3, (2015) 1-4
eksitasi atom-atom (molekul-molekul, ion-ion, elektronlektron semikonduktor) yang ada di dalam medium laser dari
I. PENDAHULUAN
D
i akhir tahun 1940-an dan sekali lagi di awal tahun 1960-an,
fisika kuantum membuat dua konstribusi yang sangat besar
kepada teknologi, yakni transistor dan laser. Laser memimpin
jalan ke arah bidang baru yang kadang-kadang dinamakan
fotonik (photonics) yang membahas interaksi (pada tingkat
kuantum) antara foton dan bahan yang besar[2].
Foton adalah sebuah partikel dasar (yang artinya sebuah
partikel yang tidak bisa diuraikan lagi). Foton dikenal juga
sebagai unit terkecil dalam bidang elektromagnetik, yang
menarik dari foton adalah ia mempunyai ciri gelombang dan
juga mempunyai ciri partikel. Artinya, foton bisa dibiaskan
oleh lensa, bisa berinterferensi dengan gelombang lain, dan
dia juga bisa diteksi ketika dianalisis sebagai sebuah partikel.
Dengan demikian, foton juga memiliki sifat dualisme seperti
halnya cahaya[1].
Foton dapat terjadi dalam medan elektromagnetik, pada
rangkaian optik tertutup. Medan yang terksitasi dalam cahaya
adalah terbatas, sehingga diskret. Setiap foton akan memiliki
distribusi spasial dalam sinar yang proposional[4].
Laser (Light Amplification by the Stimulated Emission
of Radiation) merupakan alat yang dapat memancarkan
cahaya (gelombang radioelektromagnetik) pada daerah
infrared, visible atau ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan
oleh laser dihasilkan dari stimulasi emisi radiasi dari medium
yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuatkan sehingga
menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis
(tunggal/hanya satu), koheren, terarah dan brightness (sifat
kecerahan tinggi).
Proses pembentukan laser dimulai dengan proses
pemompaan yang menyebabakan inversi polulasi pada
START
(b)
Gambar 2.1. (a) laser He-Ne dan power supply (b) statip
Data dicatat
?
FINISH
pd
1
= m+
l
2
( )
(2.1)
orde 1 (m)
orde 2 (m)
orde 3 (m)
kiri
kanan
kiri
kanan
kiri
0,009
0,008
0,007
0,006
0,007
0,006
0,015
0,015
0,013
0,013
0,01
0,01
0,024
0,024
0,017
0,017
0,016
0,016
0,034
0,034
0,024
0,024
0,023
0,023
pd
1
= m+
l
2
( )
Maka
Nilai d = 0.059 mm
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.2 Hasil perhitungan celah tunggal
d orde 2 ke 1 (mm)
d orde 3 ke 1 (mm)
kanan
kiri
kanan
kiri
0,059344
0,067821
0,068804
0,079125
0,067821
0,067821
0,083289
0,083289
0,069476
0,069476
0,083289
0,083289
0,065483
0,065483
0,078148
0,078148
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah difraksi celah
tunggal adalah hasil pelenturan gelombang cahaya melalui