Anda di halaman 1dari 12

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

4. PERCOBAAN

4.1 Prosedur Percobaan

1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3. Rangkaian Transistor Sebagai Amplifier

2. Matikan generator sinyal untuk sementara.


3. Hidupkan catu daya minimumkan bias control (potensiometer 10K). Baca
harga 𝑉𝑐𝐸 dan 𝐼𝑐 . Petakan sebagai titik pada kertas grafik karakteristik
transistor. Titik tersebut adalah salah satu dari titik beban.
4. Atur potensiometer 10K sehingga arus basis sebesar 10 µA. Catat harga
𝑉𝑐𝑒 dan 𝐼𝑐 . Harga-harga ini adalah harga titik kerja
5. Petakan karakteristik I C / V CE transistor.

6. Variasikan arus basis menjadi 5  A dan 15  A. Untuk masing-masing


harga arus basis petakan nilai yang diperoleh. Semua titik-titik ini harus
terletak pada garis lurus (garis beban).
7. Atur arus basis menjadi 10  A kembali. Hidupkan sinyal generator dan
atur untuk menghasilkan sinyal 1 V P P pada 1 KHz. Gunakan osiloskop
untuk mengamati bentuk gelombang input dari sinyal generator dan
bentuk
RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

gelombang output pada kolektor transistor. Gambarkan kedua bentuk


gelombang tersebut.
8. Atur potensiometer ke posisi minimum dan gambarkan bentuk
gelombang output.
9. Kemudian atur posisi maksimum dan catat pula bentuk gelombang
output.

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

5. TUGAS DAN JAWABAN


5.1 Sebutkan 3 konfigurasi sebagai amplifier!

1. Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi


yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT
maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT
dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor,
sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base
juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”.

2. Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki


sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama).
Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa
memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat
menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan
Tegangan.

3. Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan


Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat
yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal
ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini
menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal
Output.

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

5.2 Buatlah rangkaian dari rangkaian konfigurasi!

Rangkaian penguat collector

Rangkaian penguat emitor

Rangakaian penguat base

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

5.3 Buatlah daerah kerja dari transistor (Daerah Aktif, Jenuh,Cut-Off)

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

5.4 Jelaskan pengertian dari Daerah Aktif, Jenuh, dan Cut-Off

1.Daerah Mati Transistor Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor
dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor.
Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah
kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor.
Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka
pada hubungan kolektor – emitor.

2. Daerah Jenuh Transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan
dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke
emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor
– emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum
(sambungan CE terhubung maksimum).

3. Transistor kondisi Aktif pada daerah kerja ini transistor biasanya


digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah
aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor
walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk
menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara
daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (Cut off).

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

5. Foto Selfie Didepan Poltek

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

6. ANALISA

Jadi percobaan kami kali ini, kami melakukan percobaan tentang fungsi
transistor sebagai amplifier. Pada percobaan tersebut kami terhambat. Oleh
karena peralatan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tidak lengkap.
Akibatnya percobaan kami tidak dapat dilakukan dengan semestinya. Jadi
kami tidak mendapatkan hasil percobaan untuk fungsi transistor sebagai
amplifier saat percobaan. Alat yang digunakan dalam percobaan ini
semestinya adalah kit komponen, multimeter, osiloskop, signal generator,
kabel jumper, catu daya atau sumber tegangan, dan breadboard. Jadi kami
melakukan percobaan dengan menggunakan livewire dengan ketentuan
variable resistor sebesar 0%, 55%, dan 85%. Sehingga kami mendapatkan
hasil percobaan dengan menggunakan livewire tersebut. Biasanya transistor
sebagai penguat ini diaplikasikan pada penguat sinyal radio, pengeras suara,
dan lain-lain. Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output,
transistor sebagai penguat dibagi menjadi tiga yaitu penguat common base,
penguat common colector, dan penguat emiter. Penguat Common Base adalah
penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke
emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base
mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Penguat Common Emitor
adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor . serta mempunyai
karakter sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-
kan/ditanahkan, Input adalah Basis,dan output adalah Collector. Penguat
Common Collector adalah penguat dimana kaki kolektor transistor di
groundkan / ditanahkan , lalu input di masukkan ke basis dan output diambil
pada kaki emitor dan penguat ini berkarakteristik sebagai penguat arus.
Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil
dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor.
Gelombang yang dihasilkan pun sinusoidal pada tegangan base sedangkan
tegangan pada collector tergantung pada persentase variabel resistornya.

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

7. KESIMPULAN

1. Tegangan yang berada pada collector maupun basis akan stabil apabila
potensiometer pada 0%

2. Semakin besar persentase potensiometer maka semakin besar juga


tegangan pada basis dengan polaritas negatif namun pada suatu persentase
tertentu namun akan berkurang seiring dengan bertambahnya persentase
pada potensiometer.

3. Semakin besar persentase potensiometer maka tegangan pada collector


akan berbentuk trapesium seiring dengan pertambahan melebihi pada suatu
persentase tertentu maka bentuknya akan mengecil.

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

LAMPIRAN

1.LAMPIRAN GRAFIK

1. Rangkaian Amplifier dengan tegangan 0%

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

2. Rangkaian Amplifier dengan tegangan 55%

RIO YUSDIZALI
03041381621096
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MUHAMMAD DWI RIZKY
03041381722091

3. Rangkaian Amplifier dengan tegangan 85%

RIO YUSDIZALI
03041381621096

Anda mungkin juga menyukai