Anda di halaman 1dari 19

Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.

Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5


Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
KONSEP IKATAN KRISTAL

1. Ikatan Van der Walls-London

Ikatan Van der Walls merupakan ikatan antara atom-atom dengan gaya Van
der Walls. Ikatannya amat lemah, sehingga dapat diputuskan pada suhu rendah.
Ikatan ini terjadi pada gas mulia yang mempunyai kulit terluar penuh, sehingga
tidak dapat mengikat secara ionik atau kovalen. Tetapi ternyata gas mulia dapat
dicairkan pada suhu yang amat rendah. Ini membuktikan bahwa pada gas mulia
masih terdapat gaya tarik menarik antara atom-atomnya. Gaya Van der Walls

antara dua molekul yang berjarak r, berbanding lurus dengan . Ini berarti

bahwa gaya akan mengecil dengan cepat jika jaraknya bertambah. Ikatan Van der
Walls disebabkan adanya aksi dan reaksi dwi kutub (dipol) atom atau molekul.
Ikatan tersebut dapat terjadi pada molekul berkutub (polar) yang memiliki momen
dwi kutub listrik permanen atau dapat pula terjadi pada molekul yang bukan
merupakan dwi kutub permanen.

Gambar 1.1. Ikatan Van der Walls molekul polar (a) molekul polar (b) molekul
polar saling tarik menarik

Gambar 1.2. Ikatan Van der Walls molekul polar dan molekul bukan polar(a)
molekul polar dan molekul bukan polar (b) molekul polar menarik
molekul yang terkutubkan
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Gambar 1.3.Ikatan Van der Walls molekul bukan polar (a) dan (b)
fluktuasi distribusi muatan pada molekul yang berdekatan(c)
dan (d) molekul yang terkutubkan saling tarik menarik

Pada umumnya molekul-molekul yang bukan polar merupakan


dwi kutub permanen elektronnya sendiri bergerak terus menerus sehingga pada
suatu saat bagian molekul itu memiliki kelebihan elektron. Jika beberapa molekul
yang tidak terkutub saling berdekatan, distribusi muatan akan berfluktuasi
sehingga cenderung untuk bergeser bersamaan. Molekul-molekul yang mula-
mula tidak berkutub pada suatu saat dapat menjadi berkutub karena
berdekatan dan akhirnya saling tarik menarik.
a. Energi kohesi

Energi Kohesi adalah energi yang harus diberikan kepada kristal untuk
memisahkan komponen-komponennya menjadi atom-atom bebas yang netral pada
keadaan diam dan pada jarak tak hingga. Suatu kristal bisa stabil jika energi
totalnya lebih rendah dari energi total atom-atom atau molekul-molekul dalam
keadaan bebas. Perbedaan energi atom dalam keadaan bebas dengan energi kristal
disebut energi kohesif.

Energi kohesif kristal gas mulia pada suhu nol mutlak dan tekanan nol
didapatkan dengan persmaan:

(1.1)
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Dan pada

(1.2)

Harga ini sama untuk semua gas mulia, ini adalah perhitungan kohesif jika energi
kinetiknya nol.

b. Energi Potensial Lenard-jones

Gas-gas lamban merupakan bentuk kristal yang paling sederhana. Distribusi


elektron-elektron dari atom-atom bebas adalah sangat rapat. Sifat ini berada pada
suhu minyak nol. Kristal-kristal tersebut merupakan insulator yang transparan dan
terikat lemah dengan temperatur lebur rendah. Kulit-kulit elektron terluar dari
atom terisi dengan sempurna dan distribusi muatan elektron bebas dalam atom
adalah simetri bola. Dalam kristal, atom-atom gas lamban tersebut tersusun sangat
rapat sehingga struktur kristalnya merupakan FCC (cubic close packed)

kecuali dan . Gerakan atom-atom pada titik-nol (energi kinetik pada suhu

mutlak nol) memberikan suatu efek kuantum yang memegang suatu peranan

penting dalam dan , misalkan tidak mengeras pada tekanan dan suhu

mutlak nol. Rata-rata pada suhu 0 K sebuah atom He dari posisi setimbangnya
berada 30−40% jarak tetangga terdekatnya. Namun, pada atom-atom berat efek
titik nol tersebut kurang penting. Jika kita mengabaikan gerak titik nol maka dapat
dihitung suatu volume molar dari helium padat sebesar 9 cm3mol-1 dan 27,5
cm3mol-1, serta 36,8 cm3mol-1 masing-masing untuk He4 dan He3 cair.
Dalam keadaan tingkat terendah dari helium kita harus memperhatikan gerak titik
nol dari atom-atom tersebut.

Distribusi elektron dalam kristal tak dapat diubah dari distribusi elektron di
sekeliling atom bebas karena energi kohesi suatu atom dalam kristal kurang
dibandingkan energi ionisasi dari suatu elektron atom. Jadi tidak cukup
energi yang dapat merubah distribusi muatan atom bebas. Hal ini dapat dijelaskan
dalam interaksi Van Der Walls. Dua atom gas lamban yang identik berada pada
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
jarak R yang lebih besar dibandingkan dengan jari-jari atom. Jika distribusi
muatan pada atom-atom adalah rigid maka interaksi antara atom-atom itu akan
nol. Dengan demikian atom-atom gas lamban dapat memperlihatkan ketidak-
kohesian dan tak dapat memadat, tetapi atom-atom itu menginduksi momen
dipole atom lainnya sehingga menyebabkan suatu interaksi tarik menarik antara
atom-atom.

Gambar 1.4. Dua Osilator Harmonik Linear


Sebagai model kita pertimbangkan dua osilator harmonik linear yang
identik 1 dan 2 yang terpisah pada jarak R. Masing-masing osilator
membawa muatan +e dengan jarak x1 dan x2 seperti gambar 1.1. Partikel-partikel
berosilasi sepanjang sumbu x. Misalkan p1 dan p2 sebagai momentum dan C
sebagai konstanta gaya maka hamiltonian dari sistem ini adalah:

(1.3.)

Tiap osilasi tak berpasangan mempunyai frekuensi resonansi sesuai

dengan osilator harmonik sederhana. Misalnya, adalah energi interaksi

coulomb dari dua osilator dan R merupakan koordinasi antara inti maka:

(1.4)

Oleh karena
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

(1.5)

Ini merupakan suatu interaksi tarik menarik yang bervariasi sebagai minus
pangkat enam dari jarak (R) dua osilator. Interaksi ini dinamakan interaksi Van
Der Walls yang juga dikenal sebagai interaksi London atau interaksi induksi
dipole-dipole. Hal ini merupakan interaksi tarik-menarik yang paling penting
dalam kristal gas-gas lamban dan dalam kristal molekul- molekul organik.

Interaksi ini merupakan suatu efek kuantum, dalam pengertian bahwa ΔU → o

karena h → o . Jadi energi titik nol sistem ditentukan oleh pasangan dipole-
dipole. Oleh karena dua atom terbawa bersamaan, distribusi muatannya lama-
kelamaan menjadi overlap seperti Gambar 1.2 dengan cara merubah energi
elektrostatis sistem.

Pada jarak yang cukup dekat, energi yang overlap tersebut adalah tolak
menolak karena adanya prinsip larangan Pauli, yakni bahwa dua elektron tidak
dapat mempunyai bilangan kuantum sama. Ketika distribusi-distribusi muatan dua
atom overlap akan ada suatu kecenderungan elektron-elektron dari atom B
menempati state atom A yang telah ditempati oleh elektron-elektron atom A atau
sebaliknya. Prinsip Pauli mencegah adanya penempatan ganda, dan distribusi
elektron dari atom dengan kulit-kulit berdekatan dapat overlap hanya jika disertai
dengan kenaikan sebagian elektron-elektron ke keadaan energi yang tinggi yang
belum terisi dari atom-atom. Jadi elektron-elektron overlap tersebut menambah
energi total sistem dan memberikan suatu kontribusi tolak menolak untuk
berinteraksi.

Data eksperimen pada gas-gas lamban dapat disesuaikan dengan seluruh


hasil empiris potensial tolak menolak dalam bentuk B/R2, dalam hal ini B
merupakan konstanta positip bila digunakan bersama dengan potensial tarik
menarik. Konstanta A dan B merupakan parameter empris yang ditentukan dari
pengukuran yang independen dalam fase gas. Energi total dua atom pada jarak R
pada umumnya dinyatakan dengan:
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

(1.6)

c. Konstanta kisi

Jika energi kristal atom gas mulia diabaikan, energi kohesif kristal gas mulia
didapatkan dari penjumlahan potensial lenerd-jones. Mencakup semua pasanagan
atom-atom dalam kristal. Jika ada N ataom dalam kristal, energi potensial totalnya
adalah:

(1.7)

Dimana adalah jarak antara atom acuan I dengan atom lai j, dinyatakan dalam

bentuk jarak yang plaing dekat r. Faktor timbul karena untuk menghindari

perhitungan dua kali untuk tiap-tiap pasangan. Untuk struktur FCC.

dan

Struktur FCC memepunyai 12 tetangga dekat, kita lihat bahwa deret cepat menuju
harga tertentu dan mempunyai tidak terlalu jauh dari 12. Sumbangan atom-atom

terdekat paling utama untuk energi kristal gas mulia. Bila digunakan sebagai

energi kristal total, pada keadaan setimbang dapat dicari hubungan

dengan dengan menurunkan.

(1.8)

Sehingga didaptkan
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
Adalah sama untuk semua unsur dengan struktur FCC. Harga-harga dari

pengamatan , pengamatan tidak tergantung pada penentuan harga .

2. Ikatan ion

Pada ikatan ionik, sebuah atom memberikan atau menerima satu atau
beberapa elektron dari atom lain sehingga atom-atom itu masing-masing
menjadi ion. Ion-ion ini akan mengikat satu sama lain dengan gaya
elektrostatik atau gaya Coloumb. Dua jenis struktur dalam kristal ionik, yaitu
NaCl dengan struktur fcc dan CsCl dengan struktur bcc.

Gambar 2.1 Ikatan ionik NaCl dan CsCl

Pada molekul NaCl, ion Na mengikat diri pada ion Cl. Bagaimana atom
+ -
Na dapat menjadi Na dan atom Cl menjadi ion Cl dalam kristal garam
dapur? Setiap atom cenderung ingin memiliki konfigurasi elektron seperti gas
mulia yang sangat stabil, yaitu dengan kulit luar tertutup atau sub kulit penuh.
Maka atom 11Na dan 17Cl yang mempunyai

konfigurasi elektron:

(2.1)
akan memperoleh struktur gas mulia dengan jalan berikut. Na harus melepaskan
+
sebuah elektron pada kulit terluar dan menjadi ion Na , sedangkan Cl
-
memerlukan sebuah elektron pada kulit terluar dan menjadi ion Cl .
+ -
Sehingga Na dan Cl saling mengikat secara ionik. Disini terjadi
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
penyerahan total elektron dari atom yang satu ke atom yang lain. Dan ikatan
cukup kuat sehingga mempunyai titk lebur yang tinggi.

a. Energi kisi

Barangkali ikatan ionik atau heteropolar merupakan bentuk ikatan yang


paling sederhana. Hal ini terjadi antara elemen-elemen elektropositif dan
elektronegatif. Suatu bentuk sederhana dari ikatan ionik adalah ikatan antara ion
sodium positif dan ion negatif chlorine dalam sodium chloride. Atom Na energi
ionisasi yang rendah sehingga mudah kehilangan elektron dan atom chlorine,
mempunyai afinitas elektron yang kuat tinggi serta mempunyai kecenderungan

yang kuat menerima elektron. Adapun reaksinya dapat dituliskan,

Gambar 2.2. Molekul Ionik

Energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari atom Na sehingga

menjadi ion adalah 5,1 eV. Oleh karena itu, .

Sedangkan afinitas dari chlorine adalah 3,6 eV,

Cl + → + 3, 6 eV .

Jadi, energi nettonya = 5,1 eV – 3,6 eV = 1,5 eV.

dan persamaannya, (2.2)


Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
Pada keadaan setimbang energi potensial akan menjadi minimum dan pembebasan

energi dalam pembentukan molekul NaCl dinamakan energi ikat, yakni

Bila Anda masukan nilai-nilai dari besaran e, dan maka Anda

mendapatkan harga V = –6 eV, Dalam hal ini sebagai jarak antara ion dan

dalam keadaan setimbang yakni 2,4 .

Jadi, energi yang dibebaskan dalam pembentukan molekul NaCl yang


dimulai dari atom netral Na dan Cl adalah (5,1 – 3,6 – 6) = –4,5 eV. Ini berarti
untuk memisahkan sebuah molekul NaCl menjadi ion Na dan Cl diperlukan
energi sebesar 4,5 eV.

Energi kisi suatu kristal ionik akan berbeda dengan energi ikat dua atom
karena pembentukan molekul ionik merupakan interaksi lebih dari dua ion. Energi
ikat suatu kristal merupakan energi yang harus diberikan pada kristal untuk
memisahkan komponen-komponennya menjadi atom-atom bebas yang netral pada
jarak tak berhingga dengan konfigurasi elektron yang sama. Sedangkan energi kisi
digunakan untuk kristal ionik, yaitu energi yang harus diberikan pada kristal untuk
memisahkan ion-ion komponennya menjadi ion- ion bebas pada jarak tak
terhingga.

Sebagai contoh adalah kristal NaCl. Kristal ini terikat sangat kuat dengan
energi ikat lebih kurang 5−10 eV. Ini merupakan energi yang diperlukan untuk
membebaskan kisi menjadi ion positif dan negatif pada jarak tak terhingga.
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Gambar 2.3. Grafik Energi Kisi NaCl

Untuk menghitung energi ikat kristal ionik diperlukan pemahaman gaya-


gaya yang bekerja antar partikel. Kestabilan sebuah kristal ionik tergantung pada
kesetimbangan gaya- gaya, yakni gaya elektrostatis atau coulomb dan gaya tolak
antar ion serta gaya Van Der Walls (biasanya diabaikan).

Oleh karena gaya Van Der Walls relatif kecil dibandingkan dengan gaya
tarik dan tolak sehingga kita dapat menentukan gaya resultan yang bekerja pada
kristal ionik tersebut. Kita mengetahui bahwa posisi kesetimbangan akan tercapai
jika besar gaya tolak sama dengan gaya tarik.

Muatan dari dua ion dan yang dipisahkan pada suatu jarak r maka

besar energi tariknya sedangkan energi yang besarnya

apabila dua atom tersebut masing-masing bersifat

monovalen, divalen dan trivalen. Oleh karena itu, energi potensial Coulomb

untuk kristal tersebut dapat dituliskan sebagai


Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
Tanda minus menunjukkan bahwa energi tersebut tarik menarik. Untuk
mencegah kisi dari tumbukan maka harus ada gaya-gaya tolak antar ion-ion. Besar

energi tolakan ini berbanding terbalik dengan pangkat n jarak antar ion, yakni

Oleh karena itu, energi totalnya

(2.3)

Untuk Univalen,

(2.4)

Energi total per Kmol dari kristal adalah

(2.5)

Energi potensial akan minimum pada ruang kesetimbangan jadi,

(2.6)

Atau
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

(2.7)

Energi kesetimbangan total per Kmol dari kristal

(2.8)

Atau

Dalam hal ini dan menyatakan energi tarik Coulomb dan potensial tolak,

dapat pula dituliskan:

(2.9)

Energi kesetimbangan ini dinamakan energi kisi.

b. Energi Madelung

Deretan interaksi antara ion positif dan negatif merupakan interaksi


elektrostatis tarik – menarik antara ion-ion yang berbeda muatan dan tolak-
menolak antara ion-ion sejenis. Ion-ion tersebut menata sendiri dalam
struktur kristal apapun yang memberikan interaksi tarikan paling kuat sesuai
dengan interaksi tolakan pada jarak pendek antara inti-inti ion.

Interaksi tolakan antara ion-ion dengan konfigurasi gas lamban adalah serupa
dengan interaksi tolakan atom-atom gas lamban. Interaksi tolakan dari Van Der
Walls memberikan kontribusi yang relatif kecil untuk energi kohesi dalam kristal
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
ionik. Kontribusi utama untuk energi ikat dari kristal ionik adalah elektrostatik
dan dinamakan energi Madelung.

c. Tetapan madelung

Perhatikanlah suatu rantai linear dari ion-ion yang berselang-seling tanda seperti
pada Gambar 1.4.

Gambar 2.4. Kisi NaCl Satu Dimensi

Sebagai acuan, misalnya diambil sebuah ion positif dan r0 sebagai jarak
terpendek antar ion-ion. Kita mengetahui bahwa energi tarikan Coulomb
untuk tetangga terdekat adalah,

(2.10)

Sedangkan energi tolakan untuk kedua muatan ion sejenis pada jarak 2

adalah dan energi tarikan untuk dua ion tetangga berikutnya pada jarak

sebesar .

Apabila kita jumlahkan energi untuk semua ion-ion dalam susunan linear
maka besarnya adalah:
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Konstanta sebesar 2 log 2 dinamakan konstanta Madelung per molekul ion


kristal atau 2 NA log 2 per kmol.

Pada bentuk tiga dimensi susunannya menjadi lebih sulit dan tidak
mungkin menjumlahkan seperti dalam kasus kisi satu dimensi. Kita lihat kembali
struktur kisi NaCl seperti gambar 1.5. Energi potensial keseluruhan diperoleh
dengan menambahkan semua energi tarikan dan tolakan antar ion-ion.

Konstanta Madelung merupakan efek dari bentuk susunan ion-ion pada energi
potensial elektrostatis. Konstanta yang dimiliki struktur kristal ini tergantung pada
parameter kisi, jarak anion – kation atau volume molekuler kristal.

Gambar 2.5. Struktur Kristal 3 Dimensi

3. Ikatan kovalen

Ikatan kovalen, sering disebut ikatan valensi atau homopolar, dibangun


oleh sepasang elektron dari dua atom yang berikatan. Elektron-elektron yang
membentuk ikatan tersebut bersifat lokal (hanya terdapat) di daerah antara dua

atom, menempati orbital ikatan ( ) dengan spin yang berlawanan arahnya

(anti-paralel). Ikatan kovalen terjadi pada kristal Ge, Si, Sn dan intan. Disini
tidak ada pihak yang menyerahkan elekron, yang ada adalah saling bertukar
atau meminjamkan elektron. Dalam kristal germanium, silicon, timah dan intan
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
setiap atomnya memiliki 4 tetangga terdekat yang secara bersama-sama
membentuk limas bersisi empat beraturan (tetrahedron beraturan). Kristal intan
tersusun atas atom-atom karbon C yang ingin memperoleh struktur seperti gas
mulia Ne. Oleh karena itu C memerlukan 4 elektron lagi di kulit terluarnya.
Kekurangan elektron tersebut dipenuhi dengan menggunakan bersama 4
elektron dari 4 karbon yang lain. Kristal dengan jenis ikatan ini menjadi sangat
kuat sehingga mempunyai titik lebur tinggi.

Molekul hidrogen ( ) merupakan contoh molekul dengan ikatan kovalen

yang paling sederhana, perhatikan gambar 1.4. Keadaan ikatan paling kuat terjadi
bilamana spin kedua elektron saling anti-paralel (state S). Sewdangkan apabila
keadaan spinnya parelel (state A), kedua atom hidrogen berada pada keadaan anti-
ikatan; atom-atom saling menolak, karena elektron-elektronnya saling menjauhi
(ingat prinsip larangan Pauli).

Gambar 3.1 Ikatan kovalen


Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Gambar 3.2 Distribusi konsentrasi elektron valensi di sekitar atom Ge dalam


kristal germanium

Ikatan kovalen termasuk ikatan yang kuat. Ikatan pada dua atom karbon
dalam kristal inti membentuk struktur tetrahedral, artinya setiap atom karbon
dikelilingi oleh 4 buah atom karbon tetangga terdekat. Kristal lain yang temasuk
dalam struktur intan adalah kristal silikon dan germanium. Arah ikatan kovalen
nampak jelas dalam ruang tetrahedral, misalnya untuk kristal germanium, lihat
gambar 1.5. Dalam gambar ini, distribusi elektron pada daerah di skitar atom-
atom yang berikatan kovalen diwakili oleh angka-angka pada kontur yang
bersangkutan.

4. Ikatan Logam

Logam dicirikan oleh tingginya konduktivitas listrik dan termal, banyak


mengandung elektron bebas yang dapat bergerak diseluruh kristal. Elektron
valensi yang dimiliki oleh setiap atom logam, akan menjadi elektron bebas
bila atom-atom tersebut membentuk kristal logam. Sebagai contoh, perhatikan
atom natrium (11Na) dengan konfigurasi elektron dalam orbital atom sebagai
berikut :

(4.1)

Atom-atom logam mempunyai sedikit elektron pada kulit terluar yang


mudah melepaskan diri dan bergerak bebas. Elektron-elektron yang
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
bergerak bebas ini berkelakuan seperti kabut bermuatan negatip. Interaksi
elektrostatik antara ion-ion positip logam dengan muatan negatip gas
elektron inilah yang menyebabkan logam tersebut terikat. Ikatan semacam
ini disebut ikatan logam.

Gerak bebas elektron di dalam logam mengakibatkan hantaran listrik atau


hantaran panas yang sangat baik, sedemikian sehingga daya hantar listrik atau
daya hantar panas dalam logam sangat bergantung pada kemampuan elektron
berpindah diantara susunan atom pada kristal. Berbeda dengan ikatan ionik atau
kovalen yang terikat pada atom-atom pasangannya. Orbital atom yang terisi
penuh elektron bersama-sama inti atom membentuk teras atom (core). Dalam
kristal logam, teras-teras atom saling berkaitan, dan elektron valensi menjadi
elektron bebas (satu elektron untuk setiap teras Na). Dalam gambar ini, ikatan
logam dapat dipandang sebagai kumpulan teras atom dalam “lautan” elektron
bebas. Lihat gambar 4.2.

Gambar 4.1 Ikatan logam

Gambar 4.2. Struktur ikatan logam. Ikatan antar teras atom yang
dikelilingi oleh elektron- elektron bebas
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4
5. Ikatan Hidrogen

Karena hanya memiliki sebuah elektron, atom hidrogen hanya dapat


berikatan dengan sebuah atom lain. Akan tetapi, keadaan tertentu, sering dijumpai
bahwa atom hidrogen dapat pula berikatan cukup kuat dengan dua buah atom lain.
Pada keadaan demikian terbentuklah ikatan hidrogen di antara atom-atom tersebut
dan atom H dengan energi ikat 0,1 eV. Dalam ikatan hidrogen, atom H bersifat
sebagai ion positif terutama bila berikatan dengan atom-atom yang elektronegatif,
seperti F, O dan N.

Ikatan hidrogen adalah ikatan antara atom hidrogen dengan atom yang sangat
elektronegatip. Jika hidrogen diikat oleh atom O yang sangat elektronegatip, maka
akan terbentuk dwi kutub yang kuat. Ikatan hidrogen ini sejenis dengan ikatan Van
der Walls yang kekuatannya lebih besar dari ikatan Van der Walls tetapi lebih
kecil dari ikatan ionik atau ikatan kovalen.

Pada umumnya ikatan hidrogen terjadi pada senyawa yang berisi atom yang
sangat elektronegatip (N, O dan F) menjadi senyawa H2O, HF dan sebagainya.
Walaupun molekulnya netral tetapi ternyata mempunyai ujung negatip dan ujung
positip. Sebagai contoh adalah molekul HF yang mempunyai pasangan elektron
tidak terbagi sama pada ujung H dan ujung F. Ujung F lebih bersifat negatip
karena F merupakan unsur yang sangat elektronegatip. Perbedaan
keelektronegatipan antara F dan H adalah cukup besar sehingga atom H dalam
molekul HF merupakan kutub positip dan F kutub negatip. Kutup positip HF yang
satu tarik menarik dengan kutub negatip molekul HF yang lain dengangaya
elektrostatik.
Nama : Windi Nila Sari Tugas 2.
Nim : 150203031 Resume pertemuan ke : 4 dan 5
Matakuliah : Fisika Zat Padat Presentasi kelompok : 3 dan 4

Gambar 5.1. Ikatan hidrogen molekul HF

Gambar 5.2. Susunan kristal es (H2O padat), setiap atom oksigen dikelilingi oleh
4 atom H.

Jarak antar atom 0-0 terdekat 2,76 angstrom dan antara atom-atom H-O
1,75 angstrom dan H-H 1,01 angstrom. Bandingkan dengan jarak antar atom H-O
dalam molekul air 0,96 angstrom. Ikatan hidrogen berperanan penting dalam
interaksi antar molekul H2O, dan bersama-sama interaksi elektrostatik dari dipol-
dipol listrik (H2O molekul polar) berperanan dalam pembentukan molekul air dan
kristal es; perhatikan gambar 5.2.

Anda mungkin juga menyukai