2019
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16148
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG
KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN
MODUL WIFI ESP8266
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana
Teknologi Informasi
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi. Penulisan skripsi ini tidak akan
selesai tanpa adanya doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Pertama, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga penulis,
Ayahanda Aris Sutrisno, Ibunda Rosdiana, Mbak Rizky Trisnasari, Adik Triarina
Trisnasari, Mas Bagus Wulandara, dan Keponakan saya Al Hafiz Erlangga Sutrino
dan Rahsya Gusfahrienza, beserta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan, motivasi, serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Seniman,S.Kom,M.Kom
selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ainul Hizriadi,S.Kom,M.Sc selaku Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
dalam penelitian serta penulisan skripsi ini.
3. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1
Teknologi Informasi, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi, dan seluruh dosen serta staff pegawai di lingkungan Program
Studi S1 Teknologi Informasi, yang telah membantu dan membimbing penulis
selama masa perkuliahan.
4. Terimakah penulis ucapkan kepada Samuel Yabes N, yang selalu memberikan
dukungan dan semangat serta pengarahan yang sanga berarti serta membantu
dalam penulisan skripsi hingga selesai.
5. Terimakasih kepada sahabat saya Widya Putri Amalia , Rizka Zanury dan Dian
Pratiwi yang selalu menasehati, membantu penulis dan selalu ada disaat saya
kesulitan dalam mengerjakan.
6. Terimakah kepada anak TRIPPO Samuel Yabes Nainggolan, Desi Putri Sari,
Almira, Wika Anugrah, Budi Prasetya dan Wiro Tirta Habisi yang mendukung
saya untuk lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi dan semoga segera
menyusul menjadi sarjana.
7. Teman-teman Kom C, serta rekan Teknologi Informasi USU angkatan 2014.
8. Semua dosen, staff dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi serta Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang tidak dapat saya sebutkan satu-
persatu.
9. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat
penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata saya ucapkan terima kasih
ABSTRAK
Penginputan suatu kode barcode yang dilakukan secara manual saat ini kurang praktis
untuk dilakukan. Selain proses penginputan memakan waktu yang lama dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan penginputan data. Adanya berbagai jenis
penggunaan alat scanner yang sering digunakan terdapat berbagai jenis seperti kabel
(wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi peggunaan alternatif lain dalam pengiriman
data dapat dilakukan dengan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan
kecepatan pengiriman data yang lebih cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan kode pada suatu barcode menggunakan alat scanner yang sudah
terpasang oleh modul Node MCU, yang bertujuan untuk menangkap sinyal wifi dan
mengirim data kode barcode dengan sistem Wireless.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan nilai rata-rata dari output yang
sudah ditampilkan oleh sistem menggunkan berbagai jenis barcode dengan jenis 1D
sebanyak 30 sampel yang berbeda-beda. Jenis barcode dengan code panjang dapat
terdeteksi dan masuk ke server dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 3-
27cm dengan kecepatan pengiriman data 2-5 second. Jenis barcode dengan code sedang
dapat terdeteksi dan masuk ke server dengan stabil, dengan jarak antara alat scanner dan
barcode yaitu 8-23 cm dengan kecepatan 1-3 second. Jenis barcode dengan kode kecil
terdeteksi dan kurang stabil dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 2-15 cm
dengan kecepatan pengiriman data yaitu 3-5 second. Yang terkahir jenis barcode dengan
kode panjang tetapi garis-garis vertikal pada code tersebut buram dengan hasil
keterangan terdeteksi tetapi tidak stabil dengan jarak antar barcode dengan scanner yaitu
4-10 cm dengan kecepatan pengiriman data 4 second. Adapun barcode jenis panjang
dengan garis-garis code nya buram dan tidak jelas. terdeteksi oleh alat scanner dan tidak
masuk ke server web penjualan online. Dengan menunjukkan nilai hasil persentasi dari
sampel barcode yaitu sebesar 90,909%.
Kata kunci : barcode, dimensi, kode, NodeMCU ESP8266, Wireless, Scanner, second
ABSTRACT
The input of a barcode code that is done manually is currently less practical to do.
Besides the input process takes a long time can cause data input errors. There are various
types of use of scanner tools that are often used there are various types such as cable
(wired), Bluetooth and laser. However, other alternatives in data transmission can be
done with wireless media with more practical advantages and faster data transfer speeds.
This research aims to design a tool used to move the code on a barcode using a scanner
tool that is installed by the Node MCU module, which aims to capture the WiFi signal
and send the barcode data with Wireless System.
The results of the study showed the average value of output that has been displayed by
the system using various types of barcode with the type of 1D as many as 30 different
samples. Type of barcode with long code can be detected and entered into server with
distance between scanner and barcode tool is 3- 27cm with data delivery speed of 2-5
second. Type of barcode with moderate code can be detected and entered to the server
stably, with the distance between scanner and barcode tool is 8-23 cm with speed 1-3
second. Barcode type with small code detected and less stable with distance between
scanner and barcode is 2-15 cm with data delivery speed of 3-5 second. The last type of
barcode with a long code but vertical lines in the code is blurred with the result of the
description detected but unstable with the distance between the barcode with the scanner
is 4-10 cm with data delivery speed 4 second. As for the long barcode type with the lines
of the code is blurred and unclear. Detected by the scanner tool and not logged on to the
online sales Web server. By showing the percentage result of the Barcode sample is
90.909%.
DAFTAR ISI
Persetujuan i
Pernyataan ii
Ucapan Terima Kasih iii
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
2.7 Mikrokontroller 16
2.8 USB Host Sheild 17
2.9 Penelitian Terdahulu 18
Daftar Pustaka 55
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pengembangan
Alat Barcode Reader dan penerapannya pada suatu aplikasi kasir toko penjualan secara
Online. Adapun beberapa pokok pembahasan dari tugas akhir saya yaitu, latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan
tugas akhir.
Lalu penelitian lainnya oleh Subaeki dan Jauhari (2016) mengembangkan sebuah
alat barcode dengan judul “Aplikasi Info Halal Menggunakan Barcode Scanner Untuk
Smartphone Android”. Aplikasi pada Barcode scanner dapat dibaca oleh pemindai optik
yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat
lunak khusus dengan menggunakan barcode 2D (dimensi).
Biasanya penggunaan alat barcode scanner yang sering digunakan saat ini
terdapat berbagai jenis berupa kabel (wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi
penggunaan alternatif lain dalam pengiriman data dapat dilakukan dengan
menggunakan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan kecepatan pengiriman
data yang tinggi. Penggunaan barcode reader wireless ini merupakan jenis barcode tanpa
kabel yang menggunakan media dengan sistem online, yang
berarti barcode reader dapat terhubung pada wireless sehingga pada saat melakukan
scan barcode, hasil scanner akan langsung ditransmitkan ke komputer. Dengan begitu,
pengiriman data diharapkan dapat dilakukan secara praktis dan dapat meningkatkan
kecepatan dalam pengiriman data.
Dengan adanya latar belakang diatas, maka penulis akan merancang sebuah alat
(hardware) sebagai media yang akan mengirimkan data dengan media tanpa kabel
(wireless) menggunakan Arduino dan NodeMCU ESP8266 sebagai modul perangkat
wifi dan antarmuka web yang tertanam pada perangkat barcode reader dengan
mengangkat judul “Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi
Tanpa Kabel(WIFI) Dengan Menggunakan Arduino dan Modul WIFI ESP8266 “
Untuk membatasi cakupan permasalahan yang akan dibahas dalam studi ini, penulis
membuat batasan :
1. Pengiriman data dengan menggunakan media wireless dapat dilakukan dengan
modul ESP8266 yang mendukung protokol SLIP.
2. Ketika data barcode melalui tahap proses pengiriman data ke web, maka harus
reload kembali untuk menunjukkan hasil dari data barcode tersebut untuk
menampilkan data yang telah discan tersebut menggunakan barcode reader.
3. Barcode reader ini hanya dapat membaca barcode dengan model satu D (dimensi)
4. Apliksi pengiriman data ini ditujukan untuk toko kasir penjualan online.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem barcode reader jenis satu
dimensi. Dengan menggunakan alat barcode reader wireless yang mengirim data
barcode ke toko kasir penjualan secara online.
1. Pembaca dapat mengetahui cara kerja alat barcode reader menggunakan sistem
tanpa kabel (menggunakan wireless) untuk mengirimkan informasi data secara
akurat.
2. Kecepatan dalam menghasilkan data dengan alat barcode reader tanpa kabel
(wireless) akan menghemat banyak waktu bagi pengguna.
3. Meminimalisir kesalahan pengguna dalam penginputan data barcode yang
dilakukan secara manual.
4. Menjadi referensi untuk penelitian dan pengembangan teknologi selanjutnya.
1) Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dalam rangka proses pencarian beberapa sumber yang akan
menjadi referensi yang berkaitan dengan judul yang telah ditentukan yaitu
“Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi Tanpa Kabel (Wifi)
dengan menggunakan Arduino dna Modul Node MCU ESP8266”.
2) Analisis Permasalahan
Pada tahap ini akan dilakukan analisis dari studi literatur terhadap perlengkapan
yang dibutuhkan penulis dalam pembangunan barcode reader dan aplikasi data
scanner dari segi hardware, software, teknik dan data yang dibutuhkan.
3) Perancangan
4) Implementasi
Hasil implementasi merupakan hasil dari model pengujian pada barcode reader yang
telah dibuat dengan menguji, apakah alat scanner tersebut dapat di gunakan dan
lebih memudahkan pengguna dalam melakukan suatu pekerjaan.
Tahap ini dilakukan dengan meng-evaluasi serta analisis terhadap barcode reader
dapat terhubung dengan wireless dan berfungsi dengan baik. Penarikan kesimpulan
merupakan tahap akhir sebelum membuat laporan hasil penelitian dengan tujuan
menyimpulkan hasil dari sumber pengamatan yang dilakukan apakah berhasil dan
berfungsi dengan baik.
Pada tahap ini dilakukan dokumentasi dan penyusunan laporan hasil evaluasi yang
telah didapatkan. Dokumentasi dan laporan berisi penyusunan penulisan dan tahap-
tahap dalam membangun penelitian ini.
Sistematika penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini akan membahas hal yang menjadi latar belakang penelitian yang akan
dilakukan. Beberapa bagian tambahan lainnya pada pendahuluan yaitu, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metodologi.
Bab ini akan membahas teori-teori yang diperlukan untuk menjelaskan kembali
permasalahan yang telah dihasilkan. Penulisan landasan teori pada bab ini berhubungan
dengan alat barcode reader dan NodeMCU ESP8266 yang akan digunakan.
Bab ini berisi mengenai pembahasan mengenai analisis perangkat keras (hardware)
yang akan digunakan dan bagaimana perancangan alat barcode reader tersebut
dilakukan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, hasil dari pengujian yang telah
dilakukan akan dijelaskan kembali berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada bab
selanjutnya.
Bab ini akan membahas tentang implentasi dan penerapan alat barcode reader yang telah
telah dirancang pada bab 3 sebelumnya. Selain itu hasil pengujian barcode reader akan
memberikan gambaran sampel barcode yang akan diujikan.
Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab
3, serta hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab 4 sebelumnya. Bagian akhir pada
bab ini akan berisi saran-saran yang telah diajukan untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.
Daftar Pustaka
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab kedua dari penelitian ini akan membahas mengenai teori-teori pendukung dari
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan barcode reader dan penerapannya.
2.1 Barcode
Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.
Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan jarak garis
paralel dan dapat disebut sebagai kode batang satu dimensi. (Yollia & Indriwaty, 2001).
Umumnya, barcode menyimpan data dalam bentuk garis cetak paralel yang tebal dan
terpisah. Namun terdapat juga dalam bentuk pola titik, lingkaran konsentris dan sandi
yang disembunyikan di dalam gambar tersebut.
Barcode yang terdiri dari garis hitam dan putih memiliki nilai seperti, garis hitam
mempresentasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Ruang putih diantara garis-
garis hitam ini juga merupakan bagian dari kode. Pada barcode juga terdapat perbedaan
ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis :1 Garis”, yang sedang “2 garis”, yang
lebih tebal “3 garis” dan yang paling tebal “4 garis”.
b. Code 128 adalah suatu barcode alphanumeric (Full ASCII) yang memiliki
kerapatan (density) sangat tinggi. Penggunaan barcode jenis ini dapat digunakan
pada sistem shiping dan warehouse management (pengaturan maskapai
pelayaran dan pengolahan gudang).
d. UPC (Universal Product Code) adalah sebuah barcode numeric dan memiliki
panjang baris yang tetap (fixed). Code ini hanya untuk angka (0-9) namun
barcode harus memiliki panjang tepat 11 atau 12 digit
Barcode scanner merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membaca kode- kode
berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan barcode). Pada dasarnya ada 3 bagian
fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu sistem pencahayaan, sensor (konverter)
dan decoder.
Barcode scanner bekerja mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor
dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan
menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi. Konverter merubah
sinyal analog ke sinyal digital yang dikirim ke decoder. Lalu, decoder
mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi
matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya dengan komputer.
2.4 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan
dari writing platform, di rancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. (Ichwan, et al. 2013). Arduino ini merupakan sebuah perangkat yang
open source sehingga tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul
pendukung (hadware support modules) yang di gunakan pada mikrokontroler. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada
software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk
seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek
atau lingkungan yang interaktif (Artanto, 2012).
1. Arduino UNO
Arduino ini merupakan jenis yang paling banyak di gunakan. Versi terakhir dari
arduino Uno adalah Arduino R3 (Revisi 3, menggunakan ATMEGA328 sebagai
mikrokontroler. Untuk program, arduino ini menggunakan koneksi USB type A to
type B.
2. Arduino Due
Arduino ini sistemnya tidak menggunakan ATMEGA, melainkan sebuah chip
yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin
input analog. Untuk programnya menggunakan Micro USB yang biasanya
terdapat pada handphone.
3. Arduino Mega
Arduino ini juga menggunakan USB type A to B untuk pemrogramannya. Yang
membedakan arduino ini dengan yang lainnya yaitu Chip yang lebih tinggi dari
ATMEGA2560 dan dilengkapi pin digital, pin analog, port serial dan
sebagainya.
2) USB
Berfungsi untuk membuat program terhubung dari komputer ke dalam papan board.
Melakukan komunikasi serial antara papan dengan komputer.
3) Sambungan SV1
Sambungan atau jumper digunakan untuk memilih sumber daya dari papan, apakah
sumber daya itu eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan
lagi pada Arduino karena pemilihan Sumber daya dapat silakukan secaraotomatis.
Kristal ini dianggap menjadi bagian terpenting pada komponen karena dapat
menghasilkan detak-detak dengan kisaran detak 16juta kali perdetik (16MHz) yang
dikirim kepada microcontroller agar dapat melakukan sebuah operasi untuk setiap
detak nya.
5) Tombol Reset S1
Digunakan untuk mereset papan board sehingga program akan dapat diulang dari
awal. Tombol ini tidak digunakan untuk menghapus data (program) atau
mengasingkan isi pada microkontoler. Tetapi untuk mengulang jalnnya suatu
program dari awal.
7) Ic 1 – Mikrokontroler Atmega
Memiliki bagian utama dari papan arduino yang di dalamnya terdapat CPU, TOM
dan RAM
Bertujuan untuk mensuplai dengan sumber daya eksternal yang diberikan tegangan
DC antara 9-12 V.
Pin ini berfungsi sebagai pembaca tegangan yag dihasilkan dari sensor analog,
contohnya pada sensor suhu. Nilai dari input ini antar 0-1023 yang memiliki
ketegangan 0-5V. Pada papan arduino terdapat sebuah Led kecil yang terhubung ke
pin Digital no 13. Lampu LED ini digunakan sebagai output pada saat pengujian
suatu program sebagai penanda dari jalannya sebuah program tersebut.
(Sumber : https://www.arduino.cc )
2.7 Mikrokontroller
Mikrokontroller merupakan suatu chip berupa Integrared Circuit (IC) yang dapat
menerima sinyal input, mengelolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan
program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroller berasal dari sensor
yang merupakan informasi dari lingkungan.
Sinyal ouput yang ditunjukkan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke
lingkungan. Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika
dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini
telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya
berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa
mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada
orde byte/Kbyte.
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial
synchounous dengan kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak
mikrokontroler, termasukpada Arduino.
Adapun berikut ini penjelasan untuk 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai berikut.
a) MOSI (Master Output Serial Input)
Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MOSI digunakan sebagai pin
output, tetapi jika digunakan sebagai slave, maka pin MOSI tersebut berfungsi
sebagai pin input.
Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MISO sebagai pin input, tetapi
jika digunakan sebagai slave, maka pin MISO tersebut berfungsi sebagai pin
output.
c) SCK (Serial Clock)
Berfungsi sebagai clock data. Dimana pin SCK dari master akan memberikan
clock ke pin SCK slave, guna menyelaraskan komunikasi antar kedua perangkat
tersebut. Selain tiga jalur tersebut, terdapat pula SS (Slave Select) yang digunakan
untuk memilih perangkat slave mana yang akan digunakan, tentu saja bila lebih
dari satu slave. Sebuah perangkat master dapat memberikan perintah pada beberapa
perangkat slave.
Pada tahun lainnya penelitian dilakukan (Atmojo et al. 2012) yang berjudul model
sistem kendali pintu otomatis menggunakan barcode berbasis PC pada gerbang
laboratorium teknik elektro Unila. Membahas pengembangan model pintu otomatis
menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka pintu.
Dengan menggunakan scanner barcode sebagai sensor untuk membaca barcode dan
mikrokontroler ATMEGA 8535 sebagai motor servo. Data di kirim melalui MS.Acess
sebagai manajemen database. Model pada sistem ini menggunakan barcode berbasis PC
yang menangani permasalahan izin pengguna laboratorium diluar jam kerja. pintu
otomatis menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka
pintu. Dengan menggunakan scanner barcode sebagai sensor untuk membaca barcode
dan mikrokontroler ATMEGA 8535.
Pada penelitian lain yaitu Riswandha (2012) yang berjudul Implementasi barcode
reader guna mengindari mix-up dengan menggunakan Visual Basic 6.0. dengan
memanfaatkan sistem teknologi barcode yang di hubungkan dengan port USB dan
mesin conveyor yang dihubungkan dengan port parallel pada computer yang nantinya
dibantu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat
diimplementasikan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mengontrol bahan kemasan
agar tidak terjadi mix up atau campuran pada bahan kemasan.
BAB 3
Pada bab ini akan dibahas mengenai a nalisis dan perancangan sistem yang akan dibuat
oleh penulis. Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta
mengevaluasi bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Pada tahap analisis
akan dilakukan analisa terhadap data yang akan digunakan untuk mengetahui apakah
jenis barcode menggunakan wireless ini dapat berfungsi dengan baik. Pada tahap
perancangan, akan dibahas mengenai rangkaian arsitektur umum dan tampilan antar
muka pada Barcode Reader Wireless.
Berikut ini adalah penjelasan prinsip kerja sistem yang ada pada Gambar 3.1
Arsitektur umum pada penelitian ini terbagi atas tiga bagian yaitu input, proses dan
output.
1. Input (Masukan)
Input data diawali pada saat barcode reader membaca data barcode yang telah discan
suatu barang. Barcode ini berbentuk garis di mana setiap masing- masing garis memiliki
ketebalan yang berbeda dan mengimplementasikan nilai yang berbeda. Alat scanner
diarahkan pada kode barcode sehingga memancarkan sinar infrared
2. Proses
Sensor dari barcode reader mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem
pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang
mewakili intensitas gelombang magnetik. Lalu, setelah barcode reader membaca nilai
dari barcode tersebut, maka modul ESP8266 yang telah di program mencari sinyal
wireless dan terhubung melalui acces point dimana acces point melakukan pengaturan-
pengaturan lalu lintas jaringan yang akan di hubungkan pada komputer server.
3. Output (Keluaran)
Ouput data yang dihasilkan dari barcode reader tersebut akan di tampilkan di server
melalui alamat link yang telah ditujukkan pada koding NodeMCU sebelumnya berupa
teks informasi mengenai data barang seperti, nama barang, jenis barang, tanggal
pengiriman dan lain sebagainya.
3.3 Dataset
Data yang digunakan dalam tugas akhir saya ini adalah data yang diambil dari hasil
scanner barcode. Data barcode yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil
scanner yang dilakukan secara realtime yang memiliki ukuran dan jenis-jenis barcode
yang berbeda. Dengan menunjukkan adanya 30 sampel hasil scanner barcode yang
dibagi atas bagian bagian berikut
Sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan alat scanner barcode yang dapat
terhubung (terkoneksi) dengan internet agar dapat menampung hasil scan dari list barang
yang dikeluarkan dan bisa langsung ditarik dalam pembuatan laporan pengeluaran
barang (outstock report). Sehingga proses pengeluaran barang atau sparepart menjadi
lebih optimal.
Penjelasan ;
3.6 Konfigurasi
Pada tahap implementasi alat (media) menggunakan barcode reader untuk membaca
hasil scan pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap sinyal wifi agar
scan dapat dilakukan secara online. Untuk pengujian alat scanner dicontohkan pada toko
(swalayan) dengan membangn suatu aplikasi untuk menyimpan data barcode yang akan
discan tersebut.
Adapun berbagai perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun suatu
rangkaian tersebut diperlukan suatu PCB singel layer. Komponen-komponen pada
hardware tersebut dimodifikasi menjadi rangkaian yang lebih sederhana dan saling
terhubung agar menjadi komponen yang lebih minimalis dan kompleks.
Adaptor
Modul
ESP8266
Papan CB
Arduino UNO
NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 .Pada NodeMCU ini
berfungsi mencari sinyal wifi agar alat scanner dapat digunakan secara online.
USB Host Shield merupakan suatu perangkat yang memungkinkan suatu perangkat
USB dapat terhubung dengan Arduino. Dengan memasukkan source code pada sebuah
barcode scanner ke Arduino Uno yang dihubungkan melewati Arduino Host Sheild agar
program dapat tersambung pada alat scanner.
PCB merupakan sebuah benda yang berbentuk seperti papan tipis yang digunakan untuk
menyusun rangkaian komponen elektronik. Fungsi dari papan PCB ini adalah sebagai
Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen pada NodeMCU dan USB Host Shield.
2) 000.WEBHOST.com
000.WEBHOST.com merupakan aplikasi online membuat tampilan web yang
bersifat open source. Yang berarti suatu aplikasi online yang digunakan untuk
hostinger pengguna web yang dapat digunakan secara gratis. Aplikasi ini memiliki
penyimpanan databases tersendiri pada platformnya. Sehingga memudahhkan
pengguna dalam mengupload data ke dalam databases tersebut. Dan penggunaan ini
bahkan bisa mengubah atau memodifikasi suatu platform pada sebuah website secara
gratis.
BAB 4
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana hasil tampilan akhir dan fungsi dari alat
Barcode Reader tersebut dengan menggunakan Wireless (wifi).
4.1 Implementasi
Pada tahap implementasi menggunakan barcode reader yang digunakan untuk
membaca hasil kode data pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap
sinyal wifi agar pengiriman kode data barcode dapat dilakukan secara online. Untuk
pengujian alat scanner dicontohkan pada toko (swalayan) dengan membangun suatu
aplikasi penjualan online untuk menampilkan data barcode yang akan discan tersebut.
Gambar 4.1 Test Pemrograman Alat scanner pada aplikasi Arduino IDE
Tahapan yang kedua yaitu, menentukan port USB pada laptop yang akan di hubungkan
menggunkan kabel data. Secara otomatis pada aplikasi Arduino IDE pada menu tools
port COM diberi tanda ceklis pada port USB yang terpasang. Port berfungsi sebagai
kanal komunikasi antara software dan hardware.
Jika upload program sudah selesai, maka serial monitor menampilkan connected pada
hotspot yang terhubung dan menampilkan IP Adress seperti gambar di bawah ini.
Setelah tampilan barcode di pasang pada perangkat arduino dan Nodemcu, maka alat
scanner berbunyi menandakan alat tersebut dapat digunakan. Alat scanner akan
memancarkan sinar infrared yang diarahkan pada sebuah barcode dengan tujuan alat
scanner akan mendeteksi dan membaca kode barcode tersebut dan mengirimkannya ke
aplikasi webhost penjualan online. Percobaan yang akan di tampilkan pada gambar di
bawah ini 4.6 dan 4.7 menggunakan 2 jenis barcode yang berbeda yaitu barcode dengan
jenis satu dimensi.
barang berfungsi manampung data barcode dan hasil scan barang barcode dari gudang
yang akan ditapimlkan pada aplikasi penjualan online. Keranjang penjualan berfungsi
untuk menampung data hasil scan barang hasil transaksi yang dilakukan user. Dan juga
menu logout untuk keluar dari aplikasi atau megakhiri aplikasi.
Perancangan profil admin dibuat untuk menampilkan data-data karyawan yang bekerja
pada swalayan (toko) tersebut. Profil admin ini menampilkan data akun perusahaan
dan akun admin. Data akun admin seperti nama, email (username) yang digunakan
untuk login sebagai user kasir. password foto karyawan, dan aksi menggunakan button
edit dan hapus. Selain itu juga, pada tampilan profil admin dapat meambah data akun
karyawan baru yang bekerja pada toko tersebut agar dapat login atau melakukan
transaksi scan barang dengan mudah.
4.3.6 Barang
Perancangan tampilan barang nantinya akan digunakan untuk proses scan barang dan
memasukkan nama data barang yang akan dijual. Akun barang ini juga akan
menampilkan nama data barang di toko penjualan. Pada form ini juga akan
menampilkan tanggal secara otomatis. Selain menampilkan tanggal secara otomatis,
beberapa tampilan field barang yang ada sebagai berikut: No, ID Barang, Nama Barang
dan button Aksi (edit, hapus, previous, next, tambah barang dan search).
1. Barcode 1D 10 cm – 27 3s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis 0,4 cm. server online
Stabil
2 Barcode 1D 7 cm – 24 cm 3s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis 0,6 cm. server online
Stabil
3 Barcode 1D 4 cm – 5 cm 5s Terdeteksi
ukuran barcode alat scanner.
panjang dan garis2 Masuk ke
barcode kabur server online
dengan tinggi kurang stabil
garis 0,5cm
4 Barcode 1D 12 cm – 21 4s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 0,4 cm. kurang stabil
5 Barcode 1D 15 cm – 22 3s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang
dan ketinggian Masuk ke
garis server online
Stabil
7 Barcode 1D 15 cm – 25 2s Terdeteksi
dengan ukuran cm alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 2,2 cm. stabil
8 Barcode 1D 7 cm – 10 cm 2s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
Masuk ke
barcode panjang server online
dan ketinggian stabil
garis
9 Barcode 1D 4 cm – 5 cm 3s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang Masuk ke
dan ketinggian server online
garis 0,5 cm. stabil
10 Barcode 1D 3 cm – 4 cm 5s Terdeteksi
dengan ukuran alat scanner.
barcode panjang
dan garis-garis
pada barcode Masuk ke
buram. Dan server online
ketinggian garis dan kurang
1,2 cm. stabil
Dan ketinggian
garis 1 cm.
2. Barcode 1D - - Tidak
dengan ukuran Terdeteksi
barcode panjang alat scanner
dan garis-garis
pada barcode Tidak Masuk
ke server
buram Penjualan
Dan ketinggian
garis 1,2 cm.
3. Barcode 1D - - Tidak
dengan ukuran Terdeteksi
barcode panjang alat scanner
dan garis-garis
pada barcode Tidak Masuk
ke server
buram dan garis Penjualan
vertikal barcode
tidak jelas
Dan ketinggian
garis 1,3 cm.
Cm
Dapat dilihat pada tabel 4.4 Pengujian jenis barcode kecil menggunakan 10 jenis sampel
barcode yang berbeda ukurannya dilihat dari ketinggian dari barcode tersebut. Hasil
analisa tersebut yaitu menunjukkan data barcode jenis kecil masuk ke server secara
stabil, tetapi ada yang kurang stabil. Jarak antara alat scanner dengan barcode minimal
yaitu 2 cm berdasarkan ketinggian barcode 0,2 cm. Dan maksimal dengan jarak 15 cm
dengan ketinggian 1 cm. Dengan kecepatan masukknya data barcode ke server paling
cepat 3 s dan yang paling lama 5 s.
Adapun nilai hasil persentasi dari sampel barcode di atas adalah sebagai berikut
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
Persentasi Nilai = X 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
30
= X100
3
= 90,909 %
BAB 5
Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan mengenai hasil perancangan
Hardware Barcode Reader dan webServer penjualan online yang telah selesai
dikerjakan oleh penulis. Di bab ini penulis juga akan menyampaikan beberapa saran
guna mempermudah penelitian lebih lanjut.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap implementasi dan menguji sistem, maka diperoleh beberapa
kesimpulan yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu :
1. Pengembangan alat barcode reader yang terhubung dengan wireless telah diuji
dan berhasil mengirimkan data barcode ke web server keranjang penjualan
secara online.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Armansyah, A., Hidayatulloh, S., & Herliana, A. (2018). Perancangan dan Pembuatan
Alat Scanner 3D Menggunakan Sensor Kinect XBox 360. Jurnal Informatika
Vol.V, 128-136.
Artanto, D. (2012). Interaksi Arduino dan LabVIEW. PT Elex Media Komputindo, 151.
Atmojo, B. T., Sulistyanti, S. R., & Nasrullah, E. (2013). Model Sistem Kendali Pintu
Otomatis Menggunakan Barcode Berbasis PC. ELECTRICIAN – Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro Volume 7, No. 2,, 48-55.
Candra, R., Bunyamin, H., & Damiri, D. D. (2014). Pengembangan erangkat Lunak
Pengolahan Data Makanan Karyawan Berbasis Barcode Scanner. Jurnal
Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, 1-9.
Candra, R., Bunyamin, H., & Damiri, D. D. (2014). Pengembangan Perangkat Lunak
Pengolaan Data Makanan Karyawan Berbasis Barcode Scanner. Jurnal
Algoritma Sekolahh Tinggi Teknologi Garut, 1-9.
Ichwan, M., Husada, M. G., & Rasyid, M. I. (2013). Pembangunan Prototipe Sistem
Pengendalian Peralatan Listrik pada Platform Android. Jurnal Informatika,
No.1, Vol 4, ISSN: 2087-5266 , 13-25.
Ripmiatin, E., & Aliviani, R. (2012). Sistem Otomatis Perpustakaan dengan Barcode
SLTPI AL Azhar 8, Kemang Pratama. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi, Vol.1, No.3, 134-139.
Subaeki, B., & Jauhari, M. R. (2016). Aplikasi Info Halal Menggunakan Barcode
Scanner Untuk Smartphone Android. Journal Informatika, Vol. III, 117.
Sugiantoro, B., & Hasan, F. (2015). Pengembangan QR Code Scanner Berbasis Android
Untuk Sistem Informasi Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Telematika, 134-
145.
Youllia, & Indrawaty. (2001). Sebuah Gagasan Penggunaan Sistem Pengkodean Baris
(Barcode) Sebagai Kunci Pendeteksi Uang Secara Otomatis. Jakarta.