Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR

ELEKTRONIKA DASAR II
MULTIVIBRATOR ASTABIL MENGGUNAKAN
TRANSISTOR

NAMA : Atifah Hirahmah


NIM : 18033021
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN : Drs. Hufri, M.Si

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
RANGKAIAN INTEGRATOR DAN DIFERENSIATOR RC AKTIF

A. TUJUAN
1. Menentukan bentuk tegangan keluaran dari rangkaian penintegralan dan
pendiferensialan RC aktif.
2. Menyelidiki pengaruh frekuensi sumber dan tegangan masukan terhadap
tegangan keluaran puncak ke puncak gelombang segitiga.
3. Menyelidiki pengaruh tegangan masukan terhadap tinggi isyarat denyut pada
keluaran rangkaian differensiator.

B. ALAT DAN BAHAN


No. Alat Bahan
1. Osiloskop dua channel Tahanan
2. Multimeter analog Kapasitor Keramik
3. Audio generator IC uA 741
4. Scaler counter Potensiometer
5. Catu daya dengan dua polaritas Baterai 9 Volt 2 buah
Kabel Penghubung
Projectboard

C. TEORI DASAR

Pada rangkaian integrator antara tegangan sumber dengan tegangan terminal


inverting dari op-amp dihubungkan dengan tahanan, antara terminal inverting
dengan keluaran dipasang kapasitor sedangkan terminal non inverting
dihubungkan ke ground seperti pada gambar :

Gambar 1. Rangkaian integrator RC aktif

Gambar 1 menunjukan dua model rangkaian integrator aktif. Penambahan tahanan


R2 = 1 MΩ paralel dengan kapasitor dimaksudkan untuk menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih bagus lagi, sedangkan penambahan tahanan R3 agar
rangkaian lebih stabil karena semakin meniadakan arus yang mengalir kedalam
op-amp.
Pada bagian loop masukan arus mengalir dari tegangan sumber ke tahanan R
besarnya arus yang mengalir pada tahanan R dapat ditentukan melalui
persamaan :
Vi
. I1 = R
Melalui persamaan tegangan dapat pula ditentukan arus yang mengalir pada
kapasitor yang diberikan dalam bentuk persamaan :
dVo
I2 = - C dt
Secara umum arus dari sumber mengalir ketahanan dan terpecah menjadi dua
yaitu kekapasitor dan keterminal inverting dari op-amp. Karena impedansi
masukan dari op-amp sangat besar sehingga dapat dianggap tidak ada arus yang
mengalir pada op-amp. Berdasarkan hukum kirchoff I dengan mengabaikan arus
yang mengalir pada op-amp didapat persamaan I1 = I2. persamaan yang
menghubungkan antara bagian keluaran dengan masukan dibedakan seperti :
Vi dVo
=−C
R dt
Tegangan keluaran dari rangkaian integrator secara umum dapat diekspresikan
dalam bentuk persamaan :
I
Vo = - RC
pada persamaan terlihat tegangan keluaran merupakan integral dari tegangan
masukan. Karena rangkaian berfungsi mengintegralkan tegangan masukan
sehingga dikenal dengan rangkaian integrator. Tanda negatif pada persamaan
menunjukan bahwa tegangan keluaran berlawanan fase 180 dengan tegangan
masukan. Pada rangkaian integrator tegangan masukan berupa gelombang persegi
dan pada keluaran dihasilkan gelombang segitiga sehingga rangkaian ini dapat
digunakan untuk mengkonversi gelombang persegi ke segitiga. Dengan
melakukan analisis terhadap tegangan lereng yang dihasilkan didadapatkan
tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang dalam bentuk :

Vipp
Vopp = 4 fRC
Ternyata tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiha ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu : tegangan puncak ke puncak dari gelombang persegi,
frekuensi dari sumber dan nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor yang
digunakan.

2. Rangkaian differensiator aktif


Berbeda dengan rangkaian integrator pada rangkaian differensiator antara
sumber dengan terminal inverting dipasang kapasitor dan antara terminal
inverting dengan keluaran dipasang tahanan seperti gambar :

Gambar 2. Rangkaian diferensiator RC aktif

Dari persamaan tegangan pada loop masukan dapat ditentukan arus yang
mengalir pada kapasitor. Sementara itu arus yang mengalir pada tahanan
ditentuksn dari persamaan tegangan pada loop keluaran. Biasanya arus yang
mengalir melewati kapasitor dan tahanan masing-masing dapat dituliskan seperti :
dVi
I1 = C dt
Vo
I2 = - R
Berhubung impedansi masukan dari op-amp sangat besar sehingga semua
arus mengalir pada kapasitor. Tegangan keluaran dalam waktu t detik dari
rangkaian differensiator dapat ditentukan dari persamaan berikut :
dVi
Vo = - R C dt
Pada persamaan (7) dapat diperhatikan nahwa tegangan keluaran merupakan
diferensial dari tegangan masukan, sehingga rangkaiannya dikenal dengan
rangkaian differensiator.

