Andreas Vogel
Universitas Hasanuddin
Buku Penuntun
Praktikum Elektronika
Terpadu
(21D04121303)
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
menggunakan Software CAD Microwind
Universitas Hasanuddin
Fakultas Teknik
Departemen Teknik Elektro
Laboratorium Elektronika & Divais
Laporan
Praktikum Elektronika Terpadu
Laporan Modul
Modul ke (Lingkari salah satu):
Disusun oleh Praktikan:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama : ............................
Judul Modul :
NIM : ..............................
.........................................................
.........................................................
2
Daftar Isi
Daftar Tabel v
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR ISI
7.3 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
Daftar Pustaka 65
iii
Daftar Tabel
v
Daftar Gambar
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
MODUL 1
Layout Transistor NMOS dan
PMOS
Daftar Isi
1.1 Tujuan dan sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Merancang tata letak transistor NMOS . . . . . 2
1.3 Merancang tata letak transistor PMOS . . . . . 3
1.4 Himpunan aturan desain . . . . . . . . . . . . . . 3
1.4.1 Aturan desain lapisan NWell . . . . . . . . . . . 4
1.4.2 Aturan desain lapisan Difusi N+ dan Difusi P+ 5
1.4.3 Aturan desain lapisan Polysilicon . . . . . . . . . 5
1.4.4 Aturan desain lapisan Metal 1 . . . . . . . . . . 6
1.4.5 Aturan desain lapisan Contact . . . . . . . . . . 6
1.5 Transistor sebagai saklar . . . . . . . . . . . . . . 6
1.5.1 Petunjuk pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . 6
1.6 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1
MODUL 1. LAYOUT TRANSISTOR NMOS DAN PMOS
1λ
2
1.3. MERANCANG TATA LETAK TRANSISTOR PMOS
1λ
3
MODUL 1. LAYOUT TRANSISTOR NMOS DAN PMOS
Himpunan aturan desain lebih lanjut (semua nilai dalam satuan lambda)
ditunjukkan dalam Bagian 1.4.1 s/d Bagian 1.4.5.
Aturan desain merupakan interface di antara seorang insinyur desain dan
seorang insinyur proses. Dengan memenuhi semua aturan desain insinyur
proses menjaminkan kepada insinyur desain bahwa rangkaian terintegrasi
yang dirancang berfungsi dengan baik. Dalam realitas sering ada kesalahan
dalam fabrikasi rangkaian CMOS seperti dilhat di bawah ini:
4
1.4. HIMPUNAN ATURAN DESAIN
5
MODUL 1. LAYOUT TRANSISTOR NMOS DAN PMOS
6
1.5. TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR
Jawaban:
7. Semua kegiatan dapat dilihat dalam diagram waktu yang dibuka den-
gan mengklik ikon (Timing diagram). Perhatikanlah bahwa simu-
lasi dalam program DSCH2 simulasi logika (semua sinyal bernilai “0”,
“1” atau ”X” = undefined).
8. Mengklik Save As pada menu File dan simpan data pada directory
LAB1. Berikan nama MOSexample pada file ini. Kemudian membuat
deskripsi Verilog dengan mengklik Make Verilog File pada menu File
untuk mentransfer desain dari sekematika ke layout (diperlukan dalam
praktikum berikutnya).
7
MODUL 1. LAYOUT TRANSISTOR NMOS DAN PMOS
1.6 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda menguraikan hal-hal sebagai berikut:
8
MODUL 2
Simulasi Transistor NMOS dan
PMOS dalam Layout
Daftar Isi
2.1 Tujuan dan sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2.2 Transistor MOS dalam layout . . . . . . . . . . . 10
2.2.1 Transfer (sintesis) rangkaian logika ke layout . . 10
2.2.2 Pandangan layout dari samping (cross-Section) . 11
2.2.3 Simulasi layout . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
2.3 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
9
MODUL 2. SIMULASI TRANSISTOR NMOS DAN PMOS DALAM LAYOUT
2. Klik MOS List pada menu View. Kemudian pilih transistor NMOS
(N1) dalam jendela yang baru muncul. Di mana lokasi transistor
NMOS dibandingkan dengan kotak hijau besar yang terisi banjak titik
hijau ?
Jelaskan:
5. Klik ikon (Draw Box) dan satu kali klik dalam kanal PMOS. Catat
nama layer (lapisan) yang terdapat dalam Microwind di bawah kiri
(informasi mulai dengan teks: “Cursor at location”):
______________ ______________ ______________
Lapisan-lapisan ini diperlukan untuk melayout sebuah transistor PMOS.
Coba menemukan lapisan-lapisan ini dalam jendela Palette (kalau
non-aktif maka klik ikon )
6. Ulangi prosedur di atas ini untuk transistor NMOS. Catat nama lapisan
di bawah ini dan coba menemukannya dalam Palette.
______________ ______________
10
2.2. TRANSISTOR MOS DALAM LAYOUT
1
Untuk teknologi CMOS 0.12µm, Vss diset 0 V sesuai dengan nilai tegangan logika
’0’
2
Untuk teknologi CMOS 0.12µm, Vdd diset 1.2 V sesuai dengan nilai tegangan logika
’1’
11
MODUL 2. SIMULASI TRANSISTOR NMOS DAN PMOS DALAM LAYOUT
2.3 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda menguraikan hal-hal sebagai berikut:
12
MODUL 3
Gerbang Logika NOT (Logic
Inverter)
Daftar Isi
3.1 Tujuan dan sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
3.2 Merancang tata letak gerbang NOT . . . . . . . 14
3.2.1 Perancangan di atas bidang berarsir . . . . . . . 14
3.2.2 Perancangan di Microwind . . . . . . . . . . . . 15
3.2.3 Simulasi analog yang dinamis . . . . . . . . . . . 15
3.3 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
13
MODUL 3. GERBANG LOGIKA NOT (LOGIC INVERTER)
1λ
14
3.2. MERANCANG TATA LETAK GERBANG NOT
8. Pilih mode simulasi “Voltage vs. Time”. Catat waktu tunda tu-
run (delay falling) tf =______ dan waktu tunda naik (delay ris-
ing) tr =______. Transisi output mana yang lebih cepat? Transisi
"0->1" atau "1->0"?
Tutup jendela Analog Simulation.
15
MODUL 3. GERBANG LOGIKA NOT (LOGIC INVERTER)
3.3 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1
Performa transistor diukur dari waktu tunda antara titik waktu perubahan 50%
tegangan input dengan titik waktu perubahan 50% tegangan output. Perhatikan diagram
pewaktu hasil simulasi pada Microwind
2
Ukuran L untuk NMOS dan PMOS umumnya sama
16
MODUL 4
Sirkuit Terpadu Gerbang
CMOS NAND dan NOR
Daftar Isi
4.1 Tujuan dan sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
4.2 Merancang tata letak gerbang NAND 2 input . 18
4.2.1 Fungsi logika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
4.2.2 Perancangan skematika di atas kertas . . . . . . 18
4.2.3 Perancangan skematika dalam Dsch2 . . . . . . . 18
4.2.4 Perancangan tata letak di atas bidang berarsir . 19
4.2.5 Perancangan tata letak dalam Microwind . . . . 20
4.3 Merancang tata letak gerbang NOR 2 input . . 21
4.4 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
17
MODUL 4. SIRKUIT TERPADU GERBANG CMOS NAND DAN NOR
18
4.2. MERANCANG TATA LETAK GERBANG NAND 2 INPUT
• Simulasi sirkuit ini dengan memberikan nilai input sesuai Tabel 4.1.
Verifikasi nilai logika output NAND_out.
• Mengklik Save As pada menu File dan simpan data pada directory
LAB4. Berikan nama NAND pada file ini. Kemudian membuat
deskripsi Verilog dengan mengklik Make Verilog File pada menu File
untuk mentransfer desain dari sekematika ke layout (diperlukan dalam
Bagian 4.2.5).
1λ
19
MODUL 4. SIRKUIT TERPADU GERBANG CMOS NAND DAN NOR
20
4.3. MERANCANG TATA LETAK GERBANG NOR 2 INPUT
1λ
2. Berilah pulsa masukan, tegangan Vdd dan Vss pada topografi sirkuit
terpadu gerbang NOR Anda.
21
MODUL 4. SIRKUIT TERPADU GERBANG CMOS NAND DAN NOR
4.4 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda menguraikan hal-hal sebagai berikut:
3
Performa transistor diukur dari waktu tunda antara titik waktu perubahan 50%
tegangan input dengan titik waktu perubahan 50% tegangan output. Perhatikan diagram
pewaktu hasil simulasi pada Microwind
4
Ukuran L untuk NMOS dan PMOS umumnya sama
22
MODUL 5
Hukum De Morgan dan
Teknologi Sel Standard
Daftar Isi
5.1 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
5.2 Rangkaian logika CMOS fungsi logika Multi-
plekser pada level gerbang . . . . . . . . . . . . . 24
5.3 Rangkaian logika CMOS fungsi logika Sel Full-
Adder pada level gerbang . . . . . . . . . . . . . 25
5.4 Desain Unit Adder/Substractor 4-bit . . . . . . 27
5.5 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu . . . . . . . . 29
5.5.1 Desain Tata Letak . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
5.5.2 Hasil Simulasi Post Layout . . . . . . . . . . . . 29
5.6 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
23
MODUL 5. HUKUM DE MORGAN DAN TEKNOLOGI SEL STANDARD
24
5.3. RANGKAIAN LOGIKA CMOS FUNGSI LOGIKA SEL FULL-ADDER PADA LEVEL GERBANG
Skematika dengan gerbang AND, OR, NOT Skematika dengan gerbang NAND, NOR, NOT
5. Setelah itu, buatlah Simbol dari unit Multiplekser tersebut, dan sim-
panlah menggunakan nama tertentu tanpa spasi pada folder yang
Anda inginkan.
25
MODUL 5. HUKUM DE MORGAN DAN TEKNOLOGI SEL STANDARD
A B Cin
Cout
Sum
Skematika
26
5.4. DESAIN UNIT ADDER/SUBSTRACTOR 4-BIT
Tabel 5.2: Tabel kebenaran dari fungsi logika Sel Full-Adder sete-
lah diuji.
a b Cin Cout Sum
0 0 0 ··· ···
0 0 0 ··· ···
0 0 1 ··· ···
0 0 1 ··· ···
0 1 0 ··· ···
0 1 0 ··· ···
0 1 1 ··· ···
0 1 1 ··· ···
1 0 0 ··· ···
1 0 0 ··· ···
1 0 1 ··· ···
1 0 1 ··· ···
1 1 0 ··· ···
1 1 0 ··· ···
1 1 1 ··· ···
1 1 1 ··· ···
5. Setelah itu, buatlah Simbol dari Sel Full-Adder tersebut, dan simpan-
lah menggunakan nama tertentu tanpa spasi pada folder yang Anda
inginkan.
27
MODUL 5. HUKUM DE MORGAN DAN TEKNOLOGI SEL STANDARD
B3 B2 B1 B0
A3 A2 A1 A0
A B B1
addsub +/- 0 1 0 1 0 1 0 1
B A B A B A B A
FA FA FA FA addsub
addsub z Cout Cin Cout Cin Cout Cin Cout Cin
S S S S
0 A+B
1 A–B
S3 S2 S1 S0
28
5.5. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
5.6 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Anda da- Rangkum dan
laporkan hasil
pat melaporkan hal-hal sbb: praktikum
29
MODUL 5. HUKUM DE MORGAN DAN TEKNOLOGI SEL STANDARD
30
MODUL 6
Desain Penjumlah Digital
menggunakan Teknologi Sel
Standard
Daftar Isi
6.1 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
6.2 Merancang Sel/Unit Modul Half-Adder . . . . . 32
6.3 Merancang Sel/Unit Modul Full-Adder . . . . . 33
6.4 Merancang Penjumlah Digital 6-bit . . . . . . . 34
6.5 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
31
MODUL 6. DESAIN PENJUMLAH DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
SEL STANDARD
32
6.3. MERANCANG SEL/UNIT MODUL FULL-ADDER
Skematika
Diagram Pewaktu
1
S
0
1
Cout 0
1
b 0
1
a 0
33
MODUL 6. DESAIN PENJUMLAH DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
SEL STANDARD
34
6.5. KESIMPULAN
Peta Karnaugh
6.5 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda melaporkan hal-hal sebagai berikut:
35
MODUL 6. DESAIN PENJUMLAH DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
SEL STANDARD
Skematika
Diagram Pewaktu
1
S
0
1
Cout
0
1
Cin 0
1
b 0
1
a 0
36
6.5. KESIMPULAN
Skematika
37
MODUL 6. DESAIN PENJUMLAH DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
SEL STANDARD
38
MODUL 7
Desain Pengali Digital
menggunakan Teknologi Sel
Standard
Daftar Isi
7.1 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
7.2 Merancang Skematika Pengali Digital . . . . . . 40
7.2.1 Rancangan Skematika Semi-Custom Half-Adder
dan Full-Adder . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
7.2.2 Gate-Level Simulation . . . . . . . . . . . . . . . 41
7.2.3 Konversi ke Netlist Verilog Struktural . . . . . . 42
7.2.4 Rancangan Tata Letak dengan Teknik Semi-Custom 42
7.2.5 Post-Layout Simulation . . . . . . . . . . . . . . 43
7.3 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
39
MODUL 7. DESAIN PENGALI DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEL
STANDARD
40
7.2. MERANCANG SKEMATIKA PENGALI DIGITAL
yaitu dua sinyal input operand di sisi atas, sinyal input carry-in di
sisi kanan, sinyal output hasil jumlah di sisi bawah dan sinyal output
carry-out di sisi kiri.
a b a b
HA FA
cout cout cin
s s
41
MODUL 7. DESAIN PENGALI DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEL
STANDARD
Skematika
42
7.2. MERANCANG SKEMATIKA PENGALI DIGITAL
1λ
Gbr. 7.3: Tata letak sirkuit terpadu dari pengali digital 3-bit.
43
MODUL 7. DESAIN PENGALI DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEL
STANDARD
Diagram Pewaktu
1
m5 0
1
m4 0
1
m3 0
1
m2 0
1
m1
0
1
m0
0
1
b2
0
1
b1
0
1
b0
0
1
a2 0
1
a1 0
1
a0 0
7.3 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda melaporkan hal-hal sebagai berikut:
3. Ukuran panjang, lebar dan luas permukaan layout dari pengali digital
yang Anda rancang.
44
7.3. KESIMPULAN
Diagram Pewaktu
1
m5 0
1
m4 0
1
m3 0
1
m2 0
1
m1
0
1
m0
0
1
b2
0
1
b1
0
1
b0
0
1
a2 0
1
a1 0
1
a0 0
45
MODUL 7. DESAIN PENGALI DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEL
STANDARD
Tabel 7.2: Tabel kebenaran dari fungsi logika pengali digital 3-bit.
b2 b1 b0 a2 a1 a0 m5 m4 m3 m2 m1 m0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 1
0 0 0 1 1 0
0 0 0 1 1 1
0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0
0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0
0 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1
0 1 0 1 1 0
0 1 0 1 1 1
0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 0 0
0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0
1 0 0 0 1 1
1 0 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1
1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 0 0
1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0
1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1
46
MODUL 8
Rangkaian Logika CMOS
Level-Transistor dan Teknik
Desain Full-Custom
Daftar Isi
8.1 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
8.2 Rangkaian logika CMOS pada level gerbang . . 48
8.3 Rangkaian logika CMOS pada level transistor . 48
8.3.1 Desain Skematika level transistor . . . . . . . . . 48
8.3.2 Simulasi level transistor . . . . . . . . . . . . . . 49
8.3.3 Desain Tata letak sirkuit terpadu . . . . . . . . . 49
8.3.4 Simulasi Post-Layout . . . . . . . . . . . . . . . . 49
8.4 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
47
MODUL 8. RANGKAIAN LOGIKA CMOS LEVEL-TRANSISTOR DAN
TEKNIK DESAIN FULL-CUSTOM
z = ab(c + d) (8.1)
Skematika dengan gerbang AND, OR, NOT Skematika dengan gerbang NAND, NOR, NOT
48
8.3. RANGKAIAN LOGIKA CMOS PADA LEVEL TRANSISTOR
Skematika
1. Berilah tegangan Vdd1 dan Vss serta pulsa masukan pada topografi
sirkuit terpadu Anda, lalu simulasikanlah rangkaian terpadu tersebut.
49
MODUL 8. RANGKAIAN LOGIKA CMOS LEVEL-TRANSISTOR DAN
TEKNIK DESAIN FULL-CUSTOM
1λ
50
8.4. KESIMPULAN
4. Setelah itu, bandinglah luaran logika yang telah dihasilkan dari hasil
simulasi post-layout dengan hasil simulasi rangkaian skematikanya,
yaitu yang telah Anda dapatkan setelah melengkapi Tabel 8.1.
Diagram Pewaktu
1
z
0
1
a
0
1
b 0
1
c 0
1
d 0
8.4 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda melaporkan hal-hal sebagai berikut:
51
MODUL 8. RANGKAIAN LOGIKA CMOS LEVEL-TRANSISTOR DAN
TEKNIK DESAIN FULL-CUSTOM
52
MODUL 9
Sirkuit Terpadu Analog
Daftar Isi
9.1 Tujuan dan sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
9.2 Perancangan referensi tegangan . . . . . . . . . . 54
9.2.1 Analisa karakteristik transistor NMOS yang ter-
hubung sebagai dioda . . . . . . . . . . . . . . . 54
9.2.2 Persamaan suatu referensi tegangan . . . . . . . 55
9.2.3 Perancangan tata letak dalam Microwind . . . . 57
9.3 Perancangan cermin arus . . . . . . . . . . . . . . 58
9.3.1 Analisa arus Master dan arus Slave . . . . . . . 58
9.3.2 Perancangan tata letak dalam Microwind . . . . 59
9.4 Perancangan penguat tingkat satu . . . . . . . . 59
9.4.1 Penentuan fungsi transfer melalui perhitungan
manual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60
9.4.2 Perancangan tata letak dalam Microwind . . . . 62
9.4.3 Analisa fungsi transfer penguat tingkat satu dalam
Microwind . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
9.5 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
53
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
RN
VREF = (9.1)
RN + RP
54
9.2. PERANCANGAN REFERENSI TEGANGAN
Soal-soal:
2. Berapa besar arus IDS pada tegangan VGS =0.6V? IDS =________
µA
55
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
(VGS − VT )2
IDS =β∗ ) (9.2)
2
2
VDS
IDS = β ∗ [(VGS − VT ) ∗ VDS − ] (9.3)
2
Oleh karena PMOS dan NMOS disambungkan secara seri arusnya melalui
NMOS dan PMOS sama besarnya:
Dengan pilih salah satu persamaan ((9.2) atau (9.3)) yang berlaku un-
tuk NMOS dan PMOS masing-masing, menyamakan kedua persamaan ini.
Kemudian pecahlah persamaan yang terdapat untuk VREF dengan mensu-
bstitusikan
VT = VT,N untuk NMOS,
VT = VT,P untuk PMOS,
VGS,N = VDS,N = VREF dan
VGS,P = VDS,P = VCC - VREF .
Tuliskanlah langkah-langkah perhitungan VREF di bawah ini:
56
9.2. PERANCANGAN REFERENSI TEGANGAN
βN µN W N
= ∗ . (9.5)
βP µP WP
Selain itu dianggap untuk teknologi CMOS 0.12µm:
Tuliskanlah persamaan
q VREF dengan memasukan nilai di atas ini yang
hanya bergantung pada WN /WP di bawah ini:
Jika WN /WP dinyatakan n, berapa besar VREF untuk n=0 dan n = tak
terhingga?
VREF (n=0) = _________ V
VREF (n= tak terhingga) = _________ V
Kedua batasan nilai ini adalah sama dengan nilai parameter apa?
VREF (n=0) sama dengan nilai parameter _________
VREF (n= tak terhingga) sama dengan nilai parameter _________
Faktor utama yang membatasi nilai referensi tegangan adalah tegan-
gan ambang (Threshold Voltage) transistor MOS. Dalam teknologi CMOS
0.12µm (catu daya VCC =1.2V) maksimal berapa transistor NMOS dapat
dihubungkan secara seri? _________ transistor
57
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
(a) Grafik IDS terhadap VDS (b) Tata letak (tegangan V2 sebagai be-
ban)
58
9.4. PERANCANGAN PENGUAT TINGKAT SATU
Rancanglah tata letak sirkuit cermin arus sesuai Gbr. 9.4(b) dengan meng-
gunakan teknologi CMOS 0.12µm dalam Microwind. Ukuran WN dan LN
dalam satuan λ dari transistor Master dan Slave masing-masing dan nilai
referensi tegangan V1 akan diberikan pada saat praktikum berlangsung.
Simulasikanlah sirkuit ini dalam tata letak (Simulation on Layout) den-
gan menggunakan model 1 SPICE dan menentukan tegangan V2 sebagai
clock (Rise time (tr) dan Fall time (tf) keduanya dipilih sebesar 5ns).
Kemudian pilih transistor N1 (Master). Berapa nilai arus I1 (perhatikan-
lah palang)? I1 = _________ µA
Pilih transistor N2 (Slave). Nilai arus I2 bergantung pada nilai tegangan
V2 dan bervariasi diantara I2 =0µA dan I2 =I2,max .
Tentukanlah batasan V2min dan V2max supaya I2 = +/-10% dari I1 :
V 2min = _________ V (I2min =0.9*I1=_________ µA)
V 2max = _________ V (I2max =1.1*I1=_________ µA)
Penguat paling sederhana adalah penguat tingkat satu yang terdiri atas
sebuah transistor NMOS dengan beban sebuah transistor PMOS terhubung
sebagai dioda seperti dalam Gbr. 9.6.
59
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
1
δVOU T δIDS ∗ gm,P gm,N
Gain = =− 1 =− (9.7)
δVIN δIDS ∗ gm,N gm,P
60
9.4. PERANCANGAN PENGUAT TINGKAT SATU
(V −VT,P )2
δIDS,P δ(βP ∗ GS,P 2 )
gm,P = = = βP ∗ (VGS,P − VT,P ). (9.8)
δVGS,P δVGS,P
Dengan demikian bati (gain) dalam Pers. (9.7) dapat dihitung sesuai
daerah yang berlaku:
s
βN ∗ (VIN − VT,N ) βN
VT,N ≤ VIN ≤ VDS,N,sat : Gain = − =−
βP ∗ (VCC − VOU T − VT,P ) βP
(9.14)
βN ∗ VOU T
VIN > VDS,N,sat : Gain = − (9.15)
βP ∗ (VCC − VOU T − VT,P )
Ketiga persamaan di atas ini ((9.13) s/d (9.15)) diambil dalam Bagian 9.4.3
untuk verifikasi kurva fungsi transfer yang terdapat melalui simulasi sirkuit
penguat tingkat satu dalam Microwind.
61
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
Gbr. 9.8: Penguat tingkat satu berbasis NMOS dan beban PMOS
62
9.4. PERANCANGAN PENGUAT TINGKAT SATU
Gbr. 9.9: Simulasi fungsi transfer VOU T terhadap VIN dalam Mi-
crowind
Berapa besar VOU T dalam daerah "NMOS OFF"? VOU T (VIN < VT,N ) =
_________ V
Hitunglah Gain dalam daerah "NMOS SATURASI" untuk ukuran WN
dan LN PMOS dan NMOS masing-masing yang sudah diberikan dalam
Bagian 9.4.2. Perhatikanlah juga persamaan (9.5) dan (9.6).
GAIN (VT,N ≤ VIN ≤ VDS,N,sat ) = _________
Nilai tegangan VDS,N,sat adalah output dimana NMOS masuk dalam
daerah saturasi, yaitu
63
MODUL 9. SIRKUIT TERPADU ANALOG
9.5 Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen Anda, dimana Kesimpu-
lan Anda menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penentuan ukuran rasio W/L suatu sircuit terpadu dari referensi tegan-
gan (berbasis rangkaian seri sebuah NMOS dan PMOS terhubung
masing-masing sebagai dioda) untuk mencapai nilai referensi tegan-
gan tertentu.
3. Prinsip kerja dasar sebuah cermin arus dan kawasannya supaya berk-
erja secara normal.
4. Ketiga daerah utama dalam fungsi transfer (Vout terhadap Vin ) se-
buah penguat tingkat satu.
5. Syarat supaya penguat linear bekerja dalam bagian linear dan pen-
garuh ukuran rasio W/L terhadap batinya (/textitgain).
64
9.5. KESIMPULAN
65