Perhitungannya : Perhitungannya :
➢ Penguatan : ➢ Penguatan :
𝑅2 2,2KΩ 𝑅2 2,2KΩ
−( ) = −( ) = −2,2𝑥 = = 2,2𝑥
𝑅1 1KΩ 𝑅1 1KΩ
➢ Vin (Tegangan Masuk) ➢ Pengukuran Generator Sinyal :
(2,2)KΩ
Vin A = (2,2+1,1+3,3)KΩ × 12 𝑉 Vin A = 4V
2,2KΩ Vin B = 4V
Vin A = 6,6KΩ × 12 𝑉 = 4𝑉 Vout A = 5V
(1,1+2,2)KΩ
Vin B = (2,2+1,1+3,3)KΩ × 12 𝑉 Vout B = 2,5V
3,3KΩ
Vin B = 6,6KΩ × 12 𝑉 = 6𝑉 ➢ Vin(Tegangan Masuk)
2,2KΩ
➢ Vout (Tegangan Keluar) Vin A =(3,3+1,1+2,2)KΩ × 12 𝑉
2,2KΩ
Vin A =6,6KΩ × 12 𝑉 = 4𝑉
Vout A = Penguatan x Vin A
(1,1+2,2)KΩ
= (-2,2) x 4V = -8,8 V Vin B =(3,3+1,1+2,2)KΩ × 12 𝑉
Vout B = Penguatan x Vin B
3,3KΩ
Vin B =6,6KΩ × 12 𝑉 = 6𝑉
Analisis : Sinyal yang di hasilkan dari Rangkaian
Integrator ini Mengunakan Sinyal kotak.
➢ Vout (Tegangan Keluar) Dan Vout yang di hasiilkan 6 x lipat dari Vin yang
masuk .
Vout A = -((Penguatan x Vin A)
+ (penguatan x 3V)
= -(2,2 x 4V + 2,2 x 3) V. SIMPULAN
= -8,8V + - 6,6V Pada praktikum yang telah saya lakukan ini, saya mendapatkan
= -15,4 V beberapa hal, yaitu :
a. Kami telah memahami bagaimana merangkai pada
Vout B = - ((penguatan x Vin B) Breadboard rangkaian Op Amp dengan benar.
+ (penguatan x 3V) b. Kami telah memahami dan mengetahui penggunaan Op
Vout B = -((2,2 x 6V) +(2,2 x 3V)) Amp pada rangkaian.
Vout B =-13,2V+(-6,6V) = -19,8V c. Kami telah memahami dan mengetahui dalam
penggunaan Op Amp pada rangkaian seperti Rangkaian
Analisis : Penguat Noninverting, Rangkaian Penguat Inverting,
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa dengan penambahan Vin Rangkaian Penguat Summer (Penjumlahan).
baru atau modifikasi dari percobaan 2, akan memiliki hasil yang
berbeda, grafik yang dihasilkannya pun sangat berbeda dari REFERENSI
percobaan 2. 1. Modul Praktikum elektrik II
Oleh karena itu Op Amp apabila diberikan suatu input baru 2. http://elektronikadasar.web.id/operasional-amplifierop-
dirangkaian maka grafik dan juga nilai Vin dan Voutnya akan
amp/
berubah juga.