Oleh
NPM : 2017041002
Jurusan : Fisika
Kelompok : I (Satu)
Mei Suryani
NPM.1817041014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Penguat Op-AMP
Satu penguat operasional atau operational amplifier dalam bahasa Inggris, sering
disingkat sebagai Op-Ar.rp, biasa dikenal sebagai sebuah IC, di mana banyak
transistor digabungkan dalam satu kristal semikonduktor. Dengan memakai
teknologi IC banyak transistor dan komponen elektronik lain bisa digabungkan
menjadi satu komponen dengan berbagai sambungan dan sifat tertentu yang cukup
canggih. Rangkaian Op-Amp dalam IC modern merupakan pendekatan yang baik
untuk sifat Op-Amp ideal. Sifat dari suatu Op-Amp ideal bisa dijelaskan sebagai
berikut. Satu Op-Amp merupakan suatu penguat diferensial dengan penguatan
yang tak berhingga. Satu penguat diferensial adalah suatu penguat yang
mempunyai dua masukan dan voltase pada keluaran tergantung dari perbedaan
potensial antara kedua masukannya. Berarti terdapat persamaan sebagai berikut.
V out =(V input 1−V input 2 ) A……………………………………..(2)
Di mana A adalah faktor penguatan. Karena penguatan A dari Op-Amp tak
berhingga, maka terdapat persamaan untuk Op-Amp:
V out =( V input 1−V input 2 ) ∞ ………………………………….(3)
dapat dilihat bahwa besar dari output menjadi positif tak berhingga ketika input 1
lebih besar daripada input 2 dan besar dari output menjadi negatif tak berhingga
ketika input I lebih kecil daripada input 2. Berarti ketika input 2tinggi, output
rendah, sebab itu input 2 disebut inverting input atau masukan membalik dan
dalam skema rangkaian biasanya ditandai dengan tanda "-", ketika input I tinggi,
output tinggi, sebab itu input I disebut non - inverting input ata,u masukan tak
membalik dan dalam skema rangkaian biasanya ditandai dengan tanda "+". Jelas
bahwa voltase keluaran dari setiap rangkaian terbatas, maka ketika keluaran dari
Op-Amp harusnya positif tak berhingga, keluaran sebenarnya memiliki nilai
maksimal yang bisa tercapai dalam rangkaian Op Amplifier (Richard Blocher,
2004)
C. Karakteristik Op-AMP
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan
oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik
(Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini
biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar
Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi
berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat
dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk
menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon
yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-
Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga
besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
D. Resistor
Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian kompo
input (vi). Kemampuan resistor membatasi kecilnya nilai satuan Ohm (Ω) yang
dimiliki elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus
listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider),
yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar
mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial.
Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R),
semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir. Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang
dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita (band) warna yang
terdapat pada badan resistor. Mengikuti gambar 10, jika pita pertama berwarna
kuning, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat
berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470
dengan toleransi 5%. Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna
ungu menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian
faktor pengali = 101 , jika pita ketiga berwarna merah, faktor pengali = 102 ,
demikian seterusnya.
Gambar 3. Resistor
Gambar di atas merupakan gambar resistor (Agah dan Farid, 2013)
III. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
Gambar 6. Protoboard
B. Prosedur Percobaan
Rangkaian Summer
Sudana, I Made. 2010. Alat Ukur Kadar Air Dalam Tanah (Soil Tester) Berbasis
Mikrokontroler T89C51. Jurnal Teknik Elektro. Vo. 2 No.1.