Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS)

BERBASIS MIKROTIK PADA STKIP PGRI METRO

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
MUHAMAD ARDI OKTAVIAN
NPM. 19430035

HALA
MAN
COVER

S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perancangan jaringan wireless distribution system (WDS) berbasis mikrotik”.
Salawat serta Salam disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
semoga mendapatkan syafaat-Nya di hari akhirnanti.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. H. Jazim Ahmad, M. Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah
Metro.
2. Bapak Dedi Irawan, S.Kom., M.T.I selaku Kaprodi S1 Fakultas Ilmu
Komputer.
3. Bapak Sudarmaji S.Kom., M.MKom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer.
4. Bapak Arif Hidayat, S.T., M,Kom. Pembimbing I yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama menyusun skripsiini.
5. Ibuk Guna Yanti Kemalasari, S.Kom., M.T.I Siregar. Pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan bimbingan selama menyusun skripsiini.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Komputer, yang telah memberikan
bimbingan dan ilmu kepada penulis menempuh pendidikan.
7. Kedua orangtua dan keluarga yang tak henti-hentinya memberikan dukungan
serta doa.
8. Rekan-rekan Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2019 dan semua pihak yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini.

Metro, 21 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................IV
DAFTAR TABEL..................................................................................................V

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Batasan Masalah...........................................................................................2
D. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
E. Kegunaan Penelitian.....................................................................................3
F. Metodologi Penelitian....................................................................................3
G. Sistematika Penulisan...................................................................................4

BAB II KAJIAN LITERATUR...............................................................................6


A. Pengertian Perancangan Dan Implementasi.................................................6
B. Topologi Jaringan..........................................................................................7
C. Hotspot....................................................................................................... 13
D. Mikrotik........................................................................................................16

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI......................................................19


A. Sejarah Singkat...........................................................................................19
B. Lokasi.......................................................................................................... 20
C. Struktur Organisasi......................................................................................21
D. Manajemen Organisasi................................................................................22
E. Sistem Informasi Yang Berjalan..................................................................25

DAFTAR LITERATUR
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Topologi Star......................................................................................8


Gambar 2. Topologi Bus.......................................................................................9
Gambar 3. Topologi Ring....................................................................................10
Gambar 4. Topologi Tree....................................................................................11
Gambar 5. Topologi Hybrid.................................................................................12
Gambar 6. STKIP PGRI METRO........................................................................20
Gambar 7. Alamat STKIP PGRI METRO............................................................20
Gambar 8. Struktur Organisasi LKP...................................................................21
Gambar 9. Flowchart sistem jaringan STKIP PGRI METRO...............................26
Gambar 10. Toplogi Jaringan STAR Lab. LPK Surya Komputer.........................27
Gambar 11. Ruang Lab komputer STKIP PGRI METRO....................................28
Gambar 12. Test speed jaringan........................................................................28
Gambar 13. Router board Mikrotik RB941-2nd - HAP Lite..................................29
Gambar 14. Switch 16 port Tp-Link TL-SF1016DS.............................................29
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lisensi Level Mikrotik............................................................................17


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan internet sekarang ini sangat pesat. Jaringan dulunya
masih menggunakan penghubung berupa kabel. Seiring perkembangan zaman
penghubung internet dari satu tempat ketempat yang lain menggunakan media
gelombang atau yang disebut wireless. Penggunaan wireless pada koneksi
internet menjadi lebih murah dan lebih mudah. Hotspot merupakan pemanfaatan
dari teknologi werles LAN. Dengan mengunakan perangkat wireless LAN ini
memungkinkan adannya hubungan antar para pengguna meski dalam kondisi
bergerak. Sehingga memberikan kemudahan pada penguna dalam melakukan
aktifitas. Perkembangan jaringan komputer terus berkembang mengarah kepada
penggunaan teknologi tanpa kabel atau wireless. Teknologi ini merupakan
standar yang digunakan dalam dunia informasi. Berbagai peralatan genggam
dilengkapi baik bluetooth maupun WIFI yang digunakan dalam proses pertukaran
data informasi secara wireless. Dalam teknologi jaringan komputer, teknologi
wireless ini sering disebut dengan Wireless LAN.
Hotspot adalah satu atau sekumpulan dari Access Point WLAN atau
Wireless LAN dengan standar 802.11a/b/g yang melayani sebuah wilayah
terbatas dimana pengguna dapat dengan bebas menggunakan mobile untuk
bergabung ke dalam Access Point mengunakan perangkat yang mendukung
WLAN. Jaringan hotspot biasanya dioperasikan di tempat-tempat umum. Access
point yang digunakan antenanya tidak di modifikasi sehingga kemampuannya
sebatas ruangan. Jaringan wireless RT/RW-net tidak termasuk dalam kategori
jaringan hotspot.

Ar
tinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
Dalam kegiatan belajar mengajar di STKIP PGRI METRO sudah memiliki
fasilitas internet yang lengkap. Namun pada penerapan jaringan komputer masih
sangat sederhana, dimana belum diterapkannya manajemen jaringan yang baik,
seperti dalam penyebaran jaringan internet.
Sistem jaringan yang digunakan di STKIP PGRI METRO, saat ini sudah
menggunakan Mikrotik Router sebagai router jaringan di STKIP PGRI METRO,
menggunakan ISP Indihome dengan bandwidth 20 mbps. Dan router
Mikrotik sudah digunakan untuk memanajemen bandwidth untuk para staf dan
peserta didik LPK Surya Komputer.
Sistem jaringan STKIP PGRI METRO terbilang sudah cukup kompleks
karena sudah menggunakan wifi-id untuk para staf dan peserta didik, namun
ruang lingkup akses jaringan yang masih terbatas karena staf dan peserta didik
jika ingin mengakses jaringan internet mereka hanya bisa mengakses jaringan
internet hanya di area ruang server. Oleh karena itu diperlukan pengembangan
sistem jaringan di STKIP PGRI METRO yang bertujuan untuk mempermudah
para staf dan peserta didik, untuk mengakses jaringan internet dilingkungan
STKIP PGRI METRO.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mengambil judul
skripsi sebagai berikut: “PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS
DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS MIKROTIK PADA STKIP PGRI
METRO” .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan perumusan
masalah dalam tugas akhir ini yaitu bagaimana “perancangan jaringan wirless
distribution system (WDS) berbasis mikrotik pada STKIP PGRI METRO?”.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka pembatasan masalah
yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian ini hanya mencangkup di STKIP PGRI METRO.
2. Opertion system yang digunakan yaitu mikrotik yang disetting melalui
WinBox.
3. Sistem yang digunakan adalah wireless distributon system (WDS).
4. Membahas perancangan jaringan wireless distributon system (WDS)
berbasis mikrotik untuk menyalurkan koneksi internet.

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana perancangan atau
merancang jaringan menggunakan metode wirless distributon system (WDS)
berbasis mikrotik di STKIP PGRI METRO.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Memudahkan operator jaringan dalam mengatur atau membagi jaringan internet.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, serta menerapkan ilmu dan
pengetahuan yang sudah didapatkan dalam pembuatan skripsi ini.
3. Bagi Program Studi
Bagi program studi kegunaan penelitian ini adalah sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya.

F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau
R&D (Research and Development). Menurut Sugiono (2008: 407) “R&D adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan atau
R&D (Research and Development) merupakan suatu proses pengembangan
perangkat pendidikan yang dilakukan melalui serangkaian riset yang
menggunakan berbagai metode dalam suatu siklus yang melewati berbagai
tahapan. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan untuk menyempurnakan suatu produk yang
sesuai dengan acuan dan kriteria dari produk yang dibuat sehingga
menghasilkan produk yang baru melalui berbagai tahapan dan pengujian.

2. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data
yang diperlukan antara lain sebagaiberikut:
a. Wawancara
Teknik wawancara meurut Esterberg dalam Sugiono (2013:231)
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic
tertentu. Sedangkan menurut Setyadi dalam Gunawan (2013:160) wawancara
adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan
merupakan proses Tanya jawab lisan.
b. Observasi
Observasi menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa alasan mengapa
dalam penelitian kualitatif, observasi/pengamatan dimanfaatkan sebesar-
besarnya. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung.
Tampaknya pengamatan langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes
suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya
peneliti ingin menanyakannya langsung kepada subyek.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi menurut Sugiono (2013:240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Dokumentasi.

