan
laporan. Berikut adalah teori pendukung sebagai acuan penulis menyelesaikan laporan
penelitian.
1. Energi Angin
Energi angin adalah energi yang terkandung pada massa udara yang bergerak.
Energi angin berasal dari energi matahari. Pemanasan bumi oleh sinar matahari
menyebabkan perbedaan massa jenis udara. Perbedaan massa jenis ini menyebabkan
perbedaan tekanan pada udara sehingga akan terjadi aliran fluida dan menghasilkan
angin. Kondisi aliran angin dipengaruhi oleh medan atau permukaan bumi yang dilalui
oleh aliran angin dan perbedaan temperature permukaan bumi. Hampir semua energi
terbarukan yaitu energi pasang surut, arus dan gelombang air, bahkan energi fosil
berasal dari energi matahari. Matahari meradiasikan 1,74 x 1017 joule energi ke
permukaan bumi setiap detiknya. Sekitar 1% hingga 2% energi yang datang dari
matahari diubah menjadi energi angin.

2. Turbin Angin
Energi Angin merupakan energi yang dapat digunakan untuk menggerakkan
turbin. Turbin angin adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengubah energi
kinetik angin menjadi energi mekanik pada poros turbin tersebut (Sargolzaei, 2007:51).
Turbin yang memanfaatkan tenaga angin pada awalnya digunakan di sektor pertanian
sebagai penggiling biji-bijian dan pemompa air untuk irigasi. Diakhir abad ke-19 turbin
angin mulai dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik oleh P. La Cour dari Denmark.

2
Putaran turbin pada poros digunakan untuk menggerakkan rotor pada generator
sehingga menghasilkan listrik.
Terdapat 2 tipe turbin angin yaitu turbin angin sumbu horizontal (TASH) dan
turbin angin sumbu vertikal (TASV). TASH merupakan turbin yang memiliki sudu
dengan sumbu putar sejajar terhadap tanah sedangkan sudu TASV memiliki sumbu
putar tegak lurus ke tanah. Terdapat beberapa jenis TASV yaitu tipe savonius, tipe
darrieus, dan tipe H-rotor. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai TASV hybrid
model savonius – darrieus.

3. Turbin Angin Savonius


Turbin angin savonius memiliki bentuk dasar sudu setengah silinder. Turbin angin
savonius pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur asal Finland yang bernama
Sigurd J. Savonius pada tahun 1922. Konsep kerja turbin angin ini cukup sederhana
dimana turbin angin ini menghasilkan daya dengan cara memanfaatkan gaya drag yang
dihasilkan tiap-tiap sudunya. Gaya drag adalah gaya yang berkerja berlawanan dengan
arah angin yang menumbuk sudu. (White, 1986: 412)

Gambar 1. Turbin Angin Savonius


Sumber : http://www.reuk.co.uk/Savonius-Wind-Turbines.htm

Turbin angin savonius yang termasuk kedalam tipe TASV dapat berputar tanpa
mempedulikan arah angin serta turbin dapat berputar dengan laju angin yang reatif
kecil sehingga sangat cocok digunakan pada daerah yang memiliki arah angin tidak
menentu dan laju angin yang relatif rendah. Meskipun tubin angin savonius dapat
mudah berputar meski hanya dengan laju angin rendah namun efisiensi dari turbin
angin savonius masih rendah yaitu hanya 15% saja dari energi angin yang mengenai
sudu yang dapat berubah menjadi energi mekanik rotasi. Selain itu kecepatan turbin
savonius tidak dapat melebihi kecepatan angin sehingga dibutuhkan gear box agar
dapat mengurangi torsi dan menghasilkan rpm yang lebih besar.

3
4. Turbin Angin Darrieus
Seorang aeronautical engineer asal Prancis yang bernama Georges Jean Marie
Darrieus pertama kali menemukan sebuah turbin angin vertikal pada tahun 1931.

Gambar 2. Turbin Angin Darrieus


Sumber : http://www.instructables.com/id/Darrieus-Wind-Turbine/

Turbin angin darrieus memiliki efisiensi yang cukup baik namun torsi yang dihasilkan
kecil sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk menggerakkan putaran awal
turbin tersebut. Turbin angin darrieus memiliki sudu berbentuk airfoil. Airfoil adalah
suatu bidang seperti sayap pesawat terbang yang direncanakan untuk memperoleh
reaksi udara bila benda tersebut bergerak di udara. Airfoil yang efisien adalah Airfoil
yang penampangnya berbentuk hampir seperti tetesan air, berikut adalah gambar
bentuk Airfoil:

Gambar 3. Bagian Airfoil


(Sumber: Manwell,1980)

Bagian bagian Airfoil :

1. Leading edge adalah bagian terdepan dari sebuah Airfoil.


2. Trailing edge adalah bagian yang paling belakang dari Sebuah Airfoil.
3. Mean chamber line atau yang biasa disebut dengan mean line adalah garis yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang sama jauhnya terhadap permukaan
atas dan bawah sebuah Airfoil.
4. Chordline adalah sebuah garis lurus yang yang menghubungkan kedua ujung
mean line sebuah Airfoil.

4
5. Turbin Angin Hybrid Savonius-Darrieus
Dengan menggabungkan turbin angina savonius dan turbin angina darrieus, maka
akan menutupi masing-masing kekurangan dari turbin tersebut. Turbin Savoius yang
bergerak sebagai self-starting dipadukan dengan turbin darrieus yang memiliki
efisiensi yang cukup tinggi sehinga dapat dihasilkan rancangan optimal dari TASV ini.

Gambar 4. Turbin Angin Hybrid Savonius-Darrieus


(Sumber : Haryo,2014)

6. Pengaruh Energi angin terhadap putaran Turbin


Energi mekanik pada turbin biasanya terkonversi dari energy kinetic dan atau energy
potensial yang berasal dari pergerakan fluida yang menumbuk sudu turbin. Bentuk
energi yang terdapat pada angin yang dapat diekstraksi oleh turbin angin adalah energi
kinetiknya. Angin adalah massa udara yang bergerak. Besarnya energi yang terkandung
pada angin tergantung pada kecepatan angin dan massa jenis angin atau udara yang
bergerak tersebut. Jika diformulasikan, besar energi kinetik yang terkandung pada
angin atau udara bergerak yang bermassa m dan berkecepatan v adalah :
Dimana:
𝟏
𝑬𝒌 = 𝒎𝒗𝟐
𝟐
Ek = Energi kinetic (joule)
m = massa udara (kg)
v = kecepatan angin (m/s)
Energi kinetik yang terdapat pada angin berbanding lurus dengan massa udara dan
berbanding lurus dengan kuadrat dari kecepatannya.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan
eksperimen. Studi pustaka yang dilakukan adalah pengumpulan referensi dari beberapa
paper yang terkait dengan pembangkit listrik tenaga angin sudu vertikal model turbin
savonius dan darrieus. Berdasarkan literature yang dikaji didapat gambaran berupa desain

5
dan cara kerja turbin angin savonius dan darrieus. Selanjutya penulis melakukan
eksperimen pembuatan turbin angin, setup alat, dan pengambilan data hasil putaran turbin
angin (Rpm). Pada bab ini akan dibahas lokasi, waktu penelitian dan metode perancangan.
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dimulai pada 17 Januari 2016 hingga 2 Maret 2016. Penulis
melakukan studi pustaka secara mandiri dan mengkonsultasikan dengan dosen
Pembina riset. Selanjutnya pembuatan turbin angin dilakukan di Surya Research
Center di Gading Serpong, Tangerang. Uji coba turbin dilakukan pada lab mesin
SURE.
2. Alat dan Bahan Penelitian
 Triplek  Lem
 Karton Duplek  Gergaji
 Pipa  Dinamo
 Kaleng bekas  Penggaris
 Almunium foil  Baut
 Kertas kalender  Solder
 Paku

Gambar 5. Beberapa Alat penelitian


3. Proses Pembentukan turbin
 Turbin Savonius
Turbin savonius dibentuk menggunakan karton duplek sebagai penutup dan
kaleng bekas sebagai sudu yang berbentuk setengah silinder.

6
Gambar 6. Turbin Savonius

 Turbin Darrieus
Kerangka sudu darrieus yang berbentuk airfoil dibuat dari triplek kemudian
dilapisi oleh almunium foil dan kertas kalender.

Gambar 7. Kerangka Sudu Darrieus yang berbentuk airfoil


Pada penelitian ini dibuat model turbin angina darrieus dengan tiga sudu.

Gambar 8. Turbin Darrieus 3 sudu


 Penyatuan Turbin
Tower Turbin terbuat dari pipa kemudian setiap komponen di hubungkan
menggunakan kopling berupa baut dan letter L.

7
Gambar 9. Turbin Savonius 2 sudu – Darrieus 3 sudu
4. Cara Kerja Alat

Gambar 10. Motor penggerak, Turbin, dan Dinamo


Prototype turbin ini digerakkan oleh motor penggerak yang mendapat supply
energi dari power supply. Pada bagian atas turbin terdapat dinamo sebagai generator.
Selanjutnya power supply memberikan listrik untuk menggerakkan turbin. Tegangan
divariasikan sebesar 2,5 V; 5 V; dan 7,5 V.
5. Data yang Diperlukan
 Nilai Rpm yang dihasilkan oleh turbin
 Tegangan output dari dinamo
 Arus input dari power supply
 Arus output dari dinamo
6. Metode Pengumpulan Data
Pengukuran Rpm turbin menggunakan Rpm meter dan pengukuran arus input-
output serta tegangan output meggunakan multimeter.

8
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Putaran Turbin

Putaran Turbin dipengaruhi oleh seberapa besar torsi yang dihasilkan dari gaya dorong
angin terhadap sudu. Besarnya torsi dipengaruhi oleh bidang sentuh angin pada sudu turbin.
Semakin besar bidang sentuh angin terhadap sudu maka akan semakin besar gaya dorong yang
dihasilkan angin kepada sudu turbin sehingga akan menghasilkan putaran yang besar pula.
Berdasarkan teori pendukung diketahui bahwa turbin angin savonius merupakan
turbin angin yang baik untuk melakukan self-starting, dapat beroperasi pada kecepatan angin
rendah, dan memiliki kemampuan untuk menangkap angin dari berbagai arah. Dari kelebihan
tersebut akan mempengaruhi Rpm turbin sehingga akan menghasilkan putaran yang lebih
cepat. Namun turbin angin savonius memiliki efisiensi yang rendah karena hanya 15% dari
energi angin yang mengenai sudu dapat dijadikan energi mekanik rotasi sebagai penggerak
generator. Hal ini disebabkan oleh gaya drag tambahan yang dihasilkan turbin saat turbin
angin berputar. Sedangkan pada turbin angin darrieus memiliki efisiensi yang baik karena
torsi yang dibutuhkan turbin darrieus untuk berputar kecil hal ini dikarenakan sudu turbin
darrieus yang berbentuk airfoil dapat memberikan aliran fluida yang optimal untuk
menggerakkan turbin. Oleh karena itu turbin angin darrieus dapat berputar lebih cepat dari
pada kecepatan angin yang mengenai sudu. Namun turbin darrieus tidak dapat melakukan
self-starting karena diperlukan energi yang lebih besar untuk menggerakkan turbin.
Untuk itu dengan menggabungkan keunggulan dan menutupi kekurangan masing-
masing turbin akan membuat turbin angin hybrid savonius-darrieus memiliki desain yang
menghasilkan putaran dan efisiensi yang lebih optimal karena turbin savonius akan berfungsi
sebagai self-starting dan turbin darrieus akan memberikan gaya angkat sehingga mempercepat
putaran turbin.

B. Data Hasil Penelitian


Dari Prototype yang dibuat dapat diambil data yang diperlukan dalam penelitian.
Berikut data yang didapat dari hasil penelitian
Tegangan Power Arus Power Tegangan Arus Dinamo Rpm Turbin
Suplier (V) supplier (A) Dinamo (V) (A)
2,5 1,39 0,008 296,0
0,72 0,001 284,2
5 1,49 0,035 366,4
Tidak ada Arus
1,16 0,001 342,8
7,5 2,99 0,04 485,3
2,89 0,01 461,7

9
Dari data hasil penelitian didapat hubungan antara tegangan input yang diberikan oleh
power supply dengan rpm yang dihasilkan oleh turbin. Berikut grafik hubungan antara tegangan
input dan rpm.

Grafik Hubungan Tegangan Input dengan Rpm Turbin

461.7 rpm
7,5V
481.3 rpm

342.8 rpm
5,0V
366.4 rpm

284.2 rpm
2,5V
296.0 rpm

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550

Minimum Maksimum

Dari grafik tersebut dapat dilihat kenaikan Rpm turbin berbanding lurus dengan kenaikan
tegangan yang diberikan oleh power supply yang menggerakkan motor. Dari data yang didapat
saat diberikan tegangan sebesar 2,5 V menghasilkan rpm minimum 284,2 dan rpm maksimum
296,0. Lalu saat tegangan power supply dinaikkan menjadi 5 V dihasilkan rpm minimum 342,8
rpm dan rpm maksimum 366,4 rpm. Saat motor diberikan tegangan 7 V turbin menghasilkan rpm
minimum sebesar 461,7 rpm dan rpm maksimum 481,3 rpm.
Dari data yang didapat menunjukkan bahwa rpm yang dihasilkan turbin masih sangat kecil
untuk dapat menghasilkan listrik pada dinamo. Hal ini disebabkan oleh prototype turbin angin
hybrid savonius-darrieus tidak menggunakan gearbox yang dapat melipatgandakan putaran turbin
yang terhubung pada generator sehingga akan menghasilkan output yang lebih besar.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Putaran turbin dipengaruhi oleh sebarapa besar torsi yang dihasilkan gaya dorong angin
terhadap sudu dan desain turbin angin. Semakin luas bidang sentuh angin maka akan
menghasilkan torsi yang semakin besar. Desain turbin angin mempengaruhi seberapa besar
kemampuan turbin untuk dapat mengubah energi angin menjadi energi mekanik rotasi.
Hubungan tegangan input dengan rpm turbin adalah semakin besar tegangan yang
diberikan maka akan semakin besar rpm turbin. Dengan kata lain jika turbin angin ini kelak
akan di install secara real sehingga memanfaatkan energi angin, maka hubungan yang didapat
adalah semakin besar energi angin yang dapat ditangkap oleh turbin menjadi energi mekanik
rotasi maka akan semakin besar rpm yang dihasilkan turbin.

B. Saran
Dalam penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan yang
penulis harapkan dapat menjadi pembelajaran dan perbaikan di penelitian yang selanjutnya
adalah
 Putaran turbin tidak seimbang karena pada bagian tengah turbin, tower dipotong
untuk tempat turbin savonius, awalnya ini bertujuan agar turbin savonius dapat di
lepas pasang karena peneliti ingin membandingkan kinerja turbin savonius 2 sudu
yang menyatu dan 2 sudu yang terpisah.
 Turbin darrieus memiliki berat yang mendominasi berat keseluruhan turbin ini
juga menyebabkan putaran turbin tidak seimbang.
 Poros putar turbin juga harus diperhatikan sehingga meminimalisir gesekan yang
dapat mengurangi kecepatan putaran turbin.
 Saat penggabungan semua komponen baik dengan cara lem, pemasangan baut atau
penghubungan dengan triplek harus memperhatikan ketepatan dan kesimetrisan
rancangan karena akan mempengaruhi putaran turbin.
 Diperlukan gearbox untuk melipatgandakan putaran dinamo.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammed Hadi. 2013 : Experimental Comparison Study for Savonius Wind Turbine of Two
& Three Blades At Low Wind Speed. International Journal of Modern Engineering
Research (IJMER) : Mustansiriya
Anomim. Chapther II. Universitas Sumatera Utara : Medan
Anonim. 2014. Wind Energy Basics : Wind Energy and Wind Power. Diperoleh 8 Maret 2016 dari
Wind Energy Development Programmatic EIS, Website ;
http://windeis.anl.gov/guide/basics/
Anonim. 2014. Wind Power Diperoleh 8 Maret 2016 dari National Geograpic, Website ;
http://environment.nationalgeographic.com/environment/global-warming/wind-power-
profile/
Darmawan, Hendra. Bachtiar, Kahfi Ibnu. : Perancangan Turbin Angin Tipe Savonius L Sumbu
Vertikal. Program Studi Teknik Elektro, UMRAH : Riau
Duffet, Ian. 2009 : Design and Evaluation of Twisted Savonius Wind Turbine. Vertical Wind
Energy Engineering
Faruk, Al Abdulah. 2014 : Influence of Blade Overlap and Blade Angle on the Aerodynamic
Coefficients in Vertical Axis Swirling type Savonius Wind Turbine. University of
Southern Queensland : Australia
Mahendra, Bayu dkk. : Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Unjuk Kerja Turbin Angin Savonius
Type L. Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya : Malang
Mahmud, Syahir dkk. 2014 : Desain Turbin Darrieus-Savonius pada Proses Pemanfaatan Arus
Laut sebagai Pembangkit Energi Mekanik. Prosiding Seminar Nasional Geofisika 2014:
Makassar
Pranato, Dwi Haryono. : Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Tipe Hybrid Savonius-Darrieus
dengan Perbedaan Jumlah Sudu. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta : Jakarta
Sudargana : Analisa Perancangan Turbin Darrieus pada Hydrofoil NACA 0015 dari Karakteristik
Cl dan Cd Pada Variasi Sudut Serang menggunakan Regresi Linier pada Matlab. Jurnal
Teknik Mesin, Universitas Diponogoro : Semarang
Sumiati, Ruzita dkk. 2014 : Rancang Bangun Micro Turbin Angin Pembangkit Listrik untuk
Rumah Tinggal Angin Pembangkit Listrik untuk Rumah Tinggal di Daerah Kecepatan
Angin Rendah. Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah: Jakarta

12
LAMPIRAN

Foto Kegiatan Penelitian

Multimeter Mesin Bor Mesin pemotong kaleng

Mesin Gerinda Alat Pemerata lempengan Power Supply

13

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai