Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum Fisika Dasar 1

Yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Reyza Arief Taqwa, M.pd

Disusun oleh :

Nama : Sella Karlinda Puspa

NIM : 190321624053

Kelas/ Offering : B

Kelompok : 4

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2019
PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

A. TUJUAN
Tujuan dilakukannya percobaan gerak melingkar beraturan adalah
agar mahasiswa mampu mencari hubungan antara Gaya Sentripetal (F)
dengan jejari lintasan benda yang bergerak melingkar, mampu menerapkan
teori ralat pada saat menentukan hasil ukur besaran- besaran fisika tersebut
diatas, mampu menerapkan teori grafik pada saat mencari hubungan antara
variable bebas dengan variable terikat dan besaran- besaran fisika yang
tersebut diatas.
B. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya semua gerakan berlintasan melengkung. Gerak


melingkar adalah suatu benda yang bergerak dengan membentuk suatu
lintasan berupa lingkaran yang mengelilingi suatu titik tetap. Gerak lurus
sebenarnya adalah pendekatan dari gerak lengkung. Gerak Melingkar
Beraturan (GMB) adalah sebuah benda bermassa m bergerak dengan
lintasan berjari r, dan berkelajuan konstan v. Arah dari kecepatan sudut
pada GMB searah dengan arah dari kecepatan liniernya. Kecepatan sudut
dari gerak melingkar beraturan, tetapi arah kecepatan sudutnya berbeda-
beda karena gerak benda dipengaruhi oleh gaya yang membelokkan benda
tersebut, gaya ini disebut dengan gaya sentripetal. Suatu benda bermassa
yang bergerak melingkar beraturan, artinya benda bisa bergerak karena
adanya gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat lingkaran. Gaya
itu berupa tegangan tali dan sebagainya, sedangkan tegangan tali itulah
yang merupakan gaya sentripetal.

Besar gaya sentripetal yang diperlukan untuk membuat massa m


bergerak melingkar dengan jari- jari R dan periode T adalah :

m v2 2 πr
Fs = , sedangkan v =
r T

Keterangan: Fs : Gaya Sentripetal (N) v : Kelajuan (m/s)


m : Massa benda (kg) T : Periode
(s) r : Jari- jari (m) π : 3,14

Berdasarkan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya


sentripetal (F) berbanding lurus dengan massa benda (m) dan kuadrat
kelajuan (v2), dan gaya sentripetal Fs berbanding terbalik dengan jari- jari
lintasan benda (r) atau berbanding lurus dengan seperjari- jari lintasan

1
benda .
r

C. ALAT- ALAT DAN BAHAN


Alat- alat dan bahan yang diperlukan ketika melakukan percobaan
gerak melingkar beraturan diantaranya adalah set alat sentripetal/ meja
putar listrik fungsinya yaitu agar benda bergerak melingkar, stopwatch
fungsinya yaitu mengukur waktu benda yang berputar, Beban dengan
berbagai ukuran, mistar fungsinya yaitu untuk mengetahui panjang jari-
jari, neraca teknis fungsinya yaitu untuk mengetahui berat beban yang
akan digunakan, benang untuk menghubungkan neraca pegas dengan
beban, statip fungsinya yaitu untuk menggantungkan neraca pegas, neraca
pegas fungsinya yaitu untuk berapa besar gaya yang dihasilkan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Gambar 1.Perangkat meja pemutar listrik yang dsent untuk


mempelajariKeterkaitan antara gaya sentriipetal dengan
massa,kelajuan, dan jejari putaran benda
Langkah pertama yaitu menyusun pegas yang sudah tersedia
seperti gambar, selanjutnya mengatur statip hingga pegas benar- benar
berada persis diatas pusat lemper putar, kemudian memasang pegas yang
cocok untuk massa beban yang akan berputar, selanjutnya memasukkan
stop kontak pada tegangan 220 volt, kemudian menyalakan saklar dan
memutar control dengan kecepatan perlahan. setelah beban berputar, pegas
akan menunjuk skala tertentu. Kemudian mencatat skala pegas rata- rata
selama 5 kali putaran, kemudian mengatur jari- jari putaran dengan
memanjangkan atau memendekkan benang, selanjutnya mencatat jari- jari
pada lembar data pengamatan, kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan
selama 5 kali putaran, setelah semua sudah dilakukan kini tinggal
memasukkan semua data pada lembar data pengamatan.
E. DATA PENGAMATAN
m : 0,1628 kg

No r ( Meter) 1 F (Newton) t (Sekon) n (Putaran)


r
1. 15.10-2 6,67 0,20 11,9 5
2. 12.10-2 8,3 0,18 11,7 5
3. 10.10-2 10 0,15 11,5 5
4. 8.10-2 12,5 0,14 9,4 5
5. 5.10-2 20 0,13 11,8 5

Nst neraca teknis : 0,005 kg Nst mistar : 0,001 m

Nst neraca pegas : 0,05 N Nst Stopwatch : 0,1 s

F. ANALISIS DATA

Diketahui : m = 0,1628 kg

Nst neraca teknis = 0,005 kg

Nst mistar = 0,001 m

Nst stopwatch = 0,1 s

1 1 1
∆m= nst ∆ r= nst ∆T= nst
2 2 2
1 1 1
= . 0,005 = . 0,001 = . 0,1
2 2 2

= 0,0025 = 0,0005 = 0,05

Teori Ralat Rambat

2 πr 2
4 π2r 2
Fs =
mv
r
=
2
m ( )= (
T
m
T
2 ) =
4 m π 2 r2 1 4 m π 2 r
T2
. =
r T2
r r

2 2 2
Sf =
√| ∂ Fs 2
∂m 3
. .∆m +
∂ Fs 2
||
. .∆T +
∂T 3
∂ Fs 2
. .∆r
∂r 3 || |
Penurunanya :

∂ Fs ∂ 4 m π 2 r T −2 4 π 2 r
= =
∂m ∂m T2

∂ Fs ∂ 4 m π 2 r T −2 2 ∂T −2 2 2 −8 m π 2 r
= = 4m π r . = 4m π r . -2T = -8m π rT =
−3 −3
∂T ∂T ∂T T3

∂ Fs ∂ 4 m π 2 r T −2 ∂r 4mπ2
= = 4m π 2 T −2 . =
∂r ∂r ∂r T2

#Percobaan 1
t 11,9
T= = = 2,38
n 5

2
4 m π 2 r 4.0,1628 .(3,14) .0,15 0,963085728
Fs = = = = 0,1700243146 N
T2 (2,38)2 5,6644

2 2 2
Sf1 =
√| 4 π2 r 2
T2 3
. . ∆ m +
−8 m π 2 r 2
||
T3
.
3
. ∆T +
4 m π2 2
T2 3
. .∆r || |
2 2

√| 4.(3,14)2 .0.15 2 2
−8.0,1628. ( 3,14 ) .0,15 2
=
(2,38)2
.
3
.0,0025 +
||
(2,38)3
. . 0,05 +¿ ¿
3 |
2

√| 4.0,1628 .(3,14)2 2
(2,38)2
. . 0,0005
3 |
2 2 2
=
√| 0,0295788
16,9932
+
0,1926171456
||40,443816
+
0,0064205715
16,9932 || |
2 2 2
= √|0,0017406256| +|0,0047625858| +|0,0003778318|
=√|0,0000030297|+|0,0000226822|+|0,0000001427|
= √ 0,0000258546
= 0,0050847418 N

Sf 0,0050847418 N
Ralat Relatif : x 100% = x 100% = 0,02990596 x 100% =
Fs 0,1700243146 N
2,99 %

Jadi, gaya sentripetal Fs = (0,170±0,005) N dengan ralat relatif 2,99 % (3 AP)

#Percobaan 2

t 11,7
T== = = 2,34
n 5

2
4 m π 2 r 4.0,1628 .(3,14) .0,12 0,7704685824
Fs= = = = 0,140709434
T2 (2,34)2 5,4756

2 2

√| 4.(3,14)2 .0,12 2 2
−8.0,1628 . ( 3,14 ) .0,12 2
Sf2 ¿
(2,34)2
. . 0,0025 +
3 || (2,34)3 3 |
. .0,05 + ¿ ¿

√| 4.0,1628 .(3,14)2 2
(2,34)2
. . 0,0005
3 |
2 2 2
=
√| 0,02366304
16,4268
+
0,0156288
||
38,438712
+
0,00642057152
16,4268 || |
= √|0,001440514|2+|0,00040659|2 +|0,000390859|2

