Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

“TANGKI RIAK”

Diajukan guna memenuhi tugas kelompok

Disusun Oleh :
Kelompok 6

1. Chindy Beauty Sapbrina (170210102009)


2. Lutfiani Wahyu Nur Lathifa (160210102014)
3. Zahirah Aisyah Safitri (160210102024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, dilakukan oleh orang-orang yang
diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan
tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan
dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani
dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. Oleh karena itu sudah
seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Prestasi belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan
permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini
dimungkinkan karena factor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak
merasa termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran dikelas. Sehingga menyebabkan
siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang diberikan oleh
guru.
Salah satu materi dalam mata pelajaran fisika adalah gelombang, gelombang
terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus menerus. Ada enam gejala
umum gelombang, yaitu pemantulan, pembiasan, dispersi, interferensi, dan polarisasi.
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang
dikelompokkan atas : gelombang transversal dan gelombang longitodinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya,
sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan
arah getarnya. Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,
gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara
Bertolak dari uraian-uraian diatas, maka dirasa perlu adanya sebuah media
pembelajaran yang mampu menjelaskan fenomena gelombang, bagaimana sifat-sifat
gelombang, dan alat apa saja yang menggunakan prinsip fenomena gelombang contohnya
seperti tangki riak atau tangki gelombang. Media sendiri adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim pada terima pesan yang berfungsi membangkitkan motivasi belajar
mengulang apa yang memberikan balikan dengan segera dan menggalakkan latihan yang
serasi. Melalui media proses pembelajaran bias lebih menarik dan menyenangkan (joyfull
learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat
diberikan media dengan warna menarik. Dewasa ini media perencanan pembelajaran
sangat penting dalam suatu pendidikan, sebagai suatu peranan dalam media perencanaan
pembelajaran dapat membantu pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dan juga
membantu pendidik untuk mempermudah guru dalam menjelaskan kepada murid saat
kegiatan belajar berlangsung.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana cara mengetahui sifat sifat gelombang (difraksi, interferensi,
pemantulan, pembiasan)?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui sifat sifat gelombang (difraksi, interferensi, pemantulan,
pembiasan)
BAB 2 DASAR TEORI

Gelombang permukaan air mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak atau
tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi karet busa
atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
menghamburkan pola-pola gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor yang diletakkan
diatas batang penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang penggetar
ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit
keping sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit
gelombang lingkaran atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan
cara mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada
layar yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar
sebagai garis-garis terang dan gelap. (Marten Kanginan, 2004 : 34)
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu gelombang
disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada permukaan gelombang
datar. Gelombang pada muka gelombang berbentuk garis lurus yang tegak lurus pada muka
gelombang. Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk garis lurus yang
berarah radial keluar dari sumber gelombang.(Marten Kanginan, 2004 :35)
Pelenturan cahaya yang disebut sebagai difraksi berbeda dengan pemantulan dan
pembiasan cahaya. Pada gambar sebelumnya memperlihatkan difraksi pada gelombang lurus
yang terjadi di air, difraksi juga dapat terjadi pada gelombang –gelombang yang lain termasuk
gelombang cahaya. Jika lebar celah lebih besar dari panjang gelombang cahaya pelenturan
cahaya yang terjadi lemah.
Di dalam medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang
lurus merambat keseluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal itu tidak berlaku
jika pada medium di beri penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang
tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamanakan Difraksi
gelombang. Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang disebabkan oleh celah (
Halliday , 2010 : 690).

Interferensi dapat terjadi jia terjadi pada gelombang yang melewati ruang dan waktu
yang sama. Dua gelombang yang memiliki perpindahan yag berlawanan pada saat yag mereka
lolos satu sama lain dan berjumlah nol dinamakan interferensi destruktif. Namun pada saat
sinyal terjadi tumpang tindih dan menghasilkan perpindahaan yang lebih besar maka hasilnya
interferensi konstruktif. Peristiwa interferensi konstruktif dapat dilihat saat menjatuhkan batu
ke kolam air. Saat batu dijatuhkan akan terjadi gelombang menyebar,

sehingga terdapat daerah yang tumpang tindih, puncak-puncak salah satu gelombang bertemu
dengan puncak-puncak gelombang yang lain. Sama halnya yang terjadi pada tangki air.
Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana
garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis
putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif(Giancoli,2014:392-393).
Refraksi nama lain dari pembiasan. Pembiasan merupakan pembelokan suatu cahaya
dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat. Pembiasan juag dapat terjadi
pada gelombang air. Kecepatan gelombang air akan berkurang diperairan dangkal dan
gelombangnya megalami regraksi. Hal ini kaarena gelombang depan menikung sehingga
berjalan hampir sejajar dengan batas yang digunakan. Artinya sudut refraksi, lebih kecil
daripada sudut dating. Berikut ini merupakan ilustrasi refraksi cahaya :
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok
kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan membedakan
kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan adanya dua
medium rambatan gelombang, permukaan dalam menggambarkan medium yang rapat dan
permukaan air yang dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang
yang melewati bidang batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front
gelombangnya menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang
gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya.
Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap”

Secara umum dituliskan :

(Giancoli,2014:397-398).

Gelombang merupakan sebuah gangguan periodik dalam suatu medium atau ruang.
Gelombang dapat dikatakan juga sebagai getaran yang merambat pada sebuah medium
perantara.Pada peristiwa tersebut yang merambat adalah energinya bukan zat atau medium
perantaranya

Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika


gelombang tersebut melalui celah. Difraksi yang terjadi pada suatu tempat bergantung pada
panjang gelombang. Jika panjang gelombang lebih bsar dari objek maka gelombang mengitari
mereka seolah-olah mereka tidak ada. Suatu atura praktis , hanya jika panjang gelombang lebih
kecil dari ukuran objek maka akan ada daerah bayangan yang signifikan. Aturan ini berlaku
untuk pantulan dari penghalang. Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat
dilakukan dengan meletakkan penghalang pada tangki riak dengan penghalang yang
mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat diatur.Gejala difraksi akan semakin tampak jelas
apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan dalam rumah kita menjadi
terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan musik
dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya
tertutup rapat (Giancoli,2014:398).

Efek interferensi dua gelombang buyi dengan frekuensi dan amplitudo yang sama dapat
meningkatkan efek-efek yang mudah diamati pada suatu titik dimana keduanya lewat. Jika
puncak-puncak suatu gelombang jatuh pada puncak gelombang lainnya, kedua gelombang
dikatakan sebagai sefase. Penggabungan pergeseran-pergeseran dari pulsa-pulsa yang terpisah
di setiap titik untuk mendapat pergeseran yang sesungguhnya adalah sebuah contoh dari prinsip
superposisi, bila dua buah gelombang bertumpang tindih maka pergeseran sesungguhnya dari
titik pada dawai itu pada sebaran waktu didapatkan dengan menambah pergeseran yang akan
dipunyai oleh titik itu seandainya hanya gelombang pertama yang hadir dan pergeseran yang
akan dipunyai oleh titik itu seandainya hanya gelombang kedua yang hadir.

Satu gelombang yang menyatakan geombang yang asli atau gelombang yang masuk dan
gelombang yang satu lagi menyatakan gelombang yang direfleksikan di ujung tetap itu. Istilah
umum interferensi digunakan untuk menjelaskan hasil dari dua atau lebih gelombang yang
lewat melalui daerah yang sama pada waktu yang sama. (Young dan Freedman, 2001:20).

Menurut Garrison, deskripsi sebuah gelombang hingga kini masih belum jelas dan
akurat, oleh karena itu permukaan air laut merupakan suatu bidang yang kompleks dengan pola
yang selalu berubah dan tidak stabil dan gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan
penurunan air laut secara periodik dan dapat dijumpai disemua tempat di seluru dunia massa
air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan oleh kekuatan
angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi gelombang dan arus.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan bergantung pada beberapa
sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk, gelombang jenis ini disebut
”Sea” Gelombang yang terbentuk akan bergerak keluar menjauhi pusat asal gelombang dan
merambat kesegalah arah, serta melepaskan energinya ke pantai dalam bentuk empasan
gelombang. Rambatan gelombang ini dapat menempuh jarak ribuan kilometer sebelum
mencapai sebuah pantai, jenis gelombang ini disebut “Swell”.
Gelombang mempunyai ukuran yang berfariasi mulai dari riak dengan ketinggian
beberapa centimeter sampai pada gelombang badai yang dapat mencapai 25

ketinggian 30 meter.Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh adanya
gempa bumi,letusan gunung berapi dan tanah longsor di bawah air yang menimbulkan
gelombang yang bersifat merusak (Tsunami) serta oleh adanya daya tarik bulan dan bumi yang
menghasilkan gelombang tetap yang dikenal sebagai gelombang pasang surut. (
Giancoli. 2001: 23).

Tanngki Riak adalah peralatan yang digunakan untuk demonstrasi atau percobaan
mengenai sifat-sifat dasar gelombang, seperti: pemantulan, pembiasan, difraksi dan
interferensi, dengan mensimulasinya dengan menggunakan gelombang permukaan air.Riak
atau gelombang ditimbulkan dengan menggunakan Pembangkit riak yang menghasilkan
gelombang udara pada Pembangkit Gelombang Datar atau Pipa Pembangkit Gelombang
Lingkaran.

Priambodo Bambang. 2010. Ripple Tank adalah Gelombang permukaan air yang dapat
memunculkan berbagai gelombang diantaranya pembiasan gelombang, difraksi, refraksi dan
interferensi gelombang. Gelombang mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak atau
tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi karet busa
atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
menghamburkan pola-pola (Priambodo Bambang. 2010:235).

Gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor yang diletakkan diatas batang
penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang penggetar ditempelkan
pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit keping
sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit gelombang
lingkaran atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan cara
mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada layar
yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar sebagai
garis-garis terang dan gelap (Prima Nadia. 2013:367)

Jika suatu gelombang mengenai benda yang menghalangi laju gelombang tersebut, maka
gelombang tersebut mengalami refleksi. Demikian halnya yang terjadi pada gelombang yang
mengenai suatu struktur pelindung pantai. Refleksi gelombang secara sederhana bisa diartikan
sebagai seberapa besar 36 gelombang terpantulkan oleh struktur pelindung bila dibandingkan
dengan besar nilai gelombang datang. Sehingga, bila dibahasakan dalama rumus matematis,
koefisien refleksi menjadi: Cr = (Hi) / (Hr) Dengan Hr adalah tinggi gelombang setelah
mengenai struktur yang lalu terpantulkan kembali (terrefleksikan) dan Hi adalah tinggi
gelombang sebelum mengenai struktur. Refleksi gelombang pada floating breakwater
merupakan sebuah fungsi yang terdiri berbagai parameter dan suku sebagai sebuah fungsi
parameter gelombang dan struktur (Giancoli. 2014. 87)
BAB 3 METODOLOGI PENGEMBANGAN

3.1 Rancangan Alat

3.2 Deskripsi Alat dan Bahan


No Nama Alat dan Bahan Keterangan
1 Lampu Digunakan untuk menyinari gelombang yang
terjadi
2 Balok kaca (20 cm x 30 Diguakan untuk percobaan pembiasan
cm)
3 Air Sebagai bahan percobaan untuk membuktikan
gelombang yang terjadi
5 Logam Penghalang Lurus Diguakan untuk membentuk celah
Panjang
6 Logam Penghalang Lurus Digunakan untuk membentuk celah
Pendek
7 Mistar Digunakan untuk jarak celah, kaca, jarak sumber
dengan celah
8 Tangki (60cm x 45 cm x 10 Diguakan sebagai tempat air
cm )
9 Penyangga tangki Digunakan untuk menyangga tangki riak
10 Kertas manila Diguakan untuk melihat gelombang yang tejadi
11 Mur Digunakan untuk menyatukan antara aluminium
1 dengan aluminium yang lain suapaya
membentuk penyangga
12 Obeng Digunakan untuk mempererat mur saat
menyatukan antara aluminium

3.3 Langkah Kerja


1. Merangkai alat tangki riak sesuai dengan rancangan percobaan
2. Isi tangki riak dengan air secukupnya pada bagian papan yang telah disiapkan
3. Pada percobaan difraksi
a. Tempatkan dua buah logam dengan jarak celah 5 cm
b. Ketukkan jari telunjuk pada air untuk menghasilkan gelombang
c. Amati bayangan gelombang yang terlihat pada kertas manila
d. Ulangi langkah diatas dengan jarak celah yang berbeda yaitu sebesar 5 cm, 20 cm, 25
cm
4. Pada percobaan interferensi
i. Interferensi Konstruktif
a. Tempatkan tiga logam dengan dua celah yang masing-masing jaraknya
sebesar 7,5 cm
b. Ketukkan jari telunjuk pada air untuk menghasilkan gelombang
c. Amati bayangan gelombang yang terlihat pada kertas manila
ii. Interferensi Destruktif
a. Tempatkan tiga logam dengan dua celah yang masing-masing jaraknya
sebesar 7,5 cm
b. Ketukkan 2 jari telunjuk dengan gerakan yang berbeda pada air untuk
menghasilkan gelombang yang berbeda
c. Amati bayangan gelombang yang terlihat pada kertas manila
5. Pada percobaan pemantulan
a. Letakkan logam penghalang dengan posisi horizontal di depan sumber gelombang
yang berjarak 25 cm
b. Ketukkan jari telunjuk pada air untuk menghasilkan gelombang
c. Amati bayangan gelombang yang terlihat pada kertas manila
6. Pada percobaan pembiasan
a. Letakkan kaca di dalam tangki riak dengan posisi horizontal dan tercelup seluruhnya
b. Ketukkan jari telunjuk pada air untuk menghasilkan gelombang
c. Amati bayangan gelombang yang terlihat pada kertas manila
3.4 Rancangan Anggaran Biaya
No Alat dan Bahan Jumlah Harga Persatuan Total Harga
1 Lampu 1 buah Rp 30..000 Rp 30.000
2 Balok kaca (20 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000
cm x 30 cm)
3 Logam
Penghalang
Lurus Panjang 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
(20 cm)
4 Logam
Penghalang 3 buah Rp 3000 Rp 3000
Lurus Pendek (10
cm)
5 Mistar 1 buah Rp 2.000 Rp 2.000
6 Tangki (60
cmx45cmx10cm) 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000
Penyangga 1 buah Rp 170.000 Rp 170.000
tangki
7 Kertas Manila 1 buah Rp 2.500 Rp 2.500
8 Mistar 1 buah Rp 2.000 Rp 2.000
9 Mur ¼ kg Rp 10.000 Rp 2.500
10 Obeng 1 buah Rp 20.000 Rp 20.000
JUMLAH Rp 352.000
3.5 Jadwal Kegiatan
No Waktu Agenda
1 22 Maret - 23 Maret Merancang judul dan draft
2 24 Maret - 26 Maret Membuat proposal media pembelajaran
3 27 Maret - 4 April Mengajukan proposal media pembelajaran
4 5 April – 8 April Revisi proposal
5 9 April – 11 April Membeli alat dan abhan media pemebelajaran
6 12 April - 24 April Membuat media pembelajaran
7 25 April – 8 Mei Menguji media pembelajaran yang sudah dibuat
Bab 4. Pembahasan

Berdasarkan data hasil percobaan tangki riak terdapat sifat-sifat gelombang air yang
telah dilakukan dengan mengamati empat macam sifat gelombang, yaitu: difraksi, interferensi,
pemantulan (refleksi), dan pembiasan (refraksi) bahwa bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
permukaan air berupa lingkaran-lingkaran yang memiliki sumber gelombang di tengah. Jenis
gelombang seperti ini disebut gelombang melingkar. Gelombang tersebut terbetuk mulai dari
lingkaran kecil, kemudian merambat menjauhi titik pusat gelombang, sehingga membentuk
lingkaran-lingkaran yang lebih besar.

Suatu permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang
disebut muka gelombang, yang dimaksudkan sebagai satu lebar penuh puncak gelombang.
Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan
dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk,
misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus. Garis yang ditarik dengan
arah gerak, tegak lurus terhadap muka gelombang, disebut sinar.

Pada peristiwa pemantulan gelombang, bentuk gelombang yang dipantulkan


dipengaruhi oleh penghalangnya yang bisa disebut dengan gelombang stasioner. Gelombang
akan dipantulkan secara teratur dengan sudut datang sama dengan sudut pantul pada
permukaan yang datar. Hal ini merupakan hukum pantulan, yaitu sudut pantul sama dengan
sudut datang. Sudut datang didefinisikan sebagai sudut yang dibuat sinar datang terhadap garis
yang tegak lurus terhadap permukaan pantulan. Sedangkan sudut pantulan adalah sudut yang
sama tetapi untuk gelombang pantulan.

Percobaan pertama mengenai sifat gelombang yaitu difraksi. Difraksi merupakan


peristiwa penyebaran gelombang jika gelombang tersebut melewati celah. Berdasarkan hasil
percobaan, pada jarak antar celah 5 cm terlihat pembentukan gelombang baru dimana muka
gelombang berbentuk lengkungan yang tajam, pada jarak antar celah 20 cm tidak terlalu terlihat
pembentukan gelombang baru dimana muka gelombang berbentuk tidak terlalu melengkung
sedangkan dengan jarak antar celah 25 cm muka gelombang hampir datar. Hasil tersebut sudah
sesuai dengan teori bahwa besarnya difraksi bergantung pada lebar celah dan panjang
gelombang. Akan tetapi, gelombang baru pada celah 25 cm menunjukkan adanya
penghamburan pada ujung celah penghalang yang digunakan. Hal ini terjadi karena celah yang
digunakan terlalu lebar dan dekat dengan sumber gelombang, sehingga pada pojok-pojok
penghalang memunculkan gelombang baru. Hal ini menyebabkan gelombang baru yang
terbentuk seolah-olah lebih dari satu gelombang.

Pada percobaan kedua mengenai sifat gelombang yaitu interferensi. Interferensi


merupakan peristiwa penggabungan dua gelombang atau lebih akibat adanya sebuah celah
ganda yang membuat gelombang bertabrakan. Interferensi gelombang ada dua yaitu
interferensi konstruktif dan interferensi destruktif, interferensi konstruktif yaitu saling
memperkuat yang artinya saat dua gelombang bertemu memiliki fase yang sama. Pada
percobaan tangki riak dengan interferensi konstruktif menggunakan satu sumber getar berupa
jari telunjuk yang diberi 2 celah, dimana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran
(gelombang), sehingga terdapat 2 sumber gelombang (getaran) yang memiliki frekuensi dan
amplitudo sama serta memiliki selisish fase yang tetap. Sedangkan interferensi destruktif yaitu
saling melemahakan artinya dua gelombang yang bertemu dalam fase yang berlawanan. Pada
percobaan interferensi destruktif menggunakan dua sumber getar berupa jari telunjuk yang
diberi 2 celah, dimana celah tersebut dianggap sebagai sumber gelombang (getaran), namun
hasilnya terdapat dua sumber gelombang (getaran) yang memiliki frekuensi dan amplitudo
berbeda serta memiliki selisih fase yang berubah-ubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
interferensi konstruktif bersifat menguatkan, sdangkan interferensi destruktif bersifat
melemahkan. Hal ini sesuai dengan teori, dimana lemahnya interferensi terjadi seiring dengan
melemahnya gelombang pada jarak lingkaran yang semakin luas.

Percobaan ketiga mengenai sifat gelombang yaitu refleksi atau pemantulan.


Pemantulan merupakan . Berdasarkan hasil percobaan tersebut, refleksi (pemantulan) dengan
sumber getaran ke dinding penghalang sebesar 25 cm didapatkan bahwa gelombang yang
terbentuk karena adanya sumber getaran yang menghasilkan gelombang. Gelombang tersebut
menyebar dan mengenai penghalang sehingga menyebabkan terjadinya pemantulan gelombang

Berdasarkan hasil percobaan sifat pembiasan, ketika gelombang melewati air yang
dasarnya terdapat sebuah kaca terlihat adanya gelombang yang patah. Dimana semakin tebal
kaca atau semakin banyak kaca yang ditumpuk, akan menghasilkan patahan gelombang yang
semakin tajam, sehingga pembiasan semakin terlihat. Adanya patahan tersebut sebenarnya
menunjukkan adanya perbedaan panjang gelombang pada kedua medium (air dan kaca) yang
dipisahkan oleh tepi kaca yang membentuk garis bias.

Dalam percobaan ini, pada posisi gelombang yang berbeda, menghasilkan besar
pembiasan yang berbeda. Hal ini sesuai dengan teori, sebab pembiasan dipengaruhi oleh sudut
datang sinar. Semakin sinar datang mendekati garis normal, maka penyimpangan garis
pembiasan akan semakin besar.

Percobaan ini juga telah membuktikan teori yang menyatakan bahwa kecepatan
gelombang pada medium satu lebih kecil daripada medium lainnya sehingga arah gelombang
membelok dan perambatannya lebih hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut pembiasan
(θ2), lebih kecil daripada sudut datang (θ1) (Ginacoli, 2011). Mengenai hal tersebut, dalam
percobaan ini telah terlihat bahwa semakin tebal kaca yang digunakan, maka semakin terlihat
jelas pembelokan cahaya yang terjadi karena adanya pembiasan gelombang.
Bab 5. Penutup

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Pada praktikum difraksi dapat diketahui bahwa semakin sempit suatu celah maka
gelombnag melengkung akan semakin terlihat jelas. Sebaliknya jika suatu celah semakin lebar
maka gelombnag melengkung

5.1.2 Pada praktikum interferensi terjadi 2 peristiwa yang berbeda yaitu interferensi
konstruktif dan interferensi dekstruktif. Dimana interferensi konstruktif merupakan 2
gelombang atau lebih yang saling bertemu memiliki frekuensi dan amplitudo sama serta
memiliki selisish fase yang tetap. Sedangkan Interferensi destruktif adalah 2 gelombang atau
lebih yang saling bertemu,namun memiliki memiliki frekuensi dan amplitudo berbeda serta
memiliki selisih fase yang berubah-ubah

5.1.3 Pada praktikum pemantulan (refleksi) terjadi karena gelombang datang mengenai
penghalang kemudian dipantulkan. Sehingga membentuk sudut sama dengan gelombang
datang.

5.1.4 Pada praktikum pembiasan (refreksi) dapat diketahui bahwa semakin tebal kaca yang
digunakan, maka semakin terlihat jelas pembelokan cahaya yang terjadi karena adanya
pembiasan gelombang.

5.2 Saran

5.2.1 Sebaiknya praktikum ditempat yang memiliki cahya yang redup.

5.2.1 Sebaiknya sebelum membuat alat, memahami terlebih dahulu dasar teori yang

berkaitan dengan alat yang dibuat.


Daftar Pustaka

Halliday, David. 2010. FISIKA DASAR EDISI KETUJUH JILID 2. Jakarta : Erlangga

Kanginan, Marthen. 2006. KTSP Fisika 3a. Jakarta : Erlangga.

Giancoli , Douglas C. 2014. FISIKA DASAR EDISI KETUJUH JILID 1. Jakarta : Erlangga.

Giancoli, Douglas C . 2001. FISIKA DASAR EDISI KELIMA JILID 2. Erlangga :Jakarta

Bambang, Priambodi. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 1 Edisi 6. Jakarta : Salemba
Teknika.

Nadia, Prima. 2013. Pengaruh angin terhadapa tinggi gelombang pada struktur bangunan
breakwater. Jakarta: Cempaka Putih

Young dan Freedman. 2001 . Fisika universitas edisi 10 . Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai