Anda di halaman 1dari 9

Percobaan 2

Osilasi Pegas

Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan dengan kata-kata sendiri, apa yang dimaksud dengan Hukum Hooke!
2. Sebuah pegas yang panjangnya 15 cm digantungkan vertikal. Jika diberikan
gaya 0,5 N, panjang pegas menjadi 25 cm. Berapakah panjang pegas jika
diregangkan oleh gaya 0,6 N?
3. Tiga buah pegas identik dengan konstanta gaya 300 N/m disusun seperti
gambar.

Jika pegas diberi beban bermassa 6 kg, hitunglah


pertambahan panjang masing-masing pegas! (g =
10 m/s2)

4. Pada percobaan ini, bagaimana Saudara akan menentukan nilai konstanta suatu
pegas?
5. Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode
getarannya 3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan
periode getarannya!

Tujuan

Memahami hukum Hooke melalui percobaan

Menentukan konstanta suatu pegas dan masa efektif

Menentukan percepatan gravitasi bumi di Laboratorium

Alat

Yang disediakan di Laboratorium


1. Statif
2. Skala pelengkap statip
3. Pegas spiral
4. Wadah beban
5. Koin beban 5 buah
6. Stopwatch
7. Bandul
8. Meteran/Penggaris

Yang Harus Dibawa oleh Mahasiswa


1. Buku Jurnal
2. Kertas Milimeter Blok
3. Penggaris dan alat tulis
4. Kalkulator

Teori Dasar
Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya.
Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat
periodik, yaitu berulang-ulang.

Jika sebuah benda padat berada dalam keadaan setimbang tetapi dipengaruhi
gaya-gaya yang berusaha menarik, menggeser atau menekannya, maka bentuk
benda itu akan berubah. Jika benda kembali kebentuknya semula bila gaya-gaya
dihilangkan, benda dikatakan elastik. Kebanyakan benda adalah elastik terhadap
gaya-gaya sampai kesuatu batas tertentu yang dinamakan batas elastik. Jika gayagaya terlalu besar dan batas elastik dilampaui, benda tidak kembali ke bentuknya
semula tetapi secara permanen berubah bentuk.

Gambar 1. Kurva Elastisitas

Grafik di atas menunjukan grafik regangan versus tegangan untuk batang padat
biasa. Grafik tersebut linear sampai titik A. Hasil bahwa regangan berubah secara
linear dengan tegangan dikenal sebagai hukum Hooke. (ini adalah perilaku yang
sama dengan pegas gulung untuk tarikan yang kecil) Titik B pada grafik diatas
adalah batas elastis bahan. Jika batang ditarik melampau titik ini batang tidak
akan kembali ke panjang semula, tetapi berubah bentuk secara tetap. Jika
tegangan yang lebih besar diberikan, bahan akhirnya patah seperti ditunjukan titik
C

Apabila suatu gaya (dalam hal ini diartikan tarikan atau dorongan) bekerja pada
suatu sistem, misalnya saja pada sebuah pegas yang diberi beban, maka akan
menimbulkan perubahan keadaan, yaitu pemanjangan/pemendekan pegas dan
perubahan posisi beban dari titik setimbang (titik di mana sistem belum diganggu).

Gerak Harmonik Sederhana terjadi karena adanya gaya pemulih (restoring force),
dalam kasus di atas gaya pemulihnya ditimbulkan oleh gaya pegas. Berdasarkan
hukum Hooke gaya pemulih tersebut besarnya :
=

Dimana k adalah konstanta pegas, dan x adalah perpindahan. Dinamakan gaya


pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda agar kembali ke
titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian sederhana
adalah bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya gesek
dengan udara, atau gaya gesek antar komponen sistem (pegas dengan beban, atau
pegas dengan statipnya)

Gambar 2 Posisi Setimbang

Tetapan pegas k, berhubungan dengan kekekaran pegas, dan masing-masing


pegas memiliki k yang unik (berbeda satu sama lain).

Amplitudo
Adalah jarak maksimum/simpangan maksimum dari titik setimbang Pada gambar
2 di atas dilambangkan dengan huruf A. Pada titik (A) ini benda memiliki
kecepatan 0, artinya energi kinetiknya 0, sehingga (karena energi mekanis tetap)
dan tidak ada gaya disipatif maka energi potensial maksimum = energi mekanis
total. Perlu diingat bahwa :
Energi Mekanik = Energi Kinetik + Energi Potensial
Perioda
Adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk mengalami satu getaran, satu getaran
adalah benda mengalami keadaan (posisi dan fasa yang sama) yang sama pada
saat berikutnya. Seperti yang diilustrasikan pada gambar di bawah :

Gambar 3 Ilustrasi Perioda

Satu getaran pada gambar 3 adalah dari A ke E, atau dari B ke F dan seterusnya.

Frekuensi
Adalah banyaknya getaran setiap satu detik. Satuan untuk frekuensi adalah
seperdetik atau dikenal dengan Hertz (Hz).

Persamaan Gerak Harmonik Sederhana


Hukum kedua Newton tentang gerak :
=
= .............. (1)
=

2
2

2
+ =
2
Persamaan (1) adalah persamaan diferensial yang harus dipecahkan untuk
mencari solusinya, cara pemecahannya tidak akan dibahas di sini, langsung pada
solusinya
= cos( ) ............(2)

dengan = ............ (3)

MENENTUKAN TETAPAN PEGAS (k)


Dari persamaan (2) , jika sama dengan 0, maka pada saat =

akan

menghasilkan :
=
Artinya benda mengalami satu getaran. Sehingga =

dilambangkan dengan T. Jadi kita bisa menuliskan =


2

dinamakan perioda dan

, atau :

.................. (4)

Jika persamaan (4) disubtitusi ke persamaan (3) akan menghasilkan :


4 2

2 = (

) ...............(5)

Dengan mengukur T sistem (menggunakan stopwatch) dan m beban


(menggunakan neraca teknis), maka tetapan pegas k dapat ditentukan.

MENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI


Jika suatu pegas yang diberi beban, seperti gambar di bawah :

Gambar 4 Pengukuran Gravitasi Bumi menggunakan Pegas

Hukum kedua Newton tentang gerak menyatakan:


=
=
Pada posisi setimbang, percepatan pada arah y bernilai 0. Sehingga :
= 0

= ................... (6)

Melalui persamaan (6), konstanta gravitasi dapat ditentukan dengan


mensubtitusikan nilai k dari persamaan (5)

Langkah Percobaan
Percobaan 1 Penentuan Tetapan Pegas k
1. Pilih salah satu pegas ( = 5 )yang telah disediakan kemudian timbang
massanya (perhatikan posisi skala nol neraca).
2. Gantungkan penggaris bersama pegas pada statip, usahakan pegas tidak
bersinggungan dengan penggaris.
3. Ukur dan catat panjang awalnya ketika belum diberi beban.

4. Tambahkan beban gantung yang telah diketahuai massanya (gunakan mmin. 150
g).
5. Beri simpangan 1 cm pada sistem kemudian amati getarannya.
6. Bila getarannya telah harmonik, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan untuk
10 kali getaran.
7. Lakukan langkah 4 sampai 6 sebanyak 10 kali dengan massa beban gantung
yang berbeda-beda.
8. Lakukan percobaan yang sama untuk tetapan pegas yang berbeda ( =
15 /)
9. Lakukan kembali percobaan yang sama dengan merangkai 2 pegas yang
berbeda secara seri, bandingkan hasil kgabungan secara teori dan eksperimen.
10. Lakukan percobaan yang sama dengan merangkai 2 pegas ( = 15 /)
secara paralel, lalu bandingkan hasil kgabungan secara teori dan eksperimen.
11. Lakukan percobaan yang sama dengan merangkai 2 pegas ( = 15 /)
secara paralel lalu seri dengan 2 pegas paralalel ( = 5 /). Lalu bandingkan
hasil kgabungan secara teori dan eksperimen.

Percobaan 2 Penetuan Nilai Tetapan Gravitasi g


1. Gantungkan salah satu pegas ( = 5 /) + wadah beban pada statip,
2. Sekarang, tambahkan sebuah koin beban, catat massa (koin beban) lalu catat
perubahan posisi yang ditunjukkan jarum penunjuk skala. Jarak ini adalah Y.
3. Tambahkan koin beban kedua, catat massanya dan skala yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk skala. Lakukan hal serupa hingga 5 koin beban, seperti
diperlihatkan pada gambar di bawah.

Gambar 5 Percobaan Penetuan konstanta Gravitasi g

4. Tentukan konstanta gravitasi dengan menggunakan nilai tetapan pegas yang


diperoleh dari percobaan 1
5. Ulangi langkah 1 hingga 4 untuk tetapan pegas yang lain ( = 15 /)

Laporan Praktikum
Pada laporan praktikum Saudara, lengkapilah data pengamatan dengan hasil
sebagai berikut:
a. Percobaan 1 Menetukan Tetapan Pegas
1.

Lengkapilah tabel jurnal Saudara untuk membantu pengumpulan data


yang Saudara butuhkan.

2.

Tuliskan data hasil percobaan dengan menggunakan SI

3.

Lakukan langkah-langkah berikut untuk menerapkan metode Least


Square dalam menentukan Tetapan Pegas k :

Dengan asumsi = dan = 2 , buat dan isilah table berikut


dalam jurnal anda :

x2

x.y

x =

y =

x2 =

xy =

Carilah persamaan garis = + dengan menggunakan rumus


Least Square, dengan mengabaikan nilai B sehingga persamaan garis
yang diperoleh yaitu = , dengan

n. xy x y

n x 2 x

Gambarkan grafik dari table, sesuai jurnal Saudara, dalam kertas


milimeterblok, yaitu grafik T2 terhadap m

Dengan menggunakan persamaan garis yang diperoleh dan


menganalogikannya dengan persamaan berikut :
2 = (

4 2
)

Berdasarkan analogi di atas maka carilah nilai k

Lakukan hal yang sama untuk tetapan pegas yang lain

b. Percobaan 2 - Menentukan Tetapan Gravitasi Bumi


1. Tuliskan data hasil percobaan dengan menggunakan SI
2. Lakukan langkah-langkah berikut untuk menerapkan metode Least Square
dalam menentukan Percepatan Gravitasi g :

Dengan asumsi x = Y dan y = m, buat dan isilah table berikut dalam


jurnal anda :

x2

x.y

x =

y =

x2 =

xy =

Carilah persamaan garis y = Ax + B dengan menggunakan rumus


Least Square, dengan mengabaikan nilai b sehingga persamaan garis
yang diperoleh yaitu y = Ax, dengan

n. xy x y

n x 2 x

Gambarkan grafik dari table, sesuai jurnal Saudara, dalam kertas


milimeterblok, yaitu grafik m terhadap Y

Dengan menggunakan persamaan garis yang diperoleh dan


menganalogikannya dengan persamaan berikut :
=

Berdasarkan analogi diatas maka carilah percepatan gravitasi g


dengan nilai k yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya.

Dengan menggunakan konstanta pegas yang berbeda, sesuai dengan


percobaan 1, tentukan kembali nilai konstanta gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai