Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM 3
MUATAN SPESIFIK ELEKTRON (e/m)

Disusun oleh:

Andira Muttakim
0700044
Teman sekelompok:
Enung Yanuar Rosana
0706468
Dosen pembimbing:
Drs. Parlindungan Sinaga, M. Si.
Waktu praktikum:
Selasa, 10 November 2009 pukul 10.20 12.00 WIB

PROGRAM STUDI FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009

Tujuan
Menghitung harga e/m.

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.

Model J.J. Thomson Apparatus


Dua buah kumparan dengan jari-jari sama
Power Supply bertegangan tinggi
Kabel

1 set
1 set
1 set
1 set

Dasar Teori
Contoh penggunaan pemilih kecepatan
adalah
percobaan
terkenal
yang
dilakukan oleh J.J Thomson pada tahun
1897 dimana ia menunjukan bahwa
sinar-sinar dari tabung sinar katoda
yang dibelokan oleh medan listrik dan
medan magnetik sehingga sinar-sinar
mengandung partikel bermuatan atas
partikel bermuatan. Dengan mengukur
penyimpangan partikel yang disebabkan
oleh gabungan medan listrik dan medan
magnetik ini, Thomson menunjukan
bahwa
semua
partikel
memiliki
perbandingan muatan terhadap massa
e/m yang sama. Ia juga menunjukan
bahwa partikel dengan perbandingan
muatan terhadap massa ini dapat
diperoleh
dengan
menggunakan
sembarang bahan untuk katodanya,
yang berarti bahwa partikel ini, sekarang
disebut elektron, merupakan bahan
dasar seluruh materi.
Prinsip yang digunakan Thomson dalam
melakukan pengukuran ini adalah jika
suatu muatan elektron bergerak didalam
ruang yang berada medan magnet dan
medan listrik maka muatan tersebut
akan
mengalami
gaya
sehingga
pergerakan elektron akan menyimpang,
dengan adanya gejala fisis ini maka
dengan mempertimbangkan pergerakan
muatan elektron didalam medan magnet
maupun medan listrik persis seperi

partikel yang dilemparkan horizontal


didalam medan gravitasi bumi
Pada saat katoda mengalami efek
termionik, maka elektron terlepas dari
katoda dan diberi beda potensial
pemercepat, berdasarkan bersamaan:

1
m v 2=qV
2
Elektron yang keluar dari medan listrik
langsung dipengaruhi oleh medan
magnet, berdasarkan persamaan:

mv 2
=qv B
R
mv
=qB
R
v=

qBR
m

v 2=

qBR
m

( )

Dengan substitusi, maka kita dapatkan:

1 q2 B 2 R 2
m
=qV
2
2
m
1 q B2 R2
=V
2 m

q
2V
= 2 2
m B R

atau dapat kita tuliskan

e
2V
= 2 2
m B R

Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dan set alat-alat tersebut.
2. Melepaskan dan mempercepat elektron dari alat dengan memberikan energi
thermal dan beda potensial untuk filamen, kemudian atur tegangan dan arus agar
lingkaran elektronnya terlihat.
3. Menentukan besarnya tegangan dari power supply dan mengamati perubahan
yang terjadi pada tabung. Pada keadaan tersebut atur arus I dan ukur jari-jari
lingkaran elektron.
4. Melakukan langkah yang sama untuk beda potensial yang berbeda.
5. Melakukan langkah-langkah pada bagian d dan e di atas untuk beberapa data
percobaan.

Tabel Hasil Pengamatan


Tabel untuk arus (I) tetap: 1 A

Tabel untuk beda potensial (V) tetap: 200 V

Jumlah lilitan 130 lilitan.


Jari-jari 0.150 m

Pengolahan Data
Dari data yang didapatkan, kita dapat menghitung e/m dengan menggunakan
persamaan:

e
2V
= 2 2
m B R
e 8V
=
m B2d2

B=0,7155

4
10 7 R B

Dengan,
R = jari-jari lingkaran elektron.
RB = jari-jari lilitan kawat.
d = diameter lingkaran elektron.
B = medan magnet.
I = arus listrik.
V = beda potensial.
1. Pengolahan data untuk I konstan:
Metode statistik

e
=
m

( )

e e

m m
n1

e
2,53701 10
=
m
101

( )

( me )=0,20563 10

11

C/kg
21

C/kg

C/kg

Maka, besarnya nilai e/m berdasarkan perhitungan secara statistik adalah:

e
=( 2,28 0,21 ) 1011 C/kg
m

Metode grafik

Berikut adalah grafik V = f(d2) yang didapatkan dari tabel di atas.

Linear Regression for V = f(d2):


Y=A+B*X
Parameter
Value
Error
-----------------------------------------------------------A
56,01661
4,07549
B
1,08945
0,04372
-----------------------------------------------------------R
SD
N
-----------------------------------------------------------0,996
2,20022
7
------------------------------------------------------------

B=0,7155

4
10 7 R B

P
<0.0001

B=0,7155

4 130 1 A
10 7 0,150 m

B=7,79286 105 T
e 8 V
=
m B 2 d2
e 8
= tan
m B2
e
8
2
=
( 1,08945 V/cm )
5
m 7,79286 10 T
e
11
=1,43517 10 C/kg
m

( me )= B8 tan
2

( me )= 7,792868 10

( me )=0,05759 10

11

( 0,04372 V / cm )

C/kg

Maka, besarnya nilai e/m berdasarkan perhitungan secara grafik adalah:

e
11
=( 1,44 0,06 ) 10 C/kg
m
2. Pengolahan data untuk B konstan:
Metode statistik

e
=
m

( )

e e

m m
n1

e
3,87425 10
=
m
101

( )

( me )=0,06561 10

11

C/kg
20

C/kg

C/kg

Maka, besarnya nilai e/m berdasarkan perhitungan secara statistik adalah:

e
=( 2,27 0,07 ) 1011 C/kg
m

Metode grafik

Berikut adalah grafik I-2 = f(d2) yang didapatkan dari tabel di atas.

Linear Regression for Data3_B:


Y=A+B*X
Parameter
Value
Error
-----------------------------------------------------------A
-0,05141
0,01916
B
0,00839
2,32036E-4
-----------------------------------------------------------R
SD
N
-----------------------------------------------------------0,99695
0,01849
10
------------------------------------------------------------

B=0,7155

4
7
10 R B

e 8 V
=
m B 2 d2
e
=
m

8V
2
4
0,7155 7 d 2
10 RB

8 V RB
e
=
m ( 0,7155 0 N )2 ( I 2 d 2 )
2

8 V RB
e
=
tan
m ( 0,7155 0 N )2

P
<0.0001

8 ( 200 V )
e
=
( 0,00839 A -2 cm -2 )
m ( 0,7155 1,2566 106 N /A 2 130 )2
e
=2,21049 1011 C/kg
m
8V R B2
e
=
tan
m ( 0,7155 0 N )2

( )

V)
( 0,00023 A cm )
( me )= (0,7155 1,25668 ( 200
10 N/ A 130 )
-2

( me )=0,06113 10

11

-2

C/kg

Maka, besarnya nilai e/m berdasarkan perhitungan secara grafik adalah:

e
11
=( 2,21 0,06 ) 10 C/kg
m

Analisis Data
Dari percobaan didapatkan bahwa semakin besarbeda potensial yang diberikan, maka
diameter lintasan elektron juga bertambah besar. Namun apabila arus listrik yang
mengalir pada kumparan diperbesar, maka diameter lintasan elektron bertambah
kecil. Berdasarkan literatur, nilai e/m sebesar

11

1,76 10

C/k g .

Pada percobaan pertama dengan arus listrik konstan, kita dapatkan:


Metode statistik

e
=( 2,28 0,21 ) 1011 C/k g
m

Dengan kesalahan presisi

( me ) 100 = 0,21 100 =9,21


e
m

2,28

Dan kesalahan akurasi

(| me )
( me )

literatur

literatur

e
m

|1,762,28|

100 =

1,76

100 =29,55

Metode grafik

e
11
=( 1,44 0,06 ) 10 C/k g
m
Dengan kesalahan presisi

( me ) 100 = 0, 06 100 =4,17


e
m

1,44

Dan kesalahan akurasi

|( )
e
m

literatur

e
m

e
m

( )

|1,761,44|

100 =

1,76

100 =18,18

literatur

Dapat dilihat pada percobaan ini kita mendapatkan kesalahan presisi yang cukup kecil,
dan tingkat akurasi dengan menggunakan metode grafik lebih tinggi. Dpaat kita lihat
perhitungan dengan menggunakan metode grafik menunjukkan hasil yang lebih baik
pada percobaan ini.
Pada percobaan kedua dengan beda potensial konstan, kita dapatkan:
Metode statistik

e
11
=( 2,27 0,07 ) 10 C/k g
m

Dengan kesalahan presisi

( me ) 100 = 0, 07 100 =3,08


e
m

2,27

Dan kesalahan akurasi

|( )
e
m

literatur

e
m

( )

e
m

|1,762,27|

100 =

literatur

Metode grafik

e
11
=( 2,21 0,06 ) 10 C/k g
m
Dengan kesalahan presisi

1,76

100 =28,98

( me ) 100 = 0, 06 100 =2,71


e
m

2,21

Dan kesalahan akurasi

|( )
e
m

literatur

e
m

( )

e
m

|1,762,21|

100 =

1,76

100 =25,57

literatur

Untuk beda potensial konstan metode grafik menunjukkan hasil yang lebih baik,
namun hasil yang dicapai kali ini memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan data yang diambil lebih banyak dari percobaan pertama, sehingga pada
percobaan ini kita dapatkan hasil yang lebih presisi.

Kesimpulan
1. Percobaan I, mencari nilai e/m dengan kuat arus pada kumparan konstan.
a.

Metoda statistik, didapatkan

e
=( 2,28 0,21 ) 1011 C/k g . Dengan kesalahan
m

presisi sebesar 9,21% dan kesalahan akurasi sebesar 29,55%.


b.

Metoda grafik, didapatkan

e
11
=( 1,44 0,06 ) 10 C/k g . Dengan kesalahan
m

presisi sebesar 4,17% dan kesalahan akurasi sebesar 18,18%.


2. Percobaan II, mencari nilai e/m dengan beda potensial konstan.
a. Metoda statistik, didapatkan

e
=( 2,27 0,07 ) 1011 C/k g . Dengan kesalahan
m

presisi sebesar 3,08% dan kesalahan akurasi sebesar 28,98%.


b. Metoda grafik, didapatkan

e
=( 2,21 0,06 ) 1011 C/k g . Dengan kesalahan
m

presisi sebesar 2,71% dan kesalahan akurasi sebesar 25,57%.

Sumber Referensi
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern (Terjemahan oleh The Houw Liong). Jakarta:
Erlangga.
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1984. Fisika (Terjemahan Pantur Silaban dan
Erwin Sucipto). Jakarta: Erlangga.
Tim Dosen Fisika UPI. 2009. Eksperimen Fisika I. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika
FPMIPA UPI.

Anda mungkin juga menyukai