“TANGKI RIAK”
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui sifat sifat gelombang (difraksi, interferensi, pemantulan,
pembiasan)
BAB 2 DASAR TEORI
Gelombang permukaan air mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak atau
tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi karet busa
atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
menghamburkan pola-pola gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor yang diletakkan
diatas batang penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang penggetar
ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit
keping sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit
gelombang lingkaran atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan
cara mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada
layar yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar
sebagai garis-garis terang dan gelap. (Marten Kanginan, 2004 : 34)
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu gelombang
disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada permukaan gelombang
datar. Gelombang pada muka gelombang berbentuk garis lurus yang tegak lurus pada muka
gelombang. Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk garis lurus yang
berarah radial keluar dari sumber gelombang.(Marten Kanginan, 2004 :35)
Pelenturan cahaya yang disebut sebagai difraksi berbeda dengan pemantulan dan
pembiasan cahaya. Pada gambar sebelumnya memperlihatkan difraksi pada gelombang lurus
yang terjadi di air, difraksi juga dapat terjadi pada gelombang –gelombang yang lain termasuk
gelombang cahaya. Jika lebar celah lebih besar dari panjang gelombang cahaya pelenturan
cahaya yang terjadi lemah.
Di dalam medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang
lurus merambat keseluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal itu tidak berlaku
jika pada medium di beri penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang
tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamanakan Difraksi
gelombang. Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang disebabkan oleh celah (
Halliday , 2010 : 690).
Interferensi dapat terjadi jia terjadi pada gelombang yang melewati ruang dan waktu
yang sama. Dua gelombang yang memiliki perpindahan yag berlawanan pada saat yag mereka
lolos satu sama lain dan berjumlah nol dinamakan interferensi destruktif. Namun pada saat
sinyal terjadi tumpang tindih dan menghasilkan perpindahaan yang lebih besar maka hasilnya
interferensi konstruktif. Peristiwa interferensi konstruktif dapat dilihat saat menjatuhkan batu
ke kolam air. Saat batu dijatuhkan akan terjadi gelombang menyebar,
sehingga terdapat daerah yang tumpang tindih, puncak-puncak salah satu gelombang bertemu
dengan puncak-puncak gelombang yang lain. Sama halnya yang terjadi pada tangki air.
Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana
garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis
putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif(Giancoli,2014:392-393).
Refraksi nama lain dari pembiasan. Pembiasan merupakan pembelokan suatu cahaya
dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat. Pembiasan juag dapat terjadi
pada gelombang air. Kecepatan gelombang air akan berkurang diperairan dangkal dan
gelombangnya megalami regraksi. Hal ini kaarena gelombang depan menikung sehingga
berjalan hampir sejajar dengan batas yang digunakan. Artinya sudut refraksi, lebih kecil
daripada sudut dating. Berikut ini merupakan ilustrasi refraksi cahaya :
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok
kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan membedakan
kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan adanya dua
medium rambatan gelombang, permukaan dalam menggambarkan medium yang rapat dan
permukaan air yang dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang
yang melewati bidang batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front
gelombangnya menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang
gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya.
Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap”
(Giancoli,2014:397-398).
Gelombang merupakan sebuah gangguan periodik dalam suatu medium atau ruang.
Gelombang dapat dikatakan juga sebagai getaran yang merambat pada sebuah medium
perantara.Pada peristiwa tersebut yang merambat adalah energinya bukan zat atau medium
perantaranya
Efek interferensi dua gelombang buyi dengan frekuensi dan amplitudo yang sama dapat
meningkatkan efek-efek yang mudah diamati pada suatu titik dimana keduanya lewat. Jika
puncak-puncak suatu gelombang jatuh pada puncak gelombang lainnya, kedua gelombang
dikatakan sebagai sefase. Penggabungan pergeseran-pergeseran dari pulsa-pulsa yang terpisah
di setiap titik untuk mendapat pergeseran yang sesungguhnya adalah sebuah contoh dari prinsip
superposisi, bila dua buah gelombang bertumpang tindih maka pergeseran sesungguhnya dari
titik pada dawai itu pada sebaran waktu didapatkan dengan menambah pergeseran yang akan
dipunyai oleh titik itu seandainya hanya gelombang pertama yang hadir dan pergeseran yang
akan dipunyai oleh titik itu seandainya hanya gelombang kedua yang hadir.
Satu gelombang yang menyatakan geombang yang asli atau gelombang yang masuk dan
gelombang yang satu lagi menyatakan gelombang yang direfleksikan di ujung tetap itu. Istilah
umum interferensi digunakan untuk menjelaskan hasil dari dua atau lebih gelombang yang
lewat melalui daerah yang sama pada waktu yang sama. (Young dan Freedman, 2001:20).
Menurut Garrison, deskripsi sebuah gelombang hingga kini masih belum jelas dan
akurat, oleh karena itu permukaan air laut merupakan suatu bidang yang kompleks dengan pola
yang selalu berubah dan tidak stabil dan gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan
penurunan air laut secara periodik dan dapat dijumpai disemua tempat di seluru dunia massa
air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan oleh kekuatan
angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi gelombang dan arus.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan bergantung pada beberapa
sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk, gelombang jenis ini disebut
”Sea” Gelombang yang terbentuk akan bergerak keluar menjauhi pusat asal gelombang dan
merambat kesegalah arah, serta melepaskan energinya ke pantai dalam bentuk empasan
gelombang. Rambatan gelombang ini dapat menempuh jarak ribuan kilometer sebelum
mencapai sebuah pantai, jenis gelombang ini disebut “Swell”.
Gelombang mempunyai ukuran yang berfariasi mulai dari riak dengan ketinggian
beberapa centimeter sampai pada gelombang badai yang dapat mencapai 25
ketinggian 30 meter.Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh adanya
gempa bumi,letusan gunung berapi dan tanah longsor di bawah air yang menimbulkan
gelombang yang bersifat merusak (Tsunami) serta oleh adanya daya tarik bulan dan bumi yang
menghasilkan gelombang tetap yang dikenal sebagai gelombang pasang surut. (
Giancoli. 2001: 23).
Tanngki Riak adalah peralatan yang digunakan untuk demonstrasi atau percobaan
mengenai sifat-sifat dasar gelombang, seperti: pemantulan, pembiasan, difraksi dan
interferensi, dengan mensimulasinya dengan menggunakan gelombang permukaan air.Riak
atau gelombang ditimbulkan dengan menggunakan Pembangkit riak yang menghasilkan
gelombang udara pada Pembangkit Gelombang Datar atau Pipa Pembangkit Gelombang
Lingkaran.
Priambodo Bambang. 2010. Ripple Tank adalah Gelombang permukaan air yang dapat
memunculkan berbagai gelombang diantaranya pembiasan gelombang, difraksi, refraksi dan
interferensi gelombang. Gelombang mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak atau
tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi karet busa
atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
menghamburkan pola-pola (Priambodo Bambang. 2010:235).
Gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor yang diletakkan diatas batang
penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang penggetar ditempelkan
pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit keping
sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit gelombang
lingkaran atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan cara
mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada layar
yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar sebagai
garis-garis terang dan gelap (Prima Nadia. 2013:367)
Jika suatu gelombang mengenai benda yang menghalangi laju gelombang tersebut, maka
gelombang tersebut mengalami refleksi. Demikian halnya yang terjadi pada gelombang yang
mengenai suatu struktur pelindung pantai. Refleksi gelombang secara sederhana bisa diartikan
sebagai seberapa besar 36 gelombang terpantulkan oleh struktur pelindung bila dibandingkan
dengan besar nilai gelombang datang. Sehingga, bila dibahasakan dalama rumus matematis,
koefisien refleksi menjadi: Cr = (Hi) / (Hr) Dengan Hr adalah tinggi gelombang setelah
mengenai struktur yang lalu terpantulkan kembali (terrefleksikan) dan Hi adalah tinggi
gelombang sebelum mengenai struktur. Refleksi gelombang pada floating breakwater
merupakan sebuah fungsi yang terdiri berbagai parameter dan suku sebagai sebuah fungsi
parameter gelombang dan struktur (Giancoli. 2014. 87)
BAB 3 METODOLOGI PENGEMBANGAN
Berdasarkan data hasil percobaan tangki riak terdapat sifat-sifat gelombang air yang
telah dilakukan dengan mengamati empat macam sifat gelombang, yaitu: difraksi, interferensi,
pemantulan (refleksi), dan pembiasan (refraksi) bahwa bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
permukaan air berupa lingkaran-lingkaran yang memiliki sumber gelombang di tengah. Jenis
gelombang seperti ini disebut gelombang melingkar. Gelombang tersebut terbetuk mulai dari
lingkaran kecil, kemudian merambat menjauhi titik pusat gelombang, sehingga membentuk
lingkaran-lingkaran yang lebih besar.
Suatu permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang
disebut muka gelombang, yang dimaksudkan sebagai satu lebar penuh puncak gelombang.
Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan
dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk,
misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus. Garis yang ditarik dengan
arah gerak, tegak lurus terhadap muka gelombang, disebut sinar.
Berdasarkan hasil percobaan sifat pembiasan, ketika gelombang melewati air yang
dasarnya terdapat sebuah kaca terlihat adanya gelombang yang patah. Dimana semakin tebal
kaca atau semakin banyak kaca yang ditumpuk, akan menghasilkan patahan gelombang yang
semakin tajam, sehingga pembiasan semakin terlihat. Adanya patahan tersebut sebenarnya
menunjukkan adanya perbedaan panjang gelombang pada kedua medium (air dan kaca) yang
dipisahkan oleh tepi kaca yang membentuk garis bias.
Dalam percobaan ini, pada posisi gelombang yang berbeda, menghasilkan besar
pembiasan yang berbeda. Hal ini sesuai dengan teori, sebab pembiasan dipengaruhi oleh sudut
datang sinar. Semakin sinar datang mendekati garis normal, maka penyimpangan garis
pembiasan akan semakin besar.
Percobaan ini juga telah membuktikan teori yang menyatakan bahwa kecepatan
gelombang pada medium satu lebih kecil daripada medium lainnya sehingga arah gelombang
membelok dan perambatannya lebih hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut pembiasan
(θ2), lebih kecil daripada sudut datang (θ1) (Ginacoli, 2011). Mengenai hal tersebut, dalam
percobaan ini telah terlihat bahwa semakin tebal kaca yang digunakan, maka semakin terlihat
jelas pembelokan cahaya yang terjadi karena adanya pembiasan gelombang.
Bab 5. Penutup
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pada praktikum difraksi dapat diketahui bahwa semakin sempit suatu celah maka
gelombnag melengkung akan semakin terlihat jelas. Sebaliknya jika suatu celah semakin lebar
maka gelombnag melengkung
5.1.2 Pada praktikum interferensi terjadi 2 peristiwa yang berbeda yaitu interferensi
konstruktif dan interferensi dekstruktif. Dimana interferensi konstruktif merupakan 2
gelombang atau lebih yang saling bertemu memiliki frekuensi dan amplitudo sama serta
memiliki selisish fase yang tetap. Sedangkan Interferensi destruktif adalah 2 gelombang atau
lebih yang saling bertemu,namun memiliki memiliki frekuensi dan amplitudo berbeda serta
memiliki selisih fase yang berubah-ubah
5.1.3 Pada praktikum pemantulan (refleksi) terjadi karena gelombang datang mengenai
penghalang kemudian dipantulkan. Sehingga membentuk sudut sama dengan gelombang
datang.
5.1.4 Pada praktikum pembiasan (refreksi) dapat diketahui bahwa semakin tebal kaca yang
digunakan, maka semakin terlihat jelas pembelokan cahaya yang terjadi karena adanya
pembiasan gelombang.
5.2 Saran
5.2.1 Sebaiknya sebelum membuat alat, memahami terlebih dahulu dasar teori yang
Halliday, David. 2010. FISIKA DASAR EDISI KETUJUH JILID 2. Jakarta : Erlangga
Giancoli , Douglas C. 2014. FISIKA DASAR EDISI KETUJUH JILID 1. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Douglas C . 2001. FISIKA DASAR EDISI KELIMA JILID 2. Erlangga :Jakarta
Bambang, Priambodi. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 1 Edisi 6. Jakarta : Salemba
Teknika.
Nadia, Prima. 2013. Pengaruh angin terhadapa tinggi gelombang pada struktur bangunan
breakwater. Jakarta: Cempaka Putih