Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KE 5 FISIKA DASAR I

“PHYSICS FOR SCIENTIST AND ENGINEERS”


( R.A.SERWAY, J.W.JEWETT, THOMSON)
BAB 13 dan BAB 14

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK:

1. Adinda Dwi Septianty Putri (03041381722112)

2. Jordy Setiawan (03041381722102)

3. Muhammad Luthfi Alif Naufal (03041381722109)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KAMPUS PALEMBANG
2017
Bab 13. 22-28

22. Saat peleburan termonuklir terjadi pada inti Matahari, Matahari kehilangan massanya sebesar
3,64 ×109 kg/s. Selama periode 5000 tahun sepanjang sejarah yang tercatat, berapa lamakah
periode satu tahun telah berubah, akibat hilangnya massa Matahari? Saran : Asumsikan orbit
Bumi adalah lingkaran. Tidak ada torsi eksternal yang bekerja pada system Bumi-Matahari,
sehingga momentum sudutnya adalah kekal. Jika x sangatlah kecil dibandingkan dengan 1, maka
(1 +x)n hampir mendekati 1 + nx.

Penyelesaian:

Ms=-3,64 ×109
kg/s T = 1Yr
∆t=5000yr

Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan cara mengabungkan anatara rumus hukum gravitasi
𝐺𝑀𝑠 𝑚 𝑚𝑣 2
Newton dan hukum II newton untuk gerak melingkar beraturan yaitu = , diketahui
𝑟2 𝑟

bahwa Ms adalah massa dari matahari. Karena v adalah keliling orbit berbanding periode planet
2𝜋𝑟 2
maka v2 = ( ). Karena pada soal diminta untuk mencari berapa lama periode satu tahun telah
𝑇

beruba, maka yang ditanyakan adalah ∆ T, pada soal diketahui bahwa matahari kehilangan
massanya maka dMs = -3,64 ×109 kg/s sedangkan massa matahri yang diketahui dan diakui
secara internasional adalah 1,991 × 1030 kg dan selama periode tahun kehilangan massa matahari
maka dapat ditulis dengan ∆t= t2-t1= - 5000. Maka langsung kita masukan ke dalam rumus ∆T
yaitu :
𝑑𝑀𝑠 2𝑇
∆T = -∆t (𝑀𝑠)
𝑇

−3,64 ×109 kg/s 2 × 1 yr


= -5000yr × (1,991 × 1030 kg)
1 𝑦𝑟

Maka ∆T yang diperoleh adalah 1.82×10-2 s

23. Tiga buah benda yang memiliki massa sama diletakkan pada tiga titik sudut sebuah persegi
dengan pajang l. seperti tampak pada Figure S13.23. Carilah medan gravitasi pada titik sudut
keempat akibat dari benda-benda tersebut.

Penyelesaian:

45°

𝐺𝑚
Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan rumus dasar dari kuat medan gravitasi yaitu g = ,
𝑙2
karena pada gambar diketahui memiliki sumbu x dan y maka kita misalkan x adalah i dan y
adalah j dan diketahui pada gambar membentuk sudut 45° maka rumus medan medan gravitasi
dikalikan dengan sumbu x + sumbu y yaitu cos 45° untuk sumbu x dan sin 45° untuk sumbu y.
Maka medan gravitasi pada titik sudut keempat akibat dari benda-benda adalah

𝐺𝑚 𝐺𝑚 𝐺𝑚
g= i+ j+ (cos 45°𝒊 + sin 45°𝒋)
𝑙2 𝑙2 2𝑙2

𝐺𝑚 1
g= ( 1 + 2√2)(i+j)
𝑙2
24. Sebuah pesawat ruang angkasa berbentuk silinder memiliki panjang 100 m, dan memiliki
massa 1000 kg setelah dijumlahkan dengan penumpangnya. Pesawat tersebut berada terlalu
dekat dengan sebuah lubang hitam yang memiliki massa 100 kali dari massa Matahari (Figure
S13.24). Bagian depan dari pesawat tersebut mengarah ke lubang hitam, dan jarak antara bagian
depan dari pesawat dengan pusat dari lubang hitam adalah 10 km. (a) Tentukan gaya total yang
bekerja pada pesawat tersebut. (b) Berapa selisih antara medan gravitasi yang diberikan kepada
bagian depan pesawat tersebut dengan yang diberikan kepada bagian belakang pesawat tersebut,
yang jararknya terjauh dari lubang hitam? Selisih percepatannya ini bertambah sangat cepat
ketika pesawat tersebut mendekati lubang hitam. Perbedaan percepatan tersebut mengakibatkan
badan pesawat mengalami tekanan yang luar biasa dan secara perlahan akan membuatnya hancur.

Penyelesaian:

a. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari gaya total yang bekerja pada pesawat maka
𝐺𝑀𝑚
kita langsung masukan ke dalam rumus gaya tarik gravitasi yaitu F = 𝑟2
, diketahui pada

soal massa pesawat adalah 1000 dan pada sebuah lubang hitam pada soal memiliki massa
100 kali dari massa Matahari jadi massa matahari adalah 100×1,991 × 1030 kg. konstanta
gravitasi umum G adalah 6.67 × 10-11 N.m2/kg2. Maka gaya tarik gravitasi pesawat adalah

𝐺𝑀𝑚
F=
𝑟2

m2
(6.67 × 10−11 N. )(100(1,991 ×1030 kg)(1000kg)
kg2
F=
(1×104 m+50m)2

F = 1,31 × 1017 N
b. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari selisih antara medan gravitasi yang diberikan
kepada bagian depan pesawat tersebut dengan yang diberikan kepada bagian belakang
𝐺𝑚
pesawat tersebut dan dapat diselesaikan dengan rumus kuat medan gravitasi yaitu g = ,
𝑟2

karena diminta mencari selisih maka rumus teresebut menjadi:

𝐺𝑀𝑚 𝐺𝑀𝑚
∆g = −
𝑟 2 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑟 2 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔

𝐺𝑀(𝑟 2 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 −𝑟 2 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 )


∆g =
𝑟 2 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 . 𝑟 2 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔

m2
6.67 × 10−11 N. [100(1,991 ×1030 kg)][(1,01×104 m)2 −(1×104 m)2 ]
kg2
∆g =
(1,01×104 m)2 −(1×104 m)2

∆g = 2,62 × 1012 N/kg

25. hitunglah besar dan arah dari medan gravitasi pada titik P yang berada tegak lurus pada titik
tengah sebuah garis yang menghubungkan dua buah benda dengan massa yang sama, yang
terpisah sejauh 2a, seperti tampak pada Figure S13.25.

Penyelesaian:
Pada saol diatas diminta untuk mencari besar dan arah dari medan gravitasi pada titik P
persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan rumus dasar dari kuat medan gravitasi yaitu g =
𝐺𝑚
, karena r pada soal tidak diketahui maka kita dapat cari yaitu r2 = r2+a2 . Pada gambar
𝑟2
diketahui bahwa memiliki sudut 𝜃 di sumbu horizontal maka kita gunakan cos 𝜃 yaitu samping /
𝑟
miring maka didapatlah 1/2 sehingga rumus medan gravitasi
(r2+a2)

g = 2g cos 𝜃

2𝑀𝐺𝑟
g= , Arah medan gravitasi di titik P adalah menuju ke pusat massa
(r2 +a2 )3/2

26. Sebuah satelit Bumi memiliki massa 100 kg dan berada pada ketinggian 2×106 m. (a) Berapa
besar energy potensial gravitasi dari system satelit-Bumi? (b) Berapa besar gaya gravitasi yang
diberikan oleh Bumi terhadap satelit? (c) Bagaimana Jika ? Gaya apakah yang diberikan oleh
satelit pada Bumi ?

Penyelesaian:
M= 100 kg

h=2×106 m

a. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari energy potensial gravitasi dari system satelit-Bumi
𝐺𝑀𝑚
maka kita dapat menggunakan rumus dari energy potensial gravitasi yaitu Ep = - , diketahui
𝑟
bahwa konstanta gravitasi umum G adalah 6.67 × 10-11 N.m2/kg2 , massa bumi 5.98 × 1024 kg
dan jari-jari bumi adalah 6,37 × 106 m maka pada r kita harus tambahkan jarak satelit dan jari-
jari bumi. Maka
𝐺𝑀𝑚
Ep = - 𝑟

m2
(6.67 × 10−11 N. )(5,98 ×1024 kg)(100kg)
kg2
Ep = -
(6,36+2)×106 m

Ep = - 4.77 ×109 J

b. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari besar gaya gravitasi yang diberikan oleh Bumi
𝐺𝑀𝑚
terhadap satelit maka gunakan rumus gaya tarik gravitasi yaitu F = 𝑟2

𝐺𝑀𝑚
F= 𝑟2

m2
(6.67 × 10−11 N. 2 )(5,98 ×1024 kg)(100kg)
kg
F=
[(6,36+2)×106 ]2 m

Ep = 569 N

c. Pada pertanyaan ini ditanyakan Gaya apakah yang diberikan oleh satelit pada Bumi ? Gaya yang
diberikan oleh satelit pada Bumi adalah Gaya tarik gravitasi

27. Berapa banyak energy yang dibutuhkan untuk menggerakan sebuah benda 1000 kg dari
permukaan Bumi hingga mencapai ketinggian dua kali jari-jari Bumi?

Penyelesaian:

h=2𝑅𝐸
M= 100 kg
Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus dari energy potensial
𝐺𝑀𝑚 𝐺𝑀
gravitasi yaitu U= - , karena g = 𝑅 2 karena diketahui ketinggian dua kali jari-jari Bumi
𝑅 𝐸
1 1
maka ∆U= - G𝑀𝑚 (3𝑅 - 𝑅 ), Bumi memiliki jari-jari 6.37×106 m ,
𝐸 𝐸

2
∆U= 3 mgRE

2
∆U= 3(1000kg)(9.8 m/s2)( 6.37×106 m)

∆U= 4.17 ×1010 J

28. Pada permukaan Bumi, sebuah benda diluncurkan lurus ke atas pada kelajuan 10 km/s.

Sampai ketinggian berapakah benda tersebut dapat naik? Abaikan gesekan udara dan rotasi Bumi.

Penyelesaian:

h=?

V = 10 km/s

Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus dari energy potensial
𝐺𝑀𝑚 1
gravitasi yaitu U= - dan rumus dari energy kinetic K= 2Mpv2. Karena pada soal gesekan
𝑅

udara dan rotasi Bumi diabaikan maka Mp diabaikan. Untuk mencari ketinggian benda yang
bergerak naik maka kita apat membandingkan rumus setelah benda bergerak dan sebelum benda

bergerak yaitu Ki + Ui = Kf + Uf. Maka,

Ki + Ui = Kf + Uf

1 𝐺𝑀𝐸 𝑀𝑝 𝐺𝑀𝐸 𝑀𝑝
Mpv2 - =0-
2 𝑅𝐸 𝑅𝐸 +ℎ

−11 m2 m2
(6.67 × 10 N. 2)(5,98 ×1024 kg) (6.67 × 10
−11
N. 2)(5,98 ×1024 kg)
1 kg kg
(10000 m/s)2 – =–
2 6.37 × 106 m 6.37 × 106 m+ h

14 m3
(3.99 × 10 )
s2
(5 × 107 m2/s2) - (6.26 × 107 m2/s2) = – 6
6.37 × 10 m+ h

h = 2.52 × 107 m

Bab 14.48-53

48. Sebuah pesawat terbang bermassa 1,60×104 kg. Masing-masing sayapnya memiliki luas

40m2 . Selama penerbangan tinggi, tekanan pada bagian bawah permukaan sayap adalah 7 × 104

Pa. Tentukan tekanan pada permukaan bagian atasnya.

