Anda di halaman 1dari 9

MODUL IV OP-AMP 1 MENENTUKAN SIFAT OP-AMP DAN PENGUAT MEMBALIK

Eva Himatun Aliah (K1C019075)


Asisten : Abdul Momin
Tanggal Percobaan: 07/04/2021
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Pada praktikum mengenai sifat Op - Amp dan penguat membalik yang bertujuan
untuk mengetahui hambatan masukan Op-Amp dan hambatan keluaran Op-Amp,
mengukur penguatan Op-Amp sebagai penguat membalik dan menentukan sudut fase
antara sinyal masukan dan keluaran. Operasional amplifier merupakan bentuk
rangkaian terpadu yang terdiri dari perpaduan komponen-komponen elektronika,
seperti transistor, resistor dan kapasitor yang dibuat dalam bentuk chip IC ( Integrated
Circuit). Op – Amp mempunyai lima terminal dasar yaitu, dua terminal untuk mensuplai
daya, dua terminal untuk masukkan (masukkan pembalik atau inverting input dan
masukkan tak membalik atau non-inverting input) dan satu terminal untuk keluaran
(output). Op - Amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan
dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi Op - Amp yang sering
digunakan antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Pada Op - Amp memiliki dua rangkaian feedback (umpan balik) yaitu
feedback negatif dan feedback positif, dimana feedback negatif pada Op - Amp
memegang peranan penting. Secara umum, feedback positif akan menghasilkan osilasi
sedangkan feedback negatif akan menghasilkan penguatan yang dapat terukur [3]. Op-
Amp pada dasarnya merupakan sebuah blok komponen yang sederhana, yang
mempunyai dua masukkan dan satu keluaran. Op-Amp juga merupakan sebuah
penguat arus dengan gain (penguatan) tinggi, tetapi dengan menggunakan kopling
kapasitif yang tepat. Op-Amp adalah piranti solid state yang mengindera dan
memperkuat sinyal masukan baik DC maupun AC. Op-Amp mempunyai karakteristik
ideal sebagai berikut, yaitu : lebar pita yang tak berhingga (Infinite Bandwith), impedansi
masukkan yang tak berhingga (Infinite Input Impedance) sehingga arus masukkan dapat
diabaikan, dan impedansi keluaran sama dengan nol (Zero Output Impedance) sehingga
keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan [1]. Prinsip kerja sebuah
operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input
inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-
amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output
Op-amp akan memberikan tegangan output [2].

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


Gambar 4.1. Operasional Amplifier (Op – Amp)

Rangkaian penguat pembalik adalah konfigurasi Op – Amp sebagai penguat dengan


diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan sinyal output yang linier sesuai
dengan nilai pembalikan sinyal input dan faktor penguatan yang ada. Pada umumnya
rangkaian penguat pembalik adalah rangkaian yang disusun dengan penguat inverting
atau non-inverting yang diberikan input dari satu garis, dan pada rangkaian penguat
pembalik menggunakan potensiometer. Rangkaian penguat pembalik sinyal masukan di
berikan melalui sebuah resistor masukan (Ri) yang di hubungkan secara seri terhadap
masukan pembalik (inverting input) yang di simbolkan dengan (-), sinyal penguat
operasional pada rangkaian penguat penguat pembalik (inverting amplifier) di umpan
balikan melalui (Rf) pada masukan yang sama [4]. Penguat membalik adalah suatu
penguat dimana isyarat keluaran yang merupakan hasil penguatan, berbeda fasa 1800
dengan isyarat masukan atau berlawanan fasa. Pada penguat membalik, isyarat
masukan diberikan ke masukan yang negatif dan masukan yang tidak membalik
ditanahkan. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan
masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. . Gambar 4.2. adalah
rangkaian penguat Op-Amp yang dirancang untuk menentukan impedansi masukan.
Sementara Gambar 4.3. adalah rangkaian penguat Op-Amp untuk menentukan
impedanasi keluaran. Gambar 4.4. merupakan Rangkaian Pembalik dari penguat Op-
Am.

Gambar 4.2. Rangkaian penguat Op-Amp yang dirancang untuk menentukan impedansi
masukan

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


Gambar 4.3. Rangkaian penguat Op-Amp untuk menentukan impedanasi keluaran

Gambar 4.4. Rangkaian Pembalik dari penguat Op-Am

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah CRO, Generator
Isyarat, Kit Praktikum Op-Amp, dan Bahan/Komponen yang dibutuhkan adalah IC Op-
Amp 741, Dua buah baterai 9 V, Resistor: 1 M; 100 k; 10 k; 1 k (3 bh); 680 ;
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:

1. Menentukan Impedansi Masukan


Membuat rangkaian seperti Gambar 4.2. pada Kit Penguat Op-Amp, Generator
isyarat untuk menghubungkan bagian masukan rangkaian, Mengatur generator
isyarat agar menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 1 kHz, Mrngatur
generator isyarat agar menghasilkan nilai VG sebesar 1 Vpp, Mengukur tegangan
masukan setelah melewati hambatan 1 M (Vin), Sebelum dihubungkan dengan
sumber tegangan ataupun peralatan yang lain maka rangkaian di periksa oleh
asisten terlebih dahulu.

2. Menentukan Impedansi Keluaran


Membuat rangkaian seperti Gambar 4.3. pada Kit Penguat Op-Amp, Generator
isyarat untuk menguhungkan bagian masukan rangkaian, Mengatur generator
isyarat agar menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 1 kHz,Mengatur
generator isyarat agar menghasilkan tegangan pada keluaran Op- Amp (Vo) sebesar

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


1 Vpp (tanpa beban), Menyisipkan hambatan beban (RB) sebesar 33  pada bagian
keluaran Op- Am. Mencatat pembacaan tegangan pada CRO setelah disisipkan
hambatan beban.

3. Menentukan Penguatan dan Fase Penguat Pembalik

Membuat rangkaian seperti Gambar 4.4. pada Kit Penguat Op-Amp,Menghubungkan


secara langsung dengan kawat antara titik A dan B, Generator isyarat untuk
menghubungkan bagian masukan rangkaian, Mengatur agar generator isyarat
menghasilkan tegangan (VG) 100 mVpp pada frekuensi 1 kHz, Mengukur tegangan
masukan pada rangkaian (Vi), Mengukur tegangan keluaran dari rangkaian (Vo),
Mengganti hambatan R2 dengan hambatan 10 k, Melakukan pengukuran seperti
pada langkah 5 dan 6, Menganti lagi hambatan R2 dengan hambatan 100 k,
Melakukan pengukuran seperti pada langkah 5 dan 6, Mengukur Pergeseran Fase
antara sinyal masukan dan keluaran, dengan cara sebagai berikut:

a. Menghubungkan kanal Y CRO dengan bagian keluaran penguat (Vo)

b. Menghubungkan kanal X CRO dengan bagian masukan penguat (Vi)

c. Memperhatikan sinyal yang tampak di layar CRO. Tentukan Pergeseran Fasenya.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil yakni :

Tabel 1.1 Hasil pengamatan hambatan masukan Op-Amp :

VG Vi VR = VG- I= Rin =
Vi

1 V 0,4 0,6 V 6 x 10-7 6,6 x 109


V A Ω

Tabel 1.2 Hasil pengamatan hambatan keluaran Op-Amp :

VG Vi VR = VG I= Rout =
(tanp (deng -Vi
a an
beba beba
n) n)

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


1V 0,9 V 0,1 V 0,003 300 Ω
V

Tabel 1.3 Hasil pengamatan Op-Amp pada penguat membalik :

VG Vi Vo A =

R2=1 0,1 0,1 V 0,1 V 1


kΩ V

R2=10 0,1 0,1 V 0,1 V 1


kΩ V

R2=100 0,1 0,1 V 0,44 4,4


kΩ V V

Penguat pembalik merupakan rangkaian penguat operasional yang digunakan


untuk menggabungkan tegangan yang ada pada dua atau lebih input menjadi satu
tegangan output. Sedangkan penguat tak pembalik merupakan rangkaian pembalik non
inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang
digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian pembalikan non inverting nilai resistor
input (R1,R2,R3) sebaiknya bernilai sama persis , hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kestabilan dan akurasi pembalikan sinyal yang diberikan kerangkaian. Pada rangkaian
penguat tak pembalik, sinyal input (V1,V2,V3) diberikan kejalur input melalui resistor
input masing-masing (R1,R2,R3) dimana besarnya penguatan tegangan (A). Pada
rangkaian Op- Amp memiliki karakteristik bahwa arus bernilai 0 dan impedansi yang
bernilai tak hingga. Dari tabel yang pertama dapat diketahui bahwa rangkaian yang
dibuat menunjukan bahwa arus bernilai sangat kecil mendekati 0 dan impedansi
masukannya bernilai sangat besar atau mendekati tak hingga. Kekurangtepatan pada
nilai arus ini mungkin dikarenakan kurang teliti dalam pembacaan nilai tegangan
inputan pada alat. Penguat membalik adalah suatu penguat dimana isyarat keluaran
yang merupakan hasil penguatan, berbedafasa 1800 dengan isyarat masukan atau
berlawanan fasa. Pada penguat membalik, isyarat masukan diberikan kemasukan yang
negative dan masukan yang tidak membalik di tanahkan. Pada rangkaian penguat yang
ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan
tak terhingga

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5


Gambar 4.5. Rangkaian penguat membalik

Berdasarkan rangkaian dapat dinyatakan nilai tegangan keluar melalu rumus :

(1)
Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah pembalikan dari masukan.[5]
Penguat membalik ini besarnya penguatan atau gain dirumuskan sebagai berikut:

(2)
Tabel yang kedua menunjukkan nilai tegangan pada resistor bernilai mendekati nol yaitu
0,003, di karenakan adanya perbedaan pada besar tegangan tanpa beban dan besar
tegangan dengan beban. Menurut teori bahwa pemberian beban tidak berpengaruh
kepada nilai tegangan keluaran pada rangkaian Op- Amp. Eror yang terjadi bisa berasal
dari tegangan sumber atau catu daya yang kurang terregulasi dengan baik sehingga masih
terdapat noise tegangannya naik turun tidak konstan. Tabel ketiga menunjukkan hasil
yang tidak sama pada setiap pengukuran Vo, VG ,Vi dengan hambatan kedua yang
bervariasi mulai dari 1KΩ, 10 kΩ dan 100 kΩ. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa penguatan yang dimiliki oleh rangkain selalu tetap yaitu satu kali
meskipun nilai hambatan semakin besar. Error ini bisa disebabkan karena keadaan kabel
penghubung antara osiloskop dan generator isyarat dalam keadaan kurang baik.
Pengaruh resistor pada nilai keluaran yaitu akan menunjukkan nilai tegangan pada
resistor bernilai 0,25, dikarenakan adanya perbedaan pada besar tegangan tanpa beban
dan besar tegangan dengan beban. Menurut teori bahwa pemberian beban tidak
berpengaruh kepada nilai tegangan keluaran pada rangkaian Op- Amp. Eror yang terjadi
bisa berasal dari tegangan sumber atau catu daya yang kurang teregulasi dengan
baik sehingga masih terdapat noise tegangannya naik turun tidak konstan.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6


Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa hambatan masukan Op-
Amp tanpa beban didapatkan nilai 6,6 x 109 nilai ini mendekati tak hingga sesuai
karakteristik Op-Amp dan berbeda dengan hambatan keluaran Op-Amp dengan beban
didapatkan nilai 300 ohm karena rangkaian dipengaruhi oleh beban atau penambahan
resistor. Nilai penguatan Op-Amp sebagai penguatan pembalik didapatkan nilai
deangan R2 = 1 Kohm adalah 1, dengan R2 = 10 Kohm adalah 1, dan R2 = 100 Kohm
adalah 4,4. Hal ini tidak sesuai teori yang seharusnya besarnya nilai penguatan sama
meskipun hambatan semakin besar.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Penguat inverting adalah penguat yang membalik keluaran, dimana pada
rangkaiannya masukannnya yang positif di ground kan (ditanahkan). Prinsip kerja
operation amplifer adalah dengan membandingkan nilai kedua input (input inverting
dan non-inverting ) apabila kedua input bernilai sama maka output op-amp tidak ada
(bernilai nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output op-
amp akan memberikan tegangan output. Gelombang keluaran lebih besar
dari gelombang masukkan. ICLM741 berpengaruh sebagai penguat isyarat. Operation
amplifier IC LM741 memiliki karakteristik yang bekerja pada tegangan positif atau
nefatif 12 volt, dibawah itu ic tidak akan bekerja.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 7


DAFTAR PUSTAKA

[1] Franco, Sergio, 2002. Design with operasional amplifiers dan analog integrated circuit. McGraw.san
fransisco.
[2] http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp/ , 12 April 2021, pukul 20.00 WIB.
[3] Dwihono, Rangkaian Elektronika Analog, Erlangga, Jakarta, 1996.
[4] Kurniawan, 2014. Rangkaian Inverting Op- Amp. http:// Penguat Op- Amp (inverting op-amp)
dan (non- inverting)- Elektronika. Html. Diakses tanggal 12 April 2021 Pukul 21.00 WIB.
[5] Horn, Delton, (1994), Basic Electronics Theory (edisi ke-4).McGraw-Hill Professional.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 8


LAMPIRAN

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 9

Anda mungkin juga menyukai