Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

PENGKONDISIAN SINYAL

Program Studi D-III Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro 2008

MODUL I PENGUAT OP-AMP DUA TINGKAT I. TUJUAN Memahami rangkaian penguat dua tingkat dan cara kerjanya II. ALAT DAN BAHAN 1. IC Op-Amp (LM741) 3 buah 2. Resistor : R = 1K 2 buah R = 10K 2 buah R = 10K Variabel 2 buah III. TEORI Pengat Operasional (Op-Amp) merupakan rangkaian terpadu yang dikemas dalam satu IC. Pada umumnya kaki-kaki IC tersebut terdiri atas input membalik atau inverting input (-), input tak membalik atau non inverting input (+), output, offset, dan catu daya seperti pada gambar 1.1 Secara ideal, OpAmp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya : a. Penguat tegangan tak berhingga (AV0 = ) b. Impedansi input tak berhingga (rin = ) c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ) e. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0) Komponen Op-Amp dikemas dalam satu IC.

Gambar 1.1 Konfigurasi IC 741

Penguat Tegangan Membalik. Perbedaan rangkaian antara penguat tegangan membalik dan tak membalik adalah pada penguat membalik dihubungkan dengan tanah. Penguat membalik memiliki kelebihan dalam kemampuannya mengatur suatu harga yang tepat dari impedansi masukan.

+V

-V

Gambar 1.2 Penguat tegangan membalik

Besar penguatan tegangan dari penguat tegangan membalik dapat dirumuskan: R Vout = 2 ...................................................(1) R Vin 1 Penguat Tegangan Tak Membalik. Penguat ini memiliki karakteristik impedansi keluaran rendah, impedansi masukan tinggi dan besarnya penguatan yang stabil. Penguat tegangan jenis ini memiliki kelebihan yaitu kemampuan penguatan yang mendekati ideal. +V

-V

Gambar 1.3 Penguat tegangan tak membalik

penguatan tegangan pada penguat tegangan tak membalik dirumuskan pada persamaan: Vout R2 = +1 (3.2) Vin R1 Penyangga (Buffer) Apabila penguat Non Inverting resistor input dibuka (R= ~) dan R umpan balik dihubung singkat maka akan membentuk sebuah pengikut tegangan seperti terlihat pada gambar 1.4 berikut ini :

Gambar 1.4 Buffer Perolehan tegangan output yang dihasilkan akan sebagai berikut : Rf 0 Acl = 1 + = 1 + = 1 ...................................................(2) Ri ~ Keterangan : Rf = Rfeedback Ri = Rinput Berdasarkan rumus diatas maka penguatan yang dihasilkan sebesar 1 kali. Resistans masukan Ri adalah sama dengan resistans masukan Op-Amp, demikian juga resistans keluaran Ro juga sama dengan resistans keluaran OP-Amp. IV. PERCOBAAN Buatlah rangkaian seperti gambar 1.5, Setelah dirangkai, rangkaian diberi catudaya (+12V) dan (-12V). Kemudian beri input sinyal dan ukur masing-masing tegangan keluaran pada setiap tingkatan penguatan. Bandingkan besar sinyal masukan dengan sinyal keluaran dan lakukanlah pengukuran dengan beberapa variasi perubahan hambatan pada resistor feed back

