Anda di halaman 1dari 12

6.

5 Transformasi Laplace untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial


Penyelesaian persamaan diferensial dengan mencari tanggapan homogen dan tanggapan
paksa yang telah dibahas dalam Bab 5. Penyelesaian dengan cara tersebut memerlukan
perumpamaan tanggapan yang tepat. Cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan persamaan
diferensial tanpa harus menggunakan perumpamaan tanggapan adalah dengan transformasi
Laplace.
Untuk mendapatkan solusi persamaan diferensial yang pertama dilakukan adalah pengubahan
persamaan ke bentuk s. Untuk lebih jelasnya disajikan contoh berikut:
Contoh:
Carilah penyelesaian untuk persamaan diferensial berikut ini:
x+ 3 ẋ+ 2 x = 0 , x ( 0 ) = a , ẋ ( 0 ) = b
Penyelesaian:
¿⋅¿
¿

x
¿
¿

= s2 x (s ) − s x (o) − x (0)
ℓ ¿
¿

ℓ (x) =s x ( s) − s x ( o )
¿

¿⋅¿ + 3 x¿
+ 2 x
x
¿

[ ]
¿

= s2 x (s ) − s x ( 0) − x (0) + s x (s ) − x (0) + 2 x ( s)
¿

ℓ ¿
¿
¿
¿

maka,
2
(s + 3 s + 2 ) x ( s ) = as + b +3 a
as + b + 3 a
X (s ) =
s2 + 3 s + 2
as + b + 3 a
=
( s+1 ) ( s+2 )
2 a + b a+b
= −
s+1 s+2
Laplace balik dari X (s) menghasilkan:

X ( t ) = ℓ−1 [ X ( s ) ]
= ℓ−1
2a + b
s+1 [ − ℓ−1
a+b
s+2 ] [ ]
= ( 2 a + b ) e − ( a+b ) e−2t
−t
(t ≥ 0 )
a) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Konstan
Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian suatu persamaan
diferensial dengan koefisien konstan.
Misal ditentukan persamaan diferensial
2
d Y dY
+ p +qY =F ( x )
dx dx atau Y ''+ pY '+qY =F ( x) dengan p,q adalah konstanta dan
persamaan tersebut mempunyai syarat awal atau batas Y(0)=A dan Y’(0)=B, A dan B adalah
konstanta yang diberikan.
Selesaian persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan cara melakukan
transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan selanjutnya gunakan syarat awal

yang diberikan. Akibatnya diperoleh persamaan Aljabar L {Y (x )}= y ( s) .


Selesaian yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan transformasi Laplace invers
dari y(s). Cara ini dapat diperluas pada persamaan-pers amaan diferensial tingkat tinggi.
Contoh
Tentukan selesaian persamaan diferencial berikut.
1) Y ''+Y =x dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-2
Jawab
Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferensial
diperoleh
Y +Y rbrace =L left lbrace Y
L {¿}+ L {Y }= L {x }

Menurut sifat transformasi Laplace


L { F (t )}=sn L {F (t )}−sn−1 F (0)−sn−2 F \( 0 \) - . . . . - ital sF rSup { size 8{n - 2} } \( 0 \) - F rSup { size 8{n - 1} } \( 0 \) } {
( n)

¿ , sehingga

2
={s L{Y }−sY (0 )−Y '(0 )}−L{Y }=L( x )
1
⇔( s 2 y−s+2 )+ y=
s2
1
⇔(s 2 +1) y= +( s−2)
s2
1 s−2
⇔ y= 2 2
+ 2
s (s +1) s +1
1 1 s 2
2
− 2 + 2 − 2
= s s +1 s + 1 s + 1
1 s 3
2
+ 2 − 2
= s s +1 s +1
Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers

Y =L−1
{ 1
2 } s
+ 2 − 2
3
s s +1 s +1

=L−1
{} { } { }
1
s2
−L−1 2
s
s +1
−L−1 2
3
s +1
=x +cos x−3 sin x
Untuk pemeriksaan jawab di atas
Y =1+cos x −3 sin x
Y '=−sin x−3 cos x
Y ''=−cos x+3 sin x
Y ''+Y =(−cos x +3 sin x ) + ( x +cos x−3 sin x )=x dan Y(0) = 1, Y’(0)=-2

2x
2) Y ''−3Y ' +2Y =4 e dengan Y(0) = -3 dan Y’(0)=5
Jawab
Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferencial diperoleh
Y - 3Y'+2Y right rbrace =L lbrace 4e rSup { size 8{2x} } rbrace } {
L¿
¿

Menurut sifat (5) transformasi Laplace


L { F( n)(t ) }=sn f ( s)−s n−1 F (0 )−sn−2 F \( 0 \) - . . . . - ital sF rSup { size 8{n - 2} } \( 0 \) - F rSup { size 8{n - 1} } \( 0 \) } {
¿ , sehingga
Y - 3Y'+2Y right rbrace =L lbrace 4e rSup { size 8{2x} } rbrace } {
L¿
¿

={s 2 L{Y }−sY (0 )−Y '(0 )}−3 { sL {Y }−Y (0 ) }+2 L {Y }=L( 4 e 2 x )


4
={s 2 y +3 s−5}−3 {sy+ 3}+2 y=
s−2
4
⇔(s 2−3 s+2 ) y = +3 s−14
s−2
4 3 s−14
⇔ y= 2
+ 2
( s −3 s+2 )( s−2 ) s −3 s+ 2
−3 s 2 +20 s−24
=
(s−1)( s−2)2
−7 4 4
= + +
s−1 s−2 (s−2)2
Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers

Y =L
−1
{ −7
+
4
+
4
s−1 s−2 (s−2 )2 }
=L
−1
{ } { } {
−7
s−1
+L
−1 4
s−2
+L
−1 4
(s−2 )2 }
=−7 e x +4 e 2 x +4 xe 2 x

b) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel


Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan selesaian persamaan
diferensial dengan koefien variable. Khususnya persamaan diferensial yang berbentuk

x n Y ( n )( x) sehingga transformasi Laplace diperoleh

L { x m Y (n )( x ) }= (−1)m
{ dm
dsm
L {Y ( n)( x )}
}
Hal ini sesuai dengan sifat transformasi Laplace
n dn ( n)
L{t n F(t )}=(−1 ) f (s )=(−1 ) f (s )
Jika L{F(t )}=f ( s) maka ds n

Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut


Tentukan selesaian persamaan diferensial
1) xY ''+2Y '+xY =0 dengan Y(0) = 1 dan Y( π )= 0

Jawab
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan diperoleh:
xY +2Y'+ ital xY right rbrace =L left lbrace 0 right rbrace } {
L¿
¿

xY right rbrace +L left lbrace 2Y' right rbrace +L left lbrace ital xY right rbrace =0} {
⇔ L¿
¿

d 2 d
⇔(−1 )1 { s y−sY (0 )−Y '(0 ) }+2( sy−Y (0 ))+(−1 )1 ( y )=0
ds ds
d 2
⇔−1 { s y −s−1 }+2( sy−1 )+(−1)1 d ( y )=0
ds ds

⇔− 2 sy+s 2 { dy
ds
dy
−1−0 +2( sy−1 )+(−1) =0
ds }
⇔−2sy−s 2 y ' +1+2sy−2− y '=0
2
⇔−( s +1) y '=1
1
⇔ y '=−
( s2 + 1)
1
y=−∫ ds=−arctan s +C
2
Diperoleh (s +1 )
π
c=
Karena y →0 bila s →∞ kita dapatkan 2 , sehingga
π 1
y= −arctan s=arctan
2 s

Akhirnya didapat
Y =L arctan { s}
1 sin t
=
t , hal ini memenuhi Y( π ) =0

2) Y ''−xY '+Y =1 , dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2


Jawab
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan diperoleh:
Y - ital xY '+Y right rbrace =L left lbrace 1 right rbrace } {
L¿
¿

Y right rbrace - L left lbrace ital xY ' right rbrace +L left lbrace Y right rbrace =L left lbrace 1 right rbrace } {
⇔L¿
¿

d 1
⇔ { s 2 y−sY (0 )−Y '(0 ) }−(−1)1 {sy−Y (0 )}+ y =
ds s
d
⇔ { s2 y −s .1−2 } + (sy−1)+ y=0
ds

  s 2 y  s  2  ( y  sy ' )  y ' 
1
s
1
 sy '( s 2  1) y  s  2 
s
Persamaan di atas merupakan persamaan difererensial liner tingkat satu derajat satu dan
dapat diubah menjadi:

⇔ y '+ s+ ( 1s ) y =1+ 2s + s1 2

∫ (s+ 1 )ds 12 s 2+2 ln s 2 1 s2


Faktor integral persamaan di atas adal e =e =s e 2
1 2
d 2 2s
ds
( 2 1 2
s e y = 1+ + 2 s e 2
s s
2

) ( )
s

Maka
s s2
1 2 1
y= e y ∫ ( 1+ + 2 ) s 2 e 2 ds
Sehingga s s s
s2
1 2 c
= + 2+ 2 e2
s s s

Akhirnya diperoleh y=1+2 t

Soal-soal
Tentukan selesaian persamaan diferensial berikut:
1) Y ' +xY '−Y =0 dengan Y(0) = 0 dan Y’(0) = 1

2) xY ''+(1−2 x)Y '−2Y =0 dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2

3) xY ''+( x−1)Y '−Y =0 dengan Y(0) = 5 dan Y( ∞ )=0


4) Y ''+Y '+4 xY =0 dengan Y(0) = 3 dan Y’(0) = 0
5) Y”+4Y = 9x dengan Y(0)=0 dan Y’(0)=7
−x
6) Y”-3Y’+2Y=4x+12e dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-1

6.6 Solusi Persamaan Rangkaian Listrik dengan Transformasi Laplace


Dengan menggunakan transformasi laplace kita dapat mencari solusi suatu persamaan
rangkaian (yang sering berbentuk persamaan diferensial) dengan lebih mudah. Transformasi
akan mengubah persamaan diferensial menjadi persamaan aljabar biasa di kawasan s yang
dengan mudah dicari solusinya. Dengan mentransformasi balik solusi dikawasan s tersebut,
kita akan memperoleh solusi dari persamaan diferensialnya.

CONTOH:
Gunakan transformasi laplace untuk mencari solusi persamaan berikut.
+¿¿
dv 0
+10 v =0 , ¿
dt
v¿

Penyelesaian:
Transformasi laplace persamaan diferensial ini adalah
+¿¿
0
¿ atau
s V ( s ) −v ¿
5
s V ( s ) −5+10 V ( s )=0 V ( s )=
s +10

Transformasi balik memberikan v(t) = 5 e−10 t


Transformasi laplace dapat kita manfaatkan untuk mencari solusi dari persamaan diferensial
dalam analisis transien. Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Menentukan persamaan diferensial rangkaian di kawasan waktu.


2. Menstranformasikan persamaan diferensial yang diperoleh pada langkah 1 ke
kawasan s dan mencari solusinya.
3. Transformasi balik solusi yang diperoleh pada langkah 2 untuk memperoleh
tanggapan rangkaian

CONTOH:
Saklar S pada rangkaian ini ditutup pada t = 0. Tentukan tegangan kapasitor untuk t > 0 jika
sesaat sebelum S ditutup tegangan kapasitor 2 V.

Penyelesaian:
Langkah pertama adalah menentukan persamaan rangkaian untuk t > 0. Aplikasi HTK
memberikan
−6
+2 s V C ( s ) =0 atau
s
−6
+2 s V C ( s ) −2+V C ( s ) =0
s
Pemecahan persamaan ini dapat diperoleh dengan mudah.
3+s k k
V C ( s )= = 1+ 2
s (s +0,5) s s +0,5
3+ s 3+ s
→ k 1= =6 dan k 2= =−5
( s+0,5)s =0 s s=−0,5
Langkah terakhir adalah mentransformasi persamaan ini ke kawasan s , menjadi
V C ( s ) : v C ( t )=6−5 e−0,5t V

CONTOH:
Pada rangkaian gambar berikut ini, saklar S dipindahkan dari posisi 1 ke 2 pada t = 0.
Tentukan i(t) untuk t > 0, jika sesaat sebelum saklar dipindah tegangan kapasitor 4 V dan arus
kondoktor 2 A.

Penyelesaian:
Aplikasi HTK pada rangkaian ini setelah saklar ada di posisi 2 (t > 0) memberikan
di 1
−6 +6 i+ L + ∫ idt+ v C ( 0 )=0
dt C
atau
di
−6 +6 i+ + 13 ∫ idt+ 4=0
dt
Transformasi laplace dari persamaan rangkaian ini menghasilkan
−6 I (s ) 4
+6 I ( s )+ s I ( s )−i ( 0 )+ 13 + =0
s s s

atau

−6 I ( s) 4
+6 I ( s )+ s I ( s )−2+13 + =0
s s s

Pemecahan persamaan ini adalah:


k 1∗¿
2 s+ 2 s+ 3+ j 2
I ( s )= 2
s +6 s+13 2 s+2 k1
¿ = +¿
( s+3− j2 ) (s+3+ j 2) s +3− j2

2 s +2
=1+ j 1= √2 e → k 1∗¿ √ 2 e
j 45 ° − j 45°
k 1=
s+3+ j2 s=3+ j2
I ( s )= √ 2e j 45° + √ 2 e− j 45°
s+3− j 2 s+3+ j2
Transformasi balik dari I(s) memberikan:
i ( t )=√ 2 e j 45 ° e−(3− j 2)t + √ 2 e− j 45 ° e−( 3+ j 2 )t

¿ 2 e−3 t ( cos 2 t−sin 2 t ) A

Latihan Soal:

Dengan Transformasi Laplace selesaikan permasalahan rangkaian berikut:

1. Tentukan respon lengkap I(t) pada rangkaian Gambar 3.8 jika E=100volt, R= 100
ohm dan L=20 henry dengan I(t=0)=0! Gambarkan dengan bantuan program Matlab
komponen respon lengkap I(t)!
2. Tentukan arus steady state pada rangkaian Gambar 3.8 jika E=10 sin 2t volt, R= 2
ohm dan L=2 henry! Gambarkan dengan bantuan program Matlab arus steady state
I(t)!
3. Rangkaian RL seri R=8 ohm dan L=0,5 henry dihubungkan dengan sumber baterai E
volt. Jika I(t=0)=0, tentukan I(t) pada:
a. E= 64
b. E= 8te-16t
c. E= 32 e-8t
Gambarkan dengan bantuan program Matlab komponen respon lengkap I(t)!
4. Tentukan I(t) pada soal nomor 3, jika E= 64 sin 8t! Tentukan mana arus keadaan
steady state dan arus transiennya! Gambarkan dengan bantuan program Matlab
komponen respon lengkap I(t)!
5. Tentukan arus transien pada rangkaian Gambar 3.8 jika E=10 sin 2t volt, R= 2 ohm
dan L=2 henry dengan I(t=0)=0! Gambarkan dengan bantuan program Matlab arus
transien I(t)!
6. Tentukan Q(t) dan I(t) pada rangkaian Gambar 3.12 jika E=100volt, R= 5 ohm dan
C=0,02 farad dengan Q(t=0)=5 coulomb! Gambarkan dengan bantuan program
Matlab komponen arus I(t)!
7. Jika pada Gambar 3.12 R= 50 ohm, C= 0,04 farad E= 125 sin(t) volt Tentukan
muatan Q keadaan stabil!
8. Jika E= 110 cos(314t), tentukan muatan Q keadaan stabil soal nomor 7!
9. Tentukan tegangan kapasitor pada Gambar 3.12, jika resistor R=200 ohm, kapasitor
C= 0,1 farad dengan sumber baterai E= 12 volt dan kapasitor tidak bermuatan pada
saat t=0 atau Q(t=0)=0!
10. Tentukanlah arus I(t) dalam rangkaian LC dimana L=1H, C=1F dan E=100 volt.
Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
11. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=1H, C=0,25F dan E=30 sin t
volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
12. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=10H, C=1/90F dan E=10 cos 2t
volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
13. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=10H, C=0,1F dan E=10t volt.
Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
14. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=2,5H, C=10-3F dan E=10t2 volt.
Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
15. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=1H, C=1F dan E=1 volt jika
0<t<1 dan E=0 jika t>1 Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan
kapasitor Q=0.
16. Tentukanlah arus l(t) dalam rangkaian LC dimana L=1H, C=1F dan E=1-e-t volt jika
0<t<∏ dan E=0 jika t>∏. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan
kapasitor Q=0.
17. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=4 Ω, L=1H, C=2x10-
4
F dan E= 220 volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0, dan muatan kapasitor
Q=0.
18. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=20 Ω, L=10H, C=10-
3
F dan E=100 cos t volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0, dan muatan
kapasitor Q=0.
19. Tentukanlah arus transien dalam rangkaian RLC dimana R=200 Ω, L=100H,
C=0,005F dan E=500 sin t volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan
muatan kapasitor Q=0.
20. Tentukanlah arus transien dalam rangkaian RLC dimana R=20 Ω, L=5H, C=10-2F
dan E=85 sin 4t volt. Anggaplah bahwa pada saat t=0, arus l=0 dan muatan kapasitor
Q=0.
21. Tentukanlah arus dalam rangkaian RLC dimana R=80 Ω, L=20H, C=10-2 F dan
E=100 volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
22. Tentukanlah arus dalam rangkaian RLC dimana R=160 Ω, L=20H, C=2x10-3 F dan
E=481 sin 10t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan kapasitor
Q=0.
23. Tentukanlah arus dalam rangkaian RLC dimana R=6 Ω, L=1H, C=0,04 F dan E=24
cos 5t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan kapasitor Q=0.
24. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=50 Ω, L=30H,
C=0,025 F dan E=200 sin 4t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan
muatan kapasitor Q=0.
25. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=20 Ω, L=4H, C=0,5
F dan E=10 sin 10t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan
kapasitor Q=0.
26. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=8 Ω, L=2H, C=0,125
F dan E=10 sin 5t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan
kapasitor Q=0.
27. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=15 Ω, L=5H,
C=1,25x10-2 F dan E=15 sin 4t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan
muatan kapasitor Q=0.
28. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=8 Ω, L=4H, C=0,125
F dan E=2 sin 2t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan muatan
kapasitor Q=0.
29. Tentukanlah arus steady state dalam rangkaian RLC dimana R=250 Ω, L=125H,
C=0,002 F dan E=250 sin 3t volt. Anggaplah bahwa pada saat 1=0, arus l=0 dan
muatan kapasitor Q=0.

Anda mungkin juga menyukai