A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
B. Landasan Teori
Rl
∆ V =( )+1 (1)
Rin
Gambar 3. 2 Penguatnon-inverting
Diasumsikan bahwa untai masukan diferensi aladalah ideal, maka
tegangan pada masukan inverting sama dengan tegangan masukan non-
inverting. Karena tegangan pada masukan inverting adalah sama dengan
tegangan sinyal masukan Vi. Resistan masukan Op-Amp sangat tinggi
sehingga arus masukan Op-Amp mendekati nol. Jadi arus pada R 1 sama
dengan arus pada R2 yaitu : I1 = I2 atau
V i V 0−V i
=
R¿ RF
(3)
Seperti terlihat dalam gambar di atas rangkaian non-inverting tegangan
keluaran akan sefase dengan tegangan masukan pada rangkaian. Besarnya
penguatan pada penguat tak membalik (non-inverting) ditentukan dari
perbandingan besarnya harga R1 dan R2. Resistor-resistor R1 dan R2
membentuk jaringan pembagi resistif untuk memberikan tegangan umpan
balik (VA) yang diperlukan pada masukan membalik.Tegangan umpan balik
(VA) dibentuk pada R1. Karena tegangan pada masukan membalik cenderung
menyamai masukan tak membalik maka:
V ¿ =V A (4)
KarenaV ¿ =V A ; penguatan tahapan dapat dinyatakan sebagai
V out
AV = (5)
VA
Besarnya VA ditentukan oleh perbandingan resistansi R1 dan R2, maka:
R1
V A= V (6)
R 1+ R 1 out
Jika persamaan di atas disusun kembali sehingga tegangan ada pada satu sisi
hasilnya adalah :
VA R¿
=
V out R ¿ + R F
V out R¿
= (8)
V A RF+ R¿
V out R¿
= +1 (9)
V A RF+ R¿
(Dwihono, 1996:105).
Penguat tak pembalik adalah rangkaian penguat operasional dasar
yang lain. Keuntungan dari rangkaian ini meliputi perolehan tegangan yang
stabil, impendasi masukan yang tinggi, dan impedansi keluaran yang rendah.
Berikut inia dalah karakteristik dari Op-Amp ideal: penguatan tegangan
lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = ¥-, tegangan offset keluaran
(output offset voltage) VOO = 0, hambatan masukan (input resistance) RI = ¥,
hambatan keluaran (output resistance) RO = 0, lebar pita (band width) BW =
¥, waktu tanggapan (respon time) = 0 detik dan karakteristik tidak berubah
dengan suhu.
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak
mungkin dapat dicapai dalam kondisi praktis.Tetapi para pembuat Op-Amp
berusaha untuk membuat Op-Amp yang memiliki karakteristik mendekati
kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op-Amp yang baik harus memiliki
karakteristik yang mendekati kondisi ideal (Malvino, 2004).
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada
berikut:
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan Penguat Operasional Tak-Membalik
No Alat dan Bahan Fungsi
.
Resistor: 10 kΩ, 200 kΩ, Sebagai hambatan terhadap arus dalam
1. rangkaian
2 kΩ
2. Potensiometer: 20 kΩ Sebagai hambatan
3. IC Op-Amp: μA741 Sebagai penguat tagangan
Untuk menghitung dan mengamati fase
4. Osiloskop yang terjadi pada tegangan masukan
dan keluaran rangkaian
Sebagai pembangkit isyarat masukan
5.. Baterai 1,5 Volt variabel
6. Pencatu Daya Sebagai sumber tegangan
Untuk menghubungkan komponen-
7. Kabel penghubung komponen rangkaian.
Sebagai tempat untuk merangkai
8. Papan rangkaian
komponen listrik
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan
Gambar 3.5 Gelombang Penguat Operasional Tak Membalik
1. Analisis Data
a. Secara teori
Dik :Rin : 10 KΩ
Rf : 200 KΩ
Dit : Av …. ?
Penye :
Rf
Av = 1 +
R¿
200
=1+
10
= 21 kali
b. Secara praktek
Untuk tegangan sumber 3 volt:
V out 3,20 V
∆V = =
V ¿ 3,00 V
= 1,067 Kali
= 1,067 Kali
2. Pembahasan
G. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA