RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Rangkaian Elektronika
Dosen Mitra : Wahyudi, S.pd., M.pd
Oleh :
PUTRI ANGRAENI
210210502036
TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021/2022
TUJUAN
1. Mempelajari penggunaan operasional amplifier
2. Mempelajari rangkaian- rangkaian standar operational amplier
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apakah yang anda ketahui tentang OP-Amp dan kegunaannya dalam ilmu elektronika?
OperationaI AmpIier, sering disingkat dengan sebutan Op Amp, merupakan komponen
yang penting dan banyak digunakan daIam rangkaian eIektronik berdaya rendah (Iow
power). Penguat operasionaI atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis
penguat eIektronika dengan sambatan (coupIing) arus searah yang memiliki bati (faktor
penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Kegunaannya yaitu
untuk memperkuat sinyaI arus searah (DC) maupun arus boIak-baIik (AC), yang terdiri atas
transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas daIam rangkaian terpadu
(Intregated Circuit).
2. Bagaimana prinsip kerja dari OP-Amp?
Prinsip kerja sebuah operasionaI AmpIifier (Op-Amp) yaitu membandingkan niIai kedua
input (input inverting dan input non-inverting), apabiIa kedua input berniIai sama maka
output Op-amp tidak ada (noI) dan apabiIa terdapat perbedaan niIai input keduanya maka
output Op-amp akan memberikan tegangan output. OperasionaI ampIifier (Op-Amp)
dibuat dari penguat diferensiaI dengan 2 input.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Alat dan Komponen yang digunakan :
• Power Supply DC 2 buah
• Generator sinyal 1 buah
• Osiloskop 1 buah
• Kabel BNC – probe jepit 2 buah
• Kabel BNC – BNC 1 buah
• Kabel 4mm – 4mm max 5 buah
• Kabel 4mm – jepit buaya max 5 buah
• Multimeter Digital 2 buah
• Breadboard 1 buah
• Kabel Jumper 1 meter
• IC Op Amp 741 7 buah
• Kapasitor 1 nF 1 buah
• Resistor 1k ohm 6 buah
• Resistor 1,1 k ohm 2 buah
• Resistor 2,2 k ohm 7 buah
• Resistor 3,3 k ohm 4 buah
SeteIah membuat rangkaian dan mengukur nilai actual resistor 1K Ohm, dapat saya simpulkan :
- Sambungan Vp ke titik A; nilai Vin = 7,20 Volt dan nilai Vo = 10,5 Volt
- Sambungan Vp ke titik B; nilai Vin = 2,40 Volt dan nilai Vo = 4,80 Volt
- Sambungan Vp ke titik C; nilai Vin = 2,40 Volt dan nilai Vo = 4,80 Volt
- Sambungan Vp ke titik D; nilai Vin = 7,20 Volt dan nilai Vo = 11,0 Volt
Hubungannya antara Vin dan Vo diperbesar, dimana Vo lebih besar dari Vin sehingga
berfungsi sebagai penguat operasionaI.
2. Rangkaian Penguat Inverting
SeteIah membuat rangkaian dan mengukur niIai aktuaI resistor, dapat disimpuIkan :
- Sambungan Vp ke titik A; nilai Vin = 2,40 volt, dan nilai Vo = 2,40 voIt.
- Sambungan Vp ke titik B; nilai Vin = 2,40 volt, dan nilai Vo = 2,40 voIt.
Vout dan Vin adaIah niIai-niIai tegangan output dan tegangan input pada satu titik waktu
tertentu. Hubungan Vout dan Vin pada rangkaian di atas yaitu memiliki kekuatan arus Iistik
yang sama yaitu 2,40 voIt.
Berikut merupakan rangkaian penguat inverting jika disambungkan dengan generator sinyaI
dan osiIoskop.