Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

PERCOBAAN GERAK LURUS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum Fisika Dasar 1

Yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Reyza Arief Taqwa, M.pd

Disusun oleh :

Nama : Sella Karlinda Puspa

NIM : 190321624053

Kelas/ Offr : B

Kelompok : 4

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2019
PERCOBAAN GERAK LURUS

A. TUJUAN
Secara umum tujuan atau kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa selama
melakukan percobaan gerak lurus ini adalah mahasiswa mampu menggunakan ticker
timer dengan benar. Dengan menggunakan ticker timer (alat untuk memberi tanda),
mahasiswa dapat memahami konsep satuan waktu dalam gerak. Berdasarkan titik-
titik yang dibentuk oleh ticker timer, mahasiswa mampu mentransformsikan dalam
bentuk data besaran jarak, kecepatan, percepatan, dan waktu. Mahasiswa mampu
menerapkan materi teori ralat grafik dalam menentukan hasil ukur eksperimen.
Mahasiswa mampu membuat grafik hubungan antara jarak dan waktu, jarak dan
kuadrat waktu, menurunkan rumus eksperimennya, serta membandingkannya dengan
rumus matematis yang sudah dipelajari. Mahasiswa mampu membuat grafik
hubungan antara kelajuan dan waktu, menurunkan rumus eksperimennya, serta
membandingkan dalam rumus matematis yang sudah dipelajari. Mahasiswa mampu
membuat grafik hubungan antara percepatan dan waktu, menurunkan rumus
eksperimennya, serta membandingkannya dengan rumus matematis yang sudah
dipelajari berdasarkan grafik tersebut bisa dipahami konsep percepatan tetap pada
gerak lurus dipercepat beraturan. Mampu menerapkan teori ralat rambat dalam
menyelesaikan hasil ukur percobaan berdasarkan grafik yang akan dibuat.

B. LATAR BELAKANG
Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami
perpindahan atau perubahan posisi terhadap benda lain di sekelilingnya. Sebagai
contoh sebuah kotak makanan yang semula berada di dapur kini sekarang ada di
ruang makan, dengan begitulah yang kita sebut sebagia benda yang bergerak. Jadi
gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi sebuah benda terhadap suatu titik
acuan tertentu. Berdasarkan bentuk lintasannya, gerak dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Gerak lurus yaitu perubahan kedudukan benda dimana lintasannya berupa
garis lurus.
b. Gerak lengkung yaitu perubahan kedudukan benda dimana lintasannya
berupa garis lengkung/ tidak lurus.

Namun, dalam praktikum ini kita lebih ditekankan pada gerak lurus. Jika
ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap saat, gerak lurus dibagi menjadi dua yaitu:

a. Gerak Lurus Beraturan (GLB), GLB merupakan gerak lurus yang


kecepatannya selalu tetap setiap saat.
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). GLBB adalah gerak lurus yang
kecepatannya berubah ubah secara teratur di setiap saat.

GLBB sendiri dibedakan menjadi dua yakni GLBB dipercepat dan GLBB
diperlambat. Kedua hal ini sama, yang membedakan nya hanya bila GLBB dipercepat
maka kecepatannya akan bertambah beraturan setiap saat dan sebaliknya GLBB
diperlambat maka kecepatannya akan berkurang beraturan setiap saat. Dalam
percobaan ini kita akan menguji mengenai GLBB dipercepat.

C. ALAT ALAT DAN BAHAN


Dalam percobaan ini alat dan bahan yang digunakan adalah precision metal
rail, trolley, katrol, ticker timer, pita kertas, tali/ benang ringan, penggaris panjang,
beban, kabel penghubung, isolasi, dan power supply. Precision metal rail akan
digunakan sebagai tempat dimana trolley akan bergerak. Katrol akan diletakkan di
ujung precision metal rail. Tali diletakkan di ujung trolley melewati katrol dan pada
ujung lain tali diletakkan beban agar trolley dapat bergerak. Pita kertas diletakkan
melewati ticker timer agar dapat mencetak titik-titik yang ada dan ditempel pada
ujung lain pada trolley. Kabel penghubung digunakan dengan power supply dan
disambungkan dengan alat ticker timer yang ada. Penggaris panjang digunakan untuk
menghitung jarak antar titik yang dibentuk oleh ticker timer. Isolasi akan digunakan
untuk menempelkan pita kertas pada trolley sehingga pita kertas akan bergerak ketika
trolley bergerak.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah langkah percobaan dalam gerak lurus ini, yang harus dilakukan
adalah menyusun rangkaian alat seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Susunan alat-alat percobaan gerak lurus


