Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI


KOMPLEKS DEWA KEMBAR MENGGUNAKAN OPTISYSTEM

OLEH:

NAMA : HARHAM

NIM :1920221027

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan ‘‘Simulasi
Perancangan Jaringan Fiber To The Home (FTTH) di Kompleks Dewa Kembar
Menggunakan OptiSystem’’.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat memainkan
peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan akan konektivitas yang cepat,
stabil, dan andal semakin meningkat, terutama dengan meningkatnya penggunaan
layanan digital seperti internet, televisi berlangganan, dan telepon. Dalam konteks ini,
teknologi Fiber to the Home (FTTH) telah menjadi solusi yang diakui secara luas untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Adapun tujuan dari penulisan proposal perancangan jaringan ini adalah untuk
memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar serjana Teknik Jurusan Teknik
Elektro.
Dalam proses penyusun tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan materi dari berbagai pihak serta bantuan dari dosen pembimbing,
akhirnya dapat menyelesaikan proposal perancangan ini dengan cukup baik, oleh
karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan sehingga proposal perancangan ini dapat
selesai.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada penelitian selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini memberikan
ilmu bermanfaat, khususnya bagi kami dan para pembaca sekalian.

Makassar,05 juni 2023

Harham

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

I.2 Rumusan masalah ....................................................................................... 4

I.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

I.4 Batasan Masalah ......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5


II. 1 Tinjauan Teori ............................................................................................ 5

II.1.1 Fiber Optik .............................................................................................. 5

II.1.2 FTTH (Fiber To The Home) .................................................................... 8

II.1.3 Parameter Kelayakan Perancagan Jaringan Serat Optik ......................... 10

II.1.4 Arsitektur Jaringan FTTH (Fiber To The Home) ................................... 10

II.1.5 Software Perancangan Jaringan ............................................................. 11

II.2 State Of The Art ........................................................................................ 13

II.3 Kerangka Penelitian .................................................................................. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 18


III.1 Tahapan Penelitian.................................................................................... 18

III.2 Metode Perancangan ................................................................................ 19

III.3 Lokasi dan Waktu Perancangan ................................................................ 20

III.4 Alat dan Bahan ......................................................................................... 20

III.5 Metode Perancangan ................................................................................. 21

iii
III.6 Langkah-langkah Menggunakan Software ................................................ 21

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur dasar Serat optik ...................................................................... 6


Gambar 2. 2 Serat optik jenis Single-Mode Fiber ...................................................... 6
Gambar 2. 3 serat optik jenis Multimode Step Index ................................................. 7
Gambar 2. 4 Arsitektur Jaringan Fiber To The Home (FTTH) ................................. 11
Gambar 2. 5 Tampilan awal Optisystem .................................................................. 12
Gambar 2. 6 Autocad .............................................................................................. 12
Gambar 2. 7 Goggle Earth....................................................................................... 13
Gambar 2. 1 Struktur dasar Serat optik ...................................................................... 6
Gambar 2. 2 Serat optik jenis Single-Mode Fiber ...................................................... 6
Gambar 2. 3 serat optik jenis Multimode Step Index ................................................. 7
Gambar 2. 4 Arsitektur Jaringan Fiber To The Home (FTTH) ................................. 11
Gambar 2. 5 Tampilan awal Optisystem .................................................................. 12
Gambar 2. 6 Autocad .............................................................................................. 12
Gambar 2. 7 Goggle Earth....................................................................................... 13
Gambar 2. 8 Kerangka Penelitian ............................................................................ 17
Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian.............................................................................. 18
Gambar 3. 2 Metode Perancangan ........................................................................... 19

v
BAB I

PENDAHULUAHAN

I.1 Latar Belakang

Saat ini ketertarikan masyarakat akan teknologi informasi dan


komunikasi cukup besar, sehingga kebutuhan layanan telekomunikasi tidak
hanya telepon melainkan adanya akses internet yang membutuhkan bandwidth
yang sangat besar. Teknologi jaringan tembaga belum dapat mencukupi
permintaan pelanggan yang membutuhkan bandwidth dengan kapasitas yang
besar serta berkecepatan tinggi sehingga PT.Telkom perlu untuk melakukan
peningkatan infrastruktur layanan dari jaringan akses tembaga menuju jaringan
akses fiber sebagai media transmisinya.

Fiber optik kini juga sudah mulai dipakai di Indonesia salah satunya di
Kota Makassar dan salah satu perusahaan yang telah memakai teknologi fiber
optik adalah Telkom Indonesia dan digunakan pada produknya yang bernama
Indihome Fiber.

Kompleks dewa kembar yang terletak di wilayah pinggiran kota yang


padat. Kompleks ini terdiri dari sejumlah unit perumahan dengan jumlah
penduduk 960 ±. Untuk memenuhi kebutuhan akan konektivitas yang cepat,
kemampuannya untuk mengatasi kebutuhan akan bandwidth 30 Mbps-50
Mbps, baik untuk penggunaan sehari-hari maupun aplikasi yang membutuhkan
kecepatan tinggi seperti streaming video, gaming online, dan layanan lainnya
yang membutuhkan akses internet cepat.

1
Dalam perancangan jaringan ini dibuat simulasi dan analisis dari
perancangan kabel serat optik dari sentral menuju rumah pelanggan langsung
untuk mendapatkan nilai-nilai parameter analisisnya.

Oleh karena itu, penelitian terkait dengan perancangan jaringan FTTH


menggunakan simulasi Optisystem ialah ;

1. Analisis Perancangan Jaringan Fiber To The Home Untuk Perumahan


Grand Sulawesi Menggunakan Software Simulasi Optisystem, dari hasil
penelitian ini perubahan pada splitter sangat mempengaruhi proses
pentransmisian sinyal dan perancangan, berdasarkan simulasi yang telah
dilakukan splitter 1:8 lebih ideal digunakan daripada splitter 1:16 untuk
pendistribusian kepelanggan pada kondisi perumahan Grand Sulawesi.
(Firda Zhafira 2022)
2. Perancangan Jaringan Fiber To The Home (FTTH) PT. Telkom Indonesia
(Persero) Tbk Witel Makassar di Desa Bontomanai Bulukumba, Dari
hasil perhitungan perancangan jaringan bahwa Power Link Budget yang
salah satunya redaman dari STO ke pelanggan adalah 25.65 dB dimana
nilai ini masih dikatakan layak karena masih berada di range standar PT.
Telkom yaitu 13 – 28 dB. Untuk parameter Rise Time Budget yang
didapat berdasarkan analisis adalah 0.262 ns dimana itu masih belum
melewati batas degradasi NRZ bernilai 0.28 ns. Telah dilakukan simulasi
menggunakan software Optisystem untuk mengukur BER.(Ichsan
Mahjud 2022)
3. Analisis Performance Perancangan Jaringan Fiber Optic Pada Rsud
Wangaya Kota Denpasar Dengan Optisystem, perancangan ini layak
diimplementasikan dengan menggunakan kabel MMF OM4 dari hasil
pengujian dengan simulasi Optisystem.( I Nyoman Putra Maharddi 2022)

2
4. Perancangan Dan Pengukuran Performansi Jaringan Fiber To The Home
Dengan Teknologi Gigabit Passive Optical Network Menggunakan
Aplikasi Optisystem Di Kelurahan Surau Gadang, dari data yang di
dapatkan berdasarkan hasil simulasi optisystem dan hasil perhitungan
dapat di simpulakan bahwa rancangan jaringan Fiber To The Home
(FTTH) di Kelurahan surau gadang merupakan rancangan yang layak
untuk diimplemetasikan dan jadikan acuan.(Silvia Fitri 2021)
5. Perancangan Dan Analisis Jaringan Fiber To The Home Dengan
Teknologi Gpon (Gigabit Passive Optical Network) Di Area Kelurahan
Sragen Tengah, untuk hasil perhitungan upsteeam dan Downstream Nilai
tersebut memenuhi nilai minimum BER untuk optik sebesar 10-9. (Haris
Bacharudin Rahman 2019)

Dari penelitian penelitian sebelumnya, dengan melakukan simulasi


perancangan jaringan menggunakan OptiSystem, Diharapkan bahwa Kompleks
Dewa Kembar dapat memiliki jaringan optik yang efisien, handal, dan skalabel
untuk memenuhi kebutuhan konektivitas dan mendukung pertumbuhan
ekonomi serta perkembangan teknologi di wilayah tersebut.maka dari alasan
tersebut yang menjadi alasan dilakukan penelitian yang berjudul " SIMULASI
PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI
KOMPLEKS DEWA KEMBAR MENGGUNAKAN OPTISYSTEM ".

3
I.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana melakukan simulasi perancangan jaringan Fiber To The
Home menggunakan perangkat Optisystem di kompleks dewa kembar
untuk mengoptimalkan kinerja jaringan dan memenuhi kebutuhan
pengguna dengan efesien?
2. Analisa hasil simulasi perancangan jaringan Fiber To The Home
munggunakan optisystem

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari peneltian ini adalah sebagai berikut:


1. Melakukan simulasi perancangan jaringan Fiber To The Home
menggunakan perangkat Optisystem di kompleks dewa kembar untuk
mengoptimalkan kinerja jairngan dan memenuhi kebutuhan penggunaan
dengan efesien.
2. Simulasi yang ditampilkan oleh Optisystem pada perancangan jaringan
Fiber To The Home.

I.4 Batasan Masalah

Pada penelitian ini dilakukan beberapa pembahasan masalah yaitu:

1. Penelitian ini membahas tentang simulasi perancangan jaringan di


Kompleks Dewa Kembar.
2. Penelitian ini hanya menggunakan software Optisystem, Autocad dan
Goggle Earth.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Tinjauan Teori


II.1.1 Fiber Optik

Fiber optik suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang
sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat
mentransmisi- kan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan
kecepatan tinggi. Fiber Optik adalah media transmisi, karena dapat
menstransmisikan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan
kecepatan tinggi dan kapasitas data yang besar. (Mukhlisin, Zulfikar Nur.
2021.)

A. Serat Optik

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat
dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut,
dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat
ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya
adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter kurang lebih 120 mikrometer.

Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias
dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik
sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

5
Gambar 2. 1 Struktur dasar Serat optik
(sumber: https://dinanar.blogspot.com)

B. Jenis Serat Optik


Ada dua jenis serat kabel optik yaitu Single-mode fiber dan Multi-
mode fiber.
1. Single-Mode Fiber
Single-mode fiber ialah suatu serat optik yang memiliki inti
berdiameter sekitar 0,00035 inch atau 9 micron. Kabel ini dapat
mengirimkan sinar inframerah dan hanya menyebarkan satu mode
cahaya dalam satu waktu (Firda Zhafirah).

Gambar 2. 2 Serat optik jenis Single-Mode Fiber

(Sumber: Puspa Kurniasari, Muhammad Ardiansyah,2019)

6
2. Multi-Mode Fiber
Multi-mode fiber ialah suatu serat optik yang memiliki diameter
inti lebih besar dari Single-mode fiber yakni sekitar 0.0025 inch atau
62.5 micron. Kabel ini dapat melewatkan ratusan cahaya dalam serat
optik secara bersamaan dalam satu waktu. Sumber dari cahaya dari
serat optik ini umumnya menggunakan Laser atau LED. Multi-mode
fiber dapat digunakan untuk tujuan komersial. Multi-mode fiber terdiri
dari multimode step index dan multimode graded index. Multimode
step index memiliki core yang besar, indeks bias yang konstan serta
memiliki cladding yang sangat tipis. Oleh sebab itu penyambungan
kabel ini lebih 11 mudah dari multimode graded index karena core
yang dimiliki lebih besar. Kabel ini hanya digunakan dalam jarak
pendek dan bit data yang rendah (Firda Zhafirah).

Gambar 2. 3 serat optik jenis Multimode Step Index


(Sumber: lamantekno.com/jenis-dan-karakteristik-kabel-fiber-optik/)

C. GPON (Gigabit Capable Passive Optical Network)


Teknologi digunakan untuk meningkatkan infrastruktur yakni
teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network). Teknologi ini
menggunakan serat optik sebagai media transmisinya. Teknologi ini
terdiri dari Fiber To The Home, Fiber To The Curb,atau Fiber To The
Building (Firda Zhafirah).

7
II.1.2 FTTH (Fiber To The Home)

Fiber to the home (FTTH) ialah sebuah jaringan yang sepenuhnya


menggunakan serat optik dari sentral hingga ke pelanggan. Teknologi ini
menggunakan splitter untuk membagi data ke sejumlah rumah (point to
multipoint). Splitter yang digunakan terdiri dari 1:2 ; 1:4 ; 1:8 ; 1:16 ; 1:32.
Artinya sinyal multipleks dibagi ke dalam beberapa rumah sesuai jumlah splitter
yang digunakan. Bentuk baru dari pelayanan ini yakni memiliki high speed
acces, mampu mentransmisikan bandwidth yang tinggi serta rugi-rugi yang
dimiliki kecil.

A. Triple Play
Layanan triple play biasanya digunakan dalam istilah pemasaran.
Layanan ini terdiri dari internet dengan kecepatan tinggi, telepon dan TV
kabel. Ketiga layanan ini harus memiliki koneksi broadband untuk Quality
of Service (QoS) yang baik. Layanan triple play dikirim dengan
mengkombinasikan teknologi serat optik dan teknologi Digital Subscriber
Line (DSL). Daerah yang sudah dijangkau oleh jaringan FTTH sudah bisa
menggunakan layanan triple play.

B. Komponen Perangkat
1. Optical Line Termination (OLT)
Optical line termination (OLT) ialah interface antara penyedia
layanan (service provider) data, video, serta telepon. OLT merupakan
sentral yang akan membuat link ke sistem operasi penyedia layanan
melalui Network Management System (NMS).
2. Fiber Termination Management (FTM)
Fiber termination management (FTM) ialah suatu perangkat yang
dapat digunakan sebagai terminasi, interkoneksi, dan cross connect fisik

8
kabel optik baik dari outside plant (OSP) hingga ke perangkat aktif, serta
menggunakan tempat monitoring dan pengukuran serat optik. FTM
terdiri dari EA (Electrical Acces)dan OA (Optical Acces)
3. Optical Distribution Cabinet (ODC)
Optical distribution cabinet (ODC) ialah perangkat terminasi
yang terletak di rumah kabel. Perangkat ini menyediakan sarana
transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Perangkat
ini terdiri dari komponen pasif seperti splitter, connector,dan splice.
4. Optical Distribution Point (ODP)
Optical distribution point (ODP) ialah tempat terminasi yang
berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan terutama untuk
menghubungkan kabel distribusi dan kabel drop. Komponen yang
sering digunakan connector, adaptor, dan splitter. Adapun jenis ODP
yang umum digunakan yakni ODP Pole (tembok), ODP Closure (kabel
antara 2 tiang),dan ODP Pedestal.
5. Optical Indoor Outlet (Roset)
Optical indoor outlet (Roset) ialah suatu perangkat pasif yang
diletakkan dalam rumah pelanggan dan menjadi titik terminasi akhir
dari kabel indoor serat optik. Roset terdiri dari dua jenis yaitu roset jenis
temple dan roset jenis tanam.
6. Optical Network Terminal/Unit (ONT/ONU)
Optical network terminal/unit ialah perangkat yang menyediakan
interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang
ditransmisikan melalui ODN kemudian diubah oleh ONT/ONU menjadi
suatu sinyal elektrik yang diperlukan dalam service pelanggan.
ONT/ONU diletakkan di sisi pelanggan.

9
II.1.3 Parameter Kelayakan Perancagan Jaringan Serat Optik

A. Power Link Budget


Power Link Budget merupakan metode perhitungan dengan
tujuan menghitung besaran daya yang diperlukan sehingga level daya
yang diterima tidak kurang dari level daya minimum agar dapat
dideteksi oleh penerima. Link power budget adalah perhitungan yang
dilakukan untuk mengetahui batasan redaman total yang diizinkan
antara daya output pemancar dan sensitivitas.
Terdapat 2 persamaan dalam perhitungan power link budget
yaitu persamaan menghitung redaman total dan margin daya.
Perhitungan power link budget dilakukan berdasarkan standarisasi ITU-
T G.984, adapun persamaan redaman total sebagai berikut: [Figuerola
et all. 2002]

B. Rise Time Budget


Rise time budget merupakan metode untuk menentukan batasan
dispersi suatu link serat optik. Metode ini sangat berguna untuk
menganalisa sistem transmisi digital. Untuk menghitung Rise time
budget dapat dihitung dengan rumus:[ Keiser, Gerd. 2003]

II.1.4 Arsitektur Jaringan FTTH (Fiber To The Home)

Konfigurasi jaringan akses fiber FTTH sama hal seperti pada jaringan
akses tembaga dimana terdapat segmen - segmen catuan. Pada jaringan FTTH
terdapat catuan kabel feeder, catuan kabel distribusi, catuan kabel drop dan
catuan kabel Indoor dan perangkat aktif seperti OLT transmitter dan
ONU/ONT.

10
Gambar 2. 4 Arsitektur Jaringan Fiber To The Home (FTTH)

(https://www.google.com/search?q=Arsitektur+jaringan+FTTH)

II.1.5 Software Perancangan Jaringan

A. Optisytem (Simulasi Perancangan Jaringan FTTH)


Optisystem adalah software simulator untuk melakukan
simulasi pada suatu jaringan serat optik dari pusat penyedia (provider)
ke pelanggan, software ini bisa digunakan untuk mengukur power link
budget dan bit error rate (BER) dan lain sebagainya. Optisystem
memungkinkan pengguna untuk merencanakan, menguji, dan
mensimulasikan jaringan optik.

11
Gambar 2. 5 Tampilan awal Optisystem

B. Autocad (Desain Menggunakan Komponen Perangkat FTTH)

Gambar 2. 6 Autocad

12
C. Goggle Earth (Desain Cluster)

Gambar 2. 7 Goggle Earth

II.2 State Of The Art

Adapun penelitian relevan yang akan digunakan pada penelitian ini


adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (State Of The Art)
No Nama Judul Tahun Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian

1 FIRDA Analisis 2020 Optisystem, simulasi yang


ZHAFIRA Perancangan Power Link telah dilakukan
H Jaringan Fiber Budget, Rise splitter 1:8 lebih
To The Home Time Budget, ideal digunakan
Untuk Bit Error daripada splitter
Perumahan Rate. 1:16 untuk
Grand pendistribusian

13
Sulawesi kepelanggan
Menggunakan pada kondisi
Software perumahan
Simulasi Grand Sulawesi.
Optisystem
2 Ichsan Perancangan 2022 Power Link Berdasarkan
Mahjud1) , Jaringan Fiber Budget, Rise hasil simulasi
Hafsah To The Home Time Budget, dan analisis
Nirwana2), (FTTH) PT. Optisystem, parameter
Andi Telkom BER kelayakan yaitu
Andhika3) , Indonesia power link
Muhamma (Persero) Tbk budgetdan rise
d Witel time budget
Mimsyad4) Makassar di didapatkan
, Arni Desa rencangan
Litha5) , Bontomanai jaringan FTTH
Yuniarti6) , Bulukumba yang layak di
Lidemar bangun
Halide7)
Analisis
3 I Nyoman 2022 Optisystem Perancangan ini
Performance
Putra layak
Perancangan
Maharddhi diimplementasika
Jaringan Fiber
ka1 , n dengan
Optik Pada
Nyoman menggunakan
Rsud Wangaya
Putra kabel MMF OM4
Kota Denpasar
Sastra2 , dari hasil
Dengan
Dewa pengujian dengan
Optisystem

14
Made simulasi
Wiharta2 Optisystem.

4 Silvia Fitri Perancangan 2021 Power Link Dari data yang di


1, Siska Dan Budget, Rise dapatkan
Aulia2, dan Pengukuran Time Budget, berdasarkan hasil
Aprinal Performansi Bit Error simulasi
Adila Asril Jaringan Fiber Rate optisystem dan
3 To The Home hasil perhitungan
Dengan dapat
Teknologi disimpulkan
Gigabit bahwa rancangan
Passive jaringan Fiber To
Optical The Home
Network (FTTH) di
Menggunakan Kelurahan Surau
Aplikasi Gadang
Optisystem Di merupakan
Kelurahan rancangan yang
Surau Gadang layak untuk
diimplementasika
n dan dijadikan
acuan
5 Haris Perancangan 2019 Bit Error Berdasarkan
Bacharudin Dan Analisis Rate, Link hasil simulasi
Rahman 1, Jaringan Fiber Power dan analisis
Ir. Sugito, To The Home Budget, Rise parameter

15
S.Si., M.T. Dengan Time Budget, kelayakan yaitu
2, Irvan Teknologi OptiSystem Power Link
Zulfi Akbar Gpon (Gigabit Budget dan Rise
3 Passive Time Budget
Optical didapatkan
Network) Di rancangan
Area jaringan FTTH
Kelurahan yang layak
Sragen Tengah dibangun

16
II.3 Kerangka Penelitian

Adapun tahapan – tahapan dalam melakukan penelitian ini akan


dituangkan dalam bentuk kerangka pemikirian sebagai berikut :

Kompleks dewa kembar yang terletak di wilayah pinggiran kota yang


padat. Kompleks ini terdiri dari sejumlah unit perumahan dengan jumlah
penduduk 960±. Untuk memenuhi kebutuhan akan konektivitas yang
cepat,.

Melakukan simulasi perancangan jaringan Fiber To The Home menggunakan


perangkat Optisystem di kompleks dewa kembar untuk mengoptimalkan
kinerja jaringan dan memenuhi kebutuhan penggunaan dengan efesien

Dalam perancangan ini menggunakan software Google Earth untuk


mendesain cluster dari kompleks dewa kembar, Autocad mendesain
komponen FTTH dan Optisystem mengsimulasikan jaringan FTTH

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk
mengetahui apakah kompleks dewa kembar layak di buatkan cluster baru
atau tidak

Gambar 2. 8 Kerangka Penelitian

17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tahapan Penelitian

Dalam bab ini akan menjelaskan terkait tahapan – tahapan yang


akan dilakukan dalam proses perancangan, mulai dari penetuan lokasi maupun
refrensi yang berhubungan dengan konsentrasi telekomunikasi yang bergitu
pesat, maka penulis mengangkat topik pembahasan mengenai simulasi
perancagan jaringan fiber to the home (FTTH) di kelurahan tamalabba
menggunakan optisystem. Secara garis besar berikut merupakan tahapan
penelitian yang di gambarkan melalui bagan di bawah ini:

Mulai

Penetuan lokasi

Perancanan Rancangan

Perancangan dan
simulasi sistem

Hasil dan simulasi

Studi kelayakan

Selesai

Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian

18
III.2 Rancangan Penelitian

Alur rancangan penelitian akan di sajikan dalam flowchart berikut ini:

Gambar 3. 2 Rancangan Penelitian

19
Langkah perancangan yang akan dilakukan pada tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

1. Hal pertama yang akan dilakukan pada perancangan ini adalah menentukan
wilayah,
2. Kedua perencanan perancangan merumuskan masalah perencanan dan
tujuan
3. Ketiga perancangan dan simulasi sistem, melalui tiga software seperti
Google Earth perancangan cluster, Autocad perancangan perangkat,
Optisystem simulasi perancangan,
4. Keempat hasil simulasi melakukan perhitungan power Link Budget dan
Rise Time Budget,
5. Selanjutnya Studi kelayakan apakah standar perancangan sesuai atau tidak
yang telah di tetapkan PT.TELKOM.

III.3 Lokasi dan Waktu Perancangan


1. Lokasi Perancangan
Perancangan ini di laksanakan di Kompleks Dewa Kembar
2. Waktu penelitian
Setelah melaksanakan seminar proposal

III.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada proses penelitian ini dapat dilihat:
a. Hardware
1. Laptop
2. HP
3. Alat tulis
b. Software
1. Optisystem
2. Google Earth
3. Autocad

20
III.5 Metode Perancangan

1. Desain menggunakan Optisystem


2. Desain menggunakan Google Earth
3. Desain menggunkan Autocad

III.6 Langkah-langkah Menggunakan Software

A. Optisystem
1. Install OptiSystem: Unduh dan instal perangkat lunak OptiSystem.
Pastikan sistem komputer Anda memenuhi persyaratan sistem yang
diperlukan.
2. Buka OptiSystem: Setelah instalasi selesai, buka perangkat lunak
OptiSystem.
3. Membuat proyek baru: Pilih "New Project" atau "New" untuk membuat
proyek baru. Berikan nama proyek dan pilih lokasi penyimpanan.
4. Tambahkan komponen: Di jendela proyek, klik kanan pada "System
Layout" dan pilih "Insert Component". Pilih komponen yang ingin Anda
tambahkan, seperti sumber cahaya, serat optik, detektor, dll.
5. Menghubungkan komponen: Tarik dan hubungkan komponen yang telah
Anda tambahkan dengan mengklik pada ujung komponen dan menyeretnya
ke komponen lainnya.
6. Konfigurasi komponen: Setelah menghubungkan komponen,
konfigurasikan setiap komponen dengan mengklik kanan pada komponen
tersebut dan memilih "Properties" atau "Configure". Atur parameter
seperti panjang gelombang, daya, pengaturan serat, dll.
7. Menambahkan analisis: Untuk menganalisis sistem, Anda dapat
menambahkan analisis optik seperti analisis power, analisis modulasi,
analisis Q-factor, dan sebagainya. Klik kanan pada komponen atau koneksi
dan pilih "Add Analyzer" untuk menambahkan analisis yang diperlukan.

21
8. Menjalankan simulasi: Setelah Anda telah mengatur sistem dan analisis,
klik "Run Simulation" atau "Start Simulation" untuk menjalankan simulasi.
Perangkat lunak akan mensimulasikan sistem optik berdasarkan
konfigurasi yang Anda tentukan.
9. Menganalisis hasil: Setelah simulasi selesai, Anda dapat menganalisis
hasilnya dengan melihat grafik, diagram, atau tabel yang dihasilkan.
Gunakan fitur analisis OptiSystem untuk menganalisis kinerja sistem optik
yang telah Anda rancang.
10. Mengoptimalkan sistem: Jika diperlukan, Anda dapat melakukan optimasi
sistem dengan mengubah parameter sistem, mengganti komponen, atau
menambahkan fitur tambahan. Lakukan iterasi dan simulasi ulang untuk
memperbaiki kinerja sistem optik.

B. Google Earth
1. Kunjungi situs resmi Google Earth di earth.google.com dan unduh aplikasi
sesuai dengan perangkat yang Anda gunakan, baik itu desktop atau
perangkat mobile.
2. Buka Aplikasi: Setelah menginstal aplikasi, bukalah Google Earth dengan
mengklik ikonnya di desktop atau melalui menu aplikasi pada perangkat
mobile Anda.
3. Menavigasi Peta Dunia: Ketika Google Earth terbuka, Anda akan melihat
tampilan bola dunia yang dapat Anda putar dengan mengklik dan
menyeretnya. Gunakan tindakan scroll atau tombol zoom untuk
memperbesar atau memperkecil tampilan.
4. Cari Lokasi: Gunakan kotak pencarian di bagian atas layar untuk mencari
lokasi tertentu. Ketikkan nama kota, alamat, atau koordinat GPS untuk
menemukan tempat yang ingin Anda jelajahi.

22
5. Menjelajahi Tempat: Setelah menemukan lokasi yang Anda inginkan,
Anda dapat menjelajahinya dengan menggunakan tombol pan, zoom, dan
rotate di sekitar peta. Klik dan seret untuk menjelajahi tempat dengan
menggeser peta.
6. Layer dan Lapisan Informasi: Google Earth memiliki fitur lapisan
informasi yang memungkinkan Anda melihat berbagai jenis data, seperti
foto satelit, gambar Street View, bangunan 3D, dan banyak lagi. Anda dapat
mengaktifkan atau.

C. Autocad
1. Instalasi dan memulai AutoCAD: Unduh dan instal perangkat lunak
AutoCAD dari situs resmi Autodesk. Setelah instalasi selesai, buka
program AutoCAD.
2. Familiarisasi dengan antarmuka pengguna: Pelajari dan pahami antarmuka
pengguna AutoCAD. Kenali elemen-elemen seperti ribbon (pita), baris
perintah, jendela gambar, dan jendela properti. Ini akan membantu Anda
bergerak dengan lancar di dalam program.
3. Membuka atau membuat gambar baru: Pilih opsi "New" untuk membuat
gambar baru atau "Open" untuk membuka gambar yang sudah ada. Anda
dapat memilih template yang sesuai atau mengatur parameter gambar
seperti ukuran, skala, dan unit pengukuran.
4. Menggunakan alat gambar: AutoCAD memiliki beragam alat gambar
untuk membuat objek seperti garis, poligon, lingkaran, dan banyak lagi.
Anda dapat memilih alat yang sesuai dari ribbon atau menggunakan
perintah di baris perintah.
5. Menggunakan perintah: AutoCAD memiliki banyak perintah yang dapat
digunakan untuk melakukan tugas khusus. Anda dapat memasukkan
perintah langsung ke dalam baris perintah atau menggunakan ikon perintah
di ribbon.

23
6. Menyesuaikan objek: Setelah menggambar objek, Anda dapat
menyesuaikannya dengan menggunakan perintah editing. Contohnya,
Anda dapat memindahkan, menghapus, memutar, atau
memperbesar/memperkecil objek.
7. Menggunakan layer: Layer memungkinkan Anda mengatur dan
mengelompokkan objek dalam gambar. Anda dapat membuat, mengubah,
dan mengatur layer sesuai kebutuhan. Penggunaan layer yang tepat akan
membantu memudahkan pengeditan dan tampilan gambar yang jelas.
8. Menggunakan tekstur dan hatch: AutoCAD juga mendukung pemberian
warna dan tekstur pada objek dengan menggunakan hatch. Anda dapat
mengisi area tertentu dengan pola garis atau gambar dengan memilih opsi
hatch pada ribbon.
9. Menggunakan dimensi: Dimensi digunakan untuk memberikan ukuran dan
skala pada objek dalam gambar. Anda dapat menggunakan perintah
dimensi untuk menambahkan dimensi linier, sudut, atau melingkar pada
objek.

24
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, S., Aulia, S., & Asril, A. A. (2021). Perancangan Dan Pengukuran Performansi
Jaringan Fiber To The Home Dengan Teknologi Gigabit Passive Optical
Network Menggunakan Aplikasi Optisystem Di Kelurahan Surau
Gadang. Jurnal Amplifier November, 11(2).

Kumala, D. R. (2015). Simulasi Perancangan Jaringan Fiber To The Home (FTTH) di


Perumahan Legok Indah Menggunakan Simulasi Optisystem. Tugas Akhir,
Fakultas Teknik Elektro

Maharddhika, I. N. P., Sastra, N. P., & Wiharta, D. M. (2022). ANALISIS


PERFORMANCE PERANCANGAN JARINGAN FIBER OPTIC PADA
RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR DENGAN OPTISYSTEM. Jurnal
SPEKTRUM Vol, 9(2).

Rahman, H. B., Sugito, S., & Akbar, I. Z. (2019). Perancangan Dan Analisis Jaringan
Fiber To The Home Dengan Teknologi Gpon (gigabit Passive Optical
Network) Di Area Kelurahan Sragen Tengah. eProceedings of
Engineering, 6(1).

Yuwana, O. N. T. (2017). Perancangan Jaringan Fiber To The Home (Ftth) Dengan


Teknologi Gpon Di Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Zhafirah, F. (2020). Analisis Perancangan Jaringan Fiber To The Home Untuk


Perumahan Grand Sulawesi Menggunakan Software Simulasi
Optisystem (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

25

Anda mungkin juga menyukai