Anda di halaman 1dari 5

Percobaan I

Rangkaian Penguat Operasional


Elvin Perdana (13117035)
Asisten : Faxgih Aldi Lutfiyan (13116101)
Tanggal Percobaan : 01/03/2019
EL2202 Rangkaian Elektrik 2
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Dari beberapa percobaan yang akan kami lakukan tadi memiliki


Abstrak ˗ Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa tujuan yaitu :
percobaanrangkaian penguat operational amplifier. a. Dapat menyusun rangkaian pada Breadboard.
Percobaan yangdilakukan antar lain membuat rangkaian b. Memahami penggunaan Operational Amplifier.
penguat non- inverting, rangkaian penguat inverting, c. Dapat menggunakan rangkaian – rangkaian standar
rangkaian summer(penjumlahan), rangkaian integrator dan operational amplifier pada komputasi analog sederhana.
rangkaian op-ampuntuk oscillator. Saat percobaan, dilakukan
pengukuran Vidan Vo untuk rangkaian inverting, non-inverting II. Landasan Teoretis
danrangkaian summer. Selain itu juga diamati perubahan
Penguat operasional (op-amp) adalah sebuah penguat
sinyalinput dan output yag dihasilkan dari rangkaian
instan yang bisa langsung dipakai untuk benyak aplikasi
integratordengan merubah variable tegangan output Vpp
penguatan. Sebuah Op amp biasanya berupa IC
(Integrated Circuit). Pengemasan Op amp dalam IC
Kata Kunci— Inverting, Non-inverting, Summer, Intergrator
bermacammacam, ada yang berisi satu op amp (contoh :
741), dua op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh =
LM324, TL084)
I. PENDAHULUAN
Penguat Operasional atau disingkat Op-amp adalah

P ada praktikum modul 1 Rangkaian Elektrik II ini membahas


tentang Rangkaian Penguat Operasional. Pada dasarnya
dalam sebuah rangkaian pasti ada yang namanya
merupakan sutu penguat differensial berperolehan sangat
tinggi yang terterkopel DC langsung yang dilengkapi
dengan umpan. Oleh karena itu, penguat operasional lebih
penguatan, namun penguatan ini tidak terjadi di semua banyak digunakan dengan loop tertutup daripada dalam
rangkaian. Penguatan ini terjadi pada rangkaian yang lingkar terbuka.
menggunakan IC type 741 seperti IC AU741AU, IC AU741CP,
IC CP741CP, dan sebagainya, dimana tiap – tiap IC ini
memiliki nilai penguatan yang berbeda-beda. Hal yang
menyebabkan IC type 741 ini memiliki nilai penguatan
meskipun kecil karena IC type ini memiliki karakteristik open
loop gain sebesar 104 – 105. Penguatan yang besar ini mem
buat Op-Amp menjadi tidak stabil dan penguatannya menjadi
tidak terukur (infinite), sehingga saat diberi rangkaian yang
menggunakan resistor nilai penguatan menjadi terukur (Finite)
walaupun kecil. Jadi jika kita menggunakan IC yang tidak
memiliki karakteristik seperti IC type 741 maka belum tentu
akan ada nilai penguatannya. Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 hanya berharga
beberapa ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar 2.1, opamp
Oleh karena itu kami melakukan beberapa percobaan yaitu memiliki masukan tak membalik v+ (non-inverting), masukan
untuk membuktikan apakah IC type 741 ini mengalami membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan
penguatan pada Rangkaian Penguat Noninverting, Rangkaian dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada
Penguat Inverting, Rangkaian Penguat Summer (Penjumlahan), daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan “berlawanan
Rangkaian Penguat Intergrator, dan Desain Rangkaian fase” (berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya,
Penguat. Beberapa percobaan ini kami lakukan untuk jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak
mengetahui bagaimana penguatan yang terjadi pada rangkaian membalik (v+), maka isyarat keluaran akan “sefase”. Sebuah
yang berbeda – beda dengan IC yang sama yaitu IC AU741CP. opamp biasanya memerlukan catu daya ± 15 V. Dalam
menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya
dihilangkan. Keuntungan dari pemakaian penguat operasional B. Penguat Diferensiator
ini adalah karakteristiknya yang mendekati ideal sehingga Differensiator berfungsi mendiferensialkan
dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini
lebih mudah dan juga kareana penguat ini bekerja pada tagangan input terhadap waktu. Penggunanan
tingkatan yang cukup dekat dengan karakteristik kerjanya diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass
secara teoritis. Dari sudut sinyal sebuah penguat operasional Filter).
mempunyai tiga terminal, yaitu dua terminal masukan dan satu
terminal keluaran.

Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp


Fungsi atau aplikasi rangkaian Op-amp yaitu:

A. Penguat Membalik (inverting)


Penguat membalik adalah penggunanan op- amp sebagai
penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa 180
C. Penguat Integrator
derajat dari sinyal input.
Penguat Integrator berfungsi mengintegralkan
Pada penguat ini dimana, masukannya melalui input
tagangan input terhadap waktu. Penggunanan integrator
membalik pada penguat operasional, dan keluarannya
juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter).
berlawanan fasa dengan masukan.

· Penguat tidak Membalik (Non Inverting)

Penguat non inverting ini hampir sama dengan


rangkaian inverting hanya perbedaannya adalah
terletak pada tegangan inputnya dari masukan
noninverting. Hasil tegangan output noninverting
lebih dari satu dan selalu positif. Penguat ini dimana,
III. METODOLOGI
masukannya melalui input tak membalik (non
inverting) pada penguat operasional dan keluarannya A. Alat dan Bahan
sefasa dengan masukan. 1. 2 Buah Power Supply DC
2. Generator Sinyal
3. Osiloskop
4. 2 buah Kabe; BNC-probe jepit
5. Kabel BNC-BNC
6. 5 buah Kabel 4mm - 4mm
7. 5 buah Kabel 4mm – Jepit buaya
8. Multimeter Digital
9. Breadboard
10. 10 kabel jumper
11. IC Op Amp 741
12. 1 Kapasitor nF
13. 6 buah Resistor 1 KΩ
14. 2 buah Resistor 1,1 KΩ
15. 7 buah Resistor 2,2 KΩ
16. 4 buah Resistor 3,3 KΩ
B. Langkah Kerja IV. HASIL DAN ANALISIS
i. Rangkaian Penguat Non-Inverting A. Tabel Percobaan I Non-Inverting
1. Susun rangkaian
2. Ukur dan catat Nilai actual resistor 1k ohm
3. Sambungkan Vp ke titik A, catat nilai Vin
dan Vo
4. Sambungkan Vp ke titik B, catat nilai Vin
dan Vo
5. Sambungkan Vp ke titik C, catat nilai Vin
dan Vo
6. Sambungkan Vp ke titik D, catat nilai Vin
dan Vo
7. Bagaimana Hubungan Antara Vout dengan
Vin ?
ii. Rangkaian Penguat Inverting
1. Perhatikan dan susun rangkain. Nilai R Pengukuran Perhitungan
2. Ukur dan catat nilai actual resistor yang Vin Vout Vin Vout
digunakan
A 9V 9,9 V 9V 18 V
3. Sambungkan Vp ke titik
B 7,01 V 9,9 V 7V 14 V
A,Catat nilai Vin dan Vo
4. Sambungkan Vp ke titik C 5,01 V 9,9 V 5V 10 V
B,Catat nilai Vin dan Vo D 2,99 V 9,9 V 3V 6V
5. Bagaimana Hubungan Vout dan Vin
6. Masih terhubung ke B ,Pasang generator Perhitungannya :
sinyal Sebagai Vin dengan frekuensi 500Hz
7. Atur keluaran 4Vpp ➢ Penguatan :
𝑅2 1KΩ
8. Catat besar Vin Peak to Peak (1 + ) = 1 + = 1 + 1 = 2𝑋
𝑅1 1KΩ
iii. Rangkaian Summer
1. Susun rangkaian ➢ Vin (Tegangan Masuk)
2. Ukur dan catat nilai actual resistor yang
digunakan (2,2+2,2+2,2+3,3)KΩ
Vin A = (2,2+2,2+2,2+3,3+3,3)KΩ × 12 𝑉
3. Buka sambungan dari titik C ke rangkaian.
9,9KΩ
4. Pasang generator sinyal sebagai Vin dengan Vin A = × 12 𝑉 = 9𝑉
13,2KΩ
Frekuensi (2,2+2,2+3,3)KΩ
500Hz Vin B = (2,2+2,2+2,2+3,3+3,3)KΩ × 12 𝑉
5. Atur keluaran generator sinyal 7,7KΩ
4Vpp
Vin B = 13,2KΩ × 12 𝑉 = 7𝑉
6. Sambungkan Vp ke titik A (2,2+3,3)KΩ
Vin C = (2,2+2,2+2,2+3,3+3,3)KΩ × 12 𝑉
7. Sambungkan Vp ke titik B
5,5KΩ
8. Catat nilai Vin dan Vout Vin C =13,2KΩ × 12 𝑉 = 5𝑉
9. Bagaimana hubungan antara Vout dengan (3,3)KΩ
Vin Vin D = (2,2+2,2+2,2+3,3+3,3)KΩ × 12 𝑉
iv. Rangkaian Integrator 3,3KΩ
Vin D = 13,2KΩ × 12 𝑉 = 3𝑉
1. Susun Rangkaian Rangkai Vs dengan Sinyal
kotak menggunakan generator sinyal pada
frekuensi 1kHz0,5vpp. ➢ Vout (Tegangan Keluar)
2. Amati gelombang output dengan
menggunakan osiloskop Vout A = Penguatan x Vin A
= 2 x 9 V = 18V
Vout B = Penguatan x Vin B
= 2 x 7 V = 14V
Vout C = Penguatan x Vin C
= 2 x 5 V = 10V
Vout D = Penguatan x Vin D = (-2,2) x 6V = -13,2 V
= 2 x 3 V = 6V
Analisis : nilai V out yang seharusnya di hasilkan
Analisis : Hasil yang didapat dari perhitungan adalah dua kali lipat dari Vin dan hasilnya
dan pengukuran berbeda, seharusnya penguatan negative Tetapi hasil dri pengukuran kami tidak
non-inverting ini membuat tegangan yang keluar negative , hal ini dapat di sebabkan karena saat
menjadi 2 kali dari tegangan yang masuknya, ini pengukura terjadi kesalahan dalam meletakan
diakibatkan IC yang kita gunakan mengalami kabel pengukur (+ ,-). Dan hasil vout yang di
kerusakan, membuat tegangan yang keluar hasil tidak 2 x lipat ,hal ini dapat disebabkan
menjadi tidak benar atau eror. karena rangkaian yang salah.

B. Table 2 Penguat inverting C. Tabel III Percobaan Summer

Pengukuran Perhitungan Nilai R Pengukuran Perhitungan


Nilai R Vin Vout Vin Vout Vin Vout Vin Vout
A 1,981 V 1,5 V 4V -15,4 V
A 4,57 V 1,97 V 4V -8,8 V
B 6,14 V 2,01 V 6V -13,2 V B 2,15 V 3,5 V 6V -19,8 V

Perhitungannya : Perhitungannya :

➢ Penguatan : ➢ Penguatan :

𝑅2 2,2KΩ 𝑅2 2,2KΩ
−( ) = −( ) = −2,2𝑥 = = 2,2𝑥
𝑅1 1KΩ 𝑅1 1KΩ
➢ Vin (Tegangan Masuk) ➢ Pengukuran Generator Sinyal :

(2,2)KΩ
Vin A = (2,2+1,1+3,3)KΩ × 12 𝑉 Vin A = 4V
2,2KΩ Vin B = 4V
Vin A = 6,6KΩ × 12 𝑉 = 4𝑉 Vout A = 5V
(1,1+2,2)KΩ
Vin B = (2,2+1,1+3,3)KΩ × 12 𝑉 Vout B = 2,5V
3,3KΩ
Vin B = 6,6KΩ × 12 𝑉 = 6𝑉 ➢ Vin(Tegangan Masuk)

2,2KΩ
➢ Vout (Tegangan Keluar) Vin A =(3,3+1,1+2,2)KΩ × 12 𝑉
2,2KΩ
Vin A =6,6KΩ × 12 𝑉 = 4𝑉
Vout A = Penguatan x Vin A
(1,1+2,2)KΩ
= (-2,2) x 4V = -8,8 V Vin B =(3,3+1,1+2,2)KΩ × 12 𝑉
Vout B = Penguatan x Vin B
3,3KΩ
Vin B =6,6KΩ × 12 𝑉 = 6𝑉
Analisis : Sinyal yang di hasilkan dari Rangkaian
Integrator ini Mengunakan Sinyal kotak.
➢ Vout (Tegangan Keluar) Dan Vout yang di hasiilkan 6 x lipat dari Vin yang
masuk .
Vout A = -((Penguatan x Vin A)
+ (penguatan x 3V)
= -(2,2 x 4V + 2,2 x 3) V. SIMPULAN
= -8,8V + - 6,6V Pada praktikum yang telah saya lakukan ini, saya mendapatkan
= -15,4 V beberapa hal, yaitu :
a. Kami telah memahami bagaimana merangkai pada
Vout B = - ((penguatan x Vin B) Breadboard rangkaian Op Amp dengan benar.
+ (penguatan x 3V) b. Kami telah memahami dan mengetahui penggunaan Op
Vout B = -((2,2 x 6V) +(2,2 x 3V)) Amp pada rangkaian.
Vout B =-13,2V+(-6,6V) = -19,8V c. Kami telah memahami dan mengetahui dalam
penggunaan Op Amp pada rangkaian seperti Rangkaian
Analisis : Penguat Noninverting, Rangkaian Penguat Inverting,
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa dengan penambahan Vin Rangkaian Penguat Summer (Penjumlahan).
baru atau modifikasi dari percobaan 2, akan memiliki hasil yang
berbeda, grafik yang dihasilkannya pun sangat berbeda dari REFERENSI
percobaan 2. 1. Modul Praktikum elektrik II
Oleh karena itu Op Amp apabila diberikan suatu input baru 2. http://elektronikadasar.web.id/operasional-amplifierop-
dirangkaian maka grafik dan juga nilai Vin dan Voutnya akan
amp/
berubah juga.

D. Tabel IV Percobaan Integrator


Nilai Vpp Nilai Simulasi
Vin Vout
0,5 vpp 504 mV 1,16 V

Anda mungkin juga menyukai