Pada praktikum mengenai sifat Op - Amp dan penguat membalik yang bertujuan
untuk mengetahui hambatan masukan Op-Amp dan hambatan keluaran Op-Amp,
mengukur penguatan Op-Amp sebagai penguat membalik dan menentukan sudut fase
antara sinyal masukan dan keluaran. Operasional amplifier merupakan bentuk
rangkaian terpadu yang terdiri dari perpaduan komponen-komponen elektronika,
seperti transistor, resistor dan kapasitor yang dibuat dalam bentuk chip IC ( Integrated
Circuit). Op – Amp mempunyai lima terminal dasar yaitu, dua terminal untuk mensuplai
daya, dua terminal untuk masukkan (masukkan pembalik atau inverting input dan
masukkan tak membalik atau non-inverting input) dan satu terminal untuk keluaran
(output). Op - Amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan
dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi Op - Amp yang sering
digunakan antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Pada Op - Amp memiliki dua rangkaian feedback (umpan balik) yaitu
feedback negatif dan feedback positif, dimana feedback negatif pada Op - Amp
memegang peranan penting. Secara umum, feedback positif akan menghasilkan osilasi
sedangkan feedback negatif akan menghasilkan penguatan yang dapat terukur [3]. Op-
Amp pada dasarnya merupakan sebuah blok komponen yang sederhana, yang
mempunyai dua masukkan dan satu keluaran. Op-Amp juga merupakan sebuah
penguat arus dengan gain (penguatan) tinggi, tetapi dengan menggunakan kopling
kapasitif yang tepat. Op-Amp adalah piranti solid state yang mengindera dan
memperkuat sinyal masukan baik DC maupun AC. Op-Amp mempunyai karakteristik
ideal sebagai berikut, yaitu : lebar pita yang tak berhingga (Infinite Bandwith), impedansi
masukkan yang tak berhingga (Infinite Input Impedance) sehingga arus masukkan dapat
diabaikan, dan impedansi keluaran sama dengan nol (Zero Output Impedance) sehingga
keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan [1]. Prinsip kerja sebuah
operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input
inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-
amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output
Op-amp akan memberikan tegangan output [2].
Gambar 4.2. Rangkaian penguat Op-Amp yang dirancang untuk menentukan impedansi
masukan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah CRO, Generator
Isyarat, Kit Praktikum Op-Amp, dan Bahan/Komponen yang dibutuhkan adalah IC Op-
Amp 741, Dua buah baterai 9 V, Resistor: 1 M; 100 k; 10 k; 1 k (3 bh); 680 ;
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
VG Vi VR = VG- I= Rin =
Vi
VG Vi VR = VG I= Rout =
(tanp (deng -Vi
a an
beba beba
n) n)
VG Vi Vo A =
(1)
Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah pembalikan dari masukan.[5]
Penguat membalik ini besarnya penguatan atau gain dirumuskan sebagai berikut:
(2)
Tabel yang kedua menunjukkan nilai tegangan pada resistor bernilai mendekati nol yaitu
0,003, di karenakan adanya perbedaan pada besar tegangan tanpa beban dan besar
tegangan dengan beban. Menurut teori bahwa pemberian beban tidak berpengaruh
kepada nilai tegangan keluaran pada rangkaian Op- Amp. Eror yang terjadi bisa berasal
dari tegangan sumber atau catu daya yang kurang terregulasi dengan baik sehingga masih
terdapat noise tegangannya naik turun tidak konstan. Tabel ketiga menunjukkan hasil
yang tidak sama pada setiap pengukuran Vo, VG ,Vi dengan hambatan kedua yang
bervariasi mulai dari 1KΩ, 10 kΩ dan 100 kΩ. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa penguatan yang dimiliki oleh rangkain selalu tetap yaitu satu kali
meskipun nilai hambatan semakin besar. Error ini bisa disebabkan karena keadaan kabel
penghubung antara osiloskop dan generator isyarat dalam keadaan kurang baik.
Pengaruh resistor pada nilai keluaran yaitu akan menunjukkan nilai tegangan pada
resistor bernilai 0,25, dikarenakan adanya perbedaan pada besar tegangan tanpa beban
dan besar tegangan dengan beban. Menurut teori bahwa pemberian beban tidak
berpengaruh kepada nilai tegangan keluaran pada rangkaian Op- Amp. Eror yang terjadi
bisa berasal dari tegangan sumber atau catu daya yang kurang teregulasi dengan
baik sehingga masih terdapat noise tegangannya naik turun tidak konstan.
[1] Franco, Sergio, 2002. Design with operasional amplifiers dan analog integrated circuit. McGraw.san
fransisco.
[2] http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp/ , 12 April 2021, pukul 20.00 WIB.
[3] Dwihono, Rangkaian Elektronika Analog, Erlangga, Jakarta, 1996.
[4] Kurniawan, 2014. Rangkaian Inverting Op- Amp. http:// Penguat Op- Amp (inverting op-amp)
dan (non- inverting)- Elektronika. Html. Diakses tanggal 12 April 2021 Pukul 21.00 WIB.
[5] Horn, Delton, (1994), Basic Electronics Theory (edisi ke-4).McGraw-Hill Professional.