Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Elektronika Dasar 2

Rabu, 04 Maret 2020

RANGKAIAN INVERTING
Disusun Oleh :
Arni Agustina Marsanti (1807045035)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

I. PENDAHULUAN didengar yaitu penguat inverting


1.1 Latar Belakang (membalik) dan non inverting (tak
Elektronika dasar merupakan bagian membalik). Rangkaian penguat inverting
dari ilmu elektronika yang mempelajari merupakan rangkaian penguat pembalik
dasar-dasar yang terdapat dari komponen, dengan impedansi masukkan sangat
rangkaian, tegangan dan karakteristik yang rendah. Sedangkan rangkaian non iverting
harus dipahami terlebih dahulu dalam merupakan rangkaian penguat tak
membangun sebuah peralatan elektronika. membalik dengan impedansi masukkan
Dalam peralatan elektronika dasar yang yang tinggi. Rangkaian penguat pembalik
komplek, akan ditemukan komponen- dan tak membalik memiliki perbedaan dari
komponen elektronika seperti dioda, segi susunan atau bentuk rangkaiannya.
transistor, IC Op-Amp, gerbang logika dan Oleh karena itu praktikum ini
komponen lainnya. Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui besar Vout
komponen elektronika yang akan yang dihasilkan dari nilai resistor yang
digunakan sebagai bahan pengamatan digunakan, untuk mengetahui bentuk
adalah Op-Amp (penguat diferensial). gelombang yang di dapatkan pada resistor
Penguat operasional adalah perangkat 10.000 Ω, dan untuk mengetahui besar
yang sangat efisien dan serba guna. Contoh nilai Gain yang didapatkan pada resistor
penggunaan penguat operasional adalah 22.000 Ω.
untuk operasi matematika sederhana 1.2 Tujuan
seperti penjumlahan dan pengurangan 1. Untuk mengetahui besar nilai Vout
terhadap tegangan listrik hingga yang dihasilkan dari masing-masing
dikembangkan kepada penggunaan resistor yang digunakan
aplikatif seperti komparator dan osilator 2. Untuk mengetahui bentuk gelombang
dengan distorsi rendah serta yang dihasilkan pada resistor 10000 Ω
pengembangan alat komunikasi. Ada dua
jenis penguat operasional yang sering

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

3. Untuk mengetahui besar nilai Gain analog, elektronika nuklir, dan lain-lain
yang didapatkan pada resistor 22.000
Ω.

II. DASAR TEORI


Sebuah penguat operasional adalah
perangkat yang sangat efisien dan
serbaguna sehingga sangat penting bagi
kita untuk mengetahui penguat operasional
Gambar 2.1 OP – Amp
dan prinsip kerja penguat operasional.
(Sutrisno, 1986).
Penguat Operasional atau Operational
Op-Amp LM-741 mempunyai 8 kaki
Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp)
yang mana masing-masing kaki
merupakan sebuah komponen elektronika
mempunyai fungsi masing-masing.
yang tersusun dari resistor, diode, dan
transistor. Penyusunan dari Op-Amp
tersebut disusun dalam sebuah rangkaian
yang terintegrasi atau yang biasa dikenal
dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp
dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai
penguat. Contoh penggunaan operasional
penguat adalah untuk operasi matematika,
Gambar 2.2 IC dan Kaki-kaki OP-AMP
sederhana seperti penjumlahan dan
LM741
pengurangan terhadap tegangan listrik
Penjelasan kaki Op-Amp LM-741,
sehingga dapat dikembangkan kepada
yaitu
penggunaan aplikatif seperti komparator
a. Kaki 1 : Offset Null. Kaki ini
dan osilator dan distorsi rendah serta
berfungsi untuk mengontrol offset
pengembangan alat komunikasi. Selain itu,
tegangan untuk meminimalkan
aplikasi pemakaian Op-Amp juga meliputi
kebocoran, karena Op-Amp berjenis
bidang elektronika audio, pengatur
differensial.
tegangan DC, tapis aktif, penyearah
b. Kaki 2 : Inverting Input.Kaki ini
presisi, pengubah analog kedigital dan
berfungsi sebagai masukan pada
pengubah digital ke analog, pengolah
Op-Amp. Sifat keluaran dari
isyarat seperti cuplik tahan, penguat
masukan melalui kaki ini, yaitu
pengunci, kendali otomatik, komputer

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

fasa sinyal keluaran akan juga memerlukan suatu alat bantu


berlawanan dengan sinyal pengajaran sebagai pemenuhan kebutuhan
masukan. labolatorium. Penggunaan media
c. Kaki 3 : Non-Inverting Input. Kaki praktikum yang berupa trainer board ini
ini berfungsi sebagai masukan pada akan membantu memudahkan peserta didik
Op-Amp. Sifat keluaran dari untuk memahami suatu konsep yang secara
masukan melalui kaki ini, yaitu tidak langsung dapat mewujudkan kegiatan
fasa sinyal keluaran akan berfasa belajar yang melibatkan seluruh aspek
sama dengan sinyal masukan. yang dimiliki peserta didik melalui aspek
d. Kaki 4 : V negatif. Kaki ini kognitif, afektif dan psikomotorik.
berfungsi sebagai sumber daya Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
tegangan negatif pada Op-Amp agar diidentifikasi perumusan masalah dalam
dapat bekerja. penelitian ini adalah bagaimana membuat,
e. Kaki 5 : Offset Null. Fungsi kaki ini fabrikasi dan uji teknis tentang alat
sama dengan kaki 1. praktikum Astable Multivibrator berbasis
f. Kaki 6 : Output. Kaki ini berfungsi IC Op-Amp 741 dalam bentuk trainer
sebagai keluaran dari Op-Amp. board untuk tujuan pendidikan. Alat peraga
g. Kaki 7 : V positif. Kaki ini ini terintegrasi dengan produk
berfungsi sebagai sumber daya pengembangan lainnya, yakni Oscillator
tegangan positif. Wien Bridge, Oscillator Colpitts dan
h. Kaki 8 : Not Connected. Kaki ini Hartley, Oscillator Phase shift RC telah
befungsi pelengkap kemasan divalidasi (Fuada, 2016).
standar komponen 8-pin. Kaki ini Pada prinsipnya sebuah penguat
tidak terhubung ke manapun pada operasional (operational amplifier) ideal
rangakaian memiliki impedansi masukan yang sangat
(Nuryanto, 2017). besar hingga dinyatakan sebagai impedansi
Umumnya terdapat pada matakuliah masukkan tak terhingga (infinite input
instrumentasi industri, Op-Amp, impedance). Kondisi penguat operasional
elektronika analog, elektronika yang memiliki impedansi masukan tak
telekomunikasi, sinyal dan sistem atau terhingga tersebut menyebabkan tidak
dikemas dalam matakuliah relevan lainnya. adanya arus yang melewati masukkan
Dalam memahami karakteristik dari membalik (inverting input) pada penguat
astable multivibrator, selain memerlukan opersional. keadaan tak berarus pada
suatu kemampuan berfikir yang sistematis masukan membalik tersebut membuat

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

tegangan jatuh diantara masukan membalik penguatan yang terukur (finite). Impedasi
dan masukkan tak membalik bernilai 0 input Op-Amp ideal mestinya adalah tak
Volt. Kondisi tersebut menunjukkan terhingga, sehingga mestinya arus input
bahwa tegangan pada masukan membalik pada tiap masukannya adalah 0 (Santoso,
adalah bernilai 0 Volt karena kondisi 2017).
masukan tak membalik (non-inverting Rangkaian penguat inverting adalah
input) yang dihubungkan ke rel rangkaian elektronika yang berfungsi
netral/ground (Fuada, 2016), untuk memperkuat dan membalik polaritas
Operational Amplifier atau di singkat sinyal masukan. Keluaran sensor dan
Op-Amp merupakan salah satu komponen tranduser pada umumnya mempunyai
analog yang popular digunakan dalam tegangan yang sangat kecil hingga mikro
berbagai aplikasi rangkaian elektronika. volt, sehingga diperlukan penguat dengan
Aplikasi Op-Amp yang paling sering impedansi masukan rendah. Rangkaian
dibuat antara lain adalah rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan penguat pembalik dengan impedansi
differensiator. Op-Amp pada dasarnya masukan sangat rendah. Rangkaian
adalah sebuah differential amplifier penguat inverting akan menerima arus atau
(penguat diferensial) yang memiliki dua tegangan dari tranduser sangat kecil dan
masukan. Input (masukan) Op-Amp seperti akan membangkitkan arus atau tegangan
yang telah dimaklumi ada yang dinamakan yang lebih besar. Rangkaian dasar penguat
input inverting dan non-inverting. Op-Amp inverting adalah seperti yang ditunjukkan
ideal memiliki open loop gain (penguatan pada gambar 2.3, dimana sinyal
loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. masukannya dibuat melalui input
Seperti misalnya Op-Amp LM741 yang inverting. Input noninverting pada
sering digunakan oleh banyak praktisi rangkaian ini dihubungkan ke ground, atau
elektronika, memiliki karakteristik tipikal v+ = 0. Karena v+ dan v- nilainya = 0
open loop gain sebesar 104 - 105. namun tidak terhubung langsung ke
Penguatan yang sebesar ini membuat Op- ground, input Op-Amp v- pada rangkaian
Amp menjadi tidak stabil, dan ini dinamakan virtual ground (Santoso,
penguatannya menjadi tidak terukur 2017).
(infinite). Disinilah peran rangkaian Sebuah rangkaian peguat pembalik
negative feedback (umpan balik negatif) ditujukan untuk menguatkan sinyal-sinyal
diperlukan, sehingga Op-Amp dapat tanpa mengakibatkan hasil output bergerak
dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai terlalu jauh dari suatu nilai rata-rata,

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

kearah positif maupun negatif. Pada kHz berfungsi untuk mengetahui sinyal
rangkaian penguat pembalik sebagian keluaran serta tegangan keluaran
dari output diumpankan kembali keinput
pembalik. Efek dari umpan balik negatif
ini adalah mereduksi tegangan yang
dihasilkan rangkaian menjadi tanda negatif
pada gain mengindikasikan bahwa
rangkaian penguat membalikkan sinyal
input, selain menguatkannya (Bishop,
Gambar 2.3 Rangkaian Inverting
2004).
(Sutikno, 2000).
Pada Inverting amplifier, input dengan
Sebuah rangkaian penguat pembalik
outputnya berlawanan polaritas. Sehingga
menggunakan umpan balik negatif untuk
terdapat tanda minus pada rumus
membalik serta menguatkan sebuah
pengatnya. Penguat inverting ini biasanya
tegangan. Resistor R2 melewatkan
lebih kecildari nilai besaran dari I. untuk
sebagian sinyal keluaran kembali ke
rumus tegangan keluaran :
masukan. Karena keluaran tak sepasa

𝑅𝑓 sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut


𝑉𝑜𝑢𝑡 = − 𝑅 𝑉𝑖𝑛 (2.1)
1 secara efektif mengurangi besar masukan.
Langkah pertama yang dilakukan Ini mengurangi penguatan keseluruhan dari
yakni merangkai alat seperti pada gambar penguat dan disebut dengan umpan balik
di bawah ini. Kemudian diberikan negatif (Nuryanto, 2017).
tegangan input dari power supply sebesar Pada prinsipnya sebuah penguat
12 volt. Selanjutnya rangkaian operasional (operational amplifier) ideal
dihubungkan pada osiloskop, namun memiliki impedansi masukan yang sangat
sebelumnya osiloskop harus dikalibrasi besar hingga dinyatakan sebagai impedansi
terlebih dahulu agar sinyal keluaran hasil masukkan tak terhingga (infinite input
penguatan dapat dilihat dengan baik. impedance). Kondisi penguat operasional
Penguatan dilakukan dengan memvariasi yang memiliki impedansi masukan tak
Rf, dilakukan penguatan sebanyak 10 kali terhingga tersebut menyebabkan tidak
penguatan. Persamaan yang digunakan adanya arus yang melewati masukkan
untuk mendapatkan penguatan serta membalik (inverting input) pada penguat
tegangan output yaitu rumus 1. Frekuensi opersional. keadaan tak berarus pada
yang diberikan oleh signal generator pada masukan membalik tersebut membuat
rangkaian yaitu 100 Hz, 10 kHz, dan 100
FISIKA - FMIPA Kelompok B/4
Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

tegangan jatuh diantara masukan membalik (22.000 Ω ± 5%)


dan masukkan tak membalik bernilai 0 Rf3 = jingga, jingga, jingga, emas
Volt. Kondisi tersebut menunjukkan (33.000 Ω ± 5%)
bahwa tegangan pada masukan membalik 8. Signal Generator
adalah bernilai 0 Volt karena kondisi
masukan tak membalik (non-inverting 3.3 Langkah Kerja
input) yang dihubungkan ke rel netral / 1. Disiapkan alat dan bahan
ground (Fuada, 2016), 2. Dirangkai resistor, IC LM741, dan
kabel penghubung pada breadboard
III. METODE PRAKTIKUM 3. Dihubungkan kabel probe osiloskop
3.1 Waktu dan Tempat pada rangkaian
Telah dilakukan praktikum 4. Dihubungkan signal generator
Elektronika Dasar II tentang “Rangkaian dengan rangkaian
Inverting” dilaksanakan pada hari Rabu, 26 5. Diamati bentuk gelombang yang
Februari 2020, pukul 13.00 – 15.00 WIT, dihasilkan pada osiloskop
di Laboratorium Elektronika dan 6. Didokumentasikan hasil sinyal
Instrumentasi, Gedung G, Lantai 4, gelombang
Fakultas Matematika dan Ilmu 7. Diulangin langkah 2 hingga 6 dengan
Pengetahuan Alam, Universitas menggunakan resistor yang berbeda
Mulawarman, Samarinda, Kalimantan
Timur. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Alat & Bahan 4.1 Data Pengamatan
1. Breadboard No Frekuensi Rf (Ω) Vin Vout
2. Kabel Jumper 1 2 10.000 3,64 -36,4
3. Kabel Penghubung 2 2 22.000 3,64 -80,08
4. Kabel Probe 3 2 33.000 3,64 -120,12
5. Op-Amp 741
6. Osiloskop 4.2 Analisis Data
7. Resistor 4.2.1 Perhitungan Teori
Ri = cokelat, hitam, merah, emas R𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = − 𝑉
(1.000 Ω ± 5%) 𝑅1 𝑖𝑛
Rf1 = coklat, hitam, jingga, emas 10.000
𝑉𝑜𝑢𝑡1 = − 3,64
1.000
(10.000 Ω ± 5%)
= −36,4 V
Rf2 = merah, merah, jingga, emas

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

22.000
𝑉𝑜𝑢𝑡2 = − 3,64
1.000
= −80,08 V
33.000
𝑉𝑜𝑢𝑡3 = − 3,64
1.000
= −120,12 V

4.2.2 Perhitungan Percobaan


𝑉𝑜𝑢𝑡 4.3.3 Grafik Inverting dengan
𝐺𝑜𝑠 =
𝑉𝑖𝑛 𝑹𝒇𝟑 = 𝟑𝟑. 𝟎𝟎𝟎 Ω ± 𝟓%
−36,4
𝐺𝑂𝑆1 =
3,64
= −10
−80,08
𝐺𝑂𝑆2 =
3,64
= −22
−120,12
𝐺𝑂𝑆3 =
3,64
= −33
4.4 Pembahasan
Rangkaian penguat inverting adalah
rangkaian elektronika yang berfungsi

4.3 Grafik untuk memperkuat dan membalik polaritas

4.3.1 Grafik Inverting dengan sinyal masukan. Keluaran sensor dan

𝑹𝒇𝟏 = 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 Ω ± 𝟓% tranduser pada umumnya mempunyai


tegangan yang sangat kecil hingga mikro
volt, sehingga diperlukan penguat dengan
impedansi masukan rendah. Rangkaian
penguat inverting merupakan rangkaian
penguat pembalik dengan impedansi
masukan sangat rendah.
Pada praktikum ini alat alat yang kami
gunakan yaitu catu daya yang berfungsi
sebagai sumber tegangan. Kabel
4.3.2 Grafik Inverting dengan
penghubung digunakan untuk
𝑹𝒇𝟐 = 𝟐𝟐. 𝟎𝟎𝟎 Ω ± 𝟓%
menghubungkan multimeter dengan

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

rangkaian. Kabel penjepit buaya digunakan


untuk menghubungkan tegangan sumber V. PENUTUP
dengan rangkaian. Kabel probe berfungsi 1. Pada praktikum ini didapatkan besar
untuk menghubungkan osiloskop dengan nilai Vout1 sebesar -36,4 Volt, Vout2
rangkaian. Kamera digunkan untuk sebesar -80,08 Volt dan Vout3
menangkap hasil gelombang Vout yang sebesar -120,12 Volt.
ditambilkan pada osiloskop. Osiloskop 2. Bentuk gelombang Vout pada resistor
berfungsi untuk menampilkan bentuk 10.000 Ω yaitu sinusoidal. Hanya
keluaran (output) dari rangkaian. Op-Amp saja terdapat noise pada perpotongan
741 berfungsi sebagai penguat sinyal. gelombang.
Project board berfungsi sebagai tempat 3. Pada resistor 22.000 didapatkan hasil
merangkai alat. Reistor digunakan sebagai Vout sebesar -80,08 Volt. Sehingga
penghambat(R1 dan Rf). nilai Gain yang diperoleh sebesar -
Dari praktikum yang telah dilakukan 22.
kami menggunakan R1 sebesar 1000 Ω
dengan Rf1 sebesar 10000 Ω, Rf2 sebesar DAFTAR PUSTAKA
22000 Ω, dan Rf3 sebesar 33000 Ω. Bishop, owen. 2004. Dasar Dasar
Dengan Vin yang digunakan yaitu sebesar Elektronika. Jakarta : Erlangga.
3,64 Volt. Di dapatkan besar nilai Vout1 Fuada, Syifaul. 2016. Pembuatan Trainer
sebesar -36,4 Volt, Vout2 sebesar -80,08 Board Astable Multivibrator (Am)
Volt dan Vout3 sebesar -120,12 Volt. Sebagai Media Pembelajaran
Dari hasil Vout yang telah didapatkan Pendidikan. Vol. 5 No. 2.
kita dapat menghitung nilai gain dari Nuryanto, Lilik Eko, 2017. Penerapan Dari
masing masing resistor. Dimana nilai gain1 OP-AMP (Operational Amplifier).
didapatkan sebesar -10, nilai gain2 sebesar Orbith. Vol. 13 No. 43 – 50.
-22 dan nilai gain3 sebesar -33. Santoso, Lilik Hari, 2017. Perancangan
Adapun faktor-faktor kesalahan yang Dan Pembuatan Temperature
menghambat pengambilan data yaitu Transmitter Dalam Menggunakan
kurang pemahaman dalam merangkai alat Operational Amplifier (OP-AMP) Ic
dan menghubungkan alat pada osisloskop Lm 741. Vol. 2 No. 3.
sehingga tampilan Vout banyak mengalami Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan
noise. Penerapannya Jilid 1. Bandung: ITB.

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

LAMPIRAN

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

LAMPIRAN GAMBAR

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4


Praktikum Elektronika Dasar 2
Rabu, 04 Maret 2020

FISIKA - FMIPA Kelompok B/4

Anda mungkin juga menyukai