Modul Praktikum
JARINGAN KOMPUTER
Disusun Oleh:
Jan Wantoro, S.T., M.Eng.
Ryan Rizki Adhisa, S.Kom., M.Kom.
1 Jaringan Dasar 1
1.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.1 Komponen Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.2 Topologi Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Kegitan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3.1 Kegitan 1: Komponen-komponen Penyusun Jaringan . . . . . . . 2
1.3.2 Kegitan 2: Topologi Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.4 Tugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2 Instalasi Jaringan 8
2.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.2 Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.3 Kegiatan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.3.1 Kegiatan 1: Pemasangan Konektor dan Kabel Jaringan . . . . . . 8
2.3.2 Kegiatan 2: Pemberian Alamat IP statis . . . . . . . . . . . . . 10
2.3.3 Kegiatan 3: Penggunaan Perintah Ping . . . . . . . . . . . . . . 12
2.4 Tugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
3 Model OSI 14
3.1 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
3.2 Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
3.3 Kegiatan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
3.3.1 Kegiatan 1:Membaca Informasi Paket Data . . . . . . . . . . . . 16
3.3.2 Kegiatan 2: Menangkap/Mendapatkan Paket Data . . . . . . . . 19
3.4 Tugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
i
DAFTAR ISI ii
8 Bridge 61
8.1 Pengertian Bridge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
8.2 Konfigurasi Bridge. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
10 Hotspot Login 80
10.1 Pengertian Hotspot Login pada Mikrotik. . . . . . . . . . . . . 80
10.2 Pembuatan Hotspot Login. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80
Lampiran 88
(Halaman ini Sengaja Dikosongkan)
MODUL 1
Jaringan Dasar
1.1 Tujuan
1. Dapat menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen penyusun
jaringan.
1.2 Pengantar
Topologi fisik adalah apa terlihat pada jaringan secara kasat mata, seperti
bagaimana kabel dan perangkat saling terhubung antara satu dengan yang lain.
Sedangkan topologi logik adalah jalur sinyal-sinyal data yang melalui topologi fisik.
1
MODUL 1. JARINGAN DASAR 2
6. Switch 1 unit
7. Router 1 unit
Langkah Praktikum
1. Amati komponen-komponen penyusun jaringan yang tersedia di laboratorium.
Lembar Kerja
1. Personal Computer (PC)
Foto:
Hostname :
MODUL 1. JARINGAN DASAR 3
Alamat DNS :
2. Interkoneksi, diantarannya:
Jenis Kabel :
Kategori/spesifikasi kabel :
(c) Media nilkabel (wireless)
Foto:
(d) Konektor
Foto:
Kategori/spesifikasi konektor :
MODUL 1. JARINGAN DASAR 4
3. Switch
Foto:
4. Router
Foto:
Langkah Praktikum
1. Jalankan aplikasi GNS3.
2. Buat proyek baru dengan nama topologi-star, seperti pada gambar 1.1.
3. Setelah jendela GNS3 tampil seperti pada Gambar 1.2. Tekan tombol
pada toolbar sebelah kiri untuk menampilkan perangkat switch.
MODUL 1. JARINGAN DASAR 5
5. Untuk menempatkan end device atau PC, tekan tombol . Selanjutnya pilih
VPCS (Virtual PC Simulator ) dan masukkan kedalam workspase seperti pada
perangkat switch. Tempatkan sebanyak 4 VPCS seperti pada Gambar 1.4.
6. Untuk menghubungkan perangkat dalam suatu jaringan dengan topologi star, hu-
bungkan switch dengan ke empat PC yang ada. Caranya, pilih tombol kemu-
dian pilih PC yang akan dihubungkan dan dilanjutkan memilih switch. Lakukan
MODUL 1. JARINGAN DASAR 6
7. Buat screenshot dari topologi yang telah dibuat dan simpan dengan nama
file NIM-Modul1-Kegiatan2A.png sebagai laporan sementara.
8. Selanjutnya buatlah topologi full-mesh dengan menggunakan perangkat router.
10. Buat screenshot dari topologi yang telah dibuat dan simpan dengan nama
file NIM-Modul1-Kegiatan2B.png sebagai laporan sementara.
Lembar Kerja
1. Screenshot Modul1-Kegiatan2A.png :
2. Screenshot Modul1-Kegiatan2B.png :
1.4 Tugas
1. Berikan lengkap dengan gambar dan spesifikasi perangkatnya untuk setiap
perintah berikut:
(a) Sebutkan dua komponen penyusun jaringan lain yang setingkat dengan
PC.
(b) Sebutkan dua contoh switch yang dapat mendukung tranfer rate
10/100/1000Mbps
2. Sebutkan topologi fisik lain selain topologi star dan full-mesh, buatlah gambar
topologinya menggunakan aplikasi DIA Diagram.
MODUL 2
Instalasi Jaringan
2.1 Tujuan
1. Mampu melakukan instalasi kabel jaringan.
2.2 Pengantar
Pemasangan kabel jaringan sebagai media komunikasi antar perangkat
memerlukan teknik khusus. Selain itu pemasangan harus dilakukan dengan
memperhatikan standar yang telah ditetapkan.
8
MODUL 2. INSTALASI JARINGAN 9
5. Switch 1 buah.
Langkah Praktikum
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
Lembar Kerja
1. Susunan kabel yang telah dipasang
3. Ceritakan yang terjadi pada lampu indikator pada pc dan switch sesaat
setelah kedua ujung kabel tersambung pada kedua perangkat tersebut
Langkah Praktikum
1. Gunakan PC dengan sistem operasi Windows dan jalankan aplikasi
command promp (cmd). Karena command promp harus dijalankan
sebagai administrator, masuk ke menu - pilih Accessoris - klik kanan pada
command prompt - pilih Run as administrator.
4. Secara umum, kartu jaringan yang sudah terpasang akan muncul dan
dikenali seba-gai Ethernet adapter Local Area Connection (bisa berbeda
pada setiap komputer) seperti tampak pada contoh di bawah ini (Untuk
memastikannya, tanyakan kepada dosen/asisten).
netsh>interface ip show config
Configuration for interface "Local Area Connection"
DHCP enabled: Yes
IP Address: 10.0.2.15
Subnet Prefix: 10.0.2.0/24 (mask 255.255.255.0)
Default Gateway: 10.0.2.2
Gateway Metric: 0
5. Jika sudah dikenali dengan baik, lakukan pemberian alamat IP dengan perintah:
7. Buat screenshot hasil konfigurasi yang telah dibuat dan simpan dengan
nama file NIM-Modul2-Kegiatan2.png sebagai laporan sementara.
MODUL 2. INSTALASI JARINGAN 12
Lembar Kerja
1. Nama kartu jaringan yang dikenali setelah menjalankan perintah netsh>
interface ip show config.
5. Screenshot Modul2-Kegiatan2.png :
Langkah Praktikum
1. Buka kembali Command Prompt kemudian jalankan perintah ping diikuti
dengan alamat IP yang telah anda masukkan pada Kegiatan 2.3.2.
2. Jalankan lagi perintah ping dengan diikuti alamat IP dari salah satu alamat
yang sudah dibuat oleh rekan anda yang lain.
4. Buat screenshot hasil perintah ping pada ketiga langkah di atas, gabungkan
gam-bar hasil dalam satu file dan simpan dengan nama file NIM-Modul2-
Kegiatan3.png sebagai laporan sementara.
Lembar Kerja
1. Alamat IP sesuai dengan nim anda :
3. Screenshot Modul2-Kegiatan3.png :
2.4 Tugas
1. Sebutkan 2 jenis kabel jaringan lain selain jenis kabel UTP dan berapa
kecepatan maksimal (transfer rate) yang dapat dilewatkan?
3. Selain perintah ping terdapat juga perintah tracert atau traceroute, apa ke-
gunaannya? berikan contoh masalah yang dapat dideteksi menggunakan
perintah tersebut.
MODUL 3
Model OSI
3.1 Tujuan
1. Dapat memahami dan menjelaskan bagaimana standar model Open
Systems In-terconnection (OSI) digunakan dalam jaringan
3.2 Pengantar
Pada awal perkembangannya, pembangunan jaringan mengalami masalah karena
perbedaan spesifikasi perangkat-perangkat yang dibuat. Setiap perusahaan berusaha
membuat perangkat mereka sendiri-sendiri sehingga perangkat yang dibuat oleh satu
perusahaan tidak dapat digunakan bersama perangkat lain yang dibuat oleh
perusahaan yang berbeda. Kompatibilitas atar perangkat yang tidak baik ini segera
perlu dipecahkan untuk mewujudkan interkoneksi yang baik antar perangkat meskipun
berbeda vendor.
Untuk mengatasi masalah tersebut, International Organization for Standardization
(ISO) kemudian membuat model OSI yang dipublikasikan pada tahun 1984. model OSI
dibuat menggunakan pendekatan layer, sehingga pengembang atau perusahaan yang
mengembangkan perangkat jaringan pada layer yang berbeda tetap dapat bekerja
mes-kipun layer yang lain dibuat oleh berbeda-beda vendor. Saat ini banyak vendor
jaring-an yang memproduksi perangkat mereka berdasarkan model OSI ini sehingga
banyak perangkat jaringan di sekitar kita yang berbeda produsen tetapi dapat bekerja
secara bersama-sama dengan baik.
Model OSI buka hanya standar yang berguna untuk membuat semua perangkat
men-jadi kompatibel, namun dapat digunakan juga sebagai cara untuk mempelajari
jaringan bagian demi bagian berdasarkan layer-layer. Layer dalam model OSI dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
14
MODUL 3. MODEL OSI 15
Physical
Data Link
Network
Tranport
{ TCP, ini adalah protokol yang mengirimkan data dengan cara yang
dapat diandalkan.
{ UDP, ini adalah protokol yang mengirimkan data dengan cara yang
kurang dapat diandalkan.
{ ICMP, jika anda menggunakan ping, maka protokol ini yang digunakan.
MODUL 3. MODEL OSI 16
Sesion
Bagian ini bertugas membuat, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi
antara dua host. Jika anda mengakses suatu halaman web pada suatu web server,
kemungkinan yang mengakses halaman tersebut tidak hanya anda, tetapi mungkin
ada banyak host lain yang mengakses. Untuk itu web server perlu mengetahuinya
dengan mengalokasikan ”sesion” yang berbeda-beda untuk setiap host atau user.
Presentation
Layer ini bertugas untuk memastikan bahwa informasi yang ada dapat dibaca
dengan baik oleh layer aplikasi dengan mengatur format dan struktur datanya.
Kebanyakan komputer menggunakan tabel ASCII untuk membaca karakter, namun
apabila komputer lain menggunakan standar yang berbeda, maka tugas layer inilah
memastikan kedua komputer menggunakan format yang sama.
Applications
untuk mengamati data yang dikirim dan diterima pada suatu kartu jaringan. Dengan
MODUL 3. MODEL OSI 17
menggunakan aplikasi ini dapat dilihat bagaimana sebenarnya mode OSI atau
TCP/IP dalam jaringan yang sesungguhnya.
Langkah Praktikum
1. Jalankan aplikasi Wireshark seperti pada Gambar 3.3.
2. Dari menu Wireshark, pilih File-Open kemudian salah satu paket dari
hasil capture Wireshark saat komputer melakukan request halaman web
dari suatu server (nama filenya http_gzip.cap). Sehingga muncul tampilan
seperti Gambar 3.4
4. Perhatikan bagian jendela tampilan detail tiap frame seperti pada Gambar
3.5. Disana anda dapat melihat satu frame Ethernet, sehingga dapat
dibandingkan dengan model OSI sebagai berikut:
5. Selanjutnya klik tanda panah pada bagian Ethernet II, informasi yang tercantum
pada Type menunjukkan tipe paket yang dibawa, catat pada lembar kerja.
Lembar Kerja
1. Jumlah paket IP yang terekam : paket.
2. Aplikasi Wireshark
Langkah Praktikum
1. Pastikan komputer dapat mengakses internet dan web site
https://pti.ums.ac.id/.
7. Jika halaman web sudah muncul, klik salah satu menu pada halaman web
dan tunggu sampai halaman yang dipilih muncul.
9. Contoh hasil capture dapat dilihat seperti pada Gambar 3.7. Simpan data
paket hasil capture tadi dengan memilih menu File-save sehingga dapat
dibuka lagi di waktu yang lain.
10. Buat screenshot hasil capture yang ada kemudian simpan dengan nama
file NIM-Modul3-Kegiatan2.png sebagai laporan sementara.
11. Biasanya akan ada banyak paket yang tertangkap selain paket saat
mengakses. Untuk mempermudah analisis, tuliskan kata http pada pilihan
filter, karena kita hanya akan melihat paket saat mengakses halaman web
dengan protokol aplikasi http.
12. Lihatlah data yang disajikan dari hasil penangkapan paket tersebut seperti
yang dilakukan pada Kegiatan 1. Kemudian catat pada lembar kerja.
Lembar Kerja
1. Screenshot Modul3-Kegiatan2.png :
3.4 Tugas
1. Berikan perintah ping pada suatu alamat tujuan tertentu, kemudian
tangkap (capture) paket data saat saat perintah tersebut dijalankan.
Berikan penjelasan analisis hasil capture khususnya pada alamat IP dan
protokol transport yang digunakan.
MODUL 4
4.1 Tujuan
1. Dapat memahami dan menyebutkan fungsi dan karakteristik IP Protocol.
4.2 Pengantar
IP (Internet Protocol) menentukan ke mana sebuah paket akan dikirimkan
dengan cara melihat alamat IP tujuan (detination IP address). Sedangkan
bagaimana menen-tukan jalur yang harus dilewati sebuah paket, ditentukan
oleh protokol routing yang akan dibahas pada bab yang lain.
Bentuk atau format IP Packet dapat dilihat seperti pada Tabel 4.1. Ada
banyak bagian yang berbeda pada IP Packet, namun untuk saat ini fokus saja
pada tiga bagian penting yang berhubungan dengan kegiatan praktikum kali ini,
yaitu bagian Protocol, Source Address dan Destination Address, serta satu
bagian lagi yang berisi data yang hendak disampaikan yaitu bagian Data.
Data
22
MODUL 4. NETWORK LAYER: IP PROTOCOL 23
Protocol: Disini kita dapat melihat protokol apa yang digunakan diatas
protokol IP ini, artinya protokol yang digunakan pada tranport layer di
definisikan di sini. Misalnya TCP, UDP, ICMP atau protokol jenis lainnya.
Source Address: Disini kita dapat melihat alamat IP perangkat yang
membuat paket.
Destination Address: Disini kita dapat menemukan alamat IP perangkat
yang akan menerima paket.
Data: Merupakan data sebenarnya yang ingin disampaikan ke perangkat
tujuan.
Sebuah alamat IP adalah 32-bit dan terdiri dari 2 bagian yaitu network dan
host. Total alamat IP adalah 32-bit namun ditulis dalam 4 blok bagian masing-
masing 8-bit, seperti ilustrasi pada Gambar 4.1.
Alamat IP diperlukan untuk membedakan antara perangkat yang satu dengan lainnya
dalam suatu jaringan. Konsep network dan host ini sama seperti penomoran pada telepon
yang memiliki kode area dan nomor lengkapnya. Bagian alamat IP yang disebut sebagi
Network menunjukkan ”Network” di mana alamat ini berada, seperti halnya kode area pada
penomoran telepon. Sedangkan host menunjukkan nomor unik yang dimiliki oleh perangkat
jaringan, seperti halnya beberapa digit terakhir pada nomor telepon.
Jika dilihat pada alamat IP yang sudah umum digunakan misalnya 192.168.1.1,
maka bagian network dan host dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 4.2.
Langkah Praktikum
1. Jalankan aplikasi Wireshark seperti pada Gambar 4.3.
2. Dari menu Wireshark, pilih File-Open kemudian pilih salah satu paket
hasil cap-ture Wireshark saat komputer melakukan request halaman web
dari suatu server (nama file-nya http_gzip.cap).
3. Pilih salah satu paket kemudian pada panel detail paket pilih atau klik
Internet Protocol seperti pada Gambar 4.4.
4. Buat screenshot hasil yang ada kemudian simpan dengan nama file NIM-
Lembar Kerja
1. Alamat IP sumber :
2. Alamat IP tujuan :
4. Screenshot Modul4-Kegiatan1.png :
2. Contoh Hasil capture Wireshark saat komputer melakukan request halaman web
dari suatu server, dapat di-download di:
https://wiki.wireshark.org/uploads/__moin_import__/attachments/SampleCapture
s/http_gzip.cap
Langkah Praktikum
1. Dari alamat IP tujuan yang didapat dari Kegiatan 1, konversi alamat IP
terse-but dalam bentuk biner, kemudian bagi digit biner yang dihasilkan
dalam 4 blok masing-masing blok 8-bit, seperti pada Gambar 4.1.
MODUL 4. NETWORK LAYER: IP PROTOCOL 26
5. Buat screenshot hasil yang ada kemudian simpan dengan nama file NIM-
Modul4-Kegiatan2.png sebagai laporan sementara.
Lembar Kerja
1.Alamat IP sumber : . . .
4.Screenshot Modul4-Kegiatan2.png :
2. Aplikasi Wireshark
Langkah Praktikum
Lembar Kerja
1. Screenshot Modul4-Kegiatan3.png :
4.4 Tugas
1. Jelaskan perbedaan IP address pada Class A, Class B, dan Class C!.
2. Jelaskan perbedaan apa yang dimaksud alamat IP private dan alamat IP public!.
(a) 192.168.10.20
(b) 172.16.20.30
(c) 10.1.30.50
MODUL 5
5.1 Tujuan
1. Dapat menjelaskan tugas Transport Layer.
5.2 Pengantar
Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang IP, sekarang saatnya
mempe-lajari protokol yang bekerja pada layer di atasnya yaitu protokol ”transport”.
Anggap IP tidak lain hanyalah sebuah nomor saja (meskipun tidak sesederhana
itu), sehingga untuk membuat hubungan (koneksi) yang dapat melewatkan suatu
paket data menuju tempat lain kita masih memerlukan sebuah protokol transport.
Pada praktikum kali ini, kita akan fokus pada dua protokol transport yang
paling banyak digunakan saat ini, yaitu TCP (Transmission Control Protocol)
dan UDP (User Datagram Protocol).
UDP header dapat dilihat pada Tabel 5.1, UDP header memiliki source dan
destina-tion port (yang menunjukkan aplikasi mana yang memiliki data ini).
Disitu juga terdapat ukuran dan checksum UDP serta data asli yang dikirimkan.
Data
29
MODUL 5. TRANSPORT LAYER: TCP DAN UDP 30
Data
TCP dapat melakukan transmisi ulang apa bila byte data yang dikirimkan
meng-alami masalah (rusak atau hilang).
MODUL 5. TRANSPORT LAYER: TCP DAN UDP 31
2. Contoh hasil capture Wireshark saat komputer melakukan request halaman web
dari suatu server, dapat di-download di:
https://wiki.wireshark.org/uploads/__moin_import__/attachments/SampleCapture
s/http_gzip.cap
Langkah Praktikum
1. Jalankan aplikasi Wireshark seperti pada Gambar 5.1.
2. Dari menu Wireshark, pilih File-Open kemudian pilih salah satu paket
hasil cap-ture Wireshark saat komputer melakukan request halaman web
dari suatu server (nama file-nya http_gzip.cap).
4. Amati ketiga paket tersebut melalui panel detail paket khususnya pada
detail Transmission Control Protocol (contoh pada Gambar 5.3.) kemudian
tuliskan hasilnya pada lembar kerja.
Lembar Kerja
1. Paket 1:
2. Paket 2:
3. Paket 3:
2. Hasil capture Wireshark saat komputer menjalankan aplikasi Skype yang juga
menggunakan DNS yang berjalan dengan menggunakan protokol UDP, dapat di-
download di:
https://wiki.wireshark.org/uploads/__moin_import__/attachments/SampleCapture
s/SkypeIRC.cap
Langkah Praktikum
sesuai data yang didapat dari pengamatan detail protokol UDP pada peket ke-5.
6. Bandingkan informasi dalam protokol UDP dengan informasi pada protokol TCP.
Lembar Kerja
1. Paket 1:
(a) Screenshot Modul5-Kegiatan2A-Paket1.png :
2. Paket 2:
(a) Screenshot Modul5-Kegiatan2A-Paket2.png :
3. Paket 3:
(a) Screenshot Modul5-Kegiatan2A-Paket3.png :
4. Paket 4:
(a) Screenshot Modul5-Kegiatan2A-Paket4.png :
5.4 Tugas
1. Sebutkan 5 protokol aplikasi yang menggunakan protokol UDP dalam Transport
Layer -nya.
3. Sebutkan 5 protokol selain TCP dan UDP yang bekerja pada Transport Layer
MODUL 6
6.1 Tujuan
1. Dapat menjelaskan dengan benar cara kerja hub dan switch
6.2 Pengantar
Hub merupakan perangkat yang bekerja seperti repeater, artinya apabila perangkat
ini menerima sinyal elektronik dari salah satu interface-nya maka sinyal tersebut
langsung diteruskan kepada interface lain yang dimilikinya. Dengan demikian, dalam
waktu yang bersamaan hanya ada satu komputer yang dapat mengirimkan sebuah
paket ke komputer lain, atau disebut dengan komunikasi half-duplex.
Apabila secara tidak sengaja terdapat dua atau lebih komputer yang mengirimkan
pa-ket secara bersamaan maka akan terjadi kesalahan karena sinyal akan saling
mengganggu atau biasa disebut sebagai collision. Oleh karenanya dibutuhkan protokol
yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection) yang akan
menangani masalah ini.
Meskipun sudah ada CDMA/CD, apabila dalam satu jaringan berbasis hub terdapat
komputer dalam jumlah besar maka kemungkinan collision yang terjadi semakin besar.
Akibatnya trougput menjadi menurun dikarenakan sering terjadi collision.
Pada jaringan yang dibangun akhir-akhir ini, akan sangat jarang ditemui perangkat
hub ini. Perangkat yang lebih canggih yang biasa digunakan saat ini adalah switch,
perangkat ini bekerja secara full-duplex, artinya jaringan yang berbasis perangkat ini
tidak akan menemui collusion lagi.
Dalam perkembangannya, switch tidak hanya menyelesaikan masalah collution
pada hub. Dalam perangkat ini juga dibuat agar dapat dikonfigurasi sesuai dengan
kebutuh-an, misalnya adanya konfigurasi tambahan untuk membuat VLAN dan fitur lain
yang menjadikannya lebih canggih lagi.
36
MODUL 6. HUB, SWITCH DAN VLAN 37
2. Aplikasi Wireshark
Langkah Praktikum
1. Jalakan aplikasi GNS3 kemudian buat topologi jaringan seperti pada Gambar 6.1.
3. Lakukan capture paket pada interface PC2 dan PC3 secara bersamaan.
5. Setelah perintah ping selesai, buat screenshot hasil capture yang ada
kemudi-an simpan dengan nama file NIM-Modul7-Kegiatan1A.png untuk
capture in-terface PC2 dan NIM-Modul7-Kegiatan1B.png untuk capture
interface PC3 sebagai laporan sementara.
8. Buat proyek baru kemudian buatlah topologi jaringan seperti pada Gambar 6.2.
10. Lakukan capture paket pada interface PC2 dan PC3 secara bersamaan.
12. Setelah perintah ping selesai, buat screenshot hasil capture yang ada
kemudi-an simpan dengan nama file NIM-Modul7-Kegiatan1C.png untuk
capture in-terface PC2 dan NIM-Modul7-Kegiatan1D.png untuk capture
interface PC3 sebagai laporan sementara.
13. Simpan kedua hasil capture untuk pengamatan lebih lanjut (digunakan
pada lang-kah 14).
14. Amati dan bandingkan hasil capture pada jaringan yang menggunakan
hub dengan jaringan yang menggunakan switch. Tulis dalam lembar kerja.
Lembar Kerja
1. Screenshot Modul7-Kegiatan1A.png :
2. Screenshot Modul7-Kegiatan1B.png :
3. Screenshot Modul7-Kegiatan1C.png :
4. Screenshot Modul7-Kegiatan1D.png :
Interface hub-PC2 :
Interface hub-PC3 :
Interface switch-PC2 :
Interface switch-PC3 :
10. Informasi apa yang bisa didapat dari ethernet frame 1 dan 2 pada hasil
capture interface hub-PC2, hub-PC3 dan switch-PC3 ?
11. Informasi apa yang bisa didapat dari ethernet frame 3 dan 4 pada hasil
capture interface hub-PC2, hub-PC3 dan switch-PC3 ?
Langkah Praktikum
1. Jalakan aplikasi GNS3 kemudian buat topologi jaringan seperti pada
Gambar 7.3. Dengan koneksi masing-masing port sebagai berikut:
PC1 ke port 1 SW1
3. Berikan perintah ping dari PC1 kepada PC2, PC3 dan PC4 secara
bergantian. Kemudian screenshot ke empat hasinya secara bersamaan
dan simpan dengan nama file NIM-Modul7-Kegiatan2A.png
4. Berikan perintah ping dari PC2 kepada PC1, PC3 dan PC4 secara
bergantian. Kemudian screenshot ke empat hasinya secara bersamaan
dan simpan dengan nama file NIM-Modul7-Kegiatan2B.png
5. Lakukan konfigurasi VLAN pada SW1 dengan cara klik kanan pada SW1
kemudian pilih configure seperti pada Gambar 6.4
6. Berikan angka 1 pada isian port dan 10 pada isian vlan, kemudian klik
tombol add. Ini dilakukan untuk menjadikan port 1 pada SW1 bekerja
sebagai VLAN 10. Hasilnya seperti pada Gambar 6.5.
7. Lakukan juga untuk port 2 sebagai VLAN 10 serta port 3 dan 4 sebagai
VLAN 20, hasil akhirnya seperti pada Gambar 6.6
8. Berikan perintah ping dari PC1 kepada PC2, PC3 dan PC4 secara
bergantian. Kemudian screenshot ke empat hasinya secara bersamaan
dan simpan dengan nama file NIM-Modul7-Kegiatan2C.png
9. Berikan perintah ping dari PC2 kepada PC1, PC3 dan PC4 secara bergantian.
10. Bandingkan semua hasil percobaan di atas dan tulis dalam lembar kerja.
Lembar Kerja
1. Screenshot Modul7-Kegiatan1A.png :
2. Screenshot Modul7-Kegiatan1B.png :
3. Screenshot Modul7-Kegiatan1C.png :
4. Screenshot Modul7-Kegiatan1D.png :
5. Apa yang menyebabkan PC1 tidak dapat melakukan ping PC3 pada Kegiatan-
6.4 Tugas
1. Buatlah topologi seperti pada Gambar 6.7. Konfigurasi semua semua
perangkat yang dibutuhkan (menggunakn VLAN) sehingga PC dosen hanya
dapat dihubungi sesama dosen, PC staf hanya dapat dihubungi sesama PC
staf, namun PC dosen dan staf tidak dapat saling menghubungi.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan trunk dan virtual trunking protokol
(VTP) pada VLAN?
MODUL 6. HUB, SWITCH DAN VLAN 44
45
MODUL 7. RouterOS BASIC CONFIGURATION 46
4. Buka aplikasi Winbox, jika router sudah terkoneksi maka akan muncul pada tab
Neighbors
Klik router tersebut kemudian klik Connect, maka tampilan aplikasi winbox akan
terbuka.
5. Sejak versi 5.0 , interface web mulai diperkenalkan , denagn fungsi yang sama
dengan Winbox. Akses dapat dilakukan melalui browser dengan mengetikkan IP
Address RB tersebut.
5. Jika menu ini tidak muncul lakukan reset dengan menu System -> Reset
Configuration -> Reset Configuration
MODUL 7. RouterOS BASIC CONFIGURATION 50
Pilih Start untuk melakukan scanning, pilih SSID MikroTikLab, kemudian klik
Connect
Kemudian setting konfigurasi wlan1 ke mode station dan pilih security profile
sesuai profile yang telah dibuat
Jika sudah terkoneksi maka akan muncul huruf R (running) di tab Interfaces dan
Akses point yang terkoneksi akan muncul di tab Registration.
Pada kondisi ini, status mikrotik sudah terkoneksi namun belum bisa digunakan
untuk akses internet.
9. Setting DHCP Client pada wlan1 agar mendapat IP Address dari Akses Point
MODUL 7. RouterOS BASIC CONFIGURATION 54
Status bound menandakan bahwa wlan1 sudah mendapat IP dari Akses Point.
Pada menu IP Address akan muncul huruf D (Dynamic) pada wlan 1.
Pada kondisi ini seharusnya laptop sudah terkoneksi dengan internet. Jika belum
lakukan cek dengan melakukan ping.
• Test Ping dari Router ke Gateway (10.10.10.1)
o Jika error : Cek wireless connection , cek ip address pada wlan1
• Test Ping dari Router ke Internet (contoh : google.com)
o Jika error : Cek DNS Server Setting
• Test Ping dari laptop ke router (10.10.10.x / 192.168.x.1)
o Jika error : Cek ip address pada laptop
MODUL 7. RouterOS BASIC CONFIGURATION 56
1. DHCP Server diperlukan agar setiap perangkat yang terkoneksi ke ether secara
otomatis mendapatkan IP Address. Pada Praktikum ini akan dilakukan setting
DHCP pada ether2 (port yang tersambung ke komputer/laptop)
2. Atur konfigurasi DHCP Server seperti berikut (x sesuaikan dengan nomor meja)
DHCP Server Interface = ether2
DHCP Address Space = 192.168.x.0/24
Gateway DHCP Network = 192.168.x.1
Addresses to give out = 192.168.x.2-192.168.x.254
DNS Server = (Pilih salah satu atau masukkan semuanya)
103.226.174.192 (DNS Lokal UMS)
8.8.8.8 (DNS Google)
8.8.4.4 (DNS Google)
1.1.1.1 (DNS Cloudflare)
Lease Time = 3d
MODUL 7. RouterOS BASIC CONFIGURATION 57
3. Ubah konfigurasi IP Address dan DNS pada laptop menjadi otomatis kemudian
cek apakah sudah mendapatkan alokasi IP Address dari DHCP. Coba lakukan
juga tes koneksi internet dari laptop
4. Untuk melihat daftar client yang terkoneksi menggunakan DHCP melalui menu
leasses pada DHCP Server
3. Jika ingin mengembalikan konfigurasi, klik nama file backup tersebut kemudian
pilih tombol Restore. Cara kedua dengan meng-upload file backup yang telah
didownload di langkah sebelumnya
BRIDGE
8.1 Pengertian Bridge
Bridge yaitu menggabungkan 2 atau lebih interface yang bertipe ethernet, atau
sejenisnya, seolah-olah berada dalam 1 segmen network yang sama. Jenis-jenis
interface yang dapat dibuat bridge antara lain :
1. Ethernet
2. VLAN
3. Wireless AP, WDS dan Station-pseudobridge
4. EoIP (Ethernet over IP)
5. PPTP
Kelemahan sistem bridge antara lain :
1. Sulit untuk mengatur trafik broadcast
2. Permasalahan pada satu segment akan membuat masalah di semua segment
bridge yang sama
3. Sulit untuk membuat sistem fail over.
4. Beban trafik pada setiap perangkat yang dilalui akan berat, karena terjadi
akumulasi trafik
61
MODUL 8. BRIDGE 62
Pada praktikum modul 7, kita telah melakukan konfig pada ether 2 sedangkan
masih ada 2 port lagi yang tersedia pada board yaitu ether 3 dan ether 4. Akan
sangat merepotkan jika harus melakukan setting pada ether 3 dan ether 4. Pada
praktikum ini kita akan membuat interface bridge untuk ketiga ether tersebut
sehingga ether 2, 3 dan 4 akan memiliki fungsi yang sama tanpa harus melakukan
konfig satu-persatu.
4. Pastikan ether 2, 3 dan 4 sudah terkonfig dan muncul bridgeLAN pada Interface
Uji hasil konfigurasi dengan memindah kabel lan ke ether 3 atau ether 4.
Bisa juga dengan menghubungkan komputer / laptop lain ke port yang masih
kosong (Kecuali ether 1).
MODUL 8. BRIDGE 65
7. Kita dapat melihat device yang terkoneksi pada dengan klik tab Hosts pada
menu Bridge
QoS (kualitas layanan) adalah metode untuk menjaga kualitas layanan tetap
pada batas minimal yang ditentukan. Ketika banyak layanan yang menggunakan
jaringan secara bersama-sama tentu saja akan terjadi penurunan troughput yang
didapat dari tiap-tiap layanan. Oleh sebab itu perlu ada pengaturan untuk menjamin
bahwa layanan tetap bisa berjalan dengan optimal. QoS tidak selalu berarti
pembatasan bandwidth sebuah komputer. QoS juga bisa digunakan untuk
mengatur prioritas berdasarkan parameter-parameter yang diberikan dan
menghindari terjadinya monopoli sebuah traffic terhadap seluruh bandwidth yang
tersedia.
Ketika tanpa menggunakan QoS, sebuah traffic akan secara acak memenuhi /
menggunakan bandwidth yang tersedia. Akibatnya, beberapa aplikasi yang
membutuhkan data lebih cepat tidak terpenuhi dengan semestinya. Pada kasus
traffic VoIP, akan terjadi delay yang lumayan lama yang dapat menyebabkan
terganggunya komunikasi antara dua orang yang menggunakan layanan tersebut.
Dengan menggunakan QoS, sebuah traffic akan disusun berdasarkan skala
prioritas dalam sebuah sistem antrian atau biasa disebut Queue. dengan adanya
sistem prioritas, traffic yang mempunyai prioritas lebih tinggi akan diproses oleh
router terlebih dahulu, dibandingkan traffic dengan prioritas yang lebih kecil. Pada
kasus traffic VoIP misalnya, traffic tersebut akan diproses terlebih dahulu oleh
router agar proses komunikasi dapat tetap nyaman antara kedua orang yang
menggunakan layanan tersebut. Selain itu dengan menggunakan QoS, sebuah
traffic dapat dibatasi penggunaan bandwidth-nya.
Simple Queue adalah cara yang paling mudah untuk melakukan manajemen
bandwith. Pada praktikum ini kita akan melakukan pengaturan bandwith dengan
melakukan pembatasan pada kecepatan upload dan download maksimum yang
bisa dicapai oleh client. Limitasi upload sebesar : 512kbps dan maksimal download
sebesar : 1Mbps
66
MODUL 9. QUALITY OF SERVICE 67
1. Masuk ke menu Queue kemudian pilih Simple Queue. Klik pada tombol +
3. Tes dengan melakukan download file melalui komputer / laptop. Hasil maksimal
yang diperoleh harusnya dibawah 1Mbps atau setara dengan 125KBps
4. Simple Queue memberikan pengaturan yang lebih advance. Seperti pada kolom
Target kita bisa mengatur IP address secara spesifik atau bahkan memasang
pada interface
5. Pengaturan selanjutnya yaitu Burst. Burst adalah salah satu cara menjalankan
QoS yang memungkinkan penggunaan data-rate yang melebihi max-limit untuk
periode waktu tertentu. Ada 3 Parameter dalam Burst yaitu :
Burst Limit : Batas maksimal kecepatan yang diperoleh oleh user pada
periode tertentu
Burst Threshold : Nilai yang digunakan untuk membandingkan kecepatan
rata-rata diatas threshold atau tidak
Burst Time : Rentang waktu yang digunakan router untuk menghitung
rata-rata kecepatan
Pada setingan diatas, rule Queue akan dijalankan pada pukul 07.00 sampai
14.00 setiap hari Senin sampai Jumat.
7. Pengaturan akhir pada rule QueueLAN dapat dilihat pada gambar berikut
Kemudian letakkan rule QueueLokal pada urutan teratas dengan cara drag ke
urutan 0. Simple Queue akan membaca rule secara berurutan.
IP Address, Protocol, Port dan sebagainya. Setiap service pada jaringan dapat
diberikan kecepatan yang berbeda. Sebagai contoh, kita dapat membatasi
kecepatan streaming youtube tanpa mengganggu kecepatan browsing.
Pada praktikum ini kita akan melakukan pengaturan bandwith dengan memisahkan
bandwith khusus untuk icmp (ping) sehingga walaupun trafik sedang penuh fungsi
ping masih stabil.
Bandwith icmp = 512kbps
Bandwith upload sebesar = 2Mbps
Bandwith download sebesar = 2Mbps
2. Buat tanda untuk paket icmp melalui dengan klik tanda + pada menu mangle.
3. Buat mangle untuk Prerouting yaitu paket yang berasal dari client. Src. Address
sesuaikan dengan segmen LAN pada menu IP Address router.
4. Buat mangle untuk postrouting yaitu paket yang menuju client. Dsc. Address
sesuaikan dengan segmen LAN pada menu IP Address router.
5. Buat mangle untuk menandai paket upload dari LAN / prerouting, beri
pengecualian untuk paket icmp (beri tanda ! pada protocol icmp). Beri nama
dengan LAN_UP
6. Buat mangle untuk menandai paket download dari LAN / postrouting, beri
pengecualian untuk paket icmp (beri tanda ! pada protocol icmp). Beri nama
dengan LAN_DOWN
7. Beri komentar pada setiap rule yang dibuat untuk memudahkan identifikasi
ICMP, Upload dan Download
9. Buat Rule Queue Tree dengan klik tanda + pada menu Queue Tree
10. Setting Queue Tree untuk paket ICMP, max limit 512k, packet marks = icmp
11. Setting Queue Tree untuk paket Upload, max limit 2M, packet Mark = LAN_UP
12. Setting Queue Tree untuk paket Download, max limit 2M, paket marks =
LAN_DOWN
13. Hasil akhir, terdapat 3 rule pada Queue Tree. Urutan rule tidak berpengaruh
HOTSPOT LOGIN
10.1 Pengertian Hotspot Login pada Mikrotik
Hotspot mikrotik adalah sebuah sistem untuk memberikan fitur autentikasi pada
user yang akan menggunakan jaringan. Jadi untuk bisa akses ke jaringan, client
diharuskan memasukkan username dan password pada login page disediakan.
Dengan metode ini, kita dapat melakukan customize sesuai keinginan kita seperti
pembatasan (limit) akses user, bandwidth management, firewall, dll. Hotspot
mikrotik ini banyak digunakan diberbagai tempat seperti cafe, sekolah, instansi
pemerintah, maupun area publik lainnya.
80
MODUL 10. HOTSPOT LOGIN 81
6. DNS Name isikan dengan nama url yang akan ditampilkan pada saat login.
Nama mengikuti penulisan website pada umumnya. Jika tidak diisi maka akan
ditampilkan alamat IP dari router.
8. Jangan khawatir jika winbox logout, karena status kita belum login ke sistem.
Buka browser kemudian coba untuk melakukan browsing maka halaman login
akan muncul. Masukan username dan password admin, jika sukses akan
muncul informasi penggunaan internet.
Gambar 10.8 Tampilan Hotspot Login
MODUL 10. HOTSPOT LOGIN 83
10. Buat 3 user profile yaitu untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa.
Limit Dosen Karyawan Mahasiswa
Download 2M 1M 1M
Upload 2M 1M 512K
MODUL 10. HOTSPOT LOGIN 84
11. Langkah selanjutnya adalah membuat username baru berdasarkan profile yang
telah dibuat
12. Isikan username, password dan pilih profile berdasarkan tipe user.
13. Kita juga dapat mengatur, berapa jam waktu yang diberikan kepada user
tersebut melalui menu limit uptime dan berapa kuota yang didapat melalui limit
Bytes Total. Contoh gambar dibawah memiliki waktu 1 jam dan kuota 2
GigaByte.
14. Untuk user umum kita dapat membuat layanan gratis dengan memunculkan
menu trial free access. Konfigurasi server profile hsprof1 melalui menu server
profiles. Jika profile hsprof1 tidak ada maka gunakan profile default.
Gambar 10.17 Mengaktifkan fitur trial
15. Aktifkan fitur trial dan batasi berapa lama user dapat mengakses internet.
Gambar dibawah user diberi akses selama 1 jam.
16. Fitur trial akan muncul diatas login username dan password saat pertama kali
mengakses internet.
Laporan Sementara
Laporan sementara dilakukan dengan langkah sebagai berkut:
2. Pastikan nama file sesuai dengan dengan format yang telah ditentukan.
3. Simpan file tersebut kemudian tempatkan pada folder sesuai instruksi dosen/asisten
praktikum.
Laporan Praktikum
Laporan ditulis dalam kertas putih ukuran A4. Sedangkan urutan susunan laporan
adalah sebagai berikut:
1. Cover depan: Berwarna sama dengan cover modul praktikum
3. Kata Pengantar
4. Daftar isi
6. Penulis: berisi biodata penulis (disertai foto), pesan dan kesan, kritik dan saran demi
kemajuan praktikum berikutnya.
88
LAMPIRAN 89
BAB I
Judul
1. Dasar Teori
Tuliskan dasar teori tentang materi praktikum Bab ini, 200 sampai dengan 400 kata.
2. Tujuan
Tuliskan tujuan kegiatan praktikum Bab ini.
3. Analisis Hasil
3.1. Kegiatan 1: ...
Tampilkan gambar/screenshot kegiatan yang dilakukan dan/atau output hasil kegiatan
praktikum, kemudian berikan analisis hasilnya dengan lengkap
4. Penyelesaian Tugas
Jika terdapat tugas pada Bab ini yang harus dikerjakan, tuliskan disini langkah
pengerjaan beserta hasinya.
5. Kesimpulan
Berikan kesimpulan yang didapatkan setelah anda menyelesaikan praktikum Bab ini.