Anda di halaman 1dari 11

Rangkaian penguat inverting

Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai


penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki phase yang
berkebalikan dengan phase sinyal input. Dalam inverting amplifier salah satu
fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor input adalah
untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat membalik)
tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input (Rin) maka
faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.

penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda
fasasebesar 180o
Fungsi dari penguat inverting
Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat kecil
hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan tinggi.
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan
impedansi masukan tinggi. Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau
tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan
yang lebih besar

. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama
dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga.Sehingga dari rangkaian tersebut
dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut
Analisis Penguatan Op Amp Inverting

Untuk memulai analisis rangkaian penguat inverting, terapkan hukum Kirchoff arus
pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga gambar rangkaian penguat
inverting menjadi seperti Gambar 3 

Gambar 3 Analisis Rangkaian Penguat Inverting 

Dari Gambar 3. didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai
berikut:
Persamaan 1 :
I1 = If
Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat dijabarkan
menjadi: 
Persamaan 2 :

Karena V+ = 0 dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai VA =


0. Sehingga persamaan (2) menjadi:
Persamaan 3 :
Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan
keluaran dari penguat inverting:
Persamaan 4 :

Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan


masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh penguatan dari penguat inverting
yaitu:
Persamaan 5 :

Rangkaian penguat non inverting


Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting Amplifier) merupakan penguat sinyal
dengan karakteristik dasat sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang
sama dengan sinyal input. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran
yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari
rangkaian penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) berharga sangat
tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm.

Fungsi dari penguat non inverting kurang lebih sama dengan penguat
inverting hanya saja polaritas output yang dihasilkan sama dengan sinyal
inputnya. Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai
tegangan yang sangat kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat
dengan impedansi masukan tinggi.  Rangkaian penguat non inverting akan
menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar
Deskripsi gambar
Rangkaian diatas merupakan salah satu contoh penguat tak-membalik
menggunakan operasional amplifier (Op-Amp) tipe 741 dan
memnggunakan sumber tegangan DC simetris. Dengan sinyal input yang
diberikan pada terminal input non-inverting, maka besarnya penguatan
tegangan rangkaian penguat tak membalik diatas tergantung pada harga
Rin dan Rf  yang dipasang. Seperti pada rangkaian penguat inverting
syarat ideal
tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan takterhingga.
sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguatadalah
sebagai berikut
Analisis Penguatan Op Amp Non Inverting
Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat dua aturan penting
yang perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut menggunakan karakteristik Op-Amp
ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yang berisi :

1. Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau
V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama ini
sering disebut dengan virtual ground.
2. Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I- = 0), hal ini
dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar ( Zin = ∞). Dengan
memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan menjadi lebih
mudah.

Untuk memulai analisis rangkaian penguat non-inverting, terapkan hukum Kirchoff arus
pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga gambar rangkaian penguat non-
inverting menjadi seperti Gambar 3.

Gambar 3 Penjabaran Rangkaian Penguat Non Inverting untuk mempermudah penurunan


rumus

Berikut penjabaran penurunan rumus op-amp non inverting berdasarkan gambar 3


didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1
If = Ig
Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat dijabarkan
menjadi: 
Persamaan 2

Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin
= VA. Sehingga persamaan (2) menjadi:
Persamaan 3

Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan


keluaran dari penguat non-inverting:
Persamaan 4

Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan


masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh penguatan dari penguat non-
inverting yaitu:
Persamaan 5
Tegangan keluaran dari rangkaian ini sebagai berikut :

Sedangkan penguatannyanya dapat dituliskan sebagai berikut :

