Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Disusun Oleh:
AWAL AMALIA
NISN : 0066538107

SMK NEGERI 1 SUNGAILIAT


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Uji Kompetensi Keahlian Tahun 2023/2024

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sungailiat

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Dan Jaringan

Judul : Troubleshooting Keamanan Jaringan Pada Jaringan


WAN
Nama : Awal Amalia

NISN : 0066538107

Telah disetujui untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Uji
Kompetensi Keahlian dan salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Keahlian.

Disahkan Oleh:
Sungailiat, Februari 2024
Kepala Kompetensi Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan

Richardo Jayawijaya Siahaan, S.Kom


NIP. 19800610 201101 1 003

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 1

1.3 Nama Kegiatan ....................................................................................................... 2

1.4 Waktu dan Tempat ................................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 3

2.1 Topologi .................................................................................................................. 3

2.2 Media Transmisi .................................................................................................... 7

2.2.1 Kabel .............................................................................................................. 7

2.2.2 Nirkabel ......................................................................................................... 14

2.3 Perangkat jaringan................................................................................................17

2.3.1 NIC ................................................................................................................. 17

2.3.2 Switch ............................................................................................................. 17

2.3.3 Router ............................................................................................................ 18

2.3.4 Access point ................................................................................................... 20

2.4 protokol ................................................................................................................... 21

2.4.1 TCP/IP ............................................................................................................ 21

iii
2.4.2 DNS ................................................................................................................ 21

2.4.3 DHCP ............................................................................................................. 21

2.4.4 NAT ................................................................................................................ 21

2.4.5 HTTP/HTTPS ............................................................................................... 22

2.4.6 Firewall .......................................................................................................... 22

2.5 Routing.................................................................................................................... 22

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 25

3.1 Topologi yang digunakan ...................................................................................... 25

3.2 IP Address yang digunakan .................................................................................. 25

3.3 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 25

3.4 Konfigurasi ............................................................................................................. 27

3.5 Pengujian ................................................................................................................ 45

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 49

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan satu


sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan suatu protocol
komunikasi sehingga antar komputer dapat saling bertukar informasi.

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komputer saat inilah telah


berkembang sangat pesat, sehingga membuat suatu perusahaan untuk
memperbaharui teknologi informasi dan mengkomputerasikan seluruh aspek dari
sendi-sendi perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Salah satu
perkembangan teknologi tersebut adalah berkembangnya sebuah teknologi
jaringan komputer, dengan adanya jaringan komputer maka akan mempermudah
pertukaran data (Resource Sharing). Kendala jarak dan waktu untuk tukar
menukar data dapat terjawab dengan adanya jaringan komputer. Kebutuhan atas
pengguna bersama resource yang ada dalam jaringan baik software maupun
hardware telah mengakibatkan tumbuhnya berbagai perkembangan teknologi
jaringan itu sendiri namun sering dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan,
semakin banyaknya pengguna dan semakin bebasnya yang menggunakan suatu
bentuk jaringan, perlu adanya pengaturan dan pengamanan dalam jaringan
tersebut yang sering juga disebut dengan firewall

1.2 Tujuan
1. Mengukur kemampuan siswa yang akan menyelesaikan pendidikannya
2. Memfasilitasi siswa yang akan menyelesaikan pendidikannya untuk
mendapatkan sertifikat kompetensi
3. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi pada
permintaan industri terhadap tenaga kerja yang konpoten yang memiliki
sertifikat kompetensi
4. Sebagai bentuk kerjasama dunia usaha/industri dalam rangka memenuhi
kebutuhan tenaga kerja konpoten bersertifikat kompetensi

1
1.3 Nama Kegiatan

Troubleshooting Keamanan Jaringan Pada Jaringan WAN

1.4 Waktu dan Tempat

Waktu : 29 Februari – 8 Maret 2024

Tempat : Lab Teknik Komputer Jaringan SMKN 1 Sungailiat

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Topologi

Topologi jaringan komputer adalah metode atau cara yang digunakan agar
bisa menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Struktur atau
jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
lainnya bisa dengan menggunakan kabel atau pun nirkabel (tanpa kabel). Ada
beberapa jenis-jenis topologi, yakni:
a. Topologi Ring
Topologi ring atau sering disebut topologi cincin adalah jenis topologi

jaringan yang digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer dengan


komputer lainnya dalam sebuah rangkaian yang berbentuk melingkar seperti
cincin. Umumnya, jenis topologi jaringan ring ini hanya menggunakan LAN
card agar masing-masing komputer terko

3
b. Topologi Bus
Topologi bus adalah topologi jaringan yang lebih sederhana. Umumnya
topologi jaringan ini dilakukan pada installasi jaringan berbasi kabel coaxial.
Topologi bus menggunakan kabel coaxial pada sepanjang node client dan
konektor. Jenis konektor yang digunakan adalah BNC, Terminator, dan
TBNC.

c. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah sebuah topologi yang bisa digunakan untuk rute
yang banyak. Jaringan topologi ini menggunakan kabel tunggal sehingga
proses pengiriman data menjadi lebih cepat tanpa melalui hub atau switch.

4
d. Topologi Star
Topologi star atau disebut juga topologi bintang adalah topologi jaringan
berbentuk bintang dimana umumnya menggunakan hub atau switch untuk
koneksi antar client. Topologi jaringan komputer ini paling sering digunakan
saat ini karena memiliki banyak kelebihan.

e. Topologi Tree
Topologi tree atau topologi pohon adalah hasil penggabungan dari
topologi bus dan topologi star. Umumnya, topologi tree digunakan untuk
interkoneksi antara hirarki dengan pusat yang berbeda-beda.

5
f. Topologi Peer to Peer
Topologi peer to peer adalah topologi jaringan yang sangat sederhana
karena hanya menghubungkan 2 komputer. Umumnya topologi peer to peer
menggunakan satu kabel saja untuk menghubungkan kedua komputer agar
bisa saling berbagai data.

g. Topologi Linier
Topologi linier atau sering disebut dengan topologi bus berurut.
Umumnya topologi ini hanya menggunakan satu kabel utama sebagai
konektor masing-masing titik sambungan pada setiap komputer.

6
h. Topologi Hybrid
Topologi Hybrid adalah gabungan dari beberapa topologi yang berbeda
dan membentuk jaringan baru. Dengan kata lain, jika ada dua atau lebih
topologi yang berbeda terhubung dalam satu jaringan maka topologi jaringan
tersebut akan membentuk topologi hybrid.

2.2 Media Transmisi


2.2.1 Kabel
a. Kabel UTP (Cat 1-6)

Kabel UTP merupakan singkatan dari Unshield Twisted Pair.


Sesuai namanya “Unshield”, yang berarti kabel ini tidak dilengkapi
dengan pelindung aluminium sehingga jenis kabel ini kurang tahan
dengan interferensi elektromagnetik, Kabel UTP memiliki beberapa
kategori yakni:

7
1) Kabel UTP Cat 1
Kabel UTP Cat 1 merupakan kabel dengan kualitas transmisi
terendah yaitu sebesar 1 Mbps. Kabel dengan kategori ini hanya
mendukung komunikasi suara analog saja sehingga kurang cocok
untuk sistem modern saat ini. Kabel CAT1 dulunya digunakan pada
tahun 1983 untuk menghubungkan telephone analog Plain Old
Telephone Service (POTS).

2) Kabel UTP Cat 2


Kabel UTP Cat 2 memiliki kecepatan transmisi data hingga 4
Mbps. Kabel dengan kategori ini telah mendukung data dan suara
digital. Umumnya kabel ini digunakan pada jaringan dengan
teknologi Token Ring oleh IBM, namun seiring perkembangan
jaman kabel tipe ini sudah tidak cocok lagi digunakan pada sistem
modern saat ini.

3) Kabel UTP Cat 3


Kabel UTP Cat 3 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Bila
ditinjau dari segi perkembangan teknologi Ethernet, kabel CAT3
memiliki kemampuan yang terendah, karena memang hanya
mendukung jaringan 10BASE-T saja. Umumnya kabel jenis ini
digunakan pada jaringan IBM Token Ring dengan kecepatan 4
Mbps sebagai pengganti CAT2.

4) Kabel UTP Cat 4


Kabel UTP Cat 4 memiliki kecepatan transmisi data hingga 16
Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital.
Umumnya kabel ini juga digunakan pada jaringan IBM Token Ring
16 Mbps dan juga didukung pada jaringan Ethernet 10BASE-T.

5) Kabel UTP Cat 5


Kabel UTP Cat 5 memiliki kecepatan transmisi data hingga
100 Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital.

8
Kabel jenis CAT5 ini juga dapat berjalan pada kecepatan transmisi
data hingga 1Gbps tetapi dengan syarat panjang kabel harus lebih
pendek dari 100 meter. Umumnya, kabel jenis ini mendukung
jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet
(100BaseT). Kabel kategori ini merupakan kabel yang paling
populer yang banyak digunakan pada instalasi jaringan.

6) Kabel UTP Cat 5e


Kabel UTP Cat 5e ini merupakan bentuk peningkatan dari
kabel UTP CAT5 dengan kemampuan transmisi data hingga 1
Gbps atau pada kecepatan 10/100/1000Mbps. Kabel jenis ini
direkomendasikan pada penggunaan jaringan Gigabit Ethernet,
meskipun kabel UTP CAT 6 lebih direkomendasikan untuk kinerja
yang maksimal.

7) Kabel UTP Cat 6


Kabel UTP Cat 6 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Gbps dengan frekuensi komunikasi 250Mhz dan mendukung
komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini
digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan
panjang hingga 55 meter.

8) Kabel UTP Cat 6a


Kabel UTP Cat 6a ini merupakan bentuk peningkatan dari
kabel UTP CAT6 dengan frekuensi komunikasi yang lebih besar
yaitu sebesar 500 Mhz.

9) Kabel UTP Cat 7


Kabel UTP Cat 7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10
Gbps dengan frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan
mendukung komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel

9
jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G
Ethernet dengan panjang hingga 100 meter.

b. Kabel STP (Cat 1-6)

Kabel STP (Shielded Twisted Pair) secara sederhana adalah


sebuah kabel twister pair yang terbuat dari tembaga dengan adanya 2
pembungkus. Jadi, setiap bagiannya memiliki pelindung yang terbuat
dari timah yang setiap pasangnya pasti dilapisi lagi oleh pelindung
yang terbuat dari plastik. Kabel STP memiliki beberapa kategori yang
sama dengan kabel UTP yaitu:
1) Kabel STP CAT 1
Transmisi kualitas terendah dan hanya mampu menerima suara
analog saja.

2) Kabel STP CAT 2


Hanya menerima komunikasi data dan suara digital

3) Kabel STP CAT 3


Media transmisi yang sudah bisa menerima komunikasi data
dan juga suara pada kecepatan 10 megabit/detik

4) Kabel STP CAT 4


Menerima komunikasi data dan suara pada kecepatan 16
megabit/detik

10
5) Kabel STP CAT
Bisa menerima komunikasi data dan suara dengan kecepatan
100 megabit/detik.

6) Kabel STP CAT 6


Kualitas kabel dengan klaim paling tinggi.

7) Kabel STP CAT 7


Kualitas premium dengan kecepatan transmisinya hingga 1
Gbit/detik atau frekuensi 1000 Mhz.

c. Kabel Coaxial SKMCABLE RG59 300Meter With Power


DC
Kabel coaxial adalah sarana penyalur atau pengalih hantar
(transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah
diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.

Spesifikasi:
 Wire: 2 x 0.5 mm copper
 Impedance: 75 ohms
 Center conductor: Cu wire 0.59 mm
 Dielectric: 3.7 mm PE whole
 Braid: Thick copper wire

11
 Outer coating: 5.9 mm PVC
 Cable Color: White

d. Kabel Fiber Optik IN MAX CONNECTION

Kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah


sinyal listrik menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang
lain. Bahan utama dari kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca
dan plastik yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai rambut
manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan dari
tembaga. Kabel fiber optic mempunyai beberapa jenis, yaitu:
1) Single Mode
Kabel Fiber optik Single mode memiliki inti yang lebih kecil
(berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-
1550 nm) yang memungkinkan hanya satu mode menyebarkan
cahaya melalui inti pada suatu waktu.

2) Multi Mode
Kabel Fiber optik multimode adalah tipe yang digunakan untuk
tujuan komersial. inti lebih besar dari serat single-mode

12
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat
secara bersamaan. Selain itu diameter multimode memiliki serat
inti lebih besar (diameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 850-1300 nm)

Spesifikasi:
 Jacket Cable : LSZH (Low Smoke Zero Halogen)
 Panjang : 1000 Meter
 Kawat Seling :
 * 1 Seling pengantung yang tebal
 * 2 Seling messenger sebagai pelindung core
 Insertion Loss : 0.1db

e. Konektor RJ45
RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki
fungsi sebagai konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local
Area Network) dan topologi jaringan lainnya. Konektor RJ45 memiliki
8 buah pin.

13
Spesifikasi:
 UTP Compliant Standards : CAT type 3/4/5/5e
 Cable Function : Connector
 Package Qty : 100pcs
 Real Picture

2.2.2 Nirkabel
a. Topologi Jaringan Nirkabel Indoor
Jaringan nirkabel indoor adalah Jaringan tanpa kabel/memakai
kabel yang berada dalam ruangan.
1. Wireless Personal Area Network (WPAN)
WPAN adalah jaringan tanpa kabel yang menghubungkan
perangkat komunikasi jarak dekat. Jaringan WPAN hanya
membutuhkan daya yang rendah dan hanya memiliki cakupan
area sempit. Salah satu teknologi yang termasuk jaringan WPAN
adalah Zigbee.
2. Wireless Wide Area Network (WWAN)
WWAN adalah suatu bentuk dari jaringan nirkabel.
Ukuran yang lebih besar dari wide area network bila
dibandingkan dengan jaringan area lokal membutuhkan
perbedaan dalam teknologi yang digunakannya. Jaringan nirkabel
dengan ukuran yang berbeda mengirimkan data dalam bentuk
panggilan telepon, halaman web, dan pengaliran video.

b. Topologi Jaingan Nirkabel Outdoor


Jaringan Nirkael Outdoor adalah Jaringan tanpa kabel/memakai
kabel yang berada diluar ruangan.
Topologi jaringan outdoor WLAN adalah jarigan komputer yang
menggunakan gelomang radio sebagai media transmisi data yang
ditransfer dari satu komputer ke komputer lainnya menggunakan
media udara.

14
c. Standarisasi Wireless IEEE 802.11
1. Standardisasi IEEE 802.11a

Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5 GHz


mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information
Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan
teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar
frequency division multiplexing (FDM). Mampu mentransfer data
hingga 54 Mbps.

2. IEEE Standardisasi 802.11b

Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu.


Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam
praktik) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia
menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio
yang tersedia. Transmisi data Standardisasi 5,4 hingga 11 Mbps

3. IEEE 802.11c

Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar


802.11c tidak menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan
versi diubah 802.1d standar yang memungkinkan 802.1d jembatan
dengan 802.11-perangkat yang kompatibel (pada tingkat data link).

4. Standardisasi IEEE 802.11d

Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang


dimaksudkan untuk memungkinkan penggunaan internasional
802,11 lokal jaringan. Ini memungkinkan perangkat yang berbeda
informasi perdagangan pada rentang frekuensi tergantung pada apa
yang diperbolehkan di negara di mana perangkat dari.

5. Standardisasi IEEE 802.11e

Standar 802.11e yang dimaksudkan untuk meningkatkan


kualitas layanan pada tingkat data link layer. Tujuan standar ini
adalah untuk menentukan persyaratan paket yang berbeda dalam

15
hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga
memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan video.

6. Standardisasi IEEE 802.11f

Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses


vendor produk yang memungkinkan untuk menjadi lebih
kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access Point Protocol
Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan
akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak
peduli apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur
jaringan. Kemampuan ini juga hanya disebut roaming.

7. Standardisasi IEEE 802.11g

Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54


Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktik) pada
rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel
dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang
mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.

16
2.3 Perangkat Jaringan
2.3.1 NIC LAN card Tplink Tg3468 Original
Kartu Jaringan atau disebut dengan istilah NIC (Network Interface
Card) atau LAN Card atau Etherned Card merupakan perangkat yang
menyediakan media untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan
Kartu Jaringan berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang
pada slot ekspansi di dalam komputer.

Spesifikasi:
 Standards and Protocols IEEE 802.3, 802.3u, 802.3x CSMA/CD,
TCP/IP, PCI Revision 2.1/2.2
 Interface 32-bit PCI 1 10/100Mbps RJ45 port
 Data Rates 10/100Mbps (Half-Duplex) 20/200Mbps (Full-Duplex)
LED Indicator Link/Act
 Flow Control IEEE 802.3x

2.3.2 Switch Ethernet Gigabit 8 Port 100-240V


Switch adalah sebuah komponen jaringan yang tugasnya untuk
menghubungkan beberapa perangkat, untuk bisa melakukan pertukaran
paket data, baik dalam proses penerimaan, serta meneruskan data ke
perangkat lain.

17
Spesifikasi:
 Steker: AS 100-240V
 Warna: Hitam
 Nomor Port: 8
 Bahan: Plastik
 Jenis Jaringan yang Berlaku: Ethernet Cepat, Konverter, Hub/Hub
 Tingkat transmisi maksimum: 100Mbps
 Stacking: Dapat Ditumpuk
 Mendukung VLAN: Dukungan
 Menghubungkan kabel: kabel jala, klasifikasi kabel, fixer
 Fitur: Jaring 8 inti, soket logam
 Berat Paket: 207g/7.3oz

2.3.3 Router TP-LINK TL-WR840N WIRELESS N ROUTER


Router adalah sebuah perangkat jaringan (networking device) yang
bekerja dengan cara menghubungkan berbagai perangkat, seperti
smartphone, laptop, tablet, dan lain sebagainya dengan layanan internet.
Jika dibayangkan, router bakal menjadi sebuah "jembatan" untuk
menyalurkan jaringan internet ke berbagai perangkat yang tersambung
dengannya.

18
Spesifikasi:
 Interface : 4 10/100Mbps LAN PORTS, 1 10/100Mbps WAN PORT
 Button : WPS/RESET Button - Antenna : 2 Antennas
 External Power Supply : 9VDC / 0.6A
 Wireless Standards : IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
 Dimensions ( W x D x H ) : 7.2 x 5.0 x 1.4in.(182 x 128 x 35 mm)
 Wireless Functions : Enable/Disable Wireless Radio, WDS Bridge,
WMM, Wireless Statistics
 Wireless Security : 64/128-bit WEP, WPA / WPA2,WPA-PSK / WPA2
 PSK - Quality of Service : WMM, Bandwidth Control - WAN Type :
Dynamic IP/Static IP/PPPoE/ PPTP/L2TP
 Management : Access Control, Local Management, Remote
Management
 DHCP : Server, Client, DHCP Client List, Address Reservation
 Port Forwarding : Virtual Server,Port Triggering, UPnP, DMZ
 Dynamic DNS : DynDns, Comexe, NO-IP
 VPN Pass-Through : PPTP, L2TP, IPSec (ESP Head)

19
2.3.4 Access Point TP-Link 300Mbps
Access point adalah perangkat keras jaringan komputer yang
menghubungkan peranti nirkabel dengan jaringan lokal menggunakan
teknologi seperti wifi. Alat ini juga kerap disebut dengan istilah Wireless
Local Area Network (WLAN). Perangkat ini yang nantinya bermanfaat
untuk mengirim dan menerima data yang berasal dari adapter nirkabel.
Berdasarkan informasi laman Bakti Kementerian Komunikasi dan
Informatika, access point terdiri dari antena dan transceiver, serta bertindak
sebagai pusat pemancar serta penerima sinyal dari/untuk client server.

Spesifikasi:
 Specifications : – Wireless : 300 Mbps on 2.4 GHz
 Antennas : 2 Fixed Omni Directional Antennas
 Ports : 1x 10/100 Mbps WAN Port,4×10/100 Mbps LAN Ports
 Dimensions : 4.5×4.2×1.0 in (115×106.7×24.3 mm)

20
2.4 Protokol
2.4.1 TCP/IP
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet
Protocol dan merupakan rangkaian protokol komunikasi yang digunakan
untuk menghubungkan perangkat jaringan di internet. TCP/IP juga
digunakan sebagai protokol komunikasi dalam jaringan komputer pribadi.
Seluruh rangkaian IP — seperangkat aturan dan prosedur — biasanya
disebut sebagai TCP/IP. TCP dan IP adalah dua protokol utama, meskipun
yang lain termasuk dalam suit. Rangkaian protokol TCP/IP berfungsi
sebagai lapisan abstraksi antara aplikasi internet dan routing dan switching
fabric

2.4.2 DNS
DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang bertugas
menyimpan semua informasi data domain dalam jaringan. Dengan adanya
DNS, domain atau hostname yang ada akan ditranslate dan diterjemahkan
dalam alamat IP sehingga dapat diakses. DNS ini ditemukan tahun 1983
oleh Paul Mackapetris. Sebelum menggunakan DNS, mapping domain
dahulu menggunakan file hosts.txt.

2.4.3 DHCP
DHCP adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
DHCP adalah protokol yang digunakan untuk distribusi IP Address pada
jaringan komputer secara dinamis. Dengan menggunakan DHCP Anda
dapat melakukan konfigurasi IP address pada setiap perangkat di jaringan
komputer secara otomatis. Selain IP Address, ada beberapa konfigurasi
lainnya yang dapat didistribusikan melalui DHCP seperti
default gateway, DNS server dan subnet mask.

2.4.4 NAT
Network Address Translation atau NAT adalah proses di mana
perangkat jaringan seperti firewall dan router memberikan alamat publik

21
ke satu atau beberapa komputer di dalam jaringan pribadi. Penggunaan
utama NAT adalah untuk membatasi jumlah alamat IP publik yang
digunakan oleh organisasi atau perusahaan, baik untuk tujuan komersial
maupun keamanan.

2.4.5 HTTP/HTTPS
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan sebuah protokol
jaringan aplikasi yang digunakan untuk mendistribusikan informasi
antara server dengan client. Server disini yang dimaksud adalah jenis
web server dengan bentuk fisik jaringan komputer yang memiliki kapasitas
penyimpanan data berskala besar.
Sedangkan Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) merupakan
hasil pengembangan dari versi HTTP sebelumnya, HTTPS memiliki
fungsi keamanan yang lebih ketat sehingga membuat client merasa aman
dalam mengakses berbagai konten web. Protokol https ini dikembangkan
langsung oleh perusahaan berbasis IT Netscape Communication Corp.

2.4.6 Firewall
Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang mampu
melindungi dari serangan virus, malware, spam, dan berbagai jenis
serangan internet lainnya. Dapat dikatakan juga
bahwa, firewall merupakan perangkat lunak untuk mencegah akses yang
dianggap ilegal atau tidak sah dari jaringan pribadi (private network).
Sehingga, tugas utama dari adanya firewall sendiri adalah untuk
melakukan monitoring dan mengontrol semua akses masuk atau keluar
koneksi jaringan berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan.

2.5 Routing
Routing adalah proses pengiriman paket data dari satu titik ke titik lain
dalam jaringan komputer atau Internet. Saat sebuah paket data dikirimkan melalui
jaringan, router bertanggung jawab untuk mengarahkan paket tersebut ke tujuan
yang benar. Ada beberapa jenis routing yang umum digunakan dalam jaringan
computer yakni:

22
a) Routing Statis
Routing statis adalah jenis routing di mana pengaturan jalur pengiriman
paket data ditentukan secara manual oleh administrator jaringan.

b) Routing Dinamis
Routing dinamis adalah jenis routing di mana router menggunakan
protokol routing khusus untuk secara otomatis bertukar informasi routing
dengan router lain dalam jaringan dan mengambil keputusan routing
berdasarkan informasi yang diterima.

Jenis-Jenis Routing Dinamis :

1. RIP (Routing Information Protocol)

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol


routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol
ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol
ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing. Pertama kali
didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah
dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC
2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun
begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik
yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol
OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan
IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP
generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol


distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi
kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai
metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP
adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS)
yang dapat menentukan routing berdasarkan system interior atau
exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.

23
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol,
bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua
atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk
memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.

3. OSPF (Open Shortest Path First )

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing


otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan
mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap
perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah
Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan
yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy
pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network
administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini digunakan untuk
management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu
untuk mempermudah penambahan informasi routing dan
meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa
menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway


Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra
yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam
operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya
yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO.
Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam
tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP
menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance
Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol
penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke
routing protocol lain

24
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Topologi yang digunakan

3.2 IP Addres yang digunakan


Perangkat Port IP Addres SubNetMask
Router Mikrotik Eth1 ISP ISP
Eth2 192.168.106.1/25 255.255.255.128

Eth3 192.168.206.1/25 255.255.255.128

Wireless 192.168.206.100 255.255.255.128


Host Client 1 192.168.106.100 255.255.255.128
Host Client 2 192.168.206.99 255.255.255.128

3.3 Alat dan Bahan


No. Alat Spesifikasi Jumlah Harga
1. PC Client  Device Name Desktop
IMH
179L.
 Processor Inter(R) 1 Rp.4.000.000
Core(TM) i3-7100 CPU
@ 3.90GHz Installed.
 RAM 4,00 GB (3,87 GB
usable)
2. Smartphone  Android/IOS 1 Rp.4.000.000

25
3. Crimping tool  Model 10952
 Color balck
 Crimping heand matrial
TPR 1 Rp.150.000

 Funtion crimping, cutting


and stripping
4. Cable tester  Lan tester RJ45 RJ11 led
m tecd network cable
tester RJ4
 Lan tester alat penguji 1 Rp.50.000
kabel lan Rj4/RJ11
 Network-Lan-RJ45-RJ11-
Kabel tester

No. Komponen Spesifikasi Jumlah Harga


1. Router TPLINK  Interface: 4 10/100Mbps
TL-WR840 WAN PORT.
 Butto :WPS/RESET Butto
Antenna : 2 Antennas. 1 Rp.170.000
 External Standards : IEEE
802.1 n, IEEE
802.11g,IEEE 802.11b.
2. Switch Ethernet  Steker: AS 100-240V
Gigabit 8 Port 100-  Warna Hitam 1 Rp.324.000
240V  Nomor Port: 8
 Bahan Plastik
3. Access point  Specification: Wireless:300
TPLINK300Mbps Mbps On 2.4 GHz
 Antena: 2 Fied Omni
1 Rp.300.000
Directional Antennas
 Port 1x 10/100 Mbps WAN
Port4x10/100 Mbps LAN
Port

26
No. Bahan Spesifikasi Jumlah Harga
1. Kabel UTP  Kategori : patchord
 Merk : AMP Commsope
Rp.10.000
 Tipe : UTP CAT 6 2m

 Panjang : 7 Feet (2 m)
 Kecepatan : 1Gbps
2. Konektor RJ 45  UTP Compliant Standards :
3 RP.5.000
CAT type 3/4/5e
 Cable Function : Connector
3. Koneksi Internet  Min 1 Mbps 1 -

3.4 Kongfigurasi
1. Mengganti identitas mikrotik dengan cara System > Identity

2. Masuk ke IP > DHCP Client > add > interface ether 1 > Apply > ok

27
3. Masuk ke IP > DNS >Klik ―Allow Remote Requests‖ > Apply > OK

4. Masuk ke new terminal > ketik ―ping 0.id.pool.org.ntp‖ > Enter > Ketik lagi
―ping 1.id.pool.org.ntp‖ > Enter , Setelah itu masuk ke System > SNTP Client >
enable > isi NTP server dengan ip yang suadah di salin di new terminal tadi >
Apply > OK

5. Masuk ke Bridge > Bridge > Add Bridge Hospot > Apply > OK

28
6. Masuk ke Bridge > Port > Add Ether 3 ke Bridge Hospot > Apply > OK

7. Masuk ke IP > Add > Address untuk Ether 2 >Apply > OK

8. Masuk ke IP > Address untuk bridge Hospot > Apply >OK

29
9. Masuk ke IP > DHCP Server > DHCP Setup > DHCP Server Intrface ether 2 >
Next

10. Masukkan DHCP Pool range, sesuai dengan soal 99 Client untuk ether 2

11. Masuk ke IP > DHCP Server > DHCP Setup > DHCP Server Intrface bridge
Hosport > Next

12. Masukkan DHCP Pool range, sesuai dengan soal 99 Client untuk bridge Hospot

30
13. Masuk ke IP > Firewall > NAT > Add chain scrnat out interface ether 1 > Apply

14. Di bagian Actions pilih masquerade > Apply > OK

15. Masuk ke IP > Firewall > Filter Rules > Add > chain input, Src address:
192.168.106.2-192.168.106.50, Dst address: 192.168.106.0/25, protocol: icmp
dan In interface ether2 > Apply

31
16. Dibagian action pilih drop > Apply > OK

17. Masuk ke IP > Firewall > Filter Rules > Add > chain: input, Src address:
192.168.106.51-192.168.106.100, Dst address: 192.168.206.0/25, protocol:
Icmp, dan In interface: ether2 > Apply

18. Dibagian action pilih drop > Apply > OK

32
19. Masuk ke IP > Firewall > Filter Rules > Add chain input

20. Dibagian action pilih log > Log Prefix ―tersimpan di disk‖ > Apply > OK

21. Untuk meyimpan Log masuk ke System > Logging > Ubah actions ke disk >
Apply > OK

33
22. Untuk melihat result Log bisa ke Log terlihat di sini untuk buffer sudah tersimpan
di disk

23. Selanjutnya masuk ke IP > Hospot > Servers > Hospot Setup > Interface bridge
Hospot > Next

24. Pada bagian DNS Name bisa di ubah sesuai yang kalian inginkan kali ini saya
akan menggunakan awalTKJ1.COM

34
25. Masukkan Name of local Hospot :‖admin‖, dan password :‖admin‖

26. Pada hostpot masuk ke Server Profiles > hsporf1 > Login > Matikan centang
Cookie

27. Kemudian di bagian RADIUS > Centang User RADIUS > Apply > OK

28. Selanjutnya masuk ke RADIUS klik + > General > ckliks hostpot > isi
Addressnya: 127.0.0.1 > isi scretnya dengan r12345 > Apply > OK

35
29. Kemudian masuk ke System > Packages terlihat di gambar ini sudah terpasang
user manager, jika tidak ada user manager berarti package untuk user manager
belum terinstall, berarti harus install terlebih dahulu

30. Masuk ke New Terminal ketik: /tool user-manager database clear > enter > ketik
y > enter

31. Masuk ke browser dan masukkan alamat IP dari mikrotiknya dan tambahkan /
userman dalam kasus ini alamat dari mikrotik saya https://192.168.1.12/userman

36
32. Setlah login ke user manager masuk login Routers tabahkan router baru dengan
name Hospot Tamu, isi bagian IP address dengan alamat local yaitu 127.0.0.1
dan masukkan password di bagian Shared secret yaitu r12345 dan Time zone
plus 07.00 dan klik Save

33. Masuk ke bagian Profiles > add > Masukkan Nama Profile > create

34. Setelah itu klik add new limitation > new limit > add > add

37
35. Setelah itu klik di bagian profiles > Save profiles

36. Masuk ke Users > add > batch > isikan form seperti ontoh dibawah > add, stlah
di add maka akan muncul 20 user acak yang isa digunakan untuk login client
hospot

38
37. Masuk ke browser kunjungi halaman untuk konfigurasi akses point nya kali ini
saya mrnggunakan akses point dari tplink, masuk ke alamat https:// 192.168.0.1

38. Masuk ke menu Quick > Next

39. Pilih Access point > Next

39
40. Wireless > Enable > Wireless Network Name : nama peserta@Proxy UKK >
Next

41. Wireless > Enable > Wireless Network Name : Smkn 1Sungailiat@Proxy UKK
> Next

42. Kemudian Pilih LAN Type:Static IP ( DHCP) > Next > Finish

43. Setelah selesai setting klik > Finish

40
44. Masuk Kembali ke mikrotik ke bagian IP > Web Proxy > Enable tambahkan
cache administrator, centang cache On disk kemudian Apply dan klik Acces

45. Untuk Block File Mp3 kita dapat pilih Tambahkan add > Dst.Port: 80 > Path:
―mp3‖ > Action: deny > Apply > Ok

46. Untuk Block File Mp3 kita dapat pilih Tambahkan add > Dst.Port: 80 > Path:
―mkv‖ > Action: deny > Apply > Ok

41
47. Selanjutnya agar Web Proxy berfungsi di tambahkan NAT Rule, Masuk IP >
Firewall > NAT > New Nat rule, isi kan seperti di bawah ini lalu Apply

48. Di bagian Actions pilih redirect ke port 8080 yaitu port dari proxy server itu

49. Untuk Mensetting Block Site Kita Harus Buka Menu Firewall > Address Lists >
Add

42
50. Masukkan Name: ―Block Linux‖ dan Address:www.linux.org > Apply > OK

51. Kemudian buka menu NAT > Add

52. Pilih General > Chain:dstnat

43
53. Kemudian Klik Advanced > Dst.Address List: ―Block Linux

54. Lalu Klik Action > redirect > Apply > OK

55. Kembali ke mikrotik kita akan melakukan backup kongfigurasi dari mikrotik,
Masuk ke File klik backup isi nama dan password yang kalian inginkan

44
56. Klik kanan pada file backup yang baru dibuat, klik download dan simpan di
folder yang kamu inginkan

3.5 Pengujian
1. Login hotspot yang udah di buat di RADIUS
Dengan cara : login wifi yang Bernama Awal@proxyUKK > masukkan username
(95h) dan password (gue) yang sebelumnya sudah disetting

45
2. IP 192.168.106.2-192.168.106.50 Tidak Dapat Ping Ke Router
Dengan cara : Mensetting IPv4 > masuk cmd Windows > Ktik ipconfig > ping
192.168.106.1 > ping 192.168.206.1

3. IP 192.168.106.51-192.168.106.100 Tidak Dapat Ping Ke Router


Dengan cara : Mensetting IPv4 > masuk cmd Windows > Ktik ipconfig > ping
192.168.106.1 > ping 192.168.206.1

4. Akses Internet Pada Waktu 07.00-15.00


Dengan cara ; masuk ke Wifi Awal@proxyUKK > terlihat pada gambar dibawah

ini terhubung

46
5. Pembatasan Akses Internet Lebih Dari Jam 07.00-15.00
Dengan cara ; pada konfigurasi mikrotik sudah kita setting untuk membatasi agar
akses internet dapat digunakan hanya jam 07.00-15.00 > terlihat pada gambar
dibawah ini tidak ada internet

47
6. Pengujian Block Linux
Dengan cara : buka crome > ketik www.linux.org > enter

7. Pengujian Block MKV


Dengan cara : buka crome > ketik ―index of mkv‖ > enter

8. Pengujian Block MP3


Dengan cara : buka crome > ketik ―index of mp3‖ > enter

48
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada tugas akhir penyusun laporan ini penulis membangun jaringan internet
berbasis mikrotik, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Jaringan internet berbasis mikrotik yang dibangun untuk Uji Kompetensi
dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan apa yang di inginkan.
2. .Jaringan internet berbasis mikrotik sangat memberi kemudahan dan
kenyamanan bagi administrator untuk mengontrol jaringan dan maupun bagi
semua pengguna internet dalam menggunakan internet.

4.2 Saran
Dari beberapa pengalaman penulis selama mengerjakan laporan tugas akhir
pembagunan jaringan internet, disarankan untuk mengembangkan dalam
membangun jaringan yang berbasis mikrotik lebih baik menggunakan keamanan
jaringan harus kuat agar lebih terjamin lagi keamanan jaringannya. Untuk
mengatur Bandwith hendaknya kita harus benar-benar teliti agar tidak terjadi
kesalahan

49
50

Anda mungkin juga menyukai