Anda di halaman 1dari 16

VISUALLISASI GELOMBANG TRANSVERSAL MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA
(Laporan Mata Kuliah Gelombang dan Optika)

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah kayu

Gambar 1. Pembentuk visualisasi gelombang

B. Prosedur Uji Coba


Prosedur uji coba adalah sebgai berikut:
1. Menyiapkan serangkaian alat uji coba mengenai gelombang transversal
2. Memutar poros rangkaian sehingga membentuk gelombang
3. Mengamati pembentukan gelombang yang terjadi pada batang kayu

C. Prosedur Penggunaan Alat Peraga Visualisasi Gelombang Transversal

1. Pernyataan

Ketika melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa


gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Atau ketika
menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin mayoritas
orang berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke pantai.
Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya setiap partikel air tersebut
berosilasi (bergerak naik turun)terhadap titik setimbangnya. Ketika kita meletakan
benda yang bisa terapung di atas air yang bergelombang, amati benda tersebut
bergerak naik turun pada tempat yang sama. Hal ini menujukkan bahwa gelombang
tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda
yang terapung juga ikut bepindah. Jadi air hanya berfungsi sebagai medium bagi
gelombang untuk merambat. Gelombang dalam ilmu fisika dimaknai sebagai
energi yang merambat, atau perambatan energi akan memunculkan gelombang.
Perambatan/perpindahan/perjalanan gelombang tidak merubah medium yang
dilewatinya, namun hanya memindahkan energinya.
Pada alat peraga visualisasi gelombang transversal yang kami buat, terdapat benda
sebagai visualisasi membentuk gelombang di atas bulatan bulatan-kayu seperti
pada gambar 1., yaitu batang kayu. Ketika kita meletakan di atas bulatan-bulatan
kayu yang membentuk gelombang (tidak direkatkan), beban tersebut akan naik
turun pada tempat yang sama ketika kita memutar poros agar bulatan-bulatan kayu
tersebut membentuk gelombang. Maka bulatan-bulatan kayu yang membentuk
gelombang trasnversal tersebut hanya sebagai medium untuk gelombang yang
merambat. Hal ini sesuai dengan teori pada gelombang air, yaitu kayu hanya
berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk merambat.

Nilasari. 2009. Fenomena Gelombang. Diakses dari


http://nilasari.blog.uns.ac.id/2009/09/26/gelombang/ . Pada tanggal 16
Januari 2018. Pada pukul 23.41 WIB.

2. Persiapan Sebelum Menggunakan Alat


Sebelum menggunakan alat, terlebih dahulu untuk mengetahui unsur-unsur
yang terdapat pada alat tersebut, yaitu:
1. Kayu berbentuk bulatan pipih
Sebagai unsur yang disusun sedemikian rupa
2. Kayu panjang
Sebagai unsur yang akan diamati pergerakan dengan memutar
poros
3. Poros penggerak
Sebagai penggerak, agar kayu yg berbentuk pipih dapat naik turun
4. Dudukan kayu

Perhatikan bagian-bagian gambar berikut.

Gambar 2. Bagian-bagian Alat


3. Prosedur Penggunaan Alat

Kami memperbaiki alat pada Laboratorium Pendidikan Fisika dengan


prosedur penggunaan alat sebagai beirkut:

1. Menyiapkan alat yang akan digunakan.


2. Memasang batang kayu dengan penomoran seperti gambar di atas
seperti pada rangkaian alat seperti gambar berikut.

Gambar 3. Rangkaian Alat

3. Menggerakan alat peraga tersebut dengan cara memutar poros yang ada
di samping alat secara manual agar bulatan-bulatan kayu tersebut
membentuk gelombang untuk menggerakan batang kayu agar bergerak
naik turun seperti gelombang.
4. Lalu mencatat hasil gelombang yang terbentuk.
5. Kemudian mencatat hasil sehingga menemukan (panjang gelombang
dan amplitudo gelombang)

4. Cara mencari Amplitudo Gelombang


Mencari amplitudo alat visualisasi gelombang tranversal sebagi berikut.
1. Membentuk suatu gelombang pada alat visualisasi gelombang, misal
gelombang cosinus
Gambar 4. Puncak Gelombang

2. Pada alat tersebut satu puncak terdiri dari 12 batang kayu, maka buatlah
sejajar batang kayu 1 dengan batang kayu 12
3. Lalu ambil titik puncak tertinggi untuk mengukur amplitudo seperti
pada gambar.
4. Kemudian catat hasil tersebut pada tabel
D. Prosedur Pemeliharaan Alat

Adapun prosedur pemeliharaan alat antara lain, meletakan alat di tempat yang
kering (tidak lembab) karena kayu akan mudah rusak jika terkena udara
lembab, lalu usahakan kayu terhindar dari binatang-binatang kecil seperti
semut atau rayap. Kemudian untuk mencegah kayu lapuk atau keropos dapat
dicegah dengan cat kayu atau pelumas.

E. Data Hasil Percobaan Alat Peraga Visualisai Gelombang

1. Referensi
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarannya. Pada gelombang transversal, medium mempunyai
partikel-patikel dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan
gelombang. Selanjutnya akan berlangsung terbentuk puncak dan lembah.
Partikel dari medium berosilasi dalam arah tegak lurus terhadap arah
perambatan. Jadi, selama osilasi mereka partikel dapat bergerak ke atas
atau ke bawah dari bidang yang melewati posisi rata-rata mereka. Titik
paling atas gelombang yaitu posisi perpindahan posisi maksimum. Puncak
dan titik terendah yaitu posisi perpindahan minimum. Maka dalam sebuah
gelombang transversal puncak dan lembah muncul bergantian.

Andi. 2014. Pengertian Gelombang dan Contohnya.


http://usaha321.net/pengertian-gelombang-dan-contohnya.html. Pada
tanggal 16 Januari 2018. Pada pukul 20.50 WIB.

Gambar 4. Bagian-bagian Pada Gelombang Transversal

Istilah-istilah dalam gelombang transversal :

 Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)


 Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang
(misal d dan h)
 Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg
 Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi
 Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai
oleh partikel (misal b b1 atau d d1)
 Panjang Gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berurutan
(misal bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)

Gelombang transversal merambat pada medium padat karena gelombang ini


membutuhkan medium yang relatif kaku untuk merambatkan energi getarnya.
Jika medium tempat merambat tidak kaku, partikel medium akan saling
meluncur. Dengan demikian, gelombang transversal tidak dapat merambat
dalam medium fluida (zat cair dan gas).

https://akhanggit.wordpress.com/2010/06/29/gelombang-transversal/

Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik
dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya
tidak ber- gerak maju bersama dengan gelombang. Gelombang seperti ini
disebut gelombang transversal, karena gangguannya tegak lurus terhadap
arah rambat.

https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/03/penjelasan-dan-rumus-
gelombang.html

Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang transversal jika


partikel-partikel mediumnya bergetar keatas dan kebawah dalam arah tegak
luruh terhadap gerak gelombang.

Gambar 5. Gelombang Transversal

Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa gelombang merambat kekanan


pada bidang horizontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang
vertikal. Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah
disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau
kedalaman maksimum lembah diukur dari posisis setimbang. Jarak dari
kedua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang
gelombang (λ).

Gambar 6. Gelombang laut

Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah


disebut lembah.Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau
kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua
titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang
gelombang (disebut lambda – huruf yunani).Panjang gelombang juga bisa
juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah
ke lembah.

Anurlita. 2009. Getaran dan Gelombang. Diakses pada alamat


https://anurlita.wordpress.com/sains/getaran-dan-gelombang/. Pada hari
selasa, 23 Januari 2018 pukul 14.40 WIB.

Persamaan Kecepatan Perambatan Gelombang


Kecepatan perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi
periode. Secara matematis kecepatan perambatan gelombang V dapat ditulis
sebagai berikut :
𝜆
𝑣=
𝑇

karena f = 1/T maka kecepatan perambatan gelombang juga dapat ditulis


sebagai berikut :
𝜆
𝑣 = 𝑇 atau 𝑣 = 𝜆. 𝑓
dengan :
v = kecepatan perambatan gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
Mayaerna. 2013. Bagian 4 Persamaan Gelombang. Diakses dari alamat
http://mayaerna.blogspot.co.id/2013/05/bagian-4-persamaan-
gelombang.html. Pada hari Senin, 28 Januari 2018. Pukul 15.12 WIB.

Pengertian gelombang
Gelombang merupakan getaran yang merambat. Pada saat merambat,
gelombang ada yag memerlukan medium, tetapi ada juga yang tidak
memerlukannya. Gelombang yang memerlukan medium saat merambat
dikenal sebagai gelombang mekanis. Adapun, gelombang yang tidak
memerlukan medium saat merambat dikenal sebagai gelombang
elekromagnetik.

Gelombang Transversal
Gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya
dinamakan glombang transversal. Jika seutas tali digetarkan sekali,
terjadilah usikan tunggal (pulsa). Usikan itu merambat secara tegak lurus
terhadap arah getaran menjauhi sumber usikan. Jika tali digetarkan
berulang-ulang gelombang yang terjadi membentuk sinusoida. Pada
gelombang tersebut, setiap titik pada tali hanya bergerak naik turun dan
tidak ikut merambat bersama gelombang. Jadi pada gelombang, energilah
yang merambat, bukan partikel-partikel medium yang dilalui.

Gambar 7. Usikan merambatk tegak lurus terhadap arah getaran


Gambar 8. Gelombang Transversal berbentuk kurva sinusoida

Gelombang transversal merambat dalam bentuk kurva sinusoida. Pada


kurva sinusoida terdapat bukit dan lembah gelombang yang menunjukkan
simpangan getar gelombang. Gelombang yang terdiri atas satu bukit dan
satu lembah dikatakan mempunyai satu panjang gelombang (λ). Jika
panjang tali s, banyaknya gelombang (n) yang terjadi di sepanjang s dapat
ditentukan dengan
𝑠
𝑛 = 𝜆……………………………………………………………….......(1.7)
Kecepatan merambat gelombang transversal dapat dicari melalui
persamaan:
𝜆
𝑣 = 𝑇 atau 𝑣 = 𝜆. 𝑓…………………………………………………….(1.8)

v = kecepatan perambatan gelombang (m)


T = Periode gelombang (s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
λ = panjang gelombang (m)

Puwanto, Budi. 2012. Fisika. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.


2. Data Hasil Pengamatan

Pada alat peraga ini, kami mengambil contoh dari alat pada Laboratorium Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Penididikan Uiversitas Lampung, berupa alat visualisasi gelombang transversal. Berdasarkan hasil pengamatan kami, gelombang
yang terbentuk adalah 1 gelombang, ketika kami memutar poros alat peraga, batang kayu yang diletakan pada bulatan kayu bergerak
naik turun. Berdasarkan referensi hal ini terjadi disebabkan oleh penyusunan bulatan-bulatan kayu dan batang kayu. Ketika kita
meletakan benda di atas bulatan-bulatan kayu yang membentuk gelombang (tidak direkatkan), benda tersebut akan naik turun pada tempat yang
sama ketika kita memutar poros agar bulatan-bulatan kayu tersebut membentuk gelombang. Maka bulatan-bulatan kayu yang membentuk
gelombang trasnversal tersebut hanya sebagai medium untuk gelombang yang merambat.

Tabel 1. Jenis Gelombang

Jenis Gambar Gelombang


No
Gelombang Tampak depan Tampak Samping Kanan Tampak Atas Tampak Samping Kiri

1 Cosinus

2 Sinus
Jenis Gambar Gelombang
No
Gelombang Tampak Depan Tampak Samping Kanan Tampak Atas Tampak Samping Kiri

Cosinus-
3
sinus

Sinus-
4
cosinus

Pada gelombang sinus-cosinus dan cosinus-sinus yang terlihat ialah dari nampak depan, yaitu ketika nampak depan membentuk gelombang
cosinus maka pada pembentukan gelombang bagian belakang membentuk gelombang sinus saat poros kayu di samping alat tersebut diputar
dengan arah dan posisi yang berlawanan.
Tabel 2. Variasi Kecepatan

Panjang Gelombang
No. Periode (T) Kecepatan Putar (𝜈) Banyak Gelombang (n) Frekuensi (𝑓)
(λ)
1 Lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 6 0,6 Hz
2 0,56 m 10 s Sedang (𝜈2 ) 𝑚⁄𝑠 2 8 0,8 Hz
3 Cepat (𝜈3 ) 𝑚⁄𝑠 2 10 1 Hz

Tabel 3. Variasi Waktu (Periode)

No. Panjang Gelombang (λ) Kecepatan Putar (𝜈) Periode (T) Banyak Gelombang (n)
1 10 s 8
2 0,56 m Lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 15 s 12
3 20 s 14
Berdasarkan tabel hasil pengamatan variasi kecepatan jika kita buat grafik terhadap
perubahan frekuensi sebagai berikut.

ket:
Grafik Kecepatan Terhadap
Lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 = 1
Frekuensi
4 Sedang (𝜈2 ) 𝑚⁄𝑠 2 = 2
Cepat Rambat v

y = 5x - 2
3
R² = 1 Cepat (𝜈3 ) 𝑚⁄𝑠 2 =3
2

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Frekuensi f

Berdasarkan grafik tersebut, semakin cepat kecepatan rambat gelombang atau semakin
cepat kita memutar poros putar pada alat visualisasi tersebut, maka akan semakin besar
pula frekuensi yang diperoleh. Data hasil pengamatan tersebut diperoleh dengan variasi
kecepatan memutar poros sebagai cepat rambat gelombang dan banyak nya gelombang
yang terbentuk dengan variasi kecepatan tersebut. Pada perhitungan ini menggunakan
𝑛
persamaan 𝑓 = 𝑇 untuk mencari frekuensi yaitu banyak nya gelombang yang terbentuk
dibagi dengan periode 10 s.

Berdasarkan table hasil pengamatan variasi periode jika kita buat grafik terhadap
banyaknya gelombang yang terbentuk adalah sebagai berikut.

Grafik Waktu terhadap Banyak


Gelombang
25
20 y = 1.6071x - 3.2143
R² = 0.9643
Periode T

15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Banyak gelombang n

Berdasarkan grafik tersebut diperoleh bahwa hubungan periode terhadap banyak


gelombang yang terbentuk dengan kecepatan adalah tetap yaitu sebanding lurus, semakin
besar periode maka akan semakin banyak gelombang yang terbentuk oleh alat visualisasi
gelombang transversal.
Contoh gelombang yang berbeda bentuk yaitu ketika poros diputar secara berlawanan
dalam kehidupan adalah gelombang air laut sedangkan contoh gelombang yang sama
yaitu ketika poros diputar searah dalam kehidupan adalah gelombang pada tali.
F. Spesifikasi Alat
Spesifikasi pada Alat Visualisasi Gelombang terdiri dari:
1. Amplitudo yaitu tinggi dari lembah sampai puncak gelombang yang
terbentuk pada alat dengan lambang (A) yaitu sebesar 6,31 cm atau 0,06
m.
2. Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari
sebuah pola gelombang. Biasanya dituliskan dengan lambang (λ). yaitu
sepanjang 56 cm atau 0,56 m
3. Gelombang adalah getaran yang merambat. gelombang yang terbentuk
adalah sebesar 1 gelombang.
4. Gelombang yang terbentuk dari alat adalah :
a. gelombang sinus adalah gelombang yang grafiknya berbentuk
persamaan sinusoida
b. gelombang cosinus adalah gelombang yang grafiknya berbentuk
persamaan cosinus
5. Semakin cepat kita memutar poros alat akan semakin besar pula
frekuensi yang diperoleh yaitu pada Lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 maka frekuensi
adalah 0,6 Hz, sedang (𝜈2 ) 𝑚⁄𝑠 2 frekuensi 0,8 Hz, cepat (𝜈3 )
𝑚⁄ frekuensi 1 Hz.
𝑠2
6. Menggunakan kecepatan yang sama yaitu lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 dan
periode diubah ubah 10 s, 15 s, 20 s akan memperoleh banyak
gelombang 8, 12, 14 maka periode sebanding lurus dengan banyak
gelombang yang diperoleh.
gelombang sinus dan gelombang cosinus memiliki bentuk yang sama yaitu
berbentuk osilasi halus dan berulang akan tetapi fasenya yang berbeda,
fungsi kosinus mendahului gelombang sinus, atau gelombang
sinus terlambat dari kosinus.

Gambar 9. Alat peraga dengan batang kayu

Kelebihan alat:
1. Membentuk visualisasi gelombang transversal dengan batang kayu.
2. Mengetahui realisasi dari amplitudo, panjang gelombang, gelombang sinus
dan gelombang cosinus melalui alat peraga dan dapat menghitung
frekuensi.
Keterbatasan alat:
1. Hanya bisa melihat visualisasi membentuk 1 gelombang
2. Biaya yang digunakan cukup mahal.
3. Mudah lapuk atau rusak.
4. Karena alatnya berukuran besar maka, membutuhkan ruang penyimpanan
yang cukup luas.

G. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan alat tersebut adalah
a. Gelombang yang terbentuk yaitu satu gelombang karena adanya
gerakan naik turun dari batang kayu yang saling tegak lurus dengan arah
rambatannya. Maka bulatan-bulatan kayu yang membentuk gelombang
trasnversal pada alat peraga hanya sebagai medium untuk gelombang yang
merambat.
b. Alat visualisasi gelombang menghasilkan 1 gelombang dengan karakteristik
gelombang sinus dan cosinus, dengan panjang gelombang (λ) 56 cm atau
0,56 m dan Amplitudo (A) 6,31 cm atau 0,06 m.
c. Gelombang yang terbentuk dari alat adalah :
1. gelombang sinus adalah gelombang yang grafiknya berbentuk
persamaan sinusoida
2. gelombang cosinus adalah gelombang yang grafiknya berbentuk
persamaan cosinus.
𝑛
d. Persamaan yang digunakan untuk menentukan frekuensi yaitu 𝑓 = 𝑇
e. Semakin cepat kita memutar poros alat akan semakin besar pula
frekuensi yang diperoleh yaitu pada Lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 maka frekuensi
adalah 0,6 Hz, sedang (𝜈2 ) 𝑚⁄𝑠 2 frekuensi 0,8 Hz, cepat (𝜈3 ) 𝑚⁄𝑠 2
frekuensi 1 Hz. Maka kecepatan sebanding lurus dengan frekuensi
sesuai dengan persamaan 𝑣 = 𝜆. 𝑓.
f. Menggunakan kecepatan yang sama yaitu lambat (𝜈1 ) 𝑚⁄𝑠 2 dan
periode diubah ubah 10 s, 15 s, 20 s akan memperoleh banyak
gelombang 8, 12, 14 maka periode sebanding lurus dengan banyak
gelombang yang diperoleh.

2. Saran
Dalam proses pembuatan alat diperlukan kerjasama yang kompak sehingga
alat selesai tepat waktu dan dapat memanajemen waktu dengan baik.
Sebelum membuat alat, tentukan dulu spesifikasi pada alat yang akan
dibuat.

Anda mungkin juga menyukai