Oleh :
JURUSAN FISIKA
2020
A. Tujuan.
a. Menyelidiki tentang sifat refleksi dan transmisi gelombang elektromagnetik
pada daerah batas medium sesuai mode polarisasi TM = Transverse Magnetic
pada variasi panjang gelombang sumber cahaya tampak.
b. Menentukan nilai Refleksi (r) dan Trasmisi (t) mode polarisasi TM =
Transverse Magnetic pada variasi panjang gelombang sumber cahaya tampak.
c. Menyelidiki hubungan dari panjang gelombang, koefisien refleksi, dan
transmisi dari setiap dan
d. Menyelidiki sudut kritis ( dan perubahan fase pada pemantulan total ( )
pada veriasi panjang gelombang sumber cahaya tampak.
B. Landasan Teori
Berdasarkan bentuk dan sifatnya gelombang dibedakan menjadi dua yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang dapat merambat meski tidak ada medium. Energi
elektromagnetik merambat dalam bentuk gelombang dengan beberapa variabel yang
bisa diukur, yaitu : panjang gelombang / wavelength, frekuensi, dan kecepatan.
Panjang gelombang adalah jarak antaa dua puncak. Sedangkan frekuensi adalah
jumlah gelombang yang melalui suatu tutuk dalam satu satuan waktu (Dra. Salbiah,
2020). Hubungan antara kecepatan gelombang, frekuensi dan panjang gelombang bisa
dirumuskan sebagai berikut :
Dengan :
c = Kecepatan cahaya
= Panjang gelombang
f = frekuensi
Jika sebuah gelombang merambat dari medium 1 ke medium 2 yang berbeda jenisnya,
maka akan terjadi gelombang transmisi dan gelombang refleksi. Transmisi gelombang
adalah gelombang yang diteruskan ke medium 2. Sedangkan refleksi gelombang
adalah gelombang yag dipantulkan kembali ke medium 1.
.......... 2.1
...........2.2
Maka diperoleh koefisien refleksi yaitu perbandingan antara medan pantul terhadap
medan datang (E2/E1)
dikali
Maka
......... 4
Sedangkan untuk perubahan fase pada pemantulan internal dapat dirumuskan sebagai
berikut:
D. Langkah Percobaan
Karakteristik refleksi (r) dan transmisi (t).
1. Ambil mode 2 lapis, dengan dan berturut turut 1,00 ,
1,25 , 1,5.
2. Ambil sudut datang mulai 0 s.d 90 dengan pertambahan 10.
3. Tabulasi sudut datang ( , refleksi (r), dan transmisi (t) untuk masing
masing medium dan pada variasi panjang gelombang (merah,
kuning, hijau, dan biru)
4. Plot grafik refleksi (r) dan transmisi (t) terhadap sudut datang ( ), pada
masing masing kondisi medium dan dengan bervariasi panjang
gelombang (merah, kuning, hijau, dan biru).
60
70
80
90
10 10 0 1
20 20 0 1
30 30 0 1
Merah 40 40 0 1
1,25 1,25
( ) 50 50 0 1
60 60 0 1
90
Panjang Sudut Sudut
Transmisi
Gelombang datang Bias Refleksi (r)
(t)
(nm) ( ) ( )
0 0 0,008264463 0,991735537
80 41 0,321796645 0,678203355
90
60
70
80
90
Panjang Sudut Sudut
Transmisi
Gelombang datang Bias Refleksi (r)
(t)
( ) ( ) ( )
0 0 0 1
10 10 0 1
20 20 0 1
30 30 0 1
Kuning 40 40 0 1
1,25 1,25
( ) 50 50 0 1
60 60 0 1
70 70 0 1
80 80 0 1
90
90
Panjang Sudut Sudut
Transmisi
Gelombang datang Bias Refleksi (r)
(t)
( ) ( ) ( )
0 0 0,012345679 0,987654321
60
70
80
90
10 10 0 1
20 20 0 1
30 30 0 1
Hijau 40 40 0 1
1,25 1,25
( ) 50 50 0 1
60 60 0 1
70 70 0 1
80 80 0 1
90
Panjang Sudut Sudut
Transmisi
Gelombang datang Bias Refleksi (r)
(t)
( ) ( ) ( )
0 0 0,008264463 0,991735537
90
60
70
80
90
Panjang Sudut Sudut
Transmisi
Gelombang datang Bias Refleksi (r)
(t)
( ) ( ) ( )
0 0 0 1
20 20 0 1
30 30 0 1
60 60 0 1
90
90
Karakteristik perubahan fase pada pemantulan total.
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,950158042
30 -4,341316529
Merah
1,25 1,56 1,00 1 45 -4,633766457
( )
60
75
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,638177166
30 -3,819673819
Merah
1,25 1,56 1,25 1,56 45 -3,93601786
( )
60 -4,011012613
75 -4,053500228
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,475589497
30 -3,563865959
Merah
1,25 1,56 1,5 2,25
( ) 45 -3,583331469
60 -3,581485403
75 -3,656415887
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,950158042
30 -4,341316529
Kuning
1,25 1,56 1,00 1 45 -4,634989239
( )
60
75
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,638177166
30 -3,819673819
Kuning
1,25 1,56 1,25 1,56 45 -3,93601786
( )
60 -4,011012613
75 -4,053500228
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,638177166
Kuning
1,25 1,56 1,5 2,25 30 -3,819673819
( )
45 -3,93601786
60 -4,011012613
75 -4,053500228
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,948650721
30 -4,341316529
75
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,638177166
30 -3,819673819
Hijau
1,25 1,56 1,25 1,56 45 -3,93601786
( )
60 -4,011012613
75 -4,053500228
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,475589497
Hijau
1,25 1,56 1,5 2,25
( ) 30 -3,563865959
45 -3,583331469
60 -3,581485403
75 -3,656415887
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,948650721
30 -4,341316529
Biru
1,25 1,56 1,00 1 45 -4,633766457
( )
60
75
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
15 -3,638177166
30 -3,819673819
Biru
1,25 1,56 1,25 1,56 45 -3,93601786
( )
60 -4,011012613
75 -4,05401484
90
Panjang Sudut
Gelombang datang Fase ( )
( ) ( )
0 -3,14
Biru
1,25 1,56 1,5 2,25 15 -3,475589497
( )
30 -3,563865959
45 -3,583331469
60 -3,581485403
75 -3,656415887
90
F. Analisis Data.
Besarnya koefisien refleksi (r) pada masing masing medium dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
Besarnya koefisien transmisi pada masing masing medium dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
G. Pembahasan.
Gelombang merupakan istlah untuk getaran yang merambat. Menurut proses
perambatannya gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik memerlukan medium untuk
merambat sedangkan gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium untuk
merambat. Gelombang secara umum memiliki beberapa sifat yaitu : refleksi,
refraksi,interferensi, difraksi, dan dispersi.
Refleksi ataupemantulan dijelaskan dalam hukum Snellius, dimana
gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang dan
sudut datang akan sama dengan sudut pantul. Sifat ini terbukti saat dilakukan
pemodelan dengan menggunakan virtual laboratory. Contoh pada gelombang warna
a a a a a i i a u ut ata a a a
u ut a tu ya u a a a a yaitu . Besarnya sudut pantul tidak tertera dalam
tabel namun beberapa contoh hasil praktikum dapat dilihat dalam lampiran. Selain
dapat dipantulkan gelombang juga dapat dibiaskan atau refraksi.
Refraksi merupakan pembelokan arah lintasan gelombang setelah melewati
bidang batas antara dua medium yang berbeda. Hal ini dapat dibuktikan dalam
praktikum. Pada percobaan sinar merah dengan panjang gelombang 690 nm pada n1 =
1,25 dan n2 = 1,00. Ketika sinar datang dari u i i i u ut a a a
ti a ati i a ata a ta a a a a t ia a a . Sifat
selanjutnya adalah interferensi. Interferensi akan terjadi pada dua buah gelombang
yang koheren. Difraksi gelombang adalah lenturan yang dapat terjadi jika sebuah
gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati celah sempit. Dispersi adalah
penyebaran bentuk gelombang ketika merambat.
Gelombang yang merambat dari medium 1 ke medium 2 maka yang akan
terjadi adalah refleksi dan transmisi gelombang. Refleksi merupakan gelombang yang
dipantulkan kembali ke medium 1. Sedangkan transmisi adalah gelombang yang
diteruskan ke medium 2. Besarnya koefisien refleksi (r) antara warna merah, kuning,
hijau, dan biru berbeda beda. Hal ini karena besarnya koefisien refleksi dan transmisi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang gelombang, indeks bias masing
masing medium.
Jika sebuah gelombang datang dari medium berindeks bias kecil menuju
medium berindek bias besar dan memiliki sudut datang yang besar maka koefisien
refleksi yang dihasilkan akan kecil dan koefisien transmisi yang dihasilkan besar. Hal
serupa berlaku untuk kebalikannya, ketika ada sebuah gelombang datang dari medium
berindeks bias besar menuju medium berindek bias kecil dan sudut datang yang
terbentuk kecil maka yang gelombang tersebut akan memiliki koefisisen refleksi
bessar dan koefisien transmisi kecil. Artinya koefisien refleksi berlawanan dengan
koefisien transmisi.
Dalam praktikum ini selain untuk mengetahui besarnya koefisien refleksi dan
transmisi praktikum ini juga bertujuan menyelidiki perubahan fase internal. Dimana
perubahan fase ini dipengaruhi oleh besarnya indeks bias. Ketika sebuah gelombang
bergerak dari medium 1 yang indeks biasnya lebih besar dari medium 2 maka sudut
perubahan fase yang ditimbulkan akan besar. Ketika sebuah gelombang menjalar dari
medium 1 yang indeks biasnya lebih kecil dari medium 2 maka sudut perubahan fase
yang ditimbulkan akan kecil.
Dilihat dari persamaan untuk mencari koefisien transmisi (r) dan koefisien (t)
yang paling mencolok pengaruhnya adalah pengaruh indeks bias dari mediumnya.
Besarnya panjang gelombang tidak begitu mempengaruhi. Dan berdasarkan
perhitungan besarnya koefisien refleksi dan transmisi hanya berkisar daro 0 sampai
dengan 1. dalam medium yang sama n1 = n2 koefisien refleksi bernilai nol.
Sedangkan koefisien transmisi bernilai 1.
Dalam simulasi perambatan gelombang cahaya tampak dengan menggunakan
fasilitas virtual laboratory ada beberapa hal yang dapat dijelaskan. Ketika sebuah
a i i a u ut ata a maka tidak terjadi pemantulan, seluruh
cahaya akan diteruskan ke medium 2. Selain itu, ketika besar indeks bias medium 1
lebih besar dari medium 2 jika diberikan su ut ata a yang terjadi adalah
pemantulan total. Seliruh cahaya yang masuk akan dipantulkan seluruhnya dengan
besar sudut yang sama dengan sudut datang. Dan selanjutnya adalah semakin besar
sudut datang yang diberikan maka akan semakin besar pula sudut bias yang terjadi.
Artinya sudut datang dan sudut bias ini berbanding lurus. Dalam tabel data
a ata u ut ata au i a a a a a ia i tua a at y
u ut ata a i u ya a at i u a a a ya a ai lebih dari itu
tidak dapat digeser lagi posisi nya.
Dalam percobaan ini tidak dihitung besarnya error atau kesalahan relatifnya,
karena 100% perhitungannya dilakukan oleh perangkat komputer. Kalaupun terjadi
error mungkin sangatlah kecil. Untuk analisis data perhitungan koefisien refleksi,
transmisi, dan perubahan sudut fase digunakan softwere Mc. Excel 2007, karena
mengingat banyaknya data dan banyaknya nilai yang perlu dihitung. Jika dihitung
secara manual maka kemungkinan timbulnya error akan sangatlah besar.
H. Kesimpulan
Dra. Salbiah, M. P. (2020). Modul Tema 14. In S. S. Dr. Samto, & M. Apriyanti Wulandari,
Menangkap Pancaran Gelombang (pp. 1-22). Jakarta : Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus- Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.