Disusun Oleh :
Kelas :
XI MIPA 3
Guru Pembimbing :
Yusrita, S.Si
B. LATAR BELAKANG
Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar melalui suatu medium maupun tanpa
medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi 2 yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Jenis-jenis gelombang mekanik dapat dibagi menjadi 2 yaitu
gelombang transversal, misalnya gelombang tali dan gelombang longitudinal, misalnya
gelombang pada pegas. Gelombang memiliki besaran-besaran fisis yaitu periode gelombang
(T) merupakan waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang
penuh. Panjang gelombang (λ) merupakan jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang merupakan banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu dan
cepat rambat gelombang (v) yang merupakan jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan
waktu.
C. TUJUAN
1. Mempelajari hubungan antara frekuensi dengan panjang gelombang
2. Mempelajari hubungan antara Amplitudo dengan panjang gelombang
3. Mempelajari hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan tali
D. LANDASAN TEORI
Sumber gelombang adalah getaran. Gelombang adalah getaran yang merambat. Setiap
benda yang berjalan dicirikan mempunyai kecepatan. Kecepatan gelombang bergantung pada
sifat medium, dimana ia merambat. Kecepatan gelombang tali yang terentang, maupun
gelombang pada dawai tergantung pada tegangan tali dan massa tali persatuan panjang.
Kecepatan inilah yang akan mempengaruhi frekuensi tertentu yang superposisinya
menghasilkan suatu pola getaran stasioner yang disebut gelombang berdiri. Setelah terbentuk
gelombang stasioner, dapat diukur panjang gelombang yang terjadi (λ) dan jika frekuensi
fibrator yang digunakan sama dengan f maka cepat rambat gelombang dapat dicari dengan
(Sri Jumini,2015)
E. METODE PRAKTIKUM
a. Hal-hal yang perlu dipehatikan
1. Komputer atau laptop yang sudah tersambung dengan jaringan internet.
2. Simulasi phet gelombang pada tali.
3. Microsoft word dan power point.
b. Prosedur kerja
1. Buka simulasi phet gelombang pada tali dikomputer/laptop dan pastikan jaringan
internet terhubung dengan baik
2. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :
c. Petunjuk percobaan :
1. Pilih percobaan ujung bebas
2. Table 1 : hubungan frekuensi dan panjang gelombang
Pilih amplitude yang sama untuk setiap perlakuan di table 1 (berkisar antara
0,5 -1cm)
Pilih frekuensi yang berbeda untuk setiap perlakuan (berkisar antara 0,75 –
1,25 Hz)
Hitunglah panjang gelombangnya dan catat hasilnya dalam table
3. Tabel 2 : Hubungan amplitude dengan panjang gelombang
Pilih frekuensi yang sama untuk setiap perlakuan di table 1 (berkisar antara
0,75 - 1,25 Hz)
Pilih amplitude yang berbeda untuk setiap perlakuan (berkisar antara 0,5 -
1cm)
Hitunglah panjang gelombangnya dan catat hasilnya dalam table
4. Table 3 : hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang tali
Pilih amplitude yang sama untuk setiap perlakuan di table 1 (berkisar antara
0,5 -1cm)
Pilih frekuensi yang sama untuk setiap perlakuan (berkisar antara 0,75 – 1,25
Hz)
Pilih tegangan tali yang berbeda untuk setiap perlakuan (minimal – tengah –
maksimal)
Hitunglah panjang gelombangnya dan catat hasilnya dalam table
5. Ulangi langkah-langkah di atas untuk percobaan ujung terikat
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
a. Ujung Bebas
1. hubungan frekuensi dan panjang gelombang
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 1
Perlakuan2
Perlakuan 3
3. Bagaimana hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang? Jelaskan berdasrkan teori
dan persamaan fisika?
Jawaban :
Hubungan panjang gelombang dan frekuensi berbandung terbalik. Semakin besar panjang
gelombang, maka akan semakin rendah frekuensinya. Adapun semakin pendek panjang
gelombang, maka akan semakin tinggi frekuensinya.
λ = v/f
dengan
v = kecepatan gelombang
λ = panjang gelombang
f = frekuensi gelombang
Dapat dilihat, hubungan antara f dan λ berdasarkan rumus tersebut adalah berbanding
terbalik
apabila f semakin kecil maka λ semakin besar, begitu juga sebaliknya apabila f besar
maka λ semakin kecil