Gambar 1.5 Rangkaian Percobaan

MODUL II KOMPARATOR I. TUJUAN Memahami rangkaian penguat komparator dan cara kerjanya II. ALAT DAN BAHAN 1. Op-Amp LM339 2. resistor 10 K, 1K 3. trimpot multitune 10 K 4. catudaya 12V III. TEORI Aplikasi laindari penguat operasional adalah sebagai komparator. Komparator atau pembanding adalah rangkaian apa saja yang membandingkan besaran masukan dengan suatu taraf referensi (atau dengan masukan lain) dan menghasilkan suatu perubahan keadaan keluaran bila harga salah satu masukan melampaui harga masukan lainnya. Komparator merupakan salah satu pengunaan tak linier dari Op-Amp. Keluaran pembanding hanya dapat mempunyai dua nilai, misal 0 V dan 5 V saja. Pembanding mempunyai dua masukan, yaitu masukan pembalik (-) dan masukan tak membalik (+), seperti tampak pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Konfigurasi Input LM339 Jika tegangan referensi yang digunakan adalah masukan pembalik (-) dan tegangan sinyal yang dimasukkan pada masukan tak membalik (+) sedikit lebih tinggi (beberapa ratus mikrovolt) dari tegangan referensi, maka tegangan keluarannya akan tinggi mendekati tegangan VCC. Rangkaian ini disebut komparator tak membalik (non-inverting comparator). Jika tegangan referensi yang digunakan adalah masukan tak membalik (+) dan tegangan sinyal yang dimasukkan pada masukan membalik (-) sedikit lebih tinggi dari tegangan referensi maka tegangan keluarannya akan medekati ground. Rangkaian ini disebut komparator membalik (inverting komparator) dengan pertimbangan ketelitian dalam melakukan komparasi, mak dibuat IC yang khusus digunakan untuk komparator. IC ini misalnya tipe LM 339 yang memiliki 4 buah Op-Amp komparator dalam satu kemasan. Gambar 2.2 menunjukkan konfigurasi IC tersebut.

Gambar 2.2 Konfigurasi IC LM339

IV. PERCOBAAN

Gambar 2.3 Percobaan Komparator

1. 2. 3. 4.

Rangkaialah komparator seperti pada gambar 2.3 Beri catu daya 5 Volt. Variasi besar hambatan VR 10K untuk memvariasi tegangan referensi. Variasi besar tegangan input.

MODUL III ANALOG TO DIGITAL CONVERTER I. TUJUAN Memahami cara kerja pengubah data analog ke digital menggunakan tipe ADC0804 II. ALAT DAN BAHAN 1. ADC0804 2. resistor 10K 3. Resistor 330 8buah 4. LED = 8 buah kapasitor 150 pF, 1 F, dan 0,1 F Trimpot 10 K Catudaya 5 Volt Regulator 0-5 Volt

5. 6. 7. 8.

III. TEORI Pada dunia elektronika, mikrokontroller maupun mikroprosesor merupakan peralatan yang hanya dapat memproses data digital yang merupakan kombinasi dari level tegangan 1 ( 5 volt) dan 0 ( 0 volt) yang merepresentasikan sebuah bobot dari level analog. Maka untuk setiap data analog seperti pada keluaran penguat sensor diperlukan rangkaian Analog to Digital Converter (ADC) untuk mendapatkan keluaran data digital. Hal ini banyak ditemui dalam praktek, yaitu pada penggunaan alat-alat ukur digit seperti Digital Voltmeter. Didasarkan cara kerjanya, ADC dibedakan menjadi 4 jenis yaitu : ADC integrasi, ADC servo, ADC paralel, dan ADC successive approximation (time encoder). Perbedaan utama masing-masing ADC tersebut terletak pada konfigurasi dan rangkaian internal yang digunakan. Berikut merupakan cara kerja dalam konversi yang dilakukan ADC : 1. Melakukan reset ADC yang menyebabkan semua keluaran counter di dalamnya menjadi rendah. Karena signal analog yang akan dikonversikan dimasukkan pada rangkaian komparator yang bekerja tak membalik, artinya jika Vref lebih besar dari Vi maka keluaran kecil, dan jika Vref lebih kecil dari Vi maka keluaran komparator tinggi. Reset yang dilakukan akan menyebabkan keluaran DAC yang digunakan sebagai Vref adalah nol sehingga keluaran komparator tinggi. Oleh karena pada permulaan bekerjanya, output komparator adalah 1 maka akan menyebabkan pintu AND membuka sehingga pulsa clock akan diteruskan. 2. Lewat pulsa-pulsa clock menyebabkan counter mulai mencacah. Nilai Vref akan naik sebanding dengan hitungan yang dihasilkan counter. 3. Pada saat harga Vref = Vi, maka output komparator menjadi 0 yang menyebabkan tertutupnya pintu AND sehingga pulsa-pulsa clock tidak dapat lewat lagi dan counter akan berhenti menghitung. Nilai hitungan terakhir yang menyebabkan Vref = Vi menunjukkan nilai digit dari input analog Vi. Resolusi (ketelitian) dari ADC sangat tergantung dari jangkah counter yang digunakan. Misalnya untuk counter 8 bit akan mencacah dari 0000 0000 hingga 1111 1111 dalam kode biner, 0-255 dalam desimal atau 00H FFH dalam heksa. Resolusi tersebut secara umum dirumuskan :

R=

Vref / 2 2n 1

.....................................................(1)

Dimana n = jumlah bit ADC dan Vref = tegangan referensi Spesifikasi teknis ADC0804 : Kompatibilitas terhadap jalur bus semua mikrokontroler dan mikroprosesor

Waktu konversi < 100s Memiliki internal clock Tegangan input dan output kompatibel pada level TTL Rentang input analog 0-5 volt Diagram pin ADC tersebut ditunjukkan Gambar 3.1

Gambar 3.1 Konfigurasi PIN ADC0804 Konversi ADC0804 dilakukan melalui pin kontrol yaitu CS, WR dan RD. Pada aplikasinya, pin CS selalu diberi logika low (L) sedangkan kaki WR dan RD diberikan logika high (H). Konversi dimulai saat WR diberikan logika dari H ke L. Setelah di delay beberapa saat (minimal 100 s) ang tergantung kecepatan konversi (time conversion) kemudian kaki CS diaktifkan dengan logika L. Saat itu data hasil konversi telah keluar di output data. Untuk konversi berikutnya dimulai dengan mengembalikan kaki WR dan RD ke logika H. IV. PERCOBAAN

Gambar 3.2 Rangkaian percobaan ADC

1. Buatlah rengkaian ADC menggunakan konfigurasi free-running berikut ini : 2. Untuk rangkaian ini jika data H maka lampu mati dan sebaliknya. Ubahlah inputanalognya dengan mengunakan variable resistor pembagi tegangan atau regulator. Tegangan input maksimal yang diperbolehkan adalah 5V. Catat tegangan input terhadap logika keluaran pada data output. Masukan Analog (volt) keluaran Heksa

Biner

Desimal

3. Hitung pula Resolusi (ketelitian) ADC untuk rangkaian yang digunakan ada praktek

MODUL IV DIGITAL TO ANALOG CONVERTER I. TUJUAN Memahami cara kerja pengubah data analog ke digital menggunakan tipe DAC0808 II. ALAT DAN BAHAN 1. DAC0808 2. LM741 3. Resistor 4K7, 2K7 4. LED = 8 buah

5. kapasitor 15 pF 6. Trimpot 10 K 7. Catudaya 12 Volt

III. TEORI DAC0808 merupakan salah satu contoh kenverter D/A. IC ini tidak mahal dan digunakan secara luas dalam beberapa aplikasi, D/A ini menerapkan metode tangga R-2R 8 bit yang dilengkapi dengan sumber arus acuan dan delapan buah transistor saklar untuk mengarahkan arus biner. Suatu tegangan dan hambatan eksternal dipergunakan untuk mengatur arus acuan pada nilai yang lazim berlaku yaitu 2 mA. DAC0808 mempunyai waktu pemantapan 150ns dan ketelitian relatif . Konfigurasi pin ditunjukkan seperti pada gambar 4.1. dengan penjelasan sebagai berikut. Pin 1 tidak dipakai ( NC singkatan dari no connection ). Pin 2 adalah penghubung ke ground. Pin 3 ( ) harus dipasang pada -12V. Pin 4 adalah saluran balik dari ground, yang sifatnya sebagi output pembalik. Pin 5 s/d 12 merukan 8 bit masukan data. Pin 13 ( ) harus dipasang pada catu daya +5V. Pin 14 dihubungkan dengan catu daya positif melalui hambatan R14, dan pin 15 dihubungkan ke ground melalui hambatan R15. Akhirnya sebuah kapasitor antar pin 16 dan pin 13 berfungsi untuk memberi kompensasi frekuensi bagi IC ini.

Gambar 4.1. Pin konfigurasi

IV. PERCOBAAN

Gambar 4.2 Percobaan DAC

1. 2. 3. 4.

Rangkai DAC seperti gambar 4.2 Beri Catudaya. Hubungkan input DAC dengan DIP Switch. Variasi bobot biner dari DIP Switch dan ukur tegangan output dari DAC.

Anda mungkin juga menyukai