Rangkain penjumlah
Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah
konfigurasi Op-Amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu
untuk menghasikan sinyal ouput yang linier sesuai dengan nilai
penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada. Pada umumnya
rangkaian adder/penjumlah dengan Op-Amp adalah rangkaian penjumlah
dasar yang disusun dengan penguat inverting atau non inverting yang
diberikan input lebih dari 1 line
Op-Amp sebagai penguat dapat difungsikan untuk melakukan operasi
matematik seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap sinyal masukan
yang diberikan. Penguat adder berfungsi untuk menguatkan hasil operasi
penjumlahan dari dua atau lebih sinyal masukan yang diberikan. Penguat
adder juga sering disebut sebagai penguat summing. Rangkaian dari
penguat adder pada dasarnya berupa penguat inverting yang diberi
tambahan resistor untuk beberapa sinyal pada masukannya.
Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat
operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting).
Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat dua aturan penting
yang perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut menggunakan karakteristik Op-Amp
ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yang berisi :

Dengan memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan
menjadi lebih mudah. Untuk memulai analisis rangkaian penguat adder, terapkan
hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga gambar
rangkaian penguat adder menjadi seperti Gambar 2.

Gambar 2. Analisis Rangkaian Opamp Sebagai Penguat Adder

Dari Gambar 2. didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan (1):

I1 + I 2 = I f

Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan diatas dapat dijabarkan menjadi :
persamaan (2):

  
Karena V+ = 0 dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai VA = 0.
Sehingga menjadi:
persamaan (3):

Dengan menyederhanakan persamaan diatas, dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari
penguat adder:

persamaan (4):

Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan, maka
dari persamaan 4 dapat diperoleh penguatan masing-masing sinyal masukan dari penguat adder
yaitu:
persamaan (5):
Jika nilai hambatan R1 dan R2 sama (R1 = R2), maka persamaan (4) dapat disederhanakan
menjadi:
persamaan (6):

Dengan menjabarkan persamaan (6), dapat diketahui penguatan total dari penguat adder yaitu:
persamaan (7):

Untuk mencari tegangan keluaran dari penguat adder yang memiliki sinyal masukan lebih dari
dua, dapat dilakukan dengan menambahkan kombinasi tegangan dan resistor ke n, sehingga
persamaan (4) menjadi:
persamaan (8):

Keterangan:
AV = penguatan tegangan
Vin = tegangan masukan
Vout = Tegangan Keluaran

Pengaplikasian Penguat Inverting dan Non Inverting
Amplifier pembalik memiliki gain yang lebih tinggi. Dalam
membalikkan penguat, input dan output berada di luar fase 180 derajat, penguat 
pembalik sebagian besar digunakan dalam rangkaian osilator untuk memenuhi kri
teria barkaushen sehingga dihasilkan osilasi berkelanjutan.Di sisi lain, amplifier
non-pembalik digunakan sebagai buffer untuk pencocokan impedansi dimana
beban impedansi rendah dapat dihubungkan ke sumber impedansitinggi sehingga
tidak ada distorsi pada output amplifier karena ketidakcocokanimpedansi.
Catatan
: Semua amplifier dirancang untuk memiliki impedansi input yang tinggi dan
impedansi keluaran yang rendah sehingga pencocokan impedansi sangat
diperlukandalam kasus amplifier bertingkat. Ketika OPAMP digunakan dalam loop
tertutup, ada hubungan linear antara input dan output.Keuntungan OPAMP
dalam mode pembalik diberikan oleh - (Rf / Ri). Impedansi input dalam mode ini
sangat tinggi. Olehkarena itu dalam mode pembalik, OPAMP digunakan sebagai
penguat tegangan.Dalam mode non inverting, gain diberikan oleh (1 + (Rf / Ri)).
Karena
umpan balik positif, OPAMP dapat digunakan sebagai osilator. Dalam mode ini, O
PAMP digunakan sebagai pengikut tegangan. Antara input dan output, kabel
terhubung (antaraterminal output dan inverting) dan tegangan diterapkan pada
non inverting dan ground.Keuntungan dari impedansi input tinggi diperoleh
dalam mode ini. Karena impedansiinput yang tinggi, sumber dan beban
diisolasi.Ada banyak aplikasi OPAMP dalam mode loop terbuka sebagai detektor
zerocrossing dan banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai