OP AMP
Di susun oleh :
Nama : Muhammad Dimas Suraji
Kelas : EK-1D
No. Absen/NIM : 12 / 3.32.22.3.14
Dosen Pengampu : Sihono, ST.,M.ENG
Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan
yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam
bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik
penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di
dalamnya.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna.
Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan
distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi.
Selain itu aplikasi pemakaian op-amp juga meliputi bidang elektronika audio,
pengatur tegangan dc, tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog digital dan
pengubah digital ke analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci,
kendali otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain.
IC tipe µA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak
universal. Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan
sebagai tandingan dari µA702. Dengan banyak kekhususan tipe µA709 mempunyai
tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan – UEE = -15 V,resistan
input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000
V/v). IC µA709 merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak
dilupakan dalam sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali.
Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537.
1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap
hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka
output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output
Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari
penguat diferensial dengan 2 input. Sebagai penguat operasional ideal , operasional amplifier
(Op-Amp) memiliki karakteristik sebagai berikut : Impedansi Input (Zi) besar = ∞ Impedansi
Output (Z0) kecil= 0 Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞ Band Width respon frekuensi lebar =
4. Karakteristik Op Amp
mendekati ideal sehingga dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini lebih
mudah dan juga kareana penguat ini bekerja pada tingkatan yang cukup dekat dengan
mempunyai tiga terminal, yaitu dua terminal masukan dan satu terminal keluaran.
a. Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik arus
masukan, artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1 = I2 = 0).
sumber tegangan ideal. Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama
c. Penguatan loop terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada
umpan balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal
yangberfungsi untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC).
Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas
dalam rangkaian terpadu (Intregated Circuit). Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi
menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan
penguat yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat
ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlah diferensial dan penguat
instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal
6. Operasional Op Amp
Pada mode loop terbuka besarnya penguatan tegangan adalah tak berhingga (∞), sehingga
besarnya tegangan output hampir dan bisa dikatakan mendekati Vcc. Expresi matematika
pada penuat operasional mode loop terbuka adalah. Sehingga tegangan output ≈ Vcc.
Pada mode loop tertutup besarnya penguatan tegangan (Av) adalah besar tetapi tidak
mecapai nilai maksimalnya dan dapat dituliskan sebagai berikut.
3. Model Penguatan Terkendali
amplifier (Op-Amp) dapat ditentukan dari nilai resistansi feedback dan input.
Sehingga nilai penguatan tegangan (Av) pada mode operasi ini dapat dituliskan
seabgai berikut :
4. Model Penguatan 1
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (Op-Amp) sering disebut
dengan istilah buffer (penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak terjadi
penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi ini berfungsi untuk memperkuat arus
sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap sinyal input. Besarnya
tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin) karena penguatan
Rangkaian dasar operasional Op Amp dibuat dari bipolar transistor (BJT), seperti pada
gambar berikut :
Pada penguat diferensial di atas terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V₁ dan V₂.
Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Via = 0), maka keluaran Vo=0. Hal
ini disebabkan karena IB = IB, sehingga IC₁ = IC₂ dan IE₁ = IE. Karena itu tegangan
keluaran (VC, dan VC) harganya sama sehingga V₁ = 0. Apabila terdapat perbedaan
antara sinyal V₁ dan V₂, maka Va V - V. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan
antara IB, dan IB2. Dengan begitu harga IC, berbeda dengan ICs, sehingga harga Vod
penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial (cascade). Keluaran penguat
Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara penguatan penguat
1. Komparator (Pembanding)
Merupakan salah satu penerapan yang memanfaatkan penguatan terbuka (openloop gain)
penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus yang
memang difungsikan sematamata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat
operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator. Komparator
membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan
tegangan mana yang lebih tinggi.
Rangkaian komparator merupakan aplikasi Op-Amp yang mana rangkaian tersebut
berada dalam keadaan loop terbuka dan tidak linear. Keluaran dari rangkaian ini tidak
berbanding lurus dengan masukan. Keluaran berupa +Vcc/-Vcc atau High/Low. Prinsip
dasar rangkaian ini, yaitu membandingkan nilai masukan pada inverting dan non-
inverting. Jika kaki noninverting dianggap sebagai referensi,maka nilai keluaran
bergantung pada masukan kaki inverting. Rangkaian komparator pada gambar 5
merupakan komparator dengan histerisis.Komparator dengan histerisis bertujuan untuk
meminimalkan efek noise yang terjadi.
2. Penguat Pembalik
Penguat Tegangan Pembalik (Inverting Voltage Amplifier) Rangkain Op-Amp dasar yang
menyediakan penguatan tegangan membalik. Ini adalah rangkaian yang sangat berguna
yang juga menyediakan landasan untuk rangkaian-rangkaian Op-Amp lainnya. Dari
gambar rangkaian tersebut menunjukkan bahwa rangkaiannya adalah suatu rangkaian
umpan balik karena resistor R2 menyediakan jalur umpan balik dari output ke input Op-
Amp. Umpan balik tersebut adalah jenis umpan balik negatif karena simyal umpan
baliknya dihubungkan ke terminal pembalik (diberi label ‘–‘).
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan
menguatkan sebuah tegangan.Resistor R2 melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali
ke masukan. Karena keluaran taksefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara
efektif mengurangi besar masukan.Ini mengurangi penguatan keseluruhan dari penguat
dan disebut dengan umpan balik negatif. Pada prinsipnya sebuah penguat operasional
(operational amplifier) ideal memiliki impedansi masukan yang sangat besar hingga
dinyatakan sebagai impedansi masukkan tak terhingga (infinite input impedance).
Kondisi penguat operasional yang memiliki impedansi masukan tak terhingga tersebut
menyebabkan tidak adanya arus yang melewati masukkan membalik (inverting input)
pada penguat opersional. keadaan tak berarus pada masukan membalik tersebut membuat
tegangan jatuh diantara masukan membalik dan masukkan tak membalik bernilai 0 Volt.
3. Penguat Tak Pembalik
Penguat Non-Inverting Voltage Amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting,
dimana input-nya dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan
sama dengan polaritas input tetapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
Rfeedback (R2) dan Rinput (R1)
4. Penguat Diferensiator
Penguat diferensial digunakan untuk mencari selisih dari dua tegangan yang telah
dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi.
Penguat jenis ini berbeda dengan diferensiator.
6. Penguat Integrator
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu. Sebuah integrator
dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk rangkaian
tapis aktif.