Anda di halaman 1dari 9

Percobaan II

Rangkaian Penguat Operasional


Chelsi Ananda Khoiri (118130026)
Asisten :Sarah Rahayu(13117026)
Tanggal Percobaan : 25/02/2020
EL2202 Praktikum _Rangkaian ElektrikII
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

sangat tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian


Abstrak—Pada pratikum kali ini akan dilakukan dilakukan umpan balik. Dalam inverting amplifier salah satu fungsi
percobaan tentang Rangkaian penguat Operasional .pratikum
pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor
kalii ini menggunakan beberapa variasi OP amp
seperti:inverting,non-inverting,summer,dan integrator.pratikum input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting
kali ini dilakukan untuk menganalisis nilai distorsi serta dapat amplifier (penguat membalik) tersebut. Dengan
menyusun dan memahami rangkaian-rangkaian standar penguat dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input
operasional (Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik
dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali. Untuk
Kata Kunci— inverting,non-inverting,summer,integrator
mengetahui atau menguji dari penguat membalik
(inverting amplifier) dapat menggunakan rangkaian dasar
I. PENDAHULUAN penguat membalik menggunakan penguat operasional
(Op-Amp) seperti pada gambar berikut. Rangkaian
P ada praktikum ini, dilakukan empat kali percobaan.
Percobaan-percobaan itu adalah percobaan rangkaian
penguat non-inverting, percobaan penguat inverting,
Penguat Membalik (Inverting Amplifier)ampermeter dan
voltmeter AC. Arus dan tegangan yang ditunjukkan
percobaan rangkaian summer (penjumlah), percobaan merupakan harga efektifnya bukan harga maksimumnya.
rangkaian integrator, pratikum kali ini dilakukan untuk dapat Berbeda dengan voltmeter dan ampermeter DC yang
mengetahui berbagai jenis rangkaian penguat operasional(OP- menunjukkan tegangan dan kuat arus searah yang
Amp).pada percobaan kali ini pula akan dilakukan pengukuran sesungguhnya.
hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluar dari
rangkaian serta mengaplikasikannya untuk fungsi tertentu.

Adapun tujuan pratikum ini adalahsebagai berikut:


1. Dapat menyusun rangkaian pada breadboard
2. Memahami penggunaan operational amplifier
3. Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian
standar operational amplifier pada komputasi
analog sederhana

II. LANDASAN TEORETIS


A. INVERTING

Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat


operasional sebagai penguat sinyal dengan karakteristik
dasar sinyal output memiliki phase yang berkebalikan
dengan phase sinyal input. Pada dasarnya penguat
operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang
Rangkaian penguat membalik diatas merupakan Dalam percobaan untuk mendapatkan bentuk sinyal
rangkaian dasar inverting amplifier yang menggunakan output dan sinyal input seperti diatas dapat digunakan
sumber tegangan simetris. Secara matematis besarnya osciloscope doble trace dengan input A osciloscope
faktor penguatan (A) pada rangkaian penguat membalik dihubungkan ke jalur input penguat membalik (inverting
adalah (-Rf/Rin) sehingga besarnya tegangan output amplifier) dan input B osciloscope dihubungkan ke jalur
secara matematis adalah output penguat mebalik tersebut. Dengan alat ukur
osciloscope yang terhubung seperti ini dapat dianalisa
perbandingan sinyal input dengan sinyal output rangkaian
penguat membalik (inverting amplifier) secara lebih life
: dalam berbagai perubahan sinyal input.
Apabila nilai resistansi feedback (Rf) adalah 10KOhm dan
resisntansi input 1 KOhm maka secara matematik B. NON-INVERTING
besarnya faktor penguatan rangkaian penguat membalik
(inverting amplifier) diatas adalah : Prinsip utama rangkaian penguat non-inverting adalah
seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Seperti namanya, penguat ini memiliki masukan yang
dibuat melalui input non inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan
tegangan inputnya. Untuk menganalisa rangkaian
penguat op amp non inverting, caranya sama seperti
menganalisa rangkaian inverting amplifier.

Untuk melakukan pengujian rangkaian penguat membalik


(inverting amplifier) maka tegangan sumber (simetris)
+10Vdc diberikan ke jalur +Vcc sedangkan -10Vdc
dihubungkan ke jalur -Vcc. Sebagai sinyal input
sebaiknya menggunakan sinyal input sinusoidal dengan
range frekuensi audio (20 Hz – 20 KHz) agar terlihat jelas
perbedaan sinyal input dan output rangkaian penguat
membalik ini yang berbeda phase antar input dan
outpunya. Dengan nilai resistansi dan sumber tegangan
seperti disebutkan sebelumnya apabila pada rangkaian
penguat membalik diatas diberikan sinyal input sebesar
0,5 Vpp maka idealnya tegangan output rangkaian
penguat membalik (inverting amplifier) ini adalah.

Dengan menggunakan aturan golden rule 1 dan 2, kita


uraikan dulu beberapa fakta yang ada, antara lain :
Vin = V+
V+ = V- = Vin (gunakan aturan golden 1).
Gambar Sinyal Output Dan Sinyal Input Inverting
Amplifier Dari sini diketahui tegangan jepit pada R2 adalah Vout –
V- = Vout – Vin, atau iout = (Vout-Vin)/R2. Lalu tegangan
jepit pada R1 adalah

V- = Vin, yang berarti arus iR1 = Vin/R1.


Hukum kirchkof pada titik input inverting merupakan
fakta yang mengatakan bahwa :

iout + i(-) = iR1 Aturan golden 2 mengatakan bahwa i(-) =


0 dan jika disubsitusi ke rumus yang sebelumnya, maka
diperoleh :

iout = i.R1 dan


Jika ditulis dengan tegangan jepit masing-masing maka
diperoleh :
(Vout – Vin) / R2 = Vin/R1 yang kemudian dapat
disederhanakan menjadi :
Vout = Vin (1 + R2/R1)
Jika penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran
terhadap tegangan masukan, maka didapat penguatan op-
amp non inverting :
G = Vout/Vin = 1 + (R2/R1)
Impendasi untuk rangkaian Op-amp non inverting adalah
impedansi dari input non-inverting op-amp tersebut. Dari
datasheet, LM741 diketahui memiliki impedansi input
Zin = 108 to 1012 Ohm.

C. INTEGRATOR

Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat III. METODOLOGI


rangkaian-rangkaian dengan respons frekuens,misalnya
rangkaian penapis (filter). Salah satu contohnya adalah
rangkaian integrator seperti yang ditunjukkan pada A. Alat dan Bahan
gambar 2. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah
rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian 1. Power Supply DC (2 buah)
umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan
menggunakan capasitor C. Dengan analisa rangkaian 2. Generator Sinyal (1 buah)
integral serta notasi Fourier, dimana :
3. Osiloskop (1 buah)
f = 1/t dan
Penguatan integrator tersebut dapat disederhanakan 4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
dengan rumus
Sebenarnya rumus ini dapat diperoleh dengan cara lain, 5. Kabel BNC – BNC (1 buah)
yaitu dengan mengingat rumus dasar
penguatan opamp inverting 6. Kabel 4mm – 4mm (max. 5 buah)
G = - R2/R1.
Karena respons frekuensinya yang demikian, 7. Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 buah)
rangkaian integrator ini merupakan dasar dari low pass
8. Multimeter Digital (2 buah)
filter. Terlihat dari rumus tersebut secara matematis,
penguatan akan semakin kecil (meredam) jika frekuensi 9. Breadboard (1 buah)
sinyal input semakin besar.
10. Kabel jumper (1 meter)

11. IC Op Amp 741 (7 buah)

12. Kapasitor 1 nF (1 buah)

13. Resistor 1 kΩ (6 buah)

14. Resistor 1,1 kΩ (2 buah)

15. Resistor 2,2 kΩ (7 buah)

16. Resistor 3,3 kΩ (4 buah)


B. Langkah Kerja
2. RANGKAIAN INVERTING
1. RANGKAIAN NON- INVERTING

Buatlah Rangkaian seperti rangkaian


di atas
Buatlah rangkaian seperti di atas

Ukur dan catat nilai aktual


resistor yang digunakan

Ukur dan catat nilai aktual


resistor 1kΩ.
Sambungkan VP ke titik A, dan B
catat nilai Vin dan Vo

Analisis hubungan antara vin dan


Sambungkan VP ke titik A,B,C,dan vout
D catat nilai Vin dan Vo.

Selanjutnya, dengan masih


terhubung ketitik B, pasang
generator sinyal sebagai Vin
Catat dan lakukan analisa dengan frekuensi 500 Hz.
pada laporan. Atur keluaran generator sinyal
sehingga menghasilkan output
op-amp (Vout)sebesar 4 Vpp.
3. RANGKAIAN SUMMER 4. SUMMER

Buatlah Rangkaian seperti rangkaian Rangkai Vs dengan sinyal


di ats dengan memodifikasi rangkaian kotak menggunakan
sebelumnya
generator sinyal pada

Buka sambungan dari titik C ke Amati gelombang output dengan


rangkaian. Pasang generator menggunakan osiloskop. Lakukan
dengan frekuensi 500Hz. Atur analisiS ubungan output dan input
lalu tuliskan dilaporan
keluaran generator sinyal
sehingga menghasilkan output op
amp sebesar 4Vpp.
Lakukan langkah 23 dengan
mengubah amplitudo sebesar
0.1Vpp dan bandingkan hasilnya.

Sambungkan VP ke titik A dan titik


B. Amati dengan menggunakan
osiloskop dan catat nilai Vin serta
IV. HASIL DAN ANALISIS
Vo. Pastikan setting osiloskop
menggunakan DC coupling. 1. RANGKAIAN NON-INVERTING

NO PENGUKURAN PERHITUNGAN
Analisis hubungan antara vin dan VIN(V) VOUT (v) VIN(V) VOUT (v)
vout 1. 6,02 10,12 6 12
2. 2,03 4,34 4 16
3. 2,01 -4,39 4 16
4. 6,02 -11,23 6 16

PERITUNGAN:
3300
Rtotal=3300+2200+2200+3300=13200 VtitikB = ×24 =12 V
6600
RA= 3300
RB=2200
RC=2200
VIN=V+ −Vtitik
RD=3300

𝑅 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 VINA =12 − 4 =8V


Vtitik = ×Vpowersupply VINB =12 − 12 =0V
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

3300 1000
VtitikA = ×24 =6 V VOUTA = (− ) ×12=−5.45V
13200 2200

2200 1000
VtitikB = ×24 =4 V VOUTA = (− ) ×20=−9.09V
13200 2200

2200
VtitikC = ×24 =4 V 3. RANGKAIAN SUMMER
13200

3300 NO PENGUKURAN PERHITUNGAN


VtitikD = ×24 =6 V
13200 VIN(V) VOUT (v) VIN(V) VOUT (v)
A 0.0025 5.67 8 8
VIN=V+ −Vtitik
√2
B 0.48 9.67 0 0
VINA =12 − 6 =6V
VINB =12 − 4 =8 V
VINC =12 − 4 =8 V
PERHITUNGAN :
VIND =12 − 6 =6V

𝑅1
VOUT = (1 + ) ×VIN 𝑅 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑅2 Vtitik = ×Vpowersupply
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1000
VOUTA = (1 + ) ×6=12V 1100
1000 VtitikA = ×24 =4 V
6600
1000
VOUTB = (1 + ) ×8=16V VtitikB =
3300
×24 =12 V
1000
6600

1000
VOUTC = (1 + ) ×8=16V VIN=V+ −Vtitik
1000

1000 VINA =12 − 4 =8V


VOUTD = (1 + ) ×8=16V
1000
VINB =12 − 12 =0V

𝑉𝑖𝑛
VRMS =
2. RANGKAIAN INVERTING √2

8 8
NO PENGUKURAN PERHITUNGAN VRMS A = =
√2 √2
VIN(V) VOUT (v) VIN(V) VOUT (v)
A 4.5 7.5 8 −5.45 VRMS B =
0
=0
B 2.5 4.5 0 −9.09 √2

PERITUNGAN: 4. RANGKAIAN INTEGRATOR


Rtotal=6600
RA=1100
RB=3300 VPP NILAI SIMULASI
VIN VOUT
𝑅 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 0.5 6 4.12
Vtitik = ×Vpowersupply
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0.1 6 3.52
1100
VtitikA = ×24 =4 V
6600
ANALISIS:
GELOMBANG YANG DIHASILKANPENGUAT NON
INVERTING:

GGGFFAA

Pada gelombang dihasilkan oleh penguat non-inverting tidak


terlalu akurat dikarenakan banyak factor salah satunya alat yang
digunakan kurang baik dan tidak bisa berfungsi Gambar diatas merupakan gelombang yang dihasilkan oleh
semestinya.sehingga gelombang yang dihasilkan kurang akurat gelombang rangkaian integrator dengan vpp 0.1 dimana
gelombng yang dihasilkan lebi rapat atau lebih banyak yari
GELOMBANG YANG DIHASILKANPENGUAT SUMMER gelombang yang dihasilakan gelombang rangkaian
integratordengan vpp 0.5.

KESIMPULAN:

1. secara teori semakin besar tegangan masuka maka


semakin besar pula tegangan penguatnya.
2. Rangkaian pembalik sederhana untuk syarat DC
dapat disusun dengan menghubungkan. sinyal
Pada gelombang terlihat bahwa terdapat perbedaan antara masukan DC dengan kaki Vin Inverting Op-Amp
Vin dan Vout sehingga terjadi kebalikan 3. Penguat Integrator berfungsi mengintegralkan tagangan
input terhadap waktu. Penggunanan integrator juga
sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter)
GELOMBANG YANG DI HASILKAN RANGKAIAN 4. Penguat non inverting ini hampir sama dengan rangkaian
INTEGRATOR inverting hanya perbedaannya adalah terletak pada
tegangan inputnya dari masukan noninverting
5. enguat membalik adalah penggunanan op- amp sebagai
penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa
180 derajat dari sinyal input.
6. Penguat operasional atau Op-amp adalah suatu penguat
diferensial dengan dua masukan dan satu keluaran yang
mempunyai penguat tegangan yang amat tinggi.

REFERENSI
[1] Franco, Sergio, 2002. Design with operasional amplifiers dan analog
integrated circuit. McGraw.san fransisco.

[2] Kurniawan, 2014. Rangkaian Inverting Op- Amp. http:// Penguat Op-
Amp (inverting op-amp) dan (non- inverting)- Elektronika. Html.
[Diakses tanggal 15 mei 2015 Pukul 09.00 WITA].

[3] Robert F. 1994. Penguat operasional dan rangkaian terpadu


linear. Erlangga. Jakarta.
[4] E. H. Miller, “A note on reflector arrays,” IEEE Trans. Antennas
Propagat., to be published.

Basic format for reports:


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai