Anda di halaman 1dari 73

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknologi Informasi Skripsi Sarjana

2019

Pengembangan Barcode Reader untuk


Mendukung Komunikasi Tanpa Kabel
(WIFI) dengan Menggunakan Arduino
dan Modul WIFI ESP8266

Trisnasari, Dwi Indah


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16148
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG
KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN
MODUL WIFI ESP8266

SKRIPSI

DWI INDAH TRISNASARI


141402064

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG
KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN
MODUL WIFI ESP8266

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana
Teknologi Informasi

DWI INDAH TRISNASARI


141402064

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ii

PERNYATAAN

PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG


KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN MODUL
WIFI ESP8266

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Dwi Indah Trisnasari


141402064

Universitas Sumatera Utara


iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi. Penulisan skripsi ini tidak akan
selesai tanpa adanya doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Pertama, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga penulis,
Ayahanda Aris Sutrisno, Ibunda Rosdiana, Mbak Rizky Trisnasari, Adik Triarina
Trisnasari, Mas Bagus Wulandara, dan Keponakan saya Al Hafiz Erlangga Sutrino
dan Rahsya Gusfahrienza, beserta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan, motivasi, serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Seniman,S.Kom,M.Kom
selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ainul Hizriadi,S.Kom,M.Sc selaku Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
dalam penelitian serta penulisan skripsi ini.
3. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1
Teknologi Informasi, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi, dan seluruh dosen serta staff pegawai di lingkungan Program
Studi S1 Teknologi Informasi, yang telah membantu dan membimbing penulis
selama masa perkuliahan.
4. Terimakah penulis ucapkan kepada Samuel Yabes N, yang selalu memberikan
dukungan dan semangat serta pengarahan yang sanga berarti serta membantu
dalam penulisan skripsi hingga selesai.
5. Terimakasih kepada sahabat saya Widya Putri Amalia , Rizka Zanury dan Dian
Pratiwi yang selalu menasehati, membantu penulis dan selalu ada disaat saya
kesulitan dalam mengerjakan.

Universitas Sumatera Utara


iv

6. Terimakah kepada anak TRIPPO Samuel Yabes Nainggolan, Desi Putri Sari,
Almira, Wika Anugrah, Budi Prasetya dan Wiro Tirta Habisi yang mendukung
saya untuk lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi dan semoga segera
menyusul menjadi sarjana.
7. Teman-teman Kom C, serta rekan Teknologi Informasi USU angkatan 2014.
8. Semua dosen, staff dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi serta Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang tidak dapat saya sebutkan satu-
persatu.
9. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat
penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata saya ucapkan terima kasih

Universitas Sumatera Utara


v

ABSTRAK

Penginputan suatu kode barcode yang dilakukan secara manual saat ini kurang praktis
untuk dilakukan. Selain proses penginputan memakan waktu yang lama dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan penginputan data. Adanya berbagai jenis
penggunaan alat scanner yang sering digunakan terdapat berbagai jenis seperti kabel
(wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi peggunaan alternatif lain dalam pengiriman
data dapat dilakukan dengan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan
kecepatan pengiriman data yang lebih cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan kode pada suatu barcode menggunakan alat scanner yang sudah
terpasang oleh modul Node MCU, yang bertujuan untuk menangkap sinyal wifi dan
mengirim data kode barcode dengan sistem Wireless.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan nilai rata-rata dari output yang
sudah ditampilkan oleh sistem menggunkan berbagai jenis barcode dengan jenis 1D
sebanyak 30 sampel yang berbeda-beda. Jenis barcode dengan code panjang dapat
terdeteksi dan masuk ke server dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 3-
27cm dengan kecepatan pengiriman data 2-5 second. Jenis barcode dengan code sedang
dapat terdeteksi dan masuk ke server dengan stabil, dengan jarak antara alat scanner dan
barcode yaitu 8-23 cm dengan kecepatan 1-3 second. Jenis barcode dengan kode kecil
terdeteksi dan kurang stabil dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 2-15 cm
dengan kecepatan pengiriman data yaitu 3-5 second. Yang terkahir jenis barcode dengan
kode panjang tetapi garis-garis vertikal pada code tersebut buram dengan hasil
keterangan terdeteksi tetapi tidak stabil dengan jarak antar barcode dengan scanner yaitu
4-10 cm dengan kecepatan pengiriman data 4 second. Adapun barcode jenis panjang
dengan garis-garis code nya buram dan tidak jelas. terdeteksi oleh alat scanner dan tidak
masuk ke server web penjualan online. Dengan menunjukkan nilai hasil persentasi dari
sampel barcode yaitu sebesar 90,909%.

Kata kunci : barcode, dimensi, kode, NodeMCU ESP8266, Wireless, Scanner, second

Universitas Sumatera Utara


vi

DEVELOPMENT OF A BARCODE READER TO SUPPORT WIRELESS


COMMUNICATION (WIFI) WITH USING ARDUINO AND WIFI
MODULE ESP8266

ABSTRACT

The input of a barcode code that is done manually is currently less practical to do.
Besides the input process takes a long time can cause data input errors. There are various
types of use of scanner tools that are often used there are various types such as cable
(wired), Bluetooth and laser. However, other alternatives in data transmission can be
done with wireless media with more practical advantages and faster data transfer speeds.

This research aims to design a tool used to move the code on a barcode using a scanner
tool that is installed by the Node MCU module, which aims to capture the WiFi signal
and send the barcode data with Wireless System.

The results of the study showed the average value of output that has been displayed by
the system using various types of barcode with the type of 1D as many as 30 different
samples. Type of barcode with long code can be detected and entered into server with
distance between scanner and barcode tool is 3- 27cm with data delivery speed of 2-5
second. Type of barcode with moderate code can be detected and entered to the server
stably, with the distance between scanner and barcode tool is 8-23 cm with speed 1-3
second. Barcode type with small code detected and less stable with distance between
scanner and barcode is 2-15 cm with data delivery speed of 3-5 second. The last type of
barcode with a long code but vertical lines in the code is blurred with the result of the
description detected but unstable with the distance between the barcode with the scanner
is 4-10 cm with data delivery speed 4 second. As for the long barcode type with the lines
of the code is blurred and unclear. Detected by the scanner tool and not logged on to the
online sales Web server. By showing the percentage result of the Barcode sample is
90.909%.

Keywords: barcode, dimensi, kode, NodeMCU ESP8266, Wireless, Scanner,

Universitas Sumatera Utara


vii

DAFTAR ISI

Persetujuan i
Pernyataan ii
Ucapan Terima Kasih iii
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teori 7


2.1 Barcode 7
2.1.1 Jenis-jenis barcode 8
2.1.2 Barcode satu Dimensi 8
2.1.3 Barcode dua Dimensi 9
2.2 Barcode Reader 9
2.3 Barcode Scanner 10
2.4 Arduino 10
2.4.1 Sejarah Arduino 11
2.4.2 Jenis-jenis Arduino 11
2.4.3 Spesifikasi Hadware Arduino 12
2.5 IDE Arduino 14

Universitas Sumatera Utara


viii

2.6 Modul NodeMCU V3 15


2.6.1 Skematik NodeMCU V3 15
2.6.2 Sesifikasi dari NodeMCU V3 16

2.7 Mikrokontroller 16
2.8 USB Host Sheild 17
2.9 Penelitian Terdahulu 18

Bab 3 Analisis Dan Perancangan Sistem 24


3.1 Data Yang Digunakan 24
3.2 Arsitektur Umum 24
3.3 Data Set 26
3.4 Analisis sistem yang Diusulkan 29
3.5 Flowchart Sistem Menu Outstock Barang 29
3.6 Konfigurasi 30
3.7 Analisis Non Fungsional 30
3.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat 30
3.7.2 Arduino UNO 30
3.7.3 Modul Node MCU V3 31
3.7.4 USB Host Shield 31
3.7.5 Papan PCB 32
3.7.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak 32
(Software)

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 34


4.1 Implementasi 34
4.1.1 Implenetasi Perancangan test Program Arduino IDE 34
4.1.2 Test Konfigurasi Speed Data 35
4.1.3 Proses Upload Instalas pada Arduino 36
4.1.4 Test Alat Scanner Terhubung Online 36
4.1.5 Pengujian Alat Barcode Reader pada Contoh Barcode 37
4.2 Pengujian Kinerja Sistem 38
4.3 Tampilan Aplikasi Penjualan 39
4.3.1 Tampilan Login 39
4.3.2 Tampilan Dashboard(Main Menu) 39

Universitas Sumatera Utara


ix

4.3.3 Data Akun 40


4.3.4 Tampilan Tambah Admin 41
4.3.5 Tampilan Data Akun Perusahaan 41
4.3.6 Barang 42
4.3.7 Button Tambah Barang 42
4.3.8 Menu Keranjang Penjualan 43
4.4 Pengujian Alat Scanner 43
4.5 Analisa Data Barcode yang Sudah Diuji 51
4.6 Hasl Data Gambar 52

Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 53


5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 54

Daftar Pustaka 55

Universitas Sumatera Utara


ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Spesifikasi NodeMCU V3 16


Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu 20
Tabel 3.1. Pembagian Data Pengujian Program 26
Tabel 4.1. Pengujian Jenis Barcode Panjang 40
Tabel 4.2. Pengujian Jenis Barcode Tidak Terdeteksi Alat Scanner 46
Tabel 4.3. Pengujian Jenis Barcode Sedang 47
Tabel 4.4. Pengujian Jenis Barcode Kecil 49

Universitas Sumatera Utara


x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Standarisasi Barcode 7


2.2 Jenis Barcode 39 8
2.3 Jenis Barcode 128 8
2.4 Jenis Barcode Interiaved 2 of 5 8
2.5 Jenis Barcode UPC 9
2.6 Jenis Barcode dua Dimensi 9
2.7 Barcode Reader 9
2.8 Barcode Scanner 10
2.9 Arduoino UNO 11
2.10 Arduino Mega 12
2.11 Spesifikasi Arduino UNO 12
2.12 IDE Arduino 14
2.13 Modul NodeMCU V3 15
2.14 Skematik NodeMCU 15
2.15 Konfigurasi Board USB Shield 17
3.1 Arsitektur Umum 25
3.2 Flowchart sistem Menu Outstock 28
3.3 Spesifikasi Perancangan Modul Alat Scanner Wifi 30
3.4 Spesifikasi Perancangan Arduino UNO 30
3.5 Spesifikasi Perancangan Modul NodeMCU V3 31
3.6 Spesifikasi Perancangan Arduino USB Host Shield 31
3.7 Spesifikasi Perancangan Papan PCB 32
3.8 Pemrograman Arduino IDE 32
3.9 Pemrograman Hosting WEB 33
4.1 Test Pemrograman Alat scanner pada aplikasi Arduino IDE 34
4.2 Konfigurasi Upload Speed 35
4.3 Konfigurasi Port COM 35
4.4 Tampilan Ardunino Uploading 36
4.5 Tampilan Serial Monitor tes Arduino IDE 37
4.6 Scanner pada Barcode Jenis satu dimensi Panjang 37

Universitas Sumatera Utara


xi

4.7 Scanner pada Barcode Jenis satu dimensi Sedang 37


4.8 Dokumentasi Percobaan Jenis Barcode satu dimensi sedang 38
4.9 Dokumentasi Percobaan Barcode satu dimensi Sedang 38
4.10 Tampilan Login 39
4.11 Tampilan Dashboard (Main Menu) 40
4.12 Tampilan Data Akun Pengguna 40
4.13 Tampilan Tambah Admin 41
4.14 Tampilan Data Akun Perusahaan 41
4.15 Tampilan Data Barang 42
4.16 Tampilan Tambah Barang 42
4.17 Tampilan Keranjang Penjualan 43
4.18 Tampilan data yang Berhasil Masuk ke Server Penjualan 52

Universitas Sumatera Utara


1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pengembangan
Alat Barcode Reader dan penerapannya pada suatu aplikasi kasir toko penjualan secara
Online. Adapun beberapa pokok pembahasan dari tugas akhir saya yaitu, latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan
tugas akhir.

1.1 Latar Belakang


Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar garis yang
berbeda-beda. Digunakan untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi,
nomor identitas, dan lainnya (Siruali, 2011). Sehingga sistem komputer dapat
mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode. Jika kita
melihat pada suatu produk terdapat garis hitam vertikal warna hitam putih yang saling
berdekatan dengan perbedaan ukuran garis yang berbeda, maka itulah yang disebut
dengan barcode. Barcode yang telah terdapat pada suatu produk akan dibaca oleh suatu
alat yang disebut scanner dan fungsinya menterjemahkan kode- kode barcode tersebut
kedalam suatu data atau informasi yang mempunyai arti.
Penggunaan barcode reader ini mengarah pada sistem perkembangan teknologi
yang dapat memudahkan segala urusan manusia salah satunya dalam sistem pengiriman
data suatu kode yang memiliki arti. Umumnya, pada saat pengiriman data atau informasi
yang akan diproses lebih lanjut, data tersebut akan diperiksa kembali dengan tujuan
menghindari kesalahan yang ada. Pada saat penginputan suatu data biasanya dilakukan
secara manual dan melalui tahap yang panjang sehingga memungkinkan terjadinya
kesalahan dalam menginformasikan data tersebut. Maka dari itu, penulis akan
membahas bagaimana meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat penginputan data
tersebut dengan menggunakan barcode reader.

Universitas Sumatera Utara


2

Munculnya beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya digunakan


untuk menambah wawasan uji coba pada barcode reader yang dibuat sebagai referensi
penulis. Seperti halnya yang dilakukan oleh Riswandha,(2013) dengan judul
“Implementasi Barcode Reader Guna Menghindari Mix-Up Dengan Menggunakan
Visual Basic 6.0”, menjelaskan bahwa teknologi barcode reader ini memanfaatkan port
USB sebagai pembaca barcode reader pada kemasan dan mesin conveyor yang
digunakan pada port parallel di dalam computer sebagai pengendali agar menghindari
suatu tindakan mixup atau campuran dari bahan kemasan dan memberikan suatu
informasi berupa laporan mengenai jumlah dan jenis bahan pada kemasan tersebut yang
nantinya port tersebut dibantu dengan bahasa menggunakan pemrograman Microsoft
Visual Basic 6.0.

Lalu penelitian lainnya oleh Subaeki dan Jauhari (2016) mengembangkan sebuah
alat barcode dengan judul “Aplikasi Info Halal Menggunakan Barcode Scanner Untuk
Smartphone Android”. Aplikasi pada Barcode scanner dapat dibaca oleh pemindai optik
yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat
lunak khusus dengan menggunakan barcode 2D (dimensi).

Pada penelitian lainnya dengan judul Perancangan dan Implemntasi Sistem


Informasi Otentifikasi Produk Melalui Barcode (Nasir Siruali, 2011). Dengan hasil
pengujian sistem outentifikasi produk memberikan dua kondisi keluaran yaitu sukses
atau gagal. Analisa barcode ini menggunakan barcode dengan tipe 39(three of nine)
dengan metode kriftografi. Metode kriftografi ini digunakan untuk menjamin
kerahasiaan dan otentifikasi data dalam sistem komunikasi komputer dari usaha
pencurian pengerusakan dan penggantian data oleh pihak tertentu.

Biasanya penggunaan alat barcode scanner yang sering digunakan saat ini
terdapat berbagai jenis berupa kabel (wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi
penggunaan alternatif lain dalam pengiriman data dapat dilakukan dengan
menggunakan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan kecepatan pengiriman
data yang tinggi. Penggunaan barcode reader wireless ini merupakan jenis barcode tanpa
kabel yang menggunakan media dengan sistem online, yang

Universitas Sumatera Utara


3

berarti barcode reader dapat terhubung pada wireless sehingga pada saat melakukan
scan barcode, hasil scanner akan langsung ditransmitkan ke komputer. Dengan begitu,
pengiriman data diharapkan dapat dilakukan secara praktis dan dapat meningkatkan
kecepatan dalam pengiriman data.

Dengan adanya latar belakang diatas, maka penulis akan merancang sebuah alat
(hardware) sebagai media yang akan mengirimkan data dengan media tanpa kabel
(wireless) menggunakan Arduino dan NodeMCU ESP8266 sebagai modul perangkat
wifi dan antarmuka web yang tertanam pada perangkat barcode reader dengan
mengangkat judul “Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi
Tanpa Kabel(WIFI) Dengan Menggunakan Arduino dan Modul WIFI ESP8266 “

1.2 Rumusan Masalah


Penginputan data suatu produk yang dilakukan secara manual tidaklah praktis.
Selain tidak praktis memungkinkan terjadinya resiko kesalahan dalam penginputan data.
Pengembangan barcode reader yang telah dirancang oleh peneliti sebelumnya masih ada
penggunaan media kabel (wired) pada alat scanner dalam pengiriman data barcode.
Maka dari itu, dikembangkanlah suatu alat barcode reader yang dapat mengirimkan data
barcode melalui jaringan wireless ke dalam komputer dengan tujuan memudahkan
pengguna dalam menghasilkan data dari barcode tersebut secara akurat.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan permasalah di atas, maka akan dikembangkan sebuah alat barcode reader
yang digunakan untuk mendukung komunikasi wireless (wifi) dengan memanfaatkan
perangkat arduino dan modul NodeMCU ESP8266.

Untuk membatasi cakupan permasalahan yang akan dibahas dalam studi ini, penulis
membuat batasan :
1. Pengiriman data dengan menggunakan media wireless dapat dilakukan dengan
modul ESP8266 yang mendukung protokol SLIP.
2. Ketika data barcode melalui tahap proses pengiriman data ke web, maka harus
reload kembali untuk menunjukkan hasil dari data barcode tersebut untuk
menampilkan data yang telah discan tersebut menggunakan barcode reader.

Universitas Sumatera Utara


4

3. Barcode reader ini hanya dapat membaca barcode dengan model satu D (dimensi)
4. Apliksi pengiriman data ini ditujukan untuk toko kasir penjualan online.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem barcode reader jenis satu
dimensi. Dengan menggunakan alat barcode reader wireless yang mengirim data
barcode ke toko kasir penjualan secara online.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Pembaca dapat mengetahui cara kerja alat barcode reader menggunakan sistem
tanpa kabel (menggunakan wireless) untuk mengirimkan informasi data secara
akurat.
2. Kecepatan dalam menghasilkan data dengan alat barcode reader tanpa kabel
(wireless) akan menghemat banyak waktu bagi pengguna.
3. Meminimalisir kesalahan pengguna dalam penginputan data barcode yang
dilakukan secara manual.
4. Menjadi referensi untuk penelitian dan pengembangan teknologi selanjutnya.

1.6 Metodologi Penelitian


Tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dalam rangka proses pencarian beberapa sumber yang akan
menjadi referensi yang berkaitan dengan judul yang telah ditentukan yaitu
“Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi Tanpa Kabel (Wifi)
dengan menggunakan Arduino dna Modul Node MCU ESP8266”.

Universitas Sumatera Utara


5

2) Analisis Permasalahan

Pada tahap ini akan dilakukan analisis dari studi literatur terhadap perlengkapan
yang dibutuhkan penulis dalam pembangunan barcode reader dan aplikasi data
scanner dari segi hardware, software, teknik dan data yang dibutuhkan.

3) Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur, pengumpulan data, dan


perancangan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis
studi literatur yang telah didapatkan.

4) Implementasi

Hasil implementasi merupakan hasil dari model pengujian pada barcode reader yang
telah dibuat dengan menguji, apakah alat scanner tersebut dapat di gunakan dan
lebih memudahkan pengguna dalam melakukan suatu pekerjaan.

5) Evaluasi dan Kesimpulan

Tahap ini dilakukan dengan meng-evaluasi serta analisis terhadap barcode reader
dapat terhubung dengan wireless dan berfungsi dengan baik. Penarikan kesimpulan
merupakan tahap akhir sebelum membuat laporan hasil penelitian dengan tujuan
menyimpulkan hasil dari sumber pengamatan yang dilakukan apakah berhasil dan
berfungsi dengan baik.

6) Dokumentasi dan Laporan

Pada tahap ini dilakukan dokumentasi dan penyusunan laporan hasil evaluasi yang
telah didapatkan. Dokumentasi dan laporan berisi penyusunan penulisan dan tahap-
tahap dalam membangun penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu :

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini akan membahas hal yang menjadi latar belakang penelitian yang akan
dilakukan. Beberapa bagian tambahan lainnya pada pendahuluan yaitu, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metodologi.

Universitas Sumatera Utara


6

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini akan membahas teori-teori yang diperlukan untuk menjelaskan kembali
permasalahan yang telah dihasilkan. Penulisan landasan teori pada bab ini berhubungan
dengan alat barcode reader dan NodeMCU ESP8266 yang akan digunakan.

Bab 3 : Analisis dan Perancangan

Bab ini berisi mengenai pembahasan mengenai analisis perangkat keras (hardware)
yang akan digunakan dan bagaimana perancangan alat barcode reader tersebut
dilakukan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, hasil dari pengujian yang telah
dilakukan akan dijelaskan kembali berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada bab
selanjutnya.

Bab 4 : Implementasi dan Pengujian

Bab ini akan membahas tentang implentasi dan penerapan alat barcode reader yang telah
telah dirancang pada bab 3 sebelumnya. Selain itu hasil pengujian barcode reader akan
memberikan gambaran sampel barcode yang akan diujikan.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab
3, serta hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab 4 sebelumnya. Bagian akhir pada
bab ini akan berisi saran-saran yang telah diajukan untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.

Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu merupakan ringkasan dari pengumpulan data dari


sumbersumber yang telah ditelusuri oleh penulis. Penelitian terdahulu ini bertujuan
untuk mengetahui bagimana perancangan dan pengembangan alat barcode reader
sebelumnya sebagai referensi.

Daftar Pustaka

Universitas Sumatera Utara


7

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab kedua dari penelitian ini akan membahas mengenai teori-teori pendukung dari
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan barcode reader dan penerapannya.

2.1 Barcode

Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.
Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan jarak garis
paralel dan dapat disebut sebagai kode batang satu dimensi. (Yollia & Indriwaty, 2001).
Umumnya, barcode menyimpan data dalam bentuk garis cetak paralel yang tebal dan
terpisah. Namun terdapat juga dalam bentuk pola titik, lingkaran konsentris dan sandi
yang disembunyikan di dalam gambar tersebut.
Barcode yang terdiri dari garis hitam dan putih memiliki nilai seperti, garis hitam
mempresentasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Ruang putih diantara garis-
garis hitam ini juga merupakan bagian dari kode. Pada barcode juga terdapat perbedaan
ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis :1 Garis”, yang sedang “2 garis”, yang
lebih tebal “3 garis” dan yang paling tebal “4 garis”.

Gambar 2.1 Standarisasi barcode


(Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

Seperti pada Gambar 2.1 merupakan standarisasi penulisan barcode yang


diterapkan pada barcode satu dimensi. Pada 2 digit pertama menyatakan Negara
pembuatan, 6 digit berikutnya menyatakan kode perusahaan yang membuat kode
barcode tersebut, 3 digit setelahnya menyatakan kode produk, dan 2 digit terkahir
digunakan memvalidasikode menyatakan bahwa barcode tersebut telah sukses di scan.

Universitas Sumatera Utara


8

2.1.1 Jenis-jenis Barcode

Ada berbagai jenis barcode yang perlu diketahui diantaranya :


2.1.1.1 Barcode satu Dimensi
Barcode satu dimensi terdiri atas beberapa jenis bagian yaitu :
a. Code 39 (code 3 of 9) adalah sebuah barcode alphanumeric (Full ASCII) yang
mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta karakter $, /, +, %, titik dan spasi.
Barcode jenis ini digunakan untuk iventory, asset tracking dan tanda pengenal
identitas.

Gambar 2.2 Jenis Barcode 39


(Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

b. Code 128 adalah suatu barcode alphanumeric (Full ASCII) yang memiliki
kerapatan (density) sangat tinggi. Penggunaan barcode jenis ini dapat digunakan
pada sistem shiping dan warehouse management (pengaturan maskapai
pelayaran dan pengolahan gudang).

Gambar 2.3 Jenis Barcode 128


(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

c. Interleaved 2 of 5 adalah sebuah barcode berbentuk numerik. Code yang


digunakan hanya untuk angka (0-9), dan maksimum code 32 digit. Barcode jenis
ini digunakan untuk industri dan laboratorium.

Gambar 2.4 Jenis Barcode Interleaved 2 of 5


(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

Universitas Sumatera Utara


9

d. UPC (Universal Product Code) adalah sebuah barcode numeric dan memiliki
panjang baris yang tetap (fixed). Code ini hanya untuk angka (0-9) namun
barcode harus memiliki panjang tepat 11 atau 12 digit

Gambar 2.5 Jenis Barcode UPC


(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

2.1.1.2 Barcode dua dimensi


Barcode dua dimensi memiliki ratusan digit karakter dan tampilannya pun berbeda
dengan Linear Code. Pada barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat
disimpan dalam ruangan (space) yang kecil. Barcode ini sering digunakan pada ATM
atau pada aplikasi pada mobile phone seperti BBM, LINE dan lain sebagainya.

Gambar 2.6 Barcode 2D


(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

2.2 Barcode Reader


Barcode reader adalah salah satu perangkat penting yang digunakan untuk
memindai/menscan kode dari barcode itu sendiri. Barcode reader bertujuan
menginformasikan suatu data yang akan di baca oleh mesin (mechi ne readable) dalam
bentuk format visual yang tercetak. Salah satu jenis barcode reader yang sering
digunakan adalah Barcode Reader Symbol DS6708. Barcode Reader Symbol DS6708
adalah barcode scanner jenis satu dimensi Area Imager.

Gambar 2.7 Barcode Reader


(Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

Universitas Sumatera Utara


10

2.3 Barcode Scanner

Barcode scanner merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membaca kode- kode
berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan barcode). Pada dasarnya ada 3 bagian
fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu sistem pencahayaan, sensor (konverter)
dan decoder.

Gambar 2.8 Barcode Scanner


(Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

Barcode scanner bekerja mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor
dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan
menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi. Konverter merubah
sinyal analog ke sinyal digital yang dikirim ke decoder. Lalu, decoder
mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi
matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya dengan komputer.

2.4 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan
dari writing platform, di rancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. (Ichwan, et al. 2013). Arduino ini merupakan sebuah perangkat yang
open source sehingga tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul
pendukung (hadware support modules) yang di gunakan pada mikrokontroler. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada
software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk
seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek
atau lingkungan yang interaktif (Artanto, 2012).

Universitas Sumatera Utara


11

2.4.1 Sejarah Arduino


Modul hardware Arduino diciptakan pertama kali di Ivrea, Italia pada tahun 2005 oleh
Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David A. Mellis, dan
Nicholas Zambetti. Bahasa Arduino ini merupakan fork (turunan) bahasa Wiring
Platform dan bahasa Processing. Wiring Platform diciptakan oleh Hernando Barragan
pada tahun 200. awalnya Arduino ini dikembangkan dari thesis Hernando Barragan dari
institute Ivrea.

Kemudian, arduino dikembangkan lagi dan mendapat masukan dari berbagai


macam sensor yang dapat mengontrol lampu, motor dan alat pendeteksi lainnya.
Mikrokontroler pada board arduino di program menggunakan bahasa pemrograman
arduino (based on wiring) dan IDE arduino (based on processing).

Penggunaan arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping


ataupun untuk melakukan pembuatan suatu proyek. Arduino memberikan Input Output
(I/O) yang pasti dan bisa digunakan dengan mudah. Software pada arduino ini jauh lebih
mudah untuk dimodifikasi tanpa harus memindahkan kabel. Saat ini arduino sangat
mudah dijumpai dan ada beberapa perusahaan yang mengembangkan sistem hardware
open source (Djuandi,2011).

2.4.2 Jenis-jenis Arduino


Ada berbagai macam bentuk papan arduino yang sering digunakan seperti :

1. Arduino UNO
Arduino ini merupakan jenis yang paling banyak di gunakan. Versi terakhir dari
arduino Uno adalah Arduino R3 (Revisi 3, menggunakan ATMEGA328 sebagai
mikrokontroler. Untuk program, arduino ini menggunakan koneksi USB type A to
type B.

Gambar 2.9 Arduino UNO


(Sumber : https://www.arduino.cc/)

Universitas Sumatera Utara


12

2. Arduino Due
Arduino ini sistemnya tidak menggunakan ATMEGA, melainkan sebuah chip
yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin
input analog. Untuk programnya menggunakan Micro USB yang biasanya
terdapat pada handphone.

3. Arduino Mega
Arduino ini juga menggunakan USB type A to B untuk pemrogramannya. Yang
membedakan arduino ini dengan yang lainnya yaitu Chip yang lebih tinggi dari
ATMEGA2560 dan dilengkapi pin digital, pin analog, port serial dan
sebagainya.

Gambar 2.10 Arduino Mega


(Sumber : https://www.arduino.cc/)

2.4.3 Spesifikasi Hadware Arduino


Hadware pada arduino merupakan jenis papan arduino yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Semakin komplek rancangan yang akan dibuat, maka jenis kontroler yang
digunakan harus disesuaikan juga. Yang membedakan jenis suatu arduino adalah
penambahan fungsi pada papan circuit dan jenis mikrokontroler yang akan digunakan.

Gambar 2.11 Spesifikasi Arduino UNO


(Sumber: https://www.arduino.cc/)

Universitas Sumatera Utara


13

Spesifikasi hadware pada arduino uno :

1) 14 pin input/output digital (0-13)


Berfungsi sebagai input/output suatu program. Terutama untuk 6 buah pin 3, 5, 6,
9, 10 dan 11 yang berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan outputnya
dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255 dan
memiliki tegangan 0 – 5 v.

2) USB

Berfungsi untuk membuat program terhubung dari komputer ke dalam papan board.
Melakukan komunikasi serial antara papan dengan komputer.

3) Sambungan SV1

Sambungan atau jumper digunakan untuk memilih sumber daya dari papan, apakah
sumber daya itu eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan
lagi pada Arduino karena pemilihan Sumber daya dapat silakukan secaraotomatis.

4) Q1 -Kristal (quartz crysral oscilator)

Kristal ini dianggap menjadi bagian terpenting pada komponen karena dapat
menghasilkan detak-detak dengan kisaran detak 16juta kali perdetik (16MHz) yang
dikirim kepada microcontroller agar dapat melakukan sebuah operasi untuk setiap
detak nya.

5) Tombol Reset S1

Digunakan untuk mereset papan board sehingga program akan dapat diulang dari
awal. Tombol ini tidak digunakan untuk menghapus data (program) atau
mengasingkan isi pada microkontoler. Tetapi untuk mengulang jalnnya suatu
program dari awal.

6) In-Circuit SERIAL Programing (ICSP)

Port ini memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara


langsung, tanpa melalui bootloader.

Universitas Sumatera Utara


14

7) Ic 1 – Mikrokontroler Atmega

Memiliki bagian utama dari papan arduino yang di dalamnya terdapat CPU, TOM
dan RAM

8) X1- sumber daya ekternal

Bertujuan untuk mensuplai dengan sumber daya eksternal yang diberikan tegangan
DC antara 9-12 V.

9) 6 pin input angka analog (0-5)

Pin ini berfungsi sebagai pembaca tegangan yag dihasilkan dari sensor analog,
contohnya pada sensor suhu. Nilai dari input ini antar 0-1023 yang memiliki
ketegangan 0-5V. Pada papan arduino terdapat sebuah Led kecil yang terhubung ke
pin Digital no 13. Lampu LED ini digunakan sebagai output pada saat pengujian
suatu program sebagai penanda dari jalannya sebuah program tersebut.

2.5 IDE Arduino


IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan
source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara terminal serial.
IDE arduino dapat dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 IDE Arduino

(Sumber : https://www.arduino.cc )

Universitas Sumatera Utara


15

2.6 Modul NodeMCU V3


NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware
berbasis Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk
pemrograman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi
dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan
bahasa pemrograman Lua yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki
logika dan susunan pemorgaman yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Selain
dengan bahasa Lua NodeMCU juga support dengan sofware Arduino IDE dengan
melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE.

Gambar 2.13 Modul NodeMCU V3


(Sumber : https://en.wikipedia.org)

2.6.1 Skematik Node MCU V3

Gambar 2.14 Skematik NodeMCU


(Sumber : https://en.wikipedia.org)

Universitas Sumatera Utara


16

2.6.2 Spesifikasi dari NodeMCU V3


Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU V3

2.7 Mikrokontroller

Mikrokontroller merupakan suatu chip berupa Integrared Circuit (IC) yang dapat
menerima sinyal input, mengelolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan
program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroller berasal dari sensor
yang merupakan informasi dari lingkungan.

Sinyal ouput yang ditunjukkan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke
lingkungan. Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika
dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini
telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya
berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa
mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada
orde byte/Kbyte.

Universitas Sumatera Utara


17

2.8 Usb Host Shield


USB Host Shield memungkinkan mengkomunikasikan perangkat USB ke arduino.
Arduino Host Shield ini berbasis IC kontroler USB MAX3421E, yang merupakan
pengendali USB perifer/host yang mengandung logika digital dan sirkuit analog yang
diperlukan untuk menerapkan full-speed USB perifer atau full-/low speed host sesuai
spesifikasi USB rev 2.0.

Arduino melakukan komunikasi dengan MAX3421E menggunakan SPI (Serial


Peripheral Interface) bus (melalui header ICSP).[2] Melalui pin 10,11,12, dan 13 pada
Atmega328P. USB Host Shield ini mendapatkan power supply dari arduino, itulah
sebabnya tidak ada jack power tersedia.

Gambar 2.15 Konfigurasi Board USB Shield


(Sumber : https://store.arduino-usb-host-shield.cc)

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial
synchounous dengan kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak
mikrokontroler, termasukpada Arduino.

Adapun berikut ini penjelasan untuk 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai berikut.
a) MOSI (Master Output Serial Input)
Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MOSI digunakan sebagai pin
output, tetapi jika digunakan sebagai slave, maka pin MOSI tersebut berfungsi
sebagai pin input.

Universitas Sumatera Utara


18

b) MISO (Master Input Slave Output)

Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MISO sebagai pin input, tetapi
jika digunakan sebagai slave, maka pin MISO tersebut berfungsi sebagai pin
output.
c) SCK (Serial Clock)
Berfungsi sebagai clock data. Dimana pin SCK dari master akan memberikan
clock ke pin SCK slave, guna menyelaraskan komunikasi antar kedua perangkat
tersebut. Selain tiga jalur tersebut, terdapat pula SS (Slave Select) yang digunakan
untuk memilih perangkat slave mana yang akan digunakan, tentu saja bila lebih
dari satu slave. Sebuah perangkat master dapat memberikan perintah pada beberapa
perangkat slave.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Siburian (2014) mengimplementasikan teknik IOT


mengontrol LED berbasis Web. Pada penelitian ini berfokus pada konsep internet of
things dimana pemanfaatan arduino IDE dan modul ESP8266 sebagai jaringan internet
untuk mempermudah setiap manusia dalam mengontrol dan menghidupkan LED.
Aplikasi ini dibuat berbasis website dan menggunakan konsep IoT akan memberikan
beberapa keuntungan diantaranya dapat memudahkan mengontrol led, kecerahan led
dengan praktis melalui web browser dan internet.

Pada tahun lainnya penelitian dilakukan (Atmojo et al. 2012) yang berjudul model
sistem kendali pintu otomatis menggunakan barcode berbasis PC pada gerbang
laboratorium teknik elektro Unila. Membahas pengembangan model pintu otomatis
menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka pintu.
Dengan menggunakan scanner barcode sebagai sensor untuk membaca barcode dan
mikrokontroler ATMEGA 8535 sebagai motor servo. Data di kirim melalui MS.Acess
sebagai manajemen database. Model pada sistem ini menggunakan barcode berbasis PC
yang menangani permasalahan izin pengguna laboratorium diluar jam kerja. pintu
otomatis menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka
pintu. Dengan menggunakan scanner barcode sebagai sensor untuk membaca barcode
dan mikrokontroler ATMEGA 8535.

Universitas Sumatera Utara


19

Untuk perancangan lainnya Subaeki & Jauhari (2012) membuat sebuah


Perancangan Aplikasi info halal menggunakan barcode scanner pada smartphone
android. Pada penelitian Penggunaan barcode scanner informasi produk halal dengan
menggunakan mobile platform dinilai cukup efektif dan berguna bagi masyarakat luas
untuk mengetahui informasi sebuah produk. Barcode scanner dapat dibaca oleh
pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar
oleh perangkat lunak khusus. Di Indonesia, kebanyakan telepon genggam memiliki
perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui
smartphone.

Pada penelitian lain yaitu Riswandha (2012) yang berjudul Implementasi barcode
reader guna mengindari mix-up dengan menggunakan Visual Basic 6.0. dengan
memanfaatkan sistem teknologi barcode yang di hubungkan dengan port USB dan
mesin conveyor yang dihubungkan dengan port parallel pada computer yang nantinya
dibantu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat
diimplementasikan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mengontrol bahan kemasan
agar tidak terjadi mix up atau campuran pada bahan kemasan.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Candra, et. al 2014) melakukan


pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis barcode
scanner. Pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis
barcode scanner ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan jumlah karyawan yang
mengambil porsi makan dan pembuatan laporan untuk pihak yang terlibat. Proses
pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode siklus hidup pengembangan
sistem yang dimulai dari tahap analisis sistem, desain sistem, sampai pada tahap
implementasi sistem.

Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah dimana pada


penelitian sebelumnya para peneliti hanya sekedar melakukan pengembangan alat
scanner barcode dengan model 2D (2 Dimensi). Selain itu penggunaan alat scanner
dengan model 1 dimensi yang terhubung dengan wireless sangat minim digunakan.
Terhubungnya alat scanner barcode dengan wifi akan memudahkan pengguna dalam
mengidentifikasi data barcode yang telah di scan. Maka dari itu, dikembangkanlah
sebuah alat scanner yang dapat terhubung dengan wireless untuk memudahkan
pengguna dalam mengolah data.

Universitas Sumatera Utara


20

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Tahun Keter


Penelitian angan

1 Samuel Implementasi 2014 Pada penelitian ini berfokus


Siburian IOT pada konsep internet of things
dimana pemanfaatan arduino
mengontrol LED IDE dan modul ESP8266
berbasis sebagai jaringan internet untuk
mempermudah setiap manusia
Web
dalam mengontrol

2 Bambang Tri Model sistem 2012 Pada penelitian ni model pintu


Atmojo, kendali pintu otomatis menggunakan
barcode yang terdapat kartu ID
Sri Ratna otomatis sebagai sandi untuk membuka
Sulistyanti, Emir menggunakan pintu. Dengan menggunakan
scanner
Nasrullah barcode berbasis
barcode sebagai sensor untuk
PC pada gerbang membaca babarcode dan
laboratorium ditambah mikrokontroler
ATMEGA 8535 sebagai motor
teknik elektro servo. Data di kirim melalui
Unila MS.Acess sebagai manajemen
database. Model pada sistem
ini menggunakan barcode
berbasis PC yang dapat
menjadi acuan penulis dalam
menangani
permasalahan izin pengguna
laboratorium diluar jam kerja.

Universitas Sumatera Utara


21

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan)


3 Beki Aplikasi info 2016 Penggunaan barcode scanner
Subaeki, informasi produk halal dengan
halal
menggunakan mobile platform
M. Rahmat menggunakan dinilai cukup efektif dan
Jauhari barcode scanner berguna bagi masyarakat luas
pada untuk mengetahui informasi
smartphone sebuah produk. Barcode
android scanner dapat dibaca oleh
pemindai optik yang disebut
pembaca kode batang atau
dipindai dari sebuah gambar
oleh perangkat lunak khusus.
Di Indonesia, kebanyakan
telepon genggam memiliki
perangkat lunak pemindai
untuk kode 2D, dan perangkat
sejenis tersedia melalui
smartphone.
4 Muhammad Implementasi 2012 Penelitian ini memanfaatkan
Noval barcode reader sistem teknologi barcode yang
di hubungkan dengan port USB
Riswandha guna mengindari dan mesin conveyor yang
mix-up dengan dihubungkan dengan port
Parallel pada computer yang
menggunakan
nantinya dibantu dengan
Visual Basic bahasa pemrograman Microsoft
6.0 Visual Basic 6.0 yang dapat
diimplementasikan sebuah
sistem yang terintegrasi untuk
mengontrol bahan kemasan
agar tidak terjadi mix up atau
campuran pada bahan kemasan.

Universitas Sumatera Utara


22

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan)


5 Rio Candra, H. Pengembangan 2014 Pengembangan perangkat lunak
Bunyamin perangkat lunak pengelolaan data makan
karyawan berbasis barcode
M.Kom, Dr. pengelolaan scanner ini bertujuan untuk
Dhami data makan memudahkan pencatatan
karyawan jumlah karyawan yang
Djohar
berbasis mengambil porsi makan dan
Damiri M.Si barcode scanner pembuatan laporan untuk pihak
yang terlibat. Hasil yang dicapai
pada pengembangan perangkat
lunak ini adalah perangkat lunak
ini dapat mempercepat proses
perhitungan serta pembuatan
laporan jumlah karyawan yang
mengambil porsi makan, dan
pengintegrasian antara
perangkat lunak pengelolaan
data makan karyawan dengan
perangkat lunak absensi
karyawan dapat
mengefisiensikan penyediaan
porsi makan

6 Bambang Pengembangan 2015 Penelitian ini merupakan


Sugiantoro, QR Code pengembangan Barcode jenis
scanner QR CODE Scanner dengan
Fuad Hasan model 2D. Pengaplikasian uji
berbasis
android untuk kinerja ini dibangun berbasis
sistem Android menggunakan ZBar
informasi Library yang memiliki fitur
museum Scanner, Bookmark, tentang
sonobudoyo Museum Sonobudoyo, dan
yogyakarta menampilkanfoto koleksi secara
3D Rotate.

Universitas Sumatera Utara


23

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan)


7 Harry Uji kinerja - Penelitian ini merupakan uji
Yuliansyah pengiriman data kinerja dalam pengiriman
secara data secara wireles dengan
wireless menggunakan modul
menggunakan ESP8266. Penelitian ini
modul ESP8266
berbasis rest menerapkan tiga metode yaitu
architecture dengan menggunakan AT-
Command, Protokol SLIP dan
NodeMCU. Pengujian
dilakukan dengan cara
mengirimkan data secara
sistematis menuju komputer
server. Kemudian data
tersebut dianalisa sehingga
dapat dihitung kecepatan
transfer data dan kehandalan
sistem.

Universitas Sumatera Utara


24

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai a nalisis dan perancangan sistem yang akan dibuat
oleh penulis. Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta
mengevaluasi bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Pada tahap analisis
akan dilakukan analisa terhadap data yang akan digunakan untuk mengetahui apakah
jenis barcode menggunakan wireless ini dapat berfungsi dengan baik. Pada tahap
perancangan, akan dibahas mengenai rangkaian arsitektur umum dan tampilan antar
muka pada Barcode Reader Wireless.

3.1 Data yang Digunakan


Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data barcode yang ada pada sebuah
produk yang diambil secara real-time melalui sebuah barcode reader yang telah
terhubung pada wireless. Adapun beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu, jenis
barcode yang digunakan dan seberapa jauh barcode reader mendeteksi code batang pada
barcode tersebut.

3.2 Arsitektur Umum


Pada bagian arsitektur umum akan dijelaskan mengenai rangkaian dalam
pengaplikasian alat menggunakan Arduino dan NodeMCU ESP 8266 serta dijelaskan
pula alur proses dari sistem yang akan di bangun pada sistem barcode reader tanpa
kabel. Adapun arsitektur umum dari rangkaian sistem yang akan dibangun ini dapat
dilihat pada Gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara


25

Gambar 3.1 Arsitektur Umum

Berikut ini adalah penjelasan prinsip kerja sistem yang ada pada Gambar 3.1
Arsitektur umum pada penelitian ini terbagi atas tiga bagian yaitu input, proses dan
output.

1. Input (Masukan)

Input data diawali pada saat barcode reader membaca data barcode yang telah discan
suatu barang. Barcode ini berbentuk garis di mana setiap masing- masing garis memiliki
ketebalan yang berbeda dan mengimplementasikan nilai yang berbeda. Alat scanner
diarahkan pada kode barcode sehingga memancarkan sinar infrared

Universitas Sumatera Utara


26

2. Proses

Sensor dari barcode reader mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem
pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang
mewakili intensitas gelombang magnetik. Lalu, setelah barcode reader membaca nilai
dari barcode tersebut, maka modul ESP8266 yang telah di program mencari sinyal
wireless dan terhubung melalui acces point dimana acces point melakukan pengaturan-
pengaturan lalu lintas jaringan yang akan di hubungkan pada komputer server.

3. Output (Keluaran)

Ouput data yang dihasilkan dari barcode reader tersebut akan di tampilkan di server
melalui alamat link yang telah ditujukkan pada koding NodeMCU sebelumnya berupa
teks informasi mengenai data barang seperti, nama barang, jenis barang, tanggal
pengiriman dan lain sebagainya.

3.3 Dataset

Data yang digunakan dalam tugas akhir saya ini adalah data yang diambil dari hasil
scanner barcode. Data barcode yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil
scanner yang dilakukan secara realtime yang memiliki ukuran dan jenis-jenis barcode
yang berbeda. Dengan menunjukkan adanya 30 sampel hasil scanner barcode yang
dibagi atas bagian bagian berikut

Tabel 3.1 Pembagian Data Pengujian Program


No Dataset Jumlah Keterangan
Data
1. Pengujian 30 sampel Sampel barcode yang digunakan
berdasarkan sampel memiliki ukuran dan jenis code
barcode satu dimensi batang yang berbeda beda. Data
sampel yang digunakan terbagi
atas 3 jenis yaitu menurut ukuran
barcode panjang, sedang dan
kecil.

Universitas Sumatera Utara


27

Tabel 3.1 Pembagian Data Pengujian Program (lanjutan)


2. Pengujian 3 sampel 3 sampel barcode dengan jenis
berdasarkan sampel panjang gagal masuk ke web
barcode satu dimensi server
panjang

3. Pengujian pada 30 sampel Sampel barcode yang


barcode berdasarkan digunakan discan untuk melihat
jarak alat scanner berapa jarak alat scanner dengan
dengan barcode barcode agar dapat terdeteksi.

3.4 Analisis Sistem yang Diusulkan


Sistem yang dirancang merupakan usulan perancangan sistem untuk memperbaiki atau
mengembangkan sistem yang sudah berjalan sebelumnya. Sistem ini memiliki peranan
yang sangat penting dalam menyediakan informasi detail data barang. Informasi tersedia
dalam sistem barcode scanner ini meliputi No, Id barang, Nama barang, Harga jual,
Jumlah, Total dan Aksi.

Perancangan sistem informasi barcode scanner ini bertujuan untuk memberikan


gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang
berjalan. Sistem yang berjalan seharusnya menginput satu per satu list barang yang akan
dikeluarkan sesuai dengan kode barang pada barcode .

Sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan alat scanner barcode yang dapat
terhubung (terkoneksi) dengan internet agar dapat menampung hasil scan dari list barang
yang dikeluarkan dan bisa langsung ditarik dalam pembuatan laporan pengeluaran
barang (outstock report). Sehingga proses pengeluaran barang atau sparepart menjadi
lebih optimal.

Universitas Sumatera Utara


28

3.5 Flowchart Sistem Menu Outsock Barang

Gambar 3.2 Flowchart sistem menu Outstock

Penjelasan ;

1. Mulai, jalankan aplikasi


2. Tampilan Form login (Masuk)
Tampilan Form Login merupakan tampilan form untuk memasukkan username dan
password agar bisa masuk ke menu utama dengan menekan tombol log in .
3. Jika username dan password salah akan muncul pesan untuk mengulang kembali
(retry) dan jika benar akan masuk ke menu selanjutnya yaitu menu utama.
4. Tampilan menu utama yang berisi : Dashboard, Data Akun pengguna, Barang,
Keranjang Penjulan dan Pembelian.
5. Jika memilih tombol back, maka aplikasi akan kembali ke menu utama, dan jika memilih
tombol barang maka barang yang akan di beli oleh costumer akan discan terlebih dahulu.
Scan barang yang telah dibeli costumer berfungsi untuk mengurangi stock barang yang
telah disediakan pada rak toko. Untuk menunjang laporan persedian barang yang akan di
pesan kembali.

Universitas Sumatera Utara


29

6. Mulai, jalankan aplikasi


7. Tampilan Form login (Masuk)
Tampilan Form Login merupakan tampilan form untuk memasukkan username dan
password agar bisa masuk ke menu utama dengan menekan tombol log in .
8. Jika username dan password salah akan muncul pesan untuk mengulang kembali
(retry) dan jika benar akan masuk ke menu selanjutnya yaitu menu utama.
9. Tampilan menu utama yang berisi : Dashboard, Data Akun pengguna, Barang,
Keranjang Penjulan dan Pembelian.
10. Jika memilih tombol back, maka aplikasi akan kembali ke menu utama, dan jika
memilih tombol barang maka barang yang akan di beli oleh costumer akan discan
terlebih dahulu. Scan barang yang telah dibeli costumer berfungsi untuk mengurangi
stock barang yang telah disediakan pada rak toko. Untuk menunjang laporan
persedian barang yang akan di pesan kembali.
11. Data hasil scan barang akan disimpang ke dalam databases berdasarkan jumlah
barang yang dikeluarkan (dibeli) oleh costumer.
12. Setelah proses scanning selesai. Maka data barcode tersebut akan terkirim ke dalam
database melalui jaringan wireless. Barang yang sudah di scan tersebut akan tampil
di layar aplikasi web penjualan online.

3.6 Konfigurasi
Pada tahap implementasi alat (media) menggunakan barcode reader untuk membaca
hasil scan pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap sinyal wifi agar
scan dapat dilakukan secara online. Untuk pengujian alat scanner dicontohkan pada toko
(swalayan) dengan membangn suatu aplikasi untuk menyimpan data barcode yang akan
discan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


30

3.7 Analisis Non Fungsional

3.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras.

Adapun berbagai perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun suatu
rangkaian tersebut diperlukan suatu PCB singel layer. Komponen-komponen pada
hardware tersebut dimodifikasi menjadi rangkaian yang lebih sederhana dan saling
terhubung agar menjadi komponen yang lebih minimalis dan kompleks.

Adaptor

Modul
ESP8266

Papan CB

Arduino UNO

Usb Host Shield

Gambar 3.3 Spesifikasi Perancangan Alat Scanner Wifi

Adapun penjelasakan komponen hardware di atas adalah sebagai berikut

3.7.2 Arduino Uno


Arduino ini merupakan jenis yang paling banyak di gunakan. Versi terakhir dari arduino
Uno adalah Arduino R3 (Revisi 3) yang digunakan untuk program, arduino yang akan
meng-koneksikan USB type A to type B

Gambar 3.4 Spesifikasi Perancangan Arduino UNO

Universitas Sumatera Utara


31

3.7.3 Modul NodeMCU V3

NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 .Pada NodeMCU ini
berfungsi mencari sinyal wifi agar alat scanner dapat digunakan secara online.

Gambar 3.5 Spesifikasi Perancangan Modul NodeMCU V3

3.7.4 USB Host Shield

USB Host Shield merupakan suatu perangkat yang memungkinkan suatu perangkat
USB dapat terhubung dengan Arduino. Dengan memasukkan source code pada sebuah
barcode scanner ke Arduino Uno yang dihubungkan melewati Arduino Host Sheild agar
program dapat tersambung pada alat scanner.

Gambar 3.6 Spesifikasi Perancangan Arduino USB Host Sheild

Universitas Sumatera Utara


32

3.7.5 Papan PCB

PCB merupakan sebuah benda yang berbentuk seperti papan tipis yang digunakan untuk
menyusun rangkaian komponen elektronik. Fungsi dari papan PCB ini adalah sebagai
Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen pada NodeMCU dan USB Host Shield.

Gambar 3.7 Spesifikasi Perancangan Papan PCB

3.7.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi


pendukung untuk menscan barcode tersebut adalah :
1) Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang di
gunakan untuk memprogram di arduino. Arduino IDE ini berguna sebagai text editor
untuk membuat, mengedit, dan juga mevalidasi kode program. Kode program yang
digunakan pada Arduino disebut dengan Arduino “sketch” atau disebut juga source
code arduino, dengan ekstensi file source code .ino

Gambar 3.8 Pemrograman Arduino IDE

Universitas Sumatera Utara


33

2) 000.WEBHOST.com
000.WEBHOST.com merupakan aplikasi online membuat tampilan web yang
bersifat open source. Yang berarti suatu aplikasi online yang digunakan untuk
hostinger pengguna web yang dapat digunakan secara gratis. Aplikasi ini memiliki
penyimpanan databases tersendiri pada platformnya. Sehingga memudahhkan
pengguna dalam mengupload data ke dalam databases tersebut. Dan penggunaan ini
bahkan bisa mengubah atau memodifikasi suatu platform pada sebuah website secara
gratis.

Gambar 3.9 Pemrograman Hosting WEB

Universitas Sumatera Utara


34

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana hasil tampilan akhir dan fungsi dari alat
Barcode Reader tersebut dengan menggunakan Wireless (wifi).

4.1 Implementasi
Pada tahap implementasi menggunakan barcode reader yang digunakan untuk
membaca hasil kode data pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap
sinyal wifi agar pengiriman kode data barcode dapat dilakukan secara online. Untuk
pengujian alat scanner dicontohkan pada toko (swalayan) dengan membangun suatu
aplikasi penjualan online untuk menampilkan data barcode yang akan discan tersebut.

4.3.1 Implementasi Perancangan Test Program pada aplikasi Arduino IDE

Implemnetasi perancangan test pemrograman pada Arduino IDE berguna untuk


mengetahui apakah test berhasil dilakukan dan pengolahan data yang telah di verifikasi
apakah sudah terbaca. Pada platform arduino akan meneruskan sinyal yang akan di baca
oleh NodeMCU untuk menangkap atau mencari sinyal wifi yang terhubung agar alat
scanner dapat mengirim data barcode ke server secara online. Adapun gambar
implementasi test pemrograman pada arduino untuk sistem yang dibangun dapat dilihat
pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Test Pemrograman Alat scanner pada aplikasi Arduino IDE

Universitas Sumatera Utara


35

4.3.2 Test Konfigurasi Upload Speed data


Pada gambar 4.2, untuk menjalankan sistem program tahapan pertama di mulai
menghubungkan kabel yang terhubung ke laptop, proses selanjutnya yaitu memilih
Upload Speed sesuai code yang tertulis. Upload speed berfungsi untuk kecepatan
mengirimkan program yang sudah dikompilasi pada arduino board.

Gambar 4.2. Konfigurasi Upload Speed

Tahapan yang kedua yaitu, menentukan port USB pada laptop yang akan di hubungkan
menggunkan kabel data. Secara otomatis pada aplikasi Arduino IDE pada menu tools
port COM diberi tanda ceklis pada port USB yang terpasang. Port berfungsi sebagai
kanal komunikasi antara software dan hardware.

Gambar 4.3 Konfigurasi Port “COM”

Universitas Sumatera Utara


36

4.3.3 Proses Upload instalasi pada Arduino


Pada tahapan gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 untuk menjalankan sistem tersebut harus
menunggu progres upload instalasi yang sedang berjalan. Jika pemrograman berhasil
maka proses instalasi menunjukkan bahwa program sudah 100%.

Gambar 4.4 Tampilan Arduino Uploading


4.3.4 Test Alat scanner Terhubung Online

Jika upload program sudah selesai, maka serial monitor menampilkan connected pada
hotspot yang terhubung dan menampilkan IP Adress seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.5 Tampilan Serial Monitor tes Arduino IDE

Universitas Sumatera Utara


37

4.3.5 Pengujian Alat barcode reader pada contoh barcode

Setelah tampilan barcode di pasang pada perangkat arduino dan Nodemcu, maka alat
scanner berbunyi menandakan alat tersebut dapat digunakan. Alat scanner akan
memancarkan sinar infrared yang diarahkan pada sebuah barcode dengan tujuan alat
scanner akan mendeteksi dan membaca kode barcode tersebut dan mengirimkannya ke
aplikasi webhost penjualan online. Percobaan yang akan di tampilkan pada gambar di
bawah ini 4.6 dan 4.7 menggunakan 2 jenis barcode yang berbeda yaitu barcode dengan
jenis satu dimensi.

Gambar 4.6 Scanner Pada Barcode Jenis satu dimensi panjang

Gambar 4.7 Scanner Pada Barcode Jenis Satu dimensi sedang

Universitas Sumatera Utara


38

4.2 Pengujian Kinerja Sistem


Pada tahap ini peneliti akan membahas masalah pengujian kinerja sistem dan
perancangan alat yang telah dibangun. Peneliti telah melakukan pengujian terhadap
berbagai jenis sampel barcode yang berbeda-beda. Pengujian kinerja sistem ini
dilakukan untuk mengetahui dari berbagai jenis sampel yang telah discanner tersebut
menunjukkan apakah jenis barcode tersebut dapat terkirim secara online berdasarkan
jenis sampel dimensi barcode, jarak alat scanner pada barcode dan berapa waktu yang
diperlukan alat scanner untuk mengirim data ke web Server. Dokumentasi percobaan
dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9. adapun hasil pengujian yang telah dilakukan
dapat diihat pada tabel 4.2

Gambar 4.8 Dokumentasi Perobaan Jenis Barcode satu Dimensi Panjang

Gambar 4.9 Dokumentasi Percobaan Barcode satu Dimensi Sedang

Universitas Sumatera Utara


39

4.3 Tampilan Aplikasi Penjualan

Adapun implementasi dari perancangan antarmuka yang telah dibangun;

4.3.1 Tampilan Login


Tampilan Login merupakan tampilan utama pada dashboard aplikasi yang akan muncul
setelah Unity Splash Screen. Dalam tampilan login ini menampilkan button login admin
(kasir) toko yang bertugas. Perancangan form ini dibuat agar hanya user yang dapat
login ke aplikasi dan mengetahui username dan password yang valid saja agar bisa
menggunakan atau mejalankan aplikasi ini agar tidak terjadi penyalahgunaan
kedepannya. Dapat dilihat pada tampilan login menu berisikan username admin
pengguna, password dan button login. Berikut ini tampilan login pada aplikasi data
penggunaan admin.

Gambar 4.10 Tampilan Login

4.3.2 Tampilan Dashboard (Main Menu)


Tampilan menu utama adalah tampilan yang akan muncul setelah kita dapat login pada
tampilan sebelumnya. Dalam tampilan main menu terdapat pilihan menu berupa button
yang dibuat untuk penggunaan aplikasi penjualan online. Tampilan main menu
berisikan beberapa button dashboard, data akun, barang, keranjang pejualan , form judul
(logo) inventory barang, dan menu log out. Pada form ini, dashboard berfungsi
meampilkan tampilan utama pada aplikasi. Data akun akan dirancang untuk proses
memasukkan data karyawan atau melihat karyawan yang bekerja di toko. Lalu, menu

Universitas Sumatera Utara


40

barang berfungsi manampung data barcode dan hasil scan barang barcode dari gudang
yang akan ditapimlkan pada aplikasi penjualan online. Keranjang penjualan berfungsi
untuk menampung data hasil scan barang hasil transaksi yang dilakukan user. Dan juga
menu logout untuk keluar dari aplikasi atau megakhiri aplikasi.

Gambar 4.11 Tampilan Dashboard (Main Menu)

4.3.3 Data Akun

Perancangan profil admin dibuat untuk menampilkan data-data karyawan yang bekerja
pada swalayan (toko) tersebut. Profil admin ini menampilkan data akun perusahaan
dan akun admin. Data akun admin seperti nama, email (username) yang digunakan
untuk login sebagai user kasir. password foto karyawan, dan aksi menggunakan button
edit dan hapus. Selain itu juga, pada tampilan profil admin dapat meambah data akun
karyawan baru yang bekerja pada toko tersebut agar dapat login atau melakukan
transaksi scan barang dengan mudah.

Gambar 4.12 Tampilan Data Akun Pengguna

Universitas Sumatera Utara


41

4.3.4 Tampilan Tambah Admin


Tampilan tambah admin berfungsi untuk memasukkan data karyawan baru yang bekerja
pada toko. Tampilan tambah admin berisi beberapa form seperti, form email
(username), password, nama Karyawan, button memilih gambar atau foto karyawan,
button simpan yang akan menyimpan data karyawan secara otomatis, dan button back
to admin berfungsi back (kembali) ke tampilan sebelumnya.

Gambar 4.13 Tampilan Tambah Admin

4.3.5 Data Akun (Perusahaan)


Data akun perusahaan berisi form penginputan data perusahaan. Berikut ini terdapat
form yang harus diisi untuk melengkapi data toko yang sedang dijalankan. Tampilan
form yang harus diisi seperti Nama perusahaan, Alamat toko swalayan, nama pemilik
swalayan, dan kota tempat swalayan di didirikan. Selain itu, data akun ini delengkapi
button simpan untuk menyimpan data akun pemilik perusahaan yang akan tersimpan di
database.

Gambar 4.14 Tampilan Data Akun Perusahaan

Universitas Sumatera Utara


42

4.3.6 Barang

Perancangan tampilan barang nantinya akan digunakan untuk proses scan barang dan
memasukkan nama data barang yang akan dijual. Akun barang ini juga akan
menampilkan nama data barang di toko penjualan. Pada form ini juga akan
menampilkan tanggal secara otomatis. Selain menampilkan tanggal secara otomatis,
beberapa tampilan field barang yang ada sebagai berikut: No, ID Barang, Nama Barang
dan button Aksi (edit, hapus, previous, next, tambah barang dan search).

Gambar 4.15 Tampilan Data Barang

4.3.7 Button Tambah Barang


Button tambah barang merupakan proses penginputan data yang dapat dilakukan secara
manual oleh storeman yang bekerja digudang dalam menginputkan data barang poduksi
yang akan dijual ke toko. Adapun beberapa form dari tambah barang yaitu Kode Barang
merupakan nomor barcode atau serial barcode yang terdapat pada suatu kemasan
produk. Nama barang merupakan nama barang produksi yang akan dimasukkan ke dala
databses penjualan. Satuan merupakan jumlah barang produksi yang telah di beli oleh
pemilik toko. Harga jual merupakan harga perkiraan perunit barang. Stock merupakan
jumlah data barang yang telah diproduksi dan sisa berapa banyak sisa hasil penjualan
barang yang telah di beli oleh konsumen.

Gambar 4.16 Tampilan Tambah Barang

Universitas Sumatera Utara


43

4.3.8 Menu Keranjang Penjualan


Pada form ini akan di rancang menu barang untuk proses scan barang (spare part) sesuai
dengan list nama barang dan juga memasukkan jumlah barang (per item) yang dibeli
oleh konsumen. Jika barcode di scan maka secara otomatis nama barang, harga jual,
jumlah dan total akan mengisi secara otomatis dan menghitung total transaksi yang akan
di bayar. Berikut ini penjelasan form dari data scan barang :
a. Id barang merupakan data barcode yang terdapat pada kode produksi suatu barang
yang telah dijelaskan pada id barang sebelumnya.
b. Nama barang merupakan nama data barang yang sesuai dengan kode produksi
(barcode) dari suatu produk.
c. Jumlah merupakan hasil dari jumlah item suatu barang yang dibeli.
d. Total merupakan sisa stock barang yang ada digudang.
e. Jumlah merupakan hasil total keseluruhan transaksi yang akan dibayar oleh
konsumen kepada kasir.

Gambar 4.17 Tampilan Keranjang Penjualan

4.4 Pengujian Alat Scanner


Pengujian dilakukan dengan cara melakukan percobaan pada alat scanner apakah alat
scanner dapat terhubung pada wireless dan dapat menscan data barang yang akan dikirim
ke databases. Percobaan tersebut dilakukan dengan cara menscan suatu data yang
terdapat barcode agar terbaca oleh alat scanner, lalu mengidentifikasi apakah data
tersebut terkirim ke web server secara otomatis. Percobaan scanner ini dilakukan secara
berulang ulang, apakah pengiriman data barcode berhasil, dan apakah pemanggilan data
barcode yang telah di scan tersebut dapat di scan secara berulang ulang untuk
perhitungan jumlah data scanner yang dilakukan oleh petugas kasir.

Universitas Sumatera Utara


44

Tabel 4.1 Pengujian Jenis Barcode Panjang


Jenis Barcode Ukuran Jenis Jarak Min Kecep Keterangan
Barcode dan Max/ atan /
Cm S

1. Barcode 1D 10 cm – 27 3s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis 0,4 cm. server online
Stabil

2 Barcode 1D 7 cm – 24 cm 3s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis 0,6 cm. server online
Stabil

3 Barcode 1D 4 cm – 5 cm 5s Terdeteksi
ukuran barcode alat scanner.
panjang dan garis2 Masuk ke
barcode kabur server online
dengan tinggi kurang stabil
garis 0,5cm

4 Barcode 1D 12 cm – 21 4s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 0,4 cm. kurang stabil

5 Barcode 1D 15 cm – 22 3s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis server online
Stabil

Universitas Sumatera Utara


45

Tabel 4.1 Pengujian Jenis Barcode Panjang (lanjutan)


6 Barcode 1D 12 cm – 18 3s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis 1,5 cm server online
Stabil

7 Barcode 1D 15 cm – 25 2s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 2,2 cm. stabil

8 Barcode 1D 7 cm – 10 cm 2s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
Masuk ke
barcode panjang server online
dan ketinggian stabil
garis

9 Barcode 1D 4 cm – 5 cm 3s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 0,5 cm. stabil

10 Barcode 1D 3 cm – 4 cm 5s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang
dan garis-garis
pada barcode Masuk ke
buram. Dan server online
ketinggian garis dan kurang
1,2 cm. stabil

Universitas Sumatera Utara


46

Tabel 4.2 Pengujian Jenis Panjang Tidak Terdeteksi Alat Scanner


1. Barcode 1D - - Tidak
dengan ukuran Terdeteksi
barcode panjang alat scanner
dan garis-garis
pada barcode Tidak
Masuk ke
buram dan server
berubah warna. Penjualan

Dan ketinggian
garis 1 cm.

2. Barcode 1D - - Tidak
dengan ukuran Terdeteksi
barcode panjang alat scanner
dan garis-garis
pada barcode Tidak Masuk
ke server
buram Penjualan

Dan ketinggian
garis 1,2 cm.

3. Barcode 1D - - Tidak
dengan ukuran Terdeteksi
barcode panjang alat scanner
dan garis-garis
pada barcode Tidak Masuk
ke server
buram dan garis Penjualan
vertikal barcode
tidak jelas

Dan ketinggian
garis 1,3 cm.

Universitas Sumatera Utara


47

Tabel 4.3 Pengujian Jenis Barcode Sedang


Jenis Barcode Ukuran Jenis Jarak Min Kecepat Keterangan
Barcode dan Max/ an / S

Cm

1. Barcode 1D 10 cm – 18 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
1,4 cm. stabil

2 Barcode 1D 8 cm – 15 cm 2s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
1,5 cm stabil

3 Barcode 1D 10 cm – 20 2s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
stabil

4 Barcode 1D 10 cm – 22 2s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
stabil

5 Barcode 1D 10 cm – 18 1,85 s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
1,3 cm stabil

Universitas Sumatera Utara


48

Tabel 4.3 Pengujian Jenis Barcode Sedang (lanjutan)


6 Barcode 1D 10 cm – 17 1s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode sedang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 1,2 cm. stabil

7 Barcode 1D 12 cm – 23 1s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan
ketinggian garis 2
cm. Masuk ke
server online
stabil

8 Barcode 1D 15 cm – 23 1s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
stabil

9 Barcode 1D 15 cm – 23 1s Terdeteksi alat


dengan ukuran cm scanner.
barcode sedang dan Masuk ke
ketinggian garis server online
stabil

10 Barcode 1D 8 cm – 15 cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang. Masuk ke
Dan ketinggian server online
garis stabil

Universitas Sumatera Utara


49

Tabel 4.4 Pengujian Jenis Barcode Kecil


Jenis Barcode Ukuran Jenis Jarak Maks Kece Keterangan
Barcode dan Min/ patan
Cm /S

1. Barcode 1D 3 cm – 5cm 4s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner. Masuk
barcode sedang
dan ketinggian ke server
garis 0,4 cm. online dan
kurang
Stabil

2 Barcode 1D 5 cm – 10 cm 4s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner. Masuk
barcode sedang ke server
dan ketinggian online stabil
garis 0,6 cm.

3 Barcode 1D 6 cm – 11cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke
garis 1 cm. server online
stabil

4 Barcode 1D 2 cm – 4 cm 4s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke
garis 1 cm server online
kurang stabil

5 Barcode 1D 10 cm – 15 cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke
garis0,4 cm. server online
kurang stabil

Universitas Sumatera Utara


50

Tabel 4.4 Pengujian Jenis Barcode Kecil (lanjutan)


6 Barcode 1D 2 cm – 5 cm 5s Terdeteksi alat
dengan ukuran scanner.
barcode sedang Masuk ke
dan ketinggian server online
kurang stabil
garis 0, 5 cm.

7 Barcode 1D 5 cm – 11 cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke server
garis 0,8 cm. online
Stabil

8 Barcode 1D 2 cm – 3 cm 5s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang Masuk ke
server online
dan ketinggian
kurang stabil
garis 0,2

9 Barcode 1D 3 cm – 10 cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke
garis 0, 3 cm server online
stabil

10 Barcode 1D 5 cm – 11 cm 3s Terdeteksi alat


dengan ukuran scanner.
barcode sedang
dan ketinggian Masuk ke server
garis 0,5 cm. online
Stabil

Universitas Sumatera Utara


51

4.5 Analisa Data Barcode yang Sudah Diuji


Analisa uji coba barcode berdasarkan pada jenis -jenis barcode pada tabel di atas
menunjukkan alat scanner ini hanya dapat membaca barcode dengan jenis 1 dimensi.
Sebelum barcode discanner, maka data barcode tersebut sudah tersimpan didalam
database. Lalu alat secaner dapat di uji coba dengan mengaktifkan perangkat arduino
dan modul NodeMCU yang berperan dalam menangkap sinyal wireless.
Dapat dilihat tabel 4.1 Pengujian jenis barcode panjang menggunakan 10 jenis
barcode yang berbeda-beda yang dilihat dari ketinggian jenis barcode dan dilihat apakah
barcode tersebut buram atau tidak. Pada tabel 4.1 ada 2 jenis barcode buram yang telah
diuji coba oleh penulis. Dan hasilnya menunjukkan data barcode jenis panjang rata-rata
data barcode masuk ke server secara stabil. Kecuali data barcode yang sedikit buram
menunjukkan data barcode berhasil masuk tetapi kurang stabil. Jarak antara alat scanner
dengan barcode berbeda- beda minimal jaraknya yaitu 3 cm untuk barcode dengan jenis
buram dan maksimal dengan jarak 27 cm untuk barcode jenis terang. Dengan kecepatan
masuknya data scanner barcode ke server yaitu paling cepat yaitu 2 s dan yang paling
lama 5 s.
Dapat dilihat pada tabel 4.2 Pengujian jenis barcode dengan kode panjang ada 3
jenis sampel yang berbeda. Seperti barcode dengan jenis panjang tetapi garis- garis pada
barcode terlihat buram dan berubah warna dan terlihat warna pada kartu barcode telah
berubah. Menunjukkan data barcode tersebut tidak dapat terdeteksi atau terbaca oleh
alat barcode reader sehingga data barcode tidak masuk ke web server penjualan online.
Dapat dilihat tabel 4.3 Pengujian jenis barcode sedang ini menggunakan 10 jenis
sampel barcode yang sama ukurannya. Dan hasilnya menunjukkan data barcode sedang
ini masuk ke server dan pengiriman data stabil. Jarak antara alat scanner dengan barcode
berbeda-beda dengan minimal jarak yaitu 8 cm dan maksimal dengan jarak 23 cm.
Dengan kecepatan masuknya data scanner barcode ke server yaitu paling cepat 1 s dan
yang paling lama 3 s.

Universitas Sumatera Utara


52

Dapat dilihat pada tabel 4.4 Pengujian jenis barcode kecil menggunakan 10 jenis sampel
barcode yang berbeda ukurannya dilihat dari ketinggian dari barcode tersebut. Hasil
analisa tersebut yaitu menunjukkan data barcode jenis kecil masuk ke server secara
stabil, tetapi ada yang kurang stabil. Jarak antara alat scanner dengan barcode minimal
yaitu 2 cm berdasarkan ketinggian barcode 0,2 cm. Dan maksimal dengan jarak 15 cm
dengan ketinggian 1 cm. Dengan kecepatan masukknya data barcode ke server paling
cepat 3 s dan yang paling lama 5 s.
Adapun nilai hasil persentasi dari sampel barcode di atas adalah sebagai berikut
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
Persentasi Nilai = X 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

30
= X100
3
= 90,909 %

4.6 Hasil Data Gambar


Berikut ini merupakan hasil data barcode yang menunjukkan data hasil scanner wireless
ini dapat mengirim data ke web server secara online.

Gambar 4.18 Tampilan Data yang Berhasil Masuk ke Server Penjualan

Universitas Sumatera Utara


53

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan mengenai hasil perancangan
Hardware Barcode Reader dan webServer penjualan online yang telah selesai
dikerjakan oleh penulis. Di bab ini penulis juga akan menyampaikan beberapa saran
guna mempermudah penelitian lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan tahap implementasi dan menguji sistem, maka diperoleh beberapa
kesimpulan yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu :

1. Pengembangan alat barcode reader yang terhubung dengan wireless telah diuji
dan berhasil mengirimkan data barcode ke web server keranjang penjualan
secara online.

2. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan sebanyak 33 sampel dengan jenis


barcode yang berbeda-beda, maka dapat disimpulkan :
Jenis barcode dengan code panjang dapat terdeteksi dan masuk ke server
dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 3 - 27cm dengan kecepatan
pengiriman data 2 - 5 second. Jenis barcode dengan code sedang dapat
terdeteksi dan masuk ke server dengan stabil, dengan jarak antara alat scanner
dan barcode yaitu 8 - 23 cm dengan kecepatan 1 - 3 second. Jenis barcode
dengan jenis code kecil terdeteksi dan kurang stabil dengan jarak antara alat
scanner dengan barcode yaitu 2 - 15 cm dengan kecepatan pengiriman data
yaitu 3 - 5 second. Yang terkahir jenis barcode dengan kode panjang tetapi
garis-garis vertikal pada code tersebut buram dengan hasil keterangan
terdeteksi tetapi tidak stabil dengan jarak antar barcode dengan scanner yaitu
4-10 cm dengan kecepatan pengiriman data 4 second. Dengan nilai hasil
persentasi dari sampel barcode seluruhnya 90,909%.

Universitas Sumatera Utara


54

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah :

• Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menggunakan alat scanner barcode


dapat membaca data dalam bentuk 2 dimensi.
• Pembangunan aplikasi dapat dirancang melalui smartphone. Agar setiap
transaksi yang dilakukan dapat dilihat melalui aplikasi smartphonr tanpa
harus memberikan struk hasil transaksi yang telah dilakukan.
• Selain itu juga perancangan hadware module scanner dapat dibuat lebih
fleksibel menjadi 1 modul yang tertanam pada alat scanner (include
Arduino, NodeMCU, USB Host dan Arduino).

Universitas Sumatera Utara


55

DAFTAR PUSTAKA

Armansyah, A., Hidayatulloh, S., & Herliana, A. (2018). Perancangan dan Pembuatan
Alat Scanner 3D Menggunakan Sensor Kinect XBox 360. Jurnal Informatika
Vol.V, 128-136.

Artanto, D. (2012). Interaksi Arduino dan LabVIEW. PT Elex Media Komputindo, 151.

Atmojo, B. T., Sulistyanti, S. R., & Nasrullah, E. (2013). Model Sistem Kendali Pintu
Otomatis Menggunakan Barcode Berbasis PC. ELECTRICIAN – Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro Volume 7, No. 2,, 48-55.

Candra, R., Bunyamin, H., & Damiri, D. D. (2014). Pengembangan erangkat Lunak
Pengolahan Data Makanan Karyawan Berbasis Barcode Scanner. Jurnal
Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, 1-9.

Candra, R., Bunyamin, H., & Damiri, D. D. (2014). Pengembangan Perangkat Lunak
Pengolaan Data Makanan Karyawan Berbasis Barcode Scanner. Jurnal
Algoritma Sekolahh Tinggi Teknologi Garut, 1-9.

Djuandi, F. (2018, November 11). Pengenalan Arduino. From


http://www.tokobuku.com/doc/Arduino-Pengenalan.pdf

Ichwan, M., Husada, M. G., & Rasyid, M. I. (2013). Pembangunan Prototipe Sistem
Pengendalian Peralatan Listrik pada Platform Android. Jurnal Informatika,
No.1, Vol 4, ISSN: 2087-5266 , 13-25.

Ripmiatin, E., & Aliviani, R. (2012). Sistem Otomatis Perpustakaan dengan Barcode
SLTPI AL Azhar 8, Kemang Pratama. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi, Vol.1, No.3, 134-139.

Riswandha, M. N. (2013). Implementasi Bardoce Reader Guna Menghindari Mix UP


Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0. Jurnal Monitor. Vol. 2, No. 2, 27-36.

Siburian, S. (2017). Implementasi IOT Mengontrol LED Berbasis WEB. Universitas


Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


56

Siruali, N. (2011). Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Otentifikasi Produk


Melalui Barcode. Jurnal Teknologi, 851-858.

Subaeki, B., & Jauhari, M. R. (2016). Aplikasi Info Halal Menggunakan Barcode
Scanner Untuk Smartphone Android. Journal Informatika, Vol. III, 117.

Sugiantoro, B., & Hasan, F. (2015). Pengembangan QR Code Scanner Berbasis Android
Untuk Sistem Informasi Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Telematika, 134-
145.

Youllia, & Indrawaty. (2001). Sebuah Gagasan Penggunaan Sistem Pengkodean Baris
(Barcode) Sebagai Kunci Pendeteksi Uang Secara Otomatis. Jakarta.

Yuliansyah, H. (2016). Uji Kinerja Pengiriman Data Secara Wireless Menggunakan


Modul ESP8266 Berbasis Rest Architecture. Electrician-Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Electro, 69-77.

Universitas Sumatera Utara


57

Universitas Sumatera Utara


58

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai