Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4

Asisten : Bagus Ubaidillah A


1


Operational Amplifier Inverting dan Non Inverting

Triapani Mukti Gilang A(1127030069)
FISIKA SAINS
UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNGUNG DJ ATI BANUNG
TAHUN 2014
e-mail : tria8394anugrah@gmail.com


Abstrak:
Pada suatu rangkaian elektronika Op-Amp
merupakan bagian yang terpenting . Op-Amp
merupakan salah satu bentuk penguat.Pada zaman
sekarang Op-Amp dibuat dalam bentuk rangkaian
terpadu atau IC(Integrated Circuit). Rangkain Penguat
yang lengkap terdiri dari banyak transistor , diode ,
resistor dan terkadang resistor .Biasanya Op-Amp
memiliki fungsi sebagai pengubah sinyal analog
menjadi digital dalamsuatu rangkaian elektronika.

Kata Kunci: Op-Amp , IC , Sinyal , Analog , Digital.

1.PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Penguat operasional (Op Amp) didefinisikann
sebagai suatu rangkaian terintegrasi yang berisi
beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial.
Penguat operasional memilki dua masukan dan satu
keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi.
Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional
memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan
yang berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga
negatif (-V) terhadap tanah (ground). Simbol dari
penguat operasional :




1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memahami dan
mengetahui tentang Operational Amplifier Inverting
dan Non Inverting.
1.3 Tinjauan Pustaka
1. Penguat Pembalik (Inverting)

Penguat pembalik adalah penggunanan
op amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal
outputnya berbalik fasa 180 derajat dari sinyal
input.

dimana :
Z
in
= R
in
karena V adalah bumi maya
Kelompok 4
Asisten : Bagus Ubaidillah A
2


(virtual ground)
sebuah resistor dengan nilai :

ditempatkan di antara masukan non-pembalik
dan bumi. Walaupun tidak dibutuhkan, hal ini
mengurangi galat karena arus bias masukan.
Bati dari penguat ditentukan dari rasio
antara R
f
dan R
in
, yaitu:

Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran
adalah pembalikan dari masukan.
2. Penguat tidak membalik (Non Inverting)
Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting
Amplifier) merupakan penguat sinyal dengan
karakteristik dasar sinyal output yang
dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan
sinyal input. Penguat tak-membalik (non-
inverting amplifier) dapat dibangun
menggunakan penguat operasional, karena
penguat operasional memang didesain untuk
penguat sinyal baik membalik ataupun tak
membalik. Rangkain penguat tak-membalik ini
dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC
maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase
dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan
dari rangkaian penguat tak-membalik (non-
inverting amplifier) berharga sangat tinggi
dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm.

Rangkaian diatas merupakan salah satu
contoh penguat tak-membalik memnggunakan
sumber tegangan DC simetris. Dengan sinyal
input yang diberikan pada terminal input non-
inverting, maka besarnya penguatan tegangan
rangkaian penguat tak membalik diatas
tergantung pada harga Rin dan Rf yang
dipasang. Besarnya penguatan tegangan output
dari rangkaian penguat tak membalik diatas
dapat dituliskan dalampersamaan matematis
sebagai berikut:


Apabila besarnya nilai resistor Rf dan
Rin rangkaian penguat tak membalik diatas
sama-sama 10KOhmmakabesarnya penguatan
tegangan dari rangkaian penguat diatas dapat
dihitung secara matematis sebagai berikut:

1.4 Metode Percobaan
Kelompok 4
Asisten : Bagus Ubaidillah A
3


1.4.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 19
Februari 2014 pukul 10.30-11.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Fisika UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.

1.4.2Alat dan Bahan
Pada praktikum ini kita menggunakan alat dan
bahan, yaitu: Kit Elektronika Dasar Untuk Operational
Amplifier Inverting dan Non Inverting, Sinyal
Generator , Banana Connector dan Multimeter

1.4.3 Prosedur Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Mengecek semua kondisi alat dan bahan.
Menyiapkan tabel data pengamatan
Mengambil data pengamatan
Menganalisis data pengamatan

1.5 Data Hasil dan Pembahasan

Keterangan Rangkaian :
V
cc
=18Volt
V
ee
=-18Volt
R
i
=1k
R
2
=2k

Tabel 1. Data Pengamatan Inverting
No R
i
() R
f
() V
i
(V) V
o
(V)
m
V
o
(V)
p
1 1000 1000 -6 -4,2 -6
2 1000 2000 -6 -5,2 -12
3 2000 1000 -6 -3,6 -3
4 2000 2000 -6 -4,8 -6

Tabel 2. Data Pengamatan Non-Inverting
No R
i
() R
f
() V
i
(V) V
o
(V)
m
V
o
(V)
p
1 1000 1000 6 5,8 12
2 1000 2000 6 6,3 18
3 2000 1000 6 5,7 9
4 2000 2000 6 6,1 12

Sebuah Op-Amp Inverting menggunakan feedback
negatif untuk membalik dan menguatkan sebuah
tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian
sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran
tak sefase sebesar 180 derajat, maka nilai keluaran
tersebut secara efektif mengurangi besar masukan.
Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah
pembalikan dari masukan. Contohnya jika R
f
adalah
2000 dan R
in
adalah 1.000 , maka nilai bati adalah
-2.000 / 1.000, yaitu -2 V. Pada penguat inverting
sumber sinyal berupa arus dan tegangan yang kecil dan
jika dihubungkan dengan masukan yang besar maka
akan menghasilkan tegangan yang lebih besar pada
keluarannya.

Penguat non-inverting merupakan kebalikan dari
penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input
non-inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang
tergantung dari besarnya hambatan feedback dan
hambatan input.Pada penguat tak membalik, op-amp
dapat dipasang untuk membentuk penguat tak
membalik dimana sinyal dihubungkan dengan masukan
tak membalik (+) pada op-amp. Balikan melalui R
2
dan
R
1
tetap dipasang pada masukan membalik agar
membentuk balikan negatif.
Tegangan yang dihasilkan pada rangkaian penguat
inverting didapatkan hasil Vo sebesar -6,-12,-3 dan-6
Volt pada perhitungan dan -4.2 , -5.2 , -3.6 dan -4.8
Volt pada multimeter . Sedangkan pada rangkaian non-
inverting, menghasilkan Vout sebesar 12,18,9,dan 12
Kelompok 4
Asisten : Bagus Ubaidillah A
4


Volt pada perhitungan dan 5.8 , 6.3 5.7,dan 6.1 Volt
pada Multimeter. Dari hasil pengukuran yang
didapatkan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh kedua
rangkaian tersebut tidak sesuai dengan tegangan yang
dihasilkan secara teori (perhitungan). Pada dasarnya
nilai tegangan output pada masing-masing rangkaian
tidak akan menlebihi nilai V
cc
atau nilai V
ee
. Nilai
output yang tidak sesuai dengan teori karena sumber
daya pada hal ini tidak tepat sesuai dengan yang
tercantum pada alat atau hal ini mungkin saja
disebabkan karena catu daya yang digunakan kurang
stabil ataupun komponen yang digunakan sudah tidak
stabil lagi.

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Op-amp adalah sebuah differential amplifier
(penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input
masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-
inverting(V+) . Sebuah op-amp inverting
menggunakan feedback negatif untuk membalik dan
menguatkan sebuah tegangan. Resistor R
f
melewatkan
sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena
keluaran taksefase sebesar 180, maka nilai keluaran
tersebut secara efektif mengurangi besar masukan. Ini
mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut
dengan feedback negatif.
Op-Amp Non-Inverting memiliki bati minimum
bernilai 1. Karena tegangan sinyal masukan terhubung
langsung dengan masukan pada penguat operasional
maka impedansi masukan bernilai Z
in

4.2 Saran
Dalampraktikumini dibutuhkan keteltian , karena
hasil penamatan dengan hasil perhitungan berbeda
sangat jauh . Perlu diadakan pengecekan ulang bagi
audio generator dan kit elektronika Op-Amp , kerena di
khawatirkan kondisi alat sudah tidak stabil sehingga
mengurangi ketelitian dalammengambil sebuah data
pengamatan
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno. Elektronika 2 Teori dan Penerapannya.
ITB, Bandung, 1987
Modul praktikum Elektronika Dasar 2 Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunug
Djati Bandung 2014

LAMPIRAN
A. Perhitungan Rangkaian Inverting









B. Perhitungan Rangkaian Non-Inverting











Kelompok 4
Asisten : Bagus Ubaidillah A
5



C. Gambar

a. Output Multimeter

b. KIT Op-Amp

c. Audio Generator

d. Op-Amp Inverting Proteus

e. Op-Amp Non-Inverting Proteus

Anda mungkin juga menyukai