Penyelesaian:

P2= ?
2
A=40m

P1= 7 × 104 Pa

A=40m2
𝑃
Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus dasar dari gaya yaitu F = 𝐴 ,

Pada soal diketahui massa pesawat 1,60×104 kg , luas sayap pesawat 40m2 , dan tekanan bagian

bawah pesawat yaitu P1= 7 × 104 Pa. permasalah pada soal diminta untuk mencari tekanan

bagian atas pesawat yaitu P2. Karena rumus dari F = mg, Maka

Mg = (P 1- P2)A

16000(9.8)
= (7 × 104 - P2)
𝐴

P2= 6,8 ×104 Pa

49. Sebuah pipa Pitot dapat digunakan untuk menentukan kecepatan aliran udara dengan cara

menghitung selisih antara tekanan total dan tekanan statis . Jika fluida dalam tabung adalah raksa,

dengan massa jenis ρHG = 13600 kg/m3 dan ∆h = 5 cm, cari laju aliran udaranya. (Asumsikan

udaranya diam pada titik A, dan ρudara = 1.25 kg/m3).

5 cm

ρPenyelesaian:
udara = 1.25 kg/m
3

ρHG = 13600 kg/m3

Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus dasar Tekanan hidrostatis
yaitu Ph = ρgh, karena pada soal diminta untuk mencari laju aliran udara pada pipa Pitot maka
ρV2
terdapat Tekanan Dinamis dengan rumus , maka
2
ρairV2
= ρHG g∆h
2

2ρHG g∆h
v =√
ρair

2(13600 )(5)
v =√ = 103 m/s
1

50. Sebuah pesawat terbang sedang menjelajah pada ketinggian 10 km. Tekanan di luar pesawat
adalah 0,287 atm; di dalam kompartemen penumpang tekanan 1 atm dan suhunya 20°C. Terjadi
suatu kebocoran kecil pada salah satu penutup jendela penumpang. Modelkan udara sebagai
fluida ideal untuk mencari kelajuan aliran udara yang bergerak melewati lubang tersebut.

Penyelesaian:

P1= 0,287 atm

P2= 1 atm

h=10 km

Persoalan diatas dapat kita modelkan udara sebagai fluida ideal maka kita dapat meggunakan
rumus Bernoulli yaitu konstan = P + ½ ρv 2 + ρgh. Kita misalkan tekanan di dalam pesawat 1
dan tekanan di luar pesawat adalah 2 maka, (1 atm = 1.013 × 105 N/m2)

P1 + ½ ρv1 2 + ρgh1 = P2 + ½ ρv2 2 + ρgh2

1 atm + 0 + 0 = 0,287 atm + ½ (1.2 kg/𝑚3 ) v22+ 0


2(1−0.287)(1.013×105 )
V =√ 1.2

V =347 m/s

51. Sebuah penyedot digunakan untuk menguras air dari tangki, seperti digambarkan pada Figure

S14.51. Penyedotnya berdiameter seragam. Asumsikan alirannya tunak tanpa gesekan. (a) Jika

jarak h = 1m, temukan laju keluaran pada ujung penyedot. (b) Bagaimana jika? Berapakah batas

ketinggian dari bagian atas penyedot di atas permukaan air? (Agar aliran cairannya kontinu maka

tekanan tidak boleh jatuh di bawah tekanan uap dari cairan tersebut.)

Penyelesaian:

h = 1m

Persoalan diatas dapat kita selesaikan menggunakan rumus Bernoulli yaitu konstan = P0 + ½
ρv 2 + ρgh .

a. Pada soal ini diminta untuk mencari laju keluaran pada ujung penyedot Jika jarak h = 1m,
maka yang dicari adalah v3,

P0 + 0 + ρgh = P0+ ½ ρv3 2 + 0


V3 = √2𝑔ℎ

V3 = √2(9.8)(1)

V3 = 10,3 m

b. Pada soal ini diminta untuk mencari batas ketinggian dari bagian atas penyedot di atas
permukaan air, diketahui P0 adalah tekanan atmosfer =1 atm = 1.013 ×
105 N/m2,diketahui ρ air adalah 1000kg/m3. Maka

P+ ½ ρv2 2 + ρgh = P0+ ½ ρv3 2 + 0

P = P0 – ρgh

Karena P tidak diketahui maka P = 0

𝑃0 1.013×105 𝑃𝑎
h= == 𝑘𝑔 𝑚
𝜌𝑔 (1000 3 )(9.8 2 )
𝑚 𝑠

h = 10.3 m

52. Efek Bernouli dapat memiliki konsekuensi penting dalam perancangan bangunan. Sebagai

contoh, angin dapat bertiup di sekeliling gedung pencakar langkit dengan kelajuan yang tinggi,

dan menyebabkan tekanan rendah. Semakinm tinggi tekanan atmosfer pada udara yang tetap

diam di dalam gedung dapat menyebabkan jendela gedung pecah. Saat pertama kali dibangun,

gedung John Hancock di Boston pernah pecah kaca jendelanya, menjatuhkan banyak pecahan

kaca ke jalanan di bawahnya. (a) Asumsikan udara horizontal bertiup dalam aliran bergaris alir

dengan kelajuan 11,2 m/s di luar sebuah jendela besar dari kaca yang dimensinya 4m × 1,5m.

Asumsikan massa jenis udara adalah homogeni, 1,30 kg/m3. Udara yang berada di dalam gedung

memiliki tekanan atmosfer. Berapakah gaya total yang diberikan oleh udara pada kaca

jendela?(b) Bagaimana jika? Jika gedung pencakar langit kedua dibangun berdekatan, maka
kelajuan udara dapat menjadi sangat tinggi saat angin melewati celah sempit tinggi saat angin

melewati celah sempit di antara kedua gedung tersebut. Jawab kembali bagian (a) jika kelajuan

anginnya 22,4 m/s, yaitu dua kalinya

Penyelesaian:

Vangin= 11,2 m/s

ρ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =1,30 kg/m3

A=4m × 1,5m

Persoalan diatas dapat kita modelkan udara sebagai fluida ideal maka kita dapat meggunakan

rumus Bernoulli yaitu konstan = P + ½ ρv 2 + ρgh. Kita misalkan di dalam gedung 1 dan di luar

gedung adalah 2

a. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari gaya total yang diberikan oleh udara pada kaca

jendela, diketahui pada soal kelajuan udara (v) 11,2 m/s , dimensi yang dimiliki kaca 4m ×

1,5m dan massa jenis udara adalah homogeni, 1,30 kg/m3. Maka kita gunakan rumus ,

P1+ ½ ρv1 2 + ρgh1 = P2+ ½ ρv2 2 + ρgh2

Gaya total = P1A – P2A = ½ ρv2 2 A

= ½ (1.3 kg/m3)( 11,2 m/s)2(4m×1.5m)

= 489 N (ke luar jendela)


b. Pada pertanyaan ini diminta untuk mencari gaya total yang diberikan oleh udara pada

kaca jendela, diketahui pada soal kelajuan udara (v) 22,4 m/s, maka

Gaya total = P1A – P2A = ½ ρv2 2 A

= ½ (1.3 kg/m3)( 22,4 m/s)2(4m×1.5m)

= 1956,8 N (ke luar jendela)

53. Sebuah suntikan hypodermis mengandung obat dengan massa jenis air (Figur S14.53).

Tabung suntikan memiliki luas penampang A = 2,5 × 10-5 m2. Tanpa adanya gaya pada

penekannya, maka tekanan di mana pun akan tetap 1 atm. Sebuah gaya F dengan besar 2 N

bekerja pada penekan , membuat obat keluar secara horizontal dari jarum. Tentukan kelajuan

obat ketika keluar dari ujung jarum.

Penyelesaian:

Persoalan diatas diminta untuk mencari kelajuan obat ketika keluar dari ujung jarum maka dapat

kita selesaikan meggunakan rumus Bernoulli yaitu konstan = P + ½ ρv 2 + ρgh. Kita misalkan

bagian dalam suntikan 1 dan bagian di luar suntikan adalah 2

2,5 × 10-5 m2
2N
𝐹
Pertama kita cari Tekanan pada suntikan menggunakan rumus ∆𝑃=
𝐴

2,5 × 10−5 m2
∆𝑃 = 2𝑁
= 8 × 104 Pa

Selanjutnya kita masukan ke dalam rumus konstan Bernoulli ,

∆𝑃 + ½ ρv1 2 + ρgh1 = ½ ρv2 2 + ρgh2

8 × 104 Pa + 0 + 0 = ½ (1000 kg/ m3 ) v2 2 + 0

8 × 104
V2 =√ = 12,6 m/s
1000

Anda mungkin juga menyukai