SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD RAMZI
Nim : 1990343048
Program Studi : Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan
Jurusan : Teknologi Informasi dan Komputer
Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Monitoring & Kontrol Portabel Pada
Budidaya Tanaman Hidroponik Atap Berbasis Panel Surya & Internet Of Things,
Bukerata,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Mengetahui,
i
PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Monitoring & Kontrol Portabel Pada
Budidaya Tanaman Hidroponik Atap Berbasis Panel Surya & Internet Of Things,
Dewan Penguji,
Ketua, Sekretaris,
Mengetahui,
Skripsi ini saya nyatakan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
Buket Rata,
Muhammad Ramzi
NIM. 1990343048
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Monitoring &
Kontrol Portabel Pada Budidaya Tanaman Hidroponik Atap Berbasis Panel
Surya & Internet Of Things”. Shalawat serta salam kepada baginda besar
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta kepada para sahabat yang telah
berjasa dalam memperjuangkan islam dan ilmu pengetahuan.
iv
5. Bapak/Ibu dosen penguji, yang telah berkenan menguji hasil penelitian dari
penulis, dan memberikan kritik, saran, dan masukan yang berarti bagi penulis
agar penulis dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya.
6. Seluruh dosen pengajar dan staff administrasi Program Studi Teknologi
Rekayasa Komputer Jaringan, Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer
yang telah banyak membagi ilmu dan pengalaman berharga.
7. Orang-orang hebat di kehidupan penulis, Muhammad Rizky, M. Surya
Khadafi, Rifki Rifani, Rizki Afrizal, Faiz Aiman, Sultan Zaqi, dan Risky
Maulana yang selalu sabar menghadapi penulis ketika sedang sedih dan jenuh.
8. Teman-teman penulis TRKJ 1.B sampai TRKJ 4.A di masa perkuliahan yang
terus berjuang bersama untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2019 yang telah berjuang
bersama untuk menyelesaikan skripsi.
10. Dan ucapan teristimewa kepada orang tua, yaitu Ayahanda Fadhli dan Ibunda
Idayani, yang selalu memberikan dukungan dan doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Lhokseumawe, Penulis,
Muhammad Ramzi
Nim. 1990343048
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
In this research, a portable hydroponic prototype was built by utilizing solar energy
from a 50WP solar panel as an energy source, which was supplied to a 12V 3.5Ah
motorbike battery to support the entire power supply to the system. Automation for
cultivating hydroponic plants using the NFT method is to maintain water flow, the
aim of which is to channel nutrients to plant roots. From the test results, the TDS
sensor functions to measure nutrient levels in water under normal conditions,
namely 500ppm celery and 700ppm lettuce so that it is not less or more, as well as
a pump to circulate nutritious water from the reservoir into the hydroponic planting
line. After testing, the stability of the network's responsiveness with QoS was
obtained and the results were obtained from testing the system for sending data
with a throughput of 1,119.5 packets, no packet loss occurred or occurred (0%)
with an average delay value of 1.686ms and jitter at 89.93ms, accuracy From the
sensor in the application, numbers in the range of the main value are used, the
stability of the nutritional value adjustment obtained has an efficiency value of
98.75%, at 487ppm to 512ppm from 500ppm for celery plants and for lettuce plants
± 97.7% at 716ppm to 723ppm from 700ppm.
Keywords: Solar Panels, TDS sensors, Hydroponics, Internet of Things, Nutrient
Film Technique, NodeMCU, Qos, RMSE.
vii
DAFTAR ISI
4.2 Hasil Penerapan Pengujian Tanaman pada Sistem Untuk Efesiensi ...... 35
ix
4.3 Hasil Pengujian Broker (Web Server Blynk) .......................................... 39
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
untuk menggantikan sumber energi fossil. Energi matahari mungkin akan menjadi
sumber energi utama di masa depan karena dapat menjawab isu-isu lingkungan
seperti pemanasan global, menipisnya ketersediaan sumber energi fossil dan makin
tingginya harga minyak mentah dunia. Energi dari pancaran radiasi cahaya matahari
dapat diambil secara bebas. Sumber energi ini merupakan sumber energi yang ideal,
berbeda dengan sumber energi konvensional yang tidak ideal yang mempunyai
kekurangan yang cukup serius. Sumber energi ini juga ramah terhadap lingkungan
karena energi dari pancaran radiasi cahaya matahari ini tidak menimbulkan polusi
menghasilkan tenaga listrik. Modul surya dibuat dari bahan semikonduktor yang
mengandung partikel electron dan akan meloncatkan arus listrik saat menerima
Dalam kaitannya dengan penghematan sumber energi listrik pada bangunan maka
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dapat dilakukan dengan penggunaan
sel surya atau solar cell atau disebut dengan panel surya. Penggunaan panel surya
penyusunan di suatu area yang luas untuk PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya).
digemari karena tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas. Namun menerapkan
bak air penampungan, suhu ruangan jika didalam ruangan, untuk dapat mengetahui
sekitar tanaman seperti kadar nutrisi yang terkandung didalam air yang digunakan,
kemudian suhu. Ketepatan memonitoring dan kontrol nutrisi serta suhu merupakan
optimal pada kisaran suhu udara 25 °C-28 °C serta nilai nutrisi 500ppm.
hidroponik, hasil panen akan lebih cepat namun perlu untuk memperhatikan
ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya dan suhu sekitar tanaman.
dibutuhkan aliran air yang tetap terjaga, tujuannya untuk mengalirkan air nutrisi
pompa air tersebut namun bila suplai energi dari PLTS mati energi yang tersimpan
Surya (Panel Surya) serta sistem kendali terhadap aliran air yang akan memasok
nutrisi ke tanaman hidroponik tersebut yang mengambil objek sistem pada atap
3
rumah atau bangunan yang menghasilkan judul penelitian "Rancang Bangun Sistem
Monitoring & Kontrol Portabel Pada Budidaya Tanaman Hidroponik Atap Berbasis
2. Prototype sistem dibuat dengan skala 150cm Panjang x 10cm Lebar x 200cm
tinggi .
semua budidaya dan perkembangan tanaman hidroponik baik dalam skala besar
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang teori-teori yang berasal dari berbagai sumber
seperti buku dan jurnal. Bagian ini berisikan tentang definisi, road map,
Bab ini berisikan langkah dan proses yang dilakukan pada penelitian ini.
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis dari pengolahan data dan
output.
BAB V PENUTUP
panduan penulis untuk penelitian yang akan dilakukan, kemudian akan menjadi
6
No Judul dan peneliti Tempat dan tahun Metode Objek Penelitian Alasan dan perbedaan
1 Prototipe Penerang Jalan Program Studi Teknik Kuantitatif Penerapan kerja Digunakan pada fasilitas
Umum (PJU) Informatika, sistem yang mudah umum bukan pada pertanian
Pintar Berbasis Arduino Universitas diterapkan dan khususnya hidropinik.
menggunakan Solar Panel, Majalengka, efesien pada
Sensor HC- SR04 dan Sensor Majalengka Prototipe Penerang
LDR Jalan Umum (PJU)
Pintar Berbasis
(Somadani & Ginanjar, 2018) Arduino Sensor
LDR dan Ultrasoni
k.
2 Sistem Kontrol Suhu Ruangan Teknik Informatika Kuantitatif Pemanfaatan Sistem tidak menggunakan
dan Penyiraman Tanaman Universitas teknologi energi surya dan alat dibuat
Bawang Merah pada Greenhous Darussalam Gontor greenhouse dengan dalam sistem rumah kaca.
e dengan Smartphone Ponorogo IoT pada budidaya Sedangkan pada penelitian
tanaman bawang diterapkan ke hidroponik
(Musthafa et al., 2018) merah. Penelitian ini dan menggunakan panel
adalah merekayasa surya.
suhu, sirkulasi udara,
serta durasi
penyiraman dalam
memudahkan kontrol
Greenhouse.
7
8
No Judul dan peneliti Tempat dan tahun Metode Objek Penelitian Alasan dan perbedaan
3 Rancang Bangun Alat Penyiram Program Studi Teknik Kuantitatif Penyiraman tanaman Objek penelitian yang
Tanaman Bawang Merah Informatika dan otomatis dirancang diteliti merupakan bawang,
Menggunakan Sensor Teknik Elektro, sesuai dengan sedangkan penelitian yang
Kelembaban Tanah Fakultas Teknik, kebutuhan air ingin di buat menggunakan
Universitas Muria tanaman bawang seledri dan selada.
(Nurkamid & Gunawan, 2019) Kudus merah yang
membutuhkan
tangkat kelembaban
tertentu dalam
kondisi tanah.
4 Algoritma Decision Tree Pada Jurusan Teknik Kuantitatif Penelitian ini Metode yang dipakai tidak
Sistem Penyiraman Tanaman Informatika, Fakultas membuat sebuah di pakai pada penelitian dan
Otomatis Berbasis Internet Of Teknologi Industri automasi dan remote penerapan dilakukan pada
Things Universitas melalui tampilan sistem yang berbeda.
Gunadarma yang dapat diakses
(Islami, 2018) melalui website,
untuk pengairan dan
penyiraman pada
pertanian.
9
No Judul dan peneliti Tempat dan tahun Metode Objek Penelitian Alasan dan perbedaan
5 Sistem Monitoring Tanaman Teknik Informatika Kuantitatif Penelitian jurnal ini Yang dilakukan sistem
Hortikultura Pertanian Di Politeknik Negeri adalah sistem yang hanya mempermudah untuk
Kabupaten Indramayu Berbasis Indramayu dibangun secara proses monitoring dan tidak
Internet Of Things terintegrasi berbasis ada sistem kontrol.
IoT sebab sistem ini
(Putra et al., 2019) menggunakan
internet yang
menghubungkan
real-time plant
dengan sistem
monitoring yang
dikembangkan.
10
Jalan Umun (PJU). Dengan di terapkannya penerangan jalan umum pintar dapat
mengguanakan panel surya sebagai sumber energi yang didapat dari mengubah
panas matahari menjadi energi listrik kemudian disimpan pada baterai. Pada kondisi
malam hari, lampu akan menyala terang ketika sensor ultrasonik mendeteksi benda
dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang
secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Pada
metodologi Prototype terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Analisis Kebutuhan Sistem,
pintar dapat mengatur tingkat redup atau terangnya penerangan secara otomatis
Alasan dan perbedaan, digunakan pada fasilitas umum bukan pada pertanian
khususnya hidroponik.
perawatan tanaman menjadi lebih efisien. Salah satu penelitian yang pernah
dilakukan adalah merekayasa suhu, sirkulasi udara, serta durasi penyiraman dalam
Hasil dari penelitian Pengontrolan suhu dan penggunaan ponsel pintar untuk
menyiram di Greenhouse dapat mengurangi waktu bagi petani atau pengelola untuk
merawat langsung tanaman, sehingga pengelola dapat pergi dalam waktu yang lama
tanpa perlu khawatir. Penelitian ini dapat dicoba diimplementasikan untuk skala
dimungkinkan untuk melakukan studi yang lebih luas tentang dampak pertanian
input sensor kelembaban tanah. Ujicoba alat, berada di lahan persawahan Desa
tradisional atau manual masih digunakan oleh banyak petani bawang merah.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah research and development (R&D)
kesuburan tanah serta masa tanam yang dikembangkan melalui sistem ini.
Pengiriman data yang diperoleh oleh sistem akan dikirim ke gateway melalui
ini berdasarkan data yang diperoleh dari middleware yang dieksekusi secara real-
time pada perangkat ini. Setelah itu perolehan data dari perangkat ini secara real-
time akan digunakan oleh petani dalam pengolahan tanaman hortikultura melalui
aplikasi mobile.
Alasan dan perbedaan, metode yang dipakai tidak di pakai pada penelitian
memasok air ke tanaman. Sistem memiliki tiga pilihan menu dimana pengguna
dapat memilih antara cek kelembaban, menyalakan pompa air, dan matikan pompa
otomatis sampai tanaman menjadi basah sebelum pompa berhenti. Jika warga ingin
menyiram secara manual, mereka bisa memilih menu kedua yaitu menyalakan
pompa air, dan menu ketiga mematikan pompa air. Melalui tampilan yang diakses
melalui website, warga dapat memahami apakah kondisi lahan sudah sesuai.
13
sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet
remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata.
Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda
hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang
tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda
yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur
berbasis Internet (Alfan, 2017). Contoh Internet Of Things dapat dilihat pada
2.2.2 NodeMCu
NodeMCU merupakan papan pengembangan produk Internet of Things
(IoT) yang berbasiskan Firmware eLua dan System on a Chip (SoC) ESP8266-12E.
ESP8266 sendiri merupakan chip WiFi dengan protocol stack TCP/IP yang
14
serta tambahan modul USB to serial untuk mengunduh program. Namun NodeMCU
telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang kompak dengan berbagai
(tegangan 3.3V) untuk bisa berfungsi. Tidak seperti mikrokontroler AVR dan
sebagian besar board Arduino yang memiliki tegangan TTL 5 volt. Meskipun
begitu, NodeMCU masih bisa terhubung dengan 5V namun melalui port micro USB
atau pin Vin yang disediakan oleh board-nya. Namun karena semua pin pada
ESP8266 tidak toleran terhadap masukan 5V. Maka jangan sekali - kali langsung
15
mencatunya dengan tegangan TTL jika tidak ingin merusak board anda. Anda bisa
menggunakan Level Logic Converter untuk mengubah tegangan ke nilai aman 3.3v
terdapat beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino
khusus untuk suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa
program untuk papan arduino uno. IDE arduino uno merupakan software sangat
fungsi sebagai pemberi suatu tegangan serta arus listrik kepada komponen -
komponen komputer lainnya yang telah terpasang dengan baik pada motherboard
atau papan induk, sedang tujuan awal dari penyaluran arus listrik ini adalah agar
dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi
listrik. Karena permintaan yang terus meningkat terhadap sumber energi bersih,
pembuatan panel surya dan kumpulan panel surya telah meluas secara dramatis
Produksi Panel Surya telah berlipat setiap dua tahun, meningkat rata-rata 48
persen tiap tahun sejak 2002, menjadikannya teknologi energi dengan pertumbuhan
17
tercepat di dunia. Pada akhir 2007, menurut data awal, produksi global mencapai
12.400 megawatt. (Artiani et al., 2018). Secara kasar, 90% dari kapasitas generator
ini meliputi sistem listrik terikat. Pemasangan seperti ini dilakukan di atas tanah
Pengukuran satuan dan insentif keuangan, seperti feed-in tarif untuk listrik
Australia, Jerman, Israel, Jepang, dan Amerika Serikat. Sedangkan di Peru, dua juta
rakyat miskin akan menerima energi listrik gratis dari 1600 panel surya yang akan
Panel Surya yang digunakan pada Solar sell juga memiliki kelebihan
karena dapat dipasang secara modular di setiap lokasi yang membutuhkan. Panel
Surya yang digunakan pada solar cell memiliki kemudahan, hampir disetiap tempat
dengan teknologi terbarukan seperti turbin angin (pembangkit listrik tenaga angin)
yang hanya cocok pada tempat tertentu. Hingga saat ini total energi listrik yang
dibangkitkan dengan solar cell di seluruh dunia baru mencapai sekitar 12 Giga Watt
tenaga surya (matahari) dimana sinar matahari mampu dikonversi menjadi energi
listrik. Pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.
18
Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan Panel Surya dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Panel Surya mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
pemanfaatan panel surya yaitu mampu mengurangi biaya tagihan listrik bulanan
dan menjadi nilai tambah bagi suatu negara dan juga teknologi panel surya ini
(komputer). Secara garis besar ada dua kategori bahasa pemrograman yaitu bahasa
19
pemrograman level rendah (low level) dan bahasa pemrograman level tinggi (high
level). Bahasa pemrograman level rendah cenderung mendekati atau sama dengan
bahasa mesin komputer, hal ini sangat sulit ditulis karena bahasanya jauh dari
Bahasa ini tidak tergantung pada arsitektur mesin tetapi memerlukan penerjemah
level tinggi dan level rendah. Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di
atau output sehingga digunakan perintah pinMode (pin, SET). Nilai SET dapat diisi
output atau input sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, nilai pin adalah nomor pin
pada Arduino yang akan diatur sebagai input atau output (R.H. Zer et al., 2022).
terlarut yang dilarutkan dalam satu liter air. Secara umum, semakin tinggi nilai
TDS, padatan yang lebih larut, larut dalam air, dan semakin sedikit air yang bersih.
Oleh karena itu, nilai TDS dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk
mencerminkan kebersihan air. Pena TDS adalah peralatan yang banyak digunakan
20
untuk mengukur nilai TDS. Untuk tujuan ini, TDS analog yang kompatibel 10
dengan Arduino. Sesuai dengan pengontrol. TDS Meter ini mendukung input
tegangan lebar 3.3 ~ 5.5V, dan output tegangan analog 0 ~ 2.3V, yang membuatnya
kompatibel dengan sistem atau papan kontrol 5V atau 3.3V. Sumber eksitasi adalah
sinyal AC, yang secara efektif dapat mencegah probe dari polarisasi dan
Probe TDS tahan air, dapat direndam dalam air untuk pengukuran waktu yang lama
2.2.7 Flowchart
Flowchart adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi
grafis. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan atau
simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program. Dalam flowchart
Dalam pembuatan flowchart program tidak ada rumus atau patokan yang
menganalisis suatu masalah yang nantinya akan diubah menjadi program komputer.
dengan yang lainnya (Fauzi, 2020). Namun demikian terdapat beberapa anjuran
bahasa dan simbol yang tepat dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh
pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Hanya
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Beberapa simbol
INPUT/OUTPUT
input/output data
DATA
Penghubung bagian-bagian
ON PAGE
flowchart pada halaman yang
CONNECTOR
sama
Penghubung bagian-bagian
OFF PAGE
flowchart pada halaman yang
CONNECTOR
berbeda
Tempat komentar tentang suatu
COMMENT
proses
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Data penelitian ini dapat diperoleh dengan cara uji coba dan analisis
terhadap server. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan selama 5 bulan mulai
dari bulan Maret sampai bulan Agustus. Data diuji dengan melakukan kalibrasi
nilai sensor sesuai nilai margin of error, menghubungkan sistem yang telah di
rancang dan server untuk pengiriman data dari sistem, melakukan pengujian pada
sistem dengan melakukan penanaman tanaman berupa selada dan seledri untuk
dilihat efektifitasnya.
Pustaka yang dijadikan rujukan adalah jurnal-jurnal ilmiah, text book, e-book,
maupun informasi yang termuat pada internet atau surat kabar dan berhubungan
microcontroller dan Iot agar pengguna dapat mengakses dari sistem budidaya
Pengguna juga dapat mengakses sistem pada semua perangkat seperti Ponsel pintar,
bangun sistem monitoring & kontrol portabel pada budidaya tanaman hidroponik
START
STUDI
LITERATUR
HARDWARE DAN
SOFTWARE
PERANCANGAN SISTEM
PEMBUATAN SISTEM
PENGUJIAN SISTEM
APAKAH SISTEM NO
BERHASIL ?
YES
KESIMPULAN
END
untuk alur perancangan dapat dilihat pada block diagram seperti dibawah:
energi terbarukan panel surya dan berfungsi memonitoring kandungan nutrisi dalam
air dengan TDS sensor pada tanaman hidroponik yang apabila jumlah tidak sesuai
akan ditambahkan atau di sirkulasi air yang bernutrisi. Pada sistem tersebut dimulai
dengan mengumpulkan energi dari matahari dan di simpan pada Aki, lalu Aki
menjadi power supply untuk keseluruhan sistem baik pada pagi atau malam hari,
27
serta sensor untuk mengukur kandungan nutrisi dan pompa berfungsi menjaga
kandungan nutrisi stabil dengan mensirkulasi air bernutrisi pada saat nutrisi kurang.
Seluruh data pada sistem dikirimkan ke server agar memudahkan proses monitoring
bahan untuk proses perancangan dan pembuatan sistem yang akan dibangun.
a) Hardware
Perancangan hardware yang dibutuhkan yaitu:
1. Laptop
2. Panel Surya 50WP
3. SCC (Solar Charger Controller)
4. Baterai Aki Motor (12V 3.5Ah)
5. Arduino Uno
6. Esp8266 WiFi Module
7. Sensor TDS
8. Power Supply
9. Pompa Air 1200L/h
b) Software
Perancangan software yang dibutuhkan yaitu:
1. Arduino IDE
2. Fritzing
3. Circuito
28
"Rancang Bangun Sistem Monitoring & Kontrol Portabel Pada Budidaya Tanaman
budidaya dengan penerapan automasi seperti yang ingin dicapai. Data penelitian
menguji tingkat data monitoring yang diperoleh dengan cara uji coba dan analisis
terhadap server.
mengunakan metode NFT (Nutrient Film Technique) yaitu berupa suhu dalam
Celcius, banyak nutrisi yang terkandung dalam (ppm), serta pengaturan kontrol
untuk jumlah nutrisi yang di alirkan yang dapat langsung di setting pada server yang
digunakan. Contoh 500 ppm – 900 ppm sesuai usia untuk selada.
dilakukan uji coba untuk memperoleh data. Adapun tahapan yang dilakukan
sebagai berikut:
energinya.
29
2) Melakukan kalibrasi nilai sensor agar didapat nilai pembacaan yang sesuai
sistem tersebut dimulai dengan mengumpulkan energi dari matahari dan di simpan
pada Aki, lalu Aki menjadi power supply untuk keseluruhan sistem baik pada pagi
atau malam hari, serta sensor untuk mengukur kandungan nutrisi dan pompa
berfungsi menjaga kandungan nutrisi stabil dengan mensirkulasi air bernutrisi pada
saat nutrisi kurang. Seluruh data pada sistem dikirimkan ke server agar
Mulai
Panel Surya
Menghasilkan Arus
YA
Pompa Hidup
Selesai
sistem monitoring & kontrol portabel pada budidaya tanaman hidroponik atap
berbasis panel surya & internet of things dihitung dengan membandingkan nilai dari
pembacaan sensor dari sistem dengan kalibrator (thermometer dan tds meter yang
sudah distandarisasi yang nantinya akan dilihat perbedaan atau selisih (error) yang
dihitung dengan Root Mean Square Error (RMSE) ditulis seperti rumus dibawah
ini:
mengukur perbedaan nilai dari prediksi sebuah model sebagai estimasi atas nilai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan semua sensor yang dipakai pada alat yang dibuat, sistem diuji satu -
Sensor suhu yang dipakai adalah sensor suhu DS18b20, yang dimana sensor
ini berfungsi untuk membaca nilai suhu air pada sistem hidroponik yang dibuat.
Nilai suhu yang dibaca sensor berpengaruh untuk pembacaan nilai nutrisi TDS
(Total Disolved Solid) yang dikandung pada air yang mengalir. Dibawah adalah
dari thermocouple pada sensor TDS komersial dan dilakukan kalibrasi data dengan
n = banyaknya data
Dik ; At = 26,88
Ft = 26,65
n = 1 , ∑ = 1.
= √0,0529
= 0.23.
Jadi didapat nilai error ± 0.23°C, dalam hal ini nilai lebih besar dari
kalibrator maka dilakukan pengurangan nilai sebenarnya dengan nilai error diatas
pada kode program untuk mengkalibrasi nilai sensor suhu yang dipakai dalam
sistem.
Sensor TDS yang dipakai adalah berfungsi untuk membaca nilai kandungan
nutrisi dalam ppm (Part Per Mili). Pembacaan sensor TDS sangat penting untuk
Semakin akurat pembacaan nutrisi maka semakin baik untuk tanaman yang
budidayakan di sistem hidroponik. Sensor ini merupakan inti dari sistem hidroponik
NFT untuk mengendalikan jumlah nutrisi sesuai dengan kontrol atau input dari user
pada sistem cloud. Dilakukan perbandingan sensor TDS DFrobot yang dipakai
dengan menggunakan tds meter komersial sebagai kalibrator untuk nilai selisih
errornya. Dalam hal ini dilakukan pada kasus tanaman selada dan pada Nilai TDS
300cc.
Didapat nilai 415ppm dari pembacaan sensor TDS meter Komersial dan
pada sistem di dapat nilai 389ppm. Untuk selisih nilai error dilakukan perhitungan
n = banyaknya data
Dik ; At = 415
Ft = 389
n = 1 , ∑ = 1.
= √∑11(−26)2
= √676
= 26ppm.
Jadi didapat nilai error ± 26ppm, dalam hal ini nilai lebih kecil dari
pembacaan pada sensor TDS komersial, sehingga dilakukan penambahan pada
kode program untuk menampilkan kalibrasi pada sensor.
ditanami beberapa sampel tanaman yaitu berupa selada, seledri, kangkung. Setiap
tanaman memiliki jumlah asupan nutrisi yang berbeda - beda, hal ini diatur melalui
input dari sistem cloud aplikasi atau web. Nilai input tersebut menjadi batasan
dilakukan selama 3 hari untuk menguji kestabilan nutrisi yang diatur oleh sistem
hidroponik.
Pengaturan sistem diatur nilai nutrisi pada aplikasi 500 PPM dan dilihat
pergerakan grafiknya, setelah 3 hari pergerakan grafik dilihat kestabilan dan bentuk
grafiknya cukup stabil di angka 487 s/d 512 dan hal tersebut dibuktikan dengan
perhitungan selisih antara data yang didapat pada min/max dari grafik dan
13 + 12
= = 12.5ppm.
2
12.5
Persentase (%) Error = x 100% =1.25%.
1000
Maka didapatkan nilai error pada penerapan tanaman Seledri sebesar 1.25%
dari skala 0 - 1000ppm. Dengan hal tersebut didapatkan nilai efesiensi sebesar
Pengujian kedua ini tanaman selada yang dicoba dalam sistem untuk
hidroponik.
38
Grafik diatas membuktikan kestabilan nilai nutrisi di angka 716 s/d 723,
dari sistem tersebut terbukti bahwa sistem dapat diterapkan ke tanaman selada.
hidroponik. Pada kasus tanaman selada selisih, nilai selisih min tetap lebih besar
dari nilai yang ditetapkan. Maka dipilih langsung nilai terbesar untuk mewakili
23
Persentase (%) Error = x 100% =2.3%.
1000
Maka didapatkan nilai error pada penerapan tanaman seledri sebesar 2.3%
dari skala 0 - 1000ppm. Dengan perhitungan diatas didapat nilai efesiensi sebesar
hotspot dari provider GSM Telkomsel yang terhubung hotspot dijaringan 2,4 Ghz
Paket (Jitter).
4.3.1 Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam
bps (bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan paket yang sukses
yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval
waktu tersebut.
Bagus 75 3
Sedang 50 2
Jelek <25 1
pada software, setelah itu dihitung menggunakan rumus diatas dapat dilihat sebagai
berikut:
110445
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 = 789,198 = 139,9458
139
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 = = 1.119,5669
8
suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi karena
TCP pada software, setelah itu dihitung data terkirim dikurangi data diterima sesuai
Jadi, dari hasil pengujian didapatkan packet loss sebanyak 0% yang dengan
untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak,
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
TCP lost segment pada software, setelah itu gunakan rumus diatas untuk
menghitung:
789.198
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = = 1.686 𝑠
468
1686
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = = 1,686 𝑚𝑠
1000
dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu
Sangat Bagus 0 ms 4
Bagus 0 ms s/d 75 ms 3
Untuk pengujian Jitter sedikit berbeda dari 3 nilai diatas, perhitungan tidak
bentuk .csv yang keseluruhan proses ms.excel baru setelah itu dilanjutkan dengan
rumus:
45
42,001
𝐽𝑖𝑡𝑡𝑒𝑟 = = 0.0899
467
0.0899
𝐽𝑖𝑡𝑡𝑒𝑟 = = 89,93
1000
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil pengujian:
surya, Sensor TDS DFRobot dan sensor suhu DS18b20 yang sudah
1.119,5 packet, tidak terjadi atau adanya paket loss (0%) dengan nilai rata-
rata delay 1,686ms dan jitter di 89,93ms dan sesuai tabel indeks semua dalam
kategori “baik”.
3. Dari hasil uji untuk keefisienan penerapan sistem pada media tanam nilai
nutrisi yang didapatkan memiliki nilai efesiensi 98,75% diangka 487ppm s/d
512ppm dari 500ppm pada tanaman seledri dan untuk tanaman selada ±
5.2 Saran
Adapun saran yang diharapkan oleh penulis:
sensor ph.
2. Penulis berharap untuk sistem dikembangkan menjadi lebih besar dalam kelas
titik.
47
DAFTAR PUSTAKA
Islami, F. Al. (2018). Algoritma Decision Tree Pada Sistem Penyiraman Tanaman
Otomatis Berbasis Internet of Things. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa,
23(1), 66–77. https://doi.org/10.35760/tr.2018.v23i1.2453
Miftahul Walid, Hozairi, & Madukil Makruf. (2020). Analysis and Development of
Seawater Density Measurement Algorithms Using Arduino Uno and YL-69
Sensor. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), 4(5), 951–
956. https://doi.org/10.29207/resti.v4i5.2430
Musthafa, A., Utama, S. N., & Harmini, T. (2018). Sistem Kontrol Suhu Ruangan
dan Penyiraman Tanaman Bawang Merah pada Greenhouse dengan
Smartphone. Multitek Indonesia, 12(2), 95.
https://doi.org/10.24269/mtkind.v12i2.1254
Nurkamid, M., & Gunawan, B. (2019). Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman
Bawang Merah Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Prosiding SNATIF
Ke-6, 256–264.
Putra, W. P., Ismantohadi, E., Qomarrudin, M., Informatika, T., Negeri, P., &
Pendahuluan, I. (2019). Sistem Monitoring Tanaman Hortikultura Pertanian.
Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI) UNIKOM, 9(1), 45–54.
Somadani, D., & Ginanjar, A. H. (2018). Prototipe Penerangan Jalan Umum (Pju)
Pintar Berbasis Arduino Menggunakan Solar Panel, Sensor Hc-Sr04 Dan
Sensor Ldr. Prosiding Semnastek, PROSIDING SEMNASTEK 2018, 1–8.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3443
Widodo, Y. B., Gunawan, A., & Sutabri, T. (2022). Perancangan Sistem Monitoring
Nutrisi pada Tanaman Hidroponik Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknologi
Informatika dan Komputer, 8(1), 200–214.
https://doi.org/10.37012/jtik.v8i1.850