1.1
Dasar Teori
1.1.1 CMRR Op-Amp
Op-Amp atau yang lebih dikenal dengan penguat operasional merupakan sebuah
komponen semikonduktor elektronika yang memiliki kemampuan tinggi sebagai penguat
diferensial dengan impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah.
Op-Amp sering digunakan sebagai aplikasi perubah amplitude (perubahan tegangan),
oscillator, filter, penguat instrumentasi.
D C Supp ly
In put Vol ta g e
O ut put Vol ta g e
DC S uppl y
Penguatan tegangan pada rangkaian operasi common mode dapat dicari dengan membagi
hasil tegangan keluaran dari rangkaian dengan tegangan masukan untuk Op-Amp.
Ac=
Vo
Vi
(1.1)
Rangkaian diferensial digunakan juga untuk menentukan besarnya CMRR pada
Op-Amp yaitu dengan memberikan satu masukan sinyal pada kedua pin masukan.
Selanjutnya diketahui pula tegangan keluaran dari rangkaian diferensial tersebut.
Penguatan dari rangkaian diferensial dapat deketahui dengan membagi sinyal keluaran
dengan sinyal masukan dari Op-Amp.
(a)
(b)
Ad=
Vo
Vd
..
(1.2)
Vd = Vi1 Vi2 ... (1.3)
Setelah mengetahui rangkaian dan kedua rumus tersebut, maka CMRR dapat dicari
dengan menggunakan rumus:
CMRR=20 log 10
Ad
dB
Ac
....
(1.4)
1.1.2
Op-Amp LM741
Op-Amp LM741 adalah sebuah perangakat semikonduktor buatan Texas
Tabel 1
Electrical Absolute Maximum Rating
Tegangan Suplai
Disipasi Daya
Differential Input Voltage
Tegangan Masukan
ESD Tolerance
Sumber: Datasheet LM741
LM741A
22V
500mW
30V
15V
400V
LM741
22V
500mW
30V
15V
400V
LM741C
22V
500mW
30V
15V
400V
komponen LM741 semikonduktor dan Spice Macro. Rangkaian mode diferensial pada
simulator TINA TI dibawah ini menggunakan spesifikasi maksimum dari komponen OpAmp LM741 semikonduktor macro NPN input yaitu tegangan supplai 22V DC dan
tegangan masukan 15VAC.
1.3
rangkaian common mode sebesar 520mVp-p, untuk rangkaian mode diferensial didapatkan
keluaran 3.2mVp-p. Kedua rangkaian tersebut memiliki masukan tegangan sebesar 30V p-p
dengan masukan tegangan suplai sebesar 22VDC. Dari rumus yang telah dibahas
sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common mode sebesar:
Ac=
Vo
Vi
Ac=
520 mV
30 V
Ac = 0.01733
Vo
Vi
Ad=
3.2 mV
30 V
Ad = 0.000106
Dari hasil penguatan mode diferensial dan common mode yang telah diketahui,
maka CMRR dapat dihitung. Penghitungan CMRR adalah sebagai berikut:
CMRR=20 log 10
CMRR=20 log 10
Ad
dB
Ac
0.000106
dB
0.01733
CMRR = 20log0.0611 dB
CMRR = -24.2791 dB
Jadi hasil CMRR yang telah didapat adalah -24.2791 dB, namun tegangan
masukan dan keluaran dari mode diferensial ini terpotong dan bukan sinyal sinus murni.
Hal ini terjadi diakibatkan karena saat sinyal sinus masuk ke Op-Amp, sinyal tersebut
masuk ke dalam pin inverting pada Op-Amp. Karena hal tersebut pin Non-Inverting pada
Op-Amp tidak mendapat sinyal. Sinyal input yang telah terpotong mempengaruhi
keluaran dari Op-Amp dan menyebabkan sinyal keluaran dari Op-Amp terpotong.
300 mV
30 V
Ad = 0.01
Setelah didapatkan hasil Ad, maka nilai CMRR dapat ditemukan sebagai berikut:
CMRR=20 log 10
CMRR = 15.223
0.01
dB
0.01733
tegangan dari rangkaian common mode sebesar 740mVp-p, untuk rangkaian mode
diferensial didapatkan keluaran 80mVp-p. Rangkaian common mode memiliki masukan
tegangan sebesar 30Vp-p dengan masukan tegangan suplai sebesar 22V DC. Dari rumus
yang telah dibahas sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common
mode sebesar:
Ac=
Vo
Vi
Ac=
740 mV
30 V
Ac = 0.02466
Vo
Vd
Ad=
80 mV
30 V
Ad = 0.0026
Setelah didapatkan hasil Ac dan Ad, maka CMRR dapat dihitung menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
CMRR=20 log 10
0.0026
dB
0.02466
CMRR = 0.459 dB
Jadi hasil CMRR yang didapat sebesar 0.459 dB. Pada keluaran sinyal dari
common mode dan mode diferensial Op-Amp Spice Macro mengalami perpotongan
sinyal dan sinyal keluarannya bukan merupakan sinyal sinusoida murni.
Dasar Teori
2.1.1
negatif dari puncak ke puncak yang dapat diperoleh dimana tidak terpotong (clipper)
oleh sumber Vcc.
2.2
100K Ohm untuk Rf dan R1 sebesar 1K Ohm. Bahan tersebut disusun menjadi rangkaian
tidak pembalik (Non Inverter) seperti pada gambar dibawah.
maka
Dalam rangkaian non inverting yang akan disimulasikan keluaran akan didapat
sebagai berikut :
Rf
Vin
R1
100
Vin
1
Vout = 1+
Vout= 1+
Vout=101Vin
Vout =101 x 1mV
Vout=101mV
b. Percobaan 2
Pada percobaan kedua kita dapat merubah amplitudo pada function generator
dengan 1V.
LM741 Semikonduktor
a. Percobaan 1
Kita menggunakan komponen LM741 semikonduktor. Untuk rangkaian masih
tetap menggunakan rangkaian tak pembalik. Untuk Rf sebesar 100K Ohm dan R1 sebesar
1K Ohm.
b. Percobaan 2
Pada percobaan kedua kita merubah amplitudo Vin yang semula 1mV menjadi 1V.
Maka secara teori akan mengeluarkan tegangan sebesar 101V. Namun pada simulasi
hanya mengeluarkan sebesar 13V. Hal ini terjadi karena batas Vs sebesar 15V dan
menyebabkan sinyal keluaran terpotong.
ditemukan kejadian seperti ini, sehingga pada keluarannya akan ada sedikit tegangan. Keadaan
seperti ini dapat diatasi dengan teknik penolan offset, yaitu dengan menambahkan arus atau
tegangan offset masukan.
Pengujian menggunakan Ic spice Macro LM741
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 mVolt
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Dengan
memberikan
tegangan kedua inputan 1 Volt, Ic Spice macro LM741 mengeluarkan tegangan 6 mVp-p seperti
di tunjukan pada gambar di bawah ini:
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad, Robert dan Nashlesky, Luis.1998.Electronics Devices and Circuit Theory Seven
Edition. New Jersey: Prentice Hall
Terrell, David L.1996. OP AMPS Design Application and Troubleshooting Second Edition.
Boston: Elsevier Science
Anonim.2013. Datasheet OP AMP LM741. Texas: Texas Instrument