Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahma Alfisila Utari

NIM : 190321624031
Offering :B
Mata Kuliah : Optika
Tugas Resume Bab 8 : BAB 8 OPTIKA GEOMETRI
Polarisasi melalui hamburan
Hambuan adalah penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel - partikel
gas. Jika cahaya yang tidak terpolarisasi datang pada suatu gas, maka cahaya yang
dihamburkan kesamping dapat terpolarisasi sebagian atau seluruhnya. Polarisasi Melalui
Hamburan (scattering) Hamburan cahaya oleh molekul udara menghasilkan cahaya
terpolarisasi linier dalam bidang yang tegak lurus pada cahaya datang. Penghambur dapat
divisualisaikan sebagai antenna kecil. Yang meradiasikan tegak lurus pada garis osilasinya.
Jika muatan-muatan dalam sebuah molekul berosilasi sepanjang sumbu-y, ia tidak akan
meradiasi sepanjang sumbu-y. Oleh karena itu, pada sudut 90° dari arah berkas cahaya,
cahaya terhambur ini terpolrisasi linier. Ini menyebabkan cahaya yang mengalami hamburan
Rayleigh dari langit biru menjadi terpolarisasi sebagian.

1. Hamburan Rayleigh
Warna biru dilangit disebabkan oleh adanya hamburan cahaya matahari dari molekul-
molekul atmosfer. Hamburan ini, yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh, yang lebih efektif
terjadi pada panjang gelombang pendek. Hamburan Rayleigh merupakan hamburan elastis
dari cahaya matahari (gelombang elektromagnetik) ketika cahaya matahari tersebut melewati
partikel/ molekul yang mana panjang gelombang cahaya lebih panjang dari pada panjang
gelombang partikel yang dilewatinya. Hamburan Rayleigh merupakan hamburan cahaya dari
molekul-molekul udara, hingga ke hamburan dari partikel-pertikel sepuluh kali panjang
gelombang cahaya. Hamburan ini yang menghasilkan langit biru. Rayleigh telah menghitung
intensitas hamburan dari penghambur dipole yang jauh lebih kecil dari panjang gelombang
sebesar:
Hamburan Rayleigh dapat dipandang sebagai hamburan elastik karena energi foton dari foton
terhambur tidak berubah. Hamburan dalam mana foton terhambur mempunyai energi foton
lebih tinggi maupun lebih rendah disebut hamburan Raman. Biasanya hamburan jenis ini
melibatkan eksitasi beberapa ragam vibrasi dari molekul-molekul, yang memberi energi foton
terhambur yang lebih rendah, atau menghamburkan keadaan vibrasi tereksitasi dari sebuah
molekul yang menambah energi vibrasinya pada foton datang.
2. Biru Langit
Warna biru langit disebabkan oleh hamburan sinar matahari oleh molekul-molekul
atmosfer. Hamburam ini, yang disebut hamburan Rayleigh, adalah lebih efektif pada panjang
gelombang pendek (ujung biru dari spectrum tampak). Oleh karena itu cahaya terhambur ke
bumi pada sudut besar terhadap arah cahaya matahari adalah dominan pada ujung biru
spectrum.

Perhatikan bahwa biru langit lebih jenuh ketika jauh dari matahari. Hamburan hampir putih
dekat matahari menandai hamburan Mie, yang tidak tergantung panjang gelombang.
Keterangan terjadinya polarisasi pada cahaya langit biru adalah sebagai berikut. Jika cahaya
datang pada molekul-molekul udara, maka elektron-elektron dalam molekul dapat menyerap
dan memancarkan kembali sebagian cahaya. Penyerapan dan pemancaran kembali cahaya
oleh molekul-molekul inilah yang disebut hamburan. Bagian langit jauh dari arah matahari
tampak biru sebab molekul-molekul udara pada bagian langit ini menghamburkan cahaya ke
semua arah. Cahaya biru mendapat hamburan paling kuat. Kita anggap cahaya yang datang
hanya mengalami hamburan.
3. Hamburan Mie
Hamburan Mie adalah sebuah fenomena yang terjadi ketika sebuah gelombang
elektromagnetik (cahaya) mengenai partikel yang ukurannya tidak jauh berbeda dengan
panjang gelombang cahaya tersebut. Hamburan dari molekul-molekul dan partikel-partikel
sangat kecil (<1/10 panjang gelombang) adalah didominasi oleh hamburan Rayleigh. Untuk
partikel-partikel berukuran lebih besar dari panjang gelombang, hamburan Mie adalah yang
dominan. Hamburan ini menghasilkan pola seperti lobe antenna, dengan lobe depan lebih
tajam dan lebih kuat untuk partikel lebih besar.

Hamburan Mie tidak tergantung pada panjang gelombang kuat dan menghasilkan hampir
glare putih sekitar matahari ketika material
partikel ada di udara. Ia juga memberi kita cahaya
putih dari kabut.
* Glare adalah penurunan kontras cahaya terhadap
mata yang mengakibatkan berkurangnya visibilitas
target penglihatan sehingga penderita tidak dapat
melihat cahaya dengan intensitas yang tinggi. Silau
(glare) terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari
interior jauh melebihi kecerahan dari interior
tersebut pada umumnya. Sumber silau yang paling
umum adalah kecerahan yang berlebihan dari
armatur dan jendela, baik yang terlihat langsung atau melalui pantulan. Ada dua macam silau,
yaitu disability glare yang dapat mengurangi kemampuan melihat (terjadi jika terdapat daerah
yang dekat dengan medan penglihatan yang mempunyai luminansi jauh diatas luminansi
objek yang dilihat), dan discomfort glare yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan
penglihatan (terjadi jika beberapa elemen interior mempunyai luminansi yang jauh diatas
luminansi elemen interior lainnya). Kedua macam silau ini dapat terjadi secara bersamaan
atau sendiri-sendiri.
* Luminansi adalah intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan dan diteruskan oleh satu
unit bidang yang diterangi, diukur dengan Candela/m².
* Intensitas cahaya (luminous intensity) adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah
sumber cahaya ke arah tertentu, diukur dengan Candela.

Anda mungkin juga menyukai