(Tim Pengajar Elektronika Dasar, 2020 : 45 - 48 )

D. TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan prinsip kerja dan perbedaan antara rangkaian integrator dan


differensiator aktif.
Jawab:
 Rangkaian integrator aktif, yaitu rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
mengintegralkan tegangan pada masukan sehingga pada keluaran dihasilkan
tegangan keluaran sebagai integral dari masukan. Disebut rangkaian integrator
aktif kerena selain menggunakan tahanan dan kapasitor pada rangakaian, ada
rangkaian juga digunakan om-amp.
Prinsip kerja: Secara umum, arus dari sumber mengalir menuju tahanan dan
terbagi menjadi dua, yaitu ke kapasitor dan terminal inverting dari om-amp.
Karena impedansi masukan dari om-amp sangat besar sehingga arus yang
mengalir pada om-amp dapat diabaikan. Berdasarkan hukum Kirchoff 1 dengan
mengabaikan arus yang mengalir pada am-amp, diperoleh arus I1=I2
 Rangkaian differensiator aktif yaitu, rangkaian elektronika yang
menggunakan tahanan, kapasitor, da nom-amp untuk menghasilkan tegangan
keluaran sebagai differensial dari tegangan masukan.
Prinsip kerja: Impedansi masukan dari om-amp sangat besar, sehingga semua
arus mengalir pada kapasitor.

2. Kapan keluaran dari rangkaian integrator sebagai integral dari masukannya


dan kapan pula keluaran dari rangkaian differensiator sebagai differensial dari
masukannya.
Jawab:
 Keluaran dari rangkaian integrator sebagai integral dari masukannya ketika
pada rangkaian integrator menggunakan masukan gelombang persegi dan
keluaran yang dihasilkan berupa gelombang segitiga. Karena pada rangkaian
impedansi masukan dari om-amp sangat besar sehingga arus yang mengalir
pada om-amp dapat diabaikan. Dan saat dilakukan analisis terhadap rangkaian
akan dapat diketahui bahwa keluaran yang dihasilkan pada rangkaian
merupakan integral dari masukan.

 Keluaran dari rangkaian differensiator sebagai differensial dari masukannya

ketika dari rangkaian diperolah analisis bahwa besar I1 = C dan I2 = -

. Dari persamaan tegangan loop masukan dan loop keluaran dapat diketahui
bahwa keluaran yang dihasilkan merupakan differensial dari masukan.

3. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan tegangan keluaran dari puncak ke


puncak gelombang segitiga yang dihasilkan oleh integrator.
Jawab:
Tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segi tiga ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu:
 Tegangan puncak ke puncak gelombang persegi
 Frekuensi sumber
 Nilai tahanan
 Kapasitansi dari kapasitor yang digunakan
4.Diberikan tegangan masukan pada rangkaian integrator Vi = 0.1 Volt,
tentukanlah tegangan keluaran pada saat t = 0.2 detik.
Penyelesaian:

Diket: Vi = 0.1 Volt


Dit: VO = …? t = 0.2 detik
Jawab:

VO = - dt

=- dt

=- 0.1 t dengan batas 0 sampai 0.2 detik

=- Volt

5. Pada rangkaian integrator diberikan nilai tahanan 20kΩ dan kapasitansi


kapasitor 120nF. Pada frekuensi sumber 5 kHz, tentukanlah tegangan keluaran
puncak ke puncak untuk tegangan masukan puncak ke puncak 1V, 1.2V, 1.4V,
1.6V, 1.8V, 2.0V. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan
masukan.
Penyelesaian:
Diket: R = 20kΩ
C = 120nF
f = 5 kHz
Dit: VOPP = …? ViPP = 1V, 1.2V, 1.4V, 1.6V, 1.8V, 2.0V.
Plot hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan.
Jawab:

 VOPP =

=
= 0.0208 Volt

 VOPP =

=
= 0.025 Volt

 VOPP =

=
= 0.0291 Volt

 VOPP =

=
= 0.0333 Volt

 VOPP =
=
= 0.0375 Volt

 VOPP =

=
= 0.0416 Volt

Hubungan antara tegangan keluaran dengan


tegangan masukan
2.5
2
Vi (Volt)

1.5
1
0.5
0
0.02 0.03 0.03 0.03 0.04 0.04
Vo (Volt)

6. Rancanglah nilai komponen yang menghasilkan konstanta waktu τ >> T/2


untuk integrator dan τ << T/2 untuk differensiator.
Jawab:
τ=RxC
T = 0.693 R C
Maka:

RxC=
2R x 2C = 0.693 R C
R x C = 0.693
Maka pada integrator, hasil kali R dengan C harus lebih besar dari 0.693.
Sedangkan pada differensiator hasil kali R dengan C harus lebih kecil dari
0.693.

E. PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan komponen elektronika, peralatan serta bahan pendukung lainnya


untuk praktikum rangkaian integrator dan differensiator.
2. Merakit komponen untuk rangkaian integrator pada papan projectboard
seperti gambar 1
3.

Anda mungkin juga menyukai