Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3 RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Ahmad Nurcholis Majid (13212096)


Asisten: Adhitya Reza
Tanggal Percobaan: 20/09/2013
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
Op-Amp adalah salah satu komponen yang digunakan Inverting Input 2 7 V+
untuk menguatkan tegangan input dan Op-Amp yang sering Non-inverting Input 3 6 Output
digunakan adalah IC Op-Amp 741. Pada praktikum ini V- 4 5 Offset null
dilakukan pengecekan fungsi Op-Amp 741 dalam
rangkaian inverting, non-inverting, penjumlah, dan integrator Gambar 2-1 Konfigurasi pin IC 741
dan disimpulkan bahwa Op-Amp 741 memang dapat Untuk mempermuadah analisis rangkaian, semua
melakukan fungsi-fungsi tersebut. Lalu dilakukan juga Op-Amp dianggap ideal. Pada Op-Amp Ideal,
pengececekan lagi dengan mendesain rangkaian sendiri dengan penambahan tegangan open-loop tak terhingga,
fungsi-fungsi Op Amp yang ada. Setelah itu dilakukan juga resistansi input mendekati tak berhingga, dan
pengukuran frekuensidari rangkaian oscilator dan dilakukan resistansi output adalah 0. Hal tersebut
pembandingan jika komponen dalam rangkaian diubah. menyebabkan dua kondisi yaitu tidak adanya arus
Akan tetapi tidak terlihat perbedaan yang signifikan dari pada input Op-Amp dan tegangan pada kedua
hasil percobaan atau dengan kata lain pengubahan input adalah 0 atau tegangan input 1 sama dengan
komponen tidak mempengaruhi frekuensi rangkaian tegangan input 2 [2]. Terdapat emapat macam
osxilator. rangkaian yang dirangkai pada praktikum ini [3],
Kata kunci: Op-Amp, Inverting, Non-Inverting, yaitu:
Summer, Integrator, Oscillator a) Rangkaian penguat non-inverting yaitu
rangkaian yang tegangan outputnya sama
1. PENDAHULUAN dengan arah tegangan inputnya.
Pada praktikum ini, dilakukan enam percobaan. 𝑅𝑓
Percobaan-percobaan itu adalah percobaan 𝑉𝑜𝑢𝑡 = − .𝑉
𝑅𝑖𝑛 𝑖𝑛
rangkaian penguat non-inverting, percobaan
penguat inverting, percobaan rangkaian summer
(penjumlah), percobaan rangkaian integrator,
percobaan desain penguat yang dibuat sendiri,
dan percobaan aplikasi persamaan differensial
dengan rangkaian Op-Amp untuk oscillator.
Tujuan dari praktikum ini adalah:
 Membandingkan tegangan output dan input Gambar 2-2 Rangkaian Inverting
dari rangkaian penguat non-inverting,
b) Rangkaian penguat inverting adalah
inverting, penjumlah, dan integrator pada Op-
rangkaian yang tegangan outputnya
Amp ideal dan Op-Amp sebenarnya.
berlawanan dengan arah tegangan
 Membandingkan frekuensi yang dihasilkan inputnya.
rangkaian oscillator dengan mengubah 𝑅𝑓
komponen-komponen dalam rangkaian. 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ) . 𝑉𝑖𝑛
𝑅𝑖𝑛
2. STUDI PUSTAKA
Op Amp adalah penguat tegangan rangkaian
listrik DC dengan terdapat perbedaan tegangan
pada input-inputnya dan satu output [1]. Op-Amp
yang sering digunakan adalah IC 741. IC ini dapat
digunakan sebagai Op-Amp inverting, non-
inverting, penjumlah, integrator, penguat selisih,
dan dapat diaplikasikan dalam oscillator.
Gambar 2-3 Rangkaian Non-Inverting
Offset null 1 8 Tidak Terhubung Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
c) Rangkaian penguat penjumlah adalah Susun rangkaian
dengan Vp masih dengan frekuensi
tersambung ke 500 Hz, atur
rangkaian yang menjumlahkan semua seperti Gambar titik B, pasang keluaran generator
tegangan inputnya. 3-2 generator sinyal
sebagai Vin
sinyal agar Vo=4
Vpp
𝑉1 𝑉2 𝑉𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −𝑅𝑓 . ( + + ⋯+ ) Ukur dan catat Catat tegangan Vin
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛 nilai aktual Catat dan peak-to-peak. Pastikan
resistor yang lakukan analisa osiloskop dalam DC
coupling
digunakan

Sambung Vp ke Sambung Vp ke
titik A, catat titik B, catat nilai
nilai Vin dan Vo Vin dan Vo

Percobaan Rangkaian Penguat Summer


modidfikasi Pastikan
Sambung Vp ke
Gambar 2-4 Rangkaian Summer rangkaian 3-2 osiloskop
titik B, catat nilai
menjadi menggunakan
Vin dan Vo
d) Rangkaian penguat integrator adalah rangkaian 3-3 DC coupling
rangkaian yang mengintegrasikan sinyal Sambung Vp ke
Ukur dan catat titik A, amati
inputnya terhadap waktu. nilai aktual dengan
Lakukan analisis
𝑡 resistor yang osiloskop dan
𝑉𝑖𝑛 digunakan catat nilai Vin
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −∫ 𝑑𝑡 + 𝑉𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑎𝑙 dan Vo
0 𝑅. 𝐶
pasang Atur keluaran
generator sinyal sinyal sehingga
sebagai Vin Vo op amp = 4
frekuensi 500 hz Vpp
Percobaan Rangkaian Penguat Integrator
Susun rangkaian
seperti Gambar 3-
4

Gambar 2-5 Rangkaian Integrator


Rangkai Vs
dengan sinyal Bandingkan
3. METODOLOGI kotak frekuensi hasilnya
1kHz 0.5 Vpp
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah
Amati gelombang
generator sinyal, osiloskop, multimeter, output dengan
Lakukan kembali
percobaan dengan
breadboard, power supply, kabel-kabel osiloskop, plot
amplitudo menjadi
kedua gelombang
penghubung. Komponen yang digunakan adalah input dan output
0.1 Vpp

kabel-kabel penghubung, breadboard, IC Op Amp Percobaan Rangkaian Desain


741, resistor, dan kapasitor.
Gunakan rangkaian
yang sudah
Percobaan Rangkaian Penguat Non-Inverting dipersiapkan di
rumah
Susun rangkaian Sambung Vp ke Catat dan
seperti Gambar titik D, catat lakukan analisis
3-1 nilai Vin dan Vo pada laporan Tunjukkan bahwa
hubungan antara
Vo dan Vin benar
Ukur dan catat Sambung Vp ke
nilai aktual titik C, catat nilai
resistor 1 kΩ Vin dan Vo
Percobaan Contoh Aplikasi persamaan differensial
Sambung Vp ke Sambung Vp ke
dengan rangkaian Op-Amp untuk Osillator
titik A, catat titik B, catat nilai
nilai Vin dan Vo Vin dan Vo Kembalikan nilai
Susun rangkaian C1 dan ubah R4 Amati sinyal dan
seperti Gambar 3-5 jadi 12 kΩ, amati catat frekuensi di C
Percobaan Rangkaian Penguat Inverting sinyal di C

Amati sinyal dan


Catat frekuansi di
catat frekuensi di
titik C, catat di BCL
BCL

Ubah nilai R1 & R2 Kembalikan R1 dan


jadi 6.8 kΩ, amati R2 ke nilai awal,
sinyal dan catat ubah C1 jadi 470
frekuensi di C pF

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


No node Vin (V) Vout (V) Vout/Vin

1 A 18 36 2

2 B 14 28 2

3 C 10 20 2
Gambar 3-1 Rangkaian Non-Inverting
4 D 6 12 2

Tabel 4-1 Hasil Perhitungan Rangkaian Penguat Non-


Inverting

No node Vin (V) Vout (V) Vout/Vin


Gambar 3-2 Rangkaian Inverting

1 A 6,08 11,1 1.82

2 B 2,08 4,17 2,004

3 C -1,917 -3,82 1,99

4 D -5,93 -9,71 1,63


Gambar 3-3 Rangkaian Summer
Tabel 4-2 Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat Non-
Inverting

R1(1 kΩ) = 986 Ω


R2(1 kΩ) = 980 Ω
Dari tabel 4-2 dapat dilihat bahwa penguatan yang
dihasilkan mendakati 2 atau tegangan output dua
kali lebih besar daripada tegangan input dan tidak
ada pengubahan polaritas atau tanda negatif atau
Gambar 3-4 Rangkaian Integrator positif. Pada node C dan D terbentuk tegangan
input negatif karena tegangan acuan yang dipakai
adalah 12 v dan -12 v, Hal ini juga terjadi karena
perbandingan resistor yang kecil dibandingkan
dengan perbandingan resistor di node A dan B.
Perbedaan Vin dan Vout yang jauh pada hasil
perhitungan dan pengukuran Op-Amp
menunjukkan adanya kebenaran pada teori yang
telah diungkapkan pada studi pustaka tentang
Op-Amp ideal dan Op-Amp tidak ideal. Nilai
aktual dari resistor juga mempengaruhi hasil
pengukuran rangkaian.

Gambar 3-5 Rangkaian Percobaan Oscillator


Percobaan Rangkaian Penguat Inverting
4. HASIL DAN ANALISIS
Percobaan Rangkaian Penguat Non-Inverting No node Vin (V) Vout (V) Vout/Vin

1 A 8 -17,6 -2,2

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


2 B 12 -26,4 -2,2 2 B 7,4 m 4 -4

Tabel 4-3 Hasil Perhitungan Rangkaian Penguat Inverting Tabel 4-6 Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat
Penjumlah

No node Vin (V) Vout (V) Vout/Vin R1(1kΩ) = 977 Ω


R2(2,2kΩ) = 2,107 kΩ
1 A -1,628 3,529 -2,16 R3(3,3 kΩ) = 3,1 kΩ

2 B 7,4 m -20,4m -2,75 R4(2,2 kΩ) = 2,083 kΩ


R5(1,1 kΩ) = 1,059 kΩ
Tabel 4-4 Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat Inverting
Pada tabel 4-6 node A didapat tegangan output -
R1(1kΩ) = 977 Ω 4,8 yang merupakan penjumlahan dari penguatan
R2(2,2kΩ) = 2,107 kΩ dua tegangan yaitu -1,628 v dan 4 v, dan masing-
masing dikuatkan sebesar 2. Hal ini membuktikan
R3(3,3 kΩ) = 3,1 kΩ
benarnya teori pada bab studi pustaka diatas
R4(2,2 kΩ) = 2,083 kΩ dimana terjadi penguatan di setiap input dan
terjadi penjumlahan semua input. Nilai aktual
R5(1,1 kΩ) = 1,059 kΩ
resistor dan tidak idealnya Op-Amp juga
Vin = -2,00 V saat Vout = 4 Vpp memperngaruhi hasil yang didapatkan.
Pada data tabel di atas dapat dikatakan bahwa
tegangan yang keluar dari Op-Amp akan
Percobaan Rangkaian Integrator
mendapat penguatan mendekati -2 seperti pada
hasil perhitungan dan perubahan polaritas atau
tanda tegangan disebabkan fungsi dari Op-Amp
itu sendiri sebagai inverter atau pembalik.
Ketidaksamaan data hasil perhitungan dan data B
hasil pengukuran diakibatkan oleh keadaan Op- A
Amp yang tidak ideal sehingga tidak memenuhi
perhitungan Op-Amp yang ideal dan nilai aktual
resistor yang digunakan tidak tepat seperti yang
digunakan pada perhitungan. Hasil inverting ini
juga dapat dilihat dari pengukuran rangkaian
Gambar 4-1 Integrator input 0.5 Vpp*
dengan sumber berasal dari generator sinyal yang
memperlihatkan bahwa tegangan outputnya akan * = data berasal dari simulasi di multisim
dua kali lipat tegangan input dan terjadi Time/div =1 ms/div
perubahan polaritas tegangan.
Voltage/div A (input)= 500 mV/div
Percobaan Rangkaian Penjumlah
Voltage/div B(output)= 10 V/div

No node Vin (V) Vout (V) Vout/Vin

1 A 10 -22 -2,2 B
2 B 14 -30,8 -2,2 A

Tabel 4-5 Hasil Perhitungan Rangkaian Penguat


Penjumlah

Gambar 4-2 Integrator 0.1 Vpp*


Vin Vin 2 * = data berasal dari simulasi di multisims
No node Vout (V)
1(V) (V)
Time/div =1 ms/div
1 A -1,628 4 -4,8 Voltage/div A (input)= 200 mV/div
Voltage/div B(output)= 10 V/div

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


atau penjumlah adalah 2. Akan tetapi terdapat
perbedaan tegangan input dan output yang
Dari kedua hasil diatas dapat dikatakan bahwa
dihasilkan dari pengukuran (Op-Amp tidak ideal)
integarsi dari rangkaian integrator memeang
dan perhitungan (Op Amp ideal). Rangkaian
terjadi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sinyal
integrator juga terbukti benar dan melakukan
kotak pada input menjadi sinyal segitiga seperti
kerja sesuai fungsinya.
Gambar 4-2. Pada gambar 4-1 sebenarnya
terbentuk sinya; segitiga, tetapi karena slope Frekuensi yang terbentuk pada rangkaian
tegangan mencapai batas tegangan maksimum oscillator tidak terlalu berbeda jauh saat diubah-
dan minimum Op-Amp sehingga sinyal yang ubah komponennya, hal ini menunjukkan tidak
terbentuk tidak terbentu sinyal segitiga yang terbentuk perbedaan frekuensi walaupun
sempurna. komponen-komponen diubah.

DAFTAR PUSTAKA
Percobaan Desain Op-Amp
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Operational_a
mplifier, 19 September 2013, 7.30 PM.
[2] Charles K. Alexander dan Matthew N. O.
Sadiku, Fundamentals of Electric Circuit Fourth
Edition, McGrawHill, Singapura, 2009.
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Operational_a
mplifier_applications, 19 September 2013,
7.30 PM.

Gambar 4-3 Desain Kombinasi 1

Percobaan Op-Amp untuk Oscillator

Frekuensi di
No Keadaan
C (Hz)

1 tidak ada yang diubah 6,5 k

2 R1=R2=6,8 kΩ 7,4 k

R1 & R2 ke nilai awal,


3 7,2 k
C1=470 pF

4 C1 ke nilai awal, R4=12 kΩ 6,4 k

Tabel 4-4 Rangkaian Op-Amp untuk Oscillator*

* = data berasal dari simulasi di multisim


Frekuensi pada hasil pengamatan berubah-ubah
sesuai dengan komponen yang digunakan. Akan
tetapi perbedaaan frekuensi yang didapat dari
pengubahan komponen tidak terlihat signifikan.
Dapat disimpulkan pengubahan komponen tidak
terlalu mengubah frekuensi output.

5. KESIMPULAN
Penguatan Op-Amp pada rangkaian untuk
rangkaian non-inverting, inverting, dan summer

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5

Anda mungkin juga menyukai