Anda di halaman 1dari 3

Penguat Instrumentasi

1.1. Tujuan
Mahasiswa dapat merancang dan mengimplementasikan penguat instrumentasi
menggunakan Op-Amp

1.2. Dasar Teori


Penguat instrumentasi adalah penguat differential yang memiliki impedansi input
tinggi kemampuan pengaturan penguatan melalui variasi satu resistor. Perhatikan
gambar rangkaian penguat instrumentasi pada rangkaian percobaan ini. Rangkaian ini
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian input berupa rangkaian buffer dan bagian output
berupa penguat differential.
Tegangan jatuh di resistor Rgain sama dengan perbedaan tegangan kedua input sinyal.
Karena itu, arus pada Rgain yang disebabkan tegangan jatuh akan mengalir melalui dua
resistor di atas dan di bawah Rgain.
Tegangan output pada rangkaian percobaan penguat instrumentasi ini adalah:

Meskipun dari gambar rangkaian dan faktor penguatan ini terlihat bahwa lebih rumit
untuk membuat penguat instrumentasi, namun demikian rangkaian ini memiliki
beberapa sifat yang menguntungkan.
Diantaranya, memiliki input impedansi tinggi pada kedua terminal input karena hanya
tersambung pada terminal non-inverting. Sehingga tidak membebani sensor yang
disambungkan ke input penguat. Sangat cocok untuk sensor yang tegangan dan
arusnya kecil. Selain itu, besarnya penguatan dapat divariasikan secara mudah dengan
mengatur/memilih harga Rgain.
1.3. Rangkaian Percobaan

Op-Amp 471 pin-out dan bentuk fisiknya

1.4. Komponen dan Peralatan


 Resistor 20kΩ 7 buah
 Resistor 10kΩ 1 buah
 Op Amp 741 1 buah
 Power supply dual voltage 1 buah
 DC power source 1 buah
 Function generator 1 buah
 Oscilloscope 1 buah
1.5. Prosedur Percobaan
1) Cek kelengkapan komponen dan peralatan.
2) Buatlah rangkaian percobaan pada breadboard (project board), dengan nilai R =
20kΩ dan Rgain = 20kΩ.
3) Periksa rangkaian anda, pastikan telah dirangkai dengan benar.
4) Hubungkan dan nyalakan power supply sesuai kebutuhan rangkaian.
5) Berikan input Vin1 berupa sinyal sinus 1 Vpp / 1 kHz.
6) Berikan input Vin2 = +1 DC.
7) Pastikan selector coupling oscilloscope berada pada posisi DC.
8) Amati sinyal input Vin = Vin2 – Vin1 dan output Vout pada oscilloscope channel 1
dan 2 secara bersamaan.
9) Gambarkan sketsa bentuk gelombang sinyal input dan output.
10) Ulangi langkah 8 dan 9 untuk nilai Rgain = 10kΩ.

1.6. Panduan Analisa


Bandingkan bentuk gelombang input dan output!
Ambil nilai tegangan gelombang input dan output pada beberap titik waktu yang sama
dan hitunglah penguatannya! Bandingkan penguatan dari perhitungan praktek dan
teori!
Bagaimana kesimpulan anda?

1.7. Tugas
Rancanglah penguat instrumentasi dengan penguatan tegangan 4 kali.

Anda mungkin juga menyukai