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
yang akan dibutuhkan. Setelah alat- alat yang dibutuhkan tersusun, maka dilanjutkan
dengan pemasangan tali yang pada ujung tali dipasang trolley dan ujung lainnya akan
diberi satu beban. Beban yang akan digantungkan diusahakan tidak terlalu berat
sehingga tidak menarik trolley terlalu cepat karena dibutuhkan 50 titik. Selanjutnya
adalah pemasangan pita kertas. Pita kertas ditempelkan pada ujung trolley satunya
dengan menggunakan isolasi. Pita kertas diletakkan di bawah kertas karbon sehingga
nanti dapat mencetak titik-titik pada kertas. Pastikan jika pita kertas dalam keadaan
lurus agar mempermudah percobaan yang akan dilakukan. Selanjutnya,
menghidupkan set alat yang mampu menghilangkan efek gesekan antar permukaan
dan nyalakan ticker timer. Trolley akan bergerak dan berhenti saat benda sudah
menyentuh lantai. Saat trolley sudah berhenti maka matikan ticker timer dan alat yang
mampu menghilangkan efek gesekan antar permukaan. Akan didapatkan pita kertas
yang sudah terdapat titik-titik yang terbentuk. Selanjutnya melepas pita kertas tersebut
dan mengukur jarak antar titik dengan mengggunakan mistar yang sudah tercetak
serta memasukkan data yang didapatkan ke dalam data hasil pengamatan.

E. DATA PENGAMATAN

TITIK-TITIK S TITIK-TITIK v TITIK-TITIK α


0-5 0,6±0,05 0-5 0,6± 0,05 (5-10) – (0-5) 0,6± 0,05
0-10 1,8±0,05 5-10 1,2± 0,05 (10-15) – (5-10) 0,4± 0,05
0-15 3,4±0,05 10-15 1,6± 0,05 (15-20) – (10-15) 0,5± 0,05
0-20 5,5±0,05 15-20 2,1± 0,05 (20-25) – (15-20) 0,6± 0,05
0-25 8,2±0,05 20-25 2,7± 0,05 (25-30) – (20-25) 0,6± 0,05
0-30 11,5±0,05 25-30 3,3± 0,05 (30-35) – (25-30) 0,4± 0,05
0-35 15,2±0,05 30-35 3,7± 0,05 (35-40) – (30-35) 0,4± 0,05
0-40 19,3±0,05 35-40 4,1± 0,05 (40-45) – (35-40) 0,6± 0,05
0-45 24±0,05 40-45 4,7± 0,05 (45-50) – (40-45) 0,1± 0,05
0-50 28,8±0,05 45-50 4,8± 0,05 (50-55) – (45-50) 0,7± 0,05
0-55 34,3±0,05 50-55 5,5± 0,05
Nst penggaris = 0,1

Jika frekuensi atau jumlah titik- titik yang dihasilkan sebesar 50 hz maka kita dapat
mencari x yang merupakan jumlah ketukan dari ticker timer yang dapat kita gunakan

n n n
sebagai waktu dengan cara f = → t= , Sehingga dapat kita ambil kesimpulan x=
t f f
maka kita dapat menentukan sebagai berikut :

5 30
x 0−5= = 0,1 s x 0−30 = = 0,6 s
50 50
10 35
x 0−10 = = 0,2 s x 0−35= = 0,7 s
50 50
15 40
x 0−15= = 0,3 s x 0−40= = 0,8 s
50 50
20 45
x 0−20= = 0,4 s x 0−45= = 0,9 s
50 50
25 50
x 0−25= = 0,5 s x 0−50= = 1,0 s
50 50
F. ANALISIS DATA
1. Hubungan antara jarak (⃗s )dengan waktu (t)
a. Ralat kuadrat terkecil

