Anda di halaman 1dari 67

ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICES)

JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS TELKOM

INDIHOME STUDY KASUS KANTOR WALIKOTA BENGKULU

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

FIQRI SAPUTRA UTAMA


NPM: 10010063

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DEHASEN (UNIVED) BENGKULU
2022

i
ii

DAFTAR ISI
HAL
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Batasan Masalah..............................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian...........................................................................................5
1.5.1 Manfaat Penelitian Untuk Penulis..................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
2.1 Analisis.............................................................................................................7
2.2 Quality of Service (QOS)..............................................................................10
2.2.1 Parameter QSS................................................................................................12
2.3 Jaringan...........................................................................................................14
2.3.1 Jenis jaringan..................................................................................................16
2.4 Topologi Jaringan..........................................................................................19
2.5 Jenis – Jenis Topologi...................................................................................22
2.5.1 Topologi bintang (star)..................................................................................22
2.5.2 Topologi cincin (Ring)..................................................................................24
2.5.3 Topologi bus...................................................................................................29
2.5.4 Topologi Mesh................................................................................................32
2.5.5 Topologi Tree.................................................................................................36
2.5.6 Topologi Hybrid.............................................................................................41
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................47
3.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian...........................................................47
3.1.1 Profil................................................................................................................47
3.1.2 Visi dan Misi...................................................................................................48
3.1.3 Keadaan Pegawai...........................................................................................48
3.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi...............................................................................52
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................55
3.3 Metode Penelitian..........................................................................................55
3.4 Perangkat Lunak Dan Perangkat Keras.......................................................60
3.4.1 Perangkat Lunak (Software).........................................................................60

ii
iii

3.5 Metode Perancangan Sistem.........................................................................61


3.5.1 Analisis Sistem...............................................................................................61
3.5.2 Diagnosing (Diagnosa)..................................................................................61
3.5.3 Action Planning (Perencanaan Tindakan)...................................................65
3.5.4 Learning (Pembelajaran)...............................................................................66

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Internet adalah suatu media informasi global yang dapat dikatakan

sebagai teknologi tercanggih abad ini dibandingkan dengan media

penyimpanan informasi yang lain seperti media elektronik dan media cetak,

karena informasi pada internet tersebar luas di dunia dan dapat diakases

secara cepat dan dari mana saja. Internet berkembang sangat pesat dan akan

terus mengalami pertumbuhan.

Untuk bisa menggunakan internet dibutuhkan Internet Service

Provider (ISP) sebagai penyedia layanan internet, baik untuk sambungan

lokal maupun internasional (Khairil & Nurhakim, 2020). Sambungan lokal

menyediakan interkoneksi antar ISP di Indonesia agar saling terhubung satu

sama lain, sedangkan sambungan internasional menyediakan bandwidth yang

dapat digunakan untuk terhubung ke backbone internasional (Nasser &

Witono, 2016).

Kebutuhan akan efektifitas waktu sangat diperlukan tidak hanya

dalam masalah sehari-hari saja tetapi juga dalam masalah jaringan komputer,

kebutuhan bandwidth semakin hari semakin meningkat seiring bertambahnya

jumlah pengguna internet maka dari itu di dalam dunia jaringan komputer

1
2

dikenal istilah manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth merupakan

sebuah metode atau alat untuk mengontrol dan mengoptimalisasi lalu lintas

jaringan dengan cara 2 menetapkan tipe-tipe lalu lintas jaringan, sehingga

mampu meningkatkan kualitas servis dari jaringan itu sendiri.

Internet juga digunakan untuk mencari dan menyebarluaskan

informasi dengan cepat dan mudah (Khoirul, et al., 2019). Menurut

(Supriyanto, 2013) Internet (interconnection-networking) adalah seluruh

jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global

Transmisson Control Protocol/Internet Protocol Suite(TCP/IP) sebagai

protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk

melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Standar perkembangan teknologi saat ini, layanan internet menjadi

sebuah kebutuhan utama sebagai sarana bertukar informasi, komunikasi serta

berbisnis. Perkembangan teknologi informasi diikuti dengan semakin

tingginya penggunaan layanan internet.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari

perkembangan layananan internet yang semakin cepat. Layanan jaringan

internet yang cepat, handal dan berkualitas merupakan kebutuhan setiap

elemen masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas jaringan

beberapa penyelenggara layanan di negara ini. Peningkatan kualitas layanan,

tidak hanya menuntut perbaikan sisi jaringan dengan biaya yang tinggi, tetapi

juga menuntut efektifitas penggunaan dana yang relevan dengan kondisi


3

wilayah, dimana peningkatan layanan jaringan tersebut benar-benar

dibutuhkan oleh pengguna layanan di daerah atau kawasan tersebut.

Semakin berkembangnya internet juga bisa dilihat dari maraknya

penggunaan jaringan internet yang sangat marak dipasaran, demi untuk

membantu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari penawaran-

penawaran akses internet bahkan dapat diperoleh melalui jaringan selular

tentunya dengan biaya yang sangat terjangkau.

Dalam peningkatan kualitas jaringan, Salah satu parameter yang

digunakan untuk menentukan keandalan sebuah jaringan adalah dengan

melihat QOS (Quality of Service ) jaringan tersebut. Quality of Service (QOS)

merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

merupakan suatau usaha untuk mendefinisikan karekteristik dan sifat satu

servis. QOS di gunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang

telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis (Rika wulandari.

2016). QOS suatu jaringan merujuk pada tingkat kecepatan dan keandalan

penyampaian berbagai jenis data didalam sebuah sistem komunikasi.

Terdapat beberapa parameter QOS yaitu bandwith yang merupakan

cakupan frekuensi yang digunaan oleh sinyal dalam media transmisi,

Troughput atau kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan

pengiriman data dan merupakan kecepatan transfer data efektif dalam bps,

dan jitter yang merupakan perubahan latency dari Delay (Sofiana , 2011).

QOS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang

lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda.
4

QOS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan

jaringan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Teknologi jaringan komputer telah merambah ke berbagai bidang dan

segi kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan jaringan komputer

baik oleh instansi, kelompok maupun individu. Teknologi jaringan komputer

menjadi hal yang sangat penting karena banyaknya kelebihan yang dimiliki

antara lain mudah dan efisien. Namun demikian perlu adanya kinerja jaringan

komputer yang mumpuni agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal.

Oleh sebab itu, operator jaringan di sebuah instansi/perusahaan bersama

pihak ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia layanan jasa harus

mampu menyediakan kinerja jaringan komputer yang baik sehingga dapat

memberi kepuasan dan kenyamanan bagi pengguna layanan jaringan internet.

Dengan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul “Analisis QOS (Quality of Services) jaringan internet

berbasis wireless pada Internet Service provider Telkom Indihome Study

kasus kantor Walikota Bengkulu ”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diselesaikan yaitu Bagaimana tehnik atau metode yang digunakan

dalam melakukan pengujian Quality of Service pada) jaringan internet

berbasis wireless pada Internet Service provider Telkom Indihome Study

kasus kantor Walikota Bengkulu ?


5

I.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa

yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penelitian dapat

tercapai. Adapun batasan masalah yang di bahas pada penelitian ini adalah:

1. Pengujian Quality of Service hanya dilaksanakan pada kantor walikota

Bengkulu ,

2. Software yang digunakan dalam pengujian WireShark dan

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitan ini adalah melakukan Analisis QOS (Quality of Services)

jaringan internet berbasis wireless pada Internet Service provider Telkom

Indihome pada untuk memberikan penilaian indeks Quality of Service sesuai

dengan standar TIPHON yang merupakan standar penilaian parameter QOS yang

dikeluarkan oleh badan standar ETSI (European Telecommunications Standards

Institue).

I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap

perkembangan jaringan internet berbasis wireless pada Internet Service

provider Telkom Indihome pada kantor Walikota Bengkulu

b. Menambah nilai plus pada bidang pelayanan (Service) pada instansi yang

sangat membutuhkan akses internet.


6

I.5.1 Manfaat Penelitian Untuk Penulis

a. Memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan akademik

diIndonesia khususnya dalam bidang perkembangan teknologi

jaringan internet

b. Menambah keragaman penelitian mengenai Quality of Service

sehingga penelitian ini dapat dipelajari dan dapat juga digunakan

sebagai acuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Analisis

Teori tentang analisis sangat beragam dari berbagai pandangan.

Menurut Surayin (2001:10) analisis merupakan usaha untuk menggambarkan

pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasil analisis dapat dipelajari

dan diterjemahkan dan memiliki arti.

Dengan kata lain analisis merupakan kegiatan merangkum sejumlah

data besar yang masih mentah kemudian mengelompokan atau memisahkan

komponenkomponen serta bagian-bagian yang relevan untuk kemudian

mengkaitkan data yang dihimpun untuk menjawab permasalah.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia “ Analisis adalah penguraian

suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan “. Menurut nana sudjana (2016:27) “ Analisis

adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-

bagian sehingga jelas hirarkinya dan atau susunannya “. Menurut Abdul

Majid (2013:54) “ Analisis adalah ( kemampuan menguraikan) adalah

menguraikan satuan menjadi unit-unit terpisah, membagi satuan menjadi sub-

sub atau bagian, membedakan antara dua yang sama, memilih dan mengenai

perbedaan ( diantara beberapa yang dalam satu kesatuan)”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis

adalah suatu kegiatan untuk menemukan temuan baru terhadap objek yg akan

7
8

diteliti ataupun diamati oleh peneliti dengan menemukan bukti-bukti yg

akurat pada objek tersebut.

Pendapat lain menyatakan Analisis merupakan sebuah penyelidikan

terhadap peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti dari keseluruhan

(Ali, 1995:37). Analisis melihat lebih jauh ke dalam terhadap fenomena yang

terjadi, untuk mencari tahu keadaan yang sesungguhnya.

Berdasarkan asal-usul kata Analisa berasal dari kata Yunani Kuno

“analusis” yang berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata

yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas. Sehingga

pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail pada

suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen

pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Dilihat dari sisi mekanisme dan substantif, analisis dapat dilihat dari

berbagai perspektif. Purnawan menjelaskan analisis dapat dilihat dari

1. Secara mekanisme, dalam tahapan analisis akan terjadi :

a. Perubahan angka dan catatan hasil pengumpulan data, jadi informasi yang

lebih mudah dipahami.

b. Penggunaan alat analisis yang bermanfaat untuk membuktikan hipotesis

ataupun pendeskripsian variable riset secara benar,bukan kebetulan saja.

c. Penginterprestasian berbagai informasi dalam kerangka yang lebih luas,

ataupun interferensi ke populai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang muncul.
9

2. Secara Substantif, dalam tahapan analisis dilakukan proses :

a. Membandingkan dan mengetes teori atau konsep dengan informasi yang

ditemukan.

b. Mencari dan menentukan konsep baru dari data yang dikumpulkan.

c. Mencari penjelasan apakah konsep baru itu berlaku umum, atau baru terjadi

bila kondisi tertentu. ( Halim,2002:35)

Berdasarkan penuturan dari purnawan dapat dilihat bahwa analisis

tidak dapat dipandang dari satu sisi saja, melainkan ada berbagai sisi yang

mendukung penggunaan analisis. Dengan begitu penggunaan analisis yang

tepat dapat ditempatkan pada sisi yang tepat.

Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty ( 2002:52 ),

kata analisis dapat diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai

bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antara bagian

utnuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Sedangkan menurut Syahrul dan Mohammad Ardi Nizar (200:48) yang

dimaksud menganalisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari

pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akutansi dan alasan – alasan

yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

Dengan begitu menurut penuturan diatas, analisis menjadi sebuah

tahapan awal dalam melakukan evaluasi. Dengan menimbang hal-hal yang

tidak sesuai dari tahap perencanaan. Membuat suatu susunan rekomendasi

atas dasar-dasar yang terjadi di lapangan.

II.2 Quality of Service (QOS)


10

Quality of Service (QOS) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk

menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan trafik yang

melewatinya. QOS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan

merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Quality of Service

suatu network merujuk ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian

berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Quality of Service

digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet

atau intranet (Ningsih, 2004).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan QOS (Quality of Service) adalah

kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik. Oleh

karenanya buruk atau baiknya kualitas dan kemampuan suatu jaringan dapat

kita ukur melalui unjuk kerja jaringan tersebut. Beberapa parameter yang

dijadikan referensi umum untuk dapat mengukur dan melihat unjuk kerja dari

suatu jaringan antara lain, throughput, packet loss, dan fairness index

Quality of Service (QOS) merupakan metode pengukuran tentang

seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan

karakteristik dan sifat dari satu servis. QOS digunakan untuk mengukur

sekumpulan atribut kinerja yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan

dengan suatu servis. Pada penelitian ini menggunakan Model Monitoring

QOS pada Gambar dibawah ini


11

Gambar 2.1 Model Monitoring


Model Monitoring QOS terdiri dari komponen monitoring

application, QOS monitoring, monitor, dan monitored objects.

1. Monitoring Application Merupakan sebuah antarmuka bagi administrator

jaringan. Komponen ini berfungsi mengambil informasi lalu lintas paket data

dari monitor, menganalisanya dan mengirimkan hasil analisis kepada

pengguna. Berdasarkan hasil analisis tersebut, seorang administrator jaringan

dapat melakukan operasi-operasi yang lain.

2. QOS Monitoring Menyediakan mekanisme monitoring QOS dengan

mengambil informasi nilai-nilai parameter QOS dari lalu lintas paket data.

3. Monitor Mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data yang

selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application. Monitor

melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata dan melaporkan

hasilnya kepada monitoring application.

4. Monitored Objects Merupakan informasi seperti atribut dan aktifitas yang

dimonitor di dalam jaringan. Di dalam konteks QOS monitoring, informasi-

informasi tersebut merupakan aliran-aliran paket data yang dimonitor secara


12

waktu nyata. Tipe aliran paket data tersebut dapat diketahui dari alamat sumber

(source) dan tujuan (destination) di layer-layer IP, port yang dipergunakan

misalnya UDP atau TCP, dan parameter di dalam paket RTP.

II.2.1 Parameter QSS

Parameter Quality of Service berdasarkan TIPHON

(Telecommuncations and Internet Protocol Harmoinization Over Network)

terdiri dari:

a. Throughput Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif,

yang diukur dalam bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah

total kedatangan paket yang sukses diterima yang diamati pada tujuan

selama satu interval waktu tertentu dibagi dengan durasi interval waktu

tersebut. Kategori Throughput ditunjukkan pada table dibawah ini

Tabel 3.1 Kategori Throughput

2. Packet Loss Packet Loss adalah parameter yang menggambarkan suatu

kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi

karena collision dan congestion pada jaringan. Indeks dan kategori

packet loss ditunjukkan pada

Tabel 2.2. Kategori Packet Loss


13

Latency Delay (Latency) merupakan waktu yang dibutuhkan data

untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh

jarak, media fisik, congesti atau juga waktu proses yang lama. Pada Tabel

2.3 diperlihatkan kategori dari delay dan besar delay.

Tabel 2.3 kategori dari delay

Jitter diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam

waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-

paket diakhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay,

berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi

delay pada transmisi data di jaringan yang diperlihatkan pada Tabel 2. 4

Jitter

Tabel 2. 4 Jitter
14

3. Indeks QOS Indeks ini dihasilkan dari rata-rata dalam seluruh parameter

seperti packet loss, throughput, delay dan jitter. Nilai rata-rata tiap parameter

ini akan dijumlah kan dan dibagi sebanyak jumlah parameter sehingga

mendapat kan nilai QOS secara keseluruhan. Standar nilai QOS diperlihatkan

pada Tabel 2. 5

II.3 Jaringan

Internet di dunia telah digunakan oleh orang banyak serta

dipasarkannya sistem operasi oleh Microsoft Inc. yang telah menghubungkan

beberapa jenis komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan

sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide

Area Network) menjadikan sebuah hal yang mudah dan biasa bagi

penggunanya. Dan pula dengan konsep down sizing serta light sizing yang

bertujuan menekan anggarang belanja (efesiensi anggaran) khususnya dalam

peralatan komputer, hal ini menyebabkan kebutuhan akan sebuah jaringan


15

komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakan. Dalam melaksanakan

kerja praktek, kami juga menggunakan dasardasar teori jaringan sebagai

bahan yang dilihat untuk di pelajari. Berikut adalah pengertian dari jaringan

komputer itu sendiri dan dasar-dasar teori jaringan yang digunakan dalam

laporan ini. Menurut Iwan sofana (2013) memberikan batasan bahwa

“Jaringan komputer disebut juga himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer

anoumous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau

tanpa kabel dan sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart,

shutdown, atau melakukan kontrol lainya, maka komputer-komputer tersebut

bukan anoumous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan

akses penuh)”.

II.3.1Jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi (3) jenis, yaitu:


16

1. Local Area Network (LAN) Menurut Winarno sugeng (2013:35)

menyimpulkan bahwa: Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh

wilayah yang kecil, umumnya dibatasi oleh wilayah lingkungan”. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi

dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk memakai bersama

sumber daya (misalnya printer) dan salin menukar informasi. Biasanya

jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 300 meter. Sumber :

www.cert

2. Metropolitan Area Network (MAN) Menurut Winarno (2013:38)

menyimpulkan bahwa: Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih

besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah

seperti provinsi atau negara bagian)”. Dalam hal ini jaringan

menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area

yang lebih besar. Sebagai contoh, jaringan beberapa faktor cabang sebuah
17

bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan

lainnya.

3. Wide Area Network (WAN) Menurut Winarno (2013:20) Menyimpulkan

bahwa: “Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah

menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic,

karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau

antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area atau wilayah

otoritas negara lain”. Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila

dibandingkan LAN maupun MAN.Menggunakan banyak sarana untuk

menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global

seperti internet, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak

banyak berbeda dalam beberapa hal. Hanya lingkup areanya saja yang

berbeda satu dengan yang lain.”


18

II.4 Topologi Jaringan

Menurut Kristanto (2009 : 1) “topologi adalah suatu cara untuk

menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnnya sehingga

membentuh jaringan. Masing-masing topologi ini mmempunyai khas, dengan

kelebihan dan kekurangannya. Penulis akan menjelaskan beberapa topologi

jaringan, seperti: topologi Bus, topologi Ring dan topologi Star.”

Menurut Irawan (2013:23) Topologi jaringan adalah cara bagaimana

menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringan.

Ada beberapa topologi jaringan yang sering di gunakan dalam membentuk

suatu jaringan computer. Topologi jaringan komputer merupakan teknologi

yang mempelajari suatu teknik untuk menghubungkan komputer dengan

komputer lainnya, kemudian membentuk sebuah jaringan. Topologi jaringan


19

komputer juga menjadi suatu metode untuk menghubungkan dua komputer

atau lebih dengan menggunakan kabel UTP, fiber optik, maupun tanpa kabel

(nirkabel) sebagai media transmisi. Dalam hal ini akan sangat

memungkinkan user bisa berkomunikasi dengan user yang lain dengan

mudah walau berbeda tempat.

Topologi jaringan menjelaskan hubungan geometris antara unsur-

unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Pemilihan

topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan

penggunaan. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari,

tetapi kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah

topologi bus. Semua topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Topologi dalam jaringan komputer akan memengaruhi kecepatan

komunikasi antar komputer. Pada dasarnya, topologi dasar jaringan komputer

merupakan peta dari berbagai jaringan komputer. Topologi jaringan terbagi

menjadi dua, yaitu topologi secara fisik dan topologi secara logika.

Secara fisik, topologi menjelaskan susunan dari label, komputer, serta

lokasi dari seluruh komponen jaringan. Sementara itu, topologi secara logika

menetapkan informasi atau aliran data dalam jaringan. Jadi, belajar mengenai

topologi jaringan sangat penting.


20

Di dunia yang didorong oleh teknologi ini, jaringan memainkan

peran penting dalam aktivitas sehari-hari setiap individu dan organisasi.

Namun, harus ada beberapa model atau pedoman khusus yang harus

diikuti untuk menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya. Tata

letak logis atau fisik atau konfigurasi jaringan ini dikenal sebagai topologi

jaringan, dan jika kalian seorang profesional TI.

Topologi jaringan adalah pengaturan substansial dari jaringan di

mana semua node terhubung satu sama lain menggunakan tautan jaringan

atau jalur penghubung. Selain hanya menjelaskan bagaimana node saling

berhubungan, topologi jaringan juga menjelaskan bagaimana data

ditransfer dalam suatu jaringan.

Topologi jaringan logis adalah representasi tingkat tinggi tentang bagaimana dua

atau lebih node terhubung. Topologi jaringan logis menggambarkan atau

menjelaskan bagaimana sinyal bekerja pada jaringan dan bagaimana data

ditransmisikan dari satu node ke node lain pada tingkat yang sangat tinggi. Di sisi

lain, topologi fisik menggambarkan bagaimana node secara fisik terhubung satu
21

sama lain. Koneksi fisik dapat dibuat menggunakan kabel, konektivitas nirkabel,

komponen jaringan, dan banyak lagi.

II.5 Jenis – Jenis Topologi

II.5.1Topologi bintang (star)

Topologi bintang (star) merupakan topologi jaringan yang terpusat,

semua pengguna atau user harus melawati pusat untuk mendapat atau

membagikan data dan informasi. Topologi bintang/ star adalah suatu cara

untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lainnya

sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Topologi

bintang mempunyai bentuk seperti bintang/ star, setiap node tersambung

secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch. Hub atau

switch yang dipakai untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan

LAN.  Piranti ini sering dipakai dalam topologi star dan extended star. Yang

membedakan antara Hub dan Switch yaitu kecepatan transfer datanya.

Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel UTP dengan konektor

RJ-45.

Prinsip topologi star adalah control terpusat, seluruh link harus melalui

pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang

dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer/ server sedangkan

yang lainnya dinamakan stasiun sekunder/ client server. Pada saat hubungan

jaringan dimulai oleh server maka setiap client server dapat menggunakan

hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.

Kelebihan: Fleksibel, Pengelolaan dan Pengembangan jaringan lebih

mudah, Perawatan yang dilakukan di suatu node maupun Kerusakan pada


22

suatu node tidak mempengaruhi node yang lainnya, kontorl pusat,

kemudahan pengelolaan jaringan, deteksi dan isolasi kerusakan/ kesalahan

lebih mudah.

Kekurangan: Boros kabel, Membutuhkan penanganan khusus, Kontrol

terpusat (HUB) menjadi elemen kritis.

Berikut ini adalah gambaran dari pengertian jaringan topologi star:

Keuntungan :

1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

pengguna bersangkutan.

2. Tingkat keamanan data tinggi.

Kerugian

1. Boros pemakaian kabel.

2. Jika node pusat atau server mengalami gangguan, maka seluruh jaringan

akan terganggu atau mati.

II.5.2Topologi cincin (Ring)

Topologi cincin (Ring) adalah topologi jaringan berbentuk

melingkar atau cincin. Tiap workstation atau server akan menerima dan
23

melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain bila alamat yang

dimaksud sesuai maka akan diterima dan bila tidak sesuai akan dilewatkan.

Topologi ring adalah sebuah skema atau cara menghubungkan satu

komputer dengan komputer lain dengan rangkaian yang membentuk titik-

titik dimana titik-titik tersebut saling terhubung dengan dua titik lainnya

dalam satu jaringan.

Setiap titik pada topologi ini berfungsi sebagai repeater untuk

memperkuat sinyal. Jadi setiap perangkat bekerjasama untuk mendapatkan

sinyal dari perangkat sebelumnya, kemudian sinyal tersebut diteruskan ke

perangkat setelahnya.

Dalam proses menerima dan meneruskan sinyal, perangkat dibantu

oleh token. Token ini berisi informasi data dari komputer sumber.

Pengertian topologi ring juga dapat diartikan sebagai salah satu cara

menghubungkan dua atau lebih komputer dalam rangkaian yang membentuk

cincin.

Contohnya ada 4 komputer yang akan dihubungkan dengan metode topologi ring,

maka hasilnya akan menjadi Komputer 1 terhubung dengan komputer 2,

komputer 2 terhubung dengan komputer 3, komputer 3 terhubung dengan

komputer 4, komputer 4 terhubung dengan komputer 1.

Topologi ini sering disebut juga topologi cincin.

II.5.2.1 Fungsi Topologi Ring

Fungsi dari topologi ring sama seperti jenis topologi lainnya, yakni

menghubungkan dua atau lebih komputer agar bisa saling berkomunikasi

dan transfer data.


24

II.5.2.2 Ciri-Ciri Topologi Ring

Sama seperti topologi star, topologi ini juga memiliki beberapa

ciri-ciri tersendiri, yaitu sebagai berikut :

a. Menggunakan jenis kabel UTP atau Patch Cable.

b. Setiap perangkat satu dengan lainnya dalam jaringan terhubung secara

langsung.

c. Jika satu titik ada kerusakan maka titik lain yang terhubung akan

terpengaruh.

d. Setiap data bisa dikirim melalui jalur kanan atau kiri titik sehingga tidak

akan terjadi tabrakan data.

e. Proses pengiriman data dalam satu waktu hanya bisa dilakukan oleh satu

titik dengan satu jalur.

II.5.2.3 Cara Kerja Topologi Ring

Dari pengertian diatas setidaknya sudah ada gambaran mengenai

cara kerja topologi ring. Berikut urutan cara kerja dari topologi ring :

a. Komputer pertama terhubung dengan komputer selanjutnya dan

sebelumnya.

b. Setiap komputer melakukan transmisi ulang setiap kali ada

pesan/token yang masuk dari komputer sebelumnya, kemudian

meneruskan ke komputer selanjutnya.

c. Pesan/token berjalan satu arah di sepanjang ring dan

pengirimannya bergantian.
25

d. Komputer yang bisa mengirim pesan ke komputer tujuan adalah

komputer yang memiliki token.

e. Pesan/token diubah dengan menambahkan alamat dan data

kemudian mengirimkan kembali di sepanjang ring.

II.5.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Ring

Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri dan cara kerja topologi ring,

kamu juga harus memahami kelebihan dan kekurangannya. Berikut

kelebihan dan kekurangan topologi ring :

II.5.2.5 Kelebihan Topologi Ring

a. Sederhana dan mudah dibuat.

b. Memiliki performa yang lebih baik dari topologi bus.


26

c. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun topologi ini cukup murah,

karena sedikit menggunakan kabel.

d. Tidak akan terjadi tabrakan saat pengiriman data, karena hanya satu node

yang bisa dikirimkan dalam satu waktu.

e. Konfigurasi atau penambahan komputer baru mudah untuk dilakukan.

f. Jika terjadi eror akan mudah dilacak dan bisa segera diperbaiki karena

menggunakan konfigurasi point to point, sama seperti topologi tree.

g. Bisa dibuat sendiri tanpa harus menjadi ahli IT karena bentuknya yang

sederhana.

II.5.2.6 Kekurangan Topologi Ring

a. Jika terjadi error pada satu node atau titik maka akan mempengaruhi

jaringan yang lainnya. Namun hal ini bisa diatasi dengan

menggunakan cincin ganda atau double ring.

b. Proses pengiriman dan penerimaan data memakan waktu yang cukup

lama karena harus melewati masing-masing komputer.

c. Proses pengembangan jaringan cukup sulit karena memindahkan atau

menambah perangkat akan mempengaruhi semua jaringan.

d. Konfigurasi jauh lebih susah dari topologi star.

e. Kinerja komunikasi bergantung dari jumlah node/titik yang ada pada

jaringan.
27

II.5.3Topologi bus

Topologi bus yaitu jenis dari topoloti di jaringan komputer yang

memakai kabel tunggal sebagai media transfernya atau memakai kabel pusa

sebagai tempat yang mana seluruh client dan server terhubung. Pengertian

lain dari topologi bus adalah jenis topologi yang memakai kabel tunggal

sebagai media transfernta yang mana semua client yang memakai topologi

ini akan saling terhubung ke server.

Pemakaian topologi bus di jaringan komputer dimanfaatkan untuk

mempermudah sambungan antara client dan server yang berada dalam satu

jaringan agar lebih mudah ketika berbagi data. Yang utama apabila hanya

ada satu server yang diberi tugas untuk memberikan pelayanan kepada client

yang jumlahnya tidak banyak, maka topologi bus bisa dimanfaatkan sebagai

salah satu pilihan.

Maka jenis topologi ini pada tiap komputer akan tersambung dengan

satu kabel utama yang panjang dengan banyak terminal dan kabel utama
28

tersebut dipakai juga sebagai lalu lintas data. Untuk masa sekarang,

penggunaan topologi bus jarang dipakai pada jaringan komputer dengan

berbagai alasan tertentu.

II.5.3.1 Fungsi Topologi Bus

Fungsi dari topologi bus adalah serupa dengan fungsi topologi

jaringan lain, yakni menyambungkan dua atau lebih komputer supaya bisa

berkomunikasi untuk saling menukar data.

II.5.3.2 Ciri-Ciri Topologi Bus

Ciri-ciri dari topologi bus adalah:

a. Merupakan teknologi lama, yang disambungkan dengan satu kabel dalam

satu baris

b. Tidak memerlukan peralatan aktif untuk menyambungkan

terminal/komputer.

c. Setiap komputer tidak tersambung dengan komputer lain secara

langsung, tetapi tersambung dengan kabel tunggal yang merupakan

media transmisinya.

d. Kabel tunggal tersebut adalah jalur yang akan dilewati oleh data

e. Seringkali pada bagian ujung kabel utama terpasang terminator yang

berfungsi untuk menghentikan sinyal agar tidak berbalik arah ke sisi

ujung lain.

f. Ujung kabel dipasang konektor 50 ohm

g. Apabila kabel putus, maka komputer lain tidak bisa berkomunikasi

h. Sulit mengidentifikasi masalah yang muncul


29

i. Dukungan teknologi sudah tidak ada (discontinue support)

II.5.3.3 Karakteristik Topologi Bus

Berikut ini karakteristik dari topologi bus, yaitu:

a. Proses instalasi jaringan bisa dilaksanakan dengan ringan

b. Adanya kabel utama yang fungsinya sebagai pusat lalu lintas data

c. Setiap node akan disambungkan secara serial dan ujung kabel utama akan

dipasang terminator untuk menutupnya

d. Biaya yang digunakan untuk membangun topoloti bus lebih murah

e. Paket data yang terkirim akan sering mengalami persimpangan dalam satu

kabel

f. Membutuhkan konektor BNC, T Connector di setiap kartu jaringan

g. Sering kali terjadi kepadatan lalu lintas data di kabel utama

h. Jika terjadi kerusakan di salah satu node, maka jaringan akan down/lemah.

II.5.3.4 Cara Kerja Topologi Bus

Cara kerja dari topologi bus sebenarnya sangat sederhana. Yaitu

menghubungkan dari server lalu dibagi dengan menggunakan sambungan

bus. Bus disini adalah penghubung antar ujung kabel dalam suatu jaringan

komputer. Jadi pada tiap sambungan akan mempunyai bus sebagai

penghubung atau konektor. Pada ujung atau akhir dari konektor, maka

ditutup dengan sebuah komponen yang disebut dengan terminator.


30

II.5.4Topologi Mesh

Topologi Mesh merupakan sebuah jaringan komputer yang mana

untuk bentuk koneksi antara perangkat komputer akan saling berhubungan

secara langsung pada satu jaringan saja. Anda harus tahu bahwa untuk

topologi jenis ini atau seringkali disebut sebagai topologi jala, untuk

masing-masing komputer hanya ada pada satu dalam jaringan bisa

berkomunikasi secara langsung.

Hal ini dikarenakan jaringan saling terhubung pada satu sama lain

atau hal ini seringkali disebut sebagai dedicated link. Secara umum topologi

ini sengaja dibuat pada jaringan dengan skala yang tidak terlalu besar,

namun membutuhkan komunikasi antara perangkat dalam waktu yang lebih

cepat, meskipun untuk topologi jaringan ini jarang digunakan.

Jaringan dari topologi ini memang jarang digunakan, salah satu

penyebabnya yaitu karena sulitnya dalam mengelola serta menggunakan

topologi. Sebab banyak kabel yang harus digunakan, terlebih lagi apabila

terjadi kerusakan di salah satu komputer pada topologi komputer, yang

lainnya pun tidak akan terpengaruh.


31

II.5.4.1 Kelebihan dan Kekurangan

Untuk setiap jaringan, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Untuk itu ada baiknya jika Anda mengetahui kelebihan dan

kekurangannya terlebih dahulu sebelum memastikan menggunakan jaringan

tersebut. Karena mengingat banyaknya pilihan jaringan yang ada maka

Anda lebih leluasa ketika melakukan pemilihan jaringan sesuai kebutuhan.

II.5.4.2 Kelebihan Topologi Mesh:

a. Mendeteksi kesalahan 

Kelebihan pertama yang bisa Anda temukan pada topologi berikut ini yaitu

topologi ini mampu melakukan pendeteksian pada gangguan maupun kesalahan yang

terdapat pada jaringan dalam waktu yang lebih cepat dan tepat. Dengan hal ini Anda

akan mendapatkan informasi ketika jaringan mengalami kesalahan atau gangguan.

b. Dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan

Untuk keamanan pada data jaringan dapat disaring menggunakan jaringan

mesh topologi ini. dengan hal ini maka penggunanya bisa untuk meningkatkan

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

c. Tidak berpengaruh pada komputer lain

Keunggulan yang ditawarkan oleh topologi ini yaitu apabila salah satu

dari komputer mengalami permasalahan dari segi jaringan, maka untuk

komputer yang lainnya tidak akan terpengaruh. oleh karena itu banyak orang

yang merasa senang menggunakan topologi ini, karena ketika 1 komputernya

mengalami masalah tidak akan merembet ke komputer yang lain.


32

4. Pengiriman data lebih cepat

Jika berbicara mengenai pengiriman data, maka untuk topologi mesh

cenderung lebih cepat karena topologi ini memiliki hubungan dedicated link

yang mana untuk datanya bisa dikirimkan secara langsung pada komputer.

Salah satu tujuannya yaitu supaya proses pengiriman lebih cepat tanpa harus

melalui beberapa komputer yang lainnya.

II.5.4.3 Kekurangan mesh topologi:

Supaya Anda lebih mantap untuk menggunakan topologi jenis mesh,

maka selain melihat kelebihan yang ada di atas, Anda juga harus

mengetahui kekurangan yang dimilikinya supaya bisa menjadikannya

sebagai bahan pertimbangannya. Berikut ini kekurangan yang dimiliki oleh

mesh topologi yaitu:

1. Proses instalasi rumit

Di balik dari proses instalasinya yang tergolong rumit, wajar saja jika masih

banyak orang yang kurang tertarik untuk menggunakan topologi jenis ini.

Sementara untuk proses instalasinya ini harus dilakukan orang yang sudah ahli

pada bidang komputer jaringan. Sehingga untuk Anda yang masih awam

terhadap komputer network, sebaiknya tidak menggunakan topologi ini.

2. Biaya yang dikeluarkan lebih banyak

Biaya yang dikeluarkan oleh mesh topologi cenderung lebih banyak karena

mengingat bahwa jumlah kabel yang digunakannya pun juga cenderung lebih

banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan seringkali membuat kantong

penggunanya jebol.
33

3. Tidak bisa digunakan dalam sehari-hari

Meskipun sudah mengeluarkan biaya yang tidak murah, namun sayangnya

topologi ini tidak dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

para penggunanya. Salah satu penyebabnya yaitu karena topologi ini

memiliki jaringan yang tidak praktis.

Gambar Topologi Mesh

II.5.5Topologi Tree

Topologi Tree Dalam jaringan lokal, setiap komputer dalam jaringan

saling terhubung satu sama lain melalui media kabel maupun nirkabel. Ada

bermacam topologi jaringan atau bentuk struktur hubungan antar komputer

dalam jaringan, salah satunya adalah topologi tree. Setiap topologi jaringan

memiliki karateristik serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Untuk itu perlu perencanaan matang untuk menentukan jenis topologi

jaringan yang akan digunakan agar sesuai dengan kebutuhan atau keinginan

pengguna.
34

Topologi tree merupakan salah satu topologi yang paling banyak

digunakan pada jaringan lokal yang terdiri dari banyak komputer. Sebab

selain mendukung jaringan dalam sekala besar, topologi tree juga

memudahkan dilakukannya kendali serta manajemen data.

II.5.5.1 Manfaat & Pengertian Topologi Tree

Topologi tree merupakan gabungan antara topologi bus dengan

topologi star, dimana jaringan dalam topologi ini merupakan kumpulan

topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Jadi

setiap client dikelompokkan dengan sebuah hub sebagai pusat komunikasi,

seperti halnya struktur jaringan dalam topologi star. Kemudian setiap pusat

komunikasi ini dihubungkan dengan pusat komunikasi lain menggunakan

sebuah kabel utama seperti dalam topologi bus.

II.5.5.2 Skema Topologi Tree

Topologi tree atau topologi pohon dinamakan demikian, karena

jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon dengan

cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki hierarki lebih tinggi dari

ranting. Dalam jaringan topologi tree juga terdapat herarki atau tingkatan
35

jaringan, dimana jaringan dengan hierarki yang lebih tinggi akan dapat

mempengaruhi dan mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya.

Oleh sebab itu, topologi ini sering digunakan untuk interkoneksi

antar sentral dengan hierarki yang berbeda. Pada topologi tree,

setiap client dalam satu kelompok dapat berhubungan dengan client dalam

kelompok lain. Namun data yang dikirimkan oleh sebuah client, harus

melalui simpul pusat terlebih dahulu sebelum sampai ke client tujuan.

II.5.5.3 Karakteristik Topologi Tree

Seperti telah disebutkan sebelumnya, setiap topologi jaringan

memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Topologi tree

memiliki karakteristik yang menyerupai topologi star dan bus, karena

topologi ini merupakan gabungan kedua topologi tersebut. Untuk lebih

jelasnya, berikut karakteristik dari topologi tree:

1. Memiliki kabel utama yang sering disebut dengan backbone, sebagai

penghubung jaringan

2. Memiliki hieraki atau tingkatan dalam jaringan

3. Memiliki hub yang berperan sebagai pusat data serta kendali jaringan

4. Komunikasi data yang dilakukan dalam jaringan harus melalui hub (pusat

kendali)

Pada topologi tree terdapat sebuah kabel utama (backbone) yang

menghubungkan beberapa hub, yang mana pada hub ini terhubung pula

beberapa client. Hub  yang berada di tingkat lebih atas atau lebih tinggi

dari client, menjadi pusat kendali dari client yang terhubung dibawahnya.


36

Selain itu, setiap data dari dan untuk client harus melalui hub terlebih

dahulu sebelum sampai ke tujuan.

II.5.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree

Meskipun memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak

diterapkan pada jaringan komputer di banyak tempat, topologi tree juga

memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan

topologi tree:

II.5.5.5 Kelebihan Topologi Tree:

1. Mendukung untuk diterapkan pada jaringan komputer dengan skala besar.

2. Pengembangan jaringan atau penambahan client yang berada

dibawah hub pusat dapat dilakukan dengan mudah.

3. Identifikasi kerusakan pada jaringan serta isolasi jaringan dapat dilakukan

dengan mudah.

4. Jika salah satu client mengalami kerusakan atau gangguan, tidak akan

mempengaruhi client lain.

5. Manajemen data yang baik, sebab komunikasi terjadi secara point to point.

II.5.5.6 Kekurangan Topologi Tree

1. Jika kabel utama (backbone) rusak, maka seluruh jaringan akan terganggu.

2. Hub memegang peran penting dalam jaringan, jika hub rusak maka

seluruh jaringan akan terganggu.

3. Jika komputer yang berada di tingkat atas mengalami kerusakan atau

gangguan, maka komputer yang berada dibawahnya juga akan mengalami

gangguan.
37

4. Biaya yang diperlukan dalam membangun jaringan ini lebih mahal, sebab

menggunakan lebih banyak kabel dan hub.

5. Konfigurasi dan pemasangan kabel dalam jaringan tree lebih rumit

dibanding topologi lain.

6. Perawatan dalam menjaga stabilitas jaringan cukup sulit dilakukan, sebab

terdapat banyak perancangan pada node

7. Kinerja jaringan serta aliran data lebih lambat, sebab komunikasi antar

komputer tidak bisa berjalan langsung, namun harus melalui hub terlebih

dahulu.

8. Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui sebuah kabel

utama (backbone), sehingga kemungkinan terjadinya collision (tabrakan

file data) sangat besar.

Topologi tree merupakan penggabungan antara topologi

bus dengan topologi star. Topologi tree memiliki satu kabel

utama (backbone) yang menghubungkan beberapa hub dalam

jaringan. Hub menghubungkan beberapa client, dan merupakan pusat

kendali jaringan. Komunikasi data dari atau untuk client juga harus

melalui hub.

Topologi tree mendukung untuk digunakan pada jaringan

komputer skala besar, pengembangan atau penambahan pada jaringan juga

mudah dilakukan. Selain itu identifikasi kerusakan serta manajemen data

dapat dilakukan dengan mudah. Namun jika kabel

utama (backbone) mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan


38

terganggu. Selain itu aliran data pada jaringan dengan topologi ini

cenderung lambat, dan kemungkinan terjadinya collision sangat tinggi.

II.5.6 Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau

lebih) topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang

menggunakan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang

menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari

gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika

jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka

penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya

jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang juga

menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut

tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

Topologi Hybrid mengombinasi dua atau lebih topologi jaringan

yang berbeda sedemikian rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan

tidak mengacu pada standar topologi yang ada yaitu tidak menampilkan

karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata

letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab menggabungkan berbagai

struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang

menimbulkan masalah.
39

II.5.6.1  Karakteristik Topologi Hybrid

Topology Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab

merupakan penggabungan dari beberapa topologi. Topologi hybrid akan

membawa karakteristik topologi asal yang membangunnya. Misalkan jika

topologi hybrid di salah satu perusahaan merupakan gabungan dari

topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada

jaringan tersebut memiliki karakteristik bawaan dari topologi ring, star,

dan bus.

II.5.6.2  Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid

Sama seperti topologi lainnya, topologi jaringan hybrid juga tidak

sempurna. Topologi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

II.5.6.3 Kelebihan Topologi Hybrid

1. Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.


40

2. Fleksibel dan efisien yaitu dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang

berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk

sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.

3. Customized, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk

mencapai tujuan tertentu.

4. Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam

sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengombinasikan

berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.

5. Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru,

meskipun topologi jaringan berbeda.

6. Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan,

bagian link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.

7. Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan

menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.

II.5.6.4 Kekurangan Topologi Hybrid

1. Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa

topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar

dipahami.

2. Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab

menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.

3. Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja

meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus

mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.


41

4. Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan

beberapa topologi yang berbeda dan di saat yang sama juga harus

memastikan semua node berfungsi dengan baik.

II.5.6.5  Perangkat Jaringan dalam Topologi Hybrid

1. Hub

Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi

untuk menghubungkan seluruh komputer dalam

jaringan. Hub merupakan titik pusat jaringan yang berfungsi untuk

menerima sinyal dari sebuah unit komputer lalu kemudian mentransfer

sinyal tersebut ke komputer lainnya. Hub juga dapat menguatkan

sinyal yang melakukan transmisi melalui kabel UTP.

II.5.6.6  Hub
Hub memiliki banyak port, melalui port ini, sejumlah computer

dapat dihubungkan menggunakan konektor RJ45. Banyaknya computer

yang dapat terhubung, bergantung banyaknya port pada hub

tersebut. Hub dengan hub lain juga dapat saling terhubung, sehingga


42

memungkinkan penambahan jumlah komputer yang terhubung dalam

jaringan. Terdapat dua jenis hub yang digunakan dalam topologi jaringan

Hybrid, yaitu:

1. Hub pasif: hanya berfungsi sebagai pembagi jaringan.

2. Hub aktif: berfungsi sebagai penghubung serta penguat sinyal dalam

jaringan.

II.5.6.7 Switch

Switch memiliki fungsi yang mirip dengan Hub, yaitu sebagai

penghubung dalam jaringan. Namun berbeda dengan hub, cakupan luas

jaringan dari switch lebih besar. Selain itu switch memiliki kecepatan

yang lebih tinggi daripada hub. Switch bekerja pada layer 2 dan layer 3

jaringan, menentukan arah paket data akan dikirim atau diterima

berdasarkan alamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Sistem ini

menghindarkan terjadinya collision (tabrakan data) pada jalur data dalam

jaringan.

Selain Hub dan Switch, topologi ini juga menggunakan perangkat

jaringan lain yang digunakan pada topologi jaringan yang

digabungkannya. Misalnya router, access point, LAN Card, atau Wireless


43

Card, dan semacamnya. Kabel jaringan yang digunakan pada topologi ini

juga bergantung jenis-jenis topologi jaringan yang membangun topologi

hybrid ini.
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

III.1.1 Profil

Secretariat Daerah Kota Bengkulu terletak di jalan WR Supratman

Kelurahan Bentiring Permai. Berkenaan dengan peraturan Walikota

Bengkulu No. 41 Tahun 2016 Pasal 3, Sekretariat Daerah Kota

mempunyai tugas membantu walikota dalam penyusunan dan

pengorganisasian administrative terhadap pelaksanaan tugas perangkat

daerah serta pelayanan administrative.

Letak sekretatiat daerah kota Bengkulu sangat kondisif dan

strategis, mudah dijangkau melalui kendaraan, baik roda empat maupun

roda dua. Secara geografis letak secretariat daerah kota Bengkulu adalah

sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya perumahan penduduk

2. Sebelah selatan berbatasan dengan kantor dinas pekerjaan umum dan

penataan ruang

3. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk

4. Sebelah barat berbatasan dengan kantor DPRD Kota Bengkulu.

44
45

III.1.2 Visi dan Misi

1. Visi

‘’Terwujudnya Bengkulu yang sejahtera dan bermartabat, APBD untuk

rakyat”

2. Misi

Sementara misi pemerintahan daerah kota Bengkulu adalah sebagai

berikut:

a. Mewujudkan tata kelolah pemerintahan yang baik

a. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan

b. Mewujudkan masyarakat cerdas, sehat dan berahlak mulia

c. Membangkitkan ekonomi kreatif dan iklim usaha yang kondusif

III.1.3 Keadaan Pegawai

1. Menurut Pangkat/Golongan

Dilihat dari pangkat/golongan, maka pegawai secretariat

pemerintahan kota Bengkulu adalah sebagai berikut:

TABEL 3. 1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

Jenis Kelamin
No Pangkat GOL Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Juru Muda Ia 0 0 0
2 Juru Muda 1 Ib 0 0 0
3 Juru Muda Ic 1 0 1
4 Juru TK.I Id 0 0 0
5 Pengatur Muda II a 3 1 4
6 Pengatur Muda Tk.I II b 2 1 3
7 Pengatur II c 4 2 6
8 Pengatur Tk.I II d 1 3 4
9 Peñata Muda III a 10 16 26
10 Peñata Muda Tk.I III b 24 30 54
11 Peñata III c 8 10 18
12 Peñata Tk.I III d 10 8 18
46

13 Pembina IV a 4 1 5
14 Pembina Tk.I IV b 4 2 6
15 Pembina Utama Muda IV c 6 0 6
16 Pembina Utama IV d 0 0 0
Madya
17 Pembina Utama IV e 0 0 0
Jumlah Total 77 74 151

Berdasarkan table tersebut dapat diketahui secara garis besar

bahwa jumlah pegawai laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan dengan

pegawai berjenis kelamin perempuan. Namun untuk pelaksana tugas yang

dilihat berdasarkan pangkat dan jabatan maka antara laki-laki perempuan

sebanding.

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sementara dilihat berdasarkan pendidikan jumlah pegawai

secretariat kota Bengkulu adalah sebagai berikut:

TABEL 3. 2 Keadaan Pegawai Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenis kelamin
No Tingkat Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 SD/SR 1 0 1
2 SLTP/ST 2 0 2
3 SLTA/MAN/SMK 12 6 18
4 D.I 0 0 0
5 D.II 0 0 0
6 D.III 2 6 8
7 D.IV 4 0 4
8 S.1 43 58 101
9 S.2 13 4 17
10 S.3 0 0 0
Jumlah 77 74 151

Berdasarkan table diatas, maka dapat didefinisikan bahwa dilihat

dari tingkat pendidikan yang dimiliki oleh sejumlah pegawai secretariat


47

daerah kota Bengkulu sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan jumlah

pegawai dengan pendidikan S.1 sebanyak 101 orang yang terdiri dari 43

orang laki-laki dan 58 orang perempuan, serta ditambah dengan pegawai

dengan berbagai tingkat pendidikan lainnnya, yang tujuannya menambah

SDM guna menghasilkan hasil kerja yang baik.

3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada adalah sebagai berikut:


48

GAMBAR 3. 1Struktur Organisasi

WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA

SEKDA KOTA

JABATAN FUNGSIONAL STAFF AHLI

ASISTEN PEREKONOMIAN DAN


ASISTEN PEMERINTAHAN DAN ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
PENGEMBANGAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL

TATA BAGIAN BAG, ADM, PEMB KERJASAMA BAG UMUM ORTALA BAG
PEMERINTAHAN BINA KESOS PEREKONOMIAN PROTOKOLOER
UMUM
49

III.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka tugas

dan fungsi walikota adalah sebagai berikut:

1. Tugas Wali Kota:

a. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan Kota.

b. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda RPJPD dan

rancangan Perda RPJMD kepada DPRD serta menyusun dan

menetapkan RKPD;

c. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda APBD, APBD-P, dan

pertanggungjawaban APBD kepada DPRD.

d. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Tugas Lain yang Melekat:

a. Ketua FORKOPIMDA Kota

b. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan serta mewakili

pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

c. Ketua KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah)

3. Kewenangan:

a. Mengajukan rancangan Perda.

b. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.

c. Menetapkan Perkada dan Keputusan Bupati.

d. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat

dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat.


50

Bagian Asisten Pemerintahan dan Kesra mempunyai tugas dan fungsi

membantu Sekretaris Daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, hukum dan kesejahteraan rakyat,

tugas dan fungsinya antara lain:

1. Penyusunan kebijakan pemerintahan, hukum dan kesejahteraan rakyat

2. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas administrasi pemerintahan

3. Pelaksanaan pengkoordinasian dan fasilitasi penyusunan peraturan perundang-

undangan daerah pelaksanaan bantuan hukum

4. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas administrasi dan

penyelenggaraan kebijakan kesejahteraan rakyat

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan dan

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya

2. Asisten Perekominan dan Pembangunan

a. Tugas

Membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan, melaksanakan

penyusunan pedoman dan Petunjuk teknis, Pembinaan bidang

Administrasi Pembangunan, Perekonomian dan Sumber Daya Alam,

Humas dan Protokol, serta Pengadaaan Barang dan Jasa;

b. Fungsi

1. Pengkoordinasian penyusunan program dan petunjuk teknis

pembinaan di bidang administrasi pembangunan, ekonomi dan sumber

daya alam, humas dan protokol serta pengadaan barang dan jasa;
51

2. Pelaksanaan tugas lain yang berikan oleh sekretaris daerah sesuai

dengan tugas dan fungsi

3. Tugas Pokok dan fungsi asisten Pemerintahan

a. Tugas Pokok

1. Asisten Pemerintahan adalah unsur staf Sekretariat Daerah yang

dipimpin oleh seorang Asisten berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah;

2. Asisten Pemerintahan mempunyai tugas membantu pelaksanaan tugas

Sekretaris Daerah dalam penyelenggaraan tata pemerintahan, hukum,

organisasi dan tata laksana serta kesatuan bangsa, perlindungan

masyarakat dan

a) Tugas pokok dan fungsi Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas dan kewajiban

membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan evaluasi

kebijakan bidang hukum, organisasi, ketatalaksanaan, kepegawaian,

umum,humas dan keprotokolan serta dalam melaksanakan pengoordinasian

dinas daerah dan lembaga teknis daerah bidang hukum,organisasi,

umum,humas dan keprotokolan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Asisten Administrasi Umum

mempunyai fungsi: 
52

a. Pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan tugas bidang  hukum,

organisasi,ketatalaksanaan,  kepegawaian, umum, humas dan

keprotokolan.

b. Perumusan kebijakan dan petunjuk teknis serta pemantauan

penyelenggaraan   urusan  peningkatan supremasi hukum

c. Perumusan kebijakan dan petunjuk teknis   serta pemantauan 

penyelenggaraan urusan  organisasi, ketatalaksanaan dan kepegawaian

d. Perumusan Kebijakan dan petunjuk teknis serta pemantauan 

penyelenggaraan urusan  umum, humas dan keprotokolan;

e. Pelaksanaan evaluasi kebijakan bidang hukum, organisasi,

ketatalaksanaan, kepegawaian, umum, kehumasan dan keprotokolan.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yang mana dimulai pada

Agustus 2022 dan berakhir pada Februari 2022 Penelitian ini ini di

laksanakan pada Jl. Wr Supratman kel. Bentiring Permai

III.3 Metode Penelitian

Kriyantono (2005) menyatakan bahwa, “Riset kualitatif bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui

pengumpulan data sedalam-dalamnya”. Penelitian kualitatif menekankan

pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail
53

data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif

ini.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan analisis. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Jenis

penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode NDLC

dilakukan untuk mencari informasi faktual dan mengidentifikasi masalah -

masalah yang ada pada , dengan Tahapan-tahapan sebagai berikut :

A. Analysis

Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, Analisa permasalahan yang

muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah

ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;

1. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur

manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data

yang konkrit dan lengkap.

2. Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan

survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan

gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design,

3. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga

dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint

dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi

keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi

pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project


54

network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai

dibangun.

4. Menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu

dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun

yang bias menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini

adalah:

a) User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik

yang ada, level teknis user.

b) Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data

yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan

c) Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang

sudah ada dalam mengamankan data.

d) Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol,

monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan

kedepan.

e) Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem

keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

f) Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini

akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan

dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran

seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bias berupa design struktur

topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya

yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan

dibangun. Biasanya hasil dari design berupa; Gambar-gambar topology


55

(server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik

akses dan sebagainya) Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang

ada

g) Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk

simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON,

PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan

untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai

bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena

keterbatasan 38 perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s

yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun

topology yang akan didesign.

h) Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari

tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan

semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi

merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya

project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji

dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada

beberapa Masalah - masalah yang sering muncul pada tahapan ini,

diantaranya :

1. Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat

2. Masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan

3. Team work yang tidak solid


56

4. Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan manajemen project

dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-

hambatan yang ada.

i. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan

yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka

perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan

pengamatan pada : 1) Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi

reliability / kehandalan system yang telah dibangun (reliability = performance

+ availability + security), Memperhatikan jalannya packet data di jaringan

( pewaktuan, latency, peektime, troughput). 2) Metode yang digunakan untuk

mengamati ”kesehatan” jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat

atau tersebar. Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan

Network Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang

lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh. 39 6. Management, di

manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah

masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem

yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan

unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level

management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus

dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan.


57

III.4 Perangkat Lunak Dan Perangkat Keras

Adapun kebutuhan perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware) yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut:

III.4.1 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :


58

III.5 Metode Perancangan Sistem

III.5.1 Analisis Sistem

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian Action Research. Action Research adalah kegiatan atau

tindakan perbaikan sesuatu perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasinya digarap secara sistematik, sehingga validitas dan

rehabilitasnya mencapai tingkatan riset (Brian, 2007). Metode yang

digunakan untuk mengukur QOS yang terdiri dari paramater

Throughput, Delay, Jitter, dan Packet Loss dengan menggunakan

software wireshark.

Hasil pengukuran ini akan dianalisis QOS yang harus

memenuhi standar kualitas layanan yang baik dengan standar QOS

versi TIPHON. Langkah-langah dalam metode Action Research antara

lain:

III.5.2 Diagnosing (Diagnosa)

Peneliti melakukan diagnosa berdasarkan dari hasil sebaran sampel

yang dibagikan berupa kuesioner, yang diisi oleh 30 PNS. Daftar

kuesioner yang disebar berupa pertanyaanpertanyaan berikut:

1. Apakah jaringan wifi Kantor Walikota Bengkulu jarang mengalami

hambatan?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju
59

d. Sangat tidak setuju

2. Apakah jaringan Kantor Walikota Bengkulu sulit diakses pada jam

istirahat?

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Tidak setuju

d) Sangat tidak setuju

4. Apakah Pegawai Negeri Sipil terbantu dengan kecepatan dan kestabilan

jaringan wifi Kantor Walikota Bengkulu?

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Tidak setuju

d) Sangat tidak setuju

5. Apakah Pegawai Negeri Sipil sulit dalam mengakses krs dengan

menggunakan jaringan Kantor Walikota Bengkulu?

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Tidak setuju

d) Sangat tidak setuju


60

6. Apakah keamanan wifi Kantor Walikota Bengkulu memudahan Pegawai

Negeri Sipil karena menggunakan NIM dan Password?

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Tidak setuju

d) Sangat tidak setuju

7. Apakah wifi Kantor Walikota Bengkulu mudah diakses dari luar ruangan

maupun di luar ruangan?

a) Sangat setuju

b) Setuju

c) Tidak setuju

d) Sangat tidak setuju

Hasil dari sebaran kuesioner berikut diketahui bahwa banyaknya keluhan

Pegawai Negeri Sipil akan ketidak stabilan jaringan di kantor dan kecepatan

jaringan yang berbeda-beda pada setiap Pegawai Negeri Sipil.

Hasil dari wawancara dan sebaran kuesioner di atas menjadi acuan peneliti

untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap jaringan QOS. Peneliti

melanjutkan dengan membandingkan dengan penelitian penelitian sebelumnya

dengan studi literature yang ada. Hasil Studi literatur yang peneliti dapatkan dari

peneliti sebelumnya yaitu Irwansyah Pegawai Negeri Sipil tentang Evaluasi

Jaringan Internet pada Perguruan tinggi di Kantor Walikota, peneliti menemukan

kekurangan dari peneliti sebelumnya. Kekurangan pada peneliti sebelumnya yaitu


61

tidak melakukan perencanaan yang baik dalam melakukan evaluasi terhadap

jaringan QOS.

Peneliti memberikan penambahan solusi dengan cara mengukur kinerja jaringan

yang ada diKantor Walikota Bengkulu dengan menggunakan tools wireshark

dengan mengukur parameter QOS (Throughput, Delay, Jitter, dan Packet Loss).

1. Survey

lokasi penelitian Survey lokasi penelitian bertujuan untuk

menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pengambilan

data penelitian. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat

pengukuran yaitu KANTOR WALIKOTA BENGKULU dan

Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Pengukuran parameter QOS

Pengukuran parameter QOS diihat ari sudut pandang user

dilakukan untuk mengetahui nilai delay, jitter, packet loss, dan

throughput yang akan digunakan sebagai parameter utama yang

dianalisa untuk menentukan kinerja jaringan internet Kantor

Walikota Bengkulu.

3. Analisa Data

Penelitian ini dilakukan analisa data jaringan internet Kantor

Walikota Bengkulu dengan parameter QOS yang sudah

didapatkan dari hasil pengukuran. Analisa ini bertujuan untuk

mengetahui kinerja jaringan internet Kantor Walikota Bengkulu

dengan melihat nilai parameter delay, jitter, packet loss, dan

throughput apakah termasuk dalam kategori yang sangat baik,


62

baik, sedang dan buruk sesuai dengan standar TIPHON.

Tujuannya untuk memberikan evaluasi pada sistem jaringan

yang ada diKantor Walikota Bengkulu, sehingga jaringan yang

tersedia bisa menjadi lebih baik lagi. Objek yang diteliti yaitu

kinerja dari sebuah jaringan, agar bisa digunakan dengan baik

oleh Pegawai Negeri Sipil,

III.5.3 Action Planning (Perencanaan Tindakan)

Peneliti mencoba memahami inti dari pokok permasalahan dengan

menggunakan metode Action Researh di mana metode ini sering digunakan untuk

mengukur kualitas layanan suatu sistem jaringan internet, menyusun rencana

tindakan yang tepat menyelesaikan masalah yang ada dengan pihak KANTOR

WALIKOTA BENGKULU seperti menentukan jadwal pemantauan, melakukan

pengukuran QOS, dan melakukan analisis data. Langkah-langkah yang dilakukan

peneliti untuk perencanaan tindakan sebagai berikut:

a. Jadwal pemantauan dilakukan pada hari senin-jumat pada tanggal.

b. Waktu dalam pemantauan dilakukan pada pukul 09.00-11.00.

c. Pemantauan dilakukan di KANTOR WALIKOTA BENGKULU

d. Peneliti menguji coba jaringan Kantor Walikota Bengkulu dengan

menggunakan wireshark

Action Taking (Pengambilan Tindakan) Peneliti melakukan melanjutkan

ke dalam tahap tindakan penelitian langsung pada objek yang dituju atau

melakukan langsung pada pokok permasalahan yaitu melakuan pengukuran


63

jaringan dengan model sistem 74 monitoring QOS dengan mmenggunakan tools

wireshark. Tahapan yang dilakukan peneliti dalam pengambilan tindakan yaitu:

1. Peneliti menggunakaan topologi jaringan yang sudah ada, yaitu topologi

star.

2. Lokasi pengukuran jaringan yaitu di Kantor walikota.

3. Pengetesan jaringan menggunakan aplikasi wireshark.

4. Pengetesan jaringan pada parameter QOS (delay, jitter, packet loss,

throughput.

5. Analisis data QOS menggunakan standar TIPHON.

Semua tahapan diatas, peneliti melakukan sebuah tindakan dalam

pencarian data QOS dengan menggunakan standar TIPHON. Objek yang diteliti

yaitu pada parameter QOS untuk melakukan pengetesan jaringan pada area Kantor

Walikota Bengkulu.

Melakukan Evaluasi Peneliti melakukan tahapan evaluasi terhadap data

yang ada, diantaranya data QOS yang mencakup Delay, Packet Loss, Jitter, dan

Throughput. Data tersebut didapatkan dari hasil pemantauan jaringan, wawancara,

dan penyebaran kuesioner. Cara untuk menghitung kualitas jaringan pada tahap

evaluasi,

III.5.4 Learning (Pembelajaran)

Pada tahapan ini merupakan tahapan akhir dimana peneliti

menganalisa semua kinerja access point Kantor Walikota Bengkulu dan

memaparkan hasilnya yang bertujuan untuk pembelajaran dalam tindakan


64

lanjutnnya. Analisa dan pemaparan hasil berupa analisa QOS yang terdiri

dari Delay, Packet Loss, Jitter, dan Throughput.

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai