Anda di halaman 1dari 8

ALFARIZ HAFIDHZULLAH

03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

. Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator

Pengertian Transformator[8]

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC
ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator
atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat
bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang
peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hinggaA ratusan kilo Volt
untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan
listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

Berikut adalah gambar Transformator dan simbol Transformator :

Prinsip Kerja Transformator

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya.
NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya
arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan
magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer)
akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan
akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang
rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah
kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis
dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut


diantaranya seperti :

 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan


rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan
primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat
dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut
dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan
primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh
Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer.
Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.

Klasifikasi Transformator[9]

Berdasarkan jenis lilitan/kumparannya, sebuah transformator dapat diklasifikasikan


sebagai berikut:

1. Transformator Lilitan Tunggal

Trafo lilitan induktif merupakan trafo yang memiliki lilitan kumparan yang
bagian tengahnya dipercabankan, yang mana pada transformator gulungan
tunggal bagian lilitan primer dan bagian sekunder masih berhubungan secara
langsung. Jadi lilitan ini disebut juga dengan lilitan sistem Hartley. Kekurangan
sistem trafo lilitan tunggal ini adalah soal keamanan sengatan listrik yang bisa
berbahaya terutama jika bagian primer adalah tegangan tinggi, karena lilitan
primer dan sekunder masih berhubungan secara langsung.

2. Transformator Lilitan Induktif


NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Trafo lilitan induktif merupakan trafo yang terdiri dari dua kumparan secara
terpisah, yang mana kumparan/lilitan pada trafo ini adalah lilitan primer dan
lilitan sekunder seperti pada penjelasan diatas. Lilitan primer dan lilitan
sekunder pada trafo induktif saling berhubungan secara langsung. Prinsip dasar
trafo ini adalah lilitan sekunder mendapat induksi dari lilitan primernya melalui
sebuah inti sebagai media induksi. Jenis lilitan trafo induksi disebut juga dengan
lilitan Amstrong.
Kelebihan dari trafo induksi adalah keamanan sengatan dari tegangan tinggi
pada sekunder jika pada lilitan primernya terdapat tegangan tinggi sedangkan
pada sekunder tegangan rendah. Berbeda dengan jenis trafo lilitan tunggal,
bagian sekunder akan ikut terkena sengatan listrik dari tegangan primer
meskipun bagian sekundernya dibuat untuk menghasilkan tegangan yang
rendah.
3. Transformator Lilitan Kombinasi
Trafo dengan lilitan kombinasi merupakan trafo yang mengkombinasikan antara
lilitan tunggal dengan lilitan induksi, atau kombinasi sistem Hartley dengan
Amstrong. Trafo jenis lilitan kombinasi ini paling banyak digunakan pada saat
sekarang ini karena dapat menghasilkan berbagai output dari sekundernya.
Misalnya tegangan input jaringan PLN diubah menjadi berbagai tegangan
seperti 6V, 9V, dan 12V cukup hanya dengan satu trafo saja.

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Rugi Daya Transformator[10]

Trafo (Transformator) yang ideal adalah Trafo yang memiliki 100% efisiensi yaitu trafo
yang tidak terjadi kehilangan daya sama sekali. Namun Trafo yang ideal atau yang
sempurna ini hampir dapat dikatakan tidak mungkin akan tercapai, hal ini dikarenakan
adanya beberapa faktor yang menyebabkan terjadi kerugian atau kehilangan daya.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor yang disebabkan oleh Inti Besi yang
biasanya disebut dengan Core Loss atau Iron Loss dan faktor yang disebabkan oleh
Kumparan atau lilitan pada Trafo itu sendiri yang biasanya disebut dengan Copper loss.

Core Losses atau Iron Losses

Core Losses atau Iron Losses adalah kehilangan daya pada Tranformator yang
dikarenakan oleh Inti Besi Transformator itu sendiri. Terdapat dua faktor yang
menyebabkan terjadinya Core Loss yaitu kerugian arus Eddy (Eddy Current)
dan kerugian histeresis (Hysteresis loss). Kedua Kerugian ini pada dasarnya
tergantung pada sifat magnetik bahan yang digunakan untuk konstruksi inti
transformator (trafo).

 Kerugian Arus Eddy (Eddy Current Loss) – pada Transformator atau


Trafo, arus listrik AC yang dipasok ke kumparan primer akan
membentuk fluks medan magnet yang bergantian. Apabila fluks medan
magnet tersebut terhubung ke kumparan sekunder maka akan
menyebabkan induksi gaya gerak listrik atau biasanya dikenal dengan
induksi GGL. Tetapi terdapat pula beberapa bagian fluks magnet yang
menginduksi ke bagian konduktor lainnya yaitu ke Inti besinya Trafo
(Tranformer Core) tersebut yang kemudian akan menyebabkan sirkulasi
arus kecil didalamnya. Arus tersebut disebut dengan Arus Eddy (Eddy
Current). Karena Arus Eddy inilah beberapa energi akan terdisipasi
dalam bentuk panas.
 Kerugian Histerisis (Hysterisit Losses) – Kerugian Histeris pada trafo
ini disebabkan oleh pembalikan magnetisasi pada inti transformator.

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Kehilangan atau kerugian ini tergantung pada volume dan kadar besi
yang digunakan untuk konstruksi inti besi trafo, frekuensi pembalikan
magnetik dan nilai kerapatan fluks.

Copper Losses

Copper losses adalah kehilangan daya pada Trafo yang diakibatkan oleh
resistansi pada kumparan atau lilitan pada trafo itu sendiri. Copper Loss pada
Kumparan Primer adalah I12R1 dan Copper Loss pada Kumparan Sekunder
adalah I22R2. Dimana I1 dan I2 adalah arus pada masing-masing kumparan
primer dan kumparan sekunder sedangakn R1 dan R2. adalah resistansi pada
masing-masing kumparan primer dan kumparan sekunder. Kehilangan Daya
yang diakibatkan oleh Copper Loss ini adalah sebanding dengan kuadrat arus
dan arus ini tergantung pada beban. Oleh karena itu kehilangan Copper loss pada
Trafo ini juga akan bervariasi tergantung pada beban yang diberikan pada trafo.

Efisiensi Transformator

Efisiensi Trafo dapat didefinisikan sebagai Perbandingan antara daya listrik keluaran
(Pout) dengan daya listrik masukan (Pin). Efisiensi Trafo dapat dirumuskan dengan
Rumus berikut ini :

ɳ = (Pout / Pin) x 100%

Dimana :

ɳ = Efisiensi Trafo
Pout : Daya listrik Keluaran (Output) atau Daya pada Kumparan Sekunder
Pin : Daya listrik Masukan (Input) atau Daya pada Kumparan Primer

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Rumus-rumus turunan untuk Efisiensi Trafo lainnya :

ɳ = (Vs x Is / Vp x Ip) x 100%

atau

ɳ = (Pout / (Pout + Copper loss + Core loss) x 100%

atau

ɳ = (Pin – Losses) / (Pin) x 100%

atau

ɳ = (Ns x Is / Np x Ip) x 100%

Dimana :

ɳ : Efisiensi Trafo
Vs : Tegangan Sekunder
Vp : Tegangan Primer
Is : Arus Sekunder
Ip : Arus Primer
Ns : Lilitan sekunder
Np : Lilitan primer

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092
ALFARIZ HAFIDHZULLAH
03041381722110

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Daftar Pustaka

[1] Tim Laboratorium Riset Fenomena Medan Elektromagnetik. 2019. Modul


Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik. Inderalaya. Universitas
Sriwijaya.

[8] Kho, Dickson. 2016. Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya.
http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-
trafo/. (Dikutip pada 29 September 2019 di Palembang).

[9] Jesy, Anna. 2015. Pengertian Transformator. http://skemaku.com/pengertian-


transformator/. (Dikutip pada 29 September 2019 di Palembang).

[10] .Septia, Ananda 2016. Pengertian Rugi-rugi Daya Transformator dan Cara
Menghitungnya. http://belajarlistrik.com/pengertian-rugi-daya-trafo-cara-menghitung-
efisiensi-trafo/. (Dikutip pada 29 September 2019 di Palembang)

NOVAL JIWANDONO Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator


03041381621092

Anda mungkin juga menyukai