No ( x) t (y) s x2 y2 x.y
1 0,1 0,006 0,01 0,000036 0,0006
2 0,2 0,018 0,04 0,000324 0,0036
3 0,3 0,034 0,09 0,001156 0,0102
4 0,4 0,055 0,16 0,003025 0,022
5 0,5 0,082 0,25 0,006724 0,041
6 0,6 0,115 0,36 0,013225 0,069
7 0,7 0,152 0,49 0,023104 0,1064
8 0,8 0,193 0,64 0,037249 0,1544
9 0,9 0,240 0,81 0,0576 0,216
10 1,0 0,288 1 0,082944 0,288
∑ 5,5 1,183 3,85 0,225387 0,9112
2
∑ 30,25 1,399489 14,8225 0,050799 0,830285
Berdasarkan rumus : ⃗s= ⃗s0 + ⃗v t

Maka : y=a+bx

Dimana : ⃗s = y
⃗v = b (gradien grafik)
t=x
⃗s0 = a

Sehingga, á = ¿¿

5,5.3,85−5,5. 0,9112
=
10. 3,85−30,25

16,1634
=
8,25

= 1,959 m

n ∑ ( xy )−∑ x ∑ y
b́ =
n ∑ x 2−(∑ x)2

10.0,9112−5,5.1,183
=
10. 3,85−30,25

2,6055
=
8,25

= 0,315 m

2 2
∑ x 2 ( ∑ y ) −2 ∑ x ∑ ( xy ) ∑ y +n ( ∑ xy )

ś y =
1
n−2
2
|
∑y −
n ∑ x 2− ( ∑ x )
2 |
=

(3,85).( 1,399489)−2.(5,5).(0,9112).(1,183)+ 10.(0,830285)


√|
1
8
0,225387−
10.(3,85)−(30,25) |
1
=
√| 8
0,225387−
−6,46941295+8,30285
8,25 |
1 1,83343705
=
√| 8
0,225387−
8,25 |
1
=
√ 8
|0,225387−0,222234|

1
=
√ 8
. 0,003153

= 0,01985 m

n
sb =s y
√ 2
n ∑ x −( ∑ x )
2

10
= 0,01985
√ 10. 3,85−30,25

= 0,02185 m

Sb 0,02185
Ralat relative b= x 100% = ×100 % = 6,93 % (3 AP)
b 0,315

Jadi, b = (0,31 ± 0,02) m dengan ralat relative sebesar 6,93 %

∑ x2 ¿
Sa=Sy
√ n¿¿

3,85
¿ 0,01985
√ 10 ( 3,85 )−30,25

3,85
¿ 0,01985
√ 8,25

=0,013560 m

Sa 0,013560
Ralat relative a= x 100% = ×100 % =0,69% (4 AP)
a 1,9592

Jadi, a = (1,95 ± 0,01) m dengan ralat relative sebesar 0,69 %

Sehingga dari data tersebut kita mendapatkan persamaan :

y=a+bx
y=¿1,959 + 0,315x
Ralat Grafik

Hubungan antara jarak (𝒔 ⃗ )dengan waktu (t)


0.35

0.3

0.25 f(x) = 0.32 x − 0.06


R² = 0.96
Jarak (𝒔 ⃗ )

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Waktu (t)

2. Hubungan jarak (s) dan kuadrat waktu (t 2)


a. Ralat kuadrat terkecil

No ( x) t 2 ( y) s x2 y2 x.y
1 0,01 0,006 0,0001 0,000036 0,00006
2 0,04 0,018 0,0016 0,000324 0,00072
3 0,09 0,034 0,0081 0,001156 0,00306
4 0,16 0,055 0,0256 0,003025 0,0088
5 0,25 0,082 0,0625 0,006724 0,0205
6 0,36 0,115 0,1296 0,013225 0,0414
7 0,49 0,152 0,2401 0,023104 0,07448
8 0,64 0,193 0,4096 0,037249 0,12352
9 0,81 0,240 0,6561 0,0576 0,1944
10 1 0,288 1 0,082944 0,288
∑ 3,85 1,183 2,5333 0,225387 0,75494
∑2 14,8225 1,399489 6,41760889 0,050799 0,569934
1
Berdasarkan rumus, v 0 t+ a⃗ t 2
⃗s= ⃗
2

Dimana, y = a + bx

1
Maka, ⃗s = y ⃗a = b (gradien grafik)
2

t2 = x v0 t = a

Sehingga, á =¿ ¿

3,85.2,5333−3,85. 0,75494
=
10.2,5333−14,8225
6,846686
=
10,5105

= 0,651 m

n ∑ ( xy )−∑ x ∑ y
b́ =
n ∑ x 2−(∑ x)2

10.0,75494−3,85.1,183
=
10.2,5333−14,8225

2,99485
=
10,5105

= 0,284 m

2 2 2
ś y =
√ 1
n−2 |
∑ y 2−
∑ x ( ∑ y ) −2 ∑ x ∑ ( xy ) ∑ y +n ( ∑ xy )
n ∑ x 2− ( ∑ x )
2 |
=

(2,5333).( 1,399489)−2.(3,85).(0,75494) .(1,183)+10.(0,569934)


√|
1
8
0,225387−
10.(2,5333)−(14,8225) |
1 −3,3314984703+ 5,69934
=
√| 8
0,225387−
8,25 |
1 2,3678415297
=
√| 8
0,225387−
8,25 |
1
=
√ 8
|0,225387−0,225283|

1
=
√ 8
. 0,000104

= 0,003605 m

n
sb =s y
√ 2
n ∑ x −( ∑ x )
2

10
= 0,003605
√ 10. 2,5333−14,8225

= 0,003516 m

Sb 0,003516
Ralat relative b= x 100% = ×100 % = 1,23 % (3 AP)
b 0,284

Jadi, b = (0,284 ± 0,003) m dengan ralat relative sebesar 1,23 %


∑ x2 ¿
Sa=Sy
√ n¿¿

2,5333
¿ 0,003605
√ 10 ( 2,5333 )−14,8225

2,5333
¿ 0,003605
√ 10,5105

= 0,001769 m

Sa 0,001769
Ralat relative a= x 100% = ×100 % = 0,27 % (4 AP)
a 0,651

Jadi, a = (0,651 ± 0,001) m dengan ralat relative sebesar 0,27 %

Sehingga dari data tersebut kita mendapatkan persamaan :

y=a+bx
y=¿0,651 + 0,284x

Ralat Grafik

Hubungan jarak (𝒔) dan kuadrat waktu (𝒕²)


0.35

0.3
f(x) = 0.28 x + 0.01
0.25 R² = 1

0.2
Jarak (s)

0.15

0.1

0.05

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Kuadrat waktu (t²)

3. Hubungan antara v⃗ dengan t


a. Ralat kuadrat terkecil

No ( x) t (y) v x2 y2 x.y
1 0,1 0,006 0,01 0,000036 0,0006
2 0,2 0,012 0,04 0,000144 0,0024
3 0,3 0,016 0,09 0,000256 0,0048
4 0,4 0,021 0,16 0,000441 0,0084
5 0,5 0,027 0,25 0,000729 0,0135
6 0,6 0,033 0,36 0,001089 0,0198
7 0,7 0,037 0,49 0,001369 0,0259
8 0,8 0,041 0,64 0,001681 0,0328
9 0,9 0,047 0,81 0,002209 0,0423
10 1,0 0,048 1 0,002304 0,048
∑ 0,288
5,5 3,85 0,010258 0,1985
∑2 30,25 0,082944 14,8225 0,000105 0,039402
Berdasarkan rumus, ⃗v f =⃗
v i +⃗a t

Dimana, y = a + bx

Maka, v f =¿ y
⃗ a⃗ = b (gradien grafik)

vi = a
⃗ t=x

Sehingga, á =¿ ¿

5,5.3,85−5,5. 0,1985
=
10.3,85−30,25

20,08325
=
8,25

= 2,4343 m

n ∑ ( xy )−∑ x ∑ y
b́ =
n ∑ x 2−(∑ x)2

10.0,1985−5,5.0,288
=
10.3,85−30,25

0,401
=
8,25

= 0,0486 m

2 2
∑ x 2 ( ∑ y ) −2 ∑ x ∑ ( xy ) ∑ y +n ( ∑ xy )
ś y =
√ 1
n−2 |
∑ y 2−
n ∑ x 2− ( ∑ x )
2 |
=

√|
1
8
0,010258−
(3,85).(0,082944)−2.(5,5). (0,1985).(0,288)+10.(0,039402)
10.(3,85)−(30,25) |
1
=
√| 8
0,010258−
−0,3095136+0,39402
8,25 |
1 0,0845064
=
√| 8
0,010258−
8,25 |
1
=
√ 8
|0,010258−0,0102432|

1
=
√ 8
.0,0000148

= 0,00136 m

n
sb =s y
√ 2
n ∑ x −( ∑ x )
2

10
= 0,00136
√ 10. 3,85−30,25

= 0,00149 m

Sb 0,00149
Ralat relative b= x 100% = ×100 % =3,06 % (3 AP)
b 0,0486

Jadi, b = (0,486 ± 0,001) m dengan ralat relative sebesar 3,06 %

∑ x2 ¿
Sa=Sy
√ n¿¿

3,85
¿ 0,00136
√ 10 ( 3,85 )−30,25

3,85
¿ 0,00136
√ 8,25

= 0,000929 m

Sa 0,000929
Ralat relative a= x 100% = ×100 % = 0,03 % (4 AP)
a 2,4343

Jadi, a = (2,4343 ± 0,0009) m dengan ralat relative sebesar 0,03 %

Sehingga dari data tersebut kita mendapatkan persamaan :

y=a+bx
y=¿2,4343 + 0,0486x
Ralat Grafik

Hubungan antara 𝒗 ⃗ dengan t


0.06

0.05
f(x) = 0.05 x + 0
R² = 0.99
0.04
Kecepatan 𝒗  ⃗

0.03

0.02

0.01

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Waktu (t)

4. Hubungan antara a⃗ dengan t


a. Ralat kuadrat terkecil

No ( x) t (y) a x2 y2 x.y
1 0,1 0,006 0,01 0,000036 0,0006
2 0,2 0,004 0,04 0,000016 0,0008
3 0,3 0,005 0,09 0,000025 0,0015
4 0,4 0,006 0,16 0,000036 0,0024
5 0,5 0,006 0,25 0,000036 0,003
6 0,6 0,004 0,36 0,000016 0,0024
7 0,7 0,004 0,49 0,000016 0,0028
8 0,8 0,006 0,64 0,000036 0,0048
9 0,9 0,001 0,81 0,000001 0,0009
10 1,0 0,007 1 0,000049 0,007
∑ 5,5 0,049 3,85 0,000267 0,0262
2
∑ 30,25 0,002401 14,8225 0,000000071289 0,00068644
Berdasarkan rumus, ⃗af = ⃗
ai

Dimana, y = a + bx

Maka, a f =¿ y

ai = a

t=x

af = ⃗
m (gradien grafik) harus setara dengan 0 agar terbukti bahwa ⃗ ai

Sehingga, á =¿ ¿

5,5.3,85−5,5. 0,0262
=
10.3,85−30,25
21,0309
=
8,25

= 2,5492 m

n ∑ ( xy )−∑ x ∑ y
b́ =
n ∑ x 2−(∑ x)2

10.0,0262−5,5.0,049
=
10. 3,85−30,25

−0,0075
=
8,25

= -0,0009 m

2 2 2
ś y =
√ 1
n−2
2
∑y −
|
∑ x ( ∑ y ) −2 ∑ x ∑ ( xy ) ∑ y +n ( ∑ xy )
n ∑ x 2− ( ∑ x )
2 |
=

(3,85).(0,002401)−2.(5,5) .(0,0262). (0,049)+10.( 0,00068644)


√|
1
8
0,000267−
10.(3,85)−(30,25) |
1 0,00924385−0,0141218+0,0068644
=
√| 8
0,000267−
8,25 |
1 0,00198645
=
√| 8
0,000267−
8,25 |
1
=
√ 8
|0,000267−0,0002407818|

1
=
√ 8
.0,0000262182

= 0,001 m

n
sb =s y
√ 2
n ∑ x −( ∑ x )
2

10
= 0,001
√ 10. 3,85−30,25

= 0,0019817348 m

Sb 0,00198
Ralat relative b= x 100% = ×100 % = 220 % (2 AP)
b 0,0009
Jadi, b = (-0,0009 ± 0,0019) m dengan ralat relative sebesar 220 %

∑ x2 ¿
Sa=Sy
√ n¿¿

3,85
¿ 0,0018
√ 10 ( 3,85 )−30,25

3,85
¿ 0,0018
√ 8,25

= 0,00122 m

Sa 0,00122
Ralat relative a= x 100% = ×100 % = 0,04 % (4 AP)
a 2,5492

Jadi, a = (2,549 ± 0,001) m dengan ralat relative sebesar 0,04 %

Sehingga dari data tersebut kita mendapatkan persamaan :

y=a+bx
y=2,5492 + 0,0009x

Ralat Grafik

Hubungan antara 𝒂 ⃗ dengan t


0.01

0.01

0.01
Percepatan (𝒂  ⃗ )

0.01 f(x) = − 0 x + 0.01


R² = 0.03
0

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Waktu (t)
G. PEMBAHASAN
Dalam percobaan gerak lurus ini dihasilkan data pengamatan dan hasil analisis
data kita mengetahui hubungan antara waktu (t) dengan jarak (s), jarak(s) dengan
kuadrat waktu (t²), kecepatan (v) dengan waktu (t), dan perecapatan (a) dengan waktu
(t). Waktu diperoleh dengan menghitung periode, dimana periode itu sendiri
didapatkan dari jumlah ketukan atau titik yang dibentuk dari ticker timer yang akan
dihitung dibagi dengan jumlah keseluruhan titik yang dihitung. Sedangkan jarak,
kecepatan dan percepatan diperoleh dari selisih jarak antara beberapa titik. Selain itu
juga terdapat beban, beban yang kami gunakan adalah beban yang tidak terlalu berat,
karena agar titik- titik yang terbentuk mencapai 50 titik.
Jarak didefinisikan sebagai panjangnya suatu lintasan yang dilalui oleh suatu
partikel atau suatu benda. Dan kecepatan didefinisikan sebagai perubahan atau
pergeseran partikel atau benda dalam suatu lintasan dalam selang waktu. Terdapat
juga istilah kelajuan yang definisinya hampir sama dengan kecepatan. Namun,
perbedaan dari kecepatan dan kelajuan adalah arah, kecepatan memiliki arah yang
merupakan salah satu dari besaran vector, sedangkan kelajuan merupakan besaran
skalar yang tidak memiliki arah. Hubungan antara kecepatan dan waktu adalah
berbanding terbalik artinya jika semakin tinggi kecepatan maka waktu yang
dibutuhkan semakin sedikit. Sedangkan hubungan antara jarak dan waktu sendiri
adalah berbanding lurus, artinya semakin besar/jauh jarak tempuh, semakin
besar/lama pula waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
Setelah membuat grafik hubungan s dan t serta s dan t 2, maka dapat diketahui
grafik yang terbentuk dari hasil yang sudah tercantum dalam data hasil pengamatan.
Grafik yang kami peroleh pada pengamatan sudah sesuai dengan teori yang kami

∆S
pelajari. Berdasarkan penurunan rumus yang ada, jika v́= , maka ∆ S=v́ t,
∆t

1 1
v́= ( v o + v ) ,jadi ∆ S= ( v o + v ) t . Jika persamaan ini disubstitusikan dengan
2 2

1
persamaan v=v 0 + at , maka akan menjadi ∆ S= ( v o + v 0 +at ) t , sehingga akan menjadi
2

1 1
∆ S= ( 2 v o +at ) t lalu ∆ S=v o t+ a t 2. Persamaan ini berlaku bagi hubungan antara s
2 2
dan t. Selanjutnya pada grafik hubungan antara kelajuan dan waktu. Seharusnya,
bedasarkan teori grafik hubungan antara kelajuan dan waktu linier akan tetapi data
yang kami dapat kurang sesuai. Setelah membuat grafik hubungan antara a dan t,
maka dapat diketahui bahwa grafik yang kami miliki tidak sesuai dengan teori yang
ada. Berdasarkan teori, nilai a seharusnya konstan sedangkan nilai a yang kami
dapatkan tidak konstan.
Berdasarkan percobaan gerak lurus ini, diperoleh data sebagai berikut :
Hubungan antara jarak dan waktu diperoleh hasil a=( 1,95 ±0,01 ) cm/s 2dengan ralat
relatifnya sebesar 0,69% (4AP) dan b=( 0,31 ±0,02 ) cm/s 2dengan ralat relatifnya
sebesar 6,93% (3AP). Hubungan antara jarak dengan kuadrat waktu diperoleh hasil
a=( 0,051 ±0,001 ) cm/s 2dengan ralat relatifnya sebesar 0,27% (4AP) dan

b=( 0,284 ± 0,003 ) cm/ s 2 dengan ralat relatifnya sebesar 1,23% (3AP). Hubungan
antara kelajuan dan waktu diperoleh data a=( 2,4343 ±0,0009 ) cm/ s2dengan ralat
relatifnya sebesar 0,03% (4AP) dan b=( 0,486 ± 0,001 ) cm/ s2 dengan ralat relatifnya
sebesar 3,06% (3AP). Hubungan antara percepatan dan waktu diperoleh data sebesar
a = ( 2,549 ± 0,001 ) cm/ s2 dengan ralat relatifnya sebesar 0,04%(4AP) dan

b=(−0,0009 ± 0,0019 ) cm/s2 dengan ralat relatifnya sebesar 220% (2AP).


Dari praktikum ini terdapat sebuah kesalahan. Berikut yang dapat menyebabkan
nilai ralat besar adalah masih adanya gaya gesek yang ditimbulkan meski sudah
menggunakan alat yang dapat menghilangkan gaya gesek. Kesalahan yang lain adalah
kurang telitinya pengamat dalam mengukur jarak antar titik yang terbentuk di pita
kertas.

H. KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan mengenai percoban gerak lurus dapat
ditarik beberapa kesimpulan setelah melakukan percobaan, analisis data, dan juga
pembahasan. Beberapa kesimpulan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. Kami
sebagai mahasiswa dapat menggunakan ticker timer dengan benar. Melalui percobaan
ini kami dapat mempraktikkan secara langsung bagaimana cara penggunaan ticker
timer. Pertama, sebuah pita kertas diletakkan di bawah kertas karbon. Setelah itu
nyalakan ticker timer, trolley akan bergerak, maka akan terbentuk titik-titik di pita
kertas.
Pada praktikum ini juga kami dapat mengetahui konsep satuan waktu dari
ticker timer. Sesuai dengan fungsi yang ada bahwa ticker timer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur interval waktu. Pada percobaan ini, satu ketukan sama
dengan 0.1 sekon. Pada ticker timer yang menunjukkan titik- titik pada kertas dapat
menunjukkan jenis gerak lurus yang terjadi.
Setelah dibentuknya titik-titik pada pita kertas yang disebabkan oleh ticker
timer, maka kami mampu memasukkan atau mentransformasikan data tersebut ke
dalam besaran jarak, kecepatan, percepatan, dan waktu berdasarkan titik-titik yang
telah terbentuk di pita kertas dengan cara mengukur panjang antar titik sesuai dengan
yang perintah pada tabel hasil pengamatan.
Titik-titik yang dibentuk pada ticker timer menunjukan jarak antar titik atau s,
kecepatan atau v, dan percepatan atau α ,data ini dapat ditransformasikan ke dalam
data grafik. Dapat diketahui hubungan antara s , v , t dan a melalui grafik yang ada.
Dengan ini kami bisa mengetahui bagaimana mengggunakan teori grafik.
Grafik pertama menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu, serta
hubungan antara jarak dan kuadrat waktu. Grafik yang diperoleh sudah sesuai dengan

∆S
teori yang dipelajari. Berdasarkan penurunan rumus yang ada, jika v́= , maka
∆t

1 1
∆ S=v́ t, v́= ( v o + v ) ,jadi ∆ S= ( v o + v ) t . Jika persamaan ini disubstitusikan dengan
2 2

1
persamaan v=v 0 + at , maka akan menjadi ∆ S= ( v o + v 0 +at ) t , sehingga akan menjadi
2

1 1
∆ S= ( 2 v o +at ) t lalu ∆ S=v o t+ a t 2.
2 2
Selanjutnya pada grafik hubungan antara kelajuan dan waktu. Seharusnya,
bedasarkan teori grafik hubungan antara kelajuan dan waktu linier akan tetapi data
yang kami dapat kurang sesuai.
Selanjutnya setelah membuat grafik hubungan antara a dan t, maka dapat
diketahui bahwa grafik yang kami miliki tidak sesuai dengan teori yang ada.
Berdasarkan teori, nilai a seharusnya konstan sedangkan nilai a yang kami dapatkan
tidak konstan.

Teori ralat yang digunakan pada percobaan ini adalah ralat kuadrat terkecil dan

sb Sa
ralat grafik, dengan Ralat relatif b= ×100 %, dan Ralat relatif a= × 100 %.
b a

I. DAFTAR PUSTAKA
David Halliday, Robert Resnick. 1999. Fisika. Ciracas – Jakarta: Erlangga
Jewwett, Serway. 2014. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Salemba Teknika
Manopo, Jessie. 2017. Penurunan Rumus-Rumus GLBB,
(

http://jessiemanopo2112.blogspot.com/2017/11/penurunan-rumus-

rumus-di-gerak-lurus.html?m=1), diakses pada 24 Oktober 2019

Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2019. Modul Praktikum Fisika Dasar 1.


Malang: Universitas Negeri Malang
A. TUGAS
P-01 : Apa percepatan (acceleration) itu? Jelaskan pengertiannya!

Jawab : Percepatan adalah besaran vektor yang merupakan perubahan kecepatan


dalam satuan waktu tertentu.

P-02 : Buktikan/jabarkan cara memperoleh persamaan 1 di atas!

v−v 0 v−v 0
Jawab : a= = ,sehingga v=v 0 + at .
t−t 0 t−0

P-03 : Apakah yang dimaksud dengan kecepatan (velocity) itu?

Jawab : Kecepatan adalah besaran vektor yang merupakan perubahan atau pergeseran
partikel atau benda dalam suatu lintasan dalam selang waktu.

P-04 : Buktikan persamaan 2 di atas!

v−v 0 v−v 0 ∆x
Jawab : a= = ,sehingga v=v 0 + at . Jika v́= , maka ∆ x=v́ t,
t−t 0 t −0 ∆t

1 1
v́= ( v o + v ) , jadi ∆ x= ( v o + v ) t . Jika persamaan ini disubstitusikan dengan persamaan
2 2

1 1
sebelumnya, maka akan menjadi ∆ x= ( v o + v 0+ at ) t , sehingga ∆ x= ( 2 v o+ at ) t lalu
2 2

1 1
∆ x=v o t+ a t 2 , ∆ x =x−x 0, sehingga x=x 0 +v o t + a t 2.
2 2

P-05 : Bagaimana hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t ¿ ?

Jawab : Kecepatan dapat diketahui dengan rumus jarak yang ditempuh dibagi waktu
tempuh. Hubungan antara kecepatan dan waktu adalah berbanding terbalik artinya jika
semakin tinggi kecepatan maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit.
P-06 : Bagaimana hubungan antara jarak tempuh (x) dan waktu tempuh (t)?

Jawab : Jarak tempuh dapat diketahui dengan rumus kecepatan dari benda yang
bergerak dikali waktu tempuh. hubungan antara jarak dan waktu sendiri adalah
berbanding lurus, artinya semakin besar/jauh jarak tempuh, semakin besar/lama pula
waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai