Anda di halaman 1dari 38

Modul Pembelajaran

PENGALAMATAN IP PADA
JARINGAN KOMPUTER

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR

Kompetensi Keahlian
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Penulis :
Iwan Wahyudi-SMK YPM 1 Taman Sidoarjo
Suwardi-SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang
Andi Irawan-SMK Bina Bangsa Dampit Kab. Malang
Luluk Farkhiah-SMK Islam Darut Tauhid Kab.Malang

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
2019
Penulis:
1. Iwan Wahyudi
2. Suwardi
3. Andi Irawan
4. Luluk Farkhiah
Email :

Penelaah :
1. Faizal Reza Nurzeha, Amd [085242177945]
Email : faizalrezanurzeha@gmail.com
2. Novi Nurlaela, S.Kom [081334113678]
Email : sieraasrin@gmail.com

Ilustrator :
1. Faizal Reza Nurzeha, Amd [085242177945]
Email : faizalrezanurzeha@gmail.com
2. Sierra Maulida Asrin, ST [089653910250]
Email : sieraasrin@gmail.com

Layouter :
1. Janwar Fajrin [085299970328]
Email : djanwar_fajrin@yahoo.com

Copyright ©2018

Pemerintah Provinsi Jawa Timur


Dinas Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri … Malang

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengkopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis Sekolah Menengah Kejuruan Negeri.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya


modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai modul untuk peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan.

Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21


menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi
belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student
centered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik
aktif (active learning) atau Student Active Learning - SAL. Modul Pengalamatan IP
pada Jaringan Komputer ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan
pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar
kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains.

Penyajian modul ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat
melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran
melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi


kesempurnaan modul ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya modul Pengalamatan IP pada
Jaringan Komputer.

Malang, 21 Juni 2019


Penulis

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................ vi
GLOSARIUM ..................................................................................................... viii
Kegiatan Pembelajaran 1. ................................................................................. 1
PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER ..... Error! Bookmark not
defined.
A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................... 1
B. Uraian Materi ........................................................................................ 1
I. Definisi IP address ............................... Error! Bookmark not defined.
II. Range IP Address Private dan Publik ................................................ 4
III. IP Dinamis dan IP Statis ..................................................................... 5
IV. Konsep IPv4 Dan IPv6......................................................................... 6
V. Net ID dan Host ID ............................................................................... 7
VI. Net Mask, subnetmask, subnetting dan CIDR ................................... 8
VII. Prosedur pengalamatan IP pada jaringan computer ........................ 9
C. Rangkuman ........................................................................................ 11
D. Tugas .................................................................................................. 16
E. Tes Formatif ....................................................................................... 16
F. Kunci Jawaban Tes Formatif ............................................................ 16
G. Lembar Kerja ......................................... Error! Bookmark not defined.
EVALUASI ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER ii


DAFTAR GAMBAR

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................ vi
GLOSARIUM ..................................................................................................... viii

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER iii


DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................ vi
GLOSARIUM ..................................................................................................... viii

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER iv


DAFTAR LAMPIRAN

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER v


PETA KEDUDUKAN MODUL

Modul ini merupakan modul ke-12 dari 18 modul yang dikembangkan bagi peserta
didik Sekolah Menengah Kejuruan, Program Keahlian Teknik Komputer dan
Informatika, mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar.

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

3.10 3.9 3.8 3.7 3.6

PENGALAMA
3.11 TAN IP PADA 3.13 3.14 3.15
JARINGAN
KOMPUTER

3.18 3.17 3.16

Tabel peta kompetensi modul Prinsip-prinsip Tata Letak.

Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
3.11 Menerapka 3.11.1 Menjelaska 4.11 Menginstalasi 4.11.1 Melakukan
n instalasi n dasar jaringan instalasi
jaringan jaringan komputer jaringan
komputer komputer komputer

3.11.2 Menjelaska 4.11.2 Menguji


n alat kerja hasil
dan bahan- instalasi
bahan jaringan
jaringan komputer
komputer
yang 4.11.3 Membuat
dibutuhkan laporan hasil
instalasi
3.11.3 Menentukan jaringan
cara komputer
instalasi
jaringan
komputer

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER vi


3.12 Menerapkan 3.12.1 Menjelaskan 4.12 Mengkonfiguras 4.12.1 Melakukan
pengalamat konsep i pengalamatan konfigurasi
IP pada jaringan pengalamata
an IP pada pengalamat komputer n IP pada
jaringan an IP jaringan
komputer computer
3.12.2 Mengklasifik
asikan jenis 4.12.2 Menguji hasil
pengalamat konfigurasi
pengalamata
an IP n IP pada
jaringan
Menentukan
3.12.3 computer
cara
pengalamat 4.12.3 Membuat
laporan
an IP pada
pengalamata
jaringan n IP pada
komputer jaringan
komputer

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER vii


GLOSARIUM

IP Address Alamat atau identitas numerik yang diberikan kepada


sebuah perangkat computer.

IP Private IP yang digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung


pada internet

IP Public IP yang bisa diakses langsung oleh internet

Host ID Nama yang diberikan pada sebuah komputer

Network ID Nama yang diberikan untuk sebuah jaringan

Subnetmarsk Untuk membedakan network ID dan Host ID

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER viii


PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Penerapan Pengalamatan IP pada jaringan computer berisi 3 (tiga)
kegiatan belajar meliputi a) menjelaskan konsep pengalamatan IP b)
Mengkasifikasikan jenis pengalamatan IP c) Menentukan cara
Pengalamatan IP Pada Jaringan Komputer. Modul ini sebagai dasar agar
peserta didik mampu menjelaskan,mengklasifikasi dan menentukan IP
yang bias digunakan
Hasil yang diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat
melakukan konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan Komputer, Menguji
hasil konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan computer serta dapat
membuat laporan pengalamatan IP pada jaringan Komputer

B. PRASYARAT
Prasyarat Untuk mempelajari dan melakukan latihan kompetensi dalam
modul ini ada dua syarat yaitu : Syarat Umum : Anda harus belajar dan
berlatih kompetensi dengan rumus TePUK DisKo yaitu Teratur, Percaya
diri, Ulet, Kreatif, Disiplin dan Konsentrasi. Syarat Khusus : Anda harus
sudah mempelajari Modul 1 sampai 11 agar dapat mengikuti materi modul
pengalamatan IP pada jaringan Komputer.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Dalam mempelajari modul ini, yang harus dilakukan oleh peserta didik
adalah :
1. Membaca pendahuluan agar memahami latar belakang penulisan
modul, tujuan penyusunan modul, peta kompetensi dalam modul,
ruang lingkup pembahasan, serta petunjuk penggunaan modul yang
termuat dalam petunjuk penggunaan modul.
2. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal
dari kegiatan belajar.
3. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami
obyek yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER ix


4. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan
dicapai.
5. Melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk.
6. Mengerjakan latihan/soal atau tugas.
.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari uraian materi dalam bab pembelajaran dan kegiatan
belajar diharapkan peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi:
 Definisi IP address
 Range IP Address Private dan Publik
 IP Dinamis dan IP Statis
 Konsep IPv4 Dan IPv6
 Net ID dan Host ID
 Net Mask, subnetmask, subnetting dan CIDR
 Prosedur pengalamatan IP pada jaringan computer

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan
Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional

Kompetensi Dasar :
3.12 Menerapkan pengalamatan IP pada jaringan komputer
Kompetensi Inti 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER x


Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar :
4.12 Mengkonfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer
F. CEK KEMAMPUAN AWAL
1. Jelaskan pengertian IP address!
2. Sebutkan berapa IP address!
3. Perbedaan ipv4 dan Ipv6!
4. Perbedaan IP dinamis dan IP statis!
5. Pengertian subnetting!

PENGALAMATAN IP PADA JARINGAN KOMPUTER xi


Kegiatan Pembelajaran 1.
Menerapkan Pengalamatan IP Pada Jaringan Komputer

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat
melakukan konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan Komputer
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat Menguji
hasil konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan computer
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat dapat
membuat laporan pengalamatan IP pada jaringan Komputer

B. Uraian Materi

1. Definisi IP Address

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP)


adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai
sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP
versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan
alamat dari komputertersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

 IP versi 4 (IPv4)
 IP versi 6 (IPv6)

Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address


komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua
bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer
lokal (host address) dalam sebuah jaringan.

Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan


tempat sebuah komputer lokal berada, sementara alamat komputer lokal
digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.

Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address


dengan 32 bit angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas

Judul Modul 1
berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16
juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan
Class C dengan kapasitas 254 komputer.

Kelas-Kelas IP Address

Ditentukan oleh besar ukuran jaringan Terbagi dalam 5 kelas:

1. Kelas A: Digunakan untuk jaringan yang sangat besar


2. Kelas B: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya medium
3. Kelas C: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya kecil
4. Kelas D: Digunakan untuk IP Multicasting
5. Kelas E: Dicadangkan untuk penggunaan eksperimen
Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam


beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit bit awal/high-
order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat
dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor


urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol).
Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga

Judul Modul 2
126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet
awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala


menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas
B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-
nya.

Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan
total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,


sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam
IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"


atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Judul Modul 3
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat
lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat
yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin
meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas
seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut
juga dengan classless address.

2. Range IP Address Private dan Publik

IPv4 memiliki jumlah yang sangat terbatas, jumlah perangkat yang


akan terkoneksi lebih banyak daripada jumlah IPv4 address yang bisa
dialokasikan. Jika masing-masing perangkat diberikan IPv4 secara public
maka yang terjadi adalah banyak perangkat yang akan memiliki IP yang
sama dan dapat mengakibatkan IP konflik. Maka dari itu alokasi IPv4 ini
diatur oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

IPv4 publik akan didistribusikan hingga level Internet Service


Provider (ISP), ISP yang kemudian akan mengelola alokasi IPv4 tersebut.
Dalam penerapannya, bisanya ISP akan memberikan IP publik dengan
ketentuan masing-masing. Ada yang memberikan masing-masing
pelanggan diberikan IP publik, ada yang menerapkan privat IP pada
pelanggannya, ada pula yang menjadikan IP publik berbayar kepada
pelanggannya.

Judul Modul 4
Terlepas dari hal tersebut, jika kita tidak mendapatkan alokasi IP
publik atau hanya mendapat 1 IP publik dari ISP, kita masih bisa
menerapkan IP privat untuk jaringan yang akan kita bangun. Dengan
penerapan IP privat tersebut, IP publik yang kita dapat dari ISP dapat
digunakan bersama tanpa menimbulkan IP konflik. Namun untuk
menerapkan IP privat ke perangkat juga tidak bisa sembarangan, jika
salah bisa saja malah tidak bisa terkoneksi ke internet atau ada akses ke
jaringan tertentu yang terblokir. Berikut ini merupakan serangkaian IP
privat yang dapat digunakan untuk alat-alat dan perangkat pada jaringan
pribadi:

IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang


tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi
melalui NAT.IP priv at ini bisa diaplikasikan pada tiap-tiap interface agar
mudah terhubung satu sama lain. Dalam sebuah jaringan, hendaknya
menggunakan range IP pada kelas yang sama. Misalnya sebuah warnet
dengan jumlah 25 PC maka dapat menggunakan range IP 192.168.1.1
hingga 192.168.1.26, dengan menerapkan hal seperti ini akan juga
mempermudah dalam pengelolaan jaringan.

IP publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan


oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah
dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang
sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute


dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang
menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu
lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih
terkoneksi dengan Internet.

Judul Modul 5
3. IP Dinamis dan IP Statis

Perbedaan IP Statis dan IP Dinamis. IP statis yaitu IP yang


dedicated dengan sebuah PC, computer atau perangkat networking
lainnya (misal router). IP dinamis yaitu IP yang didapatkan oleh
computer/router lain dari sistem DHCP nya, IP yang didapatkan oleh PC
ini bisa berubah-ubah.

IP ini tidak berubah-ubah. Tapi dengan 6 buah IP statik ini tidak


bearti kita hanya bisa buat 6 koneksi internet. Kalau dynamic, IP yang kita
dapatkan “dipinjamkan” sementara oleh ISP, seperti telkomnet. Kalau
speedy, pelanggan akan diberikan IP statik, tapi IP statik ini bukan lah IP
publik yang bisa diakses dari luar ke dalam.

Mereka hanya memerlukan alamat bagi masing-masing pelanggan


yang aktif di suatu saat. Alamat IP yang dapat di routing secara global
membutuhkan biaya, dapat dihancurkan secara global IP berharga uang,
dan beberapa authoritas untuk alokasi alamat (seperti RIPE, RIR dari
Europa) sangat keras dalam penggunaan alamat IP untuk ISP

4. Konsep IPv4 Dan IPv6

IPv4 merupakan format protokol yang telah dipakai pada saaat awal
internet ada. ipv4 ini berformat 32 biner, dengan perkembangan internet
sekarang ini dengan banyak pengguna yang menggunakannya.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk


sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah
Internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-
to-point atau one-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.
Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang

Judul Modul 6
sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal


bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat
buah oktet berukuran 8 bit. Dalam beberapa buku referensi, format
bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8 bit, maka
nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai).

IPv6 merupakan internet protocol dengan peranan untuk


menggantikan versi IP saat ini, yakni IPV4 yang dipakai hampir selama 2
dekade. Adapun alasan utama melakukan upgrading menuju IPV6 ini
yaitu disebabkan oleh persoalan IP Address. Berdasarkan InterNIC
sendiri mereka telah kehabisan alamat IP pada kelas A dan B kemudian
sekarang menuju ke kelas C.

5. Net ID dan Host ID

Network ID adalah identitas atau alamat dari sebuah jalur, dan


network ID harus mempunyai alamat yang sama atau Network yang sama
di dalam satu jaringan interface yang sama.
Host ID adalah identitas dari host ID seperti interface router,
workstation, dan device yang terhubung kejaringan. untuk pengisian Host
ID Harus mempuyai alamat IP yang bebeda di dalam satu jaringan
interface yang sama. Pengaturan Host ID dan Network ID diatur oleh nilai
subnet mask, untuk kelas IP yang mempunyai Host ID dan Network ID
hanya Kelas A, B, dan C sedangkan kelas D dan E tidak mempunyai Host
ID dan Network ID.
Kelas A

Untuk network ID kelas A berada di titik pertama sedangkan titik ke 2,3


dan 4 merupakan Host ID

Judul Modul 7
Contoh;

Kelas B

Untuk network ID kelas B berada di titik pertama dan kedua sedangkan


titik ke 3 dan 4 merupakan host ID.
Contoh :

Kelas C

Untuk network ID kelas C berada di titik pertama, kedua dan ketiga


sedangkan titik ke 4 merupakan host ID.
Contoh:

Judul Modul 8
6. Net Mask, subnetmask, subnetting dan CIDR

CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara


alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan
sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas
E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme
routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni
dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.

Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun


berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :

· kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet ke 4)


· kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
· kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)
Konsep yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain
Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya
digambarkan sebagai berikut :

Judul Modul 9
A. Menghitung Subnet Kelas C

Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.


Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26
yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi
11111111.11111111.11111111.11000000.
1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada
octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah
Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya
bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per
Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok
Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya
ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet
seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
- Subnet : sesuai pada blok subnet.
- Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
- Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
- Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.

B. Menghitung Subnet Kelas B

Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk


subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas

Judul Modul 10
C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan.
Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu
pada octet ke 3 dan 4.

Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25


yaitu 255.255.255.128, jika diubah ke dalam bilangan biner
menjadi11111111.11111111.11111111.10000000.

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya
adalah (0, 128)
4. Tabelnya menjadi :

C. Menghitung Subnet Kelas A

Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.

Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16


yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner
menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya :
0,1,2,3,4, dst.
4. Tabelnya menjadi :

Judul Modul 11
7. Prosedur pengalamatan IP pada jaringan computer

Konfigurasi Ip Address

 Pilih Start – Setting – Control Panel – Network Connections – klik


cepat 2 kali atau klik kanan Open (seperti gambar di bawah ) :

 Selanjutnya klik kanan local Area Connection - pilih properties

 Selanjutnya Pilih Internet protocol (TCP/ IP) dan pilih tombol


Properties

Judul Modul 12
 elanjutnya aktifkan dengan memilih Use the following IP
address
Isikan Ip Address yang anda kehendaki
Isikan Subnet mask
Isikan Default gateway jika ada
 Kemudian kalau anda menggunakan server dan koneksi internet
, maka aktifkan IP DNS dengan memilih Use the following DNS
server address
Isikan Preferred DNS server anda
Isikan Alternate DNS server
Catatan :
Abaikan settingan DNS ini kalau anda hanya koneksi secara peer to
peer atau jaringan di LAB tanpa koneksi ke internet.
 Selanjutnya pilih ok

Judul Modul 13
8. Prosedur pembuatan laporan hasil pengalamatan IP pada jaringan
computer

Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat


dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil pengalamatan IP yang telah
dilakukan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui
apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam
sistem jaringan yang dituju. Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer
yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang
telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.

Judul Modul 14
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan
cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar
nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan
tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer
tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada
windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah
berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan
untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang
kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon
pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan
balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa
kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa
perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan
ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau
sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap
komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat
digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan
sebagainya.

C. Rangkuman

Judul Modul 15
D. Tugas
Sebuah kampus di Kota Surabaya yaitu Kampus Surabaya International dengan
3 lantai. Pada lantai kedua terdapat 3 lab. Lab pertama diketahui memiliki blok
alamat IP Address kelas C yang dimulai dengan alamat 192.168.1.0/26.
Kampus Surabaya International ini memerlukan 3 buah subblok alamat, di
mana setiap sub blok menggunakan subnet yang berbeda.
Perianciannya : subblok pertama dengan 8 alamat IP (untuk dosen), subblok
kedua dengan 16 alamat IP (untuk mahasiswa praktikum), dan subblok ketiga
dengan 16 alamat IP (untuk mahasiswa ujian).
Tuliskan range alamat IP beserta dengan subnet masing-masing. Gunakan log
untuk memudahkan Anda di dalam melakukan perhitungan.

E. Tes Formatif
1. Apakah yang anda ketahui mengenai Definisi Subnetting.
2. Ada 5 kelas IP address. Tulis dan jelaskan tentang 5 (lima kelas IP addres)
tersebut.
3. Sebuah perusahaan berencana untuk subnet jaringan untuk maksimal 27
host. Subnetmask yang akan memberikan host yang diperlukan dan
meninggalkan alamat yang tidak digunakan paling sedikit di setiap subnet?
4. Anda memiliki ID Kelas jaringan B dan membutuhkan sekitar 450 alamat
IP untuk setiap subnet. Berapa subnetmask terbaik untuk jaringan ini?
5. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara pengalamatan IP public dan IP
privat!

F. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Pembagian secara yang terlihat secara fisik dari IP jaringan. Praktik
membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting.
(averous, 2013).
2. Berikut ini 5 kelas IP addres yaitu;
3. KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

Judul Modul 16
KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai
191
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai
223
KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan
aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa
digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini
digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP
address di masa yang akan datang
4. Karena kebutuhan host adalah 27, kita tinggal masukkan ke rumus 2y –
2, dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27.
Jadi 2y – 2 >= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5 (30 host). Sekali
lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask,
maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi
11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan
menjadi 255.255.255.224.
2y – 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi
subnetmasknya adalah: 11111111.11111111.11111110.00000000 atau
kalau didesimalkan menjadi 255.255.254.0.
5. Perbedaan IP Private dan IP Public sebagai berikut:
a). IP Public
Sebuah alamat IP Public yang ditugaskan untuk setiap komputer yang
terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak
bisa ada dua komputer dengan alamat IP Public yang sama dalam
seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer
untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaran
informasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (Public) yang
diberikan ke komputer. Alamat IP Public ditugaskan untuk komputer
oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer
terhubung ke gateway Internet. Sebuah alamat IP Public dapat berupa
statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah

Judul Modul 17
dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di
Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP Public yang dinamis dipilih dari
sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-
masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian
besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang
bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau
jaringan terputus apabila menghubungkannya kembali maka otomatis
akan mendapat IP baru.
b). IP Private
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam
salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area
Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah
mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan
lokal) :
~ Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
~ Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
~ Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
~ Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
~ Kelas E : 24-.0.0.0 – 255.255.255.255
Alamat IP Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran
komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di
bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk
berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri
dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1
ke 192.168.1.10. Berbeda dengan IP publik, administrator jaringan pribadi
bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan
nomor IP pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas).
Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke
Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung
langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk
menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat
serupa yang mendukung Network Address Translation. Jika jaringan pribadi
yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka
setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP

Judul Modul 18
dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk
komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi
DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang
hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk
keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
1) Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0
– 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2) Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP
128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3) Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP
192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254
IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia
umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
a) Kelas A –> IP 10.x.x.x
b) Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
c) Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi
untuk Local Loop atau L

G. LEMBAR KERJA
Tugas Praktik Konfigurasi IP Address
Percobaan
1) Alat dan bahan
2 laptop
2) Prediksi
Mulailah dengan memberi ip address pada computer, prediksikan
apakah kedua computer bias terhubung apa tidak
3) Menguji prediksi
Ujilah prediksi anda dengan menggunakan CMD pada computer
dengan melakukan perintah Ping
4) Analisis dan kesimpulan

Judul Modul 19
Tulislah hasil dari uji prediksi

1. Daftar lembar pengamatan


PENCAPAIAN KET
DAFTAR POIN YANG
NO
TUGAS/INSTRUKSI DICEK YA TIDAK

1. Siapkan alat dan Alat APD betul


bahan material/pelat siap
2. Gunakan alat Harus
keselamatan kerja menggunakan
alat
keselamatan
kerja
3. Gunakan peralatan Peralatan APD
APD (Alat Pelindung harus
Diri) untuk menjaga digunakan
keselamatan dalam
bekerja
4. dst

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mempersiapkan


Pekerjaan Fabrikasi dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang
telah ditentukan?

YA TIDAK

Catatan Guru : ………………………………………………........................

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA

Judul Modul 20
Guru

Pengamatan Sikap kerja

CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA


No. Instruksi
Indikator Unjuk Kerja Ya Tdk Keterangan
Kerja
Harus bertindak tepat dan 7a
benar
Harus bertindak tepat, teliti 7b
dan benar
Harus bertindak teliti dan 7c
cermat
Harus bertindak tepat dan 7d
benar

Judul Modul 21
Judul Modul 22
EVALUASI

I. Tes Kognitif (Pengetahuan/Teori)


1. Sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan
lain disebut dengan...
a. IP Address
b. Broadcast Address
c. Netmask/Subnet Mask
d. Gateway
e. MAC Address
2. Penulisan IP Address versi 4 di bawah ini yang benar adalah...
a. 129.129.130.1
b. 223.45.2.256
c. 192.168.255.255
d. 255.255.0.0
e. 240.192.128.191
3. Jumlah Net ID dan Host ID untuk kelas C pada pada IPv4 adalah...
a. 24 Byte & 8 Byte
b. 8 bit dan 24 Byte
c. 16 bit & 2 Byte
d. 3 Byte & 8 bit
e. 48 bit & 32 bit
4. IPv4 terdiri dari berapa Byte dan bit . . . .
a. 40 bit & 32 Byte
b. 48 Byte & 6 bit
c. 4 Byte & 32 bit
d. 32 Byte & 4 bit
e. 6 Byte & 32 bit
5. Pada jaringan komputer yang menggunakan IPv4, kelas yang bisa
digunakan antara lain...
a. A, B dan C
b. A, B dan D

Judul Modul 23
c. B, C
d. A, B, C dan D
e. A, B, C dan E

II. Tes Psikomotor (Praktek)

Tugas Praktik Konfigurasi IP Address


Percobaan
1) Alat dan bahan
2 laptop
2) Prediksi
Mulailah dengan memberi ip address pada computer, prediksikan
apakah kedua computer bias terhubung apa tidak
3) Menguji prediksi
Ujilah prediksi anda dengan menggunakan CMD pada computer
dengan melakukan perintah Ping
4) Analisis dan kesimpulan
Tulislah hasil dari uji prediksi

III. Penilaian Sikap


Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja

Judul Modul 24
DAFTAR PUSTAKA

Semua referensi/pustaka yang digunakan sebagai acuan pada saat penyusunan


modul.

Contoh :

Danton Sihombing, (2003).Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama.

Pujiriyanto, (2005). Desain Grafis Kumputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta:


CV. Andi Offset.

Pujiyanto, (2008). Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1. Jakarta (BSE). Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sadjiman Ebdi Sanyoto, (2009). Nirmana. Yogyakarta: Jalasutera.

Sarwo Nugroho, (2015). Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.

Surianto Rustan, S.Sn (2011). Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Judul Modul 25

Anda mungkin juga menyukai