= √ 0,000002075+0,000000165+0,000000152

= √ 0,000002392

= 0,001546858 N
Sf 0,001546858 N
Ralat Relatif = x 100% = x 100% = 0,010993278 x 100% =
Fs 0,140709434 N
1,099%

Jadi, gaya sentripetal Fs = (0,140 ±0,001) N dengan ralat relatif 1,10 % (3 AP)

# Percobaan 3

t 11,5
T= = = 2,3
n 5

2
4 m π 2 r 4.0,1628 .(3,14) .0,1 0,642057152
Fs = = = = 0,121371862 N
T2 (2,3)2 5,29

2 2

√| 4.(3,14)2 .0,1 2 2
−8.0,1628. ( 3,14 ) .0,1 2
Sf3 =
(2,3)
2
. .0,0025 +
3 || (2,3)
3
3 |
. .0,05 + ¿ ¿

√| 4.0,1628 .(3,14)2 2
(2,3)2 |
. . 0,0005
3

2 2 2
=
√| 0,0197192
15,87
+
0,128411430
|| 36,501
+
0,006420571
||
15,87 |
= √|0,001242545|2 +|0,003518024|2 +|0,000404572|2

=√ 0,000001543+0,000012376+0,000000163

=√ 0,000014082

=0,003752689 N

Sf 0,003752689 N
Ralat Relatif : x 100% = x 100 % = 0,030918942 x 100% =
Fs 0,121371862 N
3,09 %

Jadi, gaya sentripetal Fs = (0,121±0,003) N dengan ralat relatif 3,09 % (3 AP)

# Percobaan 4

t 9,4
T= = = 1,88
n 5
2
4 m π 2 r 4.0,1628 .(3,14) .0,08 0,5136457216
Fs = = = =0,145327558 N
T2 (1,88)2 3,5344

2 2

√| 4.(3,14)2 .0,08 2 2
−8.0,1628 . ( 3,14 ) .0,08 2
Sf4 =
(1,88)2 3 ||
. . 0,0025 +
(1,88)3 3 |
. . 0,05 +¿ ¿

√| 4.0,1628 .(3,14)2 2
(1,88)2
. . 0,0005
3 |
2 2 2

√|
= 0,01577536 + 0,102729144 + 0,006420571
10,6032 ||
19,934016 10,6032 || |
= √|0,001487792|2 +|0,005163459|2+|0,000605531|2

=√ 0,000002213+0,000026558+0,000000366

= √ 0,000029137

= 0,005397931 N

Sf 0,005397931 N
Ralat Relatif : x 100% = x 100%= 0,03714320 x 100% = 3,71
Fs 0,145327558 N
%

Jadi, gaya sentripetal Fs = (0,145±0,005) N dengan ralat relatif 3,71 % (3 AP)

# Percobaan 5

t 11,8
T= = = 2,36
n 5

2
4 m π 2 r 4.0,1628 .(3,14) .0,05 0,321028576
Fs = = = = 0,057639431 N
T2 (2,36)2 5,5696

2 2

√|
2 2
4. ( 3,14 ) .0,05 2 −8.0,1628. ( 3,14 ) .0,05 2
Sf5 =
( 2,36 ) 2
3 ||
. .0,0025 +
( 2,36 )3 3 |
. . 0,05 +¿ ¿

√| 4.0,1628 .(3,14)2 2
(2,36)2
. . 0,0005
3 |
2 2 2
=
√| 0,0098596
16,7088||+
0,0642057152
39,432768 ||
+
0,0064205715
16,7088 |
=√|0,000590084|2+|0,001628232|2 +|0,000384262|2

= √ 0,000000348+0,000002651+0,000000147
=√ 0,000003146

= 0,001773882 N

Sf 0,001773882 N
Ralat Relatif : x 100% = x 100% = 0.030775497 x 100% =
Fs 0,057639431 N
3,077 %

Jadi, gaya sentripetal Fs = (0,0576 ±0,0017) N dengan ralat relatif 3,07 % (3 AP)

Teori Ralat Grafik


Analisis Grafik
0,06−0,04 0,02
x= = =0.002
10 10

0,06−0,04 0,02
y=¿ = =0.002
10 10

∆ Yo=0.064 x 0.002=0,000128

∆ Xo=0.052 x 0,002=0,000104

∆ yo 0,000128
b 0= = =1,23
∆ xo 0,000104

∆ Y 1=0,096 x 0,002=0,000192

∆ X 1=0,052 x 0.002=0,000104

∆ y 1 0,000192
b 1= = =1,84
∆ x 1 0,000104

∆ Y 2=0,072 x 0,002=0,000144

∆ X 2=0,086 x 0,002=0,000172

∆ y 2 0,000144
b 2= = =0,83
∆ x 2 0,000172

∆ b 1=bo−b 1

= 1,23 – 1,84

=- 0,61

∆ b 2=bo−b 2

=1,23 – 0,83

= 0,4

∆ b 1+∆ b 2
∆ b=¿ ∨¿
2

0,61+ 0.4
¿∨ ∨¿
2

= 0,505
∆b
Ralat Relatif = x 100%
b0

0,505
= x 100 %
1,23

= 41,05 %

Jadi, b = (1,23± 0,505) dengan ralat relative sebesar 41,05 % (2 AP)

Tabel hubungan antara R dan F

No X =r (m) Y = F(N) X2 Y2 XY
1. 0,15 0,20 0,0225 0,04 0,03
2. 0,12 0,18 0,0144 0,0324 0,0216
3. 0,10 0,15 0,01 0,0225 0,015
4. 0,08 0,14 0,0064 0,0196 0,0112
5. 0,05 0,13 0,0025 0,0169 0,0065
∑ 0,5 0,8 0,0588 0,423 0,0843
∑2 0,25 0,64 0,00345744 0,178929 0,00710649

n ∈ ( xy )−εxεy
b= | nε x 2−(εx )2 |
5. ( 0,0843 )−( 0.5 ) .(0,8)
= | 5. ( 0.0588 ) −(0,25) |
=|0,4215−0,4
0,294−0,25 |

=|0,0215
0,044 |

= 0,488636

Persamaan Garis linier

m v2
F= dimana v = ωr
r

F= m ¿ ¿

= mω 2r
b
ω =
√ m

1,23
=
√ 0,1628

= √ 7,555282555

= 2,75 rad/ s

2 2
∆ω=
√| ∂ω 2
. .∆b +
∂b 3
∂ω
∂m ||
.∆m |
2 2

=
|√ √ | | √ |

b
m 2
∂b 3
. .∆b +

m
∂m
b
. ∆m

2 2
=
√| ∂ b0.5 . m−0,5 2
∂b
. .∆b +
3
∂ b0.5 . m−0,5
∂m || .∆ m |
2 2
=
√| 1 1 2
2√ b √ m
.
. .∆b +
3
−1
2
√b .
1
||
m √m
.∆m |
2 2
=
√| 1 1 1
. .
3 √b √ m
.∆b +
−1
2
√b .
1
||
m√m
.∆m |
2 2
=
√| 1
.
1
.
1
3 √ 1,23 √ 0,1628
.0,505 +
−1
2
√ 1,23 . || 1
0,1628 √ 0,1628 |
. 0,0025

= √|0,376646148|2 +|0,021129154|2

= √ 0,14186232+0,000446441

=√ 0,142308761

= 0,377238335 rad/ s

∆ω 0,377238335
Ralat relative = x 100% = x 100% = 13,71 %
ω 2,75

Jadi, ω= (2,75 ± 0,37) rad/s dengan ralat relative sebesar 13,7 % (2 AP)
G. PEMBAHASAN
Dalam Gerak Melingkar Beraturan (GMB) benda bergerak melingkar
beraturan, karena berdasarkan Hukum Newton 1 bahwa benda tersebut
sebenarnya cenderung bergerak sepanjang garis lurus, akan tetapi ada
benang yang mencegah terjadinya gerakan sepanjang garis lurus dengan
cara memberikan gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat
lingkaran.
Walaupun sebuah benda bergerak dengan kecepatan konstan dalam
lintasan melingkar, benda tersebut tetap mengalami percepatan. Percepatan
bergantung pada perubahan yang terjadi pada vector kecepatan, Oleh
karena kecepatan adalah besaran vector, ada dua cara percepatan dapat
terjadi yaitu dengan perubahan besar kecepatan dan perubahan arah
kecepatan. Pada situasi yang kedua terjadi jika benda bergerak dengan
kecepatan konstan yang bergerak melingkar. Vektor kecepatan selalu
bersinggungan terhadap lintasan benda dan selalu tegak lurus dengan jari-
jari lintasan melingkar. Vektor percepatan pada gerak melingkar beraturan
selalu tegak lurus lintasan dan selalu menuju ke pusat lingkaran.
Percepatan yang demikian dinamakan percepatan sentripetal.
Rumus gaya sentripetal adalah sebagai berikut :
m v2 2 πr 4 m π 2r
Fs = v= Fs =
r T T2
dari rumus tersebut dapat diperoleh gaya sentripetal berbanding lurus
dengan massa dan kuadrat kecepatan. Sedangkan gaya sentripetal
berbanding terbalik dengan jari- jari lintasan.
Pada percobaan ini diperoleh gaya sentripetal yang dihitung dengan
menggunakan rumus ralat rambat dan ralat grafik yaitu:
Menggunakan Ralat rambat :

Percobaan 1:

Gaya sentripetal Fs = (0,170±0,005) N dengan ralat relatif 2,99 % (3 AP)


Percobaan 2:

Gaya sentripetal Fs = (0,140 ±0,001) N dengan ralat relatif 1,10 % (3 AP)

Percobaan 3:
Gaya sentripetal Fs = (0,121±0,003) N dengan ralat relatif 3,09 % (3 AP)
Percobaan 4:
Gaya sentripetal Fs = (0,145±0,005) N dengan ralat relatif 3,71 % (3 AP)
Percobaan 5:
Gaya sentripetal Fs = (0,057±0,001) N dengan ralat relatif 3,07 % (3 AP)
Menggunakan Ralat Grafik:

∆b
Ralat Relatif = x 100%
b0

0,505
= x 100 %
1,23

= 41,05 %

Jadi, b = (1,23± 0,505) dengan ralat relative sebesar 41,05 % (2 AP)

∆ω 0,377238335
Ralat relative = x 100% = x 100% = 13,71 %
ω 2,75

Jadi, ω= (2,75 ± 0,37) rad/s dengan ralat relative sebesar 13,71 % (2 AP)

Dari data tersebut diperoleh bahwa gaya sentripetal yang dilihat


dari neraca pegas saat melakukan percobaan berbeda dengan gaya
sentripetal yang dihitung dengan rumus, Hal itu disebabkan oleh berbagai
kemungkinan yaitu alat ukur yang digunakan tidak berfungsi dengan baik,
saat melakukan percobaan, skala neraca pegas tidak tepat pada 0 N, neraca
pegas tidak berada tepat diatas pusat lingkaran, kurang teliti membaca
skala dalam neraca pegas, posisi penyangga statip bagian atas dengan
bagian bawah tidak lurus, kurang tepat saat menghitung jari- jari
lingkaran.
H. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan perhitungan pada percobaan ini,


diketahui hubungan antara gaya sentripetal terhadap jari- jari lintasan yaitu
jika jari- jari lintasan dari r 1 sampai selanjutnya bertambah maka gaya
sentripetal juga akan terus bertambah.

Selanjutnya kita juga mampu menerapkan teori ralat rambat untuk


menentukan gaya sentripetal dengan rumus sebagai berikut :

2 2 2
Sf1 =
√| 4 π2 r 2
T2 3
. . ∆||
m +
−8 m π 2 r 2
T3
.
3
.||
∆T +
4 m π2 2
T2 3
. .∆r|
Rumus tersebut diperoleh dari penurunan rumus gaya sentripetal terhadap
massa beban, periode, dan jari- jari lintasan.

Selanjutnya kita juga mampu menerapkan teori grafik untuk


mengetahui hubungan antara variable bebas (r = x) dan variable terikat (y
= Fs) yaitu bahwa dengan terus bertambahnya jari- jari lintasan maka gaya
sentripetalnya juga akan terus bertambah.

I. DAFTAR PUSTAKA
Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2019. Modul Praktikum Fisika Dasar 1.
Malang: Universitas Negeri Malang
Jewwett, Serway. 2014. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Salemba Teknika
Halliday, David. 1988. Fisika jilid 1 . Jakarta :
Erlangga

Ahablogwed, (2017, 18 September), Gerak Melingkar Beraturan (GMB)


dikutip 1 Oktober 2019 dari
Https://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian-Ciri-Rumus-Soal-dan-
Pembahasan-Gerak-Melingkar-Beraturan-GMB-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai