Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR 1

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINIER

NAMA : NUR SAIDA PEBRIYANTI

NIM : 190322623609

OFFERING :O

KELOMPOK :4

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2019
A. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum ini , menentukan momentum sistem sebelum dan
sesudah tumbukan .Membuktikan hukum kekekalan momentum serta menerapkan
teori ralat .

B. LATAR BERLAKANG

Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “Jika tidak ada gaya luar
yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan
momentum total sesudah tumbukan”. Ketika memperhatikan persamaan ini harus
menggunakan arah kecepatan tiap benda. Dengan memperhatikan analisis gaya
tumbukan ternyata sesuai dengan pernyataan hukum Newton III . Kedua benda akan
saling menekan dengan gaya F yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat
adanya gaya aksi dalam selang waktu ∆t tersebut, kedua bola akan saling melepaskan
diri dengan kecepatan masing-masing sebesar V 1` dan V2` . Penurunan rumus secara
umum dapat dilakukan dengan meninjau gaya unteraksi saat terjadi tumbukan
berdasarkan hukum Newtom II Faksi = - Freaksi atau F1 = - F2 . Impuls yang terjadi selama
interval waktu ∆t adalah F1 ∆t = - F2 ∆t . Kita ketahui bahwa I = F ∆t = ∆ p. maka
persamaannya menjadi seperti berikut .

∆ p1 = - ∆ p2 atau m1v1+m2v2 = m1v1`+m2v2`

Jumlah momentum awal sama dengan jumlah momentum akhir (Edi, susanto, 2015)
.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Power supply 6. Perekat
2. Pita 7. Kertas karbon
3. Ticker time 8. Massa
4. Benda 1 9. Palu
5. Benda 2
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Membaca modul praktikum setelah memasuki ruang lab . Mempersiapkan
Alat dan bahan yang akan digunakan . Menimbang benda 1 dan benda 2.Menyusun
alat alat seperti gambar .

Meluncurkan trolley 1 sehingga trolley 1 menumbuk dan menempel pada trolley 2


dan keduanya bergerak bersama sama . Mengamati titik-titik ketukan pada pita.
Memberi tanda pada titik sebelum tumbukan, Mengukur jarak 10 ketukan sebelum
tumbukan (so) dan jarak 10 ketukan setelah tumbukan (s).

Menghitung waktu yang diperlukan untuk 10 ketukan.Mengulangi dengan cara


mengubah massa masing-masing benda yang bertumbukan 1 kali lagi .

E. DATA PENGAMATAN

percobaan Benda 1 Benda 2 Jarak Waktu


(s)
m1 (kg) nst (kg) m2 (kg) Nst (kg) S0 (m) Nst (m) S (m) Nst (m)
1 0,5 0,005 0,25 0,005 0,07 0,01 0,13 0,01 0.2
2 0,25 0,005 0 0 0,07 0,01 0,17 0,01 0.2

∆m = ½ nst massa ∆s = ½ nst s


= ½ 0,005 = ½ 0,01
= 0,0025 kg = 0,005 m
T = 10 ketukan : 50 frekuensi = 0.2 s
F. ANALISIS DATA
Menggunakan teori ralat kuadrat terkecil .
1. Menghitung momentum awal pertama, ralat mutlak, dan ralat relatif pada
percobaan pertama
1) Momentum awal pertama
Po1 = m1.vo1
S 01
= m1
t
0,07
= 0,5
0,2
= 0,175 kg m/s

2) Ralat mutlak (∆ p o1)


∂ po 2 ∂ p0 2

∆ Po 1 = ¿
∂m 3
. . ∆ m∨ 2+¿ . . ∆ t∨2
∂ So1 3

So 2 m 2
=
√ ¿ . . ∆ m∨2+ ¿ . . ∆ t∨2
t 3 t 3
0.07 2 0,5 2
= ¿
√ . . 0,0025∨2 +¿
0,2 3
. .0.0005∨2
0.2 3

= √ ¿ 5,8 x 10−4 ∨2 +¿ 8,3 x 10−4∨2

= √ ¿ 33,64 x 10−8∨+¿ 68,89 x 10−8∨¿


= √ 102,53 × √10−8 kg m/s
= 10,12 x 10− 4 kg m/s

3) Ralat relatif
Δpo
Ralat relatif = x 100%
p

10,12 x 10−4
= x 100%
0,175

=0,57 %
Jadi, momentum awal (Po1) adalah 0,175 ±10,12 x 10− 4 kg m/s dengan
ralat relatif 0,57%.

2. Menghitung momentum akhir pertama, ralat mutlak, dan ralat relatif pada
percobaan pertama
1) Momentum Akhir Pertama
P1 = m.vO1
S1
= (m1+m2)
t
0,13
= (0,5 + 0,25)
0.2
= 0,75 . 0,65
= 0,48 kg m/s

2) Ralat mutlak (P1)

∆ Po 1 = ¿ ∂ p . 2 . ∆ m∨2 +¿ ∂ p . 2 . ∆t∨2
√∂m 3 ∂t 3
s 2 m 2
=
√ ¿ . . ∆ m∨2+¿ . . ∆ t∨2
t 3 t 3
0,13 2 0,75 2
= ¿
√ . .0,0025∨2+ ¿
0,2 3
. . 0,0005∨2
0,2 3

= √ ¿ 1 x 10−4 ∨2+ ¿ 1,25 x 10−4 ∨2

= √ ¿ 1 x 10−8∨+ ¿1,56 x 10−8∨¿


= √ 2,56 × √10−8 kg m/s
= 1,6 x 10−4 kg m/s

3) Ralat relatif
Δp 1
Ralat relatif = x 100%
p
1,6 x 10− 4
= x 100%
0,48
=0,33 %

Jadi, momentum akhir P1 adalah 0,48 ±1,6 x 10−4 kg m/s dengan ralat
relatif 0,33%
3. Menghitung momentum awal kedua, ralat mutlak, dan ralat relatif pada
percobaan kedua

1) Momentum awal kedua

Po2 = m2.vo2
S 02
= m2
t
0,07
= 0,25
0,2
= 0,0875 kg m/s

2) ralat mutlak (∆ p o2)

∂ po 2 ∂ p0 2

∆ Po 2 = ¿
∂m 3
. . ∆ m∨ 2+¿ . . ∆ t∨2
∂ So2 3

So 2 m 2

¿ ¿ . . ∆ m∨2+ ¿ . . ∆ t∨2
t 3 t 3

0.07 2 0,25 2
= ¿
√ . . 0,0025∨2 +¿
0,2 3
. .0.0005∨2
0.2 3

= √ ¿ 5,8 x 10−4 ∨2 +¿ 4,1 x 10−4∨2

= √ ¿ 33,64 x 10−8∨+¿ 16,81 x 10−8∨¿


= √ 50,45 × √10−8 kg m/s
= 7,1 x 10−4 kg m/s

3) ralat relatif

Δpo
Ralat relatif = x 100%
p

7,1 x 10−4
= x 100%
0,875

= 0,81 %
Jadi ,momentum awal (Po2) adalah (0,875 ±7,1 x 10−4 kg m/s dengan
ralat relatif 0,81%

4. Menghitung momentum akhir kedua, ralat mutlak, dan ralat relatif pada
percobaan kedua

1) Momentum Akhir Kedua

P2 = m.vO2
S1
= (m1+m2)
t
0,17
= (0,25 + 0 )
0.2
= 0,25 . 0,85
= 0,2125 kg m/s

2) Ralat mutlak (∆ Po 2 )
∂p 2 ∂p 2
∆ Po 2

= ¿ . . ∆ m∨2 +¿
∂m 3
. . ∆t∨2
∂t 3
s 2 m 2
=
√ ¿ . . ∆ m∨2+¿ . . ∆ t∨2
t 3 t 3
0,17 2 0,25 2
= ¿
√ . . 0,0025∨2 +¿
0,2 3
. .0,0005∨2
0,2 3

= √ ¿ 1,4 x 10−4∨2 +¿ 4,1 x 10−4 ∨2

= √ ¿ 1,96 x 10−8 ∨+¿ 16,81 x 10−8∨¿


= √ 18,77 × √10−8 kg m/s
= 4,3 x 10−4 kg m/s

3) Ralat relatif

Δp 1
Ralat relatif = x 100%
p
4,3 x 10−4
= x 100%
0,21
= 0,20 %
Jadi, momentum akhir P2 adalah 0,21 ±4,3 x 10−4 kg m/s dengan ralat
relatif 0,20%

Tabel Deskribsi Hukum Kekekalan Momentum

Percobaan Momentum Awal Momentum Akhir


p = ESpo (kg m/s)
R=
Sp
p
x 100% p = ESp (kg m/s)
R=
Sp
p
x 100%

1 0,175 ±10,12 x 10− 4 0,57 % 0,48 ±1,6 x 10−4 0,33 %


2 0,875 ±7,1 x 10−4 0.81 % 0,21 ±4,3x 10−4 0,20 %

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan sebanyak dua kali memperoleh data.
Percobaan Pertama ; Momentum sebelum tumbukan diperoleh 0,175 ±10,12 x 10− 4 kg
m/s dengan ralat relatif 0,57% dan momentum setelah tumbukan diperoleh 0,48 ±
1,6 x 10−4kg m/s dengan ralat relatif 0,33% . Pada Percobaan kedua ; Momentum
sebelum tumbukan diperoleh 0,875 ±7,1 x 10−4 kg m/s dengan ralat relatif 0,81% dan
Momentum setelah tumbukan diperoleh 0,21 ±4,3 x 10−4 kg m/s dengan ralat relatif
0,20% .
Dalam praktikum 2 kali percobaan dilakukan, dengan mevariasikan massa
yang ada, sehingga diperoleh hasil momentum yang berbeda. Dari Hasil praktikum
percobaan pertama ataupun percobaan kedua diperoleh hasil yang berbeda antara
momentum awal dengan momentum akhir. Sementara hukum kekekalan momentum
menyatakan bahwa momentum awal dan momentum akhir memiliki nilai yang sama.
Hal ini bisa terjadi karena, Kurang terampil menggunakan alat .Kurang teliti saat
menghitung jarak dan 10 ketukan di pita.Kurang teliti dalam perhitungan ralat dan
Kesalahan pada saat menggunakan alat percobaan .

H. KESIMPULAN
Kesimpulan hasil praktikum hukum kekalan momentum linier .Bahwa hasil
dari praktikum yang dilakukan memiliki hasil yang berbeda dengan bunyi hukum
kekekalan momentum linier dimana seharusnya nilai momentum sebelum dan
sesudah tumbukan memiliki hasil yang sama . Praktikum yang dilakukan sebanyak
dua kali ini memiliki nilai momentum sebelum dan sesudah tumbukan hasil dan ralat
yang berbeda pada percobaan pertama ataupun percobaan kedua .Yang artinya hal ini
bisa dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menghitung ralat ataupun faktor lainnya.
I. RUJUKAN

1). Fisika Dasar Jilid I, Douglas G. Coli

2). https://docplayer.info/73213376-Laporan-akhir-praktikum-fisika-umum-
momentum-dan-impuls-tanggal-pengumpulan-05-desember-tanggal-
praktikum-30-nopember-2016.html
3). Tim Praktikum Fisika Dasar I.2016.Modul Praktikum Fisika Dasar I.
Malang:Universitas Negeri Malang

J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai