DISUSUN OLEH
NAMA : MOH.IHYAK HAFID A.P
NIM : 031500438
PEMBIMBING : MUHAMAD SUBCHAN, ST.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Operasi Reaktor Kartimi
B. TUJUAN
Agar mahasiswa mengerti bagaimana pengoperasian reaktor Kartini mulai dari
start up sampai shut down.
D. LANGKAH KERJA
1. Mengecek ke dalam control room.
2. Menjalankan instrumentasinya, mengoperasikan Blower I dan mencatat tekanan
masuk dan tekanan keluar.
3. Melakukan checklist dari sistem instrumentasi pada konsol dan berbagai indikator
sistem bantu bahwa semua sistem berfungsi dengan baik.
4. Jika selesai melakukan checklist dan semua sistem berfungsi dengan baik, maka
Operator dapat mulai dioperasikan.
Sistem Ventilasi 1
Blower 1
Tekanan
IN (prefilter) 0,03 inWc
3.
OUT (prefilter) 3,223 inWc
Tekanan
IN (filter) 0,03 inWc
OUT (filter) 3,223 inWc
II. Reaktor
Teras Reaktor
Lampu Reaktor
Sumber Neutron F-17
Beamport
Kolom Termal
1. Kalibrasi
Daya LCR (posisi 1,2,3)
Daya CAMBELL (posisi 4,5,6)
Perioda (posisi kalibrasi)
Daya linier (posisi kalibrasi)
2. Pengecekan Pancung & Interlock
Pengm. Komp. Pengt.
Manual
% daya
Perioda
HV
3. Sistem Komputer
IV. Kesimpulan
Reaktor dapat dioperasikan dan checklist selesai pada pukul 10.54
E.2. Operasi Pada Tingkat Daya
Keterangan/pemjelasan :
11.32 : Reaktor kritis pada daya 100 Kw posisi pengaman 100% ;
kompensasi 70% ; pengatur 45%.
11.45 : Pompa Primer dimatikan
E.3. Check List Shut Down
F. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum operasi reaktor adalah agar mengetahui prosedur dari start up
sampai shut down. Praktikum ini dilaksanakan pada 5 Desember 2016. Prosedur
pengoperasian reaktor sangat penting agar K3 terjamin serta reaktor bisa bekerja secara
optimal. Terdapat 3 macam cheklist pada praktikum ini, yaitu checklist start up, operasi
pada tingkat daya, serta checklist shut down.
Checklist start up dilakukan pada pukul 08.40 WIB. Saat checklist start up,
diharuskan memeriksa sistem blower, pompa, pendingin primer, dan ruang kontrol.
Sistem blower berfungsi untuk menjaga tekanan udara di reaktor agar tetap negatif.
Blower yang digunakan pada saat praktikum adalah blower I.
Menentukan heat exchanger yang digunakan. Setelah itu dilakukan persiapan
pada ruang kontrol. Pemeriksaan batang kendali pengaman, kompensasi, dan pengatur.
Saat melakukan pengecekan batang kendali, sekaligus melakukan praktikum kalibrasi
batang kendali. Pengecekan juga dilakukan pada pH air reaktor. pH reaktor tidak boleh
bersifat asam atau basa, karena agar tidak mengakibatkan efek korosi berlebih pada
reaktor. pH yang tercatat saat pemeriksaan adalah 6,19. Semua parameter yang ada
dicatat dalam lembar checklist yang telah disiapkan.
Checklist start up selesai pada pukul 09.00 WIB. Setelah parameter terpenuhi,
supervisor akan memberikan persetujuan untuk dilakukannya pengoperasian reaktor
Kartini. Pada pukul 09.29 WIB start up menuju daya 100 kilo watt. Pada pukul 09.38
pompa primer dimatikan, maka suhunya naik sehingga kemudian pada pukul 09.41
reaktor kritis pada daya 100 kilo watt dengan kondisi batang kendali pengaman 100%,
kompensasi 67,9%, dan pengatur 54,0%.
Setelah reaktor kritis, dilanjutkan pada checklist operasi tingkat daya. Checklist
ini dimulai pada pukul 09.45 WIB. Reaktor kritis pada daya 100 watt dengan posisi
batang kendali pengaman 100%, kompensasi 68%, dan pengatur adalah 44,9%. Suhu
permukaan ATR sebesar 30,25 °C. Laju paparan radiasi di berbagai parameter dapat
dikatakan aman karena berada jauh di bawah nilai ambang batas dosis.
Checklist shut down dilakukan pada pukul 10.39 WIB dengan posisi batang
kendali pengaman, kompensasi, dan pengatur berada di 0%. Suhu permukaan ATR
adalah 35,9 °C, suhu bahan bakar di ring B sebesar 40°C. Laju paparan radiasi di dekat
reaktor, subkritik, demineralizer, kolom termal, bulk shielding, dan ruang kontrol berada
di angka kurang dari 0,01 mR/jam. Angka ini masih di bawah nilai ambang batas laju
paparan radiasi yang diperbolehkan. Catu daya sistem kontrol dimatikan pada pukul
11.05 WIB. Keterangan akhir yang diperoleh dari checklist shut down adalah semua
batang kendali berada di bawah (posisi 0%) atau shut down. Maka reaktor telah aman.
G. KESIMPULAN
1. Pada praktikum ini dilakukan 3 jenis checklist yaitu checklist start up, operasi pada
tingkat daya, serta checklist shut down.
2. pH pada air tangki reaktor adalah 6,3. pH tidak boleh terlalu asam ataupun basa
karena agar tidak mengakibatkan korosi berlebih pada reaktor.
3. Pada checklist start up dilakukan pemeriksaan terhadap parameter-parameter dan
dapat disimpulkan bahwa reaktor dapat dioperasikan.
4. Pada checklist operasi tingkat daya, reaktor kritis daya 100 kilo watt dengan
parameter-parameter yang telah memenuhi syarat.
5. Saat checklist shutdown, ketiga batang kendali yaitu kompensasi, pengaman, dan
pengatur berada pada posisi 0%. Laju paparan radiasi dibawah nilai ambang batas
dosis.
6. Setelah dilakukan checklist shut down, reactor beroperasi dengan aman, dan reaktor
dalam keadaan baik.
Lampiran