PRAKTIKUM INSTRUMENTASI
JUDUL :
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju banyak
yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Perkembagan
teknologi yang pesat ini ditandai denagn banyaknya peralatan yang telah
diciptakan dan dioperasikan baik itu secara manual ataupun otomatis.
Kuuntungan yang dapat dari perkembangan yang pesat dari bidang
mekatronika dapat membantu manusia dalam menyelesaikan beban tugasnya.
Sehingga waktu, tenaga, dan biaya yang digunakan dapat dihemat. Manusia
banyak yang merancang suatu alatyang dapat digunakan untuk mengontrol
sesuatu yang dapat menghasilkan kondisi tersebut.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik berarus lemah yang
dioperasikan secara mengontrol aliran electron ataun partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti computer, alat elektronika, termikopel, semikonduktor,
dan lain sebagagainya. Ilmu yang mempelajarai alat-alat seperti ini adalah
cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk dan desain merupakan bagian dari
teknik elektro.
Sebuah penguat oprasional atau biasa disebut dengan oprational amplifier
merupakan suatu jenis penguat pada penguat elektronika dengan hambatan
yang memiliki arus searah. Dimana penguat ini memiliki faktor penguat yang
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Adapun beberapa penguat
yaitu peguat diferensial yaitu suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat
sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukanny. Penguat oprasional ini
pada umunya tersedia dalam berbagai bentuk sirkuit terpadu dan yang paling
banyak digunakan merupakan rangkaian seri. Penguat ini jika dalam bentuk
rangkaian terpadu memiliki karaktersitik tersendiri. Dimana karakteristik dari
rangkaian terpadu ini sangat mendekati karakteristik yang dimiliki oleh
penguat oprasional ideal tanpa perlu mengetahui dan memperhatikan apa yang
terdapat didalamnya.
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai
Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor,
Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional. Op-
Amp umumnya dikemas dalam bentuk integrated circuit (IC), sebuah IC Op-
Amp dapat terdiri dari hanya satu rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri
dari beberapa rangkaian Op- Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu
kemasan IC dapat dibedakan menjadi single Op-Amp, dual Op-Amp dan quad
Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp
disamping rangkaian utama lainnya.
B. Tujuan Praktikum
1. Menyelidiki karakteristik rangkaian penguat penjumlah inverting dan
mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
2. Menyelediki karakteristik rangkaian penguat penjumlah non-inverting dan
mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
3. Menyelidiki karakteristik rangkaian penguat pengurang/ diferensial dan
mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
C. Manfaat Praktikum
Secara teori
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik rangkaian penguat penjumlah
inverting dan mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik rangkaian penguat penjumlah
non-inverting dan mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
3. Mahasiswa dapat memahami karakteristik rangkaian penguat pengurang/
diferensial dan mampu mengetahui persamaan tegangan outputnya.
Secara Praktis
Meningkatkan keterampilan dan kreativitas mahasiswa dalam memecahkan
masalah, yaitu dapat terampil dalam mensimulasikan percobaan dengan
menggunakan Multisim Live.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Identifikasi Variabel
1. Variabel Terukur:
a) Tegangan Input/Vin (Volt)
b) Resistansi Resistor (Ω)
2. Variabel Terhitung:
a) Tegangan Keluaran/Vout (Volt)
B. Definisi Operasional Variabel
a) Tegangan Input/Vin merupakan tegangan masukan yang diberikan
kepada Op-Amp dengan satuan Volt.
b) Resistansi Resistor merupakan nilai hambatan suatu resistor yang
dihubungkan dengan sumber tegangan dan Op-Amp.
c) Tegangan Keluaran/Vout merupakan hasil dari tegangan masukan
kepada Op-Amp dalam satuan Volt.
C. Alat dan Bahan
a) Alat
1. Perangkat Aplikasi multisim yang terdiri atas:
Op-Amp
Resistor
Tegangan sumber
Pengukur Tegangan
Ground
Kabel (junction)
D. Prosedur Kerja
Kegiatan 1. penguat penjumlah inverting
1. Disiapkan aplikasi multisim pada link yang telah disediakan.
2. Dirangkai Op-Amp pada multisim dengan beberapa resistor dengan tiga
sumber tegangan seperti pada gambar di bawah
-Vout = Rf ( VR 11 + VR 22 + VR 33 )
3. Hitung Vout secara analisis data untuk penguat penjumlah non-inverting
dengan rumus:
(
Vout = 1+
RA
RB
×)( R2
R 1+ R 2
×V 1+
R1
R 1+ R 2
×V 2 )
4. Hitung Vout secara analisis data untuk penguat pengurang/difrensial
dengan rumus:
( )
Vout multism−Vout analisis
%diff = Vout multism+V out analisis ×100%
2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Nilai Komponen pada Rangkaian Penguat Penjumlah Inverting
VIN (V) RIN (k ) Rf (k )
V1 V2 V3 R1 R2 R3
0.8 -0.4 0.2 5 3 1 10
B. Analisis Data
1. Penguat Penjumlahan Inverting
V1 V2 V3
-Vout = Rf (
R1
+ R2+ R3 )
2. Penguat Non-Inverting
3. Penguat Diferensial
D. Pembahasan
Pada praktikum ini, secara umum tujuannya adalah untuk dapat mengetahui
cara penggunaan dan lebih mengenal aplikasi Op-Amp secara keseluruhan agar
dapat membuat ragkaian yang akan diuji cobakan. Percobaan ini dilakukan
sebanyak tiga kali yang mana membuat rangkaian penguat Inverting, penguat Non
Inverting serta penguat Diferensial dan kemudian dilakukan dengan penentuan
tegangan keluaran (Vout). Dimana pada saat melakukan percobaan membuat
rangkaian ketiga penguat tersebut, kita tidak boleh sembarang menempatkan
resistor dan komponen lainnya karena nanti akan menyebabkan kesalahan atau
kekeliruan. Maka dari itu, diperlukan arahan dan penuntun agar dapat
menggunakan aplikasi multisim ini dengan baik.
Dari percobaan yang dilakukan maka ada sedikit perbedaan yang muncul saat
nilai resistor dan tegangan yang di masukan. Dimana pada aplikasi Op-Amp
(multisim), nilai tegangan keluaran yang diperoleh dari penguat Inverting, Non
Inverting dan Diferensial secara berturut-turut adalah 8,2211 V, 0,9031 V dan
2,2530 V ini merupakan hasil dari praktikum yang dilaksanakan dan secara
analisis data di dapatkan yaitu 2,3 V, 1,343988 V dan 0,165330702 V. Dapat
diketahui bahwa nilai tegangan keluaran pada penguat Inverting, penguat Non-
Inverting, dan Penguat Diferensial tidak sesuai dengan teori dengan persen
perbandingan masing-masing berturt-turut 56,72%, 19,61%, 86,32%, ini mungkin
di akibatkan adanya kekeliruan pada saat pengambilan data yang akan dimasukan
pada multisim.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aplikasi Op-Amp merupakan aplikasi yang digunakan untuk simulasi
rangkaian penguat Op-Amp yang banyak pula digunakan uuntuk
simulasi rangkaian lainnya.
2. Penguat Inverting adalah salah satu rangkaian penguat yang mana
akan menguatkan sinyal masukan dan sinyal keluarannya memiliki
fase yang berbeda 180° dengan sinyal masukannya, penguat Non
inverting adalah salah satu rangkaian penguat yang mana akan
menguatkan sinyal masukan dan sinyal keluarannya akan memiliki
fase yang sama dengan sinyal masuknanya dan penguat Diferensial
adalah penguat yang berfungsi untuk menguatkan hasil operasi
pengurangan terhadap dua sinyal masukan yang diberikan.
3. Kurva yang didapatkan pada simulasi ini menunjukan seberapa besar
tegangan yang mengalir pada sebuah rangkaian dan tegangan
keluarannya juga.
DAFTAR PUSTAKA