G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan proposal skripsi ini untuk memudahkan penulis dalam
menyusun proposal skripsi maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan
Data, Studi Lapangan, Studi Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR


Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang
digunakan penulis sebagai landasan dalam mendukung penelitian ini.

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI


Pada bab ini berisi mengenai beberapa yang berkaitan tentang tempat
penelitian seperti struktur organisasi, visi dan misi, tugas dan wewenang, sejarah
berdirinya perusahaan/kantor, dan lokasi tempat penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini akan membahas tinjauan umum tentang objek penelitian yang
berisikan paparan masalah, analisis hasil uji coba program, mengenai analisa
masalah, serta tentang analisis terhadap permasalahan yang sedang di teliti.
BAB V: PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dari skripsi, , kesimpulan-kesimpulan atas
dasar bab sebelumnya dan saran-saran yang ditujukan untuk mengembangkan
penelitian ini agar lebih baik.

DAFTAR LITERATUR

LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. Pengertian Perancangan dan Implementasi


Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:39) dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah “Tahapan perancangan
(design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
alternatif sistem yang terbaik”.
Berdasarkan penelitan menurut Muhammad Ibrahim Hasan dengan
penelitiannya yang berjudul “Analisa dan Pengembangan Jaringan Wireless
Berbasis Mikrotik Router OS V.5.20 di Sekolah Dasar Negeri 24 Palu”, pada
penelitian ini peneliti mengganggap bahwa dengan menggunakan hotspot lebih
memudahkan dan lebih murah dibandingkan dengan berlangganan internet ISP,
begitu juga dengan sekolah dasar 45 palu yang maish menggunakan jaringan
hostpot dari provider telkom speedy dengan kapasitas bandwitdh yang lumayan
rendah, sehingga muncul masalah koneksi internet yang lambat jika digunakan
secara bersamaan, selain itu ada situs-situs yang tidak baik baik perkembangan
moral dan etika sehingga menurut peneliti sangat dibutuhkan sistem keamanan
jaringan. Adapun untuk mengatasi masalah pada jaringan peneliti menggunakan
mikrotik router V.5.20 sebagai pengatur jalur lalu lintas data. Jenis penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan penelitian kualitatif, yaitu
yang berawal dari pada data dan bermuara pada kesimpulan, objek pada
penelitian dibatasi agar data yang diambil dapat digali sebaik mungkin, adapun
langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yaitu dengan
menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan yang terakhir adalah
kepustakaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan bahwa
pengembangan jaringan wireless dengan menggunakan mikrotik router dengan
memanfaatkan PC untuk mengolah dan mengkonfigurasikan management
bandwitdh, web filtering, dan user management dapat mengamankan dan
mengoptimalkan pemakaian jaringan wireless. jaringan hotspot dengan
menggunakan mikrotik router OS 3.3.0 dan juga untuk mengetahui kinerja
jaringan hotspot tersebut.
Objek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah di semilir angin cafe
dan warnet dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, berdasarkan
analisis kebutuhan jaringan hotspot yang dilakukan oleh peneliti maka desain
jaringan yang dibuat adalah dari beberapa komponen harus saling berhubungan,
selanjutnya dalam jaringan hotspot ini peneliti melakukan pengujian apakah
server hotspot mikrotik telah berhasil yaitu dengan mengaktifkan IP computer
client menjadi DHCP dan jika sudah menuju halaman browser maka akan keluar
login hotspot, selanjutnya masukkan username dan password, jika komputer
client berhasil maka konfigurasi yang dilakukan telah berhasil.

B. Topologi Jaringan
Menurut Jafar Noor Yudianto (2007) menyatakan bahwa:
Topologi jaringan adalah suatu sistem yang terdiri kumpulan beberapa
komputer yang dibentuk untuk bisa saling berbagi sumber daya yang ada
(printer, CPU), berkomunikasi (melalui pesan instan), dan bisa
mengakses informasi (penelusuran web). Dengan tujuan dari pihak yang
client untuk memberikan layanan (service) ke pihak yang server.

1. Topologi Star
Topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung
dengan statiun lain melalui pusat node (Hub/switch). Data mengalir dari node ke
pusat node dan diteruskan ke node (station) tujuan, jika salah satu segmen kabel
putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Gambar 1. Topologi Star (Sumber internet)

Keuntungan:
a. Akses ke station lain (clien atau sever) cepat.
b. Dapat menerima workstation baru selama port dicentral node (hub/switch)
tersedia.
c. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
d. Hub/switch dapat di susun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station
yang terkoneksi di jaringan.
e. Mendukung user yang banyak di banding topologi bus, maupun ring.

Kerugian:
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan
di tunda, dan koneksi akan di lanjutkan/ di persilahkan dengan cara random
ketika hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang di gunakan oleh node
lain.

2. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node node. Sinyal dalam kabel pada
topologi ini dilewatkan satu arah sehingga memungkinkan sebuah tubrukan
terjadi.

Gambar 2. Topologi Bus (sumber Internet)

Keuntungan:
a. Topologi yang sederhana
b. Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer-komputer
atau peralatan‐peralatan yang lain
c. Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
d. Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.

Kerugian:
a. Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
b. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal
untuk dapat diterima dengan benar.
c. Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
d. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

3. Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi banyak
node. Sinyal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya
tubrukan, dengan demikian pergerakan data dapat terjadi sangat cepat.
Gambar 3. Topologi Ring (Sumber Internet)

Keuntungan:
a. Lebih murah.
b. Tidak diperlukannya host.
c. Kecepatan dalam pengirimannya yang tinggi.
d. Mudah dalam perancangan.
e. Pengaksesan data yang optimal.
f. Penggunaan kabel yang sedikit.
g. Komunikasi antar terminal mudah.
h. Mampu melayani traffic yang padat.

Kerugian:
a. Pengiriman suara, video, dan data yang buruk.
b. Kerusakan pada salah satu komputer dapat menyebabkan jaringan lumpuh.
c. Memerlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.
d. Perusahaan jumlah perangkat yang sulit.
e. Kinerja komunikasi bergantung dari banyaknya node yang terdapat pada
jaringan.
4. Topologi Tree
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung pada stasiun yang berkedudukan lebih tinggi (hierarchical
topologi) dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topologi.

Gambar 4. Topologi Tree (Sumber Internet)

Keuntungan:
a. Memiliki jaringan yang lebih besar.
b. Mempunyai akses segera.
c. Memiliki keterbatasan titik.
d. Memiliki manajemen data yang baik.

Kerugian:
a. Dapat melumpuhkan semua jaringan.
b. Pengelolaan yang tergolong sulit.
c. Biaya yang lebih banyak.
d. Memiliki konfigurasi dan perawatan yang sulit.

5. Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang
ada yang bisa memadukan kinerja beberapa topologi yang berbeda, baik
berbeda sistem maupun berbeda media transmisinya.
Gambar 5. Topologi Hybrid. (Sumber: Internet)
Keuntungan:
a. Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
b. Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang
berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk
sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
c. Kustomisasi, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk
mencapai tujuan tertentu.
d. Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam
sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengkombinasikan
berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
e. Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru,
meskipun topologi jaringan berbeda.
f. Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian link
jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
g. Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan
menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.

Kerugian:
a. Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa
topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
b. Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan
banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
c. Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja
meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus
mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
d. Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan
beberapa topologi yang berbeda dan disaat yang sama juga harus
memastikan semua node berfungsi dengan baik.

C. Hotspot
Hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses internet
menggunakan peralatan WIFI. Biasanya layanan hotspot bersifat gratis, cukup
hanya berbekal PC maka koneksi internet dapat dilakukan secara cuma- cuma.
Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan registrasi untuk mendapatkan
login dan password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti
pusat perbelanjaan, kampus, sekolah, bandara, dan tempat- tempat umum
lainnya. Proses otentikasi dilakukan ketika browser diaktifkan, untuk membuat
hotspot dibutuhkan alat seperti Access Point (AP). Acces point bisa dianalogikan
dengan hub dan repeater pada (wireless LAN). Access point dapat menerima
dan meneruskan sinyal dari berbagai peralatan WIFI.
Menurut Melsa, hotspot adalah suatu area dimana terdapat point akses
internet dengan menggunakan teknologi WIFI, sedangkan layanan internet
hotspot dapat diakses dengan menggunakan komputer maupun PC.

1. Komponen Utama Jaringan


Beberapa komponen dalam hotspot adalah :
a. Station bergerak (mobile)
b. Access point
c. Switch Router, Network acces controller
d. Web Server atau server yang lain
e. Koneksi internet kecepatan tinggi
f. Penyedia jasa internet service provider
g. Wireless ISP.
2. Area Hotspot WIFI
Area hotspot WIFI adalah bagian atau daerah juga bisa di sebut dengan
wilayah yang terkoneksi ke jaringan internet tanpa kabel. WIFI (Wireless Fidelity)
adalah istilah populer untuk jaringan wireless (tanpa kabel) dengan frekuensi
tinggi. Pada umumnya, radius jangkauan hotspot berkisar 10-100 meter, tetapi
bisa diperluas dengan menambah jumlah acces point pada beberapa titik.

3. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Hotspot


a. Keunggulan jaringan hotspot adalah sebagai berikut :
1) Biaya pemeliharaan murah
2) Infrastruktur berdemensi tinggi
3) Pembangunannya cepat
4) Mudah dan murah untuk direlokasi
5) Mendukung portabilitas.

b. Kelemahan jaringan hotspot adalah sebagai berikut:


1) Biaya peralatan mahal
2) Delay yang sangat besar
3) Mudah untuk terinterferensi
4) Kapasitas jaringan kecil
Dapat disimpulkan bahwa pengertian hotspot merupakan sebuah layanan
internet nirkabel yang terdapat didalam satu area yang dapat diakses dengan
menggunakan laptop maupun dengan menggunakan smartphone, jika ingin
menggunakan hotspot terlebih dahulu harus melakukan registrasi dengan login
username dan password.
1) Membaca alamat logika/IP address source dan destination untuk
menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.
2) Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN.
3) Perangkat layer ke-3 dalam open system interconnection (OSI) layer.
4) Dapat berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon
routing.
5) Interfaces ethernet, serial, ISDN BRI.
Adapun salah satu bentuk router sederhana adalah modem speedy yang
digunakan untuk mengakses internet dirumah, dimana dari satu modem tersebut
lebih dari satu komputer, laptop, atau perangkat gadget lainnya dapat
mengakses internet. Disebut sederhana karena fitur yang dibenamkan
dalam modem speedy tersebut masih merupakan fungsi dasar, yaitu fitur untuk
menyelubungkan (masking), alamat protokol internet (IP) lokal dengan alamat
protokol internet (IP) global atau publik, sehingga jaringan komputer publik
(internet) dapat berkomunikasi dua arah dengan jaringan lokal yang ada di
belakang modem speedy ini. Secara umum router dibagi menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu :
1. Static router (penghala statis)
Static router (penghala statis) merupakan sebuah perangkat router yang
memiliki tabel routing statis yang diatur oleh administrator jaringan (network
administrator) secara manual. Router jenis ini tidak dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan, karena setiap pemindahannya membutuhkan
penyesesuaian settingan tabel routing kembali.
2. Dinamic router (penghala dinamik)
Dinamic router (penghala dinamik) adalah sebuah perangkat router yang
memiliki data dan membuat tabel routing secara dinamis, di mana pada router
jenis ini terdapat sensor untuk menyesesuaikna tabel routing dengan cara
mendengarkan lalu lintas data di jaringan dan berhubungan dengan perangkat
router lainnya. Pada router jenis ini campur tangan administrator jaringan
(network administrator) tidak seintensif seperti pada jenis router static.
Dapat disimpulkan bahwa Router merupakan sebuah sistem yang
digunakan untuk menghubungkan dan mengatur lalu lintas data antara dua atau
lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router terdapat di layer-3 dalam
sistem OSI layer sehingga mempunyai kemampuan routing atau pengalamatan
paket data baik data secara static maupun dinamic. Router bekerja dengan
melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang melewatinya serta
memutuskan rute mana yang harus digunakan oleh paket data tersebut untuk
sampai ketujuan.
D. Mikrotik
Mikrotik adalah router yang dibangun dari sistem operasi linux, hanya
saja di modifikasi sebagus mungkin sehingga fungsinya spesifik ke arah routing
dan fungsi jaringan. Alat ini digunakan untuk routing statik, routing dinamik,
hotspot, firewall, VPN, DHCP server, DNS cache, web proxy, dan lain-lain. Lebih
lanjut dalam definisi lain, mikrotik adalah merek dari sebuah perangkat jaringan,
pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak atau software yang di-
install dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam
perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan
yang handal dan harga yang terjangkau, serta banyak digunakan pada
perusahaan penyedia jasa internet.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mikrotik adalah sebuah
perangkat jaringan yang digunakan untuk mengontrol jaringan, sebuah alat yang
di jadikan sebagai pusatnya jaringan yang digunakan untuk routing statik, routing
dinamik, hotspot, firewall dan masih banyak lagi. Cara konfigurasi routerboard
termasuk mudah, lebih mudah dari pada router lain semisal cisco atau juniper.
Produk dari mikrotik sendiri terdiri dari berbagai versi. Mulai router indoor,
wireless router indoor/outdoor.
1. License level
Mikrotik router dipasarkan dengan berbagai level lisensi. Maksudnya,
untuk setiap jenis level, kemampuannya tidak sama. Makin tinggi level, makin
banyak kemampuannya. Perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1. Lisensi Level Mikrotik
No. Level Number 1 3 (ISP) 4 5 (Wispap) 6 (Controller)
1 Wireless client Yes Yes Yes
- -
and bridge
2 Wireless AP - - - Yes Yes
3 Synchronous Yes Yes Yes
- -
Interfaces
4 EoIP tunnels 1 Unlimit Unlimite Unlimited Unlimited
Ed D
5 PPPoE 1 200 200 500 Unlimited
Tunnels
6 PPTP 1 200 200 Unlimited Unlimited
Tunnels
7 L2TP tunnels 1 200 200 Unlimited Unlimited
8 VLAN 1 Unlimit Unlimite Unlimited Unlimited
Interfaces Ed D
9 P2P firewall 1 Unlimit Unlimite Unlimited Unlimited
Rules Ed D
10 NAT rules 1 Unlimit Unlimite Unlimited Unlimited
ed D
11 Hotspot active 1 1 200 500 Unlimited
Users
12 RADIUS client - Yes Yes Yes Yes
13 Queues 1 Unlimit Unlimite Unlimited Unlimited
Ed D
14 Web proxy - Yes Yes Yes Yes
15 RIP, OSPF, Yes Yes Yes Yes
BGP Protocols -

(Sumber: Penulis 2021)

Sebagai penduan dalam menentukan pilihan produk yang bervariasi, di


bawah ini disajikan spesifikasi teknis dasar dari berbagai macam produk
routerboard yang tersedia agar tidak terjadi salah beli dan spesifikasi tidak sesuai
kebutuhan. Berikut ini macam produk mikrotik:
a. Lisensi tanpa DOM ( Disk on Module)
Pada lisensi DOM dijual hanyalah lisensinya saja, bukan berupa
perangkat. Misal kita telam men-download file ISO installer mikrotik dan
kemudian menginstal di PC, yang kita perlukan adalah lisensi ini. Lisensi tanpa
DOM terdiri dari level 4, 5, dan 6.

b. Lisensi dengan DOM (Disk on Module)


Adalah perangkat yang berupa sebuah harddisk kecil dan sudah terinstal
mikrotik di dalamnya. Perangkat siap untuk ditancapkan di slot IDE maupun
SATA di PC. Dijual dalam versi 4, 5, dab 6, baik IDE DOM maupun SATA DOM.

c. Wireless indoor/outdoor 800


Merupakan wireless outdoor dengan routerboard seri 800 yang canggih
dengan performa tinggi, prosesor 800 MHz, RAM 256 MB, penyimpanan 512
MB. Dipasarkan dengan versi A1 hingga A4. Angka setelah huruf A menyatakan
jumlah colokan antena yang dimiliki. A1 berarti memiliki 1 colokan antena, A2
memiliki 2 colokan, dan seterusnya. Memiliki 3 gigabit Ethernet, 4 port miniPCI,
Router OS level 6,1 wireless.
BAB III
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Anda mungkin juga menyukai