Anda di halaman 1dari 91

SIMULASI SISTEM PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER

AVR ATMEGA PADA PLATFORM ANDROID

SKRIPSI

JAZMI HADI MATONDANG


141421120

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


SIMULASI SISTEM PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR
ATMEGA PADA PLATFORM ANDROID

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar


Sarjana Ilmu Komputer

JAZMI HADI MATONDANG


141421120

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


ii

PERSETUJUAN

Judul : SIMULASI SISTEM PARKIR BERBASIS


MIKROKONTROLER AVR ATMEGA PADA
PLATFORM ANDROID
Kategori : SKRIPSI
Nama : JAZMI HADI MATONDANG
Nomor Induk Mahasiswa : 141421120
Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di
Medan, Juli 2017

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Seniman S.Kom, M.Kom. Dr. Poltak Sihombing, M.Kom


NIP. 198705252014041001 NIP. 196203171991031001

Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Ekstensi Ilmu Komputer
Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom


NIP. 196203171991031001

Universitas Sumatera Utara


iii

PERNYATAAN

SIMULASI SISTEM PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA


PADA PLATFORM ANDROID

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

Jazmi Hadi Matondang


141421120

Universitas Sumatera Utara


iv

PENGHARGAAN

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’aala, karena atas rahmat
dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak bantuan dari berbagai
pihak yang telah penulis terima baik dalam hal Ilmu Pengetahuan, ide pemikiran,
uluran tangan, kerjasama, selama menempuh studi sampai dengan penyelesaian studi
(skripsi) ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu. Tak lupa, shalawat dan salam penulis ucapkan juga
kepada baginda Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terimakasi kepada semua


pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi. Penulis
mengucapkan terimakasi kepada:
1. Bapak Prof. Runtung Sitepu, SH, M.Hum sebagai rektor Universitas Sumatera
Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu
Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I.

4. Bapak Herriyance, ST, M.Kom sebagai Sekertaris Program Studi S1 Ilmu


Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Dosen Penguji I.

5. Bapak Seniman, S.Kom, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah


memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng sebagai Dosen Penguji II yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi
ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada kedua Orangtua penulis tersayang Ayahanda Zulhadi Matondang, SH,


MAP dan Ibunda Evi Faurina Harahap, SE, abangda Zulvi Hadi Matondang,

Universitas Sumatera Utara


v

ST, Adinda Afdal Hadi Matondang yang telah memberikan do’a, dukungan
serta perhatian yang tulus kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman mahasiswa ekstensi Ilmu Komputer stambuk 2014, yang telah


memberikan motivasi dan arahan kepada penulis, Khususnya Fadly Tommy,
Aidil Syahputra, Fadly Dwianto, Raja Arif Hidayah, Fanny Ramadhani,
Chairina Ahdini, Muhammad Ansharullah dan teman-teman yang lainnya yang
selalu memberikan semangat dan dorongan selama menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang
telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karna
kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Oleh karena itu penulis
menerima seluruh kritik dan saran yang diberikan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri, pendidikan,
masyarakat, Negara dan khususnya para pembaca pada umumnya.

Medan, Juli 2017

Jazmi Hadi Matondang

Universitas Sumatera Utara


vi

ABSTRAK

Area parkir merupakan suatu tempat dimana konsumen atau masyarakat dapat
memparkirkan mobil atau kendaraannya di ruang-ruang kosong yang telah disediakan
pada tempat parkir tersebut. Biasanya area parkir dipadati oleh kendaraan yang cukup
ramai, sehingga sulit untuk menemukan ruang parkir kosong yang masih tersedia pada
area parkir tersebut, dikarenakan padatnya mobil atau kendaraan yang berlalu lintas
disekitaran area parkir yang juga ingin mencari ruang kosong yang masih tersedia
untuk memparkirkan mobilnya. Skripsi ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem
yang lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dikalangan
masyarakat pada umumnya yaitu dalam hal mencari ruang kosong yang masih tersedia
pada suatu area parkir. Sistem parkir menggunakan sensor Infrared yang berfungsi
untuk mendeteksi mobil yang masuk pada setiap ruang parkir, LED digunakan sebagai
lampu indikator pemberitahuan status dari setiap ruang parkir. Hasil yang diperoleh
dari pengujian sistem adalah output dari pendeteksian sensor pada setiap ruang parkir
yang dapat dilihat secara online, dapat dilihat melalui website atau aplikasi
smartphone android yang sudah dibuat, sehingga memudahkan masyarakat dalam
mencari ruang parkir yang masih tersedia pada suatu area parkir.

Kata kunci: Mikrokontroler Arduino, Sistem Parkir, Sensor Infrared, LED


Indikator.

Universitas Sumatera Utara


vii

THE SIMULATION OF PARKING SYSTEM BASED ON MICROCONTROLLER AVR


ATMEGA ON ANDROID PLATFORM

ABSTRACT

The parking area is a place where consumers or the people can parking their cars or vehicles in
the empty spaces that have been provided in the parking lot. Usually the parking area is crowded
with vehicles that are quite crowded, making it difficult to find empty parking spaces that are
still available in the parking area, due to the density of cars or vehicles passing by the parking
area who also want to find empty spaces that are still available to park the car. This thesis aims
to create a more effective system in solving the problems that occur among people in general is
in terms of searching for empty space that is still available in a parking area. Parking system
using Infrared sensor that serves to detect incoming cars in every parking space, LEDs are used
as status indicator lights from every parking space. The results obtained from the system test is
the output of sensor detection on every parking space that can be viewed online, can be viewed
through website or application of android smartphone that has been made, making it easier for
people in finding parking space that is still available in a parking area.

Keywords: Arduino Microcontroller, Parking System, Infrared Sensor, LED Indicator.

Universitas Sumatera Utara


viii

DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.6 Metodologi Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI 5


2.1 Mikrokontroler 5
2.2 Arduino 7
2.2.1. Arduino Uno 8
2.2.1.1. Pin Masukan dan keluaran arduino uno 9
2.2.1.1. Sumber Daya dan Pin Arduino Uno 10
2.2.1.1. Memori Program 11
2.2.1.1. Memori Data 12
2.2.1.1. Memori Data EEPROM 12
2.2.2. Pin Masukan Dan KeluaranArduino Uno 9
2.2.3. Sumber Daya Dan Pin Arduino Uno 10
2.2.4. Memori Program 11
2.2.5. Memori Data 12
2.2.6. Memori Data EEPROM 12
2.3 Adjustable Range Infrared Sensor 13
2.3.1. Spesifikasi Adjustable Range 13
2.4 Ethernet Shield 14
2.5 Arduino Web Server 14
2.5.1. Konfigurasi Hardware 15

Universitas Sumatera Utara


ix

2.6 Proteus 7 16
2.7 Android 17
2.8 App Inventor 18
2.9 Penelitian Terdahulu 19

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 21


3.1 Analisis Sistem 21
3.1.1. Analisis Masalah 21
3.1.2. Analisis Kebutuhan (Requirement Analyst) 22
3.1.2.1. Analisis Fungsional 22
3.1.2.2. Analisis Nonfungsional 22
3.2 Perancangan Sistem 23
3.2.1. Diagram Ishikawa 23
3.2.2. Blok Diagram 24
3.2.3. Skematik Rangkaian Alat 25
3.2.4. Flowchart 26
3.2.5. Arsitektur Umum 27
3.2.6. Rancangan Aplikasi Android 30

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 31


4.1 Implementasi 31
4.1.1. Implementasi Miniatur Tempat Parkir 31
4.1.2. Implementasi Rangkaian Alat dan Tampilan Hasil 32
4.1.2.1.Perancangan PCB 33
4.1.2.2.Implementasi Tampilan Website 37
4.1.2.3.Implementasi Tampilan Aplikasi Android 39
4.2 Pengujian Sistem 41
4.2.1. Hasil Pengujian Sistem 41
4.2.1.1.Pengujian Ketersediaan Ruang Parkir 41
4.2.1.2.Komplekstitas Pengujian Sistem 44
4.2.1.3.Pengujian Sensor Infrared 47

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 49


5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 49

DAFTAR PUSTAKA 50
LAMPIRAN 51

Universitas Sumatera Utara


x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Spesifikasi Adjustable Range Infrared Sensor 13
Tabel 4.1 Tegangan dan Jarak Pada Sensor Infrared 47

Universitas Sumatera Utara


xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Blok Diagram Arduino Board 7
Gambar 2.2 Arduino Uno 9
Gambar 2.3 Peta Memori Program ATMega 328 11
Gambar 2.4 Peta Memori Data ATMega 328 12
Gambar 2.5 Adjustable Range Infrared Sensor 13
Gambar 2.6 Ethernet Shield 14
Gambar 2.7 Arduino Web Server 14
Gambar 2.8 Konfigurasi BUS SPI untuk Ethernet Shiels 15
Gambar 2.9 Desain PCB Menggunakan Proteus 7 17
Gambar 2.10 Logo MIT App Inventor 18
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Sebab Akibat Permasalahan 24
Gambar 3.2 Blok Diagram Perancangan Sistem Parkir 24
Gambar 3.3 Skematik Rangkaian Alat Sistem Parkir 25
Gambar 3.4 Flowchart Cara Kerja Sistem 26
Gambar 3.5 Arsitektur Umum Sistem 27
Gambar 3.6 Miniatur Tempat Parkir 28
Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Parkir 30
Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Ketersediaan Tempat Parkir 30
Gambar 4.1 Miniatur Tempat Parkir 31
Gambar 4.2 Komponen Alat Terpasang Pada Miniatur 32
Gambar 4.3 PCB Layout Pada Perancangan Alat 33
Gambar 4.4 Penyablonan PCB Layout 34
Gambar 4.5 Melarutkan PCB 35
Gambar 4.6 Menggosok Papan PCB dan Pengeboran 36
Gambar 4.7 PCB Layout Pada Perancangan Sistem Parkir 37
Gambar 4.8 Indikator Hijau dan Merah Pada Website 38
Gambar 4.9 Website Sistem Parkir Online 39
Gambar 4.10 Aplikasi Sistem Parkir Pada Smartphone Android 40
Gambar 4,11 Pengujian Sistem Parkir Pada Miniatur Tempat Parkir 42
Gambar 4.12 Kondisi Tempat Parkir dan Ketersediaan Ruang Parkir
Pada Website 43
Gambar 4.13 Sharing Jaringan Internet Menggunakan LAN 44
Gambar 4.14 Koneksi Jaringan yang Telah Terhubung ke PC 45

Universitas Sumatera Utara


xii

Gambar 4.15 Mengizinkan Sharing Koneksi Jaringan Internet ke


Jaringan Ethernet 45
Gambar 4.16 Koneksi ke Jaringan Internet Gagal 46
Gambar 4.17 Proses Pengiriman Data Sistem Parkir Pada Serial Monitor 46
Gambar 4.18 Grafik Nilai Jarak dan Tegangan Terhadap Sensor Infrared 48

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi saat ini semakin dibutuhkan, baik dalam segi ekonomi, bisnis, pendidikan,
dan hal-hal lain yang dapat didukung oleh bantuan teknologi. Teknologi adalah suatu
bentuk kecerdasan yang dibuat oleh manusia untuk dapat dijadikan suatu alat atau
media yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam hal menyelesaikan dan
memecahkan suatu permasalahan tertentu.
Memarkir mobil pada sebuah tempat yang terbatas memerlukan penanganan
yang baik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan pada area parkir. Pada area
parkir yang dikelola secara komersial diperlukan pengaturan sistem perparkiran yang
baik untuk mencegah kemacetan pada area parkir juga untuk mendapatkan hasil yang
maksimum dari jasa perparkiran kendaraan. Pada saat ini tempat parkir yang banyak
terdapat pada mall-mall maupun pada gedung perkantoran dibuat bertingkat. Pada
setiap lantai tempat parkir dibangun blok-blok dan diberi nomor, ini untuk
memudahkan pemilik mobil dalam mencari kendaraannya jika hendak keluar dari area
parkir. (Alpiriyandi, 2012)
Dalam hal ini, sistem parkir juga sudah mulai memanfaatkan teknologi sebagai
alat pendukung perparkiran pada suatu area parkir. Misalnya, memanfaatkan sensor
pada setiap ruang parkir yang tersedia dan memberikan lampu merah dan hijau
sebagai alat pemberitahuan ketersediaan ruang untuk parkir. Hal ini sangat membantu
masyarakat dalam mencari ruang parkir yang tersedia pada area parkir tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi, sistem parkir seperti itu hanya bisa digunakan pada saat berada di
area parkir tersebut. Oleh karena itu, penulis ingin mengembangkan penelitian
tersebut menjadi dapat diakses atau dilihat dimanapun dan kapanpun dengan syarat
terkoneksi pada jaringan internet. Penulis ingin membuat sistem parkir yang dapat
diakses melalui platform Android untuk dapat melihat ketersediaan ruang parkir pada
suatu area parkir secara online agar lebih memudahkan masyarakat untuk mengetahui
ketersediaan tempat parkir yang akan dituju.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana membuat sebuah sistem parkir yang lebih efektif dalam membantu
masyarakat untuk mengetahui ketersediaan ruang parkir pada suatu area parkir.

1.3 Batasan Masalah


Adapun beberapa batasan masalah padapenelitianini, yaitu:
1. Sistem hanya dapat digunakan untuk mengetahui ketersediaan ruang parkir mobil
pada suatu area parkir.
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah Mikrokontroler Arduino.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman PHP dan C.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan penelitian yang sudah ada agar lebih mengenai target user.
2. Membuat sebuah sistem parkir yang lebih efektif dalam membantu masyarakat
untuk mengetahui ketersediaan ruang parkir pada suatu area parkir..

1.5 Manfaat Penelitian


Memudahkan masyarakat untuk mengetahui ketersediaan tempat parkir pada suatu
area parkir yang akan dituju dimanapun berada dengan syarat terkoneksi ke jaringan
internet.

Universitas Sumatera Utara


1.6 Metodologi Penelitian
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Literatur
Pada metode ini penulis melakukan peninjauan terhadap buku-buku, artikel,
jurnal, skripsi penelitian terdahulu sebagai referensi dalam melakukan penelitian
dan untuk mendapatkan informasi dalam perancangan sistem.
2. Perancangan Sistem
Analisis bertujuan untuk menganalisa setiap informasi dan masalah yang didapat
dari studi literature untuk mencari solusi terbaik dan membuat perancangan
program, model rangkaian, flowchart, perancangan aplikasi, dan rangkaian alat
untuk perangkat yang akan dirancang. Sistem yang dibuat akan disimulasikan
pada miniatur yang dibuat menggunakan kertas serta komponen pendukung
lainnya dan melakukan pemodelan terhadap miniatur yang akan dibuat agar
menyerupai tempat parkir sesungguhnya.
3. Implementasi
Dalam hal implementasinya penulis membuat miniature tempat parkir yang akan
digunakan sebagai tempat untuk mensimulasikan sistem yang dibangun,
menggunakan alat yang sudah dirancang penulis sendiri dan komponen
pendukung lainnya dengan output program yang dapat dilihat pada website atau
aplikasi android yang sudah dibuat.
4. Pengujian Alat
Pada metode ini alat akan diuji apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan dan melakukan perbaikan apabila terdapat error terhadap hasil
perancangan.
5. Dokumentasi
Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini akan didokumentasikan dalam bentuk
karya ilmiah.

Universitas Sumatera Utara


1.7 Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penilitian judul
skripsi “Simulasi Sistem Parkir Berbasis Mikrokontroler AVR
Atmega Pada Platform Android”, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan
pustaka,dan sistematika penulisan skripsi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Berisi tentang penjelasan singkat mengenai definisi komponen-
komponen pendukung yang digunakan dalam penelitian terhadap
sistem yang akan dibuat.

BAB 3 PERANCANGAN PEMBUATAN SISTEM


Berisi tentang uraian analisis sistem pada rancangan alat yang akan
disimulasikan. Uraian tersebut berupa flowchart sistem, arsitektur
umum pada sistem, dan rancangan komponen-komponen pendukung
yang dibutuhkan pada penelitian.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


Pada tahap ini dilakukan penerapan hasil rancangan sistem yang
dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan. Kemudian hasil
rancangan akan disimulasikan dan dilakukan pengujian terhadap
sistem pada miniature tempat parkir yang telah dibuat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Bab terakhir akan memuat hasil kesimpulan dari keseluruhan uraian
dari bab-bab sebelumnya dan beberapa saran dari hasil yang diperoleh
selama melakukan penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat
dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap yang terkandung dalam chip.
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat atau
berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa kanal
masukan dan keluaran (I/O) dan beberapa peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC
(Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog converter) dan serial
komunikasi (Anindita.A, 2013).
Berbeda dengan CPU serba-guna, mikrokontroler tidak selalu memerlukan
memori eksternal, sehingga mikrokontroler dapat dibuat lebih murah dalam kemasan
yang lebih kecil dengan jumlah pin yang lebih sedikit.
Sebuah chip mikrokontroler umumnya memiliki fitur yang mendukung
kinerja chip, fitur tersebut adalah sebagai berikut :
a. Central Processing Unit – mulai dariprosesor 4-bit yang sederhana hingga
prosesor kinerja tinggi 64-bit.
b. Input/output antarmuka jaringan seperti portserial (UART).
c. Antarmuka komunikasi serial lain seperti I²C, Serial Peripheral
Interface and Controller Area Network untuk sambungan sistem.
d. Peripheral seperti timer dan watchdog.
e. RAM untuk penyimpanan data.
f. ROM, EPROM, EEPROM atau Flash memory untuk menyimpan program
komputer.
g. Pembangkit clock – biasanya berupa resonator rangkaian RC (Resistor /
Capasitor).
h. Pengubah analog-ke-digital.

Universitas Sumatera Utara


6

Sistem yang terdapat pada sebuah rangkaian mikrokontroler sudah dapat


digunakan langsung oleh user untuk menjalankan sebuah aplikasi, sistem pada
mikrokontroler biasanya disebut dengan Sistem Minimal (system minimum). Sebuah
IC yang terdapat pada mikrokontroler tidak dapat berjalan jika tidak didukung oleh
komponen pendukung pada system minimum dalam melakukan proses, karena pada
dasarnya system minimumpada mikrokontroler memiliki prinsip yang saling bekerja
sama.
Dalam membuat sebuah system minimum dibutuhkan sistem clock dan reset.
Pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga
tanpa rangkaian eksternal tambahan dalam pendukung pengoperasian, mikrokontroler
sudah dapat beroperasi sesuai dengan program yang sudah tertanam pada
mikrokontroler tersebut.
Mikrokontroler adalah sebuah chip atau IC (Integrated Circuit) yang dapat
diprogram sesuai dengan keinginan user menggunakan komputer. Tujuan
menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar dapat mengontrol rangkaian
elektronik sehingga dapat membaca input, memprosesnya dan kemudian
menghasilkan output / hasil akhir sesuai dengan yang diinginkan oleh user. Jadi, bisa
dikatakan bahwa mikrokontroler dapat dijadikan sebagai otak untuk mengendalikan
input, proses dan output pada sebuah rangkaian elektronika.
Mikrokontroler pada umumnya digunakan pada perangkat elektronik yang
ada di lingkungan masyarakat, misalkan Handphone, Televisi, dan lain-lain. Para
pembuat alat elektronika kini semakin memanfaatkan mikrokontroler sebagai penyalur
ide serta pengendali alat yang diutamakan untuk merancang sebuah alat, seperti
misalnya mengendalikan robot, membuat permainan untuk anak-anak, dan lain-lain.
Mikrokontroler semakin mudah digunakan dengan adanya Mikrokontroler yang
dikeluarkan oleh platform Arduino, sehingga semakin banyak user yang tertarik untuk
menciptakan sebuah alat sesuai dengan idenya masing-masing dengan menggunakan
sistem kendali Mikrokontroler.

Universitas Sumatera Utara


7

2.2. Arduino
Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-source
hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel
dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun
yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif (Simanjuntak,
2013).
Papan Arduino terdiri dari sebuah mikroprosesor Atmel AVR, kristal atau
osilator dan regulator tegangan 5V. Beberapa Arduino dapat menggunakan regulator
switching seperti Arduino Due. Tergantung pada jenis Arduinoyangdimiliki, mungkin
juga memiliki soket USB untuk memungkinkannya untuk dapat dihubungkan ke PC
atau Mac untuk meng-upload atau mengambil data. Papan Arduino menyediakan I / O
(input / output) pin untuk memungkinkan pengguna untuk dapat menghubungkan pin-
pin ke sirkuit lain atau sensor, dan lain-lain.
Program Arduino dapat dibangun sesuai dengan yang diinginkan dengan
menggunakan Arduino IDE, yang merupakan bagian dari perangkat lunak gratis yang
memungkinkan pengguna untuk membangun program dalam bahasa yang dimengerti
oleh perangkat Arduino. Pada Arduino, bahasa dasar yang digunakan adalah bahasa C
/ C ++ dan bahkan juga dapat dikembangkan melalui library C ++. IDE
memungkinkan pengguna untuk menulis sebuah program komputer, yang merupakan
satu set instruksi langkah demi langkah yang kemudian di-upload ke Arduino.
Kemudian, Arduino akan melaksanakan instruksi tersebut dan berinteraksi dengan apa
pun yang terhubung. Dalam dunia Arduino, program dikenal sebagai sketch atau
bagan dari rencana dari seluruh instruksi yang ingin dijalankan.

Gambar 2.1. Blok Diagram Arduino Board.


(Sumber:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37482, 2013)

Universitas Sumatera Utara


8

Arduino Development Environment adalah perangkat lunak yang digunakan


untuk menulis dan meng-compile program untuk Arduino. Arduino Development
Environment juga digunakan untuk meng-upload program yang sudah di-compile ke
memori program Arduino board (Simanjuntak, 2013).

2.2.1. Arduino Uno


Papan arduino (Arduino board) merupakan perangkat keras (hardware) yang
mempunyai kelengkapan antara lain I/O sebanyak 14 pin masukan (input) atau
keluaran (output) digital (0-13), USB, sambungan SV1, tombol reset S1, ICSP (In-
Circuit serial Programming, X1-sumber daya eksternal, 6 pin masukan (input) analog
(0-5), dan sebagainya. Papan Arduino Uno dalam penelitian digunakan sebagai
kontrol utama dalam pengoperasian sistem (Priyadi, 2015).
Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah
mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB
atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat
membuatnya bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram
sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port
USB. Tampak atas dari Arduino Uno dapat dilihat pada Gambar 8.2 (Simanjuntak,
2013).
Pada Arduino UNO R3 terdapat beberapa hal yang harus diketahui dalam
penggunaannya. Hal tersebut berkenaan dengan apa saja komponen pendukung sistem
kerja mikrokontroler Atmega 328 yang bekerja pada board Arduino UNO R3 dan
biasanya disebut dengan data teknis. Data teknis tersebut dapat dijadikan acuan dan
pengetahuan dalam menggunakan Arduino UNO R3, agar user mengetahui aturan
penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Adapun data teknis board Arduino UNO
R3 adalah sebagai berikut:
1. Mikrokontroler : ATmega328
2. Tegangan Operasi : 5V
3. Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V
4. Tegangan Input (limit) : 6-20 V
5. Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
6. Pin AnalogInput : 6

Universitas Sumatera Utara


9

7. Arus DC per pin I/O : 40 mA


8. Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA
9. Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader
10. SRAM : 2 KB
11. EEPROM : 1 KB
12. Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz

Gambar 2.2. Arduino Uno.


(Sumber:https://www.arduino.cc/en/Guide/Windows)

2.2.1.1.Pin masukan dan keluaran arduino uno


Masing-masing dari 14 pin digital Arduino Uno dapat digunakan sebagai masukan
atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan digitalRead(). Setiap
pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan
arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (diputus secara
default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital
memiliki kegunaan khusus yaitu:
1) Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk menerima (RX)
dan mengirim (TX) data secara serial.
2) External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat terjadi
perubahan nilai.

Universitas Sumatera Utara


10

3) Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan keluaran


PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().
4) Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13
(SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.
5) LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin bernilai LOW maka LED
akan padam.
Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,
setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu
dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin AREF dan
fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki
fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk
komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated Circuit (I2C) dengan
menggunakan Wire library (Simanjuntak, 2013).

2.2.1.2.Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno


Arduino Uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau
melalui power supply eksternal. Jika Arduino Uno dihubungkan ke kedua sumber
daya tersebut secara bersamaan maka Arduino Uno akan memilih salah satu sumber
daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang bukan melalui
USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan
ke soket power pada Arduino Uno. Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang
dihubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada
konektor POWER (Simanjuntak, 2013).
Arduino Uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika Arduino
Uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di
bawah 5 volt dan Arduino Uno mungkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan
melebihi 12 volt, pen-stabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan
merusak Arduino Uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke Arduino Uno
berkisar antara 7 sampai 12 volt (Simanjuntak, 2013).Pin-pin tegangan pada Arduino
Uno adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


11

1) Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke Arduino Uno ketika
menggunakan sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau sumber daya
yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat disediakan melalui pin ini
jika sumber daya yang digunakan untuk arduino uno dialirkan melalui soket power.
2) 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt berasal dari
regulator tegangan pada Arduino Uno.
3) 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt berasal dari
regulator tegangan pada Arduino Uno.
4) GND adalah pin ground.

2.2.1.3.Peta Memori Arduino Uno


Arduino Uno adalah Arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328.
Maka peta memori Arduino Uno sama dengan peta memori pada mikrokontroler
ATmega328 (Simanjuntak, 2013).

2.2.1.3.1.Memori Program
ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory
untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian
program bootloader dan aplikasi seperti pada Gambar 8.3.Bootloader adalah program
kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program
aplikasi ke dalam memori prosesor (Simanjuntak, 2013).

Gambar 2.3. Peta Memori Program ATMega 328.


(Sumber:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37482, 2013)

Universitas Sumatera Utara


12

2.2.1.3.2.Memori Data
Memori data ATMega328 terbagi menjadi 4 bagian, yaitu 32 lokasi untukregister
umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi untuk register I/O tambahan dan
sisanya 2048 lokasi untuk data SRAM internal. Register umum menempati alamat
data terbawah, yaitu 0x0000 sampai 0x001F. Register I/O menempati 64 alamat
berikutnya mulai dari 0x0020 hingga 0x005F. Register I/O tambahan menempati 160
alamat berikutnya mulai dari 0x0060 hingga 0x00FF. Sisa alamat berikutnya mulai
dari 0x0100 hingga 0x08FF digunakan untuk SRAM internal (Simanjuntak, 2013).
Peta memori data dari ATMega 328 dapat dilihat pada Gambar 8.4.

Gambar 2.4. Peta Memori Data ATMega 328.


(Sumber:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37482, 2013)

2.2.1.3.3.Memori Data EEPROM


Arduino Uno terdiri dari 1 KByte memori data EEPROM. Pada memori EEPROM,
data dapat ditulis/dibaca kembali dan ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang
ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata
lain memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM dimulai dari 0x000
hingga 0x3FF (Simanjuntak, 2013).

Universitas Sumatera Utara


13

2.3.Adjustable Range Infrared Sensor


Adjustable Range Infrared Sensor (Saklar Inframerah) merupakan seperangkat
pemancar dan penerima di salah satu sensor saklar photoelectric. Jarak deteksi sensor
ini dapat disesuaikan sesuai dengan permintaan. Sensor ini memiliki jangkauan
deteksi 3-80cm. Bentuk sensor ini kecil, mudah digunakan, dan mudah untuk dirakit
dengan robot untuk menghindari rintangan, media interaktif, perakitan pada mesin
industri, dan banyak lagi yang lainnya (Septiana, 2014).

Gambar 2.5. Adjustable Range Infrared Sensor


(Sumber:https://chalipriaka.wordpress.com/)

2.3.1. Spesifikasi Adjustable Range Infrared Sensor


Adjustable Range Infrared Sensor memiliki spesifikasi yang dapat dijadikan
pendukung dalam penggunaannya. Spesifikasi dapat dilihat pada Tabel 8.1.

Tabel 2.1. Spesifikasi Adjustable Range Infrared Sensor


Spesifikasi Adjustable Range Infrared Sensor
Power supply 5V
Current 100mA
Range 3 – 80 cm
Red V+
Yellow Signal
Green GND

Universitas Sumatera Utara


14

2.4. Ethernet Shield


Ethernet Shield menambah kemampuan Arduino board agar terhubung ke jaringan
komputer. Ethernet shield berbasiskan chip ethernet Wiznet W5100. Ethernet library
digunakan dalam menulis program agar Arduino board dapat terhubung ke jaringan
dengan menggunakan Arduino ethernet shield.

Gambar 2.6. Ethernet Shield


( Sumber : https://www.arduino.cc/en/Guide/ArduinoEthernetShield )

2.5. Arduino Web Server


Arduino Web Server adalah gabungan antara arduino uno dan ethernet shield.
Ethernet shield dipasang di atas arduino uno. Gambar arduino web server dapat
dilihat pada Gambar 8.7.

Gambar 2.7. Arduino Web Server


( Sumber : https://webweavertech.com/ovidiu/weblog/archives/000476.html)

Universitas Sumatera Utara


15

Arduino uno berkomunikasi dengan ethernet shield menggunakan bus SPI.


Komunikasi SPI ini diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus SPI pada arduino
uno menggunakan pin digital 11, 12 dan 13. Konfigurasi bus SPI pada arduino uno
untuk berkomunikasi dengan ethernet shield dapat dilihat pada Gambar 8.8. Pin-pin
arduino uno yang dipakai untuk berkomunikasi dengan ethernet shield tidak dapat
digunakan untuk keperluan yang lain (Simanjuntak, 2013).

Gambar 2.8. Konfigurasi Bus SPI untuk Ethernet Shield


( Sumber : https://www.arduino.cc/en/Reference/Ethernet)

2.5.1. Konfigurasi Hardware


Konfigurasi hardware masuk dalam kategori sederhana. Untuk
mengkonfigurasikannya pengguna harus sudah memiliki perangkatArduino Ethernet
yang terhubung ke board Arduino Uno . Pengguna harus memiliki dua kabel untuk
plugin yaitukabel USB antara komputer dengan papan Arduino Uno dan kabel
Ethernet. Hubungkan kabel USB ke satu port pada komputer.
Hal yang paling mudah yang dapat dilakukan adalah menghubungkan kabel
Ethernet langsung dari perangkat ke router utama. Biasanya, dapat menggunakan
router Wi-Fi yang digunakan untuk mengaktifkan konektivitas Wi-Fi untuk komputer
dan perangkat lain. router ini juga harus memiliki beberapa port Ethernet, di mana
pengguna dapat menghubungkan perangkat Ethernet yang dimiliki. Keuntungan dari

Universitas Sumatera Utara


16

cara ini adalah bahwa perangkat secara otomatis akan mendapatkan alamat IP dan
akan memiliki akses ke Internet secara otomatis. Hal ini mengasumsikan bahwa router
dikonfigurasi untuk DHCP. Aktifkan DHCP pada pengaturan router. Prosedur ini
bervariasi tergantung pada merek router yang dimiliki, untuk mengetahui bagaimana
melakukan hal ini pada router dapat melihat spesifik dokumentasi router.
Jika tidak memiliki router, pengguna dapat langsung menghubungkan kabel
Ethernet ke komputer. Hal ini tidak disarankan sebagai alternatif, karena
mengkonfigurasi komputer untuk terhubung ke perangkat dan berbagi koneksiinternet
dengan perangkat benar-benar kompleks, dan juga tergantung pada sistem operasi
yang dimiliki.
Jika benar-benar tidak memiliki akses ke router tetapi memiliki akses ke
jaringan Wi-Fi, disarankan untuk membeli salah satu darirouter Wi-Fi kecil yang
memiliki port Ethernet. Hal ini dilakukan agar dapat terhubung ke jaringan Wi-Fi
dalam jangkauan dan berbagi koneksi secara otomatis dengan perangkat lain melalui
Ethernet.

2.6.Proteus 7
Proteus 7 adalah sebuah software simulasi versi ke 7 dari proteus yang
mengkombinasikan program ISIS (Intelligent Schematic Input System) untuk
membuat sebuah skematik rangkaian elektronika dan program ARES untuk membuat
sebuah layout PCB. Software ini bagus untuk mempelajari dasar-dasar elektronika dan
sekaligus dapat melakukan simulasi elektronika. (Kevin.A, 2016)

2.6.1. Proteus ISIS (Intelligent Schematic Input System)


Proteus ISIS merupakan program terintegrasi dengan proteus yang menjadi program
utama pada software proteus. ISIS dirancang untuk membuat sebuah skematik
rangkaian elektronika dan dapat mensimulasikan rangkaian dengan memberikan
sebuah program ke dalam sebuah mikroprosesor. Contoh penggunaan Software
proteus 7 ISIS dapat dilihat pada Gambar 8.9.

Universitas Sumatera Utara


17

Gambar 2.9. Desain PCB menggunakan Proteus 7

Pada Gambar 8.10. adalah salah satu contoh dari sekian banyak hal yang
dapat dilakukan menggunakan Proteus 7 selain mensimulasikan rangkaian elektronika
yaitu membuat papan PCB. Pengguna dapat membuat PCB sesuai kebutuhan masing-
masing dengan menggunakan berbagai komponen yang telah disediakan pada Proteus
7, sehingga memudahkan pengguna dalam merencanakan dan merangkai alat
elektronika yang akan dirancang nantinya.

2.7.Android
Android merupakan sistem operasi perangkat bergerak yang menggunakan
Linuxsebagai basisnya. Android dikembangkan oleh Google Inc dan merupakan open
source sehingga siapa saja dapat mengembangkan aplikasi untuk Android. Software
Development Kit (SDK) merupakan perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat
aplikasi Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Walaupun
menggunakan Java, Android tidak menggunakan Java Virtual Machine (JVM) seperti
aplikasi Java pada umumnya. Android mempunyai Virtual Machine sendiri yang
disebut Dalvik Virtual Machine yang merupakan software stack.(Ansharullah, 2014).
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux
yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan
platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
Android merupakan generasi baru platform mobile, platform yang memberikan

Universitas Sumatera Utara


18

pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkannya.


Sistem operasi yang mendasari Android dilisensikan dibawah GNU, General Public
Lisensi Versi 2 (GPLv2), yang sering dikenal dengan istilah “copyleft” lisensi di
mana setiap perbaikan pihak ketiga harus terus jatuh di bawahterms.
Android didistribusikan dibawah Lisensi Apache Software (ASL/Apache2),
yang memungkinkan untuk distribusi kedua dan seterusnya. Komersialisasi
pengembang (produsen handset khususnya) dapat memilih untuk meningkatkan
platform tanpa harus memberikan perbaikan mereka ke masyarakat open source.
Sebaliknya, pengembang dapat keuntungan dari perangkat tambahan seperti perbaikan
dan mendistribusikan ulang pekerjaan mereka di bawah lisensi apapun yang mereka
inginkan. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan
aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

2.8.App Inventor
MIT App Inventor adalah aplikasi inovatif yang dikembangkan Google dan MIT
untuk mengenalkan dan mengembangkan pemrograman android dengan
mentransformasikan bahasa pemrograman yang kompleks berbasis teks menjadi
berbasis visual (drag and drop) berbentuk blok-blok.

Gambar 2.10. Logo MIT App Inventor


( Sumber : http://appinventor.mit.edu/explore/)

App Inventor yang dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology


(MIT) sangat membantu para pembangun aplikasi dalam membuat sistem berbasis
android sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. App Inventor juga
menyediakan tutorial cara penggunaan aplikasi, sehingga masyarakat awam juga dapat
belajar untuk dapat menggunakannya. Penggunaannya cukup mudah, user masuk ke
website resminya, kemudian pada website akan tampak menu Create Apps! yang dapat
di-klik untuk memulai membuat aplikasi yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara


19

2.9. Penelitian Terdahulu


Pada penelitian sebelumnya yaitu perancangan sebuah tempat parkir dua lantai.
Sebuah penelitian karya ilmiah mahasiswa fakultas Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang berjudul Simulasi Sistem Parkir Mobil Dua Lantai
Berbasis Arduino Uno Dengan Pengendali Android (Priyadi, 2015).
Pada penelitian (Priyadi, 2015), penulis bertujuan merancang sebuah sistem
parkir dua lantai untuk dapat membantu masyarakat dalam hal mengatasi salah satu
solusi masalah parkir dan kemacetan di lingkungan masyarakat yang memiliki dua
mobil. Dalam perancangan sistem, ada beberapa komponen penting yang digunakan
untuk perancangan yaitu sensor berat (Load Cell) berfungsi untuk mengetahui beban
maksimal benda yang sudah ditentukan, Modul Bluetooth berfungsi untuk
mengkoneksikan jaringan antar perangkat, mikrokontroler ATMega328 Arduino Uno
berfungsi sebagai basis komunikasi data antara platform Android dengan
mikrokontroler, Platform Android yang digunakan sebagai pengendali, dan beberapa
komponen lainnya.
Hasil dari penelitian ini berupa simulasi tempat parkir dua lantai pada
miniatur tempat parkir dua lantai dengan menggunakan tombol kontrol penggerak
naik dan turun yang berfungsi menaikkan atau menurunkan lantai. sesuai perintah
yang diproses pada mikrokontroler. Jika terdapat dua mobil maka mobil 1 diparkirkan
pada ruang yang tersedia dan dinaikkan menggunakan tombol kontrol naik agar mobil
2 dapat parkir dibawah mobil 1 yang sudah terparkir di lantai 2 melalui proses lantai
lift yang sudah dinaikkan sebelumnya. Kendali juga dapat dilakukan melalui
smartphone Android.
Penelitian sebelumnya juga sudah dilakukan oleh mahasiswa fakultas Teknik
Elektro Universitas Diponegoro dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul Sistem
Informasi Area Parkir Berbasis Mikrokontroler ATMega 16 (Anindita, 2013). Pada
penelitian ini penulis merancang sebuah sistem informasi area parkir yang bertujuan
untuk memudahkan masyarakat dalam menentukan lokasi tempat parkir kendaraan
yang kosong pada suatu area parkir.

Universitas Sumatera Utara


20

Dalam penelitian perancangan sistem parkir (Anindita, 2013), ada beberapa


komponen penting yang digunakan pada perancangan yaitu sensor ping ultrasonik
yang berfungsi sebagai pendeteksi mobil yang parkir pada lokasi parkir tersebut,
Mikrokontroler ATMega 16 yang berfungsi sebagai pengontrol sistem yang sudah
diprogram sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil dari penelitian (Anindita, 2013) diterapkan pada sebuah alat yang
dirancang untuk memberitahu lokasi parkir yang masih tersedia. Alat tersebut
dilengkapi dengan LCD yang berfungsi untuk menampilkan pemberitahuan, lampu
LED hijau dan merah yang juga berfungsi untuk memberikan pemberitahuan lokasi
parkir yang masih tersedia, dimana lampu LED yang berwarna hijau memberitahukan
ruang parkir yang masih tersedia dan lampu LED yang berwarna merah
memberitahukan ruang parkir yang sudah digunakan.
Penelitian yang juga berkaitan dengan perparkiran dalam sebuah karya tulis
ilmiah oleh (Alpiriyandi, 2012) mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Sumatera Utara. Dalam penelitiannya, penulis membuat sebuah sistem yang membuat
visual map pada suatu area parkir. Sistem dibangun untuk memudahkan petugas parkir
pintu masuk dalam menentukan ruang parkir yang akan digunakan oleh setiap
kendaraan masuk. Kondisi area parkir dipantau melalui sistem pada komputer
admin/petugas sehingga setiap kendaraan yang masuk akan ditentukan tempat
parkirnya, kemudian pengguna dapat mengetahui ruang parkir melalui slip yang telah
diberikan oleh petugas parkir pada pintu masuk. Sistem yang dibangun juga
memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mencari ruang parkir yang masih
tersedia pada suatu area parkir.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Berdasarkan permasalahan yang didapat, maka dilakukan analisa atau pendalaman


permasalahan dalam mengamati sistem yang akan dirancang. Analisis sistem adalah
penguraian suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen yang
dibutuhkan dalam penelitian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan beberapa kebutuhan yang
diharapkan dapat diusulkan perbaikannya.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus dianalisa, diantaranya yaitu
mengidentifikasi permasalahan yang ingin diselesaikan serta mencari solusi yang tepat
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini sangat penting untuk dilakukan,
karena dengan mengidentifikasi permasalahan, maka rancangan sistem yang akan
menjadi solusi dapat sesuai dengan tujuan dibangunnya sistem tersebut dalam
menyelesaikan masalah.

3.1.1. Analisis Masalah


Pada penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yang pada umumnya
terjadi dikalangan masyarakat, yaitu ketika mencari ruang parkir kosong untuk mem-
parkirkan mobilnya, akan tetapi mengalami kesulitan dalam mencari ruang parkir
yang masih tersedia pada suatu tempat parkir. Untuk itu, penulis merancang sebuah
sistem parkir yang dapat memudahkan masyarakat dan sekaligus memberikan solusi
kepada user dalam mencari ruang parkir yang masih tersedia pada suatu tempat parkir.

Universitas Sumatera Utara


22

3.1.2. Analisis Kebutuhan (Requirement Analyst)

Analisis kebutuhan sistem dibutuhkan untuk mengetahui apakah sistem yang


dirancang telah sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan atau tidak. Dalam hal ini,
analisis yang akan dilakukan yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis
kebutuhan non fungsional.

3.1.2.1. Analisis Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah untuk mengetahui proses-proses apa saja yang
nantinya dilakukan oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dari sistem,
yaitu:
1. Alat akan bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan pada mikrokontroler
Arduino UNO R3 yang sudah terhubung dengan Ethernet Shield. Gabungan antara
mikrokontroler Arduino UNO R3 dengan Ethernet Shield dapat disebut dengan
Arduino Web Server.
2. Sensor sebagai input data pada rangkaian memberikan data yang diperoleh dari
pen-deteksian lokasi ruang parkir ke Arduino Web Server dan kemudian diproses,
lalu diteruskan untuk dikirim ke database server hosted melalui jaringan internet
yang sudah dikoneksikan melalui sharing wi-fi pada Arduino Web Server dengan
menggunakan kabel penghubung LAN.
3. Pengguna mendapatkan informasi ketersediaan ruang parkir yang masih tersedia
melalui smart phone Android atau Website yang sudah dirancang untuk dijadikan
proses hasil akhir dalam menampilkan output / hasil dari proses kerja alat yang
dilakukan oleh Arduino Web Server.

3.1.2.2. Analisis Nonfungsional

Dalam mendukung kinerja sistem, sistem juga dapat berfungsi atau berperan sebagai
sistem pendukung keputusan terhadap user dalam menentukan lokasi parkir atau
menentukan lokasi tujuan suatu tempat yang akan dituju, dimana seandainya tempat
tersebut memiliki ruang parkir yang sudah cukup ramai diisi oleh mobil-mobil yang
parkir, jika user tidak berminat dengan tempat tersebut, maka user dapat mengalihkan
tujuannya ke lokasi parkir lain atau ke tempat lainnya yang dimana tempat tersebut
juga memenuhi kebutuhannya. Sehingga dapat dikatakan sistem yang dirancang juga

Universitas Sumatera Utara


23

dapat memberikan kemudahan user dalam menentukan lokasi parkir mana yang sesuai
dengan keinginannya.

3.2. Perancangan Sistem

Dalam Perancangan sistem dilakukan beberapa hal untuk menjelaskan proses


pembuatan alat yang akan dirancang, dalam hal ini perancangan sistem dilakukan
dengan berbagai tahap penyelesaian, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu
output / hasil akhir program yang sesuai dengan tujuan dibuatnya sistem. Penjelasan
terhadap perancangan sistem akan dijelaskan melalui diagram ishikawa / fishbone,
blok diagram, skematik rangkaian alat, flowchart, arsitektur umum kerja sistem dan
perancangan halaman utama pada smartphone Android serta tampilan website yang
akan memuat output / hasil akhir dari tujuan program.
Perancangan sistem diharapkan menghasilkan output / hasil akhir yang dapat
memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang sering dialami oleh
masyarakat pada umumnya, yaitu mencari ruang parkir kosong untuk parkir pada
suatu area parkir. Dimana user dapat melihat dan mengetahui dengan mudah tempat
parkir yang masih tersedia menggunakan aplikasi android atau dapat dilihat juga
melalui website dengan syarat terkoneksi ke jaringan internet.

3.2.1. Diagram ishikawa


Diagram Cause and Effect atau Diagram sebab akibat adalah alat yang membantu
mengindentifikasi, memilah dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin
terjadi dari suatu masalah. Dalam hal ini, penulis menggunakan diagram Ishikawa
atau fishbone untuk menggambarkan hubungan antara masalah dengan semua faktor
penyebab yang mempengaruhi permasalahan tersebut. Diagram Ishikawa dari
permasalahan yang akan dicari solusinya terkait dengan sistem parkir dapat dilihat
pada Gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara


24

Material Orang

Tidak memberikan
Ruang parkir
Tidak arahan
terbatas
Efektif Tidak mengetahui
parkir yang
kosong/tersedia

Sulit mencari
ruang parkir
mobil yang masih
tersedia
Pencarian secara
Tidak langsung Tidak
Efektif ditempat Efektif

Lampu indikator Aktivitas tidak


tidak stabil detail terpantau
Metode Mesin

Gambar 3.1. Diagram Ishikawa Sebab Akibat Permasalahan.

3.2.2. Blok Diagram


Diagram blok merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan perancangan
alat elektronika, dengan menggunakan diagram blok penulis dapat mengetahui
prinsip kerja keseluruhan sistem yang akan dirancang. Sehingga keseluruhan blok dari
alat yang dibuat akan dapat membentuk suatu sistem yang dapat bekerja sesuai dengan
rancangan alat. Diagram blok dari perancangan sistem parkir dapat di lihat pada
Gambar 3.2.

Power Supply

Arduino Indikator LED


Web
Sensor Server
Infrared
Website &
Android app

Gambar 3.2. Blok Diagram Perancangan Sistem Parkir.

Universitas Sumatera Utara


25

Adapun fungsi-fungsi blok dari diagram blok sebagai berikut:


1. Blok Power Supply sebagai sumber tegangan ke mikrokontroler dan sensor.
2. Blok sensor Infrared sebagai pendeteksi mobil yang masuk ke ruang parkir.
3. Blok Arduino Web Server sebagai pengontrol dan komunikasi data antara server
hosted dengan Arduino UNO R3 dan Ethernet Shield yang sudah terhubung ke
jaringan internet.
4. Blok Indikator sebagai pemberitahuan ketersediaan ruang parkir.
5. Blok LED sebagai alat indikator pada setiap ruang parkir.
6. Blok Android dan Website sebagai output hasil tampilan ketersediaan ruang
parkir.

3.2.3. Skematik Rangkaian Alat


Pada bagian ini, penulis merancang skematik rangkaian alat yang akan dibuat agar
memudahkan dalam pembuatan alat yang sesungguhnya. Dalam hal ini, dengan
dibuatnya skematik rangkaian, maka penulis dapat menentukan sekaligus
menganalisis kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan untuk input atau output pada
proses perancangan alat. Skematik rangkaian alat dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Skematik rangkaian Alat Sistem Parkir.

Universitas Sumatera Utara


26

3.2.4. Flowchart
Penggunaan alat yang dirancang dapat disimulasikan dengan cara membuka aplikasi
yang sudah dibuat pada perangkat smartphone android untuk dapat terhubung pada
alat yang dirancang pada sistem secara online agar dapat digunakan oleh pengguna
sesuai dengan kegunaan pada tujuan penelitian. Proses aktivitas kerja alat dapat dilihat
pada Gambar 8.10.

Start

Sensor
mendeteksi mobil
yang masuk

Adakah mobil yang Tidak


masuk untuk parkir

Ya

Alat bekerja sesuai dengan perintah Alat bekerja sesuai dengan perintah
pada mikrokontroler dan mengirimkan pada mikrokontroler dan mengirimkan
nilai 1 ke database server nilai 0 ke database server

Tampilan informasi
ketersediaan ruang
parkir

Stop

Gambar 3.4. Flowchart Cara Kerja Sistem.

Universitas Sumatera Utara


27

3.2.5 Arsitektur Umum


Pada bagian ini, perancangan arsitektur umum sistem dilakukan untuk mengetahui
proses kinerja sistem keseluruhan serta merepresentasikan keterkaitan pada masing-
masing bagian penting yang mendukung tercapainya tujuan pembuatan sistem.
Arsitektur umum sistem dapat dilihat pada Gambar 3.5.

INTERNET

Gambar 3.5. Arsitektur Umum Sistem.

Universitas Sumatera Utara


28

Pada Gambar 3.5. terdapat tiga bagian penting yang saling terhubung untuk
mencapai tujuan sistem yang akan dibuat. Bagian tersebut yaitu area parkir, server
web hosting dan user. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing
yang akan dijelaskan pada penjelasan berikut ini:
1. Area parkir
Area parkir adalah tempat dimana simulasi sistem akan disimulasikan, area parkir
berupa miniatur yang dibuat menggunakan kertas dan juga terdapat objek-objek
seperti mobil, ruang parkir, tanaman, penunjuk arah, dan hal-hal lain yang mendukung
dalam membuat kondisi area parkir seperti keadaan tempat parkir yang
sesungguhnya. Miniatur tempat parkir dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Miniatur Tempat Parkir.

Pada Gambar 3.6. miniatur area parkir, disetiap ruang parkir terpasang
sensor yang akan mendeteksi mobil yang masuk untuk parkir. Disetiap ruang parkir
juga terpasang lampu LED hijau dan merah yang berfungsi untuk memberikan
pemberitahuan tersedianya ruang parkir. Jika mobil terdeteksi memasuki ruang parkir,
maka sistem memproses input data yang dibaca oleh sensor sehingga kondisi yang
awalnya tersedia menjadi tidak tersedia karena ruang parkir sudah digunakan.
Pemberitahuan tersedia atau tidak tersedianya ruang parkir diberitahukan

Universitas Sumatera Utara


29

menggunakan lampu LED, dimana lampu LED yang berwarna hijau memiliki arti
bahwa ruang parkir tersebut masih tersedia untuk parkir dan lampu LED yang
berwarna merah memiliki arti bahwa ruang parkir tersebut sudah terisi atau tidak
tersedia.
2. Server web hosting
Pada penelitian ini server web hosting adalah tempat basis data yang terhubung pada
mikrokontroler melalui jaringan internet dengan menggunakan ethernet shield.
Ethernet shield digunakan untuk menghubungkan antara server web hosting dengan
mikrokontroler. Data input dari sensor akan di proses pada mikrokontroler yang sudah
terhubung dengan Ethernet Shield.
Setelah sensor mendeteksi mobil yang masuk pada ruang parkir, maka data
yang sebelumnya akan diganti dengan data baru dalam arti kata data yang sebelumnya
high (1) berubah menjadi low (0). Kondisi high terjadi ketika sensor tidak mendeteksi
apapun dan lampu LED yang hidup adalah lampu LED berwarna hijau. Sedangkan,
kondisi low terjadi ketika sensor mendeteksi mobil yang masuk pada ruang parkir dan
lampu LED yang hidup adalah lampu LED yang berwarna merah. Lampu LED adalah
tanda pemberitahuan untuk memberitahukan kepada user dalam hal ketersediaan
ruang parkir yang masih tersedia. Data tersebut tersimpan pada database yang sudah
ditentukan, dimana database server yang digunakan adalah database Mysql server.
3. User
Pada penelitian ini user adalah bagian yang terpenting dan menjadi alasan utama
dibangunnya sistem. User akan dapat melihat ketersediaan ruang parkir yang masih
tersedia pada area parkir. User dapat melihatnya menggunakan web browser atau
melalui smartphone Android.
Tampilan yang akan ditampilkan pada web browser atau smartphone
Android application berupa tampilan yang memberikan informasi kepada user tentang
ketersediaan ruang parkir yang masih tersedia pada area parkir. Interface yang akan
dibuat akan memenuhi beberapa kriteria userfriendly application, dalam arti kata tidak
membingungkan pada saat penggunaannya.
nya.

Universitas Sumatera Utara


30

3.2.6. Rancangan Aplikasi Android

Perancangan aplikasi android untuk simulasi sistem parkir dibangun menggunakan


aplikasi MIT App Inventor yang diakses secara online, dalam hal ini penulis
mengkhususkan perancangan pada tampilan yang akan menjadi output hasil akhir
untuk memberikan informasi kepada user berkaitan dengan ketersediaan tempat
parkir. Rancangan tampilan pada aplikasi simulasi sistem parkir dapat dilihat pada
Gambar 3.7. Rancangan tampilan Informasi ketersediaan tempat parkir dapat dilihat
pada Gambar 3.8.

Lihat Parkir

Web Viewer

Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Parkir.

Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Ketersediaan Tempat Parkir.

Universitas Sumatera Utara


31

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi
4.1.1. Implementasi miniatur tempat parkir
Implementasi miniatur tempat parkir dibuat menggunakan kertas ubi yang didesain
sedemikian rupa sehingga mirip dengan tempat parkir sesungguhnya. Pembuatan
miniature tempat parkir dilakukan agar dapat mensimulasikan sistem parkir yang telah
dirancang guna mendukung proses yang akan dilakukan terhadap rancangan alat.

Gambar 4.1. Miniatur tempat parkir

Universitas Sumatera Utara


32

Pada Gambar 4.1 terlihat miniatur sudah siap untuk mensimulasikan alat yang
sudah dirancang. Pada miniatur sudah terpasang beberapa atribut parkir yang biasanya
terdapat pada tempat parkir yang sesungguhnya, seperti misalnya: garis pembatas trotoar
dengan jalan, penunjuk arah, dan hal yang lainnya.

Gambar 4.2. Komponen alat terpasang pada miniatur

Perlengkapan komponen alat yang akan digunakan juga telah tampak terpasang
pada miniatur tempat parkir yaitu Sensor Infrared dan LED Indikator yang berfungsi
untuk pendeteksian kondisi pada setiap ruang parkir. Keduanya saling bekerja sama untuk
memperoleh data dari hasil pemrosesan yang dilakukan oleh mikrokontroler pada setiap
ruang parkir dengan Sensor Infrared berwarna kuning yang diletakkan di paling atas pada
setiap ruang parkir, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.

4.1.2. Implementasi Rancangan Alat dan Tampilan Hasil


Pada perancangan alat, dibutuhkan beberapa bagian yang akan mendukung tujuan dari
sistem parkir yang sudah dirancang, diantaranya: pembuatan PCB, pembuatan Website
sekaligus yang menjadi media tampilan output system dan pembuatan aplikasi Android.

Universitas Sumatera Utara


33

4.1.2.1. Perancangan PCB


Perancangan PCB (Printed Circuit Board) dilakukan untuk memudahkan dalam
perancangan alat pada setiap komponen alat yang akan digunakan. PCB yang akan
dirancang ada 2 bagian yaitu, PCB untuk input komponen alat dari Arduino Web Server
dan PCB untuk output LED indikator pada setiap ruang parkir.

Gambar 4.3. PCB layout pada perancangan alat.

Pada Gambar 4.3. terlihat bagian PCB layout yang akan digunakan dalam
perancangan alat. Setelah PCB dirancang, maka selanjutnya PCB layout tersebut
ditempelkan ke papan PCB kosong kemudian digosok menggunakan setrika. Hal ini
dilakukan agar PCB dapat tercetak sesuai dengan rancangan PCB yang telah dirancang,
seperti yang terlihat pada Gambar 4.4.

Universitas Sumatera Utara


34

(a)

(b)

(c)
Gambar 4.4. Penyablonan PCB layout

Universitas Sumatera Utara


35

Setelah penyablonan PCB selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah


melarutkan PCB dengan larutan PCB FeCl3 kemudian PCB akan tercetak dan siap untuk
dibolongi menggunakan bor, seperti yang terlihat pada Gambar 4.5.

(a)

(b)

(c)
Gambar 4.5. Melarutkan PCB

Universitas Sumatera Utara


36

Setelah pelarutan PCB selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu


menggosok Papan PCB menggunakan kertas pasir agar jalur pada papan PCB tampak
jelas dan dapat dialiri arus listrik sesuai dengan jalurnya masing-masing, Kemudian PCB
akan dibolongi menggunakan bor, seperti yang terlihat pada Gambar 4.6.

(a)

(b)
Gambar 4.6. Menggosok papan PCB dan Pengeboran.

Universitas Sumatera Utara


37

Setelah PCB berhasil dibolongi, maka PCB sudah dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan perancangan sistem. Hasil dari PCB layout yang akan digunakan pada
perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.7.

(a)

(b)
Gambar 4.7. PCB layout pada perancangan sistem parkir.

4.1.2.2.Implementasi Tampilan Website


Perancangan tampilan website dibuat untuk menampung data output/hasil dari
pemrosesan yang dilakukan oleh Arduino Web Server. Rancangan tampilan lebih
memfokuskan pada bagaimana user dapat mengerti informasi yang diberikan pada
website berkaitan dengan informasi ketersediaan ruang parkir.

Universitas Sumatera Utara


38

Pada tampilan informasi ketersediaan tempat parkir, ada 2 indikator yang akan
dijadikan alat yang berperan sebagai output data yang telah diproses oleh Arduino Web
Server ke server hosted dalam memberitahukan kepada user terkait dengan kondisi atau
ketersediaan ruang parkir, dengan sistem real-time secara online atau dengan kata lain
kondisi parkir akan terus ter-update. Indikator tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Indikator hijau dan merah pada Website.

Kedua indikator tersebut memiliki arti yaitu jika pada slot parkir berwarna hijau,
maka ruang parkir slot tersebut kosong atau masih tersedia, sebaliknya jika slot parkir
berwarna merah, maka ruang parkir pada slot tersebut terisi atau tidak tersedia. Pada
tampilan website akan ditampilkan semua slot parkir yang dirancang sesuai dengan
kondisi miniatur tempat parkir yang sudah dirancang. Tampilan website dapat dilihat pada
Gambar 4.9.

Universitas Sumatera Utara


39

Gambar 4.9. Website Sistem Parkir Online.

Gambar 4.9. adalah tampilan website yang dijadikan sebagai tampilan


hasil/output dari perancangan alat. Pada Gambar 4.9. tampak terlihat bahwa slot parkir
memiliki indikator berwarna merah dan diberi tanda silang disemua slot parkir yang ada.
Dengan kata lain, ruang parkir sudah terisi penuh oleh konsumen. Posisi peletakan slot
parkir dan kondisi sesuai dengan miniatur tempat parkir yang dirancang sebelumnya,
sehingga user tidak bingung untuk mencari slot parkir yang akan dituju.

4.1.2.3. Implementasi Aplikasi Android


Aplikasi android yang dirancang menggunakan App Inventor MIT. Aplikasi dirancang
dengan fitur Web View yang disediakan oleh App Inventor, fitur Web Viewer di-drag and
drop ke screen rancangan aplikasi kemudian setelah itu, masukkan link website yang
sudah dirancang. Rancangan aplikasi dan tampilan ketersediaan tempat parkir pada
smartphone android dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Universitas Sumatera Utara


40

(a)

(b)
Gambar 4.10. Aplikasi Sistem Parkir pada Smartphone Android.

Universitas Sumatera Utara


41

4.2 Pengujian Sistem


Pengujian sistem dilakukan untuk mencoba dan mengetahui jalannya sistem yang sudah
dirancang, pengujian dilakukan dengan mensimulasikan mobil untuk parkir pada ruang
parkir yang tersedia pada miniatur tempat parkir dan kompleksitas yang ditemukan dalam
menjalankan rancangan sistem.

4.2.1.Hasil Pengujian Sistem


Pada hasil pengujian sistem dilakukan pengujian dengan cara mensimulasikan rancangan
alat pada miniatur tempat parkir yang sudah dirancang. Dalam menguji sistem dibutuhkan
beberapa hal yang penting yaitu koneksi internet, kabel LAN penghubung, miniatur
tempat parkir beserta komponen yang akan digunakan, mobil mainan, server hosted dan
Arduino Web Server yang sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan sistem.

4.2.1.1. Pengujian Ketersediaan Ruang Parkir


Pengujian dilakukan dengan meletakkan mobil di ruang parkir yang telah disediakan,
dalam pengujian ini diletakkan mobil di ruang parkir 1 dan 2 pada lantai 2 dan di lantai 1
diletakkan mobil pada ruang parkir 2. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.11.

(a)

Universitas Sumatera Utara


42

(b)

Gambar 4.11. Pengujian Sistem Parkir pada Miniatur Tempat Parkir.

Pada Gambar 4.11. tampak terlihat mobil telah terparkir di slot parkir yang
sedang diuji, pada Gambar 4.11. juga terlihat lampu indikator berwarna merah menyala
yang menandakan bahwa ruang parkir tersebut sudah terisi atau sudah dipakai, kondisi ini
juga akan ter-update ke website sehingga user mengetahui ruang parkir yang masih
tersedia. Dalam pengujian ini, tempat parkir yang masih tersedia adalah ruang parkir 1 di
lantai 1. Kondisi semua ruang atau slot parkir akan selalu ter-update ke website dengan
real-time condition, sehingga data yang akan ditampilkan oleh website dapat dijadikan
informasi yang akurat, akan tetapi dengan syarat alat yang dirancang yaitu Arduino Web
Server harus selalu terkoneksi ke jaringan internet, agar sistem berjalan dengan baik dan
stabil. Kondisi pengujian sistem dan tampilan website pada pengujian ini dapat dilihat
pada Gambar 4.12.

Universitas Sumatera Utara


43

(a)

(b)

Gambar 4.12. Kondisi Tempat Parkir dan Ketersediaan Ruang Parkir pada Website.

Universitas Sumatera Utara


44

4.2.1.2. Kompleksitas Pengujian Sistem


Kompleksitas yang didapatkan yaitu pada saat mengkoneksikan alat ke server hosted,
dikarenakan sulitnya untuk men-share jaringan dari wifi laptop ke Arduino Web Server
menggunakan kabel LAN. Proses sharing jaringan internet tidak stabil bahkan terkadang
tidak mendapatkan koneksi jaringan internet. Pengkoneksian jaringan menggunakan
kabel LAN terhadap alat dapat dilihat pada Gambar 4.13.

(a)

(b)
Gambar 4.13. Sharing Jaringan Internet Menggunakan LAN.

Universitas Sumatera Utara


45

Gambar 4.14. Koneksi Jaringan yang Telah Terhubung ke PC.

Pada Gambar 4.14. terlihat bahwa jaringan wi-fi sudah terkoneksi ke jaringan
internet dan kabel LAN Ethernet dari Arduino Web Server juga sudah terhubung ke PC.
Selanjutnya, untuk membagi jaringan internet yang menggunakan wifi ke LAN Ethernet,
maka centang “Allow other network users….” pada bagian wi-fi properties. Seperti yang
terlihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15. Mengizinkan Sharing Koneksi Jaringan Internet ke Jaringan


Ethernet.

Kemudian setelah itu, coba koneksi alat dengan jaringan internet menggunakan
serial monitor pada aplikasi Arduino IDE. Jika alat terhubung ke jaringan internet maka
akan tampil IP jaringan internet pada serial monitor, lalu Arduino Web Server akan
mengirimkan data yang diperoleh dari pemrosesan yang dilakukan mikrokontroler.
Sebaliknya jika koneksi ke jaringan internet gagal, maka Arduino Web Server tidak dapat
terkoneksi ke jaringan internet dan pengiriman data tidak berhasil jika Arduino Web
Server tidak terkoneksi ke jaringan internet. Pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Universitas Sumatera Utara


46

Gambar 4.16. Koneksi ke Jaringan Internet Gagal.

Pada Gambar 4.16. terlihat bahwa koneksi ke jaringan internet gagal ditandai
dengan tidak terdeteksinya ip jaringan “0.0.0.0” menandakan bahwa tidak ada koneksi
internet yang dapat dihubungkan. Sehingga jika kondisi seperti ini, maka alat tidak akan
dapat bekerja dengan baik dan tidak berjalan sesuai dengan tujuan perancangan alat
dikarenakan tidak ada data yang diproses.
Solusi untuk mengatasi permasalahan jaringan seperti ini, maka penulis
menggunakan router wifi dengan penghubung koneksi jaringan internet melalui kabel
LAN untuk membagi jaringan internet ke Arduino Web Server. Dengan menggunakan
router wifi sebagai pembagi jaringan internet, maka Arduino Web Server berjalan dengan
stabil dan dapat memproses data sampai pengirimannya ke server hosted.

Gambar 4.17. Proses Pengiriman Data Sistem Parkir pada Serial Monitor.

Universitas Sumatera Utara


47

4.2.1.3. Pengujian Sensor Infrared


Pengujian terhadap sensor infrared Adjustable Range dilakukan untuk menentukan
tegangan dan jarak yang dibutuhkan, sesuai dengan rancangan yang dibuat. Pengujian
dilakukan dengan melakukan pengukuran tegangan yang dibutuhkan pada jarak tertentu
terhadap suatu halangan atau benda yang mengenai sinar infrared dari sensor. Data yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tegangan dan Jarak pada Sensor Infrared


Tegangan (v) Jarak (cm)
0 0
0.4 10
0.8 20
1.2 30
1.6 40
2 50
2.4 60
2.8 70
3 80

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa jika jarak terhadap
pendeteksian sensor infrared maksimal yaitu 80 cm membutuhkan tegangan yang lebih
besar agar dapat mendeteksi halangan/benda yang akan mengenai sinari infrared dari
sensor. Sedangkan kecepatan mendapatkan nilai data terhadap sensor juga bergantung
pada jarak dan tegangan yang diberikan kepada sensor. Dalam hal ini, juga dibuat grafik
antara jarak dan tegangan agar mengetahui kebutuhan tegangan yang dibutuhkan sesuai
jarak tertentu yang dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Universitas Sumatera Utara


48

Gambar 4.18. Grafik Nilai Jarak dan Tegangan terhadap Sensor Infrared

Pada Gambar 4.18. terlihat grafik yang menerangkan bahwa jarak


halangan/benda yang lebih kecil misalkan berjarak 0-10 cm dapat terdeteksi oleh sensor
dengan tegangan 0.5 V. Oleh karena itu, semakin besar jarak yang akan terdeteksi maka
semakin besar tegangan yang dibutuhkan untuk mendeteksi suatu halangan/benda agar
mendapatkan nilai HIGH atau LOW, yang dimana HIGH bernilai 1 dan LOW bernilai 0.

Universitas Sumatera Utara


31

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi
4.1.1. Implementasi miniatur tempat parkir
Implementasi miniatur tempat parkir dibuat menggunakan kertas ubi yang didesain
sedemikian rupa sehingga mirip dengan tempat parkir sesungguhnya. Pembuatan
miniature tempat parkir dilakukan agar dapat mensimulasikan sistem parkir yang telah
dirancang guna mendukung proses yang akan dilakukan terhadap rancangan alat.

Gambar 4.1. Miniatur tempat parkir

Universitas Sumatera Utara


32

Pada Gambar 4.1 terlihat miniatur sudah siap untuk mensimulasikan alat yang
sudah dirancang. Pada miniatur sudah terpasang beberapa atribut parkir yang biasanya
terdapat pada tempat parkir yang sesungguhnya, seperti misalnya: garis pembatas trotoar
dengan jalan, penunjuk arah, dan hal yang lainnya.

Gambar 4.2. Komponen alat terpasang pada miniatur

Perlengkapan komponen alat yang akan digunakan juga telah tampak terpasang
pada miniatur tempat parkir yaitu Sensor Infrared dan LED Indikator yang berfungsi
untuk pendeteksian kondisi pada setiap ruang parkir. Keduanya saling bekerja sama untuk
memperoleh data dari hasil pemrosesan yang dilakukan oleh mikrokontroler pada setiap
ruang parkir dengan Sensor Infrared berwarna kuning yang diletakkan di paling atas pada
setiap ruang parkir, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.

4.1.2. Implementasi Rancangan Alat dan Tampilan Hasil


Pada perancangan alat, dibutuhkan beberapa bagian yang akan mendukung tujuan dari
sistem parkir yang sudah dirancang, diantaranya: pembuatan PCB, pembuatan Website
sekaligus yang menjadi media tampilan output system dan pembuatan aplikasi Android.

Universitas Sumatera Utara


33

4.1.2.1. Perancangan PCB


Perancangan PCB (Printed Circuit Board) dilakukan untuk memudahkan dalam
perancangan alat pada setiap komponen alat yang akan digunakan. PCB yang akan
dirancang ada 2 bagian yaitu, PCB untuk input komponen alat dari Arduino Web Server
dan PCB untuk output LED indikator pada setiap ruang parkir.

Gambar 4.3. PCB layout pada perancangan alat.

Pada Gambar 4.3. terlihat bagian PCB layout yang akan digunakan dalam
perancangan alat. Setelah PCB dirancang, maka selanjutnya PCB layout tersebut
ditempelkan ke papan PCB kosong kemudian digosok menggunakan setrika. Hal ini
dilakukan agar PCB dapat tercetak sesuai dengan rancangan PCB yang telah dirancang,
seperti yang terlihat pada Gambar 4.4.

Universitas Sumatera Utara


34

(a)

(b)

(c)
Gambar 4.4. Penyablonan PCB layout

Universitas Sumatera Utara


35

Setelah penyablonan PCB selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah


melarutkan PCB dengan larutan PCB FeCl3 kemudian PCB akan tercetak dan siap untuk
dibolongi menggunakan bor, seperti yang terlihat pada Gambar 4.5.

(a)

(b)

(c)
Gambar 4.5. Melarutkan PCB

Universitas Sumatera Utara


36

Setelah pelarutan PCB selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu


menggosok Papan PCB menggunakan kertas pasir agar jalur pada papan PCB tampak
jelas dan dapat dialiri arus listrik sesuai dengan jalurnya masing-masing, Kemudian PCB
akan dibolongi menggunakan bor, seperti yang terlihat pada Gambar 4.6.

(a)

(b)
Gambar 4.6. Menggosok papan PCB dan Pengeboran.

Universitas Sumatera Utara


37

Setelah PCB berhasil dibolongi, maka PCB sudah dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan perancangan sistem. Hasil dari PCB layout yang akan digunakan pada
perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.7.

(a)

(b)
Gambar 4.7. PCB layout pada perancangan sistem parkir.

4.1.2.2.Implementasi Tampilan Website


Perancangan tampilan website dibuat untuk menampung data output/hasil dari
pemrosesan yang dilakukan oleh Arduino Web Server. Rancangan tampilan lebih
memfokuskan pada bagaimana user dapat mengerti informasi yang diberikan pada
website berkaitan dengan informasi ketersediaan ruang parkir.

Universitas Sumatera Utara


38

Pada tampilan informasi ketersediaan tempat parkir, ada 2 indikator yang akan
dijadikan alat yang berperan sebagai output data yang telah diproses oleh Arduino Web
Server ke server hosted dalam memberitahukan kepada user terkait dengan kondisi atau
ketersediaan ruang parkir, dengan sistem real-time secara online atau dengan kata lain
kondisi parkir akan terus ter-update. Indikator tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Indikator hijau dan merah pada Website.

Kedua indikator tersebut memiliki arti yaitu jika pada slot parkir berwarna hijau,
maka ruang parkir slot tersebut kosong atau masih tersedia, sebaliknya jika slot parkir
berwarna merah, maka ruang parkir pada slot tersebut terisi atau tidak tersedia. Pada
tampilan website akan ditampilkan semua slot parkir yang dirancang sesuai dengan
kondisi miniatur tempat parkir yang sudah dirancang. Tampilan website dapat dilihat pada
Gambar 4.9.

Universitas Sumatera Utara


39

Gambar 4.9. Website Sistem Parkir Online.

Gambar 4.9. adalah tampilan website yang dijadikan sebagai tampilan


hasil/output dari perancangan alat. Pada Gambar 4.9. tampak terlihat bahwa slot parkir
memiliki indikator berwarna merah dan diberi tanda silang disemua slot parkir yang ada.
Dengan kata lain, ruang parkir sudah terisi penuh oleh konsumen. Posisi peletakan slot
parkir dan kondisi sesuai dengan miniatur tempat parkir yang dirancang sebelumnya,
sehingga user tidak bingung untuk mencari slot parkir yang akan dituju.

4.1.2.3. Implementasi Aplikasi Android


Aplikasi android yang dirancang menggunakan App Inventor MIT. Aplikasi dirancang
dengan fitur Web View yang disediakan oleh App Inventor, fitur Web Viewer di-drag and
drop ke screen rancangan aplikasi kemudian setelah itu, masukkan link website yang
sudah dirancang. Rancangan aplikasi dan tampilan ketersediaan tempat parkir pada
smartphone android dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Universitas Sumatera Utara


40

(a)

(b)
Gambar 4.10. Aplikasi Sistem Parkir pada Smartphone Android.

Universitas Sumatera Utara


41

4.2 Pengujian Sistem


Pengujian sistem dilakukan untuk mencoba dan mengetahui jalannya sistem yang sudah
dirancang, pengujian dilakukan dengan mensimulasikan mobil untuk parkir pada ruang
parkir yang tersedia pada miniatur tempat parkir dan kompleksitas yang ditemukan dalam
menjalankan rancangan sistem.

4.2.1.Hasil Pengujian Sistem


Pada hasil pengujian sistem dilakukan pengujian dengan cara mensimulasikan rancangan
alat pada miniatur tempat parkir yang sudah dirancang. Dalam menguji sistem dibutuhkan
beberapa hal yang penting yaitu koneksi internet, kabel LAN penghubung, miniatur
tempat parkir beserta komponen yang akan digunakan, mobil mainan, server hosted dan
Arduino Web Server yang sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan sistem.

4.2.1.1. Pengujian Ketersediaan Ruang Parkir


Pengujian dilakukan dengan meletakkan mobil di ruang parkir yang telah disediakan,
dalam pengujian ini diletakkan mobil di ruang parkir 1 dan 2 pada lantai 2 dan di lantai 1
diletakkan mobil pada ruang parkir 2. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.11.

(a)

Universitas Sumatera Utara


42

(b)

Gambar 4.11. Pengujian Sistem Parkir pada Miniatur Tempat Parkir.

Pada Gambar 4.11. tampak terlihat mobil telah terparkir di slot parkir yang
sedang diuji, pada Gambar 4.11. juga terlihat lampu indikator berwarna merah menyala
yang menandakan bahwa ruang parkir tersebut sudah terisi atau sudah dipakai, kondisi ini
juga akan ter-update ke website sehingga user mengetahui ruang parkir yang masih
tersedia. Dalam pengujian ini, tempat parkir yang masih tersedia adalah ruang parkir 1 di
lantai 1. Kondisi semua ruang atau slot parkir akan selalu ter-update ke website dengan
real-time condition, sehingga data yang akan ditampilkan oleh website dapat dijadikan
informasi yang akurat, akan tetapi dengan syarat alat yang dirancang yaitu Arduino Web
Server harus selalu terkoneksi ke jaringan internet, agar sistem berjalan dengan baik dan
stabil. Kondisi pengujian sistem dan tampilan website pada pengujian ini dapat dilihat
pada Gambar 4.12.

Universitas Sumatera Utara


43

(a)

(b)

Gambar 4.12. Kondisi Tempat Parkir dan Ketersediaan Ruang Parkir pada Website.

Universitas Sumatera Utara


44

4.2.1.2. Kompleksitas Pengujian Sistem


Kompleksitas yang didapatkan yaitu pada saat mengkoneksikan alat ke server hosted,
dikarenakan sulitnya untuk men-share jaringan dari wifi laptop ke Arduino Web Server
menggunakan kabel LAN. Proses sharing jaringan internet tidak stabil bahkan terkadang
tidak mendapatkan koneksi jaringan internet. Pengkoneksian jaringan menggunakan
kabel LAN terhadap alat dapat dilihat pada Gambar 4.13.

(a)

(b)
Gambar 4.13. Sharing Jaringan Internet Menggunakan LAN.

Universitas Sumatera Utara


45

Gambar 4.14. Koneksi Jaringan yang Telah Terhubung ke PC.

Pada Gambar 4.14. terlihat bahwa jaringan wi-fi sudah terkoneksi ke jaringan
internet dan kabel LAN Ethernet dari Arduino Web Server juga sudah terhubung ke PC.
Selanjutnya, untuk membagi jaringan internet yang menggunakan wifi ke LAN Ethernet,
maka centang “Allow other network users….” pada bagian wi-fi properties. Seperti yang
terlihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15. Mengizinkan Sharing Koneksi Jaringan Internet ke Jaringan


Ethernet.

Kemudian setelah itu, coba koneksi alat dengan jaringan internet menggunakan
serial monitor pada aplikasi Arduino IDE. Jika alat terhubung ke jaringan internet maka
akan tampil IP jaringan internet pada serial monitor, lalu Arduino Web Server akan
mengirimkan data yang diperoleh dari pemrosesan yang dilakukan mikrokontroler.
Sebaliknya jika koneksi ke jaringan internet gagal, maka Arduino Web Server tidak dapat
terkoneksi ke jaringan internet dan pengiriman data tidak berhasil jika Arduino Web
Server tidak terkoneksi ke jaringan internet. Pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Universitas Sumatera Utara


46

Gambar 4.16. Koneksi ke Jaringan Internet Gagal.

Pada Gambar 4.16. terlihat bahwa koneksi ke jaringan internet gagal ditandai
dengan tidak terdeteksinya ip jaringan “0.0.0.0” menandakan bahwa tidak ada koneksi
internet yang dapat dihubungkan. Sehingga jika kondisi seperti ini, maka alat tidak akan
dapat bekerja dengan baik dan tidak berjalan sesuai dengan tujuan perancangan alat
dikarenakan tidak ada data yang diproses.
Solusi untuk mengatasi permasalahan jaringan seperti ini, maka penulis
menggunakan router wifi dengan penghubung koneksi jaringan internet melalui kabel
LAN untuk membagi jaringan internet ke Arduino Web Server. Dengan menggunakan
router wifi sebagai pembagi jaringan internet, maka Arduino Web Server berjalan dengan
stabil dan dapat memproses data sampai pengirimannya ke server hosted.

Gambar 4.17. Proses Pengiriman Data Sistem Parkir pada Serial Monitor.

Universitas Sumatera Utara


47

4.2.1.3. Pengujian Sensor Infrared


Pengujian terhadap sensor infrared Adjustable Range dilakukan untuk menentukan
tegangan dan jarak yang dibutuhkan, sesuai dengan rancangan yang dibuat. Pengujian
dilakukan dengan melakukan pengukuran tegangan yang dibutuhkan pada jarak tertentu
terhadap suatu halangan atau benda yang mengenai sinar infrared dari sensor. Data yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tegangan dan Jarak pada Sensor Infrared


Tegangan (v) Jarak (cm)
0 0
0.4 10
0.8 20
1.2 30
1.6 40
2 50
2.4 60
2.8 70
3 80

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa jika jarak terhadap
pendeteksian sensor infrared maksimal yaitu 80 cm membutuhkan tegangan yang lebih
besar agar dapat mendeteksi halangan/benda yang akan mengenai sinari infrared dari
sensor. Sedangkan kecepatan mendapatkan nilai data terhadap sensor juga bergantung
pada jarak dan tegangan yang diberikan kepada sensor. Dalam hal ini, juga dibuat grafik
antara jarak dan tegangan agar mengetahui kebutuhan tegangan yang dibutuhkan sesuai
jarak tertentu yang dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Universitas Sumatera Utara


48

Gambar 4.18. Grafik Nilai Jarak dan Tegangan terhadap Sensor Infrared

Pada Gambar 4.18. terlihat grafik yang menerangkan bahwa jarak


halangan/benda yang lebih kecil misalkan berjarak 0-10 cm dapat terdeteksi oleh sensor
dengan tegangan 0.5 V. Oleh karena itu, semakin besar jarak yang akan terdeteksi maka
semakin besar tegangan yang dibutuhkan untuk mendeteksi suatu halangan/benda agar
mendapatkan nilai HIGH atau LOW, yang dimana HIGH bernilai 1 dan LOW bernilai 0.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari yang diperoleh dari implementasi dan pengujian sistem, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rancangan Sistem yang dibuat berhasil membuat pendeteksian oleh sensor
pada setiap ruang parkir dan output dapat dilihat secara online.
2. Jaringan internet adalah faktor yang paling berpengaruh dan paling penting
dalam hal jalannya sistem yaitu hubungan antara Arduino Web Server dengan
server hosted.

5.2 Saran

Berikut beberapa saran yang penulis berikan untuk pengembangan lebih lanjut dari
penelitian ini:
1. Agar dapat dikembangkan dengan skala ruang parkir yang lebih banyak dan
memberikan solusi tepat pada permasalahan yang berkaitan dengan sistem
parkir.
2. Agar dapat dikembangkan dan diperhatikan berkaitan dengan jaringan internet
yang dibutuhkan oleh sistem harus selalu stabil agar konektivitas antara
Arduino Wer Server dan server hosted tidak mudah terputus.
3. Agar lebih memperhatikan kebutuhan user yang berkaitan dengan sistem
parkir dan tampilan user.
4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan penulis dapat memperbaiki segala
kekurangan dari perancangan alat sekaligus dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Alpiriyandi, Poltak & Dahlan. 2012. Sistem Perparkiran Secara Visual Map Berbasis
Local Area Network. Jurnal Teknologi Volume 1 nomor 1.(Online).
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/alkhawarizmi/article/view/504/271
Anindita, A., Sudjadi & Darjat. 2013. Sistem Informasi Area Parkir Berbasis
Mikrokontroler ATMega 16. Universitas Diponegoro. Semarang.
Septiana. 2014. Rancang Bangun Alat Pencuci Tangan Menggunakan Adjustable
Range Infrared Sensor Berbasis Mikrokontroller . Politeknik Negri Sriwijaya.
Palembang.
Simanjuntak,M.G. & Batubara, F.R. 2013. Perancangan Prototipe Smart Building
Berbasis Arduino Uno. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Priyadi, D. 2015. Simulasi Sistem Parkir Mobil Dua Lantai Berbasis Arduino dengan
Pengendali Android. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Ichwan, M., Husada, M.G. & Ar Rasyid, M.I. 2013. Pembangunan Prototipe Sistem
Pengendalian Peralatan Listrik pada Platform Android. Institut Teknologi
Nasional Bandung. Bandung.
Ansharullah, M. 2014. Sistem Informasi Keberadaan Lembaga Pendidikan Non
Formal di Kota Medan Berbasis Android. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Kevin, A. 2016. Perancangan Mobil Robot Pengangkut Barang Berbasis
Mikrokontroler Arduino dengan Sistem Kendali Smartphone Android.
Universitas Sumatera Utara. Medan
Sanchez, J. & Canton, M.P. 2007. Microcontroller Programming The Microchip.
(Online) http://www.learnr.pro/view/book/7756-microcontroller-programming-
the-microchip-pic#34557:93189.2876115726 (25 Maret 2016)
Phoha, S.,LaPorta, T. & Griffin, C. 2007. Sensor Network Operations. (Online)
http://www.learnr.pro/view/book/9671-sensor-network-
operations#34557:55925.950026785 (25 Maret 2016)
McRoberts, M. 2013. Beginning Arduino. Technology In Action. (Online)
http://www.learnr.pro/view/book/40838-beginning-
arduino#34557:56154.13972349461 (25 Maret 2016)
Schwartz, M. 2015. Arduino Networking. (Online)
http://www.learnr.pro/view/book/62657-arduino-
networking#34557:79791.64843861453 (25 Maret 2016)

Universitas Sumatera Utara


A-1

LISTING PROGRAM

1. Arduino

#include <Ethernet.h>

#include <SPI.h>

byte mac[] = { 0xDE, 0xAD, 0xBE, 0xEF, 0xFE, 0xED };

char server[] = "www.jazmihadipark.xyz"; // name address for


Google (using DNS)

EthernetClient client;

char aux[100];

int m1 = 0;

int m2 = 0;

int m3 = 0;

int m4 = 0;

void setup()

pinMode(A0,INPUT_PULLUP);

pinMode(A1,INPUT_PULLUP);

pinMode(A2,INPUT_PULLUP);

Universitas Sumatera Utara


A-2

pinMode(A5,INPUT_PULLUP);

pinMode(9,OUTPUT); // Merah & Hijau

pinMode(8,OUTPUT);

pinMode(7,OUTPUT); // Merah & Hijau

pinMode(6,OUTPUT);

pinMode(5,OUTPUT); // Merah & Hijau

pinMode(4,OUTPUT);

pinMode(3,OUTPUT); // Merah & Hijau

pinMode(2,OUTPUT);

Ethernet.begin(mac);

Serial.begin(9600);

Serial.println("Connect");

Serial.println(Ethernet.localIP());

delay(2000);

if (client.connect(server,80)) // ip address
Hostinger

Serial.println("connecting...");

else

Serial.println("Cannot connect to Server");

Serial.println();

Serial.println("disconnecting.");

Universitas Sumatera Utara


A-3

digitalWrite(8,HIGH);

client.stop();

for(;;);

/*pinMode(4,OUTPUT);

pinMode(5,OUTPUT);*/

/* pinMode(7,INPUT_PULLUP);

pinMode(8,INPUT_PULLUP);

pinMode(9,INPUT_PULLUP);*/

void loop()

if(client.connected()){

if(digitalRead(A0)==HIGH)

m1 = 0;

digitalWrite(9,HIGH); // Merah

digitalWrite(8,LOW);//Hijau

else

m1 = 1;

digitalWrite(9,LOW); //Merah

Universitas Sumatera Utara


A-4

digitalWrite(8,HIGH);

if(digitalRead(A1)==HIGH)

m2 = 0;

digitalWrite(7,HIGH); // Merah

digitalWrite(6,LOW);//Hijau

else

m2 = 1;

digitalWrite(7,LOW); //Merah

digitalWrite(6,HIGH);

if(digitalRead(A2)==HIGH)

m3 = 0;

digitalWrite(5,HIGH); // Merah

digitalWrite(4,LOW);//Hijau

else

m3 = 1;

digitalWrite(5,LOW); //Merah

digitalWrite(4,HIGH);

Universitas Sumatera Utara


A-5

if(digitalRead(A5)==HIGH)

m4 = 0;

digitalWrite(3,HIGH); // Merah

digitalWrite(2,LOW);//Hijau

else

m4 = 1;

digitalWrite(3,LOW); //Merah

digitalWrite(2,HIGH);

/*if(digitalRead(7)==LOW) {parkir2 = 1;}

else {parkir2 = 0;}

if(digitalRead(8)==LOW) {parkir3 = 1;}

else {parkir3 = 0;}

if(digitalRead(9)==LOW) {parkir4 = 1;}

else {parkir4 = 0;}*/

Serial.println("\tSending to Server: ");

sprintf(aux,"POST /up.php?car4=%d&car3=%d&car2=%d&car1=%d
HTTP/1.1",m1,m2,m3,m4);

//sprintf(aux,"POST
/http://jazmihadipark.xyz/up.php?data1=%d HTTP/1.1",m1);

Universitas Sumatera Utara


A-6

client.println(aux);

Serial.print(aux);

client.println("Host: jazmihadipark.xyz");
// domain hostinger

client.println("Content-Type: application/x-www-form-
urlencoded");

client.println("Connection: keep-alive");//keep-alive or
Close

client.println("User-Agent: Arduino/1.0");

client.print("Content-Length: ");

client.println();}

else {

//while (client.available()){

while (client.connected()){

client.read();

if(!client.available()){

client.stop();}

delay(4000);

Serial.println(F("Ready"));

Universitas Sumatera Utara


A-7

2. Php

<?php

$server="localhost";

$user="root";

$pass="";

$db="u7044306_usu";

$link = mysqli_connect($server, $user, $pass, $db);

if (!$link) {

echo 'Tidak dapat terhubung ke database';

$slot1 = $_GET["car1"];

$slot2 = $_GET["car2"];

$slot3 = $_GET["car3"];

$slot4 = $_GET["car4"];

$query = "UPDATE parkir SET car1 = '$slot1', car2 = '$slot2',


car3 = '$slot3', car4 = '$slot4' WHERE id = 1 ";

//$query = "UPDATE parkir SET car1 ='".$slot1."'";

mysqli_query($link,$query);

?>

Universitas Sumatera Utara


B-1

Curriculum Vitae
Jazmi Hadi Matondang
Mobile: +6285361062160
E-mail: jazmimatondang@gmail.com

Data Pribadi /Personal Details


Nama / Name : Jazmi Hadi Matondang, A.Md.

Tanggal Kelahiran, Tempat / : 07 April 1994, Medan


Date of Birth, Place

Jenis Kelamin / Gender : Laki-Laki

Alamat KTP / Address on ID : Jalan Pimpinan Gang Perkauman No 6 B,


Medan Perjuangan, 20244, Medan, Sumatera
Utara, Indonesia

Kewarganegaraan / : Indonesia
Nationality
Nomor Telephone / Phone : +62 853 6106 2160

Status Pernikahan / Marital : Belum Menikah


Status
Agama / Religion : Islam

Motto / Motto : Tidak pernah menyerah, terus berusaha dan


berdoa.

Pendidikan / Educations
Formal Educations
1999-2005 : SD MIN Medan

2005-2008 : SMP Negeri 7 Medan


2008-2011 : SMA Negeri 1 Medan
2011-2014 : Diploma III Teknik Informatika. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara.
Medan
2014-2017 : Strata I Ilmu Komputer. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
Universitas Sumatera Utara. Medan
Informal
Educations
2012 : English for Professional Speaking. Briton English International School. Medan

Universitas Sumatera Utara


B-2

Pengalaman Kerja / Work Experiences

2012-2014 : Tentor Privat Bahasa Inggris.


2013 : Praktek Kerja Lapangan. PT. Indosat. Tbk.
2012-Sekarang : Pegawai Tidak Tetap / Outsourching di Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.
2014-Sekarang : Guru Tenaga Kependidikan di SMKS TIK Darussalam Medan

Pengalaman Organisasi / Organizational Experiences

2012-2013 : Staff Departemen Dana dan Usaha. UKMI Al-Falak. Universitas Sumatera Utara.
2013 : Staff Kesejahteraan. UKM Marching Band USU. Universitas Sumatera Utara.

Pelatihan & Lokakarya / Trainings & Workshop

2011 : Training Pemahaman Islam 1. UKMI Al-Falak. Universitas Sumatera Utara


2017 : Pelatihan BIMTEK Pendampingan Pelaksana Kurikulum 2013. LPMP Sumut.

Kompetisi dan Penghargaan / Competitions and


Achievements

2014 : Kejuaraan Marching Band Walikota Cup Padang Sidimpuan


2014 : Juara III kompetisi Band MIPA EXPO Universitas Sumatera Utara

Seminar / Seminars

2013 : Seminar Nasional Literasi Informasi (SENARAI).

Kemampuan / Ability

Bahasa : Indonesia, Inggris.

Bahasa : C, C++, Php, MySql, Visual Basic.


Pemrogra-
man

Desain : Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Flash, Adobe Premier.

Sincerely yours,

Jazmi Hadi Matondang

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai