Anda di halaman 1dari 99

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN

OTOMATIS UNTUK TANAMAN BERBASIS


RASPBERRY PI 3 DENGAN MEMANFAATKAN
ANTARES DAN NOTIFIKASI TELEGRAM

LAPORAN SKRIPSI

Muhammad Raihan Eryadi


4617030008

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021
RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN
OTOMATIS UNTUK TANAMAN BERBASIS
RASPBERRY PI 3 DENGAN MEMANFAATKAN
ANTARES DAN NOTIFIKASI TELEGRAM

LAPORAN SKRIPSI

Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk


Memperoleh Diploma Empat Politeknik

Muhammad Raihan Eryadi


4617030008

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Muhammad Raihan Eryadi


NPM : 4617030008
Tanggal : ………………..
Tanda Tangan : ………………..

i
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh:


Nama : Muhammad Raihan Eryadi
NIM : 4617030008
Program Studi : Teknik Multimedia dan Jaringan
Judul Skripsi : RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN
OTOMATIS UNTUK TANAMAN BERBASIS
RASPBERRY PI 3 DENGAN MEMANFAATKAN
ANTARES DAN NOTIFIKASI TELEGRAM

Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Jumat, Tanggal 02,
Bulan Juli, Tahun 2021 dan dinyatakan LULUS.

Disahkan Oleh

Pembimbing I : Asep Kurniawan, S.Pd., M.Kom. ( )

Pembimbing II :

Penguji : Maria Agustin, S.Kom., M.Kom. ( )

Penguji II : Muhammad Yusuf Bagus Rasyiidin, S.Kom., M.T.I. ( )

Penguji II : Syamsi Dwi Cahya, S.S.T., M.Kom. ( )

Mengetahui :
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Ketua

Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom.


NIP. 197802112009121003

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Penulisan laporan
Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Terapan Politeknik. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
laporan Skripsi, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan Skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua dan keluarga besar Penulis yang telah memberikan
dukungan baik moril dan materi serta doa yang tiada henti-hentinya kepada
penulis
2. Bapak Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom, selaku ketua jurusan Teknik Informatika
dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta.
3. Bapak Defiana Arnaldy, S.Tp., M.Si, selaku kepala program studi Teknik
Multimedia dan Jaringan jurusan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik
Negeri Jakarta.
4. Bapak Asep Kurniawan, S.Pd.,M.Kom Selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan skripsi
5. Seluruh teman-teman se-angkatan, terutama kelas TMJ 8 Angkatan 2017
yang selalu mengisi hari-hari menjadi sangat menyenangkan.

Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat. Penulis
pun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberi
lindungan bagi kita semua.

Depok, ……. 2021

Muhammad Raihan Eryadi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

iii
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:

Nama : Muhammad Raihan Eryadi

NIM : 4617030008

Program Studi : Teknik Multimedia dan Jaringan

Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer


Jenis Karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karya Ilmiah Lainnya*:.............

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN OTOMATIS UNTUK


TANAMAN BERBASIS RASPBERRY PI 3 DENGAN MEMANFAATKAN
ANTARES DAN NOTIFIKASI TELEGRAM

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencatumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok Pada tanggal : …….. 2021

Yang Menyatakan

(Muhammad Raihan Eryadi)

iv
ABSTRAK

Menyiram tanaman merupakan sebuah kewajiban bagi para pemilik tanaman,


namun banyaknya para pemilik yang baru saja mengurus tanaman terkadang lupa
untuk menyiram tanaman dan menyebabkan tanaman layu, maka dari itu pada
penelitian kali ini muncul sebuah ide untuk membuat sistem penyiraman otomatis
untuk tanaman menggunakan Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan
Notifikasi Telegram, Penelitian ini dilakukan dengan Merancang Bangun Sistem
Penyiraman Otomatis Untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi3 Dengan
Memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, Rancang bangun sistem ini
menggunakan beberapa alat pendukung seperti sensor Soil Moisture,Sensor DHT
11, Relay, Servo Motor, Pompa air yang nantinya akan melakukan penyiraman
otomatis dan setelah penyiraman selesai akan muncul notifikasi dari telegram, lalu
jika kita ingin melihat data penyiraman dapat melalui web Antares.
Penelitian ini menggunakan 1 tanaman dan sistem dapat membaca tanaman yang
memiliki kondisi tanah kering, lembab, dan basah, Berdasarkan hasil yang
diperoleh pada pengujian menunjukan bahwa Sistem ini memiliki keakuratan 100%
untuk sistem penyiraman, dan respon waktu untuk pengiriman data Ketika
penyiraman berlangsung ke telegram yaitu 20,1 ms (milisecond), dan untuk
pengiriman data pada Antares adalah 38,2 ms(millisecond) dan untuk penyiraman
otomatis sistem melakukan penyiraman secara otomatis selama 2 hari sekali.

Kata kunci: IoT, Raspberry PI, Tanaman, Telegram, Soil Moisture, ANTARES

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................................ 2
1.4 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 2
1.4.1 Tujuan ………………………………………………………………………………3
1.4.2 Manfaat……………………………………………………………………………...3
1.5 Metode Pelaksanaan .......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Internet of Thing (IoT) ...................................................................................... 6
2.2 Raspberry Pi ...................................................................................................... 6
2.3 Soil Moisture Sensor ......................................................................................... 7
2.4 Motor Servo ....................................................................................................... 8
2.5 Analog to Digital Converter .............................................................................. 9
2.6 Liquid Crystal Display 16x2 i2c ....................................................................... 9
2.7 Relay................................................................................................................ 10
2.8 Pompa Air ....................................................................................................... 11
2.9 Python.............................................................................................................. 11
2.10 Telegram........................................................................................................ 12
2.11 Antares .......................................................................................................... 12
2.12 Stop Kran....................................................................................................... 13
2.13 Sensor Suhu DHT 11..................................................................................... 13
2.14 Penelitian Sejenis .......................................................................................... 14
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI ATAU RANCANG BANGUN
............................................................................................................................... 16

vi
3.1 Perancangan Alat............................................................................................. 16
3.1.1 Deskripsi Sistem......................................................................................................16
3.1.2 Cara Kerja Sistem ...................................................................................................17
3.1.2.1 Flowchart kelembaban tanah ................................................................................ 19
3.2 Blok Diagram .................................................................................................. 20
3.3 Realisasi Alat................................................................................................... 21
3.3.1 Rangkaian Alat ........................................................................................................21
3.3.2 Pemrograman Alat ..................................................................................................33
3.3.2.1 Inisiasi Library dan Inisiasi Pin dan Variabel Sistem ........................................... 33
3.3.2.2 Realisasi Pemrograman Source Code Rancang Bangun sistem penyiraman
otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry Pi 3 dengan Memanfaatkan Antares
dan notifikasi Telegram.................................................................................................... 38
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 44
4.1 Pengujian ......................................................................................................... 44
4.2 Deskripsi Penguian.......................................................................................... 44
4.2.1 Deskripsi Pengujian Functional Test ....................................................................... 44
4.2.2 Deskripsi Pengujian Respon Time ........................................................................... 45
4.2.3 Deskripsi Pengujian Penyiraman Otomatis ............................................................. 45
4.3 Prosedur Pengujian.......................................................................................... 45
4.3.1 Prosedur Pengujian Functional Test ........................................................................ 45
4.3.2 Prosedur Pengujian Respon Time ............................................................................ 56
4.4 Data Hasil Pengujian ....................................................................................... 57
4.4.1 Data Hasil Pengujian Fungsional Test .................................................................... 57
4.4.2 Data Hasil Pengujian Respon Time ......................................................................... 65
4.5 Analisis Pengujian ........................................................................................... 68
4.5.1 Analisis Pengujian Functional Test ......................................................................... 68
4.5.2 Analisis Pengujian Respon Time ............................................................................. 69
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 71
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 71
5.2 Saran................................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis .................................................................................. 14
Tabel 3.1 Spesifikasi Mikrokontroller Raspberry Pi3 Model B+ ......................... 21
Tabel 3.2 Spesifikasi Sensor Capacitive Soil Moisture ........................................ 22
Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Servo MG996R........................................................ 23
Tabel 3.4 Spesifikasi Pompa Air Taffware QR30E .............................................. 23
Tabel 3.5 Spesifikasi LCD 16x2 i2c ..................................................................... 24
Tabel 3.6 Spesifikasi Analog to Digital Converter MCP3008 .............................. 25
Tabel 3.7 Spesifikasi Relay 5V Single-Channel High Level Trigger ................... 25
Tabel 3.8 Spesifikasi Stop Kran 8mm................................................................... 26
Tabel 3.9 Spesifikasi Sensor DHT 11 ................................................................... 26
Tabel 4.1 Data Pengujian Sensor Deteksi Kelembaban Tanah ............................. 58
Tabel 4.2 Data Pengujian Relay terhadap Tanah Kering ...................................... 59
Tabel 4.3 Data Pengujian Relay terhadap Tanah Lembab .................................... 59
Tabel 4.4 Data Pengujian Servo terhadap Tanah Kering ...................................... 60
Tabel 4.5 Data Pengujian Servo terhadap Tanah Lembab ................................... 60
Tabel 4.6 Data Pengujian LCD pada Sistem ......................................................... 61
Tabel 4.7 Data Pengujian Sensor DHT11 pada Sistem......................................... 62
Tabel 4.8 Data Hasil Pengujian Pengiriman data secara Otomatis ke Notifikasi
Telegram ............................................................................................................... 63
Tabel 4,9 Data Hasil Pengujian Pengiriman data secara Manual ke Notifikasi
Telegram ............................................................................................................... 63
Tabel 4.10 Data hasil pengujian pengiriman Data pada Web Antares ................. 64
Tabel 4.11 Data Pengujian Respon time pada Telegram ..................................... 65
Tabel 4.12 Data pengujian Respon time pada Antares ........................................ 66
Tabel 4.13 Pengujian Penyiraman Otomatis ......................................................... 67
Tabel 4.14 Pengujian Sistem secara manual hari ke-1.......................................... 67
Tabel 4.15 Pengujian Sistem secara manual hari ke-2.......................................... 67
Tabel 4.16 Pengujian Sistem secara manual hari ke-3.......................................... 67

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode Prototype ................................................................................ 4


Gambar 2.1 Raspberry Pi 3 ..................................................................................... 6
Gambar 2.2 Soil Moisture Sensor ........................................................................... 7
Gambar 2.3 Motor Servo......................................................................................... 8
Gambar 2.4 Analog to Digital Converter ................................................................ 9
Gambar 2.5 Liquid Crystal Display ........................................................................ 9
Gambar 2.6 Relay.................................................................................................. 10
Gambar 2.7 Pompa Air ......................................................................................... 11
Gambar 2.8 Telegram............................................................................................ 12
Gambar 2.9 Antares .............................................................................................. 12
Gambar 2.10 Stop Kran......................................................................................... 13
Gambar 3.1 Flowchart Sistem ............................................................................... 18
Gambar 3.2 Flowchart Sensor kelembaban tanah ................................................. 19
Gambar 3.3 Blok Diagram Alat ............................................................................ 20
Gambar 3.4 Rangkaian Alat Elektronik Sistem Peyiraman Otomasis .................. 27
Gambar 3.5 Rangkaian Alat Elektronik Sensor Soil Moisture ............................. 28
Gambar 3.6 Rangkaian Alat Elektronik Servo Motor ........................................... 29
Gambar 3.7 Rangkaian Alat LCD 16sx2 i2c ........................................................ 30
Gambar 3.8 Rangkaian Alat Elektronik Relay dan Pompa Air ............................ 31
Gambar 3.9 Rangkaian Alat Elektronik Sensor DHT 11 ...................................... 32
Gambar 3.10 Inisiasi Sistem ................................................................................. 34
Gambar 3.11 Inisiasi pada Soil Moisture Sensor .................................................. 34
Gambar 3.12 Inisiasi pada Servo Motor MG996R ............................................... 35
Gambar 3.13 Inisiasi pada LCD 16x2 i2c ............................................................. 35
Gambar 3.14 Inisiasi pada Relay .......................................................................... 36
Gambar 3.15 Inisiasi pada Sensor DHT 11........................................................... 36
Gambar 3.16 Inisiasi pada Bot Telegram .............................................................. 37
Gambar 3.17 Inisiasi pada Antares ....................................................................... 37
Gambar 3.18 Source code pada Soil Moisture Sensor .......................................... 38
Gambar 3.19 Source code pada Servo Motor MG966R ....................................... 39
Gambar 3.20 Source code pada LCD 16x2 i2c ..................................................... 40

ix
Gambar 3.21 Souce code pada Relay.................................................................... 41
Gambar 3.22 Source code Pada Bot Telegram ..................................................... 42
Gambar 3.23 Source code pada Antares ............................................................... 43
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Sensor Kelembaban Tanah ..................................... 46
Gambar 4.2 Sensor kelembaban berada pada tanah .............................................. 47
Gambar 4.3 Relay dalam keadaan mati................................................................. 48
Gambar 4.4 Relay dalam keadaan menyala .......................................................... 49
Gambar 4.5 Rancangan Servo pada Sistem .......................................................... 50
Gambar 4.6 Keterangan Tanah Basah pada LCD ................................................. 51
Gambar 4.7 Keterangan Tanah Lembab pada LCD .............................................. 52
Gambar 4.8 Keterangan Tanah Kering pada LCD ................................................ 52
Gambar 4.9 Tamoilan Notifikasi secara Otomatis pada Telegram ....................... 54
Gambar 4.10 Tampilan Notifikasi secara Manual pada Telegram ....................... 54
Gambar 4.11 Tampilan data yang masuk pada Web Antares ............................... 55
Gambar 4.12 Chart data pada Web Antares .......................................................... 56
Gambar 4.13 Respon waktu Sistem mengirim Notifikasi ke Telegram dan Antares
............................................................................................................................... 57

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini mendorong manusia untuk terus
berpikir lebih kreatif, tidak hanya menggali penemuan baru, tapi juga
memaksimalkan kinerja teknologi yang ada dan terus berinovasi untuk
meringankan kerja manusia pada kehidupan sehari-hari. Bidang pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu kita harus mampu
bersaing dan menguasai teknologi (Rahmat, et al., 2019). Seiring dengan
perkembangan di bidang teknologi tersebut, banyak penelitian yang telah
dilakukan. Salah satunya sistem berbasis otomatis yang sering diintegrasi dengan
beberapa komponen pendukung agar sistem tersebut dapat berfungsi sesuai dengan
kebutuhan. Sistem otomatis ini sangat banyak digunakan seperti sistem
penedeteksian level ketinggian air secara otomatis, sistem pembuat minuman
otomatis maupun sistem penyiraman dan pemberian nutrisi otomatis yang banyak
diaplikasikan di pertanian sebagai pendukung kerja bercocok tanam (Abdullah, et
al., 2018)

Indonesia memiliki iklim tropis, dengan dua musim yang berbeda, yaitu musim
hujan dan musim kemarau, musim hujan biasanya terjadi antara bulan Oktober
hingga Desember, dan Musim Kemarau terjadi antara bulan April hingga
September, Curah hujan yang yang kurang pada bulan April hingga September
kadang membuat banyak tanaman layu bahkan sampai mati, permasalahan ini
dialami setiap individu yang mendapatkan penghasilan dari merawat tanaman
seperti, Tukang Bunga, Tukang Kebun, dan Sebagainya. Memiliki tanaman hias
ataupun tanaman lain merupakan suatu kesenangan tersendiri bagi segelintir orang,
Perlunya perawatan khusus yang dilakukan pemilikin tanaman menjadi suatu
komponen penting dalam proses pemeliharaan dan perawatan tanaman tersebut
(Nana, et al., 2017). Tanaman merupakan makhluk hidup penting yang tak bisa
terpisahkan dengan kehidupan manusia.Air merupakan salah satu bagian terpenting
untuk pertumbuhan tanaman.Tanpa perawatan intensif tanaman bisa

1
2

saja mati (Agus Rahman, 2018)

Susahnya menyiram tanaman secara teratur dialami juga oleh penulis, kadang jika
tidak ada satupun orang dirumah, maka tanaman akhirnya tidak tersiram, dan jika
ada orang pun dirumah terkadang lupa untuk menyiram tanaman, berdasarkan latar
belakang tersebut penulis membuat Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis
untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan
Notifikasi Telegram.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah yang terdapat pada Rancang bangun sistem penyiraman
otomatis untuk tanaman berbasis Raspberry PI 3 dengan memanfaatkan Antares
dan Notifikasi Telegram adalah:

a. Bagaimana menerapkan Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis


untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan
Antares dan notifikasi Telegram?
b. Bagaimana fungsionalitas sensor yang digunakan pada alat?
c. Bagaimana respon waktu sistem terhadap notifikasi telegram dan Antares?

1.3 Batasan Masalah


Agar pokok pembahasan dapat terarah dan terfokus, terdapat beberapa pembatasan
masalah, di antaranya:
1. Sistem dibangun dalam bentuk prototype.
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah Raspberry Pi3
3. Pengiriman notifikasi menggunakan bot Telegram
4. Data akan ditampilkan secara realtime pada Web Antares
5. Jenis tanaman yang digunakan hanya untuk tanaman yang memerlukan
kondisi tanah yang lembab, tidak harus basah seperti hidroponik
6. Menggunakan satu tanaman dengan tanah kering dalam pot untuk pengujian

1.4 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pembuatan skripsi ini antara
3

lain sebagai berikut:

1.4.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk membuat Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk
tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares
dan notifikasi Telegram untuk para pemilik tanaman
b. Untuk mengetahui fungsionalitas dari setiap sensor yang digunakan pada
alat agar tidak terjadi kesalahan pada sistem
c. Untuk Mengetahui respon waktu sistem terhadap notifikasi telegram dan
Antares yang menjadi salah satu pengujian kelayakan pada sistem
penyiraman

1.4.2 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Membuat sebuah sistem yang dapat di manfaatkan untuk para pemilik
tanaman agar dapat menyiram tanaman secara berkala tanpa takut tanaman
tidak disiram
b. Membuat sistem yang dapat membantu dan sekaligus layak dimiliki para
pemilik tanaman
c. Mengetahui Waktu dari pengiriman sistem terhadap Antares dan Telegram
agar memberikan kemudahan bagi para pemilik tanaman untuk dapat
memantau tanaman

1.5 Metode Pelaksanaan


Metode Pelaksanaan Skripsi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
metode Prototype, Metode ini dimulai dengan merancang sistem berdasarkan
kebutuhan user, setelah itu dilakukan proses penulisan dan penanaman sistem pada
mikrokontroler. Tahap implementasi digabung bersama dengan tahap evaluasi,
karena saat ada kesalahan pada sistem maka perbaikan dilakukan saat itu juga.
(Wahyu Et al., 2017)
Pada Gambar 1.1 merupakan contoh alur dari metode penelitian prototype
4

Gambar 1.1 Metode Prototype

Berikut fase-fase dalam metode prototype adalah :


1. Communication
Pada tahap ini dilakukan Analisa dari kebutuhan hardware atau komponen yang
dibutuhkan untuk Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman
menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi
Telegram. Analisa ini dapat diperoleh dari pengumpulan data, baik bersumber
dari literatur maupun penelitian sebelumnya.

2. Quick Plan and Modelling Quick Design


Pada tahap ini dilakukan planning dan design, di mana alat Rancang Bangun
sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3
dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram akan dibuat rangkaian
rancang bangun nya secara garis besar. Perancangan / design alat ini meliputi
bagaimana program akan berjalan, meliputi rangkaian dari hardware yang akan
digunakan pada Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman
menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi
Telegram, dan blok diagram dari Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis
untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares
dan notifikasi Telegram
5

3. Construction of Prototype
Pada tahap ini dilakukan pembuatan dari Rancang Bangun sistem penyiraman
otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan
Antares dan notifikasi Telegram dibuat berdasarkan planning dan design yang
sudah dilakukan di tahap sebelumnya. Adapun konstruksi atau pembuatan dari
Prototype dilakukan dengan merakit hardware dan melakukan programming.

4. Deployment Delivery & Feedback


Pada tahap ini dilakukan analisa dan pengambilan kesimpulan. Analisis
dilakukan untuk menilai apakah algoritma dan metode yang digunakan pada
Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan
Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram sudah
berjalan dengan baik atau sebaliknya, dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi performa dari Sistem Penyiraman otomatis ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan penelitian
tugas akhir ini. Bab ini juga menguraikan dasar teori yang di perlukan untuk
mendasari penelitian dan menyusun penelitian tugas akhir ini.

2.1 Internet of Thing (IoT)


Perkembangan era baru digital (new digitalization) juga ditandai dengan munculnya
tren Internet of Thing (IoT). IoT merupakan sebuah skenario yang memanfaatkan
koneksi jaringan internet dan komputer yang dikembangkan terhadap suatu objek,
sensor, dan perangkat yang digunakan sehari-hari (meskipun bukan komputer)
melalui basis kemampuan membuat tukat-menukar, dan pengunaan data dengan
seminimal mungkin interaksi manusia (Andre Et al., 2019)

2.2 Raspberry Pi

Gambar 2.1 Raspberry Pi 3

Raspberry Pi adalah komputer berukuran kartu kredit yang dikembangkan di


Inggris oleh yayasan Raspberry Pi dengan tujuan untuk mempromosikan

6
7

pengajaran ilmu pengetahuan dasar komputer di sekolah. Raspberry Pi juga bisa


digunakan untuk pengontrolan lebih dari satu device, baik jarak dekat ataupun jarak
jauh. Berbeda dengan mikrokontroler, Raspberry Pi dapat mengontrol lebih dari 1
unit device yang ingin dikontrol. Untuk pengontrolan unit device yang akan
dikontrol, Raspberry Pi menggunakan bahasa Python sebagai Bahasa
pemrogramannya. Raspberry Pi menggunakan sistem operasi Raspbian. Raspberry
Pi memiliki prosesor yang memiliki spesifikasi Quad-Core ARM Cortex-A53 dan
Dual Core VideoCore IV GPU. Raspberry Pi memiliki beberapa fitur, yaitu Micro
SD yang berfungsi sebagai media penyimpanan, port USB, port Ethernet, Audio
Video Output, HDMI Video, CPU 400-700 MHz, dan yang paling penting adalah
Raspberry Pi memiliki pin GPIO yang berfungsi untuk interface dengan berbagai
perangkat elektronik (Esa Hayyu Wiguna & Arkhan Subari, 2017)

2.3 Soil Moisture Sensor

Gambar 2.2 Soil Moisture Sensor

Soil Moisture Sensor adalah suatu modul yang berfungsi untuk mendekteksi tingkat
kelembapan tanah dan juga dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
kandungan air ditanah atau sekitar sensor. Sensor ini digunakan untuk menguji
kelembaban tanah, ketika tanah mengalami kekurangan air, output modul berada
pada level tinggi, atau outputnya berada pada level rendah. Dengan menggunakan
8

sensor ini kita dapat memonitoring kelembaban dan membuat penyiram tanaman
otomatis (Andre Et al., 2019)

2.4 Motor Servo

Gambar 2.3 Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi
dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam
motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer
dan rangkaian control. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari
putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar
pulsa yang di kirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo biasanya
hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak kontinyu seperti motor DC
maupun motor stepper. Walaupun demikian untuk beberapa keperluan tertentu,
motor servo dapat dimodifikasi agar dapat bergerak kontinyu. Motor servo adalah
motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah sudut pergerakan
rotornya dapat kendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal
PWM pada bagian pin kontrolnya. (Andre Et al, 2019)
9

2.5 Analog to Digital Converter

Gambar 2.4 Analog to Digital Converter

ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat
mengubah besaran analog menjadi besaran digital. Pada setiap sensor yang berbasis
mikrokontroler (sebagai pusat pengolah data) diperlukan adanya rangkaian ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal yang diterima oleh sensor
untuk menjadi besaran digital supaya sinyal tersebut bisa diterjemahkan atau dibaca
mikrokontroler. (Rifki, 2020)

2.6 Liquid Crystal Display 16x2 i2c

Gambar 2.5 Liquid Crystal Display

Liquid Crystal Display (LCD) adalah Suatu display dari bahan cairan kristal yang
pengoprasiannya menggunakan sistem dot matriks. LCD (Liquid Cristal Display)
16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap
10

baris dapat menampilkan 16 karakter. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah
satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik. Lapisan pada LCD terbuat dari campuran
organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida
dalam bentuk tampilan. (Rahmat Et al, 2019). Pada LCD ini juga menggunakan
modil i2c, i2c adalah modul yang dikendalikan secara serial sinkron yang berguna
untuk tidak memakan banyak pin pada LCD.

2.7 Relay

Gambar 2.6 Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh
arus listrik. Secara prinsif, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada
batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
saklar akan menutup. Pada saat arus di hentikan, gaya magnet akan hilang, tuasakan
kembali keposisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya
digunakan untuk menggerakkan arus / tegangan yang besar (misalnya peralatan
11

listrik 4 A / AC 220 V) dengan memakai arus / tegangan yang kecil (misalnya 0.1 A
/ 12 Volt DC). (Rahmat Et al, 2019)

2.8 Pompa Air

Gambar 2.7 Pompa Air

Pompa Air adalah sebuah alat mekanik yang dapat memindahkan fluida atau gas
dengan cara menghisap ataupun dengan cara memberi tekanan. Bila kita
memperhatikan pompa air, ada 2 komponen utama yang akan kita temukan.
Pertama, Motor sebagai penggerak pompa dan Pompa sebagai alat yang
mengangkut atau memindahkan air (Irsyam & Alamsyahzali, 2019)

2.9 Python
Python dikenal sebagai bahasa pemrograman interpreter, karena Python dieksekusi
dengan sebuah interpreter. Terdapat dua cara untuk menggunakan interpreter, yaitu
dengan mode baris perintah dan modus script. Pada mode baris, perintah diketikkan
pada shell atau command line dan Python langsung menampilkan hasilnya. Bila
menggunakan shell, semua definisi yang telah dibuat baik fungsi atau variabel akan
dihapus. Cara lain adalah dengan menyimpan perintah – perintah python dalam satu
file, yang disebut selanjutnya sebagai script. Kita dapat mengetikkan perintah-
perintah Python dengan menggunakan text editor seperti Notepad. Lalu
menyimpannya dengan akhiran ".py". kemudian menjalankannya dengan Python
(Esa Hayyu Wiguna & Arkhan Subari, 2017)
12

2.10 Telegram

Gambar 2.8 Telegram

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan multiplatform


berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba. Klien Telegram tersedia untuk
perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan
sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux). Para pengguna dapat
mengirim pesan dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan semua tipe file atau
berkas. Telegram juga menyediakan pengiriman pesan ujung ke ujung terenkripsi
opsional. (Irsyam & Alamsyahzali, 2019)

2.11 Antares

Gambar 2.9 Antares

Antares ID merupakan sebuah platform Internet of Things (IoT). Antares ID


berfungsi sebagai web server yang dapat memonitoring (Givy Et al,. 2019)
Antares merupakan sebuah platform IoT yang dimiliki oleh Telkom yang berguna
untuk memonitoring berbagai macam project yang akan kita buat mulai dari
penggunaan Arduino, Raspberry Pi, dan banyak lainnya
13

2.12 Stop Kran

Gambar 2.10 Stop Kran

Valve atau Stop Kran adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengatur,
mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup
atau menutup sebagian aliran fluida, Valve merupakan katup dimana saat
solenoid teraliri listrik katup tersebut akan membuka dan menutup dengan
sendirinya(Frendy Yudha, 2010)

2.13 Sensor Suhu DHT 11

Gambar 2.11 Sensor Suhu DHT 11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di
sekitarnya. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang
sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga
ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien
tersebut dalam kalkulasinya. (Dian Megah Sari Et al, 2017)
14

2.14 Penelitian Sejenis


Tabel 2.1 Penelitian Sejenis

Judul
No Penulis Tahun Metode Hasil
Penelitian
Implementasi • Andre 2019 Metode Penelitian ini berfokus
Smart Garden Kusuma Waterfall terhadap implementasi
Watering Pada • Denny terhadap penelitian
Taman Asrama Darlis,S.Si., sebelumnya, disini
Universitas M.T
peneliti ingin
Telkom • Atik
melengkapi
Menggunakan Novianti,
1 keterbatasan yang
Modul Ethernet S.ST., M.T
dibuat oleh peneliti
Pada Raspberry
PI Berbasis IOT sebelumnya, penelitian
ini berhasil membantu
pengelola asrama agar
dapat menyiram
tanaman secara teratur
Alat
Hasil dari penelitian ini
Penyiraman • Studi
untuk menguji sensor
Tanaman Literatur
• Gunawan kelembaban tanah,
otomatis • Merancang
2 • Marliani 2018 peneliti juga
Menggunakan Rangkaian
Sari melakukan percobaan
Sensor • Merancang
di beberapa tanah
Kelembaban Program
berbeda
Tanah
Desain dan Hasil dari penelitian ini
Implementasi • Eka Annas • Studi yaitu peneliti dapat
“Smart Solichin Literatur mengimplementasikan
3 2016
Garden” • Melwin • Metode Smart Garden di SMK
Menggunakan Syafrizal Waterfall Ma’arif dengan
Raspberry PI menggunakan jaringan
15

Sebagai Alat lokal, namun masih


Penyiraman dapat dikembangkan.
Otomatis
Berbasis Web
dan Android
Pada SMK
Ma’arif Kota
Mungkid
Hasil penelitian ini
menguji keberhasilan
Rancang sistem pada tanaman
Bangun Sistem • Putri Ayu Hias Sirih Gading
Penyiraman
Wulandari • Metode NDLC hinggan mencapa
Otomatis
• Phyta (Network 87,5%, dan beberapa
4 Berbasis 2020
Rahmina Development sensor juga di
Internet of
Things Pada • Sirojul Life Cycle) bandingkan dengan

Tanaman Hias Hadi beberapa sensor yang

Sirih Gading sudah jadi contohnya


termometer dengan
sensor suhu DHT 11
Purwarupa Alat
Penyiram • Yophyana • Metode Penelitian ini membuat
Tanaman
Firman Analisis sistem penyiraman
Otomatis
Hidayat • Metode yang menggunakan
menggunakan
5 • Ade 2019 Desain Whatsapp sebagai
Sensor
Hendri • Metode media informasi untuk
Kelembaban
Hendrawan Implementasi mengetahui dari alat
Tanah dengan
• Ritzkal • Metode penyiraman
Notifikasi
Pengujian
Whatsapp
BAB III
PERENCANAAN DAN REALISASI ATAU RANCANG BANGUN

3.1 Perancangan Alat


3.1.1 Deskripsi Sistem

Alat yang akan dirancang dan dibangun yaitu Rancang Bangun Sistem Penyiraman
Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares
dan Notifikasi Telegram.

Sistem ini dirancang dan dibangun untuk melakukan penyiraman secara otomatis
dan mengetahui data penyiraman secara real time melalui Antares serta jika
Penyiraman telah dilakukan akan ada notifikasi yang muncul pada telegram.

Sistem ini juga terdiri dari beberapa alat, yaitu Raspberry Pi3 sebagai
mikrokontroller dari sistem yang akan dibangun, Capacitive Soil Moisture Sensor
yang digunakan sebagai alat pendeteksi kelembaban tanah (Ph) pada tanaman,
Sensor DHT 11 yang digunakan sebagai alat pendeteksi suhu udara, lalu Relay
sebagai saklar untuk menyalakan Pompa air yang nantinya akan menyirami
tanaman, Motor Servo MG 996R sebagai penggerak dari stopkran yang akan
menutup atau membuka jalur penyiraman tanaman,Liquid Crystal Display (LCD)
16x2 untuk menampilkan keterangan Sensor tanah yang berupa Nilai kelembaban
pada tanah, Pengiriman data sensor menggunakan model wifi yang tersedia pada
Raspberry.

Antares sebagai web platform IoT yang nantinya akan menampilkan data
Penyiraman, serta Telegram yang akan memberikan Notifikasi Ketika penyiraman
dilakukan.

Hasil dari pengukuran nilai kelembaban tanah akan menghasilkan nilai range batas
dari basah, lembab dan kering.

Kondisi Basah : 150 – 339 Ph


Kondisi Lembab : 340 – 475 Ph
Kondisi Kering 476 – 1023 Ph

16
17

Tanaman yang dipakai berupa tanaman hias yang disimpan kedalam pot, yang
nantinya akan menjadi subjek dari penelitian ini, tumbuhan memiliki suhu optimum
antara 10 – 38 °C. Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di bawah 0 °C
dan di atas 40 °C.

Sistem ini memiliki Sensor yang dapat mengetahui cuaca pada sekitar, dan terdapat
3 cuaca yang dapat sistem ini baca yaitu Cuaca Cerah, Cuaca Berawan dan Cuaca
Hujan

Jika sistem mendeteksi kondisi tanah basah dan kondisi cuaca hujan, yang
mengartikan bahwa tanaman telah disiram oleh hujan dan bukan oleh sistem maka
sistem akan mengirimkan notifikasi Telegram berupa “Tanaman sudah tersiram
oleh hujan”.

3.1.2 Cara Kerja Sistem

Cara Kerja dari Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis untuk Tanaman
Berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram
adalah dengan melakukan inisisalisasi pada sensor, Sensor yang terkait yaitu Sensor
Kelembaban Tanah, pada sistem ini tanah dibagi menjadi 3 kategori yaitu Tanah
Kering, Tanah Lembab dan Tanah Basah, nantinya Sensor kelembaban akan
menjadi trigger kepada Relay untuk menyalakan saklar sehingga membuat Pompa
air mengaliri air untuk menyirami tanaman, lalu Servo pun akan membuka Stop
kran jika sesuai dengan persyaratannya yaitu tanah berada di kondisi Kering.

Pemberitahuan telah terjadi nya penyiraman akan muncul pada Notifikasi Telegram
dan juga akan terdata pada Web Platform IoT Antares yang dapat diakses melalui
Laptop atau Smartphone.

Berikut penjelasan cara kerja dari rancang bangun Sistem Penyiraman Otomatis
untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan
Notifikasi Telegram dapat dilihat melalui Flowchart pada Gambar 3.1
18

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

Gambar 3.1 merupakan flowchart mengenai cara kerja sistem. Sistem akan
memulai membaca kelembaban pada sensor soil moisture dan sensor suhu DHT11,
pada sistem ini kategori tanah dibagi menjadi 3 yaitu Tanah Kering, Tanah Lembab,
dan Tanah Basah sesuai dengan Batasan yang dikutip dari jurnal, Ketika sensor
membaca bahwa tanah kering relay akan menyala dan menyalakan pompa air dan
mengaliri air, lalu servo pun akan memutar membuka stop kran dan air pun mulai
19

menyirami tanaman, setelah penyiraman dilakukan dan menandakan bahwa tanah


basah yang tandanya air telah menyirami tanah dari tanaman akan ada notifikasi
pada telegram bahwa penyiraman telah dilakukan, dan data penyiraman akan
terdata di web platform IoT Antares

3.1.2.1 Flowchart kelembaban tanah

Gambar 3.2 Flowchart Sensor kelembaban tanah


20

Gambar 3.2 menggambarkan flowchart dari sistem sensor kelembaban yang


dipakai, dalam membaca kelembaban pada sistem ini menggunakan Capacitive Soil
Moisture Sensor, Kategori dalam kelembaban dibagi menjadi 3 yaitu, Tanah
Kering, Tanah Lembab, dan Tanah Basah sesuai dengan Batasan yang dikutip pada
jurnal. Sensor akan mendeteksi kelembaban tanah, jika sensor mendeteksi tanah
kering penyiraman akan dilakukan, dan Ketika sensor berubah kondisi dari tanah
kering ke tanah lembab dikarenakan penyiraman notifikasi telegram pun akan
terkirim dan dilanjut oleh pengiriman data ke Antares yang menandakan
penyiraman telah selesai.

3.2 Blok Diagram

Gambar 3.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.3 merupakan blok diagram dari Rancang Bangun Sistem Penyiraman
Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares
dan Notifikasi Telegram, yang terdiri dari beberapa alat yaitu Raspberry Pi 3,
Sensor Soil Moisture/Sensor Kelembaban Tanah, Sensor DHT 11, Motor Servo,
Pompa Air, LCD, Analog to Digital Converter, Relay, Stop Kran, Telegram dan
Antares.
21

Raspberry Pi 3 berfungsi sebagai mikrokontroller, Sensor Soil Moisture berfungsi


sebagai mengukur kelembaban pada tanah (Ph),Sensor Suhu DHT 11 Berfungsi
sebagai pengukur tingkat suhu disekitar tanaman, Motor Servo berfungsi sebagai
pemutar dari stop kran, Pompa Air berfungsi memompa air yang telah disediakan
untuk menyirami tanaman, LCD berfungsi sebagai memonitoring nilai dari Sensor
Soil Moisture, Analog to Digital Converter(ADC) berfungsi untuk mengubah nilai
pada Sensor Soil Moisture menjadi Digital dan dapat digunakan pada sistem, Relay
berfungsi sebagai saklar dari pompa air, pada keadaan tertentu relay akan menyala
dan pompa air pun akan menyala, dan sebaliknya, Stop Kran berfungsi sebagai
penutup dan pembuka aliran air, Telegram berfungsi untuk menampilkan notifikasi
dari sensor kelembaban tanah, sedangkan Antares berfungsi untuk menampilkan
data-data penyiraman yang berhasil dilakukan.

3.3 Realisasi Alat

Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap rancagan sistem atau alat yang
sudah dibuat pada tahapan sebelumnya. Adapun tahapan ini berupa rangkaian alat
dan pemrograman alat.

3.3.1 Rangkaian Alat

Berikut adalah komponen-komponen yang digunakan pada Rangkaian Alat


Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry
Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram:

1. Mikrokontroller Raspberry Pi3 model B+

Tabel 3.1 Spesifikasi Mikrokontroller Raspberry Pi3 Model B+

Broadcom BCM2837B0, Cortex-A53 (ARMv8)


System On Chip
64-bit SoC @ 1.4GHz

GPU Videocore IV @ 400 Mhz

RAM 1GB LPDDR2 SDRAM


22

Storage MicroSD

GPIO 40 Pins

USB Port 4x 2.0 USB Ports

Max Power 2.5A @ 5V

Ethernet Gigabit Ethernet over USB 2.0 @ 300 Mbps

Dual-band 2.4GHz and 5GHz IEEE 802.11


Wifi
b/g/n/ac wireless LAN

Bluetooth Bluetooth 4.2

Video Out 1x HDMI

2. Sensor Capacitive Soil Mositure

Tabel 3.2 Spesifikasi Sensor Capacitive Soil Moisture

Size 99*16mm

Operating Voltage DC 3.3V

Output Voltage DC 0-3.0V

Interface PH2.0-3P

Operating Current 5mA

Weight 15g

3. Motor Servo MG996R


23

Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Servo MG996R

Operating Voltage +5V

Stall Torque 9.4 kg/cm (at 4.8V)

Maximum Stall Torque 11. kg/cm (6V)

Operating Speed 0.17 s/60°

Gear Type Metal

Rotation 0°-180°

Weight 55gm

4. Pompa Air Taffware QR30E

Tabel 3.4 Spesifikasi Pompa Air Taffware QR30E

Material Plastic

Dimensi 54(L)x37(W)x42(H)mm

Panjang Kabel 45cm

Rated Voltage DC12V

Rated Current 375MA

Power Consumption 4.2W

Flow Rate 240L/H

Inlet diameter 8mm

Outlet diameter 8mm


24

Working Life Span 20000 hours

Noise <40DB

Water Proof IP68

Heat Resistance 0-100°

5. LCD 16x2 i2c

Tabel 3.5 Spesifikasi LCD 16x2 i2c

Size 85.0 x 29.5 x 13.5 mm

Viewing Area 64.5 x 16.4 mm

Dot size 0.56 x 0.61 mm

Character size 3.00 x 5.23 mm

Minimum logic voltage 4.5 V

Maximum logic voltage 5.5 V

Typical LED backlight


4.2 V
voltage drop
Typical LED backlight
120 mA
current

Supply current 2 mA

Weight 35g

6. Analog to Digital Converter MCP3008


25

Tabel 3.6 Spesifikasi Analog to Digital Converter MCP3008

Max Sample Rate


200
(ksamples/sec)

Typ. INL ± (LSB) 0.5

Max. Supply Current (µA) 500

Input Type Single-ended

# of Input Channels 8

Resolution (bits) 10

Interface SPI

Temp Range (°C) -40 to +85°C

Input Voltage Range (V) 0 to 5.5

7. Relay 5V Single-Channel High Level Trigger

Tabel 3.7 Spesifikasi Relay 5V Single-Channel High Level Trigger

Supply voltage 3.75V to 6V

Quiescent current 2mA

Dot size 0.56 x 0.61 mm

Character size 3.00 x 5.23 mm

Minimum logic voltage 4.5 V

Maximum logic voltage 5.5 V

Typical LED backlight


4.2 V
voltage drop
26

Typical LED backlight


120 mA
current

Supply current 2 mA

Weight 35g

8. Stop Kran 8mm

Tabel 3.8 Spesifikasi Stop Kran 8mm

Material Brass and Plastic

Outside Thread Diameter Approx. 0.3inch/ 8mm

Ball Valve Length Approx. 1.89inch/ 48mm

Input Type Single-ended

# of Input Channels 8

Resolution (bits) 10

Interface SPI

Temp Range (°C) -40 to +85°C

Input Voltage Range (V) 0 to 5.5

9. Sensor DHT 11
Tabel 3.9 Spesifikasi Sensor DHT 11

Operating Voltage 3.5V to 5.5V

Output Serial Data

Temperature Range 0°C to 50°C


27

Humidity Range 20% to 90%

Accuracy ±1°C and ±1%

Gambar 3.4 Rangkaian Alat Elektronik Sistem Peyiraman Otomasis

Rangkaian dari Rancang bangun sistem ini membutuhkan daya sekitar 22,7 Watt
Untuk komponen komponen yang digunakan pada alat ini, power dari sistem ini
menggunkan 2 batrai 9 volt untuk LCD, Pompa Air, Servo, dan Relay sisanya
menggunakan power dari Raspberry Pi 3 untuk Sensor Soil Moisture, Sensor DHT
11

Dari Gambar 3.4 memperlihatkan alat-alat elektronik yang dipakai pada Sistem
Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, pada sistem ini menggunakan
28

Raspberry Pi3 sebagai mikrokontroller, Sensor yang digunakan untuk mendeteksi


kelembaban tanah adalah Capacitive Soil Moisture Sensor, lalu LCD 16x2 i2c
sebagai pemonitor nilai kelembaban sensor tanah, Relay sebagai saklar yang
nantinya akan menyalakan pompa air untuk menyirami tanaman, serta Servo Motor
sebagai penggerak stop kran untuk membuka atau menutup jalur lewatnya air,
untuk daya listrik menggunakan batre 9 volt, Spesifikasi masing-masing rangkaian
akan dijelaskan pada gambar 3.5 dan gambar 3.6

Gambar 3.5 Rangkaian Alat Elektronik Sensor Soil Moisture

Pada Gambar 3.5 merupakain rangkaian dari Sensor Soil Moisture pada Sistem
Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, Mikrokontroller yang digunakan
adalah Raspberry Pi3 model B+, Sensor Soil Moisture yang digunakan adalah agar
sensor dapat menampilkan nilai secara digital maka digunakanlah MCP3008
Analog to Digital Converter, Sensor Soil Moisture memiliki 3 pin yang harus
dihubungkan yaitu VCC, Ground, dan Analog. VCC merupakan Pin sumber
tegangan positif dari sensor, Ground adalah Pin sumber tegangan negatif dari
sensor, dan analog adalah pin untuk menampilan sinyal output yang berkelanjutan.

VCC pada Sensor Soil Moisture dihubungkan dengan DC power 5V pin 02 pada
Raspberry Pi3 Model B+, Ground dihubungkan pada pin 06 ke Breadboard dan
29

selanjutnya dihubungkan dengan Sensor Soil Moisture, Analog pada sensor ini di
asdasdasdhubungkan dengan MCP3008 agar di convert menjadi Digital, dan bisa
ditampilkan berupa nilai pada output nya.

Gambar 3.6 Rangkaian Alat Elektronik Servo Motor

Pada Gambar 3.6 merupakan rangkaian dari servo motor MG996R pada Sistem
Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, Servo MG996R ini mempunyai 3
pin yang harus dihubungkan, ketiga pin itu yaitu: VCC, Signal/PMW, Ground,
VCC merupakan Pin sumber tegangan positif dari sensor, Ground adalah Pin
sumber tegangan negatif dari sensor, dan Signal/PMW merupakan pin yang
30

digunakan untuk mengirim data.

VCC Pada Servo MG996R dihubungkan dengan 9V dari batrai yang telah
dihubungkan ke breadboard, lalu Ground dari Servo MG996R dihubungkan dengan
pin 09 pada Raspberry Pi3 yang telah dihubungkan ke breadboard, Signal/PMW
pada Servo MG996R dihubungkan dengan GPIO17 pin 11 pada Raspberry Pi3.

Gambar 3.7 Rangkaian Alat LCD 16sx2 i2c

Pada Gambar 3.7 merupakan rangkaian dari LCD 16x2 i2c yang dipakai pada
Sistem Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, LCD 16x2 i2c mempunyai 4 pin
yang telah disambungkan dengan i2c agar tidak memakan banyak pin, ke 4 pin itu
yaitu Ground, VCC, SDA, dan SCL. Ground merupakan Pin sumber tegangan
negatif dari alat, VCC merupakan Pin sumber tegangan positif dari alat, SDA(Serial
Data) dan SDL(Serial Clock merupakan kabel yang digunakan pada i2c, pin ini
31

digunakan untuk komunikasi antar perangkat.

VCC pada LCD 16x2 i2c dihubungkan dengan 9V dari Batrai yang telah
dihubungkan ke breadboard, Ground dari LCD 16x2 i2c dihubungkan dengan pin
06 Raspberry Pi3 yang telah dihubungkan ke breadboard, SDA pada LCD 16x2 i2c
dihubungkan dengan SDA pada Raspberry Pi di pin 03 melalui Breadboard, lalu
SDL LCD 16x2 i2c dihubungkan dengan SDL pada Raspberry Pi3 pin 05 melalui
Breadboard.

Gambar 3.8 Rangkaian Alat Elektronik Relay dan Pompa Air

Pada Gambar 3.8 merupakan rangkaian Relay dan Pompa Air pada Sistem
Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram. Relay memiliki 3 pin yang harus
dihubungkan ke mikrokontroller yaitu VCC, Ground, Signal, dan juga Pin yang
32

dihubungkan ke alat atau sensor yang akan digunakan yaitu NO(Normally Open),
NC(Normally Close), dan COM. VCC merupakan Pin sumber tegangan positif dari
sensor, Ground adalah Pin sumber tegangan negatif dari sensor, dan Signal/PMW
merupakan pin yang digunakan untuk mengirim data, lalu NO(Normally Open)
adalah pin tempat menghubungkan bila menginginkan kondisi posisi awal yang
terbuka atau arus listrik terputus, NC(Normally Close) adalah pin tempat
menghubungkan bila menginginkan kondisi posisi awal yang tertutup atau arus
listrik tersambung, lalu COM adalah pin yang wajib dihubungkan pada salah satu
dari dua ujung kabel yang hendak digunakan.

VCC pada Relay dihubungkan dengan 5V dari pin 02 Raspberry Pi3 yang telah
dihubungkan ke breadboard, Ground dari Relay dihubungkan dengan pin 06
Raspberry Pi 3, Signal pada Relay dihubungkan dengan GPIO18 pin 12, lalu untuk
Pompa air dihubungkan ke pin NO(Normally Open) pada Relay lalu untuk Power
dari Batrai 9V dihubungkan dengan COM pada Relay.

Gambar 3.9 Rangkaian Alat Elektronik Sensor DHT 11

Pada Gambar 3.9 merupakan rangkaian dari Sensor DHT11 pada Rancang Bangun
Sistem Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis Raspberry Pi 3 dengan
memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram. Sensor DHT11 memiliki 3 pin
yang harus dihubungkan ke mikrokontroller yaitu Ground,VCC, dan Data, Ground
33

merupakanPin sumber tegangan negatif dari sensor, VCC merupakan pin sumber
tegangan positif dari sensor, lalu Data merupakan sinyal untuk menampilkan output
nilai dari sensor.

VCC pada Sensor DHT11 dihubungkan dengan Raspberry Pi 3 yang telah


dihubungkan dengan breadboard, Ground dari Sensor DHT11 dihubungkan dengan
pin 06 Raspberry Pi 3 melalui breadboard, Data pada Sensor DHT11 dihubungkan
dengan GPIO04 pin 7 melalui Breadboard.

3.3.2 Pemrograman Alat

Pemrograman pada Sistem Penyiraman Otomatis untuk Tanaman Berbasis


Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram, terdiri dari:
Capacitive Soil Moisture Sensor, Sensor DHT11 Motor Servo MG 966R, LCD
16x2 i2c, Relay, Notifikasi Telegram, dan Antares

3.3.2.1 Inisiasi Library dan Inisiasi Pin dan Variabel Sistem

Inisiasi dilakukan sesuai dengan yang digunakan pada mikrokontroler agar modul
atau pin yang digunakan dapat bekerja pada program.
34

Gambar 3.10 Inisiasi Sistem

Pada Gambar 3.9 merupakan Inisiasi Library yang digunakan pada Sistem
Penyiraman

a. Inisiasi library dan pin pada Soil Moisture Sensor/Sensor kelembaban tanah

Gambar 3.11 Inisiasi pada Soil Moisture Sensor

Pada gambar 3.10 Merupakan inisiasi pada Soil Moisture Sensor yang digunakan
pada Sistem
35

b. Inisiasi library dan pin pada Servo Motor MG996R

Gambar 3.12 Inisiasi pada Servo Motor MG996R

Pada gambar 3.11 merupakan inisiasi pada Servo Motor MG996R yang digunakan
pada sistem

c. Inisiasi library dan pin pada LCD 16x2 i2c

Gambar 3.13 Inisiasi pada LCD 16x2 i2c

Pada gambar 3.12 merupakan inisiasi library pada LCD 16x2 i2c yang digunakan
pada sistem

d. Inisiasi library dan pin pada Relay


36

Gambar 3.14 Inisiasi pada Relay

Pada gambar 3.13 merupakan inisiasi library pada Relay yang digunakan pada
sistem

e. Inisiasi library pada Sensor DHT11

Gambar 3.15 Inisiasi pada Sensor DHT 11

Pada gambar 3.14 merupakan inisiasi library pada Sensor DHT 11 yang digunakan
pada sistem

f. Inisiasi pada Bot Telegram


37

Gambar 3.16 Inisiasi pada Bot Telegram

Pada gambar 3.15 merupakan inisiasi library pada Bot Telegram yang digunakan
pada sistem

g. Inisiasi pada Antares

Gambar 3.17 Inisiasi pada Antares

Pada gambar 3.15 merupakan inisiasi library pada Antares yang digunakan pada
sistem
38

3.3.2.2 Realisasi Pemrograman Source Code Rancang Bangun sistem


penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry Pi 3 dengan
Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram

a. Source code yang digunakan pada Soil Moisture Sensor/Sensor Kelembaban


Tanah untuk mendeteksi kelembaban tanah

Gambar 3.18 Source code pada Soil Moisture Sensor

b. Source code yang digunakan pada Servo Motor MG966R


39

Gambar 3.19 Source code pada Servo Motor MG966R

c. Source code yang digunakan pada LCD 16x2 i2c


40

Gambar 3.20 Source code pada LCD 16x2 i2c

d. Source code yang digunakan pada Relay


41

Gambar 3.21 Souce code pada Relay

e. Source code yang digunakan pada Bot Telegram


42

Gambar 3.22 Source code Pada Bot Telegram


43

f. Source code yang digunakan pada Antares

Gambar 3.23 Source code pada Antares


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

Tahap selanjutnya setelah selesai melakukan perancangan alat yaitu melakukan


pengujian terhadap alat Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk
tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan
notifikasi Telegram dan menganalisa hasil dari pengujian tersebut. Pengujian ini
bertujuan untuk menguji rancang bangun Sistem Penyiraman Otomatis dan
mengetahui apakah sistem telah berjalan sebagaimana seharusnya atau masih
mengalami kendala seperti sistem error dan perangkat bermasalah.

4.2 Deskripsi Penguian

Pengujian pada alat Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman
menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi
Telegram dilakukan dengan 3 metode yaitu terdiri dari pengujian Functional Test,
Respon Time dan Pengujian Penyiraman.

4.2.1 Deskripsi Pengujian Functional Test

Pengujian functional test dilakukan sesuai dengan fungsional yang ada pada alat
Prototype Sistem Monitoring Pintu Air Untuk Deteksi Dini Banjir Berbasis
Notification Telegram dan Interface Web Menggunakan Raspberry. Terdapat
beberapa pengujian fungsional yang dilakukan yaitu: Deteksi Kelembaban Tanah,
Relay sebagai Saklar Pompa Air, Servo Sebagai Pembuka Servo, LCD
menampilkan keterangan Tanah, Sensor DHT Deteksi Suhu, Pengiriman data ke
Telegram, dan Pengiriman data ke Antares

44
45

4.2.2 Deskripsi Pengujian Respon Time

Pengujian response time dilakukan untuk mengetahui berapa waktu yang


diperlukan oleh sistem dalam mengirim data pada notifikasi telegram dan
pengiriman data pada Antares. Waktu yang diambil yaitu interval waktu sejak
sistem melakukan penyiraman sampai dengan data terkirim pada notifikasi
telegram. Setiap pengujian yang ada dilakukan sebanyak 10 kali pengujian untuk
mendapatkan data yang reliabel.

4.2.3 Deskripsi Pengujian Penyiraman Otomatis

Pengujian penyiraman otomatis dilakukan untuk menguji apakah alat dapat bekerja
sesuai dengan alur yang telah di program, dalam hal ini apakah sistem dapat
melakukan penyiraman otomatis pada tanaman, pengujian dilakukan dengan
menggunakan satu tanaman yang mempunyai tanah kering yang sudah berada di
pot, sensor kelembaban akan dimasukkan pada tanah dari tanaman dan akan
membaca bahwa tanah kering lalu melakukan penyiraman.

4.3 Prosedur Pengujian


4.3.1 Prosedur Pengujian Functional Test

Pengujian functional test dilakukan untuk menguji tingkat keakuratan hardware


pada sistem penyiraman otomatis, dan pengiriman data pada telegram dan web
Antares

1. Deteksi Kelembaban Tanah

Deteksi Kelembaban Tanah merupakan fungsi yang utama pada alat Rancang
Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3
dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram. Sensor yang digunakan
untuk melakukan Deteksi Kelembaban Tanah adalah Capacitive Soil Moisture
Sensor V1.2. Pengujian deteksi kelembaban tanah memiliki 3 kategori yaitu
Deteksi Tanah Pada Keadaan basah, lembab, dan kering.
46

Parameter deteksi kelembaban tanah yang digunakan pada penelitian ini


berdasarkan sensor Capacitive Soil Moisture dengan tanah pada tanaman.
Pengujian Deteksi kelembaban tanah dibagi menjadi 3 kondisi yaitu Ketika tanah
dalam keadaan Basah (Nilai Sensor <= 339 Ph), Lembab (Nilai Sensor <= 475 Ph
and > 340 Ph), Kering (Nilai Sensor > 475 Ph)

Program dari Sensor kelembaban tanah ini dijalankan dengan menjalankan file
skripsi/sistem $ main.py. perintah yang digunakan untuk menjalankan program
Sensor kelembaban tanah Capacitive Soil Moisture yaitu:

sudo python main.py

Berikut hasil deteksi kelembaban tanah pada sistem. Gambar 4.1 merupakan tampilan
hasil dari deteksi kelembaban tanah pada raspberry pi.

Gambar 4.1 Hasil Pengujian Sensor Kelembaban Tanah


47

Gambar 4.2 Sensor kelembaban berada pada tanah

Deteksi kelembaban tanah merupakan fungsi utama pada Rancang Bangun sistem
penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan
Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram. karena dengan mendeteksi
kelembaban tanah yang menjadi triggered terhadap relay yang akan menyalakan
pompa air sehingga tanaman nantinya akan tersiram jika tanah dalam keadaan
kering.

2. Relay Sebagai Saklar Pompa Air

Relay merupakan salah satu fungsi penting pada Rancang Bangun sistem
penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan
Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram, Relay berfungsi sebagai saklar
pada sistem ini Relay yang dipakai yaiut Relay 1 Channel High Trigger. Pengujian
dilakukan apakah relay akan menyala Ketika Sensor Kelembaban Tanah
Mendeteksi Kondisi Tanah Kering, dan apakah ketika tanah Kembali lembab relay
48

akan mati.

Program relay dalam sistem dijalankan dengan menjalankan file skripsi/sistem $


main.py. Perintah yang digunakan untuk menjalankan program relay yaitu:

Sudo python main.py

Berikut merupakan dokumentasi foto relay ketika berhasil menyala dan jika relay
dalam keadaan mati. Pada Gambar 4.2 kondisi relay mati dan pompa air pun dalam
keadaan mati dan Pada Gambar 4.3 bisa dilihat keadaan relay menyala jika kondisi
tanah kering lalu pompa air pun menyala.

Gambar 4.3 Relay dalam keadaan mati


49

Gambar 4.4 Relay dalam keadaan menyala

3. Servo Sebagai Pembuka StopKran

Servo merupakan salah satu fungsi pada Rancang Bangun sistem penyiraman
otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan
Antares dan notifikasi Telegram, Servo pada sistem ini berfugsi sebagai pemutar
stop kran yang akan menutup dan membuka laju-nya air untuk menyirami tanaman,
Jika kondisi tanah kering, servo akan memutar membuka stop kran, dan jika tanah
sudah tidak dalam kondisi kering servo akan memutar menutup stop kran.

Program Servo dalam sistem dijalankan dengan menjalankan file skripsi/sistem $


main.py. Perintah yang digunakan untuk menjalankan program Servo yaitu:

Sudo python main.py

Pada Gambar 4.3 merupakan rancangan servo dan stopkran pada sistem
50

Gambar 4.5 Rancangan Servo pada Sistem

4. LCD Menampilan Keterangan tanah

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan sebuah alat yang dipakai pada Rancang
Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3
dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram. untuk menampilkan
keterangan pada sensor kelembaban tanah dan kondisi tanah, di sistem ini terdapat
3 kategori kondisi pada tanah, yaitu Tanah Basah, Tanah Lembab, dan Tanah
Kering, dan pada setiap kondisi LCD akan menampilkan keterangan pada display.
Jika Tanah Lembab akan muncul “Tanah Lembab!”, jika tanah basah “Tanah
Basah!”, dan jika tanah kering “Tanah Kering!”.

Program LCD dalam sistem dijalankan dengan menjalankan file skripsi/sistem $


main.py. Perintah yang digunakan untuk menjalankan program LCD yaitu:

Sudo python main.py


51

Berikut adalah dokumentasi foto pada LCD ketika tanah berada pada kondisi
tertentu, Gambar 4.6 terlihat tanah dalam kondisi Basah, Gambar 4.7 Jika tanah
dalam kondisi lembab, dan Gambar 4.8 Jika tanah dalam kondisi kering.

Gambar 4.6 Keterangan Tanah Basah pada LCD


52

Gambar 4.7 Keterangan Tanah Lembab pada LCD

Gambar 4.8 Keterangan Tanah Kering pada LCD


53

5. Sensor DHT 11 Deteksi Suhu

Sensor DHT 11 merupakan salah satu sensor yang digunakan pada Rancang bangun
sistem penyiraman otomatis berbasis Raspberry Pi 3 dengan memanfaatkan Antares
dan Notifikasi Telegram, Sensor DHT 11 pada sistem ini berfungsi untuk
mendeteksi cuaca di sekitar tanaman.

Program Sensor DHT 11 dalam sistem dijalankan dengan menjalankan file


skripsi/sistem $ main.py. Perintah yang digunakan untuk menjalankan program
Servo yaitu:

Sudo python main.py

6. Pengiriman Data ke Telegram

Pengiriman data pada telegram sebagai notifikasi merupakan fungsi yang terdapat
pada Rancang Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan
Raspberry PI 3 dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram.
Pengiriman data telegram menggunakan bot telegram. Pengujian pengiriman data
pada notifikasi telegram memiliki 2 metode yaitu secara otomatis dan secara
manual, Notifikasi otomatis diterima setiap sensor kelembaban mendeteksi bahwa
tanah dalam basah atau telah disiram, Notifikasi manual dapat dilihat sesuai dengan
keinginan kita secara real time dengan menggunakan perintah “/Kondisi” dan
“/suhu” pada telegram, data yang akan muncul jika dilakukan secara manual pada
perintah “/Kondisi” yaitu nilai dari kelembaban serta kondisi pada tanah, untuk
perintah “/Suhu” menampilkan keterangan suhu dan kondisi cuaca di sekitar
tanaman.

Pengujian ini menguji keberhasilan dari sistem dalam mengirim notifikasi


penyiraman selesai pada telegram secara otomatis dan secara manual untuk menguji
keberhasilan dari sistem dalam mengirim notifikasi pada telegram secara manual .
Berikut dokumentasi notifikasi pada telegram di Gambar 4.7 dan Gambar 4.8
54

Gambar 4.9 Tamoilan Notifikasi secara Otomatis pada Telegram

Gambar 4.10 Tampilan Notifikasi secara Manual pada Telegram

Sistem berhasil mengirimkan pesan ke Telegram secara otomatis dan secara manual
sebagai Notifikasi bahwa penyiraman telah dilakukan dan untuk mengetahui
kondisi tanah.

7. Pengiriman Data ke Antares


55

Pengiriman data pada Antares merupakan fungsi yang terdapat pada Rancang
Bangun sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3
dengan Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram. Pengiriman data pada
Antares berguna untuk mendata setiap kali penyiraman dilakukan, agar pengguna
dapat mengetahui pada hari apa saja penyiraman dilakukan, dan juga Antares
menyediakan sebuah charts agar mempermudah pengguna untuk memantau
penyiraman pada tanamannya.

Berikut tampilan hasil data yang telah dikirim ke Antares pada Gambar 4. Dan juga
charts yang memudahkan pengguna di gambar 4.9

Gambar 4.11 Tampilan data yang masuk pada Web Antares


56

Gambar 4.12 Chart data pada Web Antares

4.3.2 Prosedur Pengujian Respon Time

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan dan kecepatan sistem
dalam mengirim data pada Notifikasi Telegram dan Web Antares Tingkat
kecepatan dapat diukur dari berapa lama waktu dibutuhkan oleh sistem dalam
mengirim data pada notifikasi telegram dan Web Antares, Respon waktu diakukan
dengan menghitung interval antara waktu sejak sistem melakukan penyiraman dan
waktu ketikan sistem berhasil mengirim data pada bot telegram dan web Antares.
Pada Gambar 4.11 merupakan tampilan dari repson masing-masing sistem waktu
penyiraman berlangsung, pada saat notifikasi telegram selesai, dan pada saat data
dikirim ke Antares.
57

Gambar 4.13 Respon waktu Sistem mengirim Notifikasi ke Telegram dan Antares

4.3.3 Prosedur Pengujian Penyiraman Otomatis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem penyiraman otomatis


dapat bekerja dengan seharusnya yaitu menyiram tanaman dengan otomatis,
pengujian ini dilakukan per hari, dilihat dari berapa kali penyiraman per hari, dan
berapa suhu disekitar tanaman pada saat penyiraman dilakukan. Pengujian ini
menggunakan satu tanaman dengan tanah kering yang akan di masukan sensor
kelembaban tanah, sehingga dapat dilihat apakah penyiraman otomatis ini bekerja
atau tidak, pengujian berlangsung per hari mulai dari jam 09:00 pagi sampai 18:00
sore, dan setiap tiga jam akan menggunakan notifikasi manual pada telegram untuk
mengcheck nilai kelembaban dana kondisi cuaca.

4.4 Data Hasil Pengujian

4.4.1 Data Hasil Pengujian Fungsional Test

Data Hasil pengujian Fungsional Test dibagi menjadi beberapa bagian sesuai
fungsional masing-masing alat yaitu, deteksi kelembaban tanah, Relay, Servo,
58

LCD(Liquid Crystal Display), Pegiriman Notifikasi Telegram, dan Pengiriman data


Antares.

1. Data Hasil Pengujian Deteksi Kelembaban Tanah

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, dimana dalem tabel
ditunjukkan data hasil pengujian pada Deteksi kelembaban tanah oleh sistem. Tabel
4.1 menunjukkan data hasil dari pedeteksian sistem terhadap kondisi tanah.

Tabel 4.1 Data Pengujian Sensor Deteksi Kelembaban Tanah

Sensor berhasil mendeteksi


Nilai
No Nama kelembaban tanah
Kelembaban
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 330 Ph ✓

2 Percobaan ke-2 346 Ph ✓

3 Percobaan ke-3 351 Ph ✓

4 Percobaan ke-4 356 Ph ✓

5 Percobaan ke-5 410 Ph ✓

6 Percobaan ke-6 427 Ph ✓

7 Percobaan ke-7 437 Ph ✓

8 Percobaan ke-8 448 Ph ✓

9 Percobaan ke-9 337 Ph ✓

10 Percobaan ke-10 360 Ph ✓

2. Relay sebagai Saklar Pompa Air

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, di dalam tabel akan
ditunjukkan data hasil pengujian Relay apakah bekerja Optimal seperti yang
diprogram pada sistem. Tabel 4.2 Menyajikan data hasil pengujian Relay sebagai
saklar otomatis untuk menghidupkan pompa air dalamkeadaan kering, dan pada
59

Tabel 4.3 Menyajikan data hasil pengujian Relay sebagai saklar otomatis untuk
mematikan pompa air dalam keadaan lembab.

Tabel 4.2 Data Pengujian Relay terhadap Tanah Kering

Relay Menyala Ketika Tanah dalam Kondisi


No Nama Kering
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

Tabel 4.3 Data Pengujian Relay terhadap Tanah Lembab

Relay Mati Ketika Tanah dalam Kondisi


No Nama Basah
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓
60

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

3. Servo sebagai pembuka Stopkran

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, di dalam tabel akan
ditunjukkan data hasil pengujian Servo apakah bekerja sesuai dengan apa yang telah
di program pada sistem. Pada tabel 4.4 Menyajikan data hasil pengujian Servo
sebagai pembuka stopkran ketika tanah berada dalam kondisi tanah kering, dan
pada Tabel 4.5 Menyajikan data hasil pengujian Servo sebagai penutup stopkran
Ketika tanah berada dalam kondisi lembab.

Tabel 4.4 Data Pengujian Servo terhadap Tanah Kering

Servo membuka Stopkran Ketika Tanah


No Nama Kering
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

Tabel 4.5 Data Pengujian Servo terhadap Tanah Lembab

No Nama Servo menutup Stopkran Ketika Tanah Basah


61

Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

4. LCD Menampilkan Keterangan Tanah

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, di dalam tabel akan
ditunjukkan data hasil pengujian LCD apakah bekerja sesuai dengan apa yang telah
diprogram yaitu menampilkan keterangan Ketika tanah berada dalam kondisi
tertentu. Pada Tabel 4.6 Menyajikan data hasil pengujian terhadap LCD sebagai
penampil keterangan

Tabel 4.6 Data Pengujian LCD pada Sistem

LCD Menampilkan keterangan Tanah


No Nama
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓
62

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

5. Sensor DHT 11 Deteksi Cuaca

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, di dalam tabel akan
ditunjukkan data hasil pengujian Sensor DHT 11 apakah bekerja sesuai dengan apa
yang telah di program yaitu menampilkan cuaca di sekitar tanaman. Pada Tabel 4.7
Menyajikan data hasil pengujian terhadap Sensor DHT11 sebagai pendeteksi cuaca

Tabel 4.7 Data Pengujian Sensor DHT11 pada Sistem

Sensor DHT 11 Mendeteksi Cuaca


No Nama
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

6. Pengiriman Data ke Telegram

Data pengujian functional test ini dibuat dalam bentuk tabel, di dalam tabel akan
ditunjukkan data hasil pengujian Pengiriman data untuk menjadi Notifikasi
63

Telegram, Notifikasi otomatis diterima setiap kondisi tanah berada pada kondisi
tanah kering, data yang dikirim berupa pemberitahuan bahwa penyiraman telah
berlangsung dan juga nilai sensor kelembaban pada saat penyiraman dilakukan dan
untuk mengetahui kondisi tanah terkini apakah Kondisi Tanah Kering, Lembab, dan
Basah pada sistem secara manual. Pada Tabel 4.8 merupakan tampilan hasil
pengujian pengiriman data notifikasi otomatis pada Telegram, dan pada 4.9
merupakan tampilan dari hasil pengujian notifikasi secara manual dan realtime.

Tabel 4.8 Data Hasil Pengujian Pengiriman data secara Otomatis ke Notifikasi Telegram

Sistem dapat mengirim Notifikasi secara


No Nama otomatis pada Telegram
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

Tabel 4,9 Data Hasil Pengujian Pengiriman data secara Manual ke Notifikasi Telegram

Sistem dapat mengirim notifikasi secara


manual dan realtime pada telegram dengan
No Nama
menggunakan perintah “/kondisi” dan /suhu
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓
64

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓

10 Percobaan ke-10 ✓

7. Pengiriman data ke Antares

Data functional test ini disajikan dalam bentuk tabel, dimana dalam tabel tersebut
disajikan data hasil dari pengiriman data ke web Antares. Data hasil pengujian pada
web Antares berupa nilai sensor kelembaban pada saat Penyiraman berlangsung.
Tabel 4.10 merupakan tampilan hasil pengujian pengiriman data pada Web Antares.

Tabel 4.10 Data hasil pengujian pengiriman Data pada Web Antares

Sistem dapat mengirim Data pada Web


No Nama Antares
Ya Tidak
1 Percobaan ke-1 ✓

2 Percobaan ke-2 ✓

3 Percobaan ke-3 ✓

4 Percobaan ke-4 ✓

5 Percobaan ke-5 ✓

6 Percobaan ke-6 ✓

7 Percobaan ke-7 ✓

8 Percobaan ke-8 ✓

9 Percobaan ke-9 ✓
65

10 Percobaan ke-10 ✓

4.4.2 Data Hasil Pengujian Respon Time

Data pengujian dari Respon Time ini diambil dari pengujian respon waktu pada
sistem penyiraman yang akan memberikan notifikasi ke telegram dan mengirim
data penyiraman ke web Antares, Terdapat tiga data yang akan diambil, data waktu
pada saat penyiraman berlangsung, data waktu Ketika sistem berhasil mengirim
notifikasi telegram, dan data waktu Ketika pengiriman data ke web Antares, Pada
Tabel 4.11 merupakan pengujian respon time dari sistem ke telegram, dan di Tabel
4.12 pengujian respon time sistem ke Antares

Tabel 4.11 Data Pengujian Respon time pada Telegram

Interval antara
Waktu
Waktu Berhasil
Waktu Penyiraman dan
Data Terkirim ke
No Nama Penyiraman Waktu Berhasil
Telegram
(time) Data Terkirim ke
(time)
Telegram
(mili second)
1 Percobaan ke-1 15:30:30.456211 15:30:30.456231 20
2 Percobaan ke-2 15:34:43.229204 15:34:43.229224 20
3 Percobaan ke-3 15:37:30.307547 15:37:30.307567 20
4 Percobaan ke-4 15:40:17.893394 15:40:17.893414 20
5 Percobaan ke-5 15:43:26.985684 15:43:26.985704 20
6 Percobaan ke-6 15:51:25.297619 15:51:25.297640 21
7 Percobaan ke-7 16:03:15.265262 16:03:15.265282 20
8 Percobaan ke-8 16:05:25.531871 16:05:25.531891 20
9 Percobaan ke-9 16:07:20.312675 16:07:20.312694 19
10 Percobaan ke-10 16:08:25.410792 16:08:25.410813 21
66

Tabel 4.12 Data pengujian Respon time pada Antares

Interval antara
Waktu
Waktu Berhasil
Waktu Penyiraman dan
Data Terkirim ke
No Nama Penyiraman Waktu Berhasil
Antares
(time) Data Terkirim ke
(time)
Antares
(mili second)
1 Percobaan ke-1 15:30:30.456211 15:30:30.456245 34
2 Percobaan ke-2 15:34:43.229204 15:34:43.229273 69
3 Percobaan ke-3 15:37:30.307547 15:37:30.307582 35
4 Percobaan ke-4 15:40:17.893394 15:40:17.893428 34
5 Percobaan ke-5 15:43:26.985684 15:43:26.985719 35
6 Percobaan ke-6 15:51:25.297619 15:51:25.297654 35
7 Percobaan ke-7 16:03:15.265262 16:03:15.265297 35
8 Percobaan ke-8 16:05:25.531871 16:05:25.531906 35
9 Percobaan ke-9 16:07:20.312675 16:07:20.312709 34
10 Percobaan ke-10 16:08:25.410792 16:08:25.410828 36

4.4.3 Data Hasil Pengujian Penyiraman Otomatis

Data hasil pengujian penyiraman otomatis ini diambil dari pengujian penyiraman
pada tanah kering untuk menguji berapa kali sistem menyiram tanaman secara
otomatis, waktu yang di gunakan pada pengujian ini yaitu selama 3 hari dari jam
09:00 sampai jam 18:00, dan pengujian secara manual melalui telegram setiap 3
jam pada sistem yaitu pada sekitar jam 09:00, 12:00, 15:00, dan 18:00, Pada Tabel
4.13 Merupakan Pengujian Penyiraman Otomatis yang dilakukan oleh sistem
terhadap tanaman, Untuk di Tabel 4.14 Merupakan Pengujian secara Manual
Melalui Telegram hari ke-1, pada Tabel 4.15 Merupakan Pengujian secara Manual
Melalui Telegram hari ke-2, pada Tabel 4.16 Merupakan Pengujian secara Manual
Melalui Telegram hari ke-3.
67

Tabel 4.13 Pengujian Penyiraman Otomatis

Kelembaban Kondisi Suhu dan Kondisi


No Waktu Tanggal
Tanah Tanah Humidty Cuaca
Tanah 31.0 C
1 09:04 10/5/2021 330 Ph Cuaca Cerah
Basah dan 62%
Tanah 33.0 C
2 08:20 12/5/2021 334 Ph Cuaca Cerah
Basah dan 46%

Tabel 4.14 Pengujian Sistem secara manual hari ke-1

Kelembaban
No Waktu Kondisi Tanah Suhu Humidity Kondisi Cuaca
Tanah
1 09:04 330 Ph Tanah Basah 31.0 C 62% Cuaca Cerah
2 12:03 346 Ph Tanah Lembab 31.0 C 61% Cuaca Cerah
3 15:05 351 Ph Tanah Lembab 29.0 C 68% Cuaca Cerah
4 18:15 356 Ph Tanah Lembab 26.0 C 80% Cuaca Berawan

Tabel 4.15 Pengujian Sistem secara manual hari ke-2

Kelembaban
No Waktu Kondisi Tanah Suhu Humidity Kondisi Cuaca
Tanah
1 09:16 410 Ph Tanah Lembab 36.0 C 39% Cuaca Cerah
2 12:09 427 Ph Tanah Lembab 34.0 C 43% Cuaca Cerah
3 15:13 437 Ph Tanah Lembab 29.0 C 62% Cuaca Cerah
4 18:15 448 Ph Tanah Lembab 25.0 C 88% Cuaca Berawan

Tabel 4.16 Pengujian Sistem secara manual hari ke-3

Kelembaban
No Waktu Kondisi Tanah Suhu Humidity Kondisi Cuaca
Tanah
1 09:07 337 Ph Tanah Basah 41.0 C 34% Cuaca Cerah
2 12:06 360 Ph Tanah Lembab 36.0 C 36% Cuaca Cerah
68

3 15:00 377 Ph Tanah Lembab 31.0 C 46% Cuaca Cerah


4 18:00 388 Ph Tanah Lembab 27.0 C 60% Cuaca Cerah

4.5 Analisis Pengujian

4.5.1 Analisis Pengujian Functional Test

Metode pengujian secara functional test menekankan pengujian pada fungsionalitas


yang ada pada setiap komponen yang dipakai pada sistem, Tujuan dari pengujian
ini untuk memastikan setiap bagian sudah sesuai dengan alur proses yang di
program dan memastikan semua kesalahan masukan yang dilakukan pengguna
dapat ditangani oleh sistem.

Setelah semua di hitung dengan tabel confusion matrix, maka akan didapatkan
perbandingan pada jumlah TP(True Positive), FP(False Positive), FN(False
Negative), dan TN(True Negative). Data True Positive dari pengujian didapat
sebanyak 10. Data False Negative yang dari pengujian didapat sebanyak 0. Data
True Negative dari pengujian didapat sebanyak 10. Data False Positive dari
pengujian didapat sebanyak 0.

Dari data-data yang sudah terkumpul tadi pada confusion matrix diolah lagi untuk
mendapatkan keakuratan sistem dalam mendeteksi Kelembaban Tanah, Relay,
Servo, LCD, Pengiriman data ke Telegram, Pengiriman data ke web Antares,
berikut rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat keakuratan pada sistem:

TP + TN
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = x 100%
TP + TN + FP + FN

Berikut merupakan hasil perhitungan dari tingkat keakurasian komponen-


komponen pada Sistem:

10 + 10
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100%
10 + 10 + 0 + 0
69

20
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = X 100% = 100%
20

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat keakuratan sistem dalam


mendeteksi Kelembaban Tanah, Relay, Servo, LCD, Sensor DHT11, Notifikasi
Telegram, dan Web Antares yaitu 100%. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan terhadap setiap bagian alat yang ada di Rancang Bangun
sistem penyiraman otomatis untuk tanaman menggunakan Raspberry PI 3 dengan
Memanfaatkan Antares dan notifikasi Telegram bahwa fungsionalitas sistem sudah
cukup sesuai dengan yang diharapkan namun belum sempurna.

4.5.2 Analisis Pengujian Respon Time

Hasil data dari pengujian respon time dapat diolah untuk mendapatkan hasil berapa
waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengirim data ke telegram dan Antares,
Jumlah dari hasil tersebut didapat dari rata-rata waktu yang dibutuhkan dari
pengujian yang telah dilakukan. Rumus menghitung rata-rata seperti berikut :

Data 1 + Data 2 + ⋯ … + data ke − n


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 =
n

Berikut merupakan hasil perhitungan rata-rata waktu yang dibutuhkan sistem


mengirim data ke telegram:

201
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 =
10

Hasil perhitungan menghasilkan bawha rata-rata waktu untuk mengirim data ke


telegram setelah penyiraman berlangsung adalah 20,1 ms (mili second)
70

Berikut merupakan hasil perhitungan rata-rata waktu yang dibutuhkan sistem


mengirim data ke Antares:

382
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 =
10

Hasil perhitungan menghasilkan bawha rata-rata waktu untuk mengirim data ke


telegram setelah penyiraman berlangsung adalah 38,2 ms (mili second)

4.5.3 Analisis Pengujian Penyiraman Otomatis

Hasil data pengujian Penyiraman Otomatis yang dilakukan pada tanggal 10 Juli –
12 Juli Mendapatkan Hasil Bahwa Sistem melakukan penyiraman selama tanggal
tersebut yaitu sebanyak 2 kali penyiraman, penyiraman pertama yaitu pada tanggal
10 Juli 2021 pada Jam 09:04, dan penyiraman kedua dilakukan pada tanggal 12 Juli
2021 pada Jam 08:20, memakan waktu selama 2 hari untuk mendeteksi tanaman
dalam kondisi kering kembali dan pengecekan secara manual melalui telegram
setiap 3 jam mendapatkan kenaikan nilai kelembaban tanah yang cukup signifikan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan,
antara lain:
1. Sistem rancang bangun pada penelitian ini dapat mendeteksi kelembaban tanah
dari mulai tanah kering, tanah lembab, dan tanah basah
2. Sistem dapat melakukan penyiraman secara otomatis dan pada pengujian
memakan waktu 2 hari agar tanah kembali kering dan penyiraman dapat
lakukan
3. Sistem yang dirancang bangun juga dapat menampilkan keterangan
Kelembaban Tanah melalui LCD pada alat, secara realtime
4. Sistem rancang bangun dapat menampilkan data kelembaban tanah dan
penyiraman pada Web Antares secara realtime
5. Sistem yang dibangun berhasil mengirim notifikasi Nilai kelembaban tanah
serta pemberitahuan penyiraman pada Notifikasi Telegram.
6. Waktu rata-rata yang diperlukan sistem untuk mengirim data ke telegram
setelah penyiraman dilakukan yaitu 20,1 ms(millisecond), dan untuk
pengiriman data ke Antares yaitu 38,2 ms(millisecond)

5.2 Saran
Dari hasil pengujian alat yang telah dilakukan, maka sistem ini perlu lebih
dikembangkan kedepannya, diantaranya:

1. Sistem juga dapat dikembangkan dengan membuat aplikasi pada android untuk
memonitoring dan mengontrol sistem.
2. Daya pada sistem ini masih menggunakan batrai untuk beberapa alat sehingga
memiliki batas daya, penggunaan arus listrik dapat mengganti batrai pada alat
yang masih menggunakan batrai, agar daya stabil dan tidak perlu mengganti
batrai secara teratur

71
72

DAFTAR PUSTAKA

Adi Fajaryanto Cobantoro, Mohammad Bhanu Setyawan, Miftahudin Agung Budi


Wibowo. 2019 .Otomasi Greenhouse Berbasis Mikrokomputer
Raspberry Pi,. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, Vol.13, No.
2.115-124

Andre Kusuma, Denny Darlis, Atik Novianti. 2019. Implementasi Smart Garden
Watering Pada Taman Asrama Universitas Telkom Menggunakan
Modul Ethernet Pada Raspberry PI Berbasis IoT, e-Proceeding of
Applied Science : Vol.5, No.3, 2902-2911.

Dani Sasmoko dan Rena Horman. 2020. Sistem Monitoring Aliran Air dan
Penyiraman Otomatis pada Rumah Kaca Berbasis IoT Dengan
Esp8266 dan Blynk. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.4,
No.1, 1-10.

Darade Sagar Sudarhun, Ghogare Priyanka Bhauso, Gore Balaji Dnyanadeo,


V.U.Bansude. 2017. Motor Protection And Water Level Measurement
Using Raspberry-Pi,. International Research Journal of Engineering
and Technology (IRJET), Volume: 04 Issue: 04 | 230-234

Dian Megah Sari,. Zulfajri B. Hassanuddi,. Dewiani. 2017. Sistem Kontrol dan
Monitoring Petumbuhan Tanaman Hortikultura Pada Smart Garden.
Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Vol 8 No 1, 6-15.

Esa Hayyu Wiguna dan Arkhan Subari, 2017. Rancang Bangun Sistem Monitoring
Ketinggian Air dan Kelembaban Tanah Pada Penyiraman Tanaman
Otomatis dengan HMI(human Machine Interface) Berbasis Raspberrp
Pi Menggunakan Software Node-Red,. GEMA TEKNOLOGI Vol. 19
No.3. 1-5

Faridah. 2019. Aplikasi Pengontrolan Kelembaban Tanah pada Smart Garden


73

Menggunakan Sensor Soil Moisture. Jurnal Teknik Vol 17, No 2, 78-


83.

Givy Devira Ramady, Dawudi Hadidro Rahman, Andrew Ghea Mahardika. 2020.
Perancangan Model Alat Pengisisan Minyak Goreng Otomatis
Berbasis Internet of Things,. ISU TEKNOLOGI STT MANDALA,
Vol.15 No.1. 117-126

Gunawan, dan Marliani Sari. 2018. Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman
Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah, Journal of
Electrical Technology, Vol.3, No.1, 13-17

Hutagalung, Muhammad Rifqi Roganda, 2020 Pemrograman Sensor Water Level


Berbasis Raspberry Pi 3B Menggunakan Node-Red Pada Rancang
Bangun Greenhouse Automation System (GAS),. Research Gate

Husdi. 2018. Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian Menggunakan Soil


Moisture Sensor FC-28 dan Arduino Ino. Jurnal Ilmiah Vol 10 No 2.
237-243

Jigyasa Kamthan., Kratika Gupta,. Ketan Goyal,. Mr. Sagar Mohite,. 2017. IOT
Based Automatic Watering of Plants using Raspberry Pi And Android.
International Journal of Science Technology & Engineering Vol 3
Issue 10, 1-5.

Muhammad Irsyam dan Alamsyahzali Tanjung. 2019. Sistem Otomasi Penyiraman


Tanaman Berbasis Telegram. Sigma Teknika Vol.2, No.1. 81-94

Nana Malina dan Zaidan Saifurrohman. 2017. Alat Penyiraman Otomatis Berbasis
Arduino Uno, Jurnal Multimedia Vol.8, No.1, 41-48

Rahmat Tullah, Sutarman, Agus Hendra Setyawan. 2019, Sistem Penyiraman


74

Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno pada Toko


Tanaman Hias Yopi, JURNAL SISFOTEK GLOBAL,Vol. 9 No.1.
100-105

Wahyu Indianto, Awang Harsa Kridalaksana, Yulianto. 2017 PERANCANGAN


SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP ,. Jurnal Informatika
Mulawarman, Vol.12, No. 1. 45-49
L1 – Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis Bernama Lengkap Muhammad Raihan Eryadi


atau biasa dipanggil Raihan lahir di Bogor pada tanggal
28 Februari 2000 merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Saat ini penulis tinggal di Jalan Brigjend
Saptadji Gang Makam RT05 RW05 Nomor 26
Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat, Kota
Bogor.

Lulus dari SDN Cilendek 1 Bogor pada tahun 2011, MTS


Al-Ghazaly Bogor pada tahun 2014, dan melanjutkan Pendidikan tingkat menengah
atas di SMK Taruna Terpadu 1 Mengambil Jurusan Multimedia lalu lulus pada
tahun 2017. Menempuh Pendidikan Sarjana Terapan di Jurusan Teknik Informatika
dan Komputer, Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri
Jakarta. Sampai dengan penulisan Skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa Diploma IV di Politeknik Negeri Jakarta. Skripsi yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis Untuk Tanaman Berbasis
Raspberry Pi 3 dengan Memanfaatkan Antares dan Notifikasi Telegram”
adalah syarat kelulusan untuk meraih gelar Sarjana Terapan (D4).
L2 – Dokumentasi Alat
L2 – Lanjutan
L2 – Lanjutan
L2 – Lanjutan
L2 – Lanjutan
L3 – Rangkaian Alat
L3 – Lanjutan
L3 – Lanjutan
L4 – Source Code Sistem
L4 – Lanjutan
L4 – Lanjutan
L4 – Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai