Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

KERJA PRAKTEK PERANCANGAN MIKROTIK PPPOE


PENYEDIA LAYANAN INTERNET LOKAL INFA-NET FAMILY
SURABAYA

OLEH :

MUHAMMAD SYAFRIZAL ANNUR

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
SEPTEMBER – OKTOBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Syafrizal Annur


NIM : B34150023
Program Studi : Teknik Informatika

Disahkan:
Sidoarjo, ………

Disahkan,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Rizky Aditya Nugroho, S.T., M.Eng. Indra Putra Wijaya


NIK. 19880613 070317 374

Menyetujui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(Yanuar Risah Prayogi, S.Kom., M.Kom.)


NIK. 19880106 020516 357

i
PERANCANGAN MIKROTIK PPOE
PENYEDIA LAYANAN INTERNET LOKAL INFA-NET FAMILY
SURABAYA

Muhammad Syafrizal Annur


UNUSIDA Sidoarjo
ryzalpratama@gmail.com
Abstrak

Upaya dalam peningkatan pembelajaran mahasiswa Universitas


Nahdlatul Ulama Sidoarjo membuat program PKL guna untuk pembelajaran
kerja lapangan yang mana kita PKL di INFA-NET FAMILY Surabaya. Dalam
server internet local INFA-NET FAMILY Surabaya masih menggunakan cara
lama hanya dengan menggunakan router dari pihak ISP (Internet Service
Provider) dan disebar kembali menggunakan Router Outdor CPE 220. dalam hal
ini tingkat keamanan dan management sangat rendah. dengan penambahan router
MikroTIK sebagai server akan memperkuat keamanan server dan memudahkan
dalam management bandwith pada setiap client..

Keywords : Server, Jaringan

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i


Abstrak .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ........................................................................... 2
1.4. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 2
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KP .............................................. 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN TINJAUAN TEORI ......................... 3
2.1. Profil INFA-NET FAMILY .......................................................... 3
2.2. Internet ......................................................................................... 3
2.3. ISP (Internet Service Provider) ...................................................... 3
2.4. Wi-Fi (Wireless Fidelity) .............................................................. 3
2.5. Router ........................................................................................... 4
2.6. MikroTik ...................................................................................... 4
2.7. PPOE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) ............................... 6
BAB III METODE PELAKASANAAN ........................................................... 8
3.1. Tempat Kegiatan ........................................................................ 8
3.2. Jadwal dan Waktu Kegiatan ....................................................... 8
3.3. Metode Penelitian ...................................................................... 8
3.4. Kebutuhan .................................................................................. 8
3.5. Perancangan Topologi Jaringan ................................................ 10
3.6. Rancangan Uji Coba................................................................. 11
BAB IV IMPLEMENTASI............................................................................. 12
4.1. Gambaran Umum ..................................................................... 12
4.2. Hasil Implementasi................................................................... 12

iii
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 17
5.2. Saran ........................................................................................ 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Topologi Jaringan ......................................................................... 10


Gambar 4. 1 Hasil Tampilan Konfigurasi PPPOE.............................................. 12
Gambar 4. 2 Router Outdoor server................................................................... 13
Gambar 4. 3 Pemasangan router outdoor client ................................................. 14
Gambar 4. 4 penyambungan router outdoor client ke router outdoor server ....... 14
Gambar 4. 5 Router Wifi Client ........................................................................ 15
Gambar 4. 6 Pengaturan PPPOE router wifi Indoor ........................................... 15
Gambar 4. 7 Hasil Pengujian kecepatan internet dari server .............................. 16

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Spesifikasi Router MikroTik............................................................... 9


Tabel 3. 2 Spesifikasi Laptop .............................................................................. 9
Tabel 3. 3 Spesifikasi Smartphone .................................................................... 10

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam perkembangan teknologi yang semakin meningkat terutama
dalam bidang informatika ditandai dengan banyaknya pengguna yang
membutuhkan internet sebagai alat informasi. Sehingga mampu mendapat
informasi dalam waktu yang cukup singkat. Informasi yang dahulu menggunakan
koran maupun majalah sekarang tergantikan dengan adanya web yang tersedia
dengan berakseskan internet. Internet yang dulu menggunakan kabel LAN
sebagai alat penyambung jaringan. Kini akses internet menggunakan gelombang
radio untuk mempermudah penggunaan.
Dengan semakin berkembangnya alat yang mampu mempermudah
manusia maka semakin banyak pula masalah yang muncul seperti gangguan pada
wifi yang di sebabkan oleh pengguna lain yang tidak bertanggung jawab. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu alat yang mampu mengatur setiap kinerja jaringan
yang terhubung ke WiFi.
Dengan adanya Router Mikrotik yang mampu memanagemen jaringan.
Maka setiap pengguna tidak dapat mengganggu alur dalam jaringan tersebut.
Mikrotik sebagai alat utama dan sebagai pusat dari jaringan internet yang
pengatur kecepatan maupun user yang dapat digunakan sebagai verifikasi akses
penggunaan internet. Maka dari itu persentase gangguan internet yang disebabkan
oleh pengguna lain akan lebih menurun dengan adanya managemen jaringan yang
berpusat pada mikrotik
Dari uraian diatas, kami dalam Program Kerja Lapangan (PKL)
membuat perancangan mikrotik dengan user PPOE sebagai verifikasi akses
internet setiap pengguna internet yang terhubung pada Wifi penyedia layanan
internet local INFA-NET FAMILY yang berada di Surabaya.
Program kerja lapangan (PKL): suatu Program simulasi kerja untuk
mengenalkan bagaimana dunia kerja yang nyata dimana menyelesaikan
permasalahan perusahaan / instansi terkait dengan jurusan yang di emban
Mahasiswa tersebut.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian diatas, maka dalam pengerjaan PKL ini timbul
beberapa masala diantaranya:
1. Bagaimana membangun jaringan dengan mikrotik sebagai pusat.?
2. Bagaimana mengatur mikrotik sebagai alat sebagai server setiap user.?
3. Bagaimana cara penyebaran Wifi yang tesambung pada mikrotik.?

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan pengerjaan PKL ini, batasan masalahnya adalah
1. Menggunakan mikrotik RB750
2. Managemen user menggunakan PPOE
3. Menggunakan MyRepublic sebagai pusat internet
4. Software yang digunakan Winbox

1.4. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya PKL adalah :
a. membantu kinerja instansi / perusahaan dalam kinerja yang lebih mudah.
b. menyelesaikan masalah kinerja dari instansi terkait.

2. Manfaat
Manfaat yang didapat dari pelaksanaan PKL adalah :
a. Mahasiswa bisa mengerti dunia kerja secara nyata.
b. Perusahaan bisa terbantu dengan adanya mahasiswa yang pkl guna untuk
menyelesaikan masalah – masalah terkait pada perusahaan tersebut.

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KP


Waktu pelaksanaan tanggal 8 September 2018 sampai tanggal 8 Oktober
2018 bertempat di INFA-NET FAMILY Surabaya Jl. Kebonsari Baru No. 54
Kebonsari, Jambangan, Surabaya

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN TINJAUAN TEORI

2.1. Profil INFA-NET FAMILY


INFA-NET FAMILY adalah sebuah Penyedia Layanan Intenet Lokal
yang dibawahi Kelurahan Kebonsari. Berdiri pada tahun 2015 pendiri usaha ini
adalah Indra Putra Wijaya, dalam awal berdirinya INFA-NET FAMILY hanya
menyebar internet rumah dengan menggunakan LAN sebagai akses jaringan
router ke router hingga pada tahun 2017 menggunakan router outdor.

2.2. Internet
Internet (Interconnection-Netwoking) adalah seluruh jaringan
komunikasi yang menggunakan media elektronik yang saling terhubung
menggunakan standart system global Transmission Control Protocol/ Internet
Protocol suite (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket (packet switching
communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Rangkaian internet yang terbesar dinamakkan internet.

2.3. ISP (Internet Service Provider)


ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan yang
menyediakan jasa sambungan internetdan jasa lainnya yang berhubunngan.
Kebanyakan perusahaan telepon mmerupakan jasa internet. Mereka menediakan
jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain dan hosting.
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestic maupun inteernasional
sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP
dapat terhubung ke jarinfan internet global.

2.4. Wi-Fi (Wireless Fidelity)


Wifi (Wireless Fidelity) adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan
peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan
gelombang radio) melalui sebuah jaringan computer, termasuk koneksi internet
berkecepatan tinggi. Wi-Fi Aliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai produk
jaringan wilayah local nirkabel (WLAN) apaun yang didasarkan pada Institute Of
Electrical and Electronics Enginering (IEEE) 802.11

3
2.5. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan
seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh lapis
OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung 2 jaringan atau lebih untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan
switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan
switch, switch merupakan suatu jalan, sedangkan router merupakan penghubung
antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam
suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada
sebuah LAN.

2.6. MikroTik
MikroTik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, yang
dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins. Pada tahun 1996 John dan Arnis
memulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan
teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova.
Barulah kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia, karena ambisi mereka
adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh
dunia. Prinsip dasar MikroTik bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi
membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia.
Hingga kini, MikroTik telah melayani sekitar empat ratusan pelanggannya. Linux
yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara
bersama-sama dengan bantuan 5 - 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang
menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan
Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak
ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.

4
MikroTik RouterOS merupakan sistem operasi yang diperuntukkan
sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi
router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip
network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat,
Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server,
Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikroTik routerOS merupakan
sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain
untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat
dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan
dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk
penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban
yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai. Ini adalah versi
MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat dipasang pada komputer
rumahan (PC) melalui CD. File image MikroTik RouterOS bisa diunduh dari
website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun, file image ini merupakan
versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk
dapat menggunakannya secara full time, anda harus membeli lisensi key dengan
catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
Berikut fitur dari MikroTik
Penanganan Protokol TCP/IP:
1. Firewall dan NAT
2. Routing - Static routing
3. Data Rate Management
4. Hotspot
5. Point-to-Point tunneling protocols
6. Simple tunnels
7. IPsec
8. Web proxy
9. Caching DNS client

5
10. DHCP
11. Universal Client
12. VRRP
13. UPnP
14. NTP
15. Monitoring/Accounting
16. SNMP
17. M3P
18. MNDP
19. Tools
20. Dan lain-lain

Layer 2 konektivitas
1. Wireless
2. Bridge
3. Virtual LAN
4. Synchronous
5. Asynchronous
6. ISDN
7. SDSL

2.7. PPOE (Point-to-Point Protocol over Ethernet)


Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan
untuk mengenkapsulasi Point-to-Point Protocol (PPP) frame dalam frame
Ethernet. Hal ini digunakan terutama dengan layanan DSL di mana pengguna
individu terhubung ke modem DSL over Ethernet dan di dataran jaringan
Ethernet Metro. Ini dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks dan
RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC
2516.
Jaringan Ethernet berbasis paket dan tidak memiliki konsep sambungan
atau sirkuit dan juga kurangnya fitur keamanan dasar untuk melindungi terhadap
konflik IP dan MAC dan jahat DHCP server. Dengan menggunakan PPPoE,
6
pengguna hampir dapat "memanggil" dari satu komputer ke komputer lain
melalui jaringan Ethernet, membentuk titik ke titik koneksi antara mereka dan
kemudian aman transportasi paket data melalui koneksi tersebut. Hal ini terutama
digunakan oleh perusahaan telepon, karena PPPoE mudah terintegrasi dengan
warisan dial-up sistem AAA dan cocok dengan sempurna ke dalam tulang
punggung ATM. Protokol juga memungkinkan unbundling sangat mudah
DSLAMs mana yang dipersyaratkan oleh regulator, karena pengguna hanya akan
menggunakan login yang berbeda ke dalam PPP, maka sirkuit ATM akan
diteruskan ke pengguna ISP. Juga pra-bayar model ember lalu lintas bisnis dapat
dibuat dengan PPPoE lebih mudah dibandingkan dengan DHCP atau beberapa
pengguna multiplexing dengan tingkatan kecepatan yang berbeda atau QoS
melalui 1 modem DSL atau dengan menciptakan login yang berbeda untuk setiap
IP statis dibeli oleh pelanggan.

7
BAB III
METODE PELAKASANAAN

3.1. Tempat Kegiatan


Tempat kegiatan kerja praktek dilaksanakan di INFA-NET FAMILY
yang beralamatkan di Jl. Kebonsari Baaru No 54 Kota Surabaya Propinsi Jawa
Timur Kode Pos 60233.

3.2. Jadwal dan Waktu Kegiatan


Dalam pelaksanaan kegiatan PKL di INFA-NET FAMILY jadwal dan
waktu kegiatan pada tanggal 8 September 2018 sampai dengan 9 Oktober 2018
dan waktu ini disesuaikan dengan jam kerja terkait.

3.3. Metode Penelitian


Dalam melakukan kegiatan ini, kami menggunakan metode waterfall
sebagai metode dalam pembangunan management jaringan yang dimulai dari
analisa kebutuhan, Perancangan Topologi Jaringan, implementasi, uji coba oleh
user sampai pemeliharaan system dalam metode pengumpulan data kita bagi
menjadi 2 ada obsevasi dan wawancara.
1. Metode Observasi
Kami melakukan observasi / kunjungan langsung ke tempat pkl di
INFA-NET FAMILY yang beralamatkan di Jl. Kebonsari Baru No 54 Kota
Surabaya Propinsi Jawa Timur Kode Pos 60233..
2. Metode Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab kepada pada pemilik usaha tempat
magang untuk mengetahui data apa saja yang dibutuhkan tempat usaha
tersebut dan system kedepannya nanti.

3.4. Kebutuhan
Kebutuhan yang diperlukan pada perencanaan dari implementasi PPOE
Penyedia Layanan Internet Lokal INFA-NET FAMILY Surabaya ini meliputi :
1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak

8
Perangkat keras ( Hardware )
Tahap paling awal yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah
persiapan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam system, yaitu :
1. Router MikroTik

Tabel 3. 1 Spesifikasi Router MikroTik


Deskripsi Spesifikasi
Merk MikroTIK
Type RB750GR3
Processor MT7621A 2 Core 4 thr 880Mhz
Memory 256MB RAM
Penyimpanan 16MB
OS MikroTIK Os

Device di atas digunakan sebagai server utama.

2. Satu buah Laptop

Tabel 3. 2 Spesifikasi Laptop


Deskripsi Spesifikasi
Merk DELL
Type Inspiron 5458
Intel® Core™ i3-5005U CPU @ 2.00GHz
Processor
(4CPUs), ~2.0GHz
Memory 6,144MB RAM
Hardisk 500 GB
OS Windows 10 Enterprise 64-bit (10.0, Build 17134)

Device di atas digunakan sebagai akses remot yang mengatur jalan dan
aturan dari router mikrotik yang akan digunakan.

 Satu buah Handphone

9
Tabel 3. 3 Spesifikasi Smartphone
Deskripsi Spesifikasi
Merk XIAOMI
Type Redmi Note 4
OS Android OS, v7.0 (Nougat)
Network 2G Network, 3G Network & 4G Network
Intenal Memory 4GB RAM, 64GB ROM

Device di atas digunakan untuk pengujian terhadap jaringan internet


yang terhubung ke server.

Perangkat lunak (Software)


Software yang diperlukan dalam Perancangan PPOE mikrotik di INFA-
NET Surabaya ini adalah sebagai berikut:
1. MikroTik OS
2. Browser (Chrome)
3. Winbox
4. CorelDRAW Graphics Suit 2017 (design)

3.5. Perancangan Topologi Jaringan


Dalam perancangan Topologi Jaringan ini menggunakan Mikrotik
sebagai server yang mendapatkan koneksi internet dari LAN 1 dan LAN 2
sebagai jalur kluar internet yang terhubung dengan router Outdoor CPE 220.

Gambar 3. 1 Topologi Jaringan

10
3.6. Rancangan Uji Coba
Dalam rancangan uji coba pertama salah Client menggunakan CPE 220
untuk menerima jaringan dari server dan menyambungkan kembali kedalam
router menggunakan port WAN dengan memasukkan id PPOE yang sudah
didapat dari server.
Uji coba kedua dengan cara mengetahui kecepatan internet yang didapat
dengan menggunakan aplikasi Speedtest.

11
BAB IV
IMPLEMENTASI

4.1. Gambaran Umum


Server dirancang dengan management dari router MikroTIK. MikroTIK
sendiri merupakan salah satu router dengan management jaringan yang cukup
lengkap dan dengan keamanan yang cukup tinggi. Dengan management server
yang berbasis PPOE dan penyebaran dengan cara Point to Point akan
mempermudah Client dalam tanpa harus menggunakan kabel yang terlalu
panjang.

4.2. Hasil Implementasi


Berikut ini adalah tampilan awal login mikrotik menggunakan Winbox
dan tampilan awal Router MikroTik yang sudah dikonfigurasi dengan
menggunakan PPPOE.

Gambar 4. 1 Hasil Tampilan Konfigurasi PPPOE

Pada tampilan ini berisikan konfigurasi IP dari Ether 1 yang terhubung


ke server ISP dan Ether 2 yang digunakan sebagai output untuk Client yang
sudah terconfigurasi client PPPOE.

12
Gambar 4. 2 Router Outdoor server

Pada gambar 4.2 Adalah router outdoor yang telah terpasang pada tinang
digunakan untuk menyebar jaringan kepada Client dan pada dalam hal ini router
outdoor hanya menggunakan mode bridge yang bertujuan untuk meneruskan
jaringan dari server.

13
Gambar 4. 3 Pemasangan router outdoor client

Gambar 4. 4 penyambungan router outdoor client ke router outdoor server

Pada gambar 4.3 adalah pemasangan router outdoor Client yang akan
digunakan sebagai penerima jaringan dari router outdoor dari server dan pada
gambar 4.4 Adalah penyambungan router outdoor client dengan router outdoor
server yang nantinya akan di teruskan pada router Client didalam rumah.

14
Gambar 4. 5 Router Wifi Client

Gambar 4. 6 Pengaturan PPPOE router wifi Indoor

Gambar 4,5 Merupakan router yang terpasang didalam rumah dan yang
akan menyebarkan wifi dari server. Dan gambar dari 4.6 Merupakan pengaturan
router dengan user dan password PPOE yang sudah disediakan oleh server.

15
Gambar 4. 7 Hasil Pengujian kecepatan internet dari server
Hasil pengujian jaringan yang telah tersambung pada client adalah
gambar 4.7, hasil pengujian kecepatan yang didapatkan oleh client dengan
menggunakan aplikasi speedtes android mendapatkan kecepatan kurang lebih
60mb untuk user PPPOE rifai.

16
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan implementasi dan analisa jaringan mikrotik yang telah
dibahas sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan penambahan router MikroTik maka akan mempermudah teknisi dalam
memanajemen jaringan.
2. Dengan adanya managemen jaringan yang baik maka akan lebih teratur dalam
peningkatan kualitas jaringan local pada usaha INFA-NET-FAMILY
Surabaya.
3. Penambahan router Mikrotik pada jaringan local INFA-NET-FAMILY
Surabaya ini diharapkan dapat menjadi solusi management jaringan atas
permasalahan jaringan yanag sering down karna banyaknya client.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pembahasan ini, dapat disarankan
sebagai berikut:
1. Perlu adanya managemen jaringan yang dapat menjadi solusi permasalahan
pada jaringan local maupun jaringan berskala luas.
2. Perlu adanya teknisi yang dapat membantu dalam hal managemen jaringan
agar tidak menjadi permasalahan pada jaringan local yang memiliki banyak
client.

17

Anda mungkin juga menyukai