Disusun oleh :
Annisa Pristianti Rahayu
24052218048
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapa menyelesaikan laporan Proposal Skripsi yang berjudul
“Analisis Quality Of Service (Qos) Jaringan 5g Dengan Menggunakan Aplikasi
Wireshark”.
Adapun pengajuan proposal ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
mengerjakan skripsi pada program Strata- 1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Garut.
i
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1Latar Belakang.................................................................................................1
1.2Perumusan Masalah.........................................................................................2
1.3Tujuan Penelitian.............................................................................................2
1.4Manfaat Penelitian...........................................................................................2
1.5Batasan Masalah..............................................................................................3
1.6 Metodologi Penelitian....................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1 State of the Art...............................................................................................4
2.2 Jaringan Internet.............................................................................................7
2.3 Jenis – jenis Jaringan......................................................................................9
2.3.1 Jaringan Broadcast..................................................................................9
2.3.2 Jaringan Point – to – Point.......................................................................9
2.3.3 Local Area Network...............................................................................10
2.3.4 Metropolitan Area Network...................................................................10
2.3.5 Wide area network.................................................................................11
2.4 Topologi Jaringan.........................................................................................11
2.4.1 Topologi Bus..........................................................................................11
2.4.2 Topologi Ring........................................................................................12
2.4.3 Topologi Star.........................................................................................12
2.4.4 Topologi Tree........................................................................................12
2.4.5 Topologi Mesh.......................................................................................13
2.5 Teknologi Jaringan Seluler Long Term Evoluation (LTE) & 5G.................13
2.5.1 Long Term Evoluation (LTE).................................................................13
2.5.2 5G...........................................................................................................14
2.5.2.1 Keunggulan Teknologi Jaringan 5G...................................................15
2.5.2.2 Visi Teknologi 5G..............................................................................15
ii
iii
1
2
4
5
akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global, yang
dihubungkan oleh sebuah kode array yang luas dari teknologi jaringan elektronik,
nirkabel, dan optik. Internet juga dapat didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh
dunia komputer dan jaringan komputer yang memfasilitasi sharing atau pertukaran
informasi di antara pengguna.
2.3 Jenis – jenis Jaringan
Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan
broadcast dan jaringan point – to – point.
2.3.1 Jaringan Broadcast
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan teralokasi lebih banyak
menggunakan tipe broadcast. Sedangkan jaringan yang lebih besar sering
menggunakan jaringan tipe point – to – point.[4]
Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine,
komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang
semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem
yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek
dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-
komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang
lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network
(LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN).
Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet
merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.[4]
2.3.3 Local Area Network
transfer data 10, 100, atau 1000 Mbps. Selain 8 teknologi Ethernet, saat ini
teknologi 802.11b atau Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
2.3.4 Metropolitan Area Network
Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya
lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih
banyak dibandingkan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi
area seukuran kota atau gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi
sebuah jaringan besar. Jaringan MAN dapat berupa gabungan jaringan komputer
beberapa sekolah atau beberapa kampus. MAN dapat di implementasikan pada
wire maupun wireless network.
2.3.5 Wide area network
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana
ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer
dihubungkan pada kabel tersebut. Pada topologi ini semua sentral dihubungkan
secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus.
Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua
arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau
bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau
12
interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum
digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem
jaringan komputer
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang
dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan terminator atau
terminating-resistance yang biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm. Pada
titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini
bisa berupa kabel transceiver bila digunakan thick coax sebagai media transmisi
atau berupa BNC T-connector bila digunakan thin coax sebagai media transmisi
atau berupa konektor RJ-45 dan hub bila digunakan kabel UTP. Transmisi data
dalam kabel bersifat full duplex, dan sifatnya broadcast, semua terminal bisa
menerima transmisi data.[5]
2.4.2 Topologi Ring
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral
pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat
kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis,
tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian
13
kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai
pengendali tetapi bisa juga berupa hub atau Multi Accsess Unit.
Simpul pusat beroperasi sebagai switch, data kiriman diterima oleh simpul
kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini
menggunakan MAU sebagai pengendali. Bila menggunakan HUB maka secara
fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis
bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis
bertopologi Bintang.[5]
2.4.4 Topologi Tree
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut headend. Dari
headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung
beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini, karena bercabang maka diperlukan cara
untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data
14
ditujukan. Kedua perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal
terminal dalam jaringan.[5]
2.4.5 Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi.
Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika
membangun suatu jaringan, sehingga kegagalan komunikasi menjadi sulit
dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
Evolved Packet System (EPS). Didalamnya terdapat tiga komponen penting yaitu
UE (User Equipment), E-UTRAN (Evolved UMTSTerrestial Radio Access
Network), dan EPC (Evolved Packet Core). LTE merupakan kelanjutan dari
teknologi generasi ketiga (3G) WDCMA-UMTS. Pada LTE kecepatan transfer
data mencapai 100Mbps pada sisi downlink dan 50Mbps pada sisi uplink.[6]
2.5.2 5G
1. MIMO atau Multiple Input Multiple Output yang memiliki keuntungan salah
satunya efisiensi energy, datarate, reliabilitas yang mengalami peningkatan serta
tingkat kemanan yang tinggi.
16
2. D2D atau Device to Device yaitu kapasitas yang dimiliki seamless dan besar
karena penggunaan koneksi local.
3. BDMA atau Beam Division Multiple Access yang memiliki prinsip apabila
pada mobile stations ada pada tempat yang sama, penggunaan beam sama, yang
memakai waktu atau frekuensi yang ada pada multiple access.
Guna mencapai usaha komunikasi yang tinggi dan handal serta latensi .
Pada visi ini di butuhkannya persyaratan yang memadai, dan cukup ketat seperti
adanya throughput yang baik, latensi rendah dan ketersediaan yang tinggi.
Beberapa contoh di sini seperti kontrol nirkabel terhadap proses produksi atau
industri, operasi medis jarak jauh, otomasi distribusi pada suatu smart grid,
keamanan transportasi,dan lain-lain.
18
dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk memberikan
layanan yang lebih baik untuk jaringan lalu lintas yang dipilih melalui berbagai
dalam bps (bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan paket
yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi
(Sumber : TIPHON)
kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi karena
collision dan congestion pada jaringan.
Sumber : (TIPHON)
menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media
(Sumber : TIPHON)
Total Delay
Delay=
Total Paket yang diterima
4. Jitter adalah variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi
variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam
Sumber : (TIPHON)
Bandwidth (disebut juga Data Transfer atau Trafik) adalah kapasitas atau
daya tampung kabel Ethernet agar dapat dilewati traffic paket data dalam jumlah
tertentu. Bandwidth juga dikatakan data yang keluar-masuk (upload download).
Istilah bandwidth muncul dari bidang teknik elektro, dimana bandwidth
mempresentasikan jarak keseluruhan atau jangkuan diantara sinyal tertinggi dan
terendah pada kanal (bandwidth) komunikasi.
2.8 Wireshark
merupakan free tools untuk Network Analyzer yang ada saat ini. Dan tampilan
dari wireshark ini sendiri terbilang sangat bersahabat dengan user karena
Data yang digunakan untuk penelitian pada proposal ini adalah data syarat
– syarat dari teknologi 5G. Teknologi 5G diharapakan dapat memberikan
keuntungan lebih tinggi, latency yang jauh lebih rendah, layanan dalam hal
kecepatan konektivitas untuk mendukung pengguna perangkat Internet of Things
(IoT). International Telecomunication Union Radiocommunication Sector (ITU-
R) mengusulkan bahwa komunikasi 5G harus memenuhi spesifikasi minimum
seperti yang tertulis pada tabel dibawah ini.
No Parameter Value
Downlink Uplink
.
1. Peak data rate 20 Gbps 10 Gbps
2. Peak spectral efficiency 30 bps/Hz 15 bps/Hz
3. User experienced data rate 100 Mbps 50 Mbps
4. Idoor Hotspot- eMBB 0.3 bps/Hz 0.21 bps/Hz
5. Dense Urban – eMBB 0.255 bps/Hz 0.15 bps/Hz
6. Rural – eMBB 0.12 bps/Hz 0.045 bps/Hz
7. Connection Density 1.000.000 per
8. Bandwidth MHz
24
25
3.3 Flowchart
Mulai
Menentuka
n syarat –
Menentukan spesifikasi kinerja jaringan teknologi generasi ke-4 dan generasi ke-5 (5G)
Apakah hasil
perhitungan kinerja
jaringaan 4G dan 5G
sesuai dengan yang
diharapkan ?
Optimasi
hasil
Analisis
perbanding
27
BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian
2. Pengumpulan Data
Mengenai Jaringan 5G
3. Perhitungan Parameter
QoS
4. Analisis Data
5. Penyusunan Laporan
28
29
2. Perbandingan
perbandingan jaringan 5G
2. Analisis dari
nilai QoS dengan nilai QoS
hasil
jaringan 5G jaringan 4G:
perhitungan.
dengan nilai QoS
jaringan 4G ? Hasil yang
didapat
kemudian akan
dilakukan
perbandingan
untuk diketahui
kinerja jaringan
yang lebih baik.
3. Tahap –
Tahap dalam
melakukan
pengukuran
3.Bagaimana dengan dibantu
30
[5] A. Al-Jauhari, “Kata Pengantar,” Dialog, vol. 44, no. 1, pp. i–Vi, 2021, doi:
10.47655/dialog.v44i